Anda di halaman 1dari 7

UJPH 4 (1) (2015)

Unnes Journal of Public Health


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph

UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KUNJUNGAN


ANTENATAL CARE (ANC) IBU HAMIL MELALUI PEMBERDAYAAN
KADER ANC

Vika Sakinah , Arulita Ika Fibriana

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan tenaga kesehatan
Diterima Desember 2014 profesional kepada ibu hamil selama masa kehamilan. Cakupan pelayanan ANC dapat dipantau
Disetujui Desember 2014 melalui kunjungan K4. Data tahun 2013, tercatat bahwa Puskesmas Sumber memiliki cakupan K4
Dipublikasikan Januari terendah di Kabupaten Rembang sebesar 71,91%. Tujuan penelitian untuk meningkatkan
2015 pengetahuan, sikap dan kunjungan ANC melalui pemberdayaan kader ANC. Jenis penelitian
________________ adalah eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent control group design. Teknik samplingnya
Keywords: menggunakan purposive sampling dengan jumlah sebanyak 15 sampel kelompok eksperimen dan 15
ANC; ANC Cadres; Visit; sampel kelompok kontrol. Uji hipotesis variabel menggunakan Mann Whitney menghasilkan nilai
Knowledge; Attitude pengetahuan (p=0,047), sikap (p=0,003) dan kunjungan (p=0,000). Semua uji variabel
____________________ menghasilkan nilai p<0,05 sehingga ada perbedaan yang bermakna antara kelompok
pemberdayaan kader ANC dengan kelompok tanpa pemberdayaan kader ANC. Disimpulkan
bahwa pemberdayaan kader ANC dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan kunjungan ANC.
Saran bagi kader diharapkan dapat melaksanakan dan melanjutkan program kader ANC.

Abstract
___________________________________________________________________
Antenatal Care (ANC) is a health service that health care professionals be given to pregnant women during
pregnancy. ANC coverage can be monitored through K4 visits. Data in 2013, noted that Sumber health centers
had the lowest K4 coverage in the Rembang district that was 71.91%. This research aims to increase the
knowledge, attitudes and visit ANC through the empowerment of ANC cadres. This research was quasi
experimental with nonequivalent control group design. Technique sampling used purposive sampling, that was
as many as 15 experimental samples and 15 control samples. Hypothesis testing variables used Mann Whitney
generate value of knowledge (p = 0,047), attitude (p = 0.003) and visits (p = 0.000). All test variables resulted
in p value <0,05 so there was a meaningful difference between the groups with the empowerment of the ANC
cadres with the group without empowerment of the ANC cadres. It was concluded that the empowerment of the
ANC cadres can increase knowledge, attitude and ANC visit. Suggestions for the cadres are expected to
implement programs and continue the cadres of the ANC.
© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6528
Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: vik_sakina@yahoo.co.id

54
Vika Sakinah / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)

PENDAHULUAN kunjungan K4 pada tahun 2013 yang terendah


juga puskesmas Sumber sebesar 71,91%.
Antenatal Care (ANC) merupakan Terdapat dua desa dengan angka kunjungan K4
pelayanan kesehatan yang diberikan tenaga terendah yaitu Desa Kedungtulup (79,2%) dan
profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter Desa Logung ( 69,77%) (Dinas Kesehatan
umum, bidan, dan perawat) kepada ibu hamil Kabupaten Rembang, 2014).
selama masa kehamilan sesuai dengan standar Studi pendahuluan yang dilakukan pada
pelayanan antenatal yang diterapkan dalam tanggal 26 November 2013 telah dilakukan
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) peneliti terhadap 15 ibu hamil di Desa
(Kementerian Kesehatan RI, 2009). Kedungtulup. Hasil pengisian kuesioner
Berdasarkan Survei Demografi dan pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, menunjukkan hanya 4 orang (26,67%) yang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu berpengetahuan baik, 4 orang (26,67%)
359 per 100.000 kelahiran hidup (Badan Pusat berpengetahuan cukup dan 7 orang (46,67%)
Statistik, 2012). Rata-rata kematian ini jauh berpengetahuan kurang. Sedangkan untuk
melonjak dibanding hasil SDKI tahun 2007 pemeriksaan kehamilan, 8 orang (53,33%)
yang mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup periksa di bidan desa, 3 orang (20%) periksa di
(Badan Pusat Statistik, 2007). Sehingga belum puskesmas, dan 4 orang (26,7%) tidak
mencapai target kelahiran hidup sesuai MDGs memeriksakan kehamilannya.
pada tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 Berdasarkan FGD yang dilaksanakan
kelahiran hidup. Angka kematian yang tinggi pada tanggal 31 Maret 2014 dan dihadiri oleh
menurut Wiknjosastro H. (2007) disebabkan Bidan Desa, perwakilan kader posyandu dan ibu
dua hal pokok yaitu masih kurangnya hamil diperoleh hasil bahwa peran masyarakat
pengetahuan mengenai sebab akibat dan untuk meningkatkan angka kunjungan ANC
penanggulangan komplikasi-komplikasi penting sangat dibutuhkan dalam hal ini adalah kader
dalam kehamilan, persalinan, nifas, serta kurang kesehatan.
meratanya pelayanan kebidanan yang baik Tujuan penelitian ini adalah untuk
untuk semua ibu hamil, salah satunya yaitu mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan
pelayanan antenatal care (ANC). kunjungan ANC ibu hamil melalui
Cakupan pemeriksaan kehamilan ibu di pemberdayaan kader ANC di Desa
Indonesia berdasarkan data dari Riset Kedungtulup Kecamatan Sumber Kabupaten
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 secara Rembang.
keseluruhan 83,8% ibu yang memeriksakan
kehamilannya pada tenaga kesehatan METODE
(Kementerian Kesehatan RI, 2010). Cakupan
kunjungan ibu hamil K4 Jawa Tengah yaitu Jenis penelitian yang digunakan adalah
92,99% sehingga telah mencapai target Rencana jenis penelitian kuantitatif dengan
Stratergi (Renstra) 2012 sebesar 90%. Akan menggunakan desain penelitian eksperimen
tetapi di Jawa tengah masih terdapat Kabupaten semu (quasy eksperiment design). Dengan
yang memiliki cakupan kunjungan K4 di bawah menggunakan rancangan nonequivalent control
target. Kabupaten dengan cakupan kunjungan group design. Bentuk intervensi yang dilakukan
K4 terendah adalah Kabupaten Rembang yaitu pada kelompok eksperimen adalah
sebesar 86,98% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa pemberdayaan kader ANC dalam bentuk
Tengah, 2012). penyuluhan dan kegiatan proaktif oleh kader
Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten ANC, sementara pada kelompok kontrol adalah
Rembang tahun 2012, kunjungan terendah penyuluhan oleh peneliti dan bidan desa.
puskesmas Sumber sebesar 80,46% (Dinas Instrumen yang digunakan pada penelitian ini
Kesehatan Kabupaten Rembang, 2013). Data adalah lembar kegiatan kader ANC, lembar

55
Vika Sakinah / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)

evaluasi kinerja kader ANC, lembar kunjungan pemberdayaan kader ANC dan varibel terikat
ANC berdasarkan hasil dokumentasi buku meliputi pengetahuan, sikap dan kunjungan
Kartu Menuju Sehat (KMS) ibu hamil, buku ANC. Analisis data yang digunakan adalah
panduan kader ANC dan lembar kuesioner analisis univariat untuk memberikan gambaran
pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang ANC. pengetahuan, sikap dan kunjungan ANC pada
Penelitian ini dilaksanakan selama 8 minggu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
pada bulan Juli sampai dengan September 2014 Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
di Desa Kedungtulup dan Desa Logung perbedaan pretest dan posttest pada masing-
Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. masing kelompok menggunakan uji Wilcoxon
Teknik pengambilan sampel serta perbedaan selsisih pretest dan posttest antara
menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
sebanyak 15 ibu hamil untuk masing-masing menggunakan uji Mann Whitney.
kelompok. Variabel bebas penelitian adalah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Karakteristik Responden


Kelompok
Jumlah
No Karakteristik Eksperimen Kontrol
n % n % n %
1 Umur Ibu (tahun)
a. <20 2 13,3 - 0,0 2 6,7
b. 20-35 12 80,0 14 93,3 26 86,6
c. >35 1 6,7 1 6,7 2 6,7
Jumlah 15 100,0 15 100,0 30 100,0
2 Umur Kehamilan
(trimester)
a. I 3 20,0 3 20,0 6 20,0
b. II 5 33,3 9 60,0 14 46,7
c. III 7 46,7 3 20,0 10 33,3
Jumlah 15 100,0 15 100,0 30 100,0
3 Pendidikan
a. SD 3 20,0 4 26,7 7 23,3
b. SMP 8 53,3 7 46,6 15 50,0
c. SMA 4 26,7 4 26,7 8 26,7
Jumlah 15 100,0 15 100,0 15 100,0
4 Pekerjaan
a. Ibu rumah 10 66,7 7 46,7 17 56,7
tangga
b. Petani 2 13,3 3 20,0 5 16,7
c. Pedagang 3 20,0 5 33,3 8 26,6
Jumlah 15 100,0 15 100,0 15 100,0
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui responden pada kelompok eksperimen
bahwa umur responden terbesar adalah 20-35 terbanyak adalah umur trimester III (46,7%),
tahun (86,6%) terdiri dari 12 sampel kelompok sementara pada kelompok kontrol terbanyak
eksperimen dan 14 sampel kelompok kontrol. adalah umur trimester II (60,0%). Tingkat
Sedangkan berdasarkan umur kehamilan pendidikan responden yang paling banyak

56
Vika Sakinah / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)

adalah SMP, masing-masing sebanyak 8 orang terbesar adalah ibu rumah tangga (56,7%) terdiri
(53,3%) pada kelompok eksperimen dan 7 orang dari 10 sampel kelompok eksperimen dan 7
(46,6%) pada kelompok kontrol. Sementara itu, sampel kelompok kontrol.
jenis pekerjaan responden dengan jumlah

Tabel 2. Analisis Skor Pengetahuan, Sikap dan Kunjungan ANC Ibu Hamil pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Nilai
Variabel Kelompok Kategori pretest posttest P value
n % n %
Kurang 5 33,3 - 0,0
Eksperimen Cukup 8 53,4 6 40,0 0,001
Baik 2 13,3 9 60,0
Pengetahuan Jumlah 15 100,0 15 100,0
Kurang 3 20,0 1 6,7
Kontrol Cukup 9 60,0 9 60,0 0,002
Baik 3 20,0 5 33,3
Jumlah 15 100,0 15 100,0
Negatif 4 26,7 - 0,0
Eksperimen 0,001
Positif 11 73,7 15 100,0
Sikap Jumlah 15 100,0 15 100,0
Negatif 3 20,0 - 0,0
Kontrol 0,001
Positif 12 80,0 15 100,0
Jumlah 15 100,0 15 100,0
Tidak 9 60,0 1 6,7
Eksperimen standar 0,001
Standar 6 40,0 14 93,3
Kunjungan Jumlah 15 100,0 15 100,0
Tidak 6 40,0 4 26,7
Kontrol standar 0,001
Standar 9 60,0 11 73,3
Jumlah 15 100,0 15 100,0
pelatihan. Pelatihan merupakan upaya yang
Pengetahuan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan
Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui dan perilaku dari pesertanya. Dalam pelatihan
bahwa terdapat perbedaan skor pretest dan ini, berarti mengimbangi peningkatan
posttest pengetahuan pada kelompok eksperimen pengetahuan kader yang didapat (Usep M.,
(p=0,001) dan kelompok kontrol (0,002). Hal 2008). Menurut Kamil M. (2012), pelatihan
tersebut menunjukkan bahwa nilai p <0,05, memberikan penekanan pada penguasaan tugas
maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan atau peran dan pada kebutuhan untuk
yang bermakana antara sebelum dan sesudah melakukan pengulangan latihan hingga bisa
intervensi pada kelompok eksperimen dan melakukan sendiri, dan juga menunjukkan
kelompok kontrol. Peningkatan pengetahuan bahwa tindakan yang dilakukan relatif spontan
pada kelompok eksperimen ini terjadi karena dan tanpa dimotivasi pengetahuan dan
ibu hamil mendapatkan penyuluhan oleh kader pemahaman.
ANC dengan menggunakan buku panduan Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan
kader ANC yang sebelumnya diberikan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan

57
Vika Sakinah / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)

menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, Sikap


sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui
dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa bahwa terdapat perbedaan skor pretest dan
melakukan suatu anjuran yang ada posttest sikap pada kelompok eksperimen
hubungannya dengan kesehatan (Machfoedz I., (p=0,001 <0,05) dan kelompok kontrol (0,001
2008). Penyuluhan yang diberikan oleh kader <0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa
ANC pada responden dengan menggunakan teradapat perbedaan yang bermakna antara nilai
media buku panduan kader ANC. Media ini pretest dan posttest sikap pada kelompok
berisi informasi lengkap tentang ANC. Media eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini
pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah sesuai dengan pendapat Azwar S. (2008) bahwa
alat bantu dalam pendidikan. Alat bantu pembentukan sikap terutama terjadi karena
pendidikan merupakan alat yang digunakan pendidikan di samping adanya pengalaman
oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pribadi, pengaruh kebudayaan, media massa,
pendidikan/ pengajaran untuk mempermudah dan emosional seseorang. Faktor yang
penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi memegang peranan penting dalam perubahan
masyarakat (Notoatmodjo S., 2007). sikap responden kemungkinan adalah
Berdasarkan hasil uji Mann Whitney, reaksi/respon terhadap penyuluhan yang
diperoleh hasil bahwa p=0,047 (p<0,05), diberikan oleh kader ANC, selain karena
sehingga hipotesis diterima. Artinya bahwa keterlibatan faktor perasaan dan emosi. Reaksi
terdapat perbedaan yang bermakna antara tersebut terdiri atas suka dan tidak suka
selisih skor pretest dan posttest pengetahuan pada terhadap materi yang disampaikan dalam
kelompok yang mendapat perlakuan berupa penyuluhan ANC. Menurut Ellis dalam
pemberdayaan kader ANC dibanding dengan Purwanto MN. (2010), yang sangat memegang
kelompok yang hanya diberi penyuluhan. peranan penting dalam sikap adalah faktor
Kader kesehatan mempunyai peran yang perasaan dan emosi, dan faktor kedua adalah
penting karena merupakan pelayan kesehatan reaksi/respon, atau kecenderungan untuk
yang berada di dekat sasaran kesehatan yaitu bereaksi. Dalam beberapa hal, sikap merupakan
ibu hamil dan memiliki frekuensi tatap muka penentu yang penting dalam tingkah laku
yang sering daripada petugas kesehatan lainnya. manusia. Peningkatan skor sikap setelah
Menurut Effendy M. (2010), faktor-faktor yang mengikuti penyuluhan oleh kader ANC
dapat mempengaruhi keberhasilan penyuluhan merupakan respon tertutup dari responden yang
kesehatan adalah salah satunya kepercayaan menggembirakan terhadap evalusi pelaksanaan
masyarakat. Masyarakat lebih memperhatikan pemberdayaan kader ANC. Menurut
informasi yang disampaikan oleh orang-orang Notoatmodjo S. (2010), sikap merupakan reaksi
yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul yang masih tertutup dari seseorang terhadap
kepercayaan masyarakat dengan penyampai suatu stimulus atau objek.
informasi. Begitu juga halnya dengan kader Berdasarkan hasil uji Mann Whitney,
ANC yang merupakan bagian dari masyarakat diperoleh hasil bahwa nilai p pada selisih pretest
itu sendiri. Sehingga dapat dengan mudah dan posttest kelompok eksperimen dan kontrol
responden menerima informasi yang diberikan adalah p=0,003 (p<0,05), sehingga hipotesis
oleh kader ANC. Sedangkan pada kelompok diterima. Artinya bahwa terdapat perbedaan
kontrol, penyuluhan diberikan oleh peneliti. yang bermakna antara selisih skor pretest dan
Peneliti merupakan orang asing bagi responden. posttest pada kelompok yang mendapat
Sehingga sedikit sulit untuk mendapatkan perlakuan berupa pemberdayaan kader ANC
kepercayaan masyarakat. dibanding dengan penyuluhan ANC (tanpa
pemberdayaan kader ANC). Hasil tersebut
sesuai dengan pernyataan Sarwono SW. (2003),
bahwa sikap seseorang dapat berubah dengan

58
Vika Sakinah / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)

diperolehnya tambahan informasi tentang obyek perubahan perilaku yaitu peningkatan


tersebut, melalui persuasi serta tekanan dari kunjungan ANC.
kelompok sosialnya. pemberdayaan kader ANC Perubahan perilaku kesehatan ini juga
merupakan kegiatan persuasif yang dilakukan dipengaruhi oleh faktor ekstern disamping
unruk menghasilkan perilaku individu atau faktor intern. Faktor ekstern ini dipengaruhi
masyarakat yang diperlukan dalam oleh adanya promosi kesehatan oleh kader
meningkatkan dan mempertahankan perilaku ANC. Promosi kesehatan mencakup aspek
kesehatan yang baik. Pemberdayaan kader ANC perilaku, yaitu upaya untuk memotivasi,
dimaksudkan sebagai wujud peran serta mendorong, dan membangkitkan kesadaran
masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan akan potensi yang dimiliki masyarakat agar
dan sikap tentang ANC sehingga dapat mereka mampu memelihara dan meningkatkan
merubah perilaku responden terhadap sistem kesehatannya (Machfoedz I., 2008). Melalui
pelayanan kesehatan yaitu kunjungan ANC. tugas promosi kesehatan oleh kader ANC ini
Kader ANC tidak hanya memberikan mendorong dan membangkitkan ibu hamil
penyuluhan kepada responden, tetapi ada usaha untuk melakukan kunjungan ANC. Menurut
proaktif kader ANC untuk mengajak ibu hamil Skinner (1938) dalam Notoatmodjo S. (2007),
melakukan kunjungan ANC berdasarkan kunjungan ANC merupakan salah satu bentuk
standar. perilaku terbuka (overt behavior), yang
merupakan suatu manifestasi tingkat lanjut dari
Kunjungan sikap atau perilaku tertutup (covert behavior).
Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui Berdasarkan hasil uji Mann Whitney,
bahwa terdapat perbedaan skor pretest dan diperoleh hasil bahwa nilai p pada selisih
posttest sikap pada kelompok eksperimen sebelum intervensi dan setelah intervensi
(p=0,001 <0,05) dan kelompok kontrol (0,001 kunjungan kelompok eksperimen dan kontrol
<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa adalah p=0,000 (p<0,05), sehingga hipotesis
terdapat perbedaan perbedaan yang bermakna diterima. Artinya bahwa terdapat perbedaan
antara nilai kunjungan sebelum intervensi dan yang bermakna antara selisih sebelum intervensi
setelah intervensi pada kelompok eksperimen dan setelah intervensi pada kelompok yang
dan kelompok kontrol. Hasil yang bermakna ini mendapat perlakuan berupa pemberdayaan
menunjukkan bahwa ibu hamil melakukan kader ANC dibanding dengan kelompok tanpa
kunjungan ANC berdasarkan standar setelah pemberdayaan kader ANC. Perubahan perilaku
mendapat intervensi berupa pemberdayaan tersebut terjadi karena kelompok eksperimen
kader ANC. Jika dikaitkan dengan peningkatan diberikan rangsangan berupa pemberian
aspek pengetahuan dan sikap responden setelah informasi tentang ANC oleh kader ANC.
pemberdayaan kader ANC, yang selanjutnya Dengan memberikan informasi-informasi
diikuti adanya peningkatan kunjungan ANC tentang ANC akan meningkatkan pengetahuan
setelah 2 bulan pasca pemberdayaan kader responden tentang hal tersebut. Selanjutnya
ANC, tampak bahwa pemberdayaan kader dengan pengetahuan-pengetahuan itu akan
ANC telah mencapai keberhasilan secara utuh. menimbulkan kesadaran mereka, dan akhirnya
Menurut Skinner (1938) dalam akan menyebabkan orang berperilaku sesuai
Notoatmodjo S. (2007), perilaku merupakan dengan pengetahuan yang dimilikinya itu yaitu
hasil hubungan antara perangsang dan berupa kunjungan ANC.
tanggapan. Perangsang dalam hal ini adalah Hosland (1953) dalam Notoatmodjo S.
proaktif kader ANC mengajak ibu hamil untuk (2007) mengatakan bahwa perubahan perilaku
melakukan kunjungan pemeriksaan dapat tejadi jika ada dukungan fasilitas serta
kehamilannya. Melalui rangsangan ini, ibu dorongan dari lingkungan. Dorongan dari
hamil menanggapinya dengan melakukan lingkungan inilah yang diberikan oleh kader
ANC pada responden dalam bentuk kegiatan

59
Vika Sakinah / Unnes Journal of Public Health 4 (1) (2015)

proaktif kader ANC mengajak responden untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, 2013, Profil
memeriksakan kehamilannya berdasarkan Kesehatan Kabupaten Rembang Tahun 2012,
standar. Informasi Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Dinas Kabupaten Rembang,
Pemberdayaan kader ANC menekankan
Rembang , 2014, Profil Kesehatan Kabupaten
pada penguasaan pengetahuan responden
Rembang Tahun 2013, Informasi Penelitian dan
terhadap ANC yang diimbangi dengan kegiatan Pengembangan Kesehatan Dinas Kabupaten
persuasif kader ANC pada responden, Rembang, Rembang.
sedangkan penyuluhan berorientasi pada Effendy, M, 2010, Penyuluhan Kesehatan, diakses 10
peningkatan pengetahuannya saja. Penyuluhan September 2014,
atau ceramah merupakan metode yang paling (http://muchlisheffendy.wordpress.com/2010
konvensional dan kurang partisipatif, akan /12/14/hello-world/).
tetapi metode ini cocok untuk sasaran dengan Kamil, M, 2012, Model Pendidikan dan Pelatihan
latar belakang pendidikan yang rendah ataupun (Konsep dan Aplikasi), Alfabeta, Bandung.

tinggi.
Kementerian Kesehatan RI, 2009, Profil Kesehatan
Indonesia 2009, Kementerian Kesehatan RI,
SIMPULAN Jakarta, 2010, Riset Kesehatan Dasar 2010,
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Machfoedz, Ircham, Eko Suryani, 2008, Pendidikan
simpulan yaitu ada perbedaan pengetahuan, Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan,
sikap dan kunjungan ANC ibu hamil sebelum Fitramaya, Yogyakarta.
dan sesudah pemberdayaan kader ANC di Desa Notoatmodjo, S, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu
Kedungtulup Kecamatan Sumber Kabupaten Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta.
, 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan
Rembang.
Seni, Rineka Cipta, Jakarta.
, 2010, Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta,
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Purwanto, MN, 2010, Psikologi Pendidikan, Remaja
Azwar, S, 2008, Sikap Manusia Teori dan Rosdakarya, Bandung.
Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Sarwono, SW, 2003, Psikologi Remaja, Raja Grafindo
Badan Pusat Statistik, 2007, Survei Demografi dan Persada, Jakarta.
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, Badan Pusat Usep, M, 2008, Manajemen Sumber Daya Alam,
Statistik, Jakarta , 2012, Survei Demografi dan diakses tanggal 9 September 2014,
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, Badan Pusat (http://bitlib.net/ebook/manajemen+SDM/)
Statistik, Jakarta. Wiknjosastro, H, 2007, Ilmu Kebidanan, Yayasan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa tengah, 2012, Data Bina Pustaka Sarwono, Jakarta.
dan Informasi Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
Dinkes Jateng, Semarang.

60

Anda mungkin juga menyukai