Anda di halaman 1dari 13

Gizi dan Diet

“Status Gizi dan Rencana Pendidikan Kesehatan”

Disusun Oleh :
Nama : Ocharika Mardianti
NIM : P05120220029
Kelas : 2A

Dosen Pengajar :
Ns. Agung Riyadi, S.Kep., M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021
STATUS GIZI

1. Status Gizi pada Anak-Anak


Status gizi anak adalah salah satu tolak ukur penilaian tercukupinya kebutuhan asupan gizi
harian serta penggunaan zat gizi tersebut oleh tubuh. Jika asupan nutrisi anak senantiasa
terpenuhi dan digunakan seoptimal mungkin, tentu tumbuh kembangnya akan optimal. Status
gizi pada anak-anak dapat diukur dengan beberapa indikator tertentu, yaitu:

a. Jenis kelamin

Penilaian status gizi anak laki-laki tentu tidak sama dengan anak perempuan. Hal ini disebabkan
karena tumbuh kembangnya pun berbeda, biasanya anak perempuan akan tumbuh jauh lebih
cepat daripada anak laki-laki. Itu sebabnya, dalam melakukan cara menghitung status gizi anak
terhadap status gizi anak, penting untuk memperhatikan jenis kelamin. Sebab pola pertumbuhan
anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan.

b. Usia

Usia memudahkan kita untuk tahu apakah anak mengalami pertumbuhan yang normal jika
dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Meski memang setiap anak akan mengalami tumbuh
kembang yang berbeda walaupun memiliki rentang usia yang sama.

c. Berat badan

Berat badan adalah salah satu indikator dari penilaian status gizi anak yang paling sering dipakai.
Berat badan dianggap dapat memberikan gambaran mengenai kecukupan jumlah zat gizi makro
dan mikro yang ada di dalam tubuh. Tak seperti tinggi badan yang perubahannya membutuhkan
waktu yang agak lama, berat badan bisa sangat cepat berubah. Perubahan berat badan bisa
menunjukkan perubahan status gizi pada anak. Itulah mengapa berat badan kerap kali dipakai
untuk menggambarkan status gizi anak atau dikenal juga sebagai pertumbuhan massa jaringan.

d. Tinggi badan atau panjang badan

Berbeda dengan berat badan yang bisa berubah dengan sangat cepat, tinggi badan justru bersifat
linier. Arti linier di sini adalah perubahan tinggi badan tak begitu cepat dan dipengaruhi oleh
banyak hal dari masa lampau, tak hanya saat ini saja. Tinggi badan cenderung dipakai sebagai
indikator untuk mengetahui masalah gizi kronis pada anak alias masalah nutrisi yang sudah
berlangsung sejak lama. Dahulu, saat anak berusia 0-2 tahun panjang badan diukur dengan
menggunakan papan kayu (length board). Sementara untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun,
pengukuran tinggi badan menggunakan alat bernama mikrotoise yang disandarkan ke dinding.

e. Lingkar kepala

Lingkar kepala termasuk hal yang biasanya diukur untuk tahu status gizi. Meski tidak
menggambarkan secara langsung, lingkar kepala bayi harus selalu diukur setiap bulan hingga
anak menginjak usia 2 tahun. Pasalnya, lingkar kepala dapat memberi gambaran bagaimana
ukuran dan tumbuh kembang otak anak saat itu. Pengukuran biasanya dilakukan di dokter, bidan,
atau posyandu, dengan menggunakan pita ukur yang dilingkarkan di kepala bayi. Setelah diukur,
lingkar kepala anak akan dikelompokkan ke dalam kategori normal, kecil (mikrosefalus), atau
besar (makrosefalus). Lingkar kepala yang berukuran terlalu kecil atau besar merupakan tanda
ada masalah dengan perkembangan otak anak.

Contoh Status Gizi pada Anak-Anak :

1. Nama : Adhyasta Amato Arsanzani

2. TB (Tinggi Badan) : 116 cm

3. BB (Berat Badan) : 20 kg

4. LK (Lingkar Kepala) : 38 cm

5. Umur : 6 tahun

6. Jenis Kelamin : Laki-laki

- Mengukur status gizi anak :

Berat badan berdasarkan umur : BB/U = 20/2 = 10

Tinggi badan berdasarkan umur anak : TB/U = 116/2 = 58

Berat badan berdasarkan tinggi badan : BB/TB = 20/116 = 0,1724


2. Status Gizi Pada Dewasa

Dewasa merupakan suatu keadaan bergerak maju ke arah menuju kesempurnaan. Secara fisik,
tumbuh menjadi kuat dan ukuran yang sempurna. Kemudian ditandai dengan kemampuan dalam
membuat keputusan, dan memandang sesuatu dari banyak sudut. Adapun ciri-ciri orang dewasa
yang dapat dilihat dari segi psikologinya, yaitu sudah memulai memikirkan masa depan,
menentukan karier dan masa usia memasuki dunia pekerjaan, mempersiapkan keturunan, masa
usia yang matang, masa penentuan kehidupan, prestasi kerja di masyarakat, dan masa jaya serta
sudah bisa menikmati hasil perjuangan.
Tahapan dewasa dibagi menjadi tiga tahap, yaitu dewasa awal, dewasa menengah, dan
dewasa akhir. Dewasa awal dimulai sejak seseorang berusia 21 atau 22 tahun sampai 35 tahun.
Masa dewasa awal ini ditandai dengan adanya masa usia yang produktif, masa komitmen, masa
perubahan nilai, masa penyesuaian diri dengan cara hidup, dan masa kreatif. Dewasa menengah
dimulai dari usia 36 sampai 45 tahun. Dimana pada masa dewasa menengah ini ditandai dengan
masa pencapaian sukses oleh seseorang, masa berprestasi, dan masa transisi. Sedangkan dewasa
akhir ini dimulai dari usia 46 sampai 60 tahun. Dimana pada masa ini ditandai dengan penurunan
kondisi fisik dan masalah kesehatan.

Adapun gizi yang harus dipenuhi oleh orang dewasa antara lain :
1. Karbohidrat
Karbohidrat mempunyai manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, mempercepat waktu
pemulihan tubuh, menjaga kondisi tubuh agar tetap prima dalam melakukan aktivitas, sebagai
perfoma serta kapasitas ketahanan tubuh yang baik. Makanan sumber karbohidrat adalah :
1. Beras
2. Terigu
3. Umbi-umbian
4. Jagung
5. Gula

2. Lemak
Lemak dapat ditemukan pada hewan maupun tumbuhan dalam bentuk organik yang disebut
dengan lipid. Lipid penting bagi penyimpanan energi yang tinggi, meningkatkan kalori
karbohidrat dan menyediakan bantalan serta penyekatan.
3. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral berfungsi untuk memperkuat tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan baik.
Vitamin dan mineral terdapat pada makanan sehari-hari, contohnya pada sayur-sayuran dan
buah-buahan. Adapun jenis-jenis vitamin yang harus terpenuhi oleh orang dewasa adalah vitamin
A, Vitamin C, Vitamin D, Vitamin E, Vitamin B1, B2, B3, B6, B9 dan Vitamin B12.
4. Protein

Protein terbentuk dari unsur-unsur organik yang hampir sama dengan karbohidrat dan lemak
yaitu terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen akan tetapi ditambah dengan lain yaitu
nitrogen. Berbagai sumber protein : a. Daging merah b. Susu c. Tempe, Kacang-kacang, dll.

5. Kalsium

Sumber kalsium yang paling baik adalah susu, sumber kalsium lainnya adalah ikan, kacang dan
sayur-sayuran.

6. Zat Besi

Jumlah seluruh besi didalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3,5 g, dimana 70 persennya
terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan. Rata-rata besi simpanan
1000 mg pada orang dewasa. Laki-laki sudah cukup untuk mencegah adanya gangguan pada
produksi ikatan-ikatan besi esensial. Status besi dalam tubuh juga mempengaruhi efisiensi
penyerapan besi yang dapat mengakibatkan penyerapan besi antara lain yaitu :

a. Hati

b. Daging merah

c. Daging putih (ayam, ikan)

d. Kacang-kacang

e. Sayuran hijau, cafein, zinc, dll.

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi pada Dewasa

Adapun faktor yang mempengaruhi AKG pada orang dewasa adalah :

1. Usia

2. Aktivitas

3. Jenis Kelamin

4. Kondisi Khusus (Hamil dan Menyusui)


Contoh Status Gizi pada Dewasa :

Nama : Ocharika Mardianti

TB : 159 cm

BB : 47 kg

Umur : 20 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

IMT = BB(kg)/TB2(m)

= 47/1,59 x 1,59

= 47/2,5281

= 18,591 (IMT antara 18,5 - 25 = Status Gizi Normal)


RENCANA PENDIDIKAN KESEHATAN

Materi : Pencegahan Penyakit Covid-19

Pelaksana : Ocharika Mardianti

Sasaran : Mahasiswa

Waktu Kegiatan : 40 Menit

Hari/Tanggal : Senin, 4 Oktober 2021

Jam : 09.00 WIB/selesai

Metode : Diskusi

Media : Zoom Metting

Tempat : Dirumah masing-masing

A. Materi Pokok

Pencegahan Penyakit Covid-19

B. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami penyakit Covid
19 termasuk dengan cara pencegahannya.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat akan mampu :
1. Mengetahui definisi dari penyakit Covid 1.
2. Mengetahui penyebab Covid 19.
3. Mengetahui tanda dan gejala penderita Covid 19.
4. Mengetahui Pencegahan dan perawatan Penyakit Covid 19.
Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap Kegiatan Waktu


1. Pendahuluan  Memberi salam terapeutik 5 Menit
 Menjelaskan tujuan
 Kontrak Waktu
2. Penyajian  Mengetahui definisi dari 25 Menit
penyakit covid 19
 Mengetahui penyebab covid-19
 Mengetahui tanda dan gejala
covid 19
 Mengetahui pencegahan dan
perawatan penyakit covid 19
3. Penutup  Bertanya 10 Menit
 Diskusi dan Menjelaskan tentang
hal-hal yang kurang dimengerti.
 Salam Terapeutik

Evaluasi :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan :
1. Mengetahui definisi dari penyakit Covid 19
2. Mengetahui penyebab Covid 19
3. Mengetahui tanda dan gejala penderita Covid 19
4. Mengetahui Pencegahan dan perawatan Penyakit Covid 19.

Materi Penyuluhan :
a. Definisi
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke
manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang
dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

b. Gejala Virus Corona (COVID-19)

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu,
yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala
dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat
bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri
dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
virus Corona, yaitu:
 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
 Batuk kering
 Sesak napas
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun
lebih jarang, yaitu:
 Diare
 Sakit kepalaa
 Konjungtivitis
 Hilangnya kemampuan mengecap rasa
 Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)
 Ruam di kulit
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus Corona
bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut
happy hypoxia.
Guna memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona,
diperlukan rapid test atau PCR. Untuk menemukan tempat melakukan rapid test atau PCR.

c. Penyebab Virus Corona (COVID-19)


Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
 Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
 COVID-19 batuk atau bersin
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya
atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki
penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada
penderita kanker. Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi
para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis
dan orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat
pelindung diri (APD).

d. Diagnosis Virus Corona (COVID-19)


Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan beberapa
pemeriksaan berikut :
 Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh tubuh
untuk melawan virus Corona
 Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi virus
 Corona di dalam dahak
 CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
Hasil rapid test COVID-19 positif kemungkinan besar menunjukkan bahwa Anda
memang sudah terinfeksi virus Corona, namun bisa juga berarti Anda terinfeksi kuman
atau virus yang lain. Sebaliknya, hasil rapid test COVID-19 negatif belum tentu
menandakan bahwa Anda mutlak terbebas dari virus Corona.

e. Pengobatan Virus Corona (COVID-19)


Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona atau
COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat
keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala akan di sarankan
untuk melakukan protokol isolasi mandiri di rumah sambil tetap melakukan langkah
pencegahan penyebaran infeksi virus Corona. Selain itu, dokter juga bisa memberikan
beberapa beberapa langkah untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus
corona, yaitu:
 Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan karatina
di rumah sakit rujukan
 Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi
penderita
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh

e. Komplikasi Virus Corona (COVID-19)


Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi berikut ini :
 Pneumonia (infeksi paru-paru)
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian
Selain itu, pada beberapa kasus, seseorang juga bisa mengalami kondisi yang
disebut post-acute COVID-19 syndrome, meski telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus
Corona.

f. Pencegahan Virus Corona (COVID-19)


Cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menggunakan vaksin yang mana
vaksin berfungsi untuk mengurangi dan meringankan penderita dari gejala yang mungkin
akan timbul dan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan anda terinfeksi virus
ini, yaitu :
 Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang
lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat
pergi berbelanja bahan makanan dan mengikuti ibadah di hari raya, misalnya Idul
Adha.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat
umum.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi
makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah
stres.
 Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu
ke tempat sampah.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk
kebersihan rumah.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 (termasuk kategori suspek dan
probable) yang sebelumnya disebut sebagai ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP
(pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar tidak
menularkan virus Corona ke orang lain, yaitu :
 Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk
sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar
mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
 Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu
pihak rumah sakit untuk menjemput.
 Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-
benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang
sakit.
  Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi,
serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera
buang tisu ke tempat sampah.

Anda mungkin juga menyukai