Anda di halaman 1dari 8

1) Manajemen Perubahan

a. Tim Kerja
Pembentukan Tim Kerja WBK dengan Surat Perintah Karumkit Bhayangkara Makassar dengan Nomor ……………………..
b. Dokumen Rencana Pembangunan Zona Integritas
Penyusunan Dokumen Rencana Kerja pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi telah dilaksanakan dengan
Surat Keputusan Karumkit Bhayangkara Makassar Nomor : ……………………………… Tanggal …………………….. Tentang
Penetapan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi Pada RS Bhayangkara
Makassar Tahun 2021.
c. Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas
Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas di RS Bhayangkara Makassar dilakukan dengan penyusunan laporan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan ZI menuju WBK setiap bulannya.
d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja
Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja di Bhayangkara Makassar dilakukan dengan membetuk Agen Perubahan dan Pemilihan
Pegawai Berinteraksi dan Berkomitmen, Perencanaan dan Pengembangan Instalasi rawat jalan.
 Agen Perubahan ini adalah individu yang bertugas mempengaruhi terget/sasaran perubahan agar mereka mengambil
keputusan sesuai dengan arah yang dikehendaki. Adapun agen perubahan di RS Bhayangkara Makassar terdiri dari Pejabat
Stuktural dan pegawai yang ditunjuk oleh manajemen sesuai dengan Surat Keputusan Karumkit yang telah ditetapkan. Hasil
evaluasi bahwa agar perubahan pola pikir dan budaya kerja dapat berjalan efektif dan efisien maka setiap agen perubahan
diharapkan mempunyai program kerja pribadi yang selanjutnya disusun dalam program kerja agen perubahan secara
menyeluruh.
Pada hari ………… tanggal …………… dilaksanakan kegiatan Komunikasi Efektif bagi Agen Perubahan diisi oleh pemateri
Tubagus …. untuk memberikan motivasi dan pembekalan bagi Agen Perubahan.
Foto foto seminar komunikasi efektif

Dokumentasi Pelaksanaan Pembekalan Agen Perubahan

 Penunjukkan pegawai Berintegritas dan Berkomitmen dilaksanakan setiap periode 6 bulan sekali. Hal ini juga merupakan
usaha untuk perubahan pola pikir dan budaya kerja di lingkungan RS Bhayangkara Makassar. Hasil evaluasi menunjukkan
bahwa pegawai yang ditunjuk sebagai pegawai Berintegritsa dan Berkomitmen (IK) akan selalu berusaha menjaga sikap,
perilaku dan unjuk kinerja sehingga memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan sekitar. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka diharapkan untuk periode pemilihan pegawai berintegritas dan berkomitmen di lingkungan RS Jiwa Daerah
Surakarta dapat dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan sekali sehingga lebih banyak pegawai IK yang bisa ditunjuk dan diharpkan
merupakan akselerasi perubahan pola pikir dan Budaya Kerja.
Setiap 4 (empat) bulan sekali dilakukan pemilihan Pegawai Berintegritas dan Berkomitmen yaitu pada bulan Maret, Juli dan
November 2019.
Foto foto pemberian hadiah reward personil

 Pengembangan Rawat Jalan Tahun 2019 di RS Jiwa Daerah Surakarta dilakukan dengan pada hari Kamis tanggal 11 Juli
2019 tujuan untuk mencari inovasi pelayanan unit kerja terbaik untuk diikut sertakan ke ajang Inovasi Pelayanan baik tingkat
provinsi maupun tingkat nasional.
Dokumentasi Pelaksanaan Konvensi Inovasi Unit Kerja Tahun 2019

 Pengembangan Informasi Teknologi


2) Penataan Tata Laksana
a. Prosedur Operasional tetap (SPO) kegiatan utama
Semua kegiatan yang dilakukan di RS Bhayangkara Makassar
telah dilakukan sesuai dengan SPO yang telah ditetapkan sesuai
ketentuan yang berlaku dan dilakukan evaluasi minimal 3 tahun
sekali sesuai SK Karumkit Nomor ……………………...
b. SIM-RS
Pemanfaatan Teknologi Informasi di RS Bhayangkara Makassar
telah berjalan, dengan menggunakan SIM RS Khanza, dan
dilakukan pembinaan serta evaluasi secara rutin.
c. Keterbukaan Informasi Publik
Pelaksanaan keterbukaan informasi publik dilakukan oleh Tim IT
RS Bhayangkara Makassar melalui sosial media seperti
Facebook, Instagram, Whatsapp.
3) Penataan Sistem Manajemen SDM
a. Perencanaan Kebutuhan Pegawai Polri dan PNS dilakukan oleh
Mabes Polri.
b. Pola Mutasi Internal dilaksanakan dengan melakukan Mutasi
pegawai antar jabatan demi pengembangan karir pegawai,
Kesesuaian mutasi pegawai dengan kompetensi dan pola mutasi
pegawai yang telah ditetapkan dan melakukan Monitoring dan
evaluasi terhadap kegiatan mutasi pegawai.
c. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi dilaksanakan
dengan Training Needs Analysis dalam rangka pengembangan
kompetensi pegawai, Susunan rencana pengembangan
kompetensi pegawai mempertimbangkan hasil pengelolaan
kinerja pegawai, Persentase kesenjangan kompetensi pegawai
yang ada dengan standar kompetensi yang ditetapkan untuk
masing-masing jabatan, Keikutsertaan pegawai dalam diklat
maupun pengembangan kompetensi, Pengembangan
kompetensi pegawai oleh unit kerja dan melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi.
d. Penetapan Kinerja Individu dilaksanakan dengan penetapan
kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi,
Kesesuaian ukuran kinerja individu dengan indikator kinerja
individu, Pengukuran kinerja individu secara periodik dan
pemberian reward terhadap penilaian kinerja individu.
e. Penegakan Aturan disiplin / kode etik/ kode perilaku pegawai
dilakukan dengan mengimplentasi Aturan disiplin / kode etik/
kode perilaku pegawai yang telah ditetapkan dan dilakukan
pengawasan, monitoring dan evaluasi oleh Sub Bagian
Kepegawaian dan Tata Usaha.
f. Sistem Informasi Kepegawaian dilakukan dengan Pemutakhiran
data informasi kepegawaian unit kerja secara berkala.
4) Penguatan Akuntabilitas
a. Keterlibatan Pimpinan dilakukan dengan Keterlibatan Pimpinan
Secara Langsung Pada Saat Penyusunan Perencanaan, dan
Keterlibatan Pimpinan Secara Langsung Pada Saat Penyusunan
Penetapan KinerjaPemantauan Pencapaian Kinerja Secara
Berkala oleh Pimpinan.
b. Pengelolaan Akuntabilitas Kepegawain dilakukan dengan
pembuatan Dokumen Perencanaan tahun 2019, Indikator Kinerja
Utama (IKU), Indikator Kinerja Telah SMART, Laporan Kinerja
Telah Disusun Tepat Waktu, Laporan Kinerja Telah Memberikan
Informasi Tentang Kinerja, Upaya Peningkatan Kapasitas SDM
yang Menangani Akuntabilitas Kinerja dan Pengelolaan
Akuntabilitas Kinerja Dilaksanakan Oleh SDM yang Kompeten.
5) Penguatan Pengawasan
a. Pengendalian Gratifikasi dilakukan dengan melakukan Public
campaign tentang pengendalian gratifikasi dan Implementasi
pengendalian gratifikasi dengan melaporan kegiatan
pengendalian Gratifikasi secara berkala ke Indpektorat Provinsi
Jawa Tengah. Selain itu pada tahun 2019 dilakukan Lomba
Kebersihan dengan tema WBk dan pelaksanaan Ronde WBK ke
Unit Kerja di lingkungan RS Jiwa Daerah Surakarta.
b. Penerapan SPIP dilakukan dengan pembuatan Rencana Tindak
Pengendalian (RTP) Tahun 2019 dan melakukan monitoring dan
evaluasi yang dilakukan oleh SPI.
c. Pengaduan Masyarakat dilakukan dengan Implementasi
kebijakan pengaduan masyarakat, Tindak lanjut penanganan
pengaduan masyarakat, Monitoring dan evaluasi penanganan
pengaduan masyarakat dan pelaksanaan Tindak lanjut hasil
evaluasi penanganan pengaduan masyarakat
d. Whistle Blowing System dilakukan melalui aplikasi WBS RS Jiwa
Daerah Surakarta di link https://rsjd-
surakarta.jatengprov.go.id/wbs/ dan dilakukan monitoring dan
evaluasi secara berkala oleh Tim WBS RS Jiwa Daerah
Surakarta.
e. Penanganan Benturan Kepentingan dilakukan dengan
melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala Benturan
Kepentingan RS Jiwa Daerah Surakarta.
6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
a. Standar Pelayanan dilakukan melalui adanya Kebijakan standar
pelayanan, Maklumat standar pelayanan, SOP pelaksanaan
standar pelayanan dan pemberian Review dan perbaikan atas
standar pelayanan.
b. Budaya Pelayanan Prima dilakukan melalui
Sosialiasai/pelatihan dalam
upaya penerapan budaya pelayanan prima, Kemudahan
mengakses
informasi dalam berbagai media, Sistem punishment (sanksi)/
reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi
kepada
penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar, Sarana
pelayanan terpadu/terintegrasi dan pelaksanaan Inovasi
pelayanan.
Pada Tahun 2019 Inovasi Pelayanan di RS Jiwa Daerah
Surakarta, salah satunya adalah Payjem Pas Ngamuk
mendapatkan penghargaan Top 99 oleh Kementrian Reformasi
dan Birokrasi RI.
c. Penilaian Kepuasan terhadap pelayanan dilakukan melalui
Survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan, Hasil survei
kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka dan Tindak
lanjut atas hasil survei dan kepuasan masyakarat.

Anda mungkin juga menyukai