Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR PUSTAKA

Carpanito juall lynda, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8, ECG : 1998.

Effendi, Nasrul (1995), Pengantar Proses Keperwatan. EGC, Jakarta.

Limidar H, dkk : 1990. Proses Keperawatan. Jakarta Penerbit Universitas


Indonesia.

Pedoman Diagnosa dan Terapi Lab Ilmu Pengetahuan Mata 1994 : RSUD. Dr.
Soetomo Surabaya.
PROTAB MEMBERI KOMPRES DINGIN PADA MATA

 Dilakukan pada
Penderita yang mengalami perdarahan pada bilik depan sehubungan
karena adanya trauma di mata.
 Menyiapkan alat
- Thermos es yang berisi es batu
- Mangkok
- Gaas
 Menyiapkan penderita
- Penderita tidur terlentang tirah baring
- Masukkan es batu kedalam mangkok dan isi dengan sedikit air matang
- Celupkan gaas kedalam aiar es
- Kemudian tempelkan gaas pada mata yang sakit
- Gantu gaas yang sudah dingin dengan gaas yang baru sampai perdarahan
hilang / diserap kembali
PROTAB IRIGASI / MENCUCI MATA

 Persiapan
Posisi penderita bisa duduk / bisa berbaring, menjelaskan maksud dan
tujuan pemeriksaan ini.
 Pelaksanaan
Bila penderita duduk :
- Cuci tangan dan petugas memakai sarung tangan
- Kepala penderita menengada dan bersandar di kursi
- Tetesi mata dengan pantakain 5 % tunggu 3 – 5 menit
- Pasang handuk / alas didada penderita
- Pasang bangkok dibawah dagu, tangan penderita memegang bangkok
- Spuit 10 cc / 20 cc diisi dengan aduadest / RL sampai penuh dan dipasang
jarum tumpul, lalu kelopak mata atas dan bawah di buka untuk pembantu
cairan dalam spuit disemprotkan pada mata penderita dan penderita
dianjurkan mengerak-gerakkan bola mata keatas kebawah, kekiri dan
kekanan.
- Setelah irigasi, mata dibersihkan dengan kapas basah dan diberikan salf anti
biotik.

Bila penderita berbaring :


- Hal yang perlu dikerjakan apabila irigasi di perlukan terus menerus atas
pemberian per drip
- Posisi penderita terlentang kepala dimiringkan
- Pasng pengalas / handuk
- Pasang bengkok disamping dagu penderita
- Infus set dipasang pada cairan RL / aquadest
- Jarum infus set diambil daria konektor
- Konektor dipasang pada pelipis mata yang akan diirigasi dan fiksasi dengan
plester
- Kelopak mata bagian atas dibuka dengan difiksasi plester
- Cairan diteteskan tepat pada bola mata penderita
- Tetesan 60 tetes / menit dan diberikan kurang lebih 2 – 3 jam

Perhatian :
Jarum suntik yang tumpul jangan sampai lepas dari spuit.
D. PATOFISIOLOGI

Miopi Trauma Afakia Proses Penyakit Tumor Degenerasi


peradangan sistemik okuler

Lepasnya retina

Perlu operasi Perlu perbatasan Sel darah merah dan Bayangan titik-titik
aktivitas sel-sel retina lepas hitam

Post op Gangguan penerimaan


rangsangan visual

Nyeri Resiko
infeksi
Koncersi rangsangan ke
bentuk yang tidak dapat di
interprestasikan otak

Hilangnya penglihatan

cemas Perubahan sensori


perseptual visual

Gangguan pemenuhan Resiko cidera


ADL

Defisit perawatan
diri

Anda mungkin juga menyukai