Anda di halaman 1dari 23

Pengkajian

Sistem Integumen

Chrisyen Damanik
Review Anatomi dan Fisiologi Integumen

Kulit mempunyai 3
lapisan utama:
Epidermis
Dermis, dan
Subkutan
Melanosit dapat
ditemukan dalam
epidermis
Hal yang perlu dipertimbangkan perawat
dalam hal pengkajian kulit adalah:

Cedera atau kerusakan pada kulit mempredisposisikan klien terhadap


infeksi

Hidrasi kulit dan membran mukosa memperlihatkan kemampuan


tubuh meregulasi suhu tubuh

Perubahan suhu dapat merefleksikan gangguan aliran darah

Kondisi kulit atau penyakit di bawah kulit mungkin dapat


terdeteksi

Kondisi kulit dapat merefleksikan tingkat hiegene seseorang


Pengkajian Riwayat Kesehatan Integumen

Tanyakan pada klien akan adanya lesi, kemerahan atau memar

Tanyakan apakah klien memperhatikan adanya perubahan warna kulit

Tanyakan apakah klien banyak bekerja atau menghabiskan waktu berlebihan di luar

Tanyakan tentang frekuensi mandi dan dan jenis sabun yang digunakan

Tanyakan adakah terjadi trauma kulit akhir-akhir ini

Tanyakan apakah mempunyai riwayat allergi yang menyebabkan kemerahan atau bintik-
bintik merah dan gatal

Tanyakan apakah klien menggunakan obat-obatan topikal atau ramuan sendiri ke kulit

Tanyakan apakah klien mempunyai riwayat keluarga dengan gangguan kulit yang serius
seperti kanker kulit
Pemeriksaan Fisik Integumen
Karakteristik Kulit Normal
• Pemahaman terhadap anatomi dan fungsi kulit dapat menjamin
bahwa setiap penyimpangan dari keadaan normal akan dapat
dikenali
Warna
• Warna kulit normal bervariasi antara orang yang satu dengan yang
lain
Tekstur kulit
• Tekstur kulit normalnya lembut dan kencang
Suhu
• Suhu kulit normalnya hangat, walaupun pada beberapa kondisi
pada bagian perifer seperti tangan dan telapak kaki akan teraba
dingin
Kelembaban
• Secara normal kulit akan teraba kering apabila disentuh
Bau Busuk
• Bau yang tajam secara normal dapat ditemukan pada peningkatan
produksi keringat
Efloresensi

Terdapat dua macam pengkajian


Efloresensi adalah pengkajian eflorensensi, meliputi:
kelainan kulit yang dapat 1. E. Primer: Kelainan kulit yang
dilihat dengan mata telanjang terjadi pada permulaan
(secara objektif), dan bila perlu penyakit
dapat diperiksa dengan
2. E. Sekunder : Kelainan kulit
perabaan
yg terjadi selama perjalanan
penyakit
1. Efloresensi Primer

Lesi

a) Makula
Karakteristik:
Perubahan warna kulit yang
tegas dengan ukuran dan
bentuk bervariasi tanpa disertai
peninggian atau cekungan (bila
diameter > 1 cm disebut Patch)
Lesi

b) Papula
Karakteristik:
Peninggian kulit yang solid
dengan diameter <1 cm & bagian
terbesarnya berada diatas
permukaan kulit (bila papula
bergabung dengan diameter > 1
cm dan permukaan datar disebut
plakat)
Lesi

c) Nodul
Karakteristik:
Seperti papula, berbentuk
kubah, ukuran >1 cm dan lebih
dalam, tumor merupakan istilah
umum yang menunjukkan
adanya suatu massa baik jinak
maupun ganas yang ukurannya
>2 cm
Lesi

d) Tumor
Karakteristik:
Seperti nodul tapi lebih besar
dari nodul
Lesi

e) Vesikula
Karakteristik:
Peninggian kulit berbatas tegas
berisi cairan dengan ukuran < 1
cm, dapat pecah menjadi srosi
atau dapat bergabung menjadi
bula
Lesi

f) Bula
Karakteristik:
Peninggian kulit berbatas tegas
berisi cairan dengan ukuran >
1cm
Lesi

g) Pustula
Karakteristik:
Seperti halnya vesikula tetapi
isinya pus & berada di atas kulit
yang meradang
Lesi

h) Urtika
Karakteristik:
Peninggian kulit yang datar
katrena edema pada dermis
bagian atas. Bersifat gatal,
timbulnya cepat, hilangnya cepat,
pori-pori melebar, warna pucat
Lesi

i) Abses
Karakteristik:
kumpulan nanah (netrofil yang
telah mati) yang terakumulasi di
sebuah kavitas jaringan karena
adanya proses infeksi (biasanya
oleh bakteri atau parasit) atau
karena adanya benda asing
(misalnya serpihan, luka peluru,
atau jarum suntik)
1. Efloresensi Sekunder

Lesi

a) Skuama
Karakteristik:
Partikel epidermal dapat kering
atau berminyak, tipis ataupun
tebal dan dilapisi masa keratin.
Warnanya bervariasi putih
keabu-abuan, merah, kuning,
atau coklat
Lesi

b) Erosi
Karakteristik:
Hilangnya lapisan kulit sebatas
epidermis dan sembuh tanpa
meninggalkan jaringan parut
Lesi

c) Ekskoriasi
Karakteristik:
Hilangnya jaringan sampai
dengan stratum papilare
Lesi

d) Ulkus
Karakteristik:
Hilangnya kontinuitas jaringan
pada dermis atau lebih dalam
sembuh dengan meninggalkan
jaringan parut
Lesi

e) Krusta
Karakteristik:
Pengeringan cairan tubuh
bercampur epitel debris bakteri
Lesi

f) Sikatriks
Karakteristik:
Pembentukan jaringan baru yang
sifatnya lebih banyak mengandung
jaringan ikat untuk mengganti
jaringan yang rusak akibat penyakit
atau trauma pada dermis yang
lebih dalam. Bisa atrofi disebut
sikatriks atrofi, bila membesar
disebut sikatriks hipertrofi
Lesi

g) Fisura
Karakteristik:
Retakan kulit yang linier
sepanjang epidermis atau sampai
dermis, dapat multipel
Pedoman Pemeriksaan Fisik Integumen

 Persiapan Klien
1. Untuk pengkajian total seluruh
 Alat Khusus: permukaan kulit klien harus
melakukan beberapa posisi
1. Pencahayaan yang cukup
2. Area yang diperiksa sebaiknya
2. Sarung tangan sekali pakai terbuka penuh
3. Bila area yang hendak
diperiksa tidak bersih atau
tertutup kosmetik, mungkin
kulit perlu dibersihkan untuk
memungkinkan inspeksi yang
kuat

Anda mungkin juga menyukai