2018
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3528
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG SECONDHAND
(STUDI PADA PEMBELI BARANG SECONDHAND
DI PASAR MELATI, MEDAN)
SKRIPSI
Disusun Oleh:
NIM : 140907035
Merupakan hasil karya dan pekerjaan saya sendiri serta seluruh sumber
yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar dan
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:
Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A
NIP: 19590816 198611 1 003 NIP: 19590816 198611 1 003
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Segala puji dan hormat kepada Bapa, Putera, dan Roh Kudus yang telah
ini. Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk
tersayang Marlon Damanik dan Ibunda tersayang Mionarita Sinaga, A.Md serta
Adik tercinta Bryan Totti Damanik, sebagai ucapan terima kasih dan rasa hormat
atas segala kasih sayang, pengorbanan, perjuangan, perhatian dan terutama atas
doa-doa yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yesus demi keberhasilan hidup
penulis.
semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada penulis
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu
2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing MA. Selaku Ketua Program Studi
bagi penulis.
3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Program Studi
4. Ibu Siswati Saragi, S.Sos, M.SP selaku Staff Pengajar dan Bagian
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang begitu baik
peneliti.
6. Kepada Alm adik saya tersayang Geby Vaneza Rotua Damanik dan
ini.
10. Buat semua kawan – kawan Ilmu Administrasi Bisnis, secara khusus
11. Sahabat kecil ku Grace Pardede, terimakasih untuk setiap nasihat, doa
perkuliahan.
16. Gitar Family, kak Bintang Siagian, Jenti Lidia Hutagaol, July
kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima
Kasih.
Penulis ,
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
DAFTARTABEL .............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Halaman
Halaman
sendiri, barang secondhand telah menjadi fokus mata pencaharian untuk sebagian
orang. Barang secondhand biasanya terdiri dari pakaian, sepatu, tas, dsb. Tidak
(http://kemendag.go.ig/media_content/2017/08/Analisis_Kebijakan_Impor_Pakai
an_Bekas).
Barang secondhand yang paling banyak di minati untuk saat ini adalah
pakaian bekas, maka terjadilah aktivitas impor yang merupakan proses komoditas
dari suatu negara ke negara lain, umumnya dalam proses perdagangan. Proses
impor tersebut adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara
didapat dan banyak diminati, dimana pakaian yang dibeli seseorang dan dipakai
dari konsumen pertama kemudian dijual kembali kepada konsumen kedua ataupun
tarik tersendiri bagi masyarakat terkhusus wanita karena selain memiliki kualitas
yang baik namun juga memiliki harga yang relatif terjangkau. Pada umumnya
pakaian bekas ini memiliki merek-merek yang sudah diakui kualitasnya dan
monza. Kata monza adalah merupakan singkatan dari Mongonsidi Plaza, yaitu
salah satu pasar pertama di Kota Medan yang menjual pakaian bekas pada tahun
an, pasokan pakaian bekas pun di kios-kios Mongonsidi Plaza berangsur semakin
berkurang. Satu persatu kios-kios mulai beralih untuk menjual barang-barang baru
seperti tas, jaket maupun karpet. Karena hal tersebut itulah, jalan Mongonsidi
tidak lagi menjadi pasar penjualan pakaian bekas di Medan. Tidak lama
kemudian, Pasar Melati dikenal sebagai salah satu kawasan penjualan barang
secondhand terbesar yang berada di kota Medan yang berada di Jalan Flamboyan
lainnya.Pasar melati sangat ramai pada Hari Selasa, Jumat dan Minggu sedangkan
pada hari lain tidak begitu banyak pedagang yang berjualan. Hal tersebut
“pekan”.
Larangan impor untuk pakaian bekas bukanlah produk kebijakan baru dari
larangan impor barang bekas, yang diatur pada peraturan Menteri Perdagangan
Pasar Melati semakin terus bertambah karena usaha menjual barang cukup
bekas dari pihak distributor (pengusaha bal pakaian bekas) untuk dipasarkan atau
dijual. Kondisi ini, dapat dilihat bahwa larangan impor pakaian bekas juga tidak
Menurut ahli David L.Louden dan Albert J. Della (2004:4) ada tiga
yang berada di luar individu (faktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, dapat terlihat bahwa sangat banyak
dasar latar belakang masalah tersebut maka saya mengangkat sebuah penelitian
1. Bagi Penulis
dihadapi di lapangan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi program studi
dalam melakukan penelitian dengan objek maupun masalah yang sama dan
Menurut Mowen dan Minor (2002:7) perilaku konsumen adalah studi unit-
penggunaan, pembelian, dan penentuan barang, jasa dan ide. James F. Engel et al
mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari
yang mendahului dan menyusul tindakan ini. Dari perilaku konsumen diatas
dan penentuan barang, jasa dan ide: (2) tindakan-tindakan individu yang secara
mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari
konsumen yaitu :
digunakan.
4. Tindakan pasca pembelian yang berupa perasaan puas atau tidak puas.
Ada tiga variabel dalam perilaku konsumen menurut ahli David L.Louden
Contohnya: merek dan jenis barang, iklan, penataan barang dan ruangan
toko.
1. Faktor Budaya
2. Faktor Sosial
sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran, dan status sosial.
a. Kelompok Acuan
langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin. Orang
perilaku dan gaya hidup baru dan memengaruhi perilaku serta konsep
informasi tentang produk atau jenis produk tertentu, seperti merek apa
yang terbaik atau apa manfaat produk tertentu. Para pemasar berusaha
b. Keluarga
dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan
orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri
mendalam dengan orang tuanya, pengaruh orang tua dapat menjadi sangat
3. Faktor Pribadi
dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan
jumlah, usia, dan gender orang dalam rumah tangga pada satu saat.
yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah
pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan
dibentuk oleh apakah konsumen itu dibatasi uang atau dibatasi waktu.
Gambar 2.1
Tahap-tahap antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian
Keputusan
Pembelian
Niat
pembelian
Evaluasi
Alternatif
mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yakni
intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan
motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar sikap
negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen,
berlaku. Prefensi pembeli terhadap merek tertentu akan meningkat jika orang yang
ia sukai juga sangat menyukai merek yang sama. Yang terkait dengan sikap orang
evaluasi mereka.
1. Pengenalan Kebutuhan
2. Pencarian Informasi
eksternal).
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
untuk membeli produk, dalam hal ini konsumen dihadapkan pada beberapa
5. Hasil
mengonsumsi suatu produk dengan merek tertentu akan diawali dengan langkah-
a. Pengenalan Kebutuhan
c. Perubahan Situasi
d. Kepemilikan Produk
lap kanebo, peralatan untuk membersihkan mobil, bahkan orang lain yang
e. Pengaruh Pemasaran
menyadari kebutuhannya.
f. Pencarian Informasi
g. Pencarian Internal
semua informasi yang ada di dalam ingatan. Informasi yang dicari meliputi
berbagai produk dan merek yang dianggap bisa memecahkan masalah atau
memenuhi kebutuhannya.
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan peneliti yang sedang
(Vol.13, No. 01, Feb-Juli 2015). Inti permaslahan dalam penelitian ini
adalah (1) Apakah terdapat benda nyata antara faktor umur, pendidikan,
(1) untuk mengetahui apakah terdapat beda nyata antara faktor umur,
kesimpulan bahawa (1) terdapat beda nyata dan hubungan ynag positif
Hal ini dibuktikan dengan analisa beda nyata antara pendapatan dengan
dimana hasil hitung chi – square X2 hitung13,629, lebih besar dari nilai
0,363. (2) Tidak ada beda nyata antara faktor umur, pendidikan, pekerjaan,
mobilpribadi, hal ini diketahui bahwa terdapat beda nyata antara ringkat
pembelian dan variabel bebas (X) yaitu faktor internal dan faktor eksternal
(X) meliputi produk, harga, tempat, pribadi, dan motivasi. Variabel ini
dipilih karena dinilai mampu mewakili dari sekian banyak variabel yang
secara pasti. Populasi yang tidak dapat ditentukan dengan pasti diambil
sejumlah sampel yang bisa mewakili. Secara umum, jumlah sampel dalam
sebanyak 100 atau lebih besar. Biasanya ukuran sampel dalam analisis ini
patokan rasio 10:1, yang berarti untuk satu variabel ada 10 sampel
Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji
diketahui valid atau tidaknya dapat dilihat jika rhitung positif dan rhitung
> rtabel, berarti variabel tersebut valid dan jika rhitung tidak positif dan
rhitung < rtabel, berarti variabel tersebut tidak valid. Uji reliabilitas atau
terhadap subyek yang sama. Perbedaan antara penelitian yang valid dan
penelitian yang valid artinya bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti
(Gaberson, 1997; Riege, 2003; Sugiyono, 2009; Drost, 2012). Artinya, jika
segitiga maka hasil penelitian tidak valid. Pada penelitian yang reliable
bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Pada penelitian
ini, analisis data menggunakan metode analisis faktor dan analisis regresi
SPSS 22.00.
Surakarta. Vol. 10, No. 1, Juni 2006. Kopi sudah dikenal sejak jaman
coffee house yang juga menjual makanan kecil. Sedangkan kafe menurut
disertai fasilitas musik dengan pemain tunggal atau tape recorder dan
tanpa tempat melantai atau menari, diperuntukkan bagi orang yang telah
berumur diatas 17 tahun. Jika dahulu kafe hanya menjual kopi dan
makanan kecil, maka sekarang kafe tidak hanya menjual kopi dan
donat hingga steak yang lezat telah mereka jadikan sajian harian mereka.
Dengan diiringi suara musik yang menghentak dan sajian hiburan yang
sudah tertata rapi, serta dengan ditunjang dengan ruang yang nyaman
maka tak ayal lagi bahwa banyak pelanggan yang menjadi ketagihan untuk
datang ke kafe setiap malamnya, seperti yang dipaparkan oleh salah satu
dengan lampu neonnya yang cemerlang telah menjadi simbol bukan saja
dunia atau world view. Tentu saja saat ini ada tempat hiburan, restoran,
kafe, disko, yang makin sepi atau bahkan beberapa di antaranya tutup.
Dalam hal ini, krisis moneter boleh jadi sekadar salah satu faktor yang
mengeluarkan waktu, tenaga dan biaya ektra. Ada beberapa faktor yang
masalah yang akan dibahas yaitu seberapa besar pengaruh iklan, sound
system, hiburan live, suasana kafe, keamanan kafe, harga makanan dan
gelas, kulit, kertas dan karet. Desain kemasan yang menarik serta
fungsinya yang serba guna menjadi salah satu alasan mengapa plastik
versi 15. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial atau uji t, diketahui
bahwa harga mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,001, yang < 0,05,
signifikansi sebesar 0,002, yang berarti < 0,05. Sedangka hasil pengujian
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000, yang berarti < 0,05. Hal ini
dari itu kebutuhan manusia akan semakin beragam, dan salah satunya
perumahan yang layak huni yaitu Perumahan Bukit Semarang Baru. Akan
ini akan menganalisis faktor yang dirasa penting untuk diteliti, seperti
menunjukkan signifikan < 0,05. Hal ini berarti variable harga, lokasi,
Variabel
Stimulus
(X1)
Keputusan
Variabel
Respons
Pembelian
(X2)
Variabel
Intervening
(X3)
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Prof. Dr.
Sugiyono 2016:7). Sifat penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan
pengaruh variabel yang terdiri dari : umur, dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan
situasi ekonomi (pendapatan), gaya hidup, kepribadian dan konsep diri terhadap
3.2.1 Lokasi
dalam suatu penelitian. Adapun yang dijadikan tempat penelitian ini yaitu pada
2018.
3.3.1 Populasi
terdiri atas: objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek
atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah
3.3.2 Sampel
siapa yang kebetulan ada atau dijumpai di lokasi.Menurut Umar (2014:80) dalam
penentuan sampel jika populasinya sangat banyak dan jumlahnya tidak diketahui
n = 96,4
Keterangan :
n = Jumlah sampel
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 96,4. Namun agar memudahkan penelitian
yang sudah pernah melakukan pembelian minimal dua kali dan yang berumur 17
tahun ke atas.
3.4 Hipotesis
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang empirik dengan data. Untuk mendapatkan batasan masalah yang jelas dari
setiap konsep berdasarkan masalah yang diteliti, maka penulis membuat hipotesis
sebagai berikut :
Melati”.
produk.
motif membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu
4. Keputusan Pembelian
indikator pada penelitian. Jadi, defenisi operasional merupakan uraian dari konsep
penelitian ini:
Tabel 3.1
Definisi Operasional
konsumen.
terhadap
barang
3. Perubahan
sikap terhadap
produk
terhadap konsumen.
produk. 4. Keputusan
pembelian
5. Hasil
Dalam data riset yang dilakukan seorang peneliti akan menggunakan data-
data yang digunakan sebagai bahan utama proses pengolahan data dalam rangka
data primer dan data sekunder. Adapun sumber data yang didapat dari penelitian
ini adalah :
1. Data Primer
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh asli, utama,
ataupun langsung dari Pasar Melati, Medan untuk menjawab masalah riset secara
khusus dari responden melalui kuesioner yang disebarkan pada konsumen pembeli
2. Data Sekunder
yaitu :
a. Studi Kepustakaan
para ahli, serta skripsi yang memiliki relevansi dengan fenomena yang
akan diteliti.
b. Studi Dokumentasi
yang diteliti.
Skala instrument digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu
dan jawaban dari setiap konsumen memiliki gradasi sangat positif sampai negatif.
sebagai berikut :
Tabel 3.2
angket yang dibuat oleh peneliti dalam meneliti “Analisis Faktor-Faktor Yang
reabilitas.
1. Uji Validitas
instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas tinggi. Sebaiknya, instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Rumus yang digunakan
untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment dari Karl Pearson,
sebagai berikut :
Keterangan :
N : jumlah responden
X : skor item
signifikan (𝛼𝛼 = 0,05) maka instrumen itu dianggap valid dan jika rhitung<rtabel
2. Uji Reliabilitas
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai
dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh
reliabel. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS
pengukuran sekali saja dan uji statistik yang digunakan dan dipakai adalah
Cronbach Alpha. Dimana suatu variabel dikatakan relibel jika memberikan nilai
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang
termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas. Tujuan uji normalitas
adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati
Uji normalitas adalah salah satu dari output dari analisis regresi yang
dilakukan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kenormalan dari data yang
berikut :
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
sebuah data.
cenderung menjauhi arah garis diagonal pada Q-Q plot maka data tersebut
tidak memenuhi asumsi normalitas dan dapat dikatakan bahwa data tersebut
tidak normal.
model regresi ditemukan kolerasi yang kuat antara variabel stimulus (X1),
untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi Varina (Variance
Inflasi Factor / VIF), yang tidak melebihi 4 atau 5 (Hines dan Montgomery,1990)
nilai VIF dalam batas toleransi yang telah ditentukan (tidak melebihi 5), sehingga
lainnya. Jika residual dari pengamatan satu ke pengamatan lain tetap, maka
Keterangan :
Y = Minat Beli
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel bebas
X1 = Variabel independen pertama (Variabel Stimulus)
X2 = Variabel independen kedua (Variabel Respons)
X3 = Variabel independen kedua (Variabel Intervening)
berikut : Jika 𝑅𝑅2 berkisar anatar nol sampai dengan satu≤ (0 𝑅𝑅2 ≤ 1) maka
variabel terikat, bila 𝑅𝑅2 semakin besar mendekati 1 maka menunjukkan semakian
kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila 𝑅𝑅2 mendekati
variabel terikat.
Uji F atau uji koefisien regresi secara serentak dan keseluruhan, untuk
berdasarkan :
keputusan berdasarkan :
Sudah sejak dari zaman dahulu kota tidak akan pernah lepas dari pusat
kegiatan komersial atau yang sering disebut dengan istilah pasar. Sejarah pasar
di awali mulai pada zaman pra sejarah yang lebih kita kenal dengan istilah
Pasar Melati atau yang sering disebut dengan istilah pamela, adalah
Melati yaitu yang pada awalnya adalah sebidang sawah dan pemilik tanah
yakni orang karo. Di Pasar Melati terdapat banyak kios-kios penjual barang
asal usul kata tersebut berasal dari “Mongonsidi Plaza” yang dulu pada tahun
Mongonsidi Medan.
semakin sedikit. Dan semakin lama, penjual mulai berpindah tempat ke Pasar
secondhand. Barang-barang tersebut ada yang dikirim dari luar maupun dalam
negri. Selain itu Pasar Melati ini juga memiliki luas 11 Hektar dan
menampung 2000 tenaga kerja. Hal inilah yang membuktikan bahwa Barang
Medan sendiri.
Pada bab ini, penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari
pernyataan yang ada dalam kuisioner. Berikut tabel data dari informan
masa penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian berupa data primer
bertujuan untuk memahami spesifikasi atau cirri khas yang dimiliki. Identitas
membeli barang secondhand adalah berusia antara 21-30 tahun yaitu sebanyak 65
responden dengan persentase 67,7%. Yang pada hal ini disebabkan karena pada
tingkat usia tersebut orang sudah mencapai jenjang karir yang baik atau sudah
orang dengan persentase 4,2%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
selektif.
Rp. 3.000.000- Rp. 5.000.000 dengan persentase 44,8% dan yang paling sedikit <
Rp. 1.000.000 dengan persentase 4,2%. Hal ini dikarenakan konsumen yang
setuju dan sebanyak 9 orang dengan persentase 9,4% menyatakan netral, namun
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Maka dapat
yang dijual di Pasar Melati terdiri dari pakaian, tas, dan sepatu.
Tabel 4.6 Jawaban Responden Tentang Jenis Barang Yang di Jual Ada
Barang Yang Memiliki Merek Terkenal
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
diinginkan.
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
keputusan pembelian.
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan
Tabel 4.11 Jawaban Responden Tentang Barang Yang di Perjual Beli Kan
Bila di Tempatkan Di Ruangan Toko Akan Menambah Daya Tarik
Konsumen
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
diperjual beli kan bila ditempatkan di ruangan toko akan menambah daya tarik
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
dengan jelas situasi ruangan toko ketika ingin membeli barang secondhand dalam
netral, namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.
pembelian.
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
dengan persentase 3,1% menyatakan tidak setuju, namun yang menyatakan sangat
tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan
setuju, sebanyak 3 orang dengan persentase 3,1% menyatakan netral, namun yang
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan
dengan persentase 3,1% menyatakan tidak setuju, namun yang menyatakan sangat
tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan
menyatakan sangat setuju, namun yang menyatakan netral, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara dominan responden
menyatakan bahwa konsumen akan memberitahu kepada orang lain jika senang
netral, namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.
konsumen puas dengan barang yang dibeli maka selanjutnya akan mencari ke
persentase 2,1%, namun yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
masyarakat.
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan
netral, sebanyak 4 orang dengan persentase 4,2% menyatakan tidak setuju, namun
yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara
secondhand karena mendapat harga terjangkau dan kualitas barang yang bagus.
dengan persentase 8,3% menyatakan tidak setuju, namun yang menyatakan sangat
tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan
orang lain.
menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan
keputusan pembelian.
setuju, sebanyak 5 orang dengan persentase 5,2% menyatakan tidak setuju, namun
yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan bahwa secara
pembelian.
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
secondhandyang ada di Pasar Melati berasal dari dalam dan luar negri.
Tabel 4.30 Jawaban Responden Tentang Jika Ada Barang Secondhand Yang
Baru Maka Barang Yang Lama Akan di Jual dengan Harga Murah
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
netral, namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.
Dapat disimpulkan secara dominan responden menyatakan bahwa jika ada barang
secondhand yang baru maka barang yang lama akan di jual dengan harga murah.
yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
terpenuhi.
netral, namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.
lain.
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
setuju, sebanyak 6 orang dengan persentase 6,3% menyatakan tidak setuju, namun
yang menyatakan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat disimpulkan secara
lainnya.
sebanyak 1 orang dengan persentase 1,0% menyatakan tidak setuju, namun yang
netral, namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada.
namun yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada. Dapat
merasa puas ketika mendapat barang secondhand yang diinginkan maka terjadilah
keputusan pembelian.
orang dengan persentase 1,0% menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan
Berikut ini merupakan hasil analisi dari hasil pengumpulan data primer,
yakni berupa kuisioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Analisis data ini
Dalam uji validitas ini, setiap item petanyaan akan di uji validitasnya.
dapat dilihat melalui kolom 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 dan 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 . Jika nilai 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 lebih besar dari
yaitu 96 – 2 = 94, sehingga nilai 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 pada taraf signifikansi 5% adalah 0,207.
Apabila nilai 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 > 0,207 maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
penelitian ini dilakukan kepada 96 responden dengan 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 sebesar 0,207. Hasil
uji validitas instrument untuk Variabel Stimulus (X1) dalam penelitian ini dapat
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 8 item pertanyaan kuisioner
untuk indicator variabel stimulus (X1) yang di uji validitasnya, semua item
pertanyaan kuisioner dinyatakan valid karena 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 lebih besar dari 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 yaitu
0,207.
penelitian ini dilakukan kepada 96 responden dengan 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 sebesar 0,207. Hasil
uji validitas instrument untuk Variabel Respons (X2) dalam penelitian ini dapat
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 10 item pertanyaan kuisioner
untuk indikator Variabel Respons (X2) yang di uji validitasnya, semua item
pertanyaan kuisioner dinyatakan valid karena 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 lebih besar dari 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 yaitu
0,207.
penelitian ini dilakukan kepada 96 responden dengan 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 sebesar 0,207. Hasil
uji validitas instrument untuk Variabel Intervening (X3) dalam penelitian ini dapat
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 8 item pertanyaan kuisioner
untuk indikator Variabel Intervening (X3) yang di uji validitasnya, semua item
pertanyaan kuisioner dinyatakan valid karena 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 lebih besar dari 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 yaitu
0,207.
penelitian ini dilakukan kepada 96 responden dengan 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 sebesar 0,207. Hasil
uji validitas instrument untuk Keputusan Pembelian (Y) dalam penelitian ini dapat
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 9 item pertanyaan kuisioner
untuk indikator Keputusan Pembelian (Y) yang di uji validitasnya, semua item
pertanyaan kuisioner dinyatakan valid karena 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 lebih besar dari 𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 yaitu
0,207.
uji statistic yang digunakan dan dipakai adalah Cronbach Alpha. Dimana suatu
Reliability Statistics
.640 8
(X1) didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,640 dan lebih besar dari 0,6,
Reliability Statistics
.662 10
(X2) didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,662 dan lebih besar dari 0,6,
Reliability Statistics
.761 8
(X2) didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,761 dan lebih besar dari 0,6,
Reliability Statistics
.827 9
(X2) didapatkan hasil Cronbach’s Alpha sebesar 0,827 dan lebih besar dari 0,6,
regresi yang dideteksi melalui dua pendekatan yaitu uji Kolmogorov-Smirnov dan
1. Uji Kolmogorov-Smirnov
berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov adalah jika nilai signifikan > 0,05 maka
distribusi data normal dan sebaliknya, jika nilai signifikan < 0,05 maka distribusi
Unstandardized Residual
N 96
Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z .614
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,845. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa nilai residual terstandarisasi dan data memenuhi asumsi
normalitas.
2. Grafik Histogram
Berikut ini dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut
dapat dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi diantara variabel bebas. Dalam penelitian ini gejala
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Tolera
B Error Beta t Sig. nce VIF
(Const 4.090 3.525 1.160 .249
ant)
Stimul -.094 .075 -.057 -1.263 .210 .984 1.01
us 6
Respo .012 .066 .009 .179 .858 .750 1.33
ns 4
Interve 1.093 .063 .894 17.375 .000 .749 1.33
ning 5
a. Dependent Variable: y
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance > 0,1 atau nilai VIF <
variabel bebasnya.
Dari grafik scatterplot yang disajikan pada gambar diatas dapat dilihat
titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti
tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi dapat
variabel independennya.
menggunakan program spss for windows versi 21.0 adalah sebagai berikut :
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.090 3.525 1.160 .249
X1 -.094 .075 -.057 -1.263 .210
X2 .012 .066 .009 .179 .858
X3 1.093 .063 .894 17.375 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018
X1 = Variabel Stimulus
X2 = Variabel Respons
X3 = Variabel Intervening
pembelian.
keputusan pembelian.
Kd = 𝑟𝑟 2 × 100%
= (0,817)2 × 100%
= 66,74 %
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari
dan signifikan dari variabel bebas, yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons
(X2), dan variabel intervening (X3), terhadap variabel terikat, yaitu keputusan
pembelian (Y).
signifikan dari variabel bebas, yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons (X2),
pembelian (Y).
ANOVAb
Model Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
1 Regression 1413.116 3 471.039 137.301 .000a
Residual 315.624 92 3.431
Total 1728.740 95
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2
b. Dependent Variable: y
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2018
Pada tabel 4.50 dapat dilihat bahwa nilai𝐹𝐹ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 (137.301) >𝐹𝐹𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 (2,71).
Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari variabel stimulus
pembelian (Y).
perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji F,
Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka
variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih
dan signifikan dari variabel bebas, yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons
pembelian (Y).
signifikan dari variabel bebas, yaitu variabel stimulus (X1), variabel respons (X2),
(Y).
n = jumlah sampel, n = 96
Maka 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 yang digunakan adalah t (5%) (92) atau t 0,1 (92) = 1,661
Coefficientsa
Coefficients Coefficients
Berdasarkan tabel 4.51 di atas, dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel
ini dapat dilihat dari nilai signifikan variabel stimulus yaitu 0,000 < 0,005 dan
nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 sebesar 1,263 > 1,661 maka H1 diterima. Dengan demikian
>𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 (1,661).
ini dapat dilihat dari nilai signifikan Variabel Respons yaitu 0,000 < 0,005 dan
(1,661).
hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan Variabel Intervening yaitu 0,000 <
0,005 dan nilai 𝑡𝑡ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 sebesar 17,375 > 0,05, maka H3 diterima. Dengan
4.4 Pembahasan
(X2), dan variabel intervening (X3). Secara umum sudah baik. Hal ini dapat
ditunjukkan dari banyaknya tanggapan setuju yang tinggi dari responden terhadap
Melati, Medan.
responden merasa puas terhadap merek dan jenis barang , penataan barang, serta
8 item pertanyaan yang diberikan jawaban positif dan 8 item pertanyaan tersebut
indikator ataupun pernyataan yang paling tinggi pada indicator merek dan jenis
barang. Hal ini dapat dilihat bahwa responden dominan menjawab setuju dan
sangat setuju karena menurut mereka, ada banyak jenis barang secondhand yang
terhadap variabel stimulus, namun jika jika dilihat kembali ada beberapa
responden yang menyatakan netral. Jika dilihat secara menyeluruh, maka dapat
cukup baik.
responden merasa puas terhadap beberapa indikator dari variabel respons seperti :
terhadap produk tersebut. Hal ini terlihat dari 10 pernyataan yang diberikan
jawaban positif dan 10 pernyataan ini sudah dapat menggambarkan indikator yang
pembelian.
(2004:4) adalah merupakan hasil aktivitas individu sebagai reaksi dari variabel
stimulus. Variabel ini sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan
stimulus. Dalam penelitian ini indikator ataupun pernyataan yang paling tinggi
pada indikator keputusan membeli suatu barang. Hal ini dapat dilihat bahwa
responden mayoritas menjawab sangat setuju dan setuju karena salah satu yang
utama menurut konsumen yaitu harga yang sesuai memberikan dorongan untuk
variabel respons, namun jika diperhatikan lebih dalam lagi masih terdapat
indikator ataupun pernyataan yang dijawab responden dengan netral bahkan ada
beberapa responden menjawab tidak setuju pada beberapa pernyataan. Maka dari
hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aspek variabel respons
motiv membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu
barang. Hal ini terlihat dari jawaban responden terhadap 8 pernyataan yang
(2004:4) adalah merupakan variabel antara stimulus dan respons. Dan faktor ini
melakukan keputusan pembelian barang secondhand. Hal ini juga dapat dilihat
bahwa responden mayoritas menjawab sangat setuju dan setuju karena menurut
mereka tanggapan atas keputusan pembelian itu perlu. Meskipun secara umum
diperhatikan lebih dalam lagi masih ada terdapat beberapa pernyataan yang
dijawab responden netral. Maka dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
pembelian (Y), peneliti menemukan bahwa sebagian besar konsumen setuju jika
keputusan pembelian barang secondhandsudah cukup baik. Hal ini terlihat dari
positif dan 9 item pernyataan ini sudah dapat menggambarkan baik atau buruknya
Hal ini terlihat dari jawaban responden terhadap 10 item pernyataan yang dijawab
dengan jawaban positif dan 10 item pernyataan ini sudah dapat menggambarkan
5.1 Kesimpulan
Setelah hasil penelitian ini diinterpretasikan dan dianalisis maka dalam bab
ini penulis dapat menarik kesimpulan yang menjadi inti dari penelitian yang telah
sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari keseluruhan jawaban responden
sudah baik. Hal ini terlihat dari keseluruhan jawaban responden yang
menilai positif.
pembelian sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari keseluruhan jawaban
secondhand di Pasar Melati, Medan. Hal ini dapat dilihat dari nilai 𝐹𝐹ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖
7. Teori yang di uji adalah teori variabel dalam perilaku konsumen menurut
David L.Louden dan Albert J. Della dimana pada hasil penelitian diketahui
karena terlihat dari jawaban responden pada indikator penataan barang dan
Medan.
Buku :
Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta:
M200.
PT.Refika Aditama.
Erlangga.
Bandung
Brawijaya.
AAS Surakarta.
Oktober 2017
http://bppp.kemendag.go.id/media_content/2017/08/Analisis_Kebijakan_Impor_P