Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN

Materi : Penyakit Asma


Pelaksana : Natasya Shalsabilah
Sasaran : mahasiswa
Waktu pertemuan : 40 menit
Hari/tanggal : senin 4 oktober 2021
Jam : 09.00 - selesai
Metode : Diskusi
Media : PPT
Via : zoom metting
Tempat : dirumah masing-masing

A. MATERI POKOK

Penyakit Asma

B. TUJUAN UMUM

Setelah mendapatkan materi pendidikan kesehatan selama 40 menit tentang Penyakit Asma,
peserta diharapkan dapat mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup sehat.

C. TUJUAN KHUSUS

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan satu (1) kali diharapkan peserta mampu :
1. Menjelaskan Pengertian asma
2. Tanda dan gejala asma
3. Menjelaskan penyebab asma
4. Menjelaskan pencegahan penyakit asma
5. Menjelaskan prinsip tatalaksana penderita penyakit asma

D. POKOK MATERI

1. Pengertian penyakit Asma


2. Tanda dan gejala asma
3. Penyebab dari asma
4. Pencegahan penyakit asma
5. Prinsip Tatalaksana penderita asma

E. PENGORGANISASIAN

- SETTING TEMPAT

Letter I dengan penyaji di depan audience penyuluhan.

- SUSUNAN ACARA PELAKSANAAN

1. Pendahuluan
2. Penyampaian Materi
3. Penutup
No Waktu Langkah pendidikan Metode Media
1 5 menit Pembukaan : Peserta
Memberi salam dan menjelaskan menjawab -
tujuan pembelajaran salam
2 Menyampaikan materi pendidikan
secara berurutan dan teratur,
materinya :
6. Apa Pengertian penyakit Asma?
20 menit 7. Apa tanda dan gejalanya? Diskusi PPT
8. Apa Penyebab dari asma?
9. Apa Pencegahan penyakit asma?
10. Apa prinsip Tatalaksana penderita
asma?

3 10 menit Evaluasi : diskusi


1. Mengali pengetahuan mahasiswa
tentang asma
2. Mengali pengetahuan mahasiswa
tentang bagaimana cara mencegah
penyakit asma

4 5 menit Penutup ; Peserta


Mengucap terima kasih dan menjawab
mengucap salam salam

EVALUASI
a. Evaluasi struktur

1) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan


2) Jumlah audiens yang hadir saat penyuluhan sesuai dengan perencanaan.
3) Tempat dan alat sesuai perencanaan.

b. Evaluasi proses
1) Peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
2) Peserta mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
3) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

c. Evaluasi hasil
1) Mampu menjelaskan apa pengertian dari asma
2) Mampu menyebutkan apa penyebab dari asma
3) Mengetahui bagaimana cara tatalaksana pada penyakit asma

MATERI PENYULUHAN

1. PENGERTIAN ASMA

Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang
ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau
sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti
nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik
muda atau tua.

Meskipun penyebab pasti asma belum diketahui secara jelas, namun ada beberapa hal yang
kerap memicunya, seperti asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin,
infeksi virus, atau bahkan terpapar zat kimia.

Bagi seseorang yang memiliki penyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif
dibandingkan orang lain yang tidak hidup dengan kondisi ini. Ketika paru-paru teriritasi
pemicu di atas, maka otot-otot saluran pernapasan penderita asma akan menjadi kaku dan
membuat saluran tersebut menyempit. Selain itu, akan terjadi peningkatan produksi dahak
yang menjadikan napas terasa berat.

Untuk mengetahui apakah seorang pasien menderita penyakit asma, maka perlu melakukan
sejumlah tes. Namun sebelum tes dilakukan, dokter biasanya akan mengajukan pertanyaan
pada pasien mengenai gejala apa saja yang dirasakan, waktu kemunculan gejala tersebut,
dan riwayat kesehatan pasien serta keluarganya.

Jika seluruh keterangan yang diberikan pada pasien mengarah pada penyakit asma, maka
selanjutnya dokter bisa melakukan tes untuk memperkuat diagnosis, misalnya:

 Spirometri
 Tes Arus Puncak Ekspirasi (APE)
 Uji Provokasi Bronkus
 Pengukuran Status Alergi
 CT Scan
 Rontgen

Jika seseorang terdiagnosis mengidap asma saat kanak-kanak, gejalanya mungkin bisa
menghilang ketika dia remaja dan muncul kembali saat usianya lebih dewasa. Namun gejala
asma yang tergolong menengah atau berat di masa kanak-kanak, akan cenderung tetap ada
walau bisa juga muncul kembali. Kendati begitu, asma bisa muncul di usia berapa pun dan
tidak selalu berawal dari masa kanak-kanak.

2. TANDA DAN GEJALA ASMA

Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang
berbunyi ngik-ngik atau mengidimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang
waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah
ketika pagi dan berbagai faktor lainnya. Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas
karena udara pada waktu bernafas tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas
yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngik-ngik pada saat
bernafas. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa
pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan
menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut.
Pada asma, terjadi 3 (tiga) jenis proses yang bersamaan, yaitu :
1. Peradangan (inflamasi) pada saluran nafas
2. Penyempitan saluran nafas (bronkokonstriksi)

Pengeluaran cairan mukus/lendir pekat secara berlebihan Akibat dari tiga proses pada asma,
maka pasien asma dapat mengalami kesukaran bernafas atau sesak yang disertai batuk dan
mengi. Bentuk serangan akut asma mulai dari batuk yang terus-menerus, kesulitan menarik
nafas atau mengeluarkan nafas sehingga perasaan dada seperti tertekan, serta nafas yang
berbunyi. Umumnya serangan asma terjadi pada malam menjelang pagi hari.
Ciri-ciri Asma Pada Anak
- Batuk atau meninggi pada malam hari atau bisa juga terjadi pada musiman
- Ada riwayat alergi baik pada pasien atau keluarga
- Asma bisa juga karena adanya kelainan pada saluran pernafasan seperti halnya otot saluran
nafas mengkerut, saluran lendir menebal atau bengkak dan lendir lebih banyak yang kental
dan lengket.
- Anak yang terkena asma biasanya sesak nafas dan nafasnya cepat. Sakit di bagian dada
dan biru disekitar mulut serta susah berkata-kata.
2. Penyebab Asma

3.ETIOLOGI

Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan
asma. a. Faktor predisposisi

• Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara
penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga
dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat
mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus.

Faktor presipitasi
1. Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Seperti : debu, bulu binatang, serbuk
bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.
2. Ingestan, yang masuk melalui mulut. Seperti : makanan dan obat-obatan.
3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. seperti :
 perhiasan, logam dan jam tangan.

2. Perubahan
Perubahan cuaca. Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi
asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma.
Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti: musim hujan, musim
kemarau, musim bunga.

3. Stress
Stress / gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa
memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus
segera diobati penderita asma yang mengalami stress / gangguan emosi perlu diberi nasehat
untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala
asmanya belum bisa diobati.

4. Lingkungan kerja.
Hal ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di laboratorium
hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur
atau cuti.
5. Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat. Sebagian besar penderita asma akan mendapat
serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau aloh raga yang berat. Lari cepat paling mudah
menimbulkan serangan asma.

Secara umum pencetusnya adalah :

1. Makanan yang mengandung zat pengawet, penyedap, dan pewarna. Bila makanan
tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan reaksi alergi dan
inflamasi/peradangan.
2. Aktivitas berlebihan: seperti berlari-lari atau main sepeda seharian tanpa cukup istirahat.
Gejala yang timbul biasanya sewaktu tidur anak akan mengalami batuk-batuk.
3. Bulu binatang seperti bulu kucing atau bulu burung, dan lainnya.
4. Penyakit infeksi, seperti influenza, dan infeksi saluran napas atas (ISPA). Batuk yang
disebabkan penyakit tersebut dapat memicu terjadinya asma.
5. Alergen Seperti debu di rumah dan di jalan, debu karpet, kasur, kapuk, asap rokok.
tungau, serpih atau bulu binatang, spora jamur,
6. Cuaca(panas / dingin ).
7. Iritan. Seperti zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang
menyengat, SO2, dan polutan udara lain).

4. PENCEGAHAN ASMA DAN PRINSIP TATALAKSANANHYA

1. Mengenali dan menghindari pemicu asma.


2. Mengikuti anjuran rencana penanganan asma dari dokter.
3. Melakukan langkah pengobatan yang tepat dengan mengenali penyebab serangan asma.
4. Menggunakan obat-obatan asma yang telah dianjurkan oleh dokter secara teratur.
5. Memonitor kondisi saluran napas.
6. Berhenti merokok
7. Hindari paparan asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan yang mengiritasi seperti
parfum, obat semprot serangga, deterjen cucian
8. Jangan memelihara hewan seperti anjing dan kucing
9. Gunakan kasur dan bantal sintesis atau jika tidak ada, gunakan kain penutup yang terbuat
dari bahan sintesis
10. Usahakan tidak memakai karpet di dalam rumah/kamar tidur
11. Jemur dan tepuk-tepuk kasur secara rutin

5. PRINSIP TATA LAKSANA PENYAKIT ASMA

Pengobatan pada penyakit asma perlu dibedakan antara pengobatan jangka panjang untuk
pencegahan asma dan pengobatan untuk serangan asma akut.
1. Pengobatan Jangka Panjang Umumnya penderita baru datang ke dokter pada saat ada
serangan asma. Tujuan dilakukannya pengobatan asma jangka panjang, yaitu:
1. mengendalikan gejala asma, termasuk serangan pada malam hari (nocturnal),
2. mencegah eksaserbasi (serangan) asma dan kunjungan ke bagian awat darurat,
3. memelihara fungsi paru agar sedekat mungkin dengan nilai normal,
4. menjaga agar akivitas tetap normal, termasuk bermain dan berolah raga,
5. mengurangi ketidakhadiran di sekolah,
6. mencegah timbulnya efek samping pengobatan asma,
7. meminimalkan penggunaan agonis beta-2 (obat antiasma), dan
8. mencegah kematian karena asma.
Pengobatan untuk serangan asma Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan
sesegera mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk
mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau
dalam bentuk yang berbeda Mencegah terjadinya asma dapat dilakukan mulai dari rumah
dengan menjauhkan anak dari Alergen. seperti debu,serpih atau bulu binatang, spora jamur.
Cuaca (panas / d ingin ). zat kimia (obat nyamuk, pewangi ruangan, asap rokok, bau cat yang
menyengat, perhiasan, logam dan jam tangan
Hal-hal yang perlu dicermati oleh penderita asma atau keluarganya sebagai berikut:
1. Kenali gejala-gejala makin memberatnya serangan asma,
2. Pada penderita asma persisten sedang sampai berat atau pernah mengalami serangan
asma akut yang berat, perlu memantau penyakitnya melalui peak flow meter (PFM).
3. Pada penderita asma perlu memiliki rencana pengobatan secara tertulis yang harus
diikuti sewaktu mendapat serangan berat dan yang mempunyai riwayat serangan asma
persisten sedang sampai berat dan yang mempunyai riwayat serangan asma berat.
4. Segera mencari pertolongan jika terjadi hal-hal berikut ini:
a. Mendapat serangan asma berat,
b. Pengobatan tidak cepat memberikan respons atau perbaikan hanya bertahan sebentar,
c.Kondisi asma terus memburuk.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.askep-askeb.cz.cc/2009/08/askep-asthma-bronkhiale.html
http://www.sabili.co.id/tibbun-nabawi/mengurangi-kekambuhan-asma
http://www.scribd.com/doc/37547761/15272284-Final-Paper-Asma
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/154/asma
http://manglufti.wordpress.com/2007/10/09/tips-untuk-penderita-asma/
http://rumahartikel.blogspot.com/2010/12/ramuan-tradisional-untuk-penderita-asma.html
www.infoibu.com
http://www.bayisehat.com/immunization-mainmenu-36/173-penyakit-asma.html

MENGHITUNG STATUS GIZI ORANG DEWASA DAN ANAK-ANAK


1. Status gizi orang dewasa
 Nabila cahyani
Usia : 18 tahun
TB : 160 CM
BB : 50 kg
IMT : 19,53kg/m2

 andigara
Usia : 18 tahun
TB : 165 Cm
BB : 67 Kg
IMT : 24,6

2. Status gizi pada anak


 Usia : 14 bulan
: ( 12 x 1,2 ) + 8
IMT : 10,4

 Usia : 12 bulan
.40 x 1.40 = 1,96
40/1,96
IMT : 20,4

Anda mungkin juga menyukai