1 PB
1 PB
Universitas Diponegoro
*Corespondening author : chriselynskinskis@gmail.com
ABSTRACT
This present, many office workers in the education department use computer as one of the main facilities
supporting workers. Prolonged work processes with awkward postures adopted by workers during use
can undoubtedly result in musculoskeletal muscle strain, namely neck muscles. This incident will cause
neck pain complaints that occurs in the muscles, joints, nervous system, ligaments, and neck tendons.
The purpose of this study was to analyze the association between the duration and posture of computer
use for neck pain complaints. A quantitive methods with a cross-sectional survey was conducted on this
study. In a survey, there were 47 educational staff selected through the selection of inclusion and
exclusion criteria. The variable was measured with Nordic Body Map on the neck and Rapid Upper Limb
Assessment questionnaire sent via googleform.The prevalence rates of neck pain was 66%, according
to the stastical test results of neck pain complaints showed that there was no association between
duration use (p = 0.875), and association between overall and neck posture (p = 0.003), (p = 0.038).
Preventive measure at the workplace should be directed such as providing education related to safe
work postures and making schedules and reminder message of stretching on computer screen.
672
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
sakit. Gejala dapat berupa kelelahan dan rasa kantoran yang bertugas melaksanakan
sakit pada ekstremitas atas, seperti leher, kegiatan administrasi, pengawasan,
bahu, lengan, pergelangan tangan, punggung pengembangan, pengelolaan dan pelayanan
tangan, dan jari-jari, selain rasa sakit di teknis didalam maupun luar kegiatan mengajar.
pinggang. Dalam kesehariannya durasi lama kerja
Beberapa studi epidemiologi melaporkan Tenaga Kependidikan bekerja selama 8 jam
semakin tingginya angka prevalensi gejala dengan durasi penggunaan komputer lebih dari
MSDs berupa nyeri leher pada pengguna 4 jam dalam sehari. Berdasarkan hasil
komputer dan smartphone. Penelitian di penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa
Kanada melaporkan rata-rata prevalensi penggunaan komputer yang melebihi 4 jam
mencapai 46% - 52% gejala pada bahu dan secara signifikan berhubungan dengan
68% gejala pada leher dari 130 responden usia kejadian keluhan neck pain.9
dewasa.5 Penelitian lain di Malaysia Jumlah tenaga kependidikan Fakultas
menginvestigasi bahwa 51% dari total Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
responden mengalami nyeri neck myofascial. sebanyak 63 orang. Masing-masing karyawan
Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian difasilitasi komputer selama proses kerjanya,
Kraker dan Blatter di Eropa, nyeri pada leher adapun karyawan yang tidak difasilitasi
dan ekstremitas atas adalah gangguan yang mengaku bahwa mereka tetap memiliki kontak
umum terjadi pada pekerja komputer dengan dengan komputer selama 2-3 jam dalam sehari.
prevalensi sebesar 25% pada leher dan bahu Berdasarkan studi pendahuluan yang beberapa
serta 15% pada daerah lengan.6 responden mengeluhkan nyeri leher selama
Sekitar 16,6% setiap tahunnya populasi aktivitas penggunaan komputer. Salah satu
orang dewasa di Indonesia mengeluhkan rasa responden masih mengeluhkan rasa nyeri leher
nyeri pada leher, bahkan 0,6% bermula dari yang masih timbul di malam hari. Rata-rata
timbulnya rasa tidak nyaman menjadi nyeri durasi waktu yang dihabiskan pekerja dalam
leher yang berat. Insidensi nyeri leher penggunaan dengan posisi statis berkisar
meningkat seiring dengan bertambahnya usia, antara 4-7 jam dalam satu hari. Responden
dimana lebih sering terjadi pada wanita mengaku bahwa rasa nyeri yang timbul bukan
dibanding pria.7 Berdasarkan hasil penelitian karena adanya riwayat trauma sebelumnya.
sebelumnya menyebutkan bahwa semakin Dari permasalahan diatas peneliti bertujuan
tinggi sudut fleksi atau gerak menunduk pada untuk menilai tingkat postur tubuh pekerja
leher maka semakin tinggi pula keluhan neck selama bekerja, sehubungan dengan masalah
pain yang dirasakan. Postur fleksi pada leher tersebut peneliti harus menganalisis ada
dapat menyebabkan peningkatan momen tidaknya hubungan antara durasi dan postur
beban gravitasi pada tulang belakang leher tubuh selama penggunaan komputer terhadap
yang dapat menyebabkan ketegangan pada keluhan neck pain terlebih dahulu pada tenaga
otot leher.8 Keluhan neck pain ini dihiraukan kependidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat
dapat menimbulkan kerugian pada pekerja Universitas Diponegoro.
seperti hilangnya jumlah hari kerja akibat sakit
dan besarnya biaya kompensasi yang harus METODE. PENELITIAN
dikeluarkan perusahaan. Penelitian ini menggunakan penelitian
Saat ini, banyak pekerja kantoran kuantitatif yang bersifat observasional analitik
menggunakan komputer sebagai salah satu dengan desain penelitian yaitu cross sectional.
fasilitas utama pendukung pekerja. Disamping Penelitian dilakukan dengan metode
jam kerja, pekerja juga menggunakan daring/online dengan pengisian kuesioner
smartphone untuk mendukung kegiatan sehari melalui google form. Populasi penelitan
pekerja, baik dalam berkomunikasi, merupakan keseluruhan subjek yang diteliti.
pengaksesan internet maupun hiburan. Populasi dalam penelitian ini adalah tenaga
Penggunaan smartphone dalam jangka waktu kependidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat
yang lama dengan postur yang janggal Universitas Diponegoro yang berjumlah 63
dihiraukan dapat meningkatkan rasa nyeri leher orang dengan jumlah. sampel sebanyak 47
yang sebelumnya telah timbul saat orang yang terpilih melalui kriteria inklusi dan
pengoperasian komputer. eksklusi. Analisis. yang digunakan. adalah.
Tenaga Kependidikan Fakultas Kesehatan analisis univariat untuk memperoleh gambaran
Masyarakat Universitas Diponegoro distribusi frekuensi dari setiap karakterisik
merupakan tenaga yang bekerja sebagai responden yaitu usia, jenis kelamin, masa
pendukung kegiatan proses pendidikan. kerja, durasi dan frekuensi penggunaan
Tenaga kependidikan merupakan pekerja komputer serta smartphone, postur kerja
673
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
674
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Berdasarkan hasil uji univariat ditunjukkan sangat tinggi dan 21.3% risiko tinggi. Semakin
bahwa responden dengan usia tua lebih tinggi tingkat risiko ergonomi maka semakin
banyak sejumlah 72.3%, selain itu mayoritas tinggi kemungkinan terjadinya keluhan
responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak muskuloskeletal. Responden dengan risiko
59.6% dan sebagian besar responden memiliki tingkat 2 diinterpretasikan bahwa responden
masa kerja lama lebih dari 5 tahun sebanyak membutuhkan penyelidikan postur dan
91.5%. kemungkinan diperlukan adanya perubahan.
Dilihat dari distribusi frekuensi durasi Beberapa postur leher responden masuk
pengunaan, responden lebih banyak dalam kategori risiko tinggi sebesar 2.1% dan
menggunakan komputer lebih dari 4 jam/hari risiko sedang 19.1%. Namun, mayoritas
dengan persentase 70.2%. Berdasarkan hasil responden sebesar 78.7% sudah memiliki
penelitian dari penelitian sebelumnya postur yang netral atau postur yang dapat
menyebutkan bahwa 86.1% dari 384 diterima (risiko rendah) dalam keadaan
responden lebih banyak menggunakan menunduk dengan membentuk sudut 10°-20°.
komputer lebih dari 4 jam dalam sehari. Hasil Sehingga perlu mempertahankan postur leher
analisis juga menunjukkan bahwa durasi dan melakukan waktu istirahat yang optimal
penggunaan yang melebihi 4 jam ini secara seperti melakukan peregangan apabila
signifikan berhubungan dengan kejadian menggunakan komputer lebih dari 4 jam untuk
keluhan neck pain.9 mengurangi kemungkinan terjadinya keluhan
Sedangkan durasi penggunaan nyeri leher.
smartphone lebih banyak dibawah atau sama Salah satu tolak ukur untuk menilai
dengan 4 jam/hari sebanyak 51.1% seseorang mengalami keluhan
penggunaan smartphone terjadi selama dua musculoskeletal dapat dilihat dari postur kerja.
sampai empat jam perhari. Dari hasil penelitian Apabila postur kerja yang dilakukan sudah
sebelumnya juga menunjukkan bahwa terdapat ergonomis maka dapat dipastikan hasil kerja
peningakatan kedua sudut fleksi serviks dan yang diperoleh juga akan baik. Akan tetapi
tulang belakang yang lebih tinggi pada apabila postur kerja yang dilakukan tidak
kelompok pengguna smartphone yang ergonomis atau janggal maka pekerja akan
berkepenjangan (300 detik) dibandingkan lebih mudah mengalami kelelahan akibat
dengan kelompok pengguna smartphone keluhan yang dirasakan sehinggan hasil kerja
dalam waktu yang singkat (30 detik).10 juga akan kurang memuaskan.12
Mayoritas frekuensi diatas 6 kali/hari Bekerja di depan komputer atau didepan
sebanyak 72.3%. Frekuensi terjadinya postur meja dengan postur tubuh yang salah dan
janggal terkait dengan kejadian gerakan ulang dalam durasi yang lama menjadi pemicu
dalam melakukan pekerjaan akan memicu terjadinya neck pain.7 Keluhan ini akan terus
terjadinya keluhan otot dimana otot menerima mengalami peningkatan apabila tidak didasari
tekanan akibat beban kerja secara terus dengan pemberian edukasi/sosialisasi terkait
menerus tanpa melakukan peregangan.4 postur kerja aman selama penggunaan
Secara umum, semakin sering terjadinya komputer.
pengulangan gerakan dalam pekerjaan, maka
dapat meningkatkan risiko muskuloskeletal.11 Adapun pelaksanaan edukasi berupa
Dari hasil analisis berdasarkan postur pemasangan poster, simulasi postur kerja
penggunaan komputer menggunakan penilaian aman dan peregangan terjadwal juga belum
RULA (Rapid Upper Limb Assessment) terealisasikan. Seiring dengan penggunaan
diperoleh hasil bahwa sebagian besar komputer yang salah, neck pain dapat
responden mengadopsi risiko postur kerja mengalami peningkatan dari nyeri dengan
sedang yaitu sebanyak 61.7% dan 74.5% tingkat ringan hingga nyeri tingkat berat. Salah
responden pada penggunaan komputer dan satu faktor risiko penyebab terjadinya
smartphone. Selain itu diperoleh persentase dikarenakan adanya tegangan pada otot leher,
responden masuk dalam kategori sangat tinggi postur dan posisi leher yang salah dalam durasi
dan tinggi penggunaan komputer 2.1% dan waktu yang lama.
21.3% serta smartphone sebesar 4.3% risiko
675
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Hasil keluhan neck pain oleh responden keluhan neck pain. Selain itu mayoritas total
menyebutkan bahwa sebagian besar lama waktu responden mengalami keluhan
responden mengalami keluhan neck pain selama 1 tahun terakhir yaitu 1 sampai 7 hari
sebanyak 66%, disamping itu responden juga sebanyak 44.7%.
mengaku bahwa keluhan terjadi bukan
dikarenakan kecelakaan. Terdapat 6 orang
yang mengganti pekerjaan karena mengalami
Hasil Analisis Bivariat
Tabel 2. Tabulasi Silang Durasi, Postur Keseluruhan, Postur Leher Penggunaan Komputer dengan
Keluhan Neck pain pada Responden
Keluhan Neck pain
Ada Keluhan Tidak Ada
p-
Keluhan
value
f % f %
Durasi Penggunaan Komputer
(N=47) (N=47)
>4 jam/hari 22 66.7 11 33.3
0.875
≤4 jam/hari 9 64.3 5 35.7
Postur Keseluruhan Penggunaan Komputer
Risiko sangat tinggi 1 100.0 0 0.0 0.003
Risiko tinggi 10 100.0 0 0.0
Risiko sedang 19 65.5 10 34.5
Risiko rendah 1 14.3 6 85.7
Postur Leher Penggunaan Komputer 0.038
Risiko tinggi 1 100.0 0 0.0
Risiko sedang 9 100.0 0 0.0
Risiko rendah 21 56.8 16 43.2
1. Hubungan. Durasi dengan Keluhan Neck postur tubuh yang salah dapat
pain meningkatkan terjadinya keluhan neck pain.
Dari hasil penelitian tidak terdapat Walaupun durasi penggunaan komputer
hubungan bermakna dengan p-value = yang lama namun dibarengi dengan postur
0.875 (>0.05). antara durasi penggunaan yang benar dan rutin melakukan
komputer dengan keluhan neck pain pada peregangan atau istirahat selama 10-15
responden. menit setelah 2 jam bekerja dapat berfungsi
Penelitian ini sejalan dengan salah satu dalam melemaskan otot-otot sehingga
penelitian yang dilakukan sebelumnya, menurunkan risiko keluhan neck pain.14
analisis penelitian tersebut menyebutkan
bahwa tidak ada hubungan antara durasi 2. Hubungan. Postur Keseluruhan dengan
penggunaan komputer dengan keluhan Keluhan Neck pain
muskuloskeletal, yakni keluhan leher, bahu Hasil analisis menunjukkan terdapat
dan punggung dengan p-value = 0.680 (> hubungan yang bermakna antara postur
0.05) dengan jumlah responden sebanyak keseluruhan penggunaan komputer dengan
3361 pekerja kantor. Dari hasil analisis keluhan neck pain dengan p-value = 0.003
responden durasi penggunaan komputer (<0.05). Dari hasil pengukuran tingkat risiko
tidak memiliki pengaruh yang signifikan postur tubuh responden selama bekerja
terhadap keluhan neck pain melainkan dengan lembar penilaian RULA (Rapid
riwayat keluhan neck pain sebelumnya dan Upper Limb Assessment), telah diperoleh
pengaruh aktivitas di luar jam kerja hasil bahwa skor yang paling tinggi adalah 7
merupakan faktor tertinggi penyebab yang termasuk ke dalam tingkat 4. Pada
keluhan muskuloskeletal, yakni neck pain.13 tingkat ini responden harus merubah postur
Beban tugas dengan batas waktu yang janggal tersebut sesegara mungkin.
dimiliki responden juga merupakan alasan Sebaliknya skor yang paling rendah adalah
responden menghabiskan durasi waktu 3 termasuk ke dalam tingkat 2 dimana
yang lama selama penggunaan komputer. responden perlu untuk menginvestigasi
Durasi waktu yang lama ini dapat postur.
menyebabkan akumulasi keluhan Penelitian ini sejalan dengan penelitian
muskulokeletal, terlebih responden dengan yang dilakukan sebelumnya terhadap 136
676
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
677
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 8, Nomor 5, September 2020
ISSN: 2715-5617 / e-ISSN: 2356-3346
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
678