Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN UAS

1) Hal-hal yang mencakup dalam dukungan SIM pada proses pengendalian dengan model
perencanaan, antara lain :
Pengendalian merupakan salah satu proses manajemen yang memungkinkan kegiatan-
kegiatan perusahaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pengedalian umunya terdiri dari proses pengawasan penilaian yang membutuhkan suatu
ukuran prestasi dalam penerapannya. Sistem Informas Manjemen atau SIM dapat
memberikan dukungan pada proses pengendalian, dimulai dengan model perencanaan.

Model perencanaan berisi tahapan-tahapan analitis mengenai strategi dan rencana untuk
mencapai tujuan. SIM memberikan dukungan yang mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Analisis perbedaan prestasi dengan standar prestasi.
b) Analisis lain yang membantu dalam pemahaman perbedaan.
c) Arah tindakan yang akan memperbaiki prestasi pada masa mendatang.

Selain itu, SIM juga mendukung proses monitor yang terus menerus dari prestasi, bukan
hanya pelaporan periodik saja. Monitor dapat dilakukan berdasarkan model perencanaan
ditambah konsep batasan pengendalian. Apabila suatu kegiatan berada di luar batas
pengendalian, maka suatu berita segera disampaikan pada unit pengendalian yang tepat.

Contoh penerapan SIM dalam proses pengendalian adalah pada proses registrasi mata
kuliah yang umum dilakukan dalam setiap mahasiswa dari universitas. Prosesnya
dikendalikan oleh universitas secara terus menerus (online melalui website). Pada
prosesnya, pemrosesan telah diatur oleh komputer dan terus dikendalikan sesuai dengan
program yang dibuat.

2) Salah satu contoh peran SIM untuk mencapai keunggulan strategis adalah membantu
manajer dalam menentukan keputusan yang akan mempengaruhi perusahaan.

Sistem informasi dalam suatu organisasi berperan penting dalam fungsionalitas bisnis yang
digunakan oleh semua unit dalam organisasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) berperan
dalam mendukung pengambilan keputusan manajerial dan keunggulan strategis. Sistem
informasi manajemen membantu menyajikan data yang ada dalam perusahaan secara akurat
dan presisi untuk manajemen level atas dalam mengambil keputusan.

Contoh : Toko-toko online seperti, Shoppee, Lazada, dan Tokopedia berhasil dalam lima
tahun terakhir mengatur lebih dari 24 juta transaksi dengan rata-rata tingkat kunjungan situs
sebanyak 10 juta pengguna internet setiap bulan. Tanpa adanya sistem informasi yang
diterapkan dengan baik, raksasa mall online tersebut, tidak dapat melayani penggunanya
dengan baik selama lebih dari 5 tahun.

3) Jelaskan karakteristik pengambilan keputusan terstruktur, setengah terstruktur dan tidak


terstruktur beserta level atau tingkat manajemen dan sistem yang digunakan!

a) Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured decision)


Keputusan tidak terstruktur adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan
tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk
pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak
mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer
merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur.
Contoh keputusan tidak terstruktur yaitu, keputusan untuk bergabung dengan
perusahaan lain yang jarang terjadi.

b) Keputusan Setengah Terstruktur (semi-structured decision)


Keputusan setengah terstruktu merupakan keputusan yang sebagian dapat diprogram,
sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak tersruktur. Keputusan ini terjadi
di manajemen tingkat menengah. Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan
membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci. Contoh dari
keputusan tipe ini, adalah keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih,
keputusan alokasi dana promosi, dll.

c) Keputusan Terstruktur (structured decision)


Keputusan terstruktur adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat
diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen
tingkat bawah. Contoh dari keputusan, tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan
barang, keputusan penagihan piutang dan lain sebagainya.

4) Sebutkan 2 strategi penetapan harga! Bila anda berencana menjual produk yang baru
melalui e-commerce, bagaimana strategi harga yang akan dipakai?
a) Strategi penetapan harga berdasarkan biaya.
Strategi ini merupakan strategi yang paling standar dan umum digunakan. Strategi ini
menentukan harga berdasarkan total biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
produk yang dijual, dan menambahkan sejumlah persentase tertentu sebagai laba.

b) Strategi penetapan harga berdasarkan pesaing.


Strategi ini menyoroti harga produk sejenis yang dikeluarkan oleh industri pesaing.
Dengan memperhatikan penetapan harga yang dilakukan oleh pesaing, kita dapat
menentukan harga yang lebih murah atau lebih mahal untuk produk sejenis yang kita
jual. Namun, kita dituntut untuk teliti dalam memprediksi kondisi pasar untuk
memenangkan persaingan harga.

Bila saya menjual produk yang baru melalui e-commerce, saya akan menggunakan
kombinasi kedua strategi penetapan harga untuk produk yang saya jual. Pertama, sangat
penting untuk memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk agar
kita dapat memperoleh laba. Harga yang kita tetapkan setidaknya lebih besar dari harga
perolehan atau biaya produk. Kedua, sangat penting untuk mempertimbangkan harga yang
diberikan oleh pesaing. Apabila kita menentukan harga yang lebih tinggi dari pesaing atau
bahkan terlalu mahal, akan beresiko terhadap permintaan calon konsumen terhadap produk
yang kita jual.

5) Apakah yang membedakan sistem informasi strategik, eksekutif dan konvensional?


a) Sistem informasi di level stratejik dikenal dengan nama sistem informasi eksekutif
(SIE) yang digunakan untuk membantu manajer untuk melakukan perencanaan
stratejik. Sistem ini digunakan oleh manajemen level atas untuk merumuskan strategi
usaha yang akan digunakan organsiasi. Sistem ini hanya berjumlah satu dan khusus
diciptakan untuk manajemen tingkat atas dalam membuat keputusan yang akan
berguna bagi organisasi. Orientasi sistem ini ada pada lingkungan internal dan
eksternal perusahaan.

b) Sistem Informasi Strategik dibuat untuk manajer tingkat menegah dan bawah sebagai
alat yang membantu manajemen dalam berkompetisi dan menerapkan strategi-strategi
yang elah dirumuskan oleh manajemen tingkat atas. Sistem informasi strategik dapat
berupa teknologi informasi apapun yang berada di level manapun. Orientasi sistem ini
bertumpu pada lingkungan eksternal perusahaan.

c) Sistem Informasi Konvensional merupakan sistem yang berfungsi untuk mendukung


manajemen menyelesaikan operasi kritis di perusahaan. Sistem ini berfokus untuk
menggantikan fungsi tenaga kerja manusia yang mengarah pada efisiensi dan
efektivitas operasional perusahaan. Sistem ini lebih berorientasi pada lingkungan
internal perusahaan.

6) Yang dimaksud dengan beserta penggunanya;


a) Decision Support System (DSS)
DSS merupakan sistem informasi manajemen yang membantu seorang manajer dalam
mengambil sebuah keputusan dengan cara mengamati lingkungan di dalam perusahaan.
Sistem ini dapat membantu manajemen mengembangkan bisnis perusahaan dan
meningkatkan produktivitas. Sistem ini digunakan oleh manajer level menegah dan
atas.

b) Informative Management System (IMS)


IMS merupakan sistem informasi manjemen yang berfungsi menggabungkan beberapa
tugas atau fungsi informasi menjadi satu dan saling terintegrasi, dengan program
komputerisasi seperti e – procurement. Sistem ini cocok digunakan untuk menganalisis
sebuah informasi dalam mengambil keputusan. Sistem ini digunakan pada manajemen
level bawah.

c) Executive Information System (EIS)


EIS merupakan sistem informasi manajemen yang digunakan untuk membantu dalam
membuat keputusan yang dapat mempengaruhi organisasi. EIS dilakukan dengan
mempersiapkan data dengan tingkat akurasi yang tinggi. EIS memiliki kemampuan
untuk membaca data secara tepat dan akurat. Sistem ini biasanya digunakan oleh
manajemen tingkat senior atau level atas.

d) Transaction Processing System (TPS)


TPS merupakan sistem informasi manajemen yang berfungsi untuk melakukan proses
data dalam jumlah dan transaksi yang besar dan dilakukan secara rutin. Sistem ini
sangat cocok untuk bisnis yang bergerak dalam hal keuangan seperti inventaris, bank,
dll. Sistem ini biasanya digunakan pada manajemen level bawah, pada setiap unit
departemen.

Anda mungkin juga menyukai