Anda di halaman 1dari 5

Selasa, 4 Januari 2022

Tugas Kelompok 8 Pengantar Ilmu Komunikasi Kelas A1 Pagi


Oleh:
1. Aliya Cindy Sapitri 2103110028
2. Tata Amelia 2103110045
3. Rizka Rahmadani 2103110008

PERTEMUAN 13
Assalamu'alaikum wr.wb
Salam Komunikasi,
Seluruh mahasiswa Kelas 1A IKO FISIP UMSU Mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi.
Silahkan Diskusi Kelompok yang terdiri dari tiga (3) mahasiswa tiap kelompok.
Pertemuan hari ini kita membahas tentang:
Hakikat, komponen, pengukuran dan perubahan sikap dalam Komunikasi
Berikut Hasil Diskusi Dari Kelompok 8 yaitu:

Pengertian Sikap
Sikap adalah presdis posisi atau kecenderungan untuk memberikan respon secara kognitif,
emosi atau perilaku yang diarahkan pada suatu objek, pribadi dan khusus dalam acara-acara
tertentu. Sikap adalah sebuah pola yang menetap berupa respon evaluatif tentang orang,
benda atau isu. Sikap adalah tendensi untuk bereaksi dalam cara suka ataupun tidak suka
terhadap suatu objek. Adanya kecenderungan puas atau tidak puas, positif atau negatif, suka
tidak suka terhadap suatu objek sikap.

Hakikat Komunikasi
Hakikat komunikasi adalah sebuah proses pernyataan antar manusia, di mana yang dinyatakan
adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa
sebagai alat penyalurnya. Dalam istilah komunikasi terdapat pesan atau (message), orang yang
memberi pesan (komunikator), dan orang yang menerima pernyataan (komunikan). Komunikasi
juga berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Selain itu pesan
dalam komunikasi memiliki dua aspek, yakni yang pertama adalah isi pesan (the content of
message) dan kedua adalah lambang (simbol). Secara kongkrit, pesan adalah pikiran atau
perasaan, sementara lambang adalah bahasa (Effendy,
2007).

Komponen Komunikasi
Frank E.X. Dance (1976), seorang sarjana Amerika yang menekuni bidang komunikasi,
menginventarisasi 126 definisi komunikasi yang berbeda-beda satu sama lainnya. Dari definisi-
definisi ini ia menemukan adanya 15 (lima belas) komponen konseptual pokok. Berikut adalah
gambaran mengenai kelima belas komponen tersebut disertai dengan contoh-
contoh definisinya.
1. Simbol-simbol/verbal/ujaran “Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara
verbal” (Hoben, 1954).
2. Pengertian/pemahaman “Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami
dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan
berubah sesuai dengan situasi yang berlaku” (Anderson, 1959).
3. Interaksi/hubungan/proses sosial “Interaksi, juga dalam tingkatan biologis adalah salah satu
perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan kebersamaan tidak akan
terjadi” (Mead, 1963).
4. Mengurangi ketidakpastian “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk
mengurangi ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego”
(Barnlund, 1964).
5. Proses “Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan
lain-lain, melalui penggunaan simbol-simbol, seperti kata kata, gambar-gambar, angka-angka,
dan lain-lain” (Berelson dan Steiner, 1964).
6. Pengalihan/penyampaian/pertukaran “Penggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk
kepada adanya sesuatu yang dialihkan dari suatu benda atau orang ke benda atau orang
lainnya. Kata komunikasi kadang-kadang menunjuk kepada yang dialihkan, alat yang dipakai
sebagai saluran pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihan.
Dalam banyak kasus, halyang dialihkan itu kemudian menjadi milik atau bagian bersama. Oleh
karena itu, komunikasi juga menuntut adanya partisipasi.” (Ayer, 1955).
7. Menghubungkan/menggabungkan “Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan
satu bagian dalam kehidupan dengan bagian lainnya.” (Ruesch, 1957).
8. Kebersamaan “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula
dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.”
(Gode, 1959).
9. Saluran/alat/jalur “Komunikasi adalah alat pengiriman pesan-pesan kemiliteran
perintah/order, dan lain-lain, seperti telegraf, telepon, radio, kurir, dan lain-lain.” (American
College Dictionary).
10. Replikasi memori “Komunikasi adalah proses yang mengarahkan perhatian seseorang
dengan tujuan mereplikasi memori.” (Cartier dan Harwood, 1953).
11. Tanggapan diskriminatif “Komunikasi adalah tanggapan diskriminatif dari suatu organisme
terhadap suatu stimulus.” (Stevens, 1950).
12. Stimuli “Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai penyampaian informasi yang
berisikan stimuli diskriminatif, dari suatu sumber terhadap penerima.” (Newcomb, 1966).
13. Punya tujuan/kesengajaan“Komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja
dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku
pihak penerima.” (Miller, 1966).
14. Waktu/situasi “Proses komunikasi merupakan suatu transisi dari suatu keseluruhan
struktur situasi ke situasi yang lain sesuai pola yang diinginkan.” (Sondel, 1956).
15. Kekuasaan/kekuatan “Komunikasi adalah suatu mekanisme yang menimbulkan
kekuatan/kekuasaan.” (Schacter, 1951). Kelima belas komponen konseptual tersebut di atas
merupakan kerangka acuan yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam menganalisis fenomena
peristiwa komunikasi. Komponen-komponen tersebut, baik secara tersendiri, secara gabungan
(kombinasi dari beberapa komponen) ataupun secara keseluruhan, dapat dijadikan sebagai
fokus perhatian dalam penelitian.

Pengukuran Sikap
Salah satu aspek yang sangat penting guna mempelajari Sikap dan perilaku manusia dalam
komunikasi adalah masalah pengungkapan (assessment) atau pengukuran (measurement)
Sikap. Berbagai teknik dan metode telah dikembangkan oleh para ahli guna mengungkap Sikap
manusia dan memberikan interprestasi yang valid.
Menurut Azwar (2005:87-104) terdapat beberapa metode pengungkapan (mengukur) Sikap,
diantaranya:
1. Observasi perilaku
Untuk mengetahui Sikap seseorang terhadap sesuatu dapat diperhatikan melalui perilakunya,
sebab perilaku merupakan salah satu indikator Sikap individu.
2. Pertanyaan langsung
Ada dua asumsi yang mendasari penggunaan metode pertanyaan langsung guna
mengungkapkan Sikap. Pertama, asumsi bahwa individu merupakan orang yang paling tahu
mengenai dirinya sendiri. Kedua, asumsi keterusterangan bahwa manusia akan mengemukakan
secara terbuka apa yang dirasakannya. Oleh karena itu dalam metode ini, jawaban yang
diberikan oleh mereka yang ditanyai dijadikan indikator Sikap mereka. Akan tetapi, metode ini
akan menghasilkan ukuran yang valid hanya apabila situasi dan kondisinya memungkinkan
kabebasan berpendapat tanpa tekanan psikologis maupun fisik.
3. Pengungkapan langsung
Pengungkapan langsung (directh assessment) secara tertulis dapat dilakukan dengan
menggunakan item tunggal maupun dengan menggunakan item ganda.
4. Skala Sikap
Skala Sikap (attitude scales) berupa kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek
Sikap. Salah satu sifat skala Sikap adalah isi pernyataannya yang dapat berupa pernyataan
langsung yang jelas tujuan pengukurannya akan tetapi dapat pula berupa pernyataan tidak
langsung yang tampak kurang jelas tujuan pengukurannya bagi responden.
5. Pengukuran terselubung
Dalam metode pengukuran terselubung (covert measures), objek pengamatan bukan lagi
perilaku yang tampak didasari atau sengaja dilakukan oleh seseorang melainkan reaksi-reaksi
fisiologis yang terjadi di luar kendali orang yang bersangkutan

Perubahan Sikap
perubahan sikap memberikan penjelasan bagaimana sikap seseorang terbentuk dan bagaimana
sikap itu dapat berubah melalui proses komunikasi dan bagaimana sikap itu dapat
mempengaruhi sikap tindak atau tingkah laku seseorang. Praktisi humas harus memahami teori
perubahan sikap ini karena pekerjaan humas mencakup kegiatan mengubah sikap khalayak
terhadap organisasi atau perusahaan kearah yang lebih positif.6Teori perubahan sikap ini
antara lain menyatakan bahwa seseorang akan mengalami ketidak nyamanan dalam dirinya
(mental discomfort) bila ia dihadapkan pada informasi baru atau informasi yang bertentangan
dengan keyakinanannya. keadaan tidak nyaman ini disebut dengan disonansi yang berasal dari
kata dissonance yang berarti ketidakcocokan atau ketidaksesuaian, sehingga disebut juga teori
disonansa (dissonance theory).Orang akan berupaya secara sadar atau tidak sadar untuk
membatasi atau mengurangi ketidaknyamanan ini melalui tiga proses selektif (selective
processes) yang saling berhubungan. Proses seleksi ini akan membantu seseorang untuk
memilih informasi apa yang dikonsumsinya, diingat, dan diinterprestasikan menurut tabiat dan
apa yang dianggapnya penting. Ketiga proses selektif itu adalah:
a. Penerimaan informasi selektif dimana proses orang hanya akan menerima informasi yang
sesuai dengan sikap atau kepercayaan yang sudah dimiliki sebelumnya. Menurut teori ini orang
cenderung atau lebih suka membaca artikel yang mendukung apa yang telah dipercayainya
atau diyakininya.
b. Ingatan selektif mengasumsikan bahwa orang tidak akan mudah lupa atau sangat mengingat
pesan-pesan yang sesuai dengan sikap atau kepercayaan yang sudah dimiliki sebelumnya.
c. Persepsi selektif. Orang akan memberikan interprestasi nya terhadap setiap pesan yang
diterimanya sesuai dengan sikap dan kepercayaan yang sudah dimiliki sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai