Anda di halaman 1dari 113

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Administrasi Bisnis Skripsi Sarjana

2018

Analisis Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Perilaku Konsumen
dalam Pengambilan Keputusan
Pembelian Barang Secondhand. (Studi
pada Pembeli Barang Secondhand di
Pasar Melati, Medan)

Damanik, Endang Prida

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3528
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG SECONDHAND
(STUDI PADA PEMBELI BARANG SECONDHAND
DI PASAR MELATI, MEDAN)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada


Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

ENDANG PRIDA DAMANIK


140907035

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


SURAT PERNYATAAN

Yang Bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ENDANG PRIDA DAMANIK

NIM : 140907035

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam

Pengambilan Keputusan Pembelian Barang Secondhand. (Studi Pada

Pembeli Barang SecondhandDi Pasar Melati, Medan)

Merupakan hasil karya dan pekerjaan saya sendiri serta seluruh sumber

yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar dan

sesuai ketentuan. Apabila terbukti tidak demikian, saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku.

Medan, 31 Januari 2018

Endang Prida Damanik

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:

Nama :ENDANG PRIDA DAMANIK


NIM : 140907035
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Judul :Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan
Pembelian Barang Secondhand. (Studi Pada Pembeli
Barang Secondhand di Pasar Melati, Medan).

Medan, 31 Januari 2018

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A
NIP: 19590816 198611 1 003 NIP: 19590816 198611 1 003

Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si


NIP: 19740930 200501 1 002

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU


KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
BARANG SECONDHAND
(Studi Pada Pembeli Barang Secondhanddi Pasar Melati, Medan)

Nama : Endang Prida Damanik


NIM : 140907035
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Marlon Sihombing MA

Penelitian ini dilatarbelakangi karena semakin banyaknya tingkat


keputusan pembelian terhadap barang secondhand. Hal ini disebabkan oleh
kualitas barang yang tidak jauh berbeda dengan barang yang baru serta harga yang
relatif terjangkau. Sehingga sampai saat ini membuat banyak para masyarakat
masih membeli barang secondhand.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
faktor-faktor perilaku konsumen seperti variabel stimulus, variabel respons, dan
variabel intervening terhadap keputusan pembelian barang secondhand di Pasar
Melati.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan
asosiatif. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah
responden sebanyak 96 orang responden. Metode analisis data yang digunakan
adalah uji instrumen, uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda,uji determinasi
dan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS
21,0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel stimulus, variabel
respons dan variabel respons memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian. Dengan determinasi sebesar 0,817, sehingga besarnya
pengaruh variabel stimulus, variabel respons dan variabel respons terhadap
keputusan pembeliansebesar 81,7% sedangkan sisanya sebesar 18,3% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Variabel Stimulus, Variabel Respons, Variabel Intervening,


dan Keputusan Pembelian

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCING CONSUMER BEHAVIOR IN


DECISION PURCHASE OF SECONDHAND GOODS
(Study on Secondhand Goods Buyer in Pasar Melati, Medan)

Name` : Endang Prida Damanik


NIM : 140907035
Program of Study : Business Administration Science
Faculty : Social Science and Political
Science
Advisor : Prof. Dr. Marlon Sihombing MA

This research is based on the increasing number of purchasing decisions


on secondhand goods. This is due to the quality of goods that are not much
different from the new goods and the price is relatively affordable. So until now
many people still buy secondhand goods.
This study also aims to determine how much influence of consumer
behavior factors such as stimulus variables, response variables, and intervening
variables on purchasing decisions secondhand goods in Pasar Melati.
This research uses quantitative method with associative approach.
Sampling method is purposive sampling with the number of respondents as many
as 96 respondents. Data analysis methods used were instrument test, classical
assumption test, multiple linear regression test, determination test and hypothesis
testing. The test was performed using SPSS 21.0.
The results of this study indicate that the variable stimulus, response
variables and response variables have a positive and significant influence on
purchasing decisions. With the determination of 0.817, so that the influence of
stimulus variable, response variable and response variable to purchase decision
is 81,7% while the rest equal to 18,3% influenced by other factor not examined in
this research.

Keywords: Stimulus Variable, Response Variable, Intervening Variable, and


Purchase Decision

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

“Haleluya! Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk

selama-lamanya kasih setia-Nya” (Mazmur 106:1)

Segala puji dan hormat kepada Bapa, Putera, dan Roh Kudus yang telah

memberi kasih karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini. Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Barang

Secondhand (Studi pada pembeli barang secondhand di Pasar Melati,

Medan)”. Dalam skripsi ini penulis menjelaskan seberapa besar pengaruh

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan

pembelian barang secondhand di Pasar Melati, Medan. Penulis

mempersembahkan skripsi ini kepada kedua orangtua yang terkasih, Ayahanda

tersayang Marlon Damanik dan Ibunda tersayang Mionarita Sinaga, A.Md serta

Adik tercinta Bryan Totti Damanik, sebagai ucapan terima kasih dan rasa hormat

atas segala kasih sayang, pengorbanan, perjuangan, perhatian dan terutama atas

doa-doa yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yesus demi keberhasilan hidup

penulis.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis

Universitas Sumatera Utara


sebelum, selama dan sesudah penyelesaian skripsi ini. Secara khusus penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing MA. Selaku Ketua Program Studi

AdministrasiBisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara, dan juga selaku dosen pembimbing sayayang begitu

baik atas segala bantuan serta dukungannya yang sangat bermanfaat

bagi penulis.

3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Program Studi

Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Siswati Saragi, S.Sos, M.SP selaku Staff Pengajar dan Bagian

Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang begitu baik

atas segala bantuan serta dukungannya yang sangat bermanfaat bagi

peneliti.

5. Seluruh Staff Pengajar di Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

6. Kepada Alm adik saya tersayang Geby Vaneza Rotua Damanik dan

Alm adik saya tersayang Rowly Evelyn Damanik, terimakasih sudah

menjadi penyemangat untuk penulis dalam masa pengerjaan skripsi.

Universitas Sumatera Utara


7. Teman – teman seperjuangan mulai dari awal masa perkuliahan hingga

berakhirnya masa perkuliahanRezky Yra Priscilla Ginting, Indah

Oktavia Batubara, Sarah Gita Roida Silaen, dan Kezia Tondang.

8. Soemarland Group Angky Zefanya, Faisal Azizi, M. Akbar Hasibuan,

M. Fadhil, Satria Sumarlan dan terimakasih untuk kerjasama selama

ini.

9. Kelompok Magang Angkasa Pura II, Debby Aprillia, Farrah Natasha

Aini, Widia Astuti, Halimatun Sakdiah. Terimakasih untuk setiap

nasihat dan dukungan untuk penulis.

10. Buat semua kawan – kawan Ilmu Administrasi Bisnis, secara khusus

kelas A Angkatan 2014 yang luar biasa. Terimakasih atas

kebersamaan kita selama ini.

11. Sahabat kecil ku Grace Pardede, terimakasih untuk setiap nasihat, doa

serta dukungan yang terus-menurus kepada penulis.

12. Sahabat SMA, Dewi Florensia Hasugian, Yusela Sagala, Yuselia

Sagala, dan Yohana Purba. Terimakasih banyak untuk setiap

dukungan, arahan, serta doa kepada penulis.

13. Kepada keluarga besar Paguyuban Beasiswa Karya Salemba Empat

USU, terutama divisi EO terimakasih untuk setiap dukungan, arahan,

dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis.

14. TemanJonathan Bastian Tampubolon, Dedi Herman Simamora, Sonya

Hutagaol, yang selalu memberikan bantuan, dukungan dan semangat

serta doakepada saya selama proses penulisan skripsi.

Universitas Sumatera Utara


15. AndalimanSquadSarjani Saragih, Gabriel Damanik, dan Daniel

Geovano Sihombing, untuk segala bantuan, masukan, dan semangat

kepada penulis dari masa perkuliahan hingga berakhirnya masa

perkuliahan.

16. Gitar Family, kak Bintang Siagian, Jenti Lidia Hutagaol, July

Sipahutar, Hotman Sitorus, dan Zeremy Marpaung, atas dukungan

kepada penulis selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca

demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima

Kasih.

Medan , 9 Februari 2018

Penulis ,

Endang Prida Damanik

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
DAFTARTABEL .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1


1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................5
1.3Tujuan Penelitian ................................................................................5
1.4Manfaat Penelitian ..............................................................................6

BAB II KERANGKA TEORI ...........................................................................7


2.1 Perilaku Konsumen............................................................................7
2.1.1. PengertianPerilaku Konsumen .....................................................7
2.1.2. Tahap Perilaku Konsumen ...........................................................8
2.1.3. Variabel Dalam Mempelajari Perilaku Konsumen ......................9
2.2 Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPerilaku Konsumen ................9
2.3 Keputusan Pembelian .....................................................................14
2.3.1. Pengertian Keputusan Pembelian...............................................14
2.3.2. Model Keputusan Pembelian Konsumen ...................................15
2.3.3. Langkah-langkah Keputusan Konsumen ...................................16
2.4 Penelitian Terdahulu ........................................................................................18
2.5 Kerangka Pemikiran .........................................................................................27

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................28


3.1 Bentuk Penelitian ..........................................................................28
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 28
3.3 Populasi dan Sampel .....................................................................29
3.3.1. Populasi ......................................................................................29
3.3.2. Sampel ........................................................................................29
3.4 Hipotesis Penelitian .......................................................................30
3.5 Definisi Konsep .............................................................................31
3.6 Definisi Operasional......................................................................32
3.7 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 35
3.7.1. Sumber Data ..............................................................................35
3.7.2. Skala Instrument Pengumpulan Data .........................................36
3.8 Teknik Analisis Data .....................................................................36
3.8.1. Uji Instrumen .............................................................................36
3.8.2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................38
3.8.2.1. Uji Normalitas .........................................................................38
3.8.2.2. Uji Multikolinearitas .......................................................39
3.8.2.3. Uji Heterokedastisitas .....................................................39

Universitas Sumatera Utara


3.8.3. Uji Regresi Linear Berganda......................................................39
3.8.4.Uji Determinasi ...........................................................................40
3.8.5. Pengujian Hipotesis............................................................40

BAB IVHASIL PENELITIAN .........................................................................42


4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian...........................................................42
4.1.1. Sejarah Umum Barang Secondhanddi Pasar Melati .......... 42
4.2 Penyajian Data ..............................................................................43
4.2.1. Identitas Responden ..................................................................43
4.2.2. Variabel Stimulus ......................................................................46
4.2.3. Variabel Respons ...............................................................52
4.2.4. Variabel Intervening...........................................................58
4.3 Analisis Data .................................................................................71
4.3.1. Uji Instrumen ........................................................................... 71
4.3.1.1. Uji Validitas ...........................................................................70
4.3.1.2 Uji Reliabilitas .......................................................................75
4.3.2 . Uji Asumsi Klasik .............................................................78
4.3.2.1. Uji Normalitas .........................................................................78
4.3.2.2. Uji Multikolinearitas ...............................................................80
4.3.2.3.Uji Heterokedastisitas ..............................................................82
4.3.2.4. Analisis Regresi Linear Berganda...................................83
4.3.2.5. Uji Determinasi ..............................................................84
4.3.3. Pengujian Hipotesis ......................................................... 85
4.4 Pembahasan ………………………………………………..…….89
4.4.1. Variabel Stimulus …………………………………………89
4.4.2. Variabel Respons ................................................................90
4.4.3. Variabel Intervening ………………………………………91
4.4.4. Keputusan Pembelian ……………………………………..92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………….94


5.1 Kesimpulan …………………………………………………..….94
5.2 Saran ……………………………………………………….........96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Defenisi Operasional ............................................................................. 32


Tabel 3.3 Instrumen Skala Likert .......................................................................... 36
Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……………………. 44
Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ……………………………… 44
Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ……………... 45
Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan ……………………… 46
Tabel 4.5 Barang secondhand yang di jual di Pasar Melati terdiri
dari banyak barang seperti pakaian, tas, dan sepatu ………………….47
Tabel 4.6 Jenis barang yang di jual ada barang yang memiliki
merek terkenal ……………………………………………………….. 47
Tabel 4.7 Barang yang di jual memiliki kualitas yang berbeda ………………... 48
Tabel 4.8 Tatanan barang secondhand yang dibuat penjual
mempermudah konsumen mencari kebutuhan yang di inginkan …… 48
Tabel 4.9 Penataan ruangan menjadi yang utama yang sangat
di perhatikan konsumen ……………………………………………. 49
Tabel 4.10 Adanya ruangan toko berguna mempermudah mencari
berbagai jenis barang yang diinginkan masyarakat ………………... 50
Tabel 4.11 Barang yang diperjual belikan bila ditempatkan diruangan
toko akan menambah daya tarik konsumen ………………………… 50
Tabel 4.12 Konsumen mengamati dengan jelas keadaan ruangan
toko ketika ingin membeli barang secondhand …………………….. 51
Tabel 4.13 Pembeli yang sudah membeli barang secondhand di
Pasar melati dominan melakukan keputusan pembelian……………. 52
Tabel 4.14 Konsumen di pengaruhi oleh ketertarikan terhadap
barang yang dilihat ……………………………………………… .... 53
Tabel 4.15 Konsumen di pengaruhi oleh harga yang relative terjangkau ……... 53
Tabel 4.16 Membeli barang secondhand di Pasar Melati karena
sesuai keinginan …………………………………………………. ..... 54
Tabel 4.17 Konsumen merasa puas setelah membeli barang secondhand
di Pasar Melati ……………………………………………………… 54
Tabel 4.18 Konsumen membandingkan beberapa barang sebelum
membeli barang secondhand di Pasar Melati ……………………….. 55
Tabel 4.19 Konsumen yang membeli barang secondhand berhak
menilai apakah barangnya layak untuk dipakai atau tidak ……….... 56
Tabel 4.20 Konsumen yang mendapatkan barang secocndhand sesuai
keinginan maka akan merasa puas ………………………………….. 56
Tabel 4.21 Konsumen akan memberitahu kepada orang lain jika
senang dengan barang secondhand yang di beli ……………………. 57
Tabel 4.22 Apabila konsumen puas dengan barang yang di beli
maka selanjutnya akan mencari di tempat yang sama ……………… 58
Tabel 4.23 Konsumen yang membeli barang secondhand merupakan
sesuatu yang dibutuhkan ……………………………………………. 59

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.24 Lingkungan sekitar mempengaruhi keinginan membeli
barang secondhand ……………………………………………….. ... 59
Tabel 4.25 Konsumen tertarik membeli barang secondhand karena
mendapat harga terjangkau dan kualitas barang yang bagus ………. 60
Tabel 4.26 Konsumen tertarik membeli barang secondhand di
pengaruhi pendapat orang lain …………………………………… .... 61
Tabel 4.27 Kualitas barang secondhand di Pasar Melati berbeda-beda ………. 61
Tabel 4.28 Tidak semua barang secondhand di Pasar Melati buruk ………… ... 62
Tabel 4.29 Barang secondhand yang ada di Pasar Melati berasal dari
dalam dan luar negri ………………………………………………. .. 63
Tabel 4.30 Jika ada barang secondhand yang baru maka barang yang
lama akan dijual dengan murah …………………………………….. 63
Tabel 4.31 Barang Secondhand yang dibeli konsumen tidak menjadi
kebutuhan utama …………………………………………………... . 65
Tabel 4.32 Konsumen membeli barang secondhand harus mengetahui
jika kebutuhan pokoknya sudah terpenuhi ………………………. ... 65
Tabel 4.33 Konsumen mendapat informasi mengenai barang
secondhand di Pasar Melati melalui orang lain …………………….. 66
Tabel 4.34 Konsumen hanya mencari barang secondhand yang
diinginkan dengan harga murah ……………………………………. 67
Tabel 4.35 Konsumen dapat membandingkan barang secondhand
yang satu dengan yang lainnya ……………………………………. .. 67
Tabel 4.36 Membeli barang secondhand karena harga yang
ditawarkan terjangkau …………………………………………….... 68
Tabel 4.37 Harga dan kualitas barang secondhand sebagai factor
penting untuk konsumen …………………………………………….69
Tabel 4.38 Konsumen akan merasa puas ketika mendapatkan
barang secondhand yang diinginkan ………………………………... 69
Tabel 4.39 Konsumen akan memberitahu ke orang lain
tentang barang secondhand yang berada di Pasar Melati ………….. 70
Tabel 4.40 Hasil Uji Validitas Variable Stimulus (X1)……………………… .... 71
Tabel 4.41 Hasil Uji Validitas Respons (X2)………………………………….... 72
Tabel 4.42 Hasil Uji Validitas Intervening (X3) …………………………….. ... 74
Tabel 4.43 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y) ……………………. . 75
Tabel 4.44 Uji Reliabilitas Variabel Stimulus (X1) ……………………………. 76
Tabel 4.45 Uji Reliabilitas Variabel Respons (X2) ………………………… .... 76
Tabel 4.46 Uji Reliabilitas Variabel Intervening (X3) ……………………….... 77
Tabel 4.47 Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y) ……………………….. .. 77
Tabel 4.48 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov …………………………… ... 79
Tabel 4.49 Uji Multikolinearitas ……………………………………………… . 80
Tabel 4.50 Regresi Linier Berganda …………………………………………... 83
Tabel 4.51 Uji Determinasi ………………………………………………… ..... 83
Tabel 4.52 Uji Simultan (Uji F) ……………………………………………… .. 85
Tabel 4.53 Uji Parsial (Uji T) ………………………………………………….. 86

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tahap-tahap Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ........ 14


Gambar 2.2 KerangkaPemikiran........................................................................27

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas ……………………………………….80

Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas …………………………………………...82

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secondhand atau yang lebih dikenal sebagai barang bekas, merupakan

sesuatu yang sangat mudah ditemukan oleh banyak masyarakat. Di Indonesia

sendiri, barang secondhand telah menjadi fokus mata pencaharian untuk sebagian

orang. Barang secondhand biasanya terdiri dari pakaian, sepatu, tas, dsb. Tidak

hanya memberikan keuntungan untuk si penjual, barang secondhand ini juga

sudah menjadi permasalahan perekonomian bagi setiap negara. Konsumsi untuk

pakaian di Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai Rp.154,3 triliun.

(http://kemendag.go.ig/media_content/2017/08/Analisis_Kebijakan_Impor_Pakai

an_Bekas).

Barang secondhand yang paling banyak di minati untuk saat ini adalah

pakaian, dimana pakaian juga merupakan kebutuhan primer yang termasuk

kepada golongan kebutuhan sandang setiap manusia. Pemenuhan kebutuhan

pakaian bekas, maka terjadilah aktivitas impor yang merupakan proses komoditas

dari suatu negara ke negara lain, umumnya dalam proses perdagangan. Proses

impor tersebut adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara

lain ke dalam negeri. Di negara pengirim maupun penerima,kegiatan impor sudah

merupakan bagian penting dalam perdagangan internasional.

Pakaian merupakan salah satu jenis barang secondhandyang paling mudah

didapat dan banyak diminati, dimana pakaian yang dibeli seseorang dan dipakai

dari konsumen pertama kemudian dijual kembali kepada konsumen kedua ataupun

Universitas Sumatera Utara


seterusnya sudah termasuk kepada barang bekas. Pakaian juga memiliki daya

tarik tersendiri bagi masyarakat terkhusus wanita karena selain memiliki kualitas

yang baik namun juga memiliki harga yang relatif terjangkau. Pada umumnya

pakaian bekas ini memiliki merek-merek yang sudah diakui kualitasnya dan

dengan model yang tidak ketinggalan zaman untuk saat ini.

Pada masyarakat Medan sendiri, menyebut pakaian bekas dengan istilah

monza. Kata monza adalah merupakan singkatan dari Mongonsidi Plaza, yaitu

salah satu pasar pertama di Kota Medan yang menjual pakaian bekas pada tahun

1990-an. Lokasinya terletak di Jalan Mongonsidi, Medan. Memasuki tahun 2000-

an, pasokan pakaian bekas pun di kios-kios Mongonsidi Plaza berangsur semakin

berkurang. Satu persatu kios-kios mulai beralih untuk menjual barang-barang baru

seperti tas, jaket maupun karpet. Karena hal tersebut itulah, jalan Mongonsidi

tidak lagi menjadi pasar penjualan pakaian bekas di Medan. Tidak lama

kemudian, Pasar Melati dikenal sebagai salah satu kawasan penjualan barang

secondhand terbesar yang berada di kota Medan yang berada di Jalan Flamboyan

Raya, berdekatan dengan persimpangan menuju Tanjung Anom. Pasar Melati

juga merupakan pusat perbelanjaan sembako dan keperluan rumah tangga

lainnya.Pasar melati sangat ramai pada Hari Selasa, Jumat dan Minggu sedangkan

pada hari lain tidak begitu banyak pedagang yang berjualan. Hal tersebut

dikarenakan di Pasar Melati sendiri menggunakan sistem yang dikenal dengan

“pekan”.

Larangan impor untuk pakaian bekas bukanlah produk kebijakan baru dari

pemerintah. Sejak tahun 1979 pemerintah telah melarang kehadiran impor

pakaian bekas. Melalui Peraturan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan

Universitas Sumatera Utara


(KEMPERINDAG) RI 230/1977 yang direvisi dalam Peraturan KEMPERINDAG

RI 642/2002 tentang tata niaga melarang impor barangsecondhand. Bertahun

berjalan hingga rampungnya Undang-undang (UU) Perdagangan, mengenai

larangan impor barang bekas, yang diatur pada peraturan Menteri Perdagangan

Republik Indonesia Nomor 51/M-DAG/PER/7/2015 yang menyebutkan setiap

importir wajib mengimpor barang baru.

Penetapan kebijakan undang-undang larangan penyeludupan pakaian

bekas, tidak mempengaruhi aktivitas ekonomi pedagang pakaian bekas di Pasar

Melati. Bahkan seiring berjalannya waktu, kuantitas pedagang yang berada di

Pasar Melati semakin terus bertambah karena usaha menjual barang cukup

menopang kehidupan ekonomi mereka. Larangan impor tersebut juga tidak

menghambat kemampuan pedagang pakaian bekas dalam mendapatkan pakaian

bekas dari pihak distributor (pengusaha bal pakaian bekas) untuk dipasarkan atau

dijual. Kondisi ini, dapat dilihat bahwa larangan impor pakaian bekas juga tidak

mempengaruhi atau mengurangi aktivitas impor pakaian bekas di Negara

Indonesia khususnya bagi Kota Medan sendiri.

Menurut ahli David L.Louden dan Albert J. Della (2004:4) ada tiga

variabel dalam perilaku konsumen yaitu : Variabel Stimulus, merupakan variabel

yang berada di luar individu (faktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam

proses pembelian. Variabel Respons, merupakan hasil aktivitas individu sebagai

reaksi dari variabel stimulus. Dan Variabel Intervening, merupakan variabel

antara stimulus dan respons dan merupakan faktor internal individu.

Berdasarkan hasil penelitian yang ada, dapat terlihat bahwa sangat banyak

faktor yang mempengaruhi atau melatarbelakangi sebuah perilaku konsumen

Universitas Sumatera Utara


dalam mengambil sebuah keputusan pembelian terhadap barang secondhand, atas

dasar latar belakang masalah tersebut maka saya mengangkat sebuah penelitian

dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Barang Secondhand”. (Studi pada

pembeli barang secondhand di Pasar Melati, Medan).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka penulis merumuskan

permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah Seberapa besar pengaruh

faktor-faktor perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian pada barang

secondhand di Pasar Melati, Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor perilaku konsumen terhadap

keputusan pembelian barang secondhand di Pasar Melati, Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Berguna untuk mengembangkan wawasan dan meningkatkan kemampuan

berfikir penulis dalam menganalisa setiap gejala permasalahan yang

dihadapi di lapangan.

2. Bagi Penjual di Pasar Melati

Universitas Sumatera Utara


Penelitian ini berguna untuk menambah informasi mengenai faktor apa

saja yang sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian

barang secondhand di Pasar Melati, Medan serta dapat meningkatkan

faktor lain dalam pengambilan keputusan pembelian suatu barang.

3. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi program studi

dan memberikan informasi tambahan yang berguna bagi mahasiswa/I

dalam melakukan penelitian dengan objek maupun masalah yang sama dan

mengembangkan di masa yang akan datang atau ingin mengadakan

penelitian lebih lanjut.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Perilaku Konsumen

2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Mowen dan Minor (2002:7) perilaku konsumen adalah studi unit-

unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat dalam penerimaan,

penggunaan, pembelian, dan penentuan barang, jasa dan ide. James F. Engel et al

(2004) perilaku konsumen didefenisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang

secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-

barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului

dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Gerald Zaltman dan Melanie

Wallendorf (2004) perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan

hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam

mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari

pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber lainnya.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000) mendefenisikan bahwa perilaku

konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen untuk mencari,

membeli, menggunakan, mengevaluasi,dan menghabiskan produk dan jasa yang

mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Menurut Engel et al

(2006) perilaku konsumen yaitu tindakan yang langsung terlibat dalam

pemerolehan, pengonsumsian, dan penghabisan produk atau jasa termasuk proses

yang mendahului dan menyusul tindakan ini. Dari perilaku konsumen diatas

Universitas Sumatera Utara


dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah (1) studi unit-unit dan proses

pembuatan keputusan yang terlibat dalam penerimaan, penggunaan, pembelian,

dan penentuan barang, jasa dan ide: (2) tindakan-tindakan individu yang secara

langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa

ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

menentukan tindakan-tindakan tersebut: (3) tindakan-tindakan, proses, dan

hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam

mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari

pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber lainnya: (4)

perilaku yang diperlihatkan konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi,dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan

memuaskan kebutuhan mereka: (5) tindakan yang langsung terlibat dalam

pemerolehan, pengonsumsian, dan penghabisan produk atau jasa termasuk proses

yang mendahului dan menyusul tindakan ini.

2.1.2 Tahap Perilaku Konsumen

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan tahap-tahap perilaku

konsumen yaitu :

1. Tahap untuk merasakan adanya kebutuhan dan keinginan.

2. Usaha untuk mendapatkan produk, mencari informasi tentang produk,

harga dan saluran distribusi.

3. Pengonsumsian, penggunaan dan pengevaluasian produk setelah

digunakan.

4. Tindakan pasca pembelian yang berupa perasaan puas atau tidak puas.

Universitas Sumatera Utara


2.1.3 Variabel Dalam Perilaku Konsumen

Ada tiga variabel dalam perilaku konsumen menurut ahli David L.Louden

dan Albert J. Della (2004:4) yaitu:

a. Variabel Stimulus, merupakan variabel yang berada di luar diri individu

(faktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian.

Contohnya: merek dan jenis barang, iklan, penataan barang dan ruangan

toko.

b. Variabel Respons, merupakan hasil aktivitas individu sebagai reaksi dari

variabel stimulus. Variabel respons sangat bergantung pada faktor individu

dan kekuatan stimulus. Contohnya: keputusan membeli barang, pemberi

penilaian terhadap barang, perubahan sikap terhadap suatu produk.

c. Variabel Intervening, merupakan variabel antara stimulus dan respons.

Variabel ini merupakan faktor internal individu, termasuk motif-motif

membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu

barang. Peranan variabel intervening adalah untuk memodifikasi respons.

2.2Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Philip Kotler (2007: 214-224) perilaku konsumen dapat

dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Faktor Budaya

Budaya dapat didefenisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari satu

generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam

kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan suatu hal

Universitas Sumatera Utara


yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, kebiasaan dan

norma-norma yang berlaku di masyarakat.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor

sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran, dan status sosial.

a. Kelompok Acuan

Kelompok acuanterdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh

langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku

orang tersebut. Kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap

seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok

keanggotaan berinteraksi dengan seseorang secara terus-menerus dan

informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti

kelompok keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan, yang cenderung

lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin. Orang

sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka, sekurang-kurangnya

melalui tiga cara. Kelompok acuan membuat seseorang menjalani

perilaku dan gaya hidup baru dan memengaruhi perilaku serta konsep

pribadi seseorang; kelompok acuan menuntut orang untuk mengikuti

kebiasaan kelompok sehingga dapat memengaruhi pilihan seseorang akan

produk dan merek aktual. Orang juga dipengaruhi oleh berbagai

kelompok di luar kelompok mereka. Kelompok aspirasi adalah kelompok

yang ingin dimasuki seseorang; kelompok dissosiasi adalah kelompok

yang nilai atau perilakunya ditolak oleh seseorang. Perusahaan

manufaktur yang produk dan mereknya sangat dipengaruhi oleh kelompok

Universitas Sumatera Utara


acuan harus menentukan cara menjangkau dan memengaruhi para

pemimpin opini di kelompok acuan itu. Pemimpin opini adalah orang

yang komunikasi informalnya atas produk dapat memberikan saran atau

informasi tentang produk atau jenis produk tertentu, seperti merek apa

yang terbaik atau apa manfaat produk tertentu. Para pemasar berusaha

menjangkau para pemimpin opini dengan mengidentifikasi ciri-ciri

demografis dan psikografis yang berkaitan dengan kepemimpinan opini,

mengidentifikasi media yang dibaca oleh pemimpin opini, dan

mengarahkan pesan iklan kepada pemimpin opini.

b. Keluarga

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan

primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan dua keluarga

dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan

saudara kandung seseorang. Dari orang tua seseorang mendapatkan

orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri

dan cinta. Walaupun pembeli tersebut tidak lagi berinteraksi secara

mendalam dengan orang tuanya, pengaruh orang tua dapat menjadi sangat

besar. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-

hari adalah keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak seseorang.

c. Peran dan Status

Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya.

Kedudukan orang itu di masing-masing kelompok dapat ditentukan

Universitas Sumatera Utara


berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan

akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.

3. Faktor Pribadi

Kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dari sifat-sifat yang

ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya, seperti :

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya.

Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekreasi juga berhubungan

dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan

jumlah, usia, dan gender orang dalam rumah tangga pada satu saat.

b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi

Pekerjaan seseorang juga memengaruhi pola konsumsinya. Pilihan produk

sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang, penghasilan dapat

dibelanjakan (level, kestabilan, pola waktunya), tabungan dan aktiva

(termasuk persentase aktiva yang lancar), utang, kemampuan untuk

meminjam, dan sikap terhadap kegiatan berbelanja atau menabung. Para

pemasar barang yang peka terhadap harga terus-menerus memerhatikan

kecenderungan pengahasilan pribadi, tabungan, dan tingkat suku bunga.

Jika indikator menandakan adanya resesi, para pemasar dapat mengambil

langkah-langkah untuk merancang ulang, melakukan penempatan ulang,

dan menetapkan kembali harga produk mereka sehingga dapat terus

menawarkan nilai kepada para pelanggan sasaran.

Universitas Sumatera Utara


c. Kepribadian dan Konsep Diri

Masing-masing orang memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda

yang memengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksud dengan

kepribadian adalah ciri bawaan psikologis manusia yang khas yang

menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap

rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan

menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi,

kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri, dan kemampuan

menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek

konsumen. Gagasannya adalah bahwa merek juga mempunyai

kepribadian, dan bahwa konsumen mungkin memilih merek yang

kepribadiannya cocok dengan kepribadian dirinya. Disebut pula dengan

kepribadian merek sebagai bauran spesifik atas ciri-ciri bawaan manusia

yang bisa dikatakan dimiliki oleh merek tertentu.

d. Gaya hidup dan Nilai

Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan

yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah

pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan

opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang

berinteraksi dengan lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan

Universitas Sumatera Utara


antara produk mereka dan kelompok gaya hidup. Gaya hidup sebagian

dibentuk oleh apakah konsumen itu dibatasi uang atau dibatasi waktu.

2.3 Keputusan Pembelian

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Philip Kotler (2007:240) keputusan pembelian merupakan tahap

dalam proses pengambilan keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar

membeli produk. Biasanya keputusan pembelian konsumen adalah pembelian

merek yang paling disukai.

Gambar 2.1
Tahap-tahap antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian

Keputusan

Pembelian

Sikap orang Faktor situasi

lain yang tidak

Niat

pembelian

Evaluasi

Alternatif

Sumber: Manajemen Pemasaran, Philip Kotler (2008:242)

Universitas Sumatera Utara


Faktor pertama adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain

mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yakni

intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan

motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar sikap

negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen,

konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya. Keadaan sebaliknya juga

berlaku. Prefensi pembeli terhadap merek tertentu akan meningkat jika orang yang

ia sukai juga sangat menyukai merek yang sama. Yang terkait dengan sikap orang

lain adalah peran yang dimainkan oleh intermediaries yang mempublikasikan

evaluasi mereka.

2.3.2Model Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Engel et al (2006:334) mengemukakan lima tahapan perilaku

konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian, yaitu :

1. Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu

masalah, yaitu suatu keadaan di mana terdapat perbedaan antara keadaan

yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi.

2. Pencarian Informasi

Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa

kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengonsumsi suatu

produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan dalam

ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi dari luar (pencarian

eksternal).

3. Evaluasi Alternatif

Universitas Sumatera Utara


Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek,

dan memilihnya sesuai dengan keinginan konsumen. Pada proses ini

konsumen membandingkan berbagai merek pilihan yang dapat

memberikan manfaat kepadanya serta masalah yang dihadapinya.

4. Keputusan Pembelian

Setelah tahap-tahap di atas dilakukan, pembeli akan menentukan sikap

dalam pengambilan keputusan apakah membeli atau tidak. Jika memilih

untuk membeli produk, dalam hal ini konsumen dihadapkan pada beberapa

alternatif pengambilan keputusan seperti produk, merek, penjual, kuantitas

dan waktu pembeliannya.

5. Hasil

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa

tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Tahap ini dapat memberikan

informasi yang penting bagi perusahaan apakah produk dan pelayanan

yang telah dijual dapat memuaskan konsumen atau tidak.

2.3.3 Langkah-Langkah Keputusan Konsumen

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:124)Keputusan membeli atau

mengonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Pengenalan Kebutuhan

Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu

masalah, yaitu suatu keadaan di mana terdapat perbedaan antara keadaan

yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi.

Universitas Sumatera Utara


b. Waktu

Berlalunya waktu akan menyebabkan teraktifkannya kebutuhan fisiologis

seseorang. Waktu juga akan mendorong pengenalan kebutuhan lain yang

diinginkan oleh seorang konsumen. Usia yang lebih tua akan

menyebabkan konsumen memiliki aspirasi dan nilai yang berbeda.

c. Perubahan Situasi

Perubahan situasi akan mengaktifkan kebutuhan. Konsumen yang masih

lajang mungkin akan menghabiskan sebagian besar pengeluarannya untuk

hiburan. Jika sudah menikah, konsumen tersebut akan mengenali banyak

kebutuhan yang lain.

d. Kepemilikan Produk

Kepemilikan sebuah produk sering kali mengaktifkan kebutuhan yang

lain. Seorang konsumen yang membeli mobil baru akan menyadari

perlunya produk lain. Contohnya dia akan membutuhkan shampo mobil,

lap kanebo, peralatan untuk membersihkan mobil, bahkan orang lain yang

bisa membantunya mencuci dan membersihkan mobil.

e. Pengaruh Pemasaran

Produk baru muncul hampir setiap hari dan diiklankan atau

dikomunikasikan melalui berbagai media oleh perusahaan pembuatnya.

Program pemasaran tersebut akan memengaruhi konsumen untuk

menyadari kebutuhannya.

f. Pencarian Informasi

Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa

kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengonsumsi suatu

Universitas Sumatera Utara


produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan di dalam

ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi dari luar (pencarian

eksternal). Konsumen akan mencari informasi tentang berbagai jenis

barang yang dibutuhkan, banyaknya merek yang ada, harga, tempat

pembelian, dan cara pembayaran yang sesuai.

g. Pencarian Internal

Langkah pertama yang dilakukan konsumen adalah mengingat kembali

semua informasi yang ada di dalam ingatan. Informasi yang dicari meliputi

berbagai produk dan merek yang dianggap bisa memecahkan masalah atau

memenuhi kebutuhannya.

2.4 Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan peneliti yang sedang

diteliti oleh penulis diantaranya adalah :

1. “ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN

MOBIL PRIBADI DI KELURAHAN GONILAN KABUPATEN

SUKOHARJO” Oleh Suprihati, Wikan Budi Utami STIE AAS Surakarta.

(Vol.13, No. 01, Feb-Juli 2015). Inti permaslahan dalam penelitian ini

adalah (1) Apakah terdapat benda nyata antara faktor umur, pendidikan,

pendapatan, pekerjaan dan faktor gengsi terhadap perilaku konsumen

dalam keputusan pembelian jenis mobil pribadi di Kelurahan Gonilan

Kabupaten Sukoharjo? (2) Seberapa kuaa tingkat hubungan yang terjadi

antara faktor umur , pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan faktor gengsi

dengan perilaku konsumen dalam keputusan pembelian jenis mobil pribadi

Universitas Sumatera Utara


di Kelurahan Gonilan Kabupaten Sukoharjo? Tujuan penelitian ini adalah

(1) untuk mengetahui apakah terdapat beda nyata antara faktor umur,

pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan faktor gengsi dengan perilaku

konsumen dalam pembelian jenis mobil pribadi di Kelurahan Gonilan

Kabupaten Sukoharjo? (2) Seberapa kuat tingkat hunbungan yang terjadia

antara faktor umur, pendidikan, perkerjaan, pendapatan, dan faktor gengsi

terhadap perilaku konsumen dalam keputusan pembelian jenis mobil

pribadai di Kelurahan Gonilan Kabupaten Sukoharjo. Kegunaan penelitian

ini adalah dapat memberikan masukan yang berhuna sebagai bahan

pertimbangan bagi pihak – pihak yang berkepentingan dalam menentukan

strategi pemasaran di masa mendatang. Berdasarkan analisa data diperoleh

kesimpulan bahawa (1) terdapat beda nyata dan hubungan ynag positif

antara tingkat pendapatan dengan perilaku konsumen dalam keputusan

pembelian jenis mobil pribadi di Kelurahan gonilan Kabupaten Sukoharjo.

Hal ini dibuktikan dengan analisa beda nyata antara pendapatan dengan

perilaku konsumen dalam keputusan pembelian jenis mobil pribadi,

dimana hasil hitung chi – square X2 hitung13,629, lebih besar dari nilai

X2 tabel 12,592, teteapi menunjukan tingkat hubungan yang lemah,

dimana ditunjukan dengan hasil analisa koefisien kontingensiyaitu sebesar

0,363. (2) Tidak ada beda nyata antara faktor umur, pendidikan, pekerjaan,

da faktor gengsi terhadap perilaku konsumen dalam keputusan pembelian

jenis mobil pribadi di Kelurahan Gonilan Kabupaten Sukoharjo. Dari hasil

kesimpulan dalampenelitian hal ini dapatlah diajukan saran –saran sebagai

berikut : Pihak pengusaha dealer mobil pribadi perlu mengadakan

Universitas Sumatera Utara


segmentasi pasar berdasarkan tingkat pendapatan konsumen terhadap jenis

mobilpribadi, hal ini diketahui bahwa terdapat beda nyata antara ringkat

pendapatan konsumen dengan perilaku konsumen dalam keputusan

pembelian mobil pribadi. Sehingga pengusaha toko mobil pribadi perlu

memberikan pelayanan yang sesuai dengan tingkat penghasilan konsumen,

misalnya dengan menyediakan jenis mobil yang sesuai dengan tingkat

pendapatan konsumen di Kelurahan Gonilan Kabupaten Sukoharjo.

2. “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMBELIAN BERAS ORGANIK” Vol. 17 No. 1 [April 2016] 69-78

Oleh Dhita Morita Ikasari, dkk. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas

Brawijaya. Penelitian dilaksanakan di kota Batu, Jawa Timur, dengan

objek penelitian yaitu konsumen yang mengkonsumsi beras organik.

Variabel-variabel yang diteliti adalah variabel terikat (Y) yaitu keputusan

pembelian dan variabel bebas (X) yaitu faktor internal dan faktor eksternal

yang mempengaruhi keputusan pembelian beras organik. Variabel bebas

(X) meliputi produk, harga, tempat, pribadi, dan motivasi. Variabel ini

dipilih karena dinilai mampu mewakili dari sekian banyak variabel yang

ada. Sampel ditentukan dengan teknik probabilistik sampling karena

banyaknya populasi yang membeli beras organik tidak dapat ditentukan

secara pasti. Populasi yang tidak dapat ditentukan dengan pasti diambil

sejumlah sampel yang bisa mewakili. Secara umum, jumlah sampel dalam

analisis faktor minimal 50 pengamatan. Bahkan seharusnya ukuran sampel

sebanyak 100 atau lebih besar. Biasanya ukuran sampel dalam analisis ini

Universitas Sumatera Utara


dianjurkan memiliki paling sedikit 5 kali jumlah variabel yang akan

diamati, karena semakin banyak sampel yang dipilih akan mencapai

patokan rasio 10:1, yang berarti untuk satu variabel ada 10 sampel

(Sugiharto, 2007; Hair, 2010; Nopriadi et al., 2014; Setiawati, 2014).

Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji

reliabilitas yang dimaksudkan untuk menguji instrumen penelitian.

Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Hasil dapat

diketahui valid atau tidaknya dapat dilihat jika rhitung positif dan rhitung

> rtabel, berarti variabel tersebut valid dan jika rhitung tidak positif dan

rhitung < rtabel, berarti variabel tersebut tidak valid. Uji reliabilitas atau

kehandalan menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran dapat

memberikan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali

terhadap subyek yang sama. Perbedaan antara penelitian yang valid dan

reliable dengan instrumen yang valid dan reliable dapat diartikan

penelitian yang valid artinya bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti

(Gaberson, 1997; Riege, 2003; Sugiyono, 2009; Drost, 2012). Artinya, jika

objek berbentuk segi empat, sedangkan data yang terkumpul berbentuk

segitiga maka hasil penelitian tidak valid. Pada penelitian yang reliable

bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Pada penelitian

ini, analisis data menggunakan metode analisis faktor dan analisis regresi

linier berganda. Perangkat yang digunakan dalam analisis data adalah

SPSS 22.00.

Universitas Sumatera Utara


3. “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KONSUMEN DALAM MEMILIH KAFE DI KOTA SURAKARTA”.

Oleh Eddy Priyono Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Surakarta. Vol. 10, No. 1, Juni 2006. Kopi sudah dikenal sejak jaman

dahulu sebagai minuman yang sangat populer, dari Alaska hingga

Ambarawa, dari Meksiko hingga Mongolia. Sebab itulah kedai kopi

banyak bermunculan dimana-mana. Di antaranya dikenal sebagai kafe atau

coffee house yang juga menjual makanan kecil. Sedangkan kafe menurut

keputusan Walikota Surakarta no 11 tahun 2001 Pasal 1 adalah: (Walikota

Surakarta,2001:3) Kafe adalah usaha komersil yang ruang lingkup

kegiatannya menyediakan pelayanan makanan dan minuman ringan

disertai fasilitas musik dengan pemain tunggal atau tape recorder dan

tanpa tempat melantai atau menari, diperuntukkan bagi orang yang telah

berumur diatas 17 tahun. Jika dahulu kafe hanya menjual kopi dan

makanan kecil, maka sekarang kafe tidak hanya menjual kopi dan

makanan kecil tetapi kafe-kafe tersebut sekarang telah menjual beragam

minuman dan makanan, dari cendol hingga minuman beralkohol, dari

donat hingga steak yang lezat telah mereka jadikan sajian harian mereka.

Dengan diiringi suara musik yang menghentak dan sajian hiburan yang

sudah tertata rapi, serta dengan ditunjang dengan ruang yang nyaman

maka tak ayal lagi bahwa banyak pelanggan yang menjadi ketagihan untuk

datang ke kafe setiap malamnya, seperti yang dipaparkan oleh salah satu

pelanggan. Penyimpangan-penyimpangan perilaku konsumen tampak pada

kehidupan malam di kafe-kafe yang agaknya terus mengikuti gaya hidup

Universitas Sumatera Utara


yang tampak dari iklan di radio, televisi, media cetak sampai billboard

dengan lampu neonnya yang cemerlang telah menjadi simbol bukan saja

bergesernya pola konsumsi, tetapi juga identitas, keinginan (desires,

passion), kesenangan (pleasures), bahkan bukan tak mungkin pandangan

dunia atau world view. Tentu saja saat ini ada tempat hiburan, restoran,

kafe, disko, yang makin sepi atau bahkan beberapa di antaranya tutup.

Dalam hal ini, krisis moneter boleh jadi sekadar salah satu faktor yang

menyebabkannya bangkrut. Di era globalisasi seperti sekarang ini,

perkembangan dunia teknologi dan kebudayaan mempengaruhi sikap dan

gaya hidup seseorang, khususnya dalam masalah pergaulan dan tempat

bergaul. Untuk memenuhi kebutuhan yang baru tersebut orang-orang rela

mengeluarkan waktu, tenaga dan biaya ektra. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi konsumen untuk datang ke kafe diantaranya tingkat

pendidikan, tingkat pendapatan, usia, faktor mencari hiburan dan

melakukan kencan. Untuk memudahkan langkah yang harus ditempuh

oleh peneliti dan mencegah kekaburan dalam pemahaman menganalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih kafe, maka

masalah yang akan dibahas yaitu seberapa besar pengaruh iklan, sound

system, hiburan live, suasana kafe, keamanan kafe, harga makanan dan

minuman, variasi makanan, melakukan kencan, melakukan

meeting/pertemuan bisnis dan lokasi kafe.

4. “ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PENGAMBILAN

KEPUTUSAN PEMBELIAN TUPPERWARE PADA PT.

Universitas Sumatera Utara


INDRAKINARYA MUGISANTOSA SEMARANG”. Oleh Mullina

Wahyu Kusuma, 2011, Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran

Semarang. Dewasa ini, plastik sudah menjadi bagian keseharian manusia

dan sering menggantikan bahan – bahan tradisional seperti kayu, logam,

gelas, kulit, kertas dan karet. Desain kemasan yang menarik serta

fungsinya yang serba guna menjadi salah satu alasan mengapa plastik

digemari oleh masyarakat. Tupperware adalah perusahaan multinasional

yang memproduksi dan memasarkan produk plastik berkualitas untuk

rumah tangga. PT. Indrakinarya Mugisantosa Semarang satu – satunya

distributor Tupperware yang berada di Semarang. Penelitiam ini

mengambil sampel populasi ditentukan secara accidental sampling

sebanyak 154 responden. Pengambilan data primer menggunakan

instrument kuesioner. Uji kualitas data yang dipergunakan uji validitas

dengan persamaan product moment dan uji reliabilitas dengan

menggunakan cronbach alpha. Metode analisis data yang digunakan

adalah metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Alat

analisis yang digunakan adalah persamaan regresi linier berganda. Untuk

memudahkan perhitungan, digunakan alat bantu berupa program SPSS

versi 15. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial atau uji t, diketahui

bahwa harga mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,001, yang < 0,05,

variabel lokasi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000, yang berarti

< 0,05, variabel promosi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,001,

yang berarti < 0,05, dan variabel pelayanan mempunyai tingkat

signifikansi sebesar 0,002, yang berarti < 0,05. Sedangka hasil pengujian

Universitas Sumatera Utara


secara simultan atau uji F, diketahui bahwa F hitung sebesar 35,727

mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000, yang berarti < 0,05. Hal ini

menunjukkan variabel harga (X1), lokasi (X2), promosi (X3) dan

pelayanan (X4) secara simultan mempunyai pengaruh yang siginifikan

terhadap keputusan pembelian tupperware. Berdasarkan analisis terhadap

koefisien regresi diperoleh hasil bahwa variabel lokasi merupakan variabel

yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian. Oleh karena itu

sebaiknya PT. Indrakinarya Mugisantosa mencari lokasi yang strategis

sehingga mampu meningkatkan minat beli tupperware.

5. “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN

DALAM MEMBELI RUMAH” (Studi Kasus di Perumahan Bukit

Semarang Baru, Semarang). Oleh Agustinus Prima Nanda, 2010. Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Pada masa sekarang ini

pembangunan di sektor perekonomian mengalami peningkatan yang luar

biasa. Dengan demikian meningkat juga kesejahteraan masyarakat, maka

dari itu kebutuhan manusia akan semakin beragam, dan salah satunya

kebutuhan akan tempat tinggal yaitu rumah. Salah satu pengembang

rumah PT. Karyadeka Alam Lestari yang menawarkan salah satu

perumahan yang layak huni yaitu Perumahan Bukit Semarang Baru. Akan

tetapi, permasalahan yang dihadapi yaitu bagaimana penjualan rumah

dapat terus meningkat setiap tahunnya, padahal sekarang ini banyak

bermunculan pengembang-pengembang perumahan yang berani

memunculkan terobosan-terobosan baru. Oleh karena itu, dalam penelitian

ini akan menganalisis faktor yang dirasa penting untuk diteliti, seperti

Universitas Sumatera Utara


faktor harga, lokasi, bangunan, dan lingkungan terhadap keputusan beli.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan

program SPSS Versi 16.0. Populasi yang digunakan adalah masyarakat

Semarang yang menghuni rumah di Perumahan Bukit Semarang Baru.

Sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 100 orang dengan metode

proportional sampling. Berdasarkan analisis yang telah digunakan, dapat

ditarik beberapa kesimpulan pada saat dilakukan pengolahan regresi

berganda. Penelitian ini memenuhi syarat validitas, reliabilitas, serta bebas

dari heteroskedastisitas, multikolinearitas dan telah lolos uji normalitas.

Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa

variabel harga, lokasi, bangunan, dan lingkungan yang diteliti, secara

signifikan mempengaruhi keputusan pembelian. Sedangkan pada uji f

menunjukkan signifikan < 0,05. Hal ini berarti variable harga, lokasi,

bangunan, dan lingkungan secara bersama-sama berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian. Sedangkan koefisien determinasi diperoleh

nilai Adjusted R2 73,9%. Artinya, variabel keputusan pembelian dapat

dijelaskan oleh adanya variabel harga, lokasi, bangunan, dan lingkungan.

Universitas Sumatera Utara


2.5 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka teori diatas, maka dapat disusun suatu kerangka

pemikiran dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

Gambar 2.2 : Model Kerangka Pemikiran

Variabel
Stimulus
(X1)
Keputusan
Variabel
Respons
Pembelian
(X2)
Variabel
Intervening
(X3)

Sumber : Data diolah peneliti 2017

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian

asosiatif atau hubungan. Penelitian asosiatif adalah adalah penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Prof. Dr.

Sugiyono 2016:7). Sifat penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan

pengaruh variabel yang terdiri dari : umur, dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan

situasi ekonomi (pendapatan), gaya hidup, kepribadian dan konsep diri terhadap

keputusan pembelian produk.

Dalam penelitian asosiatif menggunakan teknis analisis kuantitatif atau

statistik. Kemudian perhitungan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antar

variabel antara lain menggunakan perhitungan koefisien korelasi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Lokasi penelitian merupakan tempat terjadinya masalah yang akan diteliti

dalam suatu penelitian. Adapun yang dijadikan tempat penelitian ini yaitu pada

Pasar Melati, Jalan Flamboyan Medan Tuntungan, Sumatera Utara 20135.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai dari November 2017 sampai Januari

2018.

Universitas Sumatera Utara


3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2016:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang

lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek

atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah

melakukan transaksi pembelian barang secondhanddi Pasar Melati, Medan.

3.3.2 Sampel

Penelitian sampel yang digunakan dengan menggunakan metode

“Accedential Sampling”, yaitu metode pengambilan sampel dengan memilih

siapa yang kebetulan ada atau dijumpai di lokasi.Menurut Umar (2014:80) dalam

penentuan sampel jika populasinya sangat banyak dan jumlahnya tidak diketahui

secara pasti maka digunakan rumus interval penafsiran sebagai berikut:

(Zα/2)2 (p) (q)


n=
𝑑𝑑2

(196)2 (0,5) (0,5)


n=
(0,1)2

n = 96,4

Keterangan :

n = Jumlah sampel

(Zα/2) = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan= 1,96

p = Estimator proporsi = 0,5

Universitas Sumatera Utara


q = 1-p

d = Penyimpangan yang ditolerir 10% = 0,1

Berdasarkan hasil perhitungan sampel diatas jumlah sampel yang

dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 96,4. Namun agar memudahkan penelitian

maka dibulatkan menjadi 96 responden. Adapun kriteria sampel yaitu : konsumen

yang sudah pernah melakukan pembelian minimal dua kali dan yang berumur 17

tahun ke atas.

3.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

yang empirik dengan data. Untuk mendapatkan batasan masalah yang jelas dari

setiap konsep berdasarkan masalah yang diteliti, maka penulis membuat hipotesis

sebagai berikut :

H1 : “Ada pengaruh positif antara pengaruh variabel stimulus terhadap keputusan

pembelian barang secondhand di Pasar Melati”.

H2 : “Ada pengaruh positif antara pengaruh variabel respons terhadap keputusan

pembelian barang secondhand di Pasar Melati”.

H3 : “Ada pengaruh positif antara pengaruh variabel intervening terhadap

keputusan pembelian barang secondhand di Pasar Melati”.

Universitas Sumatera Utara


H4 : “Ada pengaruh positif antara variabel stimulus, variabel respons, dan

variabel intervening terhadap keputusan pembelian barang secondhand di Pasar

Melati”.

3.5 Defenisi Konsep

Defenisi konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Stimulus (X1)

Menurut David L.Louden dan Albert J. Della Bitta, Variabel Stimulus

merupakan variabel yang berada di luar diri individu (faktor eksternal)

yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Contohnya: merek dan

jenis barang, iklan, penataan barang dan ruangan toko.

2. Variabel Respons (X2) , merupakan hasil aktivitas individu sebagai reaksi

dari variabel stimulus. Variabel respons sangat bergantung pada faktor

individu dan kekuatan stimulus. Contohnya: keputusan membeli barang,

pemberi penilaian terhadap barang, perubahan sikap terhadap suatu

produk.

3. Variabel Intervening(X3), merupakan variabel antara stimulus dan

respons. Variabel ini merupakan faktor internal individu, termasuk motif-

motif membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu

barang. Peranan variabel intervening adalah untuk memodifikasi respons.

4. Keputusan Pembelian

Menurut Philip Kotler (2007:240) keputusan pembelian merupakan tahap

dalam proses pengambilan keputusan pembelian sampai konsumen benar-

benar membeli produk. Biasanya keputusan pembelian konsumen adalah

pembelian merek yang paling disukai.

Universitas Sumatera Utara


3.6 Defenisi Operasional

Defenisi Operasional merupakan penjabaran akan definisi variabel dan

indikator pada penelitian. Jadi, defenisi operasional merupakan uraian dari konsep

yang sudah dirumuskan dalam bentuk-bentuk indikator untuk menguji suatu

variabel. Berikut ini adalah penjabaran variabel beserta indikatornya dalam

penelitian ini:

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala

Variabel Variabel Stimulus 1. Merek dan

Stimulus adalah variabel yang Jenis Barang

(X1) paling dominan dalam 2. Penataan

mengambil keputusan barang

pembelian setiap 3. Ruangan Toko Likert

konsumen.

Universitas Sumatera Utara


Variabel Variabel Respons 1. Keputusan

Respons adalah variabel yang membeli

(X2) berupa tanggapan dari barang

faktor eksternal untuk 2. Pemberi


Likert
keputusan pembelian. penilaian

terhadap

barang

3. Perubahan

sikap terhadap

produk

Variabel Variabel Intervening 1. Motif membeli

Intervening merupakan kombinasi 2. Sikap terhadap

(X3) dari variabel stimulus suatu peristiwa

dengan variabel respons 3. Persepsi Likert

dan pada tahap ini lah terhadap suatu

terjadi motif niat barang

pembelian suatu barang

terhadap konsumen.

Universitas Sumatera Utara


Keputusan Keputusan pembelian 1. Pengenalan

Pembelian merupakan tahap dalam Kebutuhan

(Y) proses pengambilan 2. Pencarian

keputusan pembelian Informasi

sampai konsumen 3. Evaluasi Likert

benar-benar membeli Alternatif

produk. 4. Keputusan

pembelian

5. Hasil

Sumber : Data diolah peneliti 2017

Universitas Sumatera Utara


3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Sumber Data

Dalam data riset yang dilakukan seorang peneliti akan menggunakan data-

data yang digunakan sebagai bahan utama proses pengolahan data dalam rangka

memecahkan permasalahan penelitian. Namun data itu sendiri dibedakan menjadi

data primer dan data sekunder. Adapun sumber data yang didapat dari penelitian

ini adalah :

1. Data Primer

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh asli, utama,

ataupun langsung dari Pasar Melati, Medan untuk menjawab masalah riset secara

khusus dari responden melalui kuesioner yang disebarkan pada konsumen pembeli

barang secondhand di Pasar Melati, Medan.

2. Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu :

a. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data yang diperoleh dari buku, jurnal ilmiah, pendapat

para ahli, serta skripsi yang memiliki relevansi dengan fenomena yang

akan diteliti.

b. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data dengan meggunakan catatan-catatan atau dokumen

tertulis, gambar, atau benda lainnya yang berkaitan dengan fenomena

yang diteliti.

Universitas Sumatera Utara


3.7.2 Skala Instrument Pengumpulan Data

Skala instrument digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu

untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi, seseorang atau sekelompok orang

dalam menilai keputusan pembeliaan barang secondhanddi Pasar Melati, Medan

dan jawaban dari setiap konsumen memiliki gradasi sangat positif sampai negatif.

Setiap pertanyaan memiliki penentuan skor dari setiap instrumennya yakni

sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert


No
Alternatif Jawaban Skor
1
Sangat Setuju (SS) 5
2
Setuju (S) 4
3
Netral (N) 3
4
Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1


Sumber : Sugiyono (2012:133)

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.8.1 Uji Instrumen

Uji instrumen dilakukan untuk menguji pernyataan dalam kuesioner atau

angket yang dibuat oleh peneliti dalam meneliti “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian

Barang Secondhand”. Apakah kuesioner tersebut layak digunakan sebagai

Universitas Sumatera Utara


instrument dalam penelitian. Uji instrument dilakukan melalui validitas dan

reabilitas.

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (dalam Taniredja,2011:42) Uji Validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevadilan atau kesahihan suatu

instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang diukur. Suatu

instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas tinggi. Sebaiknya, instrumen

yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Rumus yang digunakan

untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment dari Karl Pearson,

sebagai berikut :

𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 = 𝑁𝑁 ∑ 𝑋𝑋𝑋𝑋 − (∑ 𝑋𝑋)(∑ 𝑦𝑦)


�{(𝑁𝑁 ∑𝑋𝑋 2 − (∑ ∑𝑥𝑥 )2)} − {𝑁𝑁 ∑𝑦𝑦 2 − (∑𝑦𝑦) 2)}

Keterangan :

Rxy : koefisien korelasi suatu butir atau item

N : jumlah responden

X : skor item

Y : skor total item

Syarat kevaliditasan suatu item adalah apabila rhitung>rtabel pada taraf

signifikan (𝛼𝛼 = 0,05) maka instrumen itu dianggap valid dan jika rhitung<rtabel

maka instrumen dianggap tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai

dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara


relatif konsisten, bila koefisien korelasi (r) positif maka alat pengukur tersebut

reliabel. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS

Statistics 21.0 for windows. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara

pengukuran sekali saja dan uji statistik yang digunakan dan dipakai adalah

Cronbach Alpha. Dimana suatu variabel dikatakan relibel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha>0,60. Berdasarkan output diperoleh koefisien reliabilitas tinggi

(>0,60) maka variabel-variabel yang digunakan adalah reliable.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang

termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas. Tujuan uji normalitas

adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati

distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan

Kolmogrov Smirnov. Jika tingkat signifikan > 5% artinya variabel residual

berdistribusi normal. Selain itu, dapat juga menggunakan grafik histogram.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah salah satu dari output dari analisis regresi yang

dilakukan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan dari data yang

didapat. Kriteria pengambilan keputusan pada uji kenormalan adalah sebagai

berikut :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tersebut memenuhi asumsi kenormalan

sebuah data.

Universitas Sumatera Utara


2. Jika terdapat data yang memiliki pola penyebaran yang tidak stabil dan

cenderung menjauhi arah garis diagonal pada Q-Q plot maka data tersebut

tidak memenuhi asumsi normalitas dan dapat dikatakan bahwa data tersebut

tidak normal.

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas digunakan peneliti untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan kolerasi yang kuat antara variabel stimulus (X1),

variabel respons (X2), variabel intervening(X3),Keputusan Pembelian (Y)

(Arief,1993:Gujarati,2001) dalam (Juliandi,2013:170). Cara yang digunakan

untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi Varina (Variance

Inflasi Factor / VIF), yang tidak melebihi 4 atau 5 (Hines dan Montgomery,1990)

dalam (Juliandi,2013:170). Variabel independen yakni presentasi kerja memiliki

nilai VIF dalam batas toleransi yang telah ditentukan (tidak melebihi 5), sehingga

tidak terjadi multikolenearitas dalam variabel independen penelitian ini.

3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

lainnya. Jika residual dari pengamatan satu ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homokedestisitas dan jika varian berbeda disebut heterokedestisitas.

Model yang baik adalah tidak terjadi homokedestisitas (Juliandi,2013:171).

3.8.3 Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda untuk mengetahui bagaimana hubungan

antara variabel. Menurut Sujarweni dan Endrayanto (2012:88) regresi yang

Universitas Sumatera Utara


memiliki satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Model

persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1.X1 + b2.X2 + .......

Keterangan :
Y = Minat Beli
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel bebas
X1 = Variabel independen pertama (Variabel Stimulus)
X2 = Variabel independen kedua (Variabel Respons)
X3 = Variabel independen kedua (Variabel Intervening)

3.8.4 Uji Determinasi (𝑹𝑹𝟐𝟐 )

Uji determinasi (𝑅𝑅2 ) gunanya untuk mengukur seberapa jauh variabel

independen menerangkan variasi variabel dependen. Dengan ketentuan sebaga

berikut : Jika 𝑅𝑅2 berkisar anatar nol sampai dengan satu≤ (0 𝑅𝑅2 ≤ 1) maka

𝑅𝑅2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh anatar variabel bebas terhadap

variabel terikat, bila 𝑅𝑅2 semakin besar mendekati 1 maka menunjukkan semakian

kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila 𝑅𝑅2 mendekati

0 maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat.

3.8.5 Pengujian Hipotesis

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji F atau uji koefisien regresi secara serentak dan keseluruhan, untuk

mengetahui adanya pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap

variabel dependen (Priyanto, 2009:50). Dilakukan untuk mengetahui pengaruh

tersebut secara signifikan. Pengambilan keputusan keputusan dilakukan

berdasarkan :

Universitas Sumatera Utara


1. F hitung < F kritis (Tabel) jadi Ho diterima

2. F hitung > F kritis (Tabel) jadi Ho ditolak

b. Uji Parsial (Uji T)

Uji T untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial atau

pengaruh antara tiap variabel indepen terhadap variabel dependen apakah

berpengaruh secara signifikan atau tidak. (Priyatno,2009:50). Pengambilan

keputusan berdasarkan :

1. t hitung < t kritis (Tabel) jadi Ho diterima

2. t hitung > t kritis (Tabel) jadi Ho ditolak

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Umum Barang Secondhand di Pasar Melati, Medan

Sudah sejak dari zaman dahulu kota tidak akan pernah lepas dari pusat

kegiatan komersial atau yang sering disebut dengan istilah pasar. Sejarah pasar

di awali mulai pada zaman pra sejarah yang lebih kita kenal dengan istilah

barter. Seiring meningkatkan perkembangan penduduk kehidupan sosial,

ekonomi dan juga kemajuan teknologi khususnya bidang perdagangan maka

muncullah sistem pasar.

Pasar Melati atau yang sering disebut dengan istilah pamela, adalah

pusat penjualan pakaian bekas terbesar di Medan. Sejarah berdirinya Pasar

Melati yaitu yang pada awalnya adalah sebidang sawah dan pemilik tanah

yakni orang karo. Di Pasar Melati terdapat banyak kios-kios penjual barang

secondhand atau yang kerap dikatakan dengan istilah “monza”. Sebenarnya

asal usul kata tersebut berasal dari “Mongonsidi Plaza” yang dulu pada tahun

1990-an, pusat perbelanjaan monza terbesar di Medan, berlokasi di Jalan Dr.

Mongonsidi Medan.

Memasuki tahun 2000an pasokan barang secondhand berangsur

semakin sedikit. Dan semakin lama, penjual mulai berpindah tempat ke Pasar

Melati yang membuat konsumen mudah untuk mencari jenis barang

secondhand. Barang-barang tersebut ada yang dikirim dari luar maupun dalam

negri. Selain itu Pasar Melati ini juga memiliki luas 11 Hektar dan

menampung 2000 tenaga kerja. Hal inilah yang membuktikan bahwa Barang

Universitas Sumatera Utara


Secondhandmasih banyak diminati oleh para masyarakat khususnya di kota

Medan sendiri.

4.2 Penyajian Data

Pada bab ini, penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari

lapangan sewaktu melaksanakan penelitian. Berdasarkan metode

penelitian yang telah ditentukan sebelumnya, penulis menggunakan

metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuisioner ataupun

wawancara. Penyebaran kuisioner dilakukan sebagai salah satu cara untuk

memperoleh data primer dari sebuah penelitian. Maka hasil penelitian

(data) yang diperoleh berupa hasil jawaban responden mengenai setiap

pernyataan yang ada dalam kuisioner. Berikut tabel data dari informan

dalam penelitian ini.

4.2.1 Identitas Responden

Selanjutnya penulis akan memaparkan data-data yang diperoleh selama

masa penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian berupa data primer

yang diperoleh peneliti di lapangan. Data primer tersebut diperoleh melalui

pemberian kuisioner kepada pembeli barang secondhand di Pasar Melati yang

dijadikan sebagai sampel.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 96 responden. Data identitas responden

bertujuan untuk memahami spesifikasi atau cirri khas yang dimiliki. Identitas

responden meliputi data yang mencakup jenis kelamin, usia, pendidikan

terakhir, dan pendapatan perbulan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase


1 Laki-laki 13 13.5%
2 Perempuan 83 86,5%
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 96 responden

yang terpilih, 83 orang 86,5% diantaranya adalah perempuan dan sisanya

sebanyak 13 orang 13,5% perempuan. Jumlah data dari tabel diatas

menunjukkan bahwa yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian

barang secondhandyaitu perempuan.

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase


1 17-20 Tahun 6 6,3%
2 21-30 Tahun 65 67,7%
3 31-40 Tahun 14 14,6%
4 41-50 Tahun 11 11,5%
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data,2018

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden terbanyak yang

membeli barang secondhand adalah berusia antara 21-30 tahun yaitu sebanyak 65

responden dengan persentase 67,7%. Yang pada hal ini disebabkan karena pada

tingkat usia tersebut orang sudah mencapai jenjang karir yang baik atau sudah

mampu mencari kebutuhan hidup sendiri.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase


1 SD - -
2 SMP 4 4,2%
3 SMA 25 26,0%
4 D3 43 44,8%
5 S1 24 25,0%
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai tingkat pendidikan D3 yaitu sebanyak 43 orang dengan persentase

44,8%, kemudian diikuti dengan tamatan SMA sebanyak 25 orang dengan

persentase 26,0%, S1 sebanyak 24 orang dengan persentase 25,0%, dan SMP 4

orang dengan persentase 4,2%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

tingkat pendidikan memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian barang

secondhand. Dimana para konsumen telah mampu mengetahui apakah kebutuhan

membeli barang secondhand itu perlu dengan sudah mempertimbangkan secara

selektif.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan

No Penghasilan Jumlah Persentase


1 < Rp. 1.000.000 4 4,2 %
2 Rp.1.000.000 - Rp. 25 26,0%
3.000.000
3 Rp. 3.000.000 – Rp. 43 44,8%
5.000.000
4 > Rp. 5.000.000 24 25,0%
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Dari data diatas dapat diketahui bahwa konsumen yang melakukan

keputusan pembelian barang secondhandpada umumnya memiliki penghasilan

Rp. 3.000.000- Rp. 5.000.000 dengan persentase 44,8% dan yang paling sedikit <

Rp. 1.000.000 dengan persentase 4,2%. Hal ini dikarenakan konsumen yang

membeli dominan sudah bekerja.

4.2.2 Variabel Stimulus

Berikut ini akan disajikan tabel-tabel pendistribusian daripertanyaan-

pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner penelitian. Tabel-tabel distribusi

tersebut merupakan hasil pendistribusian pertanyaan yang termasuk dalam

Variabel Stimulus (X1).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.5 Jawaban Responden Tentang Barang SecondhandYang di Jual di
Pasar Melati Terdiri dari Banyak Jenis Barang Seperti Pakaian, Tas, dan
Sepatu

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 15 15,6%
2 Setuju 72 75,0%
3 Netral 9 9,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah 72 orang dengan persentase 75,0% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 15 orang dengan persentase 15,6% menyatkan sangat

setuju dan sebanyak 9 orang dengan persentase 9,4% menyatakan netral, namun

yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Maka dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa barang secondhand

yang dijual di Pasar Melati terdiri dari pakaian, tas, dan sepatu.

Tabel 4.6 Jawaban Responden Tentang Jenis Barang Yang di Jual Ada
Barang Yang Memiliki Merek Terkenal

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 50 52,1%
2 Setuju 31 32,3%
3 Netral 15 15,6%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 50 orang dengan persentase 52,1%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 31 orang dengan persentase 32,3%

menyatakan setuju, sebanyak 15 orang dengan persentase 15,6% menyatakan

Universitas Sumatera Utara


netral, namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

Dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa jenis barang

yang dijual, ada barang yang memiliki merek terkenal.

Tabel 4.7 Jawaban Responden Tentang Barang Yang di Jual Memiliki


Kualitas Yang Berbeda

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 15 15,6%
2 Setuju 68 70,8%
3 Netral 13 13,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 68 orang dengan persentase 70,8%

menyatakan setuju, sebanyak 15 orang dengan persentase 15,6% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 13 orang dengan persentase 13,5% menyatakan netral

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa barang-barang yang

dijual memiliki kualitas yang berbeda.

Tabel 4.8 Jawaban Responden Tentang Tatanan Barang Secondhand Yang


Dibuat Penjual Mempermudah Konsumen Mencari Kebutuhan Yang Di
Inginkan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 40 41,7%
2 Setuju 48 50,0%
3 Netral 8 8,3%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 48 orang dengan persentase 50,0%

menyatakan setuju, sebanyak 40 orang dengan persentase 41,7% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 8 orang dengan persentase 8,3% menyatakan netral,

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan tatanan barang secondhand

yang dibuat penjual mempermudah konsumen mencari kebutuhan yang

diinginkan.

Tabel 4.9 Jawaban Responden Tentang Penataan Ruangan Menjadi Yang


Utama Yang Sangat Di Perhatikan Konsumen

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 11 11,5%
2 Setuju 69 71,9%
3 Netral 16 16,7%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 69 orang dengan persentase 71,9%

menyatakan setuju, sebanyak 16 orang dengan persentase 16,7% menyatakan

netral, sebanyak 11 orang dengan persentase 11,5% menyatakan sangat setuju,

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa penataan ruangan

menjadi yang utama yang sangat di perhatikan konsumen untuk melakukan

keputusan pembelian.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.10 Jawaban Responden Tentang Adanya Ruangan Toko Berguna
Mempermudah Mencari Berbagai Jenis Barang Yang Diinginkan
Masyarakat

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 46 47,9%
2 Setuju 43 44,8%
3 Netral 7 7,3%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 46 orang dengan persentase 47,9%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 43 orang dengan persentase 44,8%

menyatakan setuju, sebanyak 7 orang dengan persentase 7,3%, namun yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan

secara dominan responden menyatakan bahwa adanya ruangan toko berguna

mempermudah mencari berbagai jenis barang yang diinginkan masyarakat dalam

melakukan keputusan pembelian.

Tabel 4.11 Jawaban Responden Tentang Barang Yang di Perjual Beli Kan
Bila di Tempatkan Di Ruangan Toko Akan Menambah Daya Tarik
Konsumen

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 24 25,0%
2 Setuju 61 63,5%
3 Netral 11 11,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 61 orang dengan persentase 63,5%

Universitas Sumatera Utara


menyatakan setuju, sebanyak 24 orang dengan persentase 25,0% menyatakan

sangat setuju , sebanyak 11 orang dengan persentase 11,5% menyatakan netral,

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan bahwa secara dominan responden menyatakan bahwa barang yang

diperjual beli kan bila ditempatkan di ruangan toko akan menambah daya tarik

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Tabel 4.12 Jawaban Responden Tentang Konsumen Mengamati Dengan


Jelas Keadaan Ruangan Toko Ketika Ingin Membeli Barang Secondhand

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 34 35,4%
2 Setuju 52 54,2%
3 Netral 10 10,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 52 orang dengan perentase 54,2%

menyatakan setuju, sebanyak 34 orang dengan persentase 35,4% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 10 orang dengan persentase 10,4% menyatakan netral,

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan bahwa secara dominan responden menyatakan konsumen mengamati

dengan jelas situasi ruangan toko ketika ingin membeli barang secondhand dalam

melakukan keputusan pembelian.

Universitas Sumatera Utara


4.2.3 Variabel Respons (X2)

Berikut ini akan disajikan tabel-tabel pendistribusian dari pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner penelitian. Tabel-tabel distribusi

tersebut merupakan hasil pendistribusian pertanyaan yang termasuk dalam

Variabel Respons (X2).

Tabel 4.13 Jawaban Responden Tentang Pembeli Yang Sudah Membeli


Barang Secondhand di Pasar Melati Dominan Melakukan Keputusan
Pembelian

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 53 55,2%
2 Setuju 30 31,3%
3 Netral 13 13,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 53 orang dengan persentase 55,2%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 30 orang dengan persentase 31,3%

menyatakan setuju, sebanyak 13 orang dengan persentase 13,5% menyatakan

netral, namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

Dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa pembeli yang

sudah membeli barang secondhand di Pasar Melati melakukan keputusan

pembelian.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.14 Jawaban Responden Tentang Konsumen di Pengaruhi Oleh
Ketertarikan Terhadap Barang Yang Dilihat

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 33 34,4%
2 Setuju 54 56,3%
3 Netral 9 9,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 54 orang dengan persentase 56,3%

menyatakan setuju, sebanyak 33 orang dengan persentase 34,4% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 9 orang dengan persentase 9,4% menyatakan netral,

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan konsumen di pengaruhi oleh ketertarikan terhadap

barang yang di lihat sebelum melakukan keputusan pembelian.

Tabel 4.15 Jawaban Responden Tentang Konsumen di Pengaruhi Oleh


Harga Yang Relative Terjangkau

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 24 25,0%
2 Setuju 62 64,6%
3 Netral 10 10,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 62 orang dengan persentase 64,6%

menyatakan setuju, sebanyak 24 orang dengan persentase 25,0% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 10 orang dengan persentase 10,4% menyatakan netral,

Universitas Sumatera Utara


namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan konsumen dipengaruhi oleh

harga yag relative terjangkau untuk melakukan keputusan pembelian.

Tabel 4.16 Jawaban Responden Tentang Membeli Barang Secondhand di


Pasar Melati Karena Sesuai Keinginan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 17 17,7%
2 Setuju 61 63,5%
3 Netral 18 18,8%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 61 orang dengan persentase 63,5%

menyatakan setuju, sebanyak 18 orang dengan persentase 18,8% menyatakan

netral, sebanyak 17 orang dengan persentase 17,7% menyatakan sangat setuju,

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan membeli barang secondhand

di Pasar Melati karena sesuai keinginan masyarakat.

Tabel 4.17 Jawaban Responden Tentang Konsumen Merasa Puas Setelah


Membeli Barang Secondhanddi Pasar Melati

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 26 27,1%
2 Setuju 67 69,8%
3 Netral 3 3,1%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 67 orang dengan persentase 69,8%

menyatakan setuju, sebanyak 26 orang dengan persentase 27,1% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 3 orang dengan persentase 3,1% menyatakan netral,

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa konsumen merasa

puas setelah membeli barang secondhand di Pasar Melati.

Tabel 4.18 Jawaban Responden Tentang Konsumen Membandingkan


Beberapa Barang Sebelum Membeli Barang Secondhand di Pasar Melati

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 51 53,1%
2 Setuju 24 25,0%
3 Netral 18 18,8%
4 Tidak Setuju 3 3,1%
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak sebanyak 51 orang dengan persentase 53,1% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 24 orang dengan persentase 25,0% menyatakan setuju,

sebanyak 18 orang dengan persentase 18,8% menyatakan netral, sebanyak 3 orang

dengan persentase 3,1% menyatakan tidak setuju, namun yang menyatakan sangat

tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan

bahwa konsumen membandingkan beberapa barang sebelum membeli barang

secondhand di Pasar Melati.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.19 Jawaban Responden Tentang Konsumen yang Membeli Barang
Secondhand Berhak Menilai Apakah Barangnya Layak Untuk dipakai Atau
Tidak

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 26 27,1%
2 Setuju 67 69,8%
3 Netral 3 3,1%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 67 orang dengan persentase 69,8%

menyatakan setuju, sebanyak 26 orang dengan persentase 27,1% menyatakan

setuju, sebanyak 3 orang dengan persentase 3,1% menyatakan netral, namun yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan

secara dominan responden menyatakan bahwa konsumen yang membeli barang

secondhandberhak menilai apakah barangnya layak untuk dipakai atau tidak

sebelum melakukan keputusan pembelian.

Tabel 4.20 Jawaban Responden Tentang Konsumen Yang Mendapatkan


Barang Secondhand Sesuai Keinginan Maka Akan Merasa Puas

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 51 53,1%
2 Setuju 24 25,0%
3 Netral 18 18,8%
4 Tidak Setuju 3 3,1%
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak sebanyak 51 orang dengan persentase 53,1% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 24 orang dengan persentase 25,0% menyatakan setuju,

Universitas Sumatera Utara


sebanyak 18 orang dengan persentase 18,8% menyatakan netral, sebanyak 3 orang

dengan persentase 3,1% menyatakan tidak setuju, namun yang menyatakan sangat

tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan

bahwa konsumen yang mendapatkan barang secondhandsesuai keinginan maka

akan merasa puas dalam melakukan keputusan pembelian.

Tabel 4.21 Jawaban Responden Tentang Konsumen Akan Memberitahu


Kepada Orang Lain Jika Senang Dengan Barang Secondhand Yang di Beli

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 38 39,6%
2 Setuju 58 60,4%
3 Netral - -
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 58 orang dengan persentase 60,4%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 38 orang dengan persentase 39,6%

menyatakan sangat setuju, namun yang menyatakan netral, tidak setuju, dan

sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara dominan responden

menyatakan bahwa konsumen akan memberitahu kepada orang lain jika senang

dengan barang secondhand yang di beli setelah melakukan keputusan pembelian.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.22 Jawaban Responden Tentang Apabila Konsumen Puas Dengan
Barang Yang di Beli Maka Selanjutnya Akan Mencari di Tempat Yang
Sama

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 53 55,2%
2 Setuju 30 31,3%
3 Netral 13 13,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 53 orang dengan persentase 55,2%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 30 responden dengan persentase 31,3%

menyatakan setuju, sebanyak 13 orang dengan persentase 13,5% menyatakan

netral, namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

Dapat disimpulkan bahwa secara dominan responden menyatakan bahwa apabila

konsumen puas dengan barang yang dibeli maka selanjutnya akan mencari ke

tempat yang sama.

4.2.4 Variabel Intervening (X3)

Berikut ini akan disajikan tabel-tabel pendistribusian dari pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner penelitian. Tabel-tabel distribusi

tersebut merupakan hasil pendistribusian pertanyaan yang termasuk dalam

variabel intervening (X3).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.23 Jawaban Responden Tentang Konsumen Yang Membeli Barang
Secondhand Merupakan Sesuatu Yang di Butuhkan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 9 9,4%
2 Setuju 47 49,0%
3 Netral 38 39,6%
4 Tidak Setuju 2 2,1%
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa persentase jawaban responden

terbanyak adalah sebanyak 47 orang dengan persentase 49,0% menyatakan setuju,

sebanyak 38 orang dengan persentase 39,6% menyatakan netral, sebanyak 9 orang

dengan persentase 9,4% menyatakan sangat setuju, sebanyak 2 orang dengan

persentase 2,1%, namun yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa konsumen yang

membeli barang secondhand merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh

masyarakat.

Tabel 4.24 Jawaban Responden Tentang Lingkungan Sekitar Mempengaruhi


Keinginan Membeli Barang Secondhand

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 23 24,0%
2 Setuju 62 64,6%
3 Netral 11 11,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak sebanyak 62 orang dengan persentase 64,6% menyatakan

setuju, sebanyak 23 orang dengan persentase 24,0% menyatakan sangat setuju,

Universitas Sumatera Utara


sebanyak 11 orang dengan persentase 11,5% menyatakan netral, namun yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan

secara dominan responden menyatakan bahwa lingkungan sekitar mempengaruhi

keinginan membeli barang secondhand di Pasar Melati.

Tabel 4.25 Jawaban Responden Tentang Konsumen Tertarik Membeli


Barang Secondhand Karena Mendapat Harga Terjangkau dan Kualitas
Barang Yang Bagus

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 52 54,2%
2 Setuju 30 31,3%
3 Netral 10 10,4%
4 Tidak Setuju 4 4,2%
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 52 orang dengan persentase 54,2%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 30 orang dengan persentase 31,3%

menyatakan setuju, sebanyak 10 orang dengan persentase 10,4% menyatakan

netral, sebanyak 4 orang dengan persentase 4,2% menyatakan tidak setuju, namun

yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara

dominan responden menyatakan bahwa konsumen tertarik membeli barang

secondhand karena mendapat harga terjangkau dan kualitas barang yang bagus.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.26 Jawaban Responden Tentang Konsumen Tertarik Membeli
Barang Secondhand di Pengaruhi Pendapat Orang Lain

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 17 17,7%
2 Setuju 61 63,5%
3 Netral 10 10,4%
4 Tidak Setuju 8 8,3%
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak sebanyak 61 orang dengan persentase 63,5% menyatakan

setuju, sebanyak 17 orang dengan persentase 17,7% menyatakan sangat setuju,

sebanyak 10 orang dengan persentase 10,4% menyatakan netral, sebanyak 8 orang

dengan persentase 8,3% menyatakan tidak setuju, namun yang menyatakan sangat

tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan

bahwa konsumen tertarik membeli barang secondhand di pengaruhi pendapat

orang lain.

Tabel 4.27 Jawaban Responden Tentang Kualitas Barang Secondhand di


Pasar Melati Berbeda-beda

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 37 38,5%
2 Setuju 58 60,4%
3 Netral 1 1,0%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak sebanyak 58 orang dengan persentase 60,4% menyatakan

setuju, sebanyak 37 orang dengan persentase 38,5% menyatakan sangat setuju,

sebanyak 1 orang dengan persentase 1,0% menyatakan netral. Namun yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan

secara dominan responden menyatakan bahwa kualitas barang secondhand di

Pasar Melati berbeda-beda, sehingga konsumen harus teliti sebelum melakukan

keputusan pembelian.

Tabel 2.28 Jawaban Responden Tentang Tidak Semua Barang Secondhand


di Pasar Melati Buruk

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 63 65,6%
2 Setuju 12 12,5%
3 Netral 16 16,7%
4 Tidak Setuju 5 5,2%
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 63 orang dengan persentase 65,6%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 16 orang dengan persentase 16,7%

menyatakan netral, sebanyak 12 orang dengan persentase 12,5% menyatakan

setuju, sebanyak 5 orang dengan persentase 5,2% menyatakan tidak setuju, namun

yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa secara

dominan responden menyatakan bahwa tidak semua barang secondhanddi Pasar

Melati buruk sehingga membuat masyarakat untuk melakukan keputusan

pembelian.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.29 Jawaban Responden Tentang Barang Secondhand Yang Ada di
Pasar Melati Berasal dari Dalam dan Luar Negri

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 29 30,2%
2 Setuju 66 68,8%
3 Netral 1 1,0%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 66 orang dengan persentase 68,8%

menyatakan setuju, sebanyak 29 orang dengan persentase 30,2% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 1 orang dengan persentase 1.0 % menyatakan netral,

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa barang

secondhandyang ada di Pasar Melati berasal dari dalam dan luar negri.

Tabel 4.30 Jawaban Responden Tentang Jika Ada Barang Secondhand Yang
Baru Maka Barang Yang Lama Akan di Jual dengan Harga Murah

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 52 54,2%
2 Setuju 30 31,3%
3 Netral 14 14,6%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 66 orang dengan persentase 68,8%

menyatakan setuju, sebanyak 29 orang dengan persentase 30,2% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 1 orang dengan persentase 1.0 % menyatakan netral,

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 52 orang dengan persentase 54,2%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 30 orang dengan persentase 31,3%

menyatakan setuju, sebanyak 14 orang dengan persentase 14,6% menyatakan

netral, namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

Dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa jika ada barang

secondhand yang baru maka barang yang lama akan di jual dengan harga murah.

4.2.5 Keputusan Pembelian (Y)

Berikut ini akan disajikan tabel-tabel pendistribusian dari pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner penelitian. Tabel-tabel tersebut

merupakan hasil pendistribusian pertanyaan yang termasuk dalam variabel

Keputusan Pembelian (Y).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.31 Jawaban Responden Tentang Barang Secondhand Yang di Beli
Konsumen Tidak Menjadi Kebutuhan Utama

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 53 55,2%
2 Setuju 30 31,3%
3 Netral 12 12,5%
4 Tidak Setuju 1 1,0%
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 53 orang dengan persentase 55,2%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 30 orang dengan persentase 31,3%

menyatakan setuju, sebanyak 12 orang dengan persentase 12,5 % menyatakan

netral, sebanyak 1 orang dengan persentase 1% menyatakan tidak setuju, namun

yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara

dominan responden menyatakan bahwa barang secondhand yang dibeli konsumen

tidak menjadi kebutuhan utama.

Tabel 4.32 Jawaban Responden Tentang Konsumen Yang Membeli Barang


Secondhand Harus Mengetahui Jika Kebutuhan Pokoknya Sudah Terpenuhi

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 17 17,7%
2 Setuju 68 70,8%
3 Netral 11 11,5%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 68 orang dengan persentase 70,8%

menyatakan setuju, sebanyak 17 orang dengan persentase 17,7% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 11 orang dengan persentase 11,5 % menyatakan netral,

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa konsumen yang

membeli barang secondhand harus mengetahui jika kebutuhan pokoknya sudah

terpenuhi.

Tabel 4.33 Jawaban Responden Tentang Konsumen Mendapat Informasi


Mengenai Barang Secondhand di Pasar Melati Melalui Orang Lain

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 57 59,4%
2 Setuju 24 25,0%
3 Netral 15 15,6%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 57 orang dengan persentase 59,4%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 24 orang dengan persentase 25,0%

menyatakan setuju, sebanyak 15 orang dengan persentase 15,6 % menyatakan

netral, namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

Dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa konsumen

mendapat informasi mengenai barang secondhand di Pasar Melati melalui orang

lain.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.34 Jawaban Responden Tentang Konsumen Hanya Mencari Barang
Secondhand Yang diinginkan Dengan Harga Murah

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 38 39,1%
2 Setuju 55 57,3%
3 Netral 3 3,1%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 55 orang dengan persentase 57,3%

menyatakan setuju, sebanyak 38 orang dengan persentase 39,1% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 3 orang dengan persentase 3,1 % menyatakan netral,

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa konsumen hanya

mencari barang secondhand yang diinginkan dengan harga murah sehingga

melakukan keputusan pembelian.

Tabel 4.35 Jawaban Responden Tentang Konsumen Dapat Membandingkan


Barang Secondhand Yang Satu Dengan Yang Lainnya

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 63 65,6%
2 Setuju 11 11,5%
3 Netral 16 16,7%
4 Tidak Setuju 6 6,3%
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 63 orang dengan persentase 65,6%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 16 orang dengan persentase 16,7%

menyatakan netral, sebanyak 11 orang dengan persentase 11,5 % menyatakan

setuju, sebanyak 6 orang dengan persentase 6,3% menyatakan tidak setuju, namun

yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara

dominan responden menyatakan bahwa konsumen melakukan keputusan

pembelian denga membandingkan barang secondhand yang satu dengan yang

lainnya.

Tabel 4.36 Jawaban Responden Tentang Membeli Barang Secondhand


Karena Harga Yang di Tawarkan Terjangkau

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 28 29,2%
2 Setuju 61 63,5%
3 Netral 6 6,3%
4 Tidak Setuju 1 1,0%
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 61 orang dengan persentase 63,5%

menyatakan setuju, sebanyak 28 orang dengan persentase 29,2% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 6 orang dengan persentase 6,3% menyatakan netral,

sebanyak 1 orang dengan persentase 1,0% menyatakan tidak setuju, namun yang

menyatakansangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara dominan

responden menyatakan bahwa membeli barang secondhand karena harga yang

ditawarkan terjangkau maka terjadilah keputusan pembelian.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.37 Jawaban Responden Tentang Harga dan Kualitas Barang
Secondhand Sebagai Faktor Penting Untuk Konsumen

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 44 45,8%
2 Setuju 37 38,5%
3 Netral 15 15,6%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 44 orang dengan persentase 45,8%

menyatakan sangat setuju, sebanyak 37 orang dengan persentase 38,5%

menyatakan setuju, sebanyak 15 orang dengan persentase 15,6 % menyatakan

netral, namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.

Dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa harga dan

kualitas barang secondhand sebagai faktor penting untuk konsumen dalam

melakukan keputusan pembelian.

Tabel 4.38 Jawaban Responden Tentang Konsumen Akan Merasa Puas


Ketika Mendapat Barang Secondhand Yang di Inginkan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 30 31,3%
2 Setuju 57 59,4%
3 Netral 9 9,4%
4 Tidak Setuju - -
5 Sangat Tidak Setuju - -
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 57 orang dengan persentase 59,4%

menyatakan setuju, sebanyak 30 orang dengan persentase 31,3% menyatakan

sangat setuju, sebanyak 9 orang dengan persentase 9,4% menyatakan netral,

namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat

disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa konsumen akan

merasa puas ketika mendapat barang secondhand yang diinginkan maka terjadilah

keputusan pembelian.

Tabel 4.39 Jawaban Responden Tentang Konsumen Akan Memberitahu Ke


Orang Lain Tentang Barang Secondhand Yang Berada di Pasar Melati

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 18 18,8%
2 Setuju 44 45,8%
3 Netral 21 21,9%
4 Tidak Setuju 12 12,5%
5 Sangat Tidak Setuju 1 1,0%
Total 96 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase jawaban

responden terbanyak adalah sebanyak 44 orang dengan persentase 45,8%

menyatakan setuju, sebanyak 21 orang dengan persentase 21,9% menyatakan

netral, sebanyak 18 orang dengan persentase 18,8% menyatakan sangat setuju,

sebanyak 12 orang dengan persentase 12,5% menyatakan tidak setuju, sebanyak 1

orang dengan persentase 1,0% menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan

secara dominan responden ingin memberitahukan kepada orang lain tentang

barang secondhandyang ada di Pasar Melati, Medan.

Universitas Sumatera Utara


4.3 Analisis Data

Berikut ini merupakan hasil analisi dari hasil pengumpulan data primer,

yakni berupa kuisioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Analisis data ini

menjelaskan tentang hasil pengujian yakni :

4.3.1 Uji Instrumen

4.3.1.1 Uji Validitas

Dalam uji validitas ini, setiap item petanyaan akan di uji validitasnya.

Untuk mengetahui validitas setiap item pertanyaan dalam instrument penelitian

dapat dilihat melalui kolom 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 dan 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 . Jika nilai 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 lebih besar dari

𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Nilai 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 dengan df = n – 2

yaitu 96 – 2 = 94, sehingga nilai 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 pada taraf signifikansi 5% adalah 0,207.

Apabila nilai 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 > 0,207 maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

1. Uji Validitas Variabel Stimulus (X1)

Uji validitas instrumen kuesioner untuk Variabel Stimulus (X1) dalam

penelitian ini dilakukan kepada 96 responden dengan 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 sebesar 0,207. Hasil

uji validitas instrument untuk Variabel Stimulus (X1) dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.40 Hasil Uji Validitas Variabel Stimulus (X1)

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan


Pernyataan X1.A 0,516 Valid
Pernyataan X1.B 0,645 Valid
Pernyataan X1.C 0,505 Valid
Pernyataan X1.D 0,616 0,207 Valid
Pernyataan X1.E 0,421 Valid
Pernyataan X1.F 0,620 Valid
Pernyataan X1.G 0,382 Valid
Pernyataan X1.H 0,534 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 8 item pertanyaan kuisioner

untuk indicator variabel stimulus (X1) yang di uji validitasnya, semua item

pertanyaan kuisioner dinyatakan valid karena 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 lebih besar dari 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 yaitu

0,207.

2. Validitas Variabel Respons (X2)

Uji validitas instrumen kuesioner untuk Variabel Respons (X2) dalam

penelitian ini dilakukan kepada 96 responden dengan 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 sebesar 0,207. Hasil

uji validitas instrument untuk Variabel Respons (X2) dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.41 Hasil Uji Validitas Variabel Respons (X2)

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan


Pernyataan X2.A 0,472 Valid
Pernyataan X2.B 0,364 Valid
Pernyataan X2.C 0,439 Valid
Pernyataan X2.D 0,671 Valid
Pernyataan X2.E 0,480 Valid
0,207
Pernyataan X2.F 0,570 Valid
Pernyataan X2.G 0,480 Valid
Pernyataan X2.H 0,570 Valid
Pernyataan X2.I 0,519 Valid
Pernyataan X2.J 0,472 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 10 item pertanyaan kuisioner

untuk indikator Variabel Respons (X2) yang di uji validitasnya, semua item

pertanyaan kuisioner dinyatakan valid karena 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 lebih besar dari 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 yaitu

0,207.

3. Validitas Variabel Intervening (X3)

Uji validitas instrumen kuesioner untuk Variabel Intervening (X3) dalam

penelitian ini dilakukan kepada 96 responden dengan 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 sebesar 0,207. Hasil

uji validitas instrument untuk Variabel Intervening (X3) dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.42 Hasil Uji Validitas Variabel Intervening (X3)

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan


Pernyataan X3.A 0,320 Valid
Pernyataan X3.B 0,290 Valid
Pernyataan X3.C 0,767 Valid
Pernyataan X3.D 0,788 Valid
Pernyataan X3.E 0,563 0,207 Valid
Pernyataan X3.F 0,790 Valid
Pernyataan X3.G 0,537 Valid
Pernyataan X3.H 0,733 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 8 item pertanyaan kuisioner

untuk indikator Variabel Intervening (X3) yang di uji validitasnya, semua item

pertanyaan kuisioner dinyatakan valid karena 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 lebih besar dari 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 yaitu

0,207.

4. Keputusan Pembelian (Y)

Uji validitas instrumen kuesioner untuk Keputusan Pembelian (Y) dalam

penelitian ini dilakukan kepada 96 responden dengan 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 sebesar 0,207. Hasil

uji validitas instrument untuk Keputusan Pembelian (Y) dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.43 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan


Pernyataan Y1 0,802 Valid
Pernyataan Y2 0,593 Valid
Pernyataan Y3 0,840 Valid
Pernyataan Y4 0,598 Valid
Pernyataan Y5 0,844 Valid
0,207
Pernyataan Y6 0,591 Valid
Pernyataan Y7 0,731 Valid
Pernyataan Y8 0,746 Valid
Pernyataan Y9 0,244
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 9 item pertanyaan kuisioner

untuk indikator Keputusan Pembelian (Y) yang di uji validitasnya, semua item

pertanyaan kuisioner dinyatakan valid karena 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 lebih besar dari 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 yaitu

0,207.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Pengukuran realibilitas dilakukan dengan cara pengukuran sekali saja dan

uji statistic yang digunakan dan dipakai adalah Cronbach Alpha. Dimana suatu

variabel dikatakan relibel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60.

Berdasarkan output diperoleh koefisien reliabilitas tinggi (>0,60), maka variabel-

variabel yang digunakan adalah reliable.

Universitas Sumatera Utara


1. Uji Reliabilitas Variabel Stimulus (X1)

Tabel 4.44 Uji Reliabilitas Variabel Stimulus (X1)

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.640 8

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Untuk pengujian reliabilitas terhadap 8 item kuisioner variabel stimulus

(X1) didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,640 dan lebih besar dari 0,6,

sehingga dapat disimpulkan 8 item indicator kuisioner variabel stimulus (X1)

dalam penelitian ini reliable.

2. Uji Reliabilitas Variabel Respons (X2)

Tabel 4.45 Uji Reliabilitas Variabel Respons (X2)

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.662 10

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Untuk pengujian reliabilitas terhadap 10 item kuisioner variabel respons

(X2) didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,662 dan lebih besar dari 0,6,

sehingga dapat disimpulkan 10 item indicator kuisioner variabel stimulus (X2)

dalam penelitian ini reliable.

Universitas Sumatera Utara


3. Uji Reliabilitas Variabel Intervening (X3)

Tabel 4.46 Uji Reliabilitas Variabel Intervening (X3)

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.761 8

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Untuk pengujian reliabilitas terhadap 8 item kuisioner variabel respons

(X2) didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,761 dan lebih besar dari 0,6,

sehingga dapat disimpulkan 8 item indicator kuisioner variabel intervening (X3)

dalam penelitian ini reliable.

4. Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4.47 Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)

Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha N of Items

.827 9

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Untuk pengujian reliabilitas terhadap 9 item kuisioner variabel respons

(X2) didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,827 dan lebih besar dari 0,6,

sehingga dapat disimpulkan 9 item indicator kuisioner variabel keputusan

pembelian (Y) dalam penelitian ini reliable.

Universitas Sumatera Utara


4.3.2 Uji Asumsi Klasik

4.3.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data penelitian ini dilakukan dengan melalui perhitungan

regresi yang dideteksi melalui dua pendekatan yaitu uji Kolmogorov-Smirnov dan

analisa grafik histogram membandingkan antara dua observasi dengan distribusi

yang mendekati distribusi normal. Adapun pendekatan yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu :

1. Uji Kolmogorov-Smirnov

Adapun pedoman pengambilan keputusan rentang data distribusi normal

berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov adalah jika nilai signifikan > 0,05 maka

distribusi data normal dan sebaliknya, jika nilai signifikan < 0,05 maka distribusi

data dikatakan tidak normal.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.48 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 96

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.82273295

Most Extreme Absolute .063

Differences Positive .049

Negative -.063

Kolmogorov-Smirnov Z .614

Asymp. Sig. (2-tailed) .845

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Dari hasil pengolahan data pada Tabel 4.47 diperoleh besarnya

Kolmogorov-Smirnov adalah 0,845. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa nilai residual terstandarisasi dan data memenuhi asumsi

normalitas.

2. Grafik Histogram

Berikut ini dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut

dapat dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak

miring kesamping kiri maupun kanan seperti terlihat pada :

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

4.3.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi diantara variabel bebas. Dalam penelitian ini gejala

multikolinearitas dilihat dari nilai tolerancedan varianceinflasion factor (VIF).

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.49 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Tolera
B Error Beta t Sig. nce VIF
(Const 4.090 3.525 1.160 .249
ant)
Stimul -.094 .075 -.057 -1.263 .210 .984 1.01
us 6
Respo .012 .066 .009 .179 .858 .750 1.33
ns 4
Interve 1.093 .063 .894 17.375 .000 .749 1.33
ning 5

a. Dependent Variable: y

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance > 0,1 atau nilai VIF <

5. Berarti dapat dijelaskan bahwa penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa uji multikolinearitas terpenuhi dan dengan

demikian data tersebutdapat memberikan informasi yang berbeda untuk setiap

variabel bebasnya.

Universitas Sumatera Utara


4.3.2.3 Uji Heterokedastisitas

Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Dari grafik scatterplot yang disajikan pada gambar diatas dapat dilihat

titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta

tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti

tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi dapat

dipakai untuk memprediksikan keputusan konsumen berdasarkan masukan

variabel independennya.

Universitas Sumatera Utara


4.3.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dengan

tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen stimulus

(X1), variabel respons (X2), variabel intervening (X3), terhadap variabel

dependen keputusan pembelian (Y). Ringkasan hasil pengolahan data dengan

menggunakan program spss for windows versi 21.0 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.50 Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.090 3.525 1.160 .249
X1 -.094 .075 -.057 -1.263 .210
X2 .012 .066 .009 .179 .858
X3 1.093 .063 .894 17.375 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk standarlizeddari

persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

Y = 0,094 X1 + 0,012 X2 + 1.093 X3

X1 = Variabel Stimulus

X2 = Variabel Respons

X3 = Variabel Intervening

Universitas Sumatera Utara


Persamaan regresi berganda tersebut dijelaskan sebagai berikut :

• Variabel Stimulus (X1) memiliki koefisien sebesar 0,094. Ini menunjukkan

bahwa variabel stimulus berpengaruh positif terhadap variabel keputusan

pembelian.

• Variabel Respons (X2) memiliki koefisien sebesar 0,012. Ini menunjukkan

bahwa variabel respons berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

• Variabel Intervening (X3) memiliki koefisien sebesar 1,093. Ini

menunjukkan bahwa variabel intervening berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian.

4.3.2.5 Uji Determinasi (𝑹𝑹𝟐𝟐 )

Perhitungan koefisien determinasi untuk menentukan berapa besar

pengaruh kemudahan terhadap keputusan pembelian. Perhitungan determinasi

yang telah di dapat sebagai berikut :

Tabel 4.51Uji Determinasi (𝑹𝑹𝟐𝟐 )

Model R R Square Adjusted Std. Error


R Square of the
Estimate
1 .904a .817 .811 1.852

a. Predictors: (Constant), intervening, stimulus, respons

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :

Kd = 𝑟𝑟 2 × 100%

= (0,817)2 × 100%

= 66,74 %

Dari hasil perhitungan koefisien determinasi, dapat dijelaskan bahwa kemudahan

mempunyai pengaruh sebesar 66,74% terhadap keputusan pembelian barang

Universitas Sumatera Utara


secondhanddi Pasar Melati, sementara sisanya sebesar 33,26% dipengaruhi oleh

factor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

4.3.5 Pengujian Hipotesis

1. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari

variabel stimulus, variabel respons, dan variabel intervening yang dimasukkan

dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

terikat yakni keputusan pembelian. Model hipotesis yang digunakan adalah :

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas, yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons

(X2), dan variabel intervening (X3), terhadap variabel terikat, yaitu keputusan

pembelian (Y).

H0 : b1 = b2 = b3≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas, yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons (X2),

dan variabel intervening (X3), terhadap variabel terikat, yaitu keputusan

pembelian (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah :

1. H0 diterima jika 𝐹𝐹ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 <𝐹𝐹𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 pada α=5%

H0 ditolak jika 𝐹𝐹ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 >𝐹𝐹𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 pada α = 5%

2. 𝐹𝐹𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 dapat dilihat pada α = 0,1

Derajat pembilang = k-1 = 4 – 1 = 3

Derajat penyebut = n – k = 96-4 = 92, Ftabel = 2,71

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.52 Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb
Model Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
1 Regression 1413.116 3 471.039 137.301 .000a
Residual 315.624 92 3.431
Total 1728.740 95
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2
b. Dependent Variable: y
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Pada tabel 4.50 dapat dilihat bahwa nilai𝐹𝐹ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 (137.301) >𝐹𝐹𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 (2,71).

Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari variabel stimulus

(X1), variabel respons (X2), variabel intervening (X3), secara serentak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan

pembelian (Y).

1. Uji Parsial (Uji t)

Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil

perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji F,

dilakukan uji t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan

regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat secara parsial.

Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bias dilihat

dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α).

Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka

variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih

Universitas Sumatera Utara


kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh

terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah :

H0 : b1 : b2 : b3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas, yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons

(X2), variabel intervening (X3), terhadap variabel terikat, yaitu keputusan

pembelian (Y).

H0 : b1 : b2 : b3≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas, yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons (X2),

variabel intervening (X3), terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian

(Y).

Kriteria pengambilan keputusan adalah :

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)

n = jumlah sampel, n = 96

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 4

Derajat bebas (df) = n – k = 96 – 4 = 92

Maka 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 yang digunakan adalah t (5%) (92) atau t 0,1 (92) = 1,661

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.53 Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 4.090 3.525 1.160 .249

stimulus -.094 .075 -.057 -1.263 .210

respons .012 .066 .009 .179 .858

Intervenin 1.093 .063 .894 17.375 .000

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018

Berdasarkan tabel 4.51 di atas, dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel

secara parsial adalah sebagai berikut :

• Berdasarkan pengujian SPSS parameter individual, diperoleh hasil pengujian

Variabel Stimulus berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, hal

ini dapat dilihat dari nilai signifikan variabel stimulus yaitu 0,000 < 0,005 dan

nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 sebesar 1,263 > 1,661 maka H1 diterima. Dengan demikian

diambil kesimpulan bahwa variabel stimulus berpengaruh siginifikan

terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y). Dapat dilihat 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 (1,263)

>𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 (1,661).

• Berdasarkan pengujian SPSS parameter individual, diperoleh hasil pengujian

Variabel Respons berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian, hal

ini dapat dilihat dari nilai signifikan Variabel Respons yaitu 0,000 < 0,005 dan

Universitas Sumatera Utara


nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 sebesar 0,179 < 0,05, maka H2 diterima. Dengan demikian

diambil kesimpulan bahwa Variabel Respons berpengaruh siginifikan terhadap

Variabel Keputusan Pembelian (Y). Dapat dilihat 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 (0,179) <𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡

(1,661).

• Berdasarkan pengujian SPSS parameter individual, diperoleh hasil pengujian

Variabel Intervening berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian,

hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan Variabel Intervening yaitu 0,000 <

0,005 dan nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 sebesar 17,375 > 0,05, maka H3 diterima. Dengan

demikian diambil kesimpulan bahwa Variabel Intervening berpengaruh

siginifikan terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y). Dapat dilihat 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖

(17,375) >𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 (1,661).

4.4 Pembahasan

Secara umum penelitian ini menunjukkan penilaian responden terhadap

variabel-variabel penelitian ini yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons

(X2), dan variabel intervening (X3). Secara umum sudah baik. Hal ini dapat

ditunjukkan dari banyaknya tanggapan setuju yang tinggi dari responden terhadap

kondisi dari masing-masing variabel penelitian. Dari hasil tersebut selanjutnya

diperoleh bahwa variabel independen variabel stimulus, variabel respons, dan

variabel intervening terhadap keputusan pembelian barang secondhand di Pasar

Melati, Medan.

4.4.1 Variabel Stimulus

Berdasarkan jawaban responden yang diperoleh, diketahui bahwa

responden merasa puas terhadap merek dan jenis barang , penataan barang, serta

Universitas Sumatera Utara


ruangan toko yang ada. Hal ini terlihat dari distribusi jawaban responden terhadap

8 item pertanyaan yang diberikan jawaban positif dan 8 item pertanyaan tersebut

sudah dapat menggambarkan bagaimana kualitas akan berbelanja barang

secondhand di Pasar Melati, Medan.

Variabel Stimulus menurut ahli David L.Louden dan Albert J. Della

(2004:4) adalah merupakan variabel yang berada di luar individu (factor

eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Dalam penelitian

indikator ataupun pernyataan yang paling tinggi pada indicator merek dan jenis

barang. Hal ini dapat dilihat bahwa responden dominan menjawab setuju dan

sangat setuju karena menurut mereka, ada banyak jenis barang secondhand yang

masih berkualitas bagus sehingga banyak konsumen melakukan keputusan

pembelian. Meskipun secara umum responden memberikan penilaian positif

terhadap variabel stimulus, namun jika jika dilihat kembali ada beberapa

responden yang menyatakan netral. Jika dilihat secara menyeluruh, maka dapat

disimpulkan bahwa aspek variabel stimulus sudah termasuk kedalam kategori

cukup baik.

4.4.2 Variabel Respons (X2)

Berdasarkan jawaban responden yang diperoleh, diketahui bahwa

responden merasa puas terhadap beberapa indikator dari variabel respons seperti :

keputusan pembelian, penilaian terhadap suatu barang, dan perubahan sikap

terhadap produk tersebut. Hal ini terlihat dari 10 pernyataan yang diberikan

jawaban positif dan 10 pernyataan ini sudah dapat menggambarkan indikator yang

mempengaruhi didalamnya serta berpengaruh baik buruknya dalam keputusan

pembelian.

Universitas Sumatera Utara


Variabel Respon menurut ahli David L.Louden dan Albert J. Della

(2004:4) adalah merupakan hasil aktivitas individu sebagai reaksi dari variabel

stimulus. Variabel ini sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan

stimulus. Dalam penelitian ini indikator ataupun pernyataan yang paling tinggi

pada indikator keputusan membeli suatu barang. Hal ini dapat dilihat bahwa

responden mayoritas menjawab sangat setuju dan setuju karena salah satu yang

utama menurut konsumen yaitu harga yang sesuai memberikan dorongan untuk

membeli suatu barang tersebut.

Meskipun secara umum responden memberikan penilaian positif terhadap

variabel respons, namun jika diperhatikan lebih dalam lagi masih terdapat

indikator ataupun pernyataan yang dijawab responden dengan netral bahkan ada

beberapa responden menjawab tidak setuju pada beberapa pernyataan. Maka dari

hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aspek variabel respons

sudah dikategorikan cukup baik.

4.4.3 Variabel Intervening (X3)

Berdasarkan jawaban responden yang diperoleh, diketahui bahwa

responden merasa puas terhadap beberapa indikator variabel intervening seperti :

motiv membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu

barang. Hal ini terlihat dari jawaban responden terhadap 8 pernyataan yang

diberikan jawaban positif dan 8 pernyataan ini sudah dapat menggambarkan

tanggapan konsumen terhadap indikator-indikator dari variabel intervening.

Variabel Intervening menurut ahli David L.Louden dan Albert J. Della

(2004:4) adalah merupakan variabel antara stimulus dan respons. Dan faktor ini

merupakan faktor internal individu. Dalam penelitian indikator maupun

Universitas Sumatera Utara


pernyataan yang paling tinggi pada indikator persepsi terhadap suatu barang.

Dimana indikator tersebut menjelaskan tanggapan konsumen ketika sudah

melakukan keputusan pembelian barang secondhand. Hal ini juga dapat dilihat

bahwa responden mayoritas menjawab sangat setuju dan setuju karena menurut

mereka tanggapan atas keputusan pembelian itu perlu. Meskipun secara umum

responden memberikan penilaian positif terhadap variabel intervening, namun jika

diperhatikan lebih dalam lagi masih ada terdapat beberapa pernyataan yang

dijawab responden netral. Maka dari hasil penelitian yang telah dilakukan,

walaupun masih terdapat banyak kekurangan pada aspek variabel intervening

dapat disimpulkan bahwa aspek variabel intervening sudah dikategorikan baik.

4.4.4 Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap variabel keputusan

pembelian (Y), peneliti menemukan bahwa sebagian besar konsumen setuju jika

keputusan pembelian barang secondhandsudah cukup baik. Hal ini terlihat dari

jawaban responden terhadap 9 item pernyataan yang dijawab dengan jawaban

positif dan 9 item pernyataan ini sudah dapat menggambarkan baik atau buruknya

keputusan pembelian barang secondhanddi Pasar Melati, Medan.Seluruh

pernyataan tersebut adalah merupakan hasil penjabaran dari indikator seperti :

pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian, dan hasil.

Menurut Kotller dan Armstrong (2001:226) keputusan pembelian

merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian sampai

konsumen benar-benar membeli produk. Biasanya keputusan pembelian

konsumen (purchase decision) adalah pembelian merek yang paling disukai.

Universitas Sumatera Utara


Indikator dengan respon yang positif tertinggi adalah keputusan membeli barang.

Hal ini terlihat dari jawaban responden terhadap 10 item pernyataan yang dijawab

dengan jawaban positif dan 10 item pernyataan ini sudah dapat menggambarkan

bahwa responden dominan melakukan keputusan pembelian terhadap barang

secondhanddi Pasar Melati, Medan.

Universitas Sumatera Utara


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah hasil penelitian ini diinterpretasikan dan dianalisis maka dalam bab

ini penulis dapat menarik kesimpulan yang menjadi inti dari penelitian yang telah

dilakukan mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi barang perilaku

konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian barang secondhand di Pasar

Melati, Medan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada

bab sebelumya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor

perilaku konsumen sangat berpengaruh besar terhadap keputusan

pembelian barang secondhand.

2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada

bab sebelumya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel stimulus

sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari keseluruhan jawaban responden

yang menilai positif.

3. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada

bab sebelumya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel respons

sudah baik. Hal ini terlihat dari keseluruhan jawaban responden yang

menilai positif.

4. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada

bab sebelumya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel

intervening sudah baik. Hal ini terlihat dari keseluruhan jawaban

responden yang menilai positif.

Universitas Sumatera Utara


5. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada

bab sebelumya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan

pembelian sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari keseluruhan jawaban

responden yang menilai positif.

6. Secara simultan atau bersama-sama variabel stimulus, respons dan

intervening berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian barang

secondhand di Pasar Melati, Medan. Hal ini dapat dilihat dari nilai 𝐹𝐹ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖

(137,301) >𝐹𝐹𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 (2,71).

7. Teori yang di uji adalah teori variabel dalam perilaku konsumen menurut

David L.Louden dan Albert J. Della dimana pada hasil penelitian diketahui

bahwa variabel stimulus sangat rendah mempengaruhi keputusan

pembelian, berbeda dengan variabel repons dan intervening yang sangat

kuat dalam mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen. Jika

pada teori disimpulkan bahwa variabel stimulus yang sangat berpengaruh

terhadap keputusan pembelian, pada penelitian ini berbanding terbalik

karena terlihat dari jawaban responden pada indikator penataan barang dan

ruangan toko yang menjawab dominan kurang memenuhi standard.

Sehingga dapat disimpulkan variabel stimulus kurang memberikan

pengaruh dalam penelitian pembelian barang secondhand di Pasar Melati,

Medan.

Universitas Sumatera Utara


5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan

beberapa saran yaitu :

1. Bagi Penjual Barang Secondhand di Pasar Melati, Medan agar tetap

memberikan kualitas barang dan harga terjangkau kepada konsumen agar

senantiasa puas atas kebutuhan yang diinginkan dan selalu memberikan

kesan positif yang ramah kepada konsumen yang berbelanja.

2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti dengan variabel lain

yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian barang secondhand di

Pasar Melati, Medan.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta:

PT. Buku Seri

Juliandi. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif : Untuk Ilmu-Ilmu Bisnis. Medan:

M200.

Kotler Philip. 2010. Manajemen Pemasaran Edisi 13. Jakarta.

Kotler Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12. Jakarta.

Laksana Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta.

Mangkunegara Dr.A.A. Anwar Prabu. 2004. Perilaku Konsumen. Bandung:

PT.Refika Aditama.

Peter J Paul. 2009. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta:

Erlangga.

Sangadji Etta Mamang. 2014. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Bandung

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Sumarwan. Ujang, 2015. Perilaku Konsumen; Teori dan Penerapannya Dalam

Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor.

Universitas Sumatera Utara


Jurnal Ilmiah :

Agustinus Prima Nanda. 2010. “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KONSUMEN DALAM MEMBELI RUMAH” (Studi Kasus di

Perumahan Bukit Semarang Baru, Semarang). Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro Semarang.

Dhita Morita Ikasari, dkk. 2016. ”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN BERAS ORGANIK”. Vol.

17 No. 1 [April 2016] 69-78. Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas

Brawijaya.

Eddy Priyono. 2006. “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KONSUMEN DALAM MEMILIH KAFE DI KOTA SURAKARTA”. Vol.

10, No. 1, . Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mullina Wahyu Kusuma. 2011. “ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TUPPERWARE PADA

PT. INDRAKINARYA MUGISANTOSA SEMARANG”.Fakultas

Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang.

Suprihati, Wikan Budi Utami.2015 “ANALISIS FAKTOR –FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN

PEMBELIAN MOBIL PRIBADI DI KELURAHAN GONILAN

KABUPATEN SUKOHARJO”. Jurnal Pradigma. Vol.13, No. 01, STIE

AAS Surakarta.

Universitas Sumatera Utara


Sumber Internet :

(http://kabarmedan.com/pajak-melati-surga-wisata-belanjamedan/). Diakses pada 10

Oktober 2017

http://bppp.kemendag.go.id/media_content/2017/08/Analisis_Kebijakan_Impor_P

akaian_Bekas. Diakses pada 10 Oktober 2017

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai