Anda di halaman 1dari 2

PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE

PRODUK BARANG DAN JASA


(2)

Sebuah konsep atau ide mewujud hingga menjadi produk akhir melalui berbagai tahap
yang melibatkan banyak model atau prototype (contoh produk). Setiap prototype dievaluasi
dan diperbaiki, sehingga didapatkan produk akhir yang sesuai harapan. Oleh karena itu,
sangat penting mengetahui proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa.

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar dengan tujuan untuk
mendapat perhatian, diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga memuaskan kebutuhan seorang
konsumen. Produk yang berhasil memuaskan konsumen akan membuat konsumen loyal,
ditandai dengan pembelian ulang dan upayanya merekomendasikan produk kepada konsumen
lain. Dalam membuat produk, produsen harus mengetahui selera dan kebutuhan konsumen.

Prototype adalah contoh produk yang dibuat berdasarkan rancangan atas sebuah ide.
Prototype tidak selalu langsung sesuai dengan kebutuhan, melainkan masih dapat
disempurnakan. Sebagai contoh, dalam pembuatan produk gawai seperti HP, produsen
membuat prototype awal sebuah desain HP dari bahan kertas untuk mengetahui kenyamanan
ukuran. 

Langkah-langkah perencanaan produk menurut Iman Firmansyah, S.Pd dkk dalam Produk
Kreatif dan Kewirausahaan (HUP, 2018) meliputi:
1. Ide produk: ide disusun berdasarkan kebutuhan konsumen, perkembangan teknologi,
dan berbagai faktor lain. Bagian riset dan pengembangan (R & D) perusahaan
memiliki peran penting dalam tahap ini. 
2. Seleksi ide produk: dari beberapa ide yang ditawarkan, perusahaan akan
mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk memproduksi, bahan yang
diperlukan, keadaan keuangan perusahaan, dan menguntungkan atau tidaknya produk
tersebut.
3. Desain awal/gambar produk: desain awal ini mempertimbangkan manfaat produk,
fungsinya, gaya, nilai artistik, serta keuntungan yang akan dihasilkan.
Dipertimbangkan juga faktor biaya, kualitas, dan performance produk.
4. Prototype: ini adalah tahapan percobaan kemampuan produk, kekuatannya, dan
performa. Perusahaan akan mencari kelemahan dan kekuatan produk. 
5. Testing: dalam tahap ini, produk diuji secara fungsi dan kekuatannya. Pada produk
laptop, bisa jadi dilakukan uji ketahanan performa dalam tekanan, uji kekuatan saat
dijatuhkan, dan lain-lain.
6. Desain akhir: setelah berbagai pengujian, dapat dilakukan perbaikan agar produk
sesuai harapan. 
7. Implementasi: inilah tahap akhir pembuatan produk. Produk yang telah diproduksi
dilihat bagaimana pemasarannya, termask reaksi konsumen dan penerimaan pasar.
Bisa jadi sebuah produk diterima dengan sangat baik, sehingga perusahaan membuat
produk serupa dengan berbagai seri. Contoh situasi ini dapat dilihat dari beberapa
merek HP yang memproduksi sebuah seri, dengan penambahan fitur dan performa
yang semakin baik pada setiap seri barunya.

Dalam pembuatan desain produksi, beberapa hal yang patut menjadi perhatian adalah:
1. metode pembuatan produk
2. jumlah tenaga kerja dan alat yang tersedia
3. jenis produk yang akan dibuat
4. waktu
5. urutan proses kerja
6. modal

Ketika akan membuat sebuah produk acara TV, film dokumenter, atau film pendek anak
SMK, tentu dimulai dari tahap pencarian ide, seleksi ide, rancangan awal, pengambilan
gambar lalu disusun menjadi produk editing yang masih mentah, pengujian untuk mendapat
masukan dari pembimbing, perbaikan editing, hingga didapatkan produk akhir. Produk akhir
ini dilempar ke pasar yang berupa media sosial atau festival. Nantinya dapat diketahui respon
pasar, sehingga saat akan membuat produk berikutnya bisa menjadi dasar pertimbangan. 

Anda mungkin juga menyukai