Anda di halaman 1dari 1

1111.

Cahaya dapat dipantulkan (refleksi)

Jika suatu benda tidak menerima pantulan cahaya, maka mata tak bisa melihat benda tersebut.
Sehingga, proses ‘melihat’ terjadi karena adanya pantulan cahaya dari benda ke mata. Pemantulan
cahaya dibedakan menjadi dua:

- Pemantulan teratur: adalah pantulan yang terjadi pada permukaan benda yang rata (cermin, kaca,
permukaan benda mengkilap seperti lantai keramik, dan lainnya.)

- Pemantulan tidak teratur: adalah pemantulan yang terjadi pada permukaan benda tak rata (misalnya
jalan berbatu, pohon, sepatu, dan lainnya.

Cermin dibagi menjadi tiga macam yaitu: cermin datar, cermin cembung, cermin cekung.

a. Cermin datar: bayangan yang dibentuk bersifat semu (tidak nyata), tegak, dan sama besar. Jarak
bayangan sama dengan jarak benda. Bayangan semu tidak dapat ditangkap layar.

b. Cermin cekung (bentuknya melengkung ke dalam): Bayangan yang dibentuk berbeda-beda sifatnya.
Jika benda dekat cermin, maka bayangannya semu, tegak dan diperbesar.Jika benda jauh dari cermin
maka bayangannya nyata dan terbalik. Bayangan nyata adalah bayangan yang terbentuk di luar cermin
dan dapat ditangkap dengan layar. Biasanya cermin cekung digunakan sebagai pengumpul cahaya pada
mikroskop.

c. Cermin cembung (bentuknya melengkung ke luar): sifat bayangannya adalah maya, tegak dan
diperkecil. Contohnya adalah kaca spion sepeda motor atau mobil.

222. Cahaya dapat dibiaskan/dibelokkan (refraksi).

Mengapa bisa terjadi pembiasan/pembelokkan cahaya? Karena dua zat yang dilewati oleh cahaya
mempunyai kerapatan partikel berbeda. Misalnya saja pensil yang diletakkan di dalam gelas berisi air
bening. Pensil akan terlihat bengkok atau patah, karena cahaya yang melewati udara dan air dalam gelas
mengalami pembengkokan arah rambat.

Contoh lain pembiasan cahaya: dasar kolam renang yang terlihat lebih dangkal dari pada sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai