Anda di halaman 1dari 8

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III


JURUSAN FISIOTERAPI
Jl. Arteri JORR JatiwarnaKec.PondokMelati – Bekasi 17415
Telp 84978693 Fax. 84978696

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


TAHUN AKADEMIK 2020-2021
Nama : Stefan Wibin Chrisnawan
NIM : P3.73.26.1.20.141
Mata Kuliah : Epidemiologi
Kode MK : -
Semester/Tkt : I/I Program Alih Jenjang
Hari/Tanggal : Senin, 5 Oktober 2020
Waktu : 90 menit

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini :

1. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyakit berdasarkan:

A. Frekuensi
B. Distribusi
C. Determinan
D. Metode dan Populasi tertentu
E. Semua benar
ANSWER: E

2. Seorang ahli anestesi yang dikenal sebagai Bapak Epidemiologi lapangan adalah:

A. John Snow
B. Hipocrates
C. John Graunt
D. Greenwood
E. Frost
ANSWER: A

3. John Snow melakukan studi epidemiologi di London tahun 1854, saat terjadinya wabah penyakit:

A. TBC
B. DBD
C. Kholera
D. Difteri
E. Malaria
ANSWER: C

4. Teori yang menyatakan bahwa penyakit terjadi karena satu penyebab spesifik adalah :

A. Germ Theory
B. Wheel theory
C. HL Blum
D. Segitiga epidemiology
E. Web causation
ANSWER: A

5. Dalam epdemiologi dikenal teori klasik yakni Triad Epidemiologi yang penyakit dapat timbul akibat
system yang bersifat dinamis yang terdiri darI :

A. Agen
B. Manusia
C. Lingkungan
D. Agen (penjamu)
E. a,b, dan c yang benar
ANSWER: E
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
JURUSAN FISIOTERAPI
Jl. Arteri JORR JatiwarnaKec.PondokMelati – Bekasi 17415
Telp 84978693 Fax. 84978696

6. Dalam Riwayat Alamiah Penyakit, pencegahan primer dapat dilakukan pada:

A. Fasa sub klinis


B. Fase Klinis
C. Fase Susceptible
D. Periode penyakit patogenesis
E. Semua benar
ANSWER: C

7. Pada penyakit menula, periode waktu dari pemaparan sampai timbulnya gejala penyakit dikenal
dengan masa inkubasi, untuk penyakit tidak menular istilah ini dikenal dengan periode :

A. Laten
B. Windows periode
C. Fase susceptible
D. Fase subklinis
E. Fase penyembuhan
ANSWER: A

8. Upaya pencegahan yang dilakukan pada orang atau populasi yang mempunyai faktor risiko agar tidak
mengalami penyakit dikenal dengan upaya pencegahan :

A. Secondary prevention
B. Tertiary prevention
C. Primary prevention
D. Prepatogenis prevention
E. Pathogenis prevention
ANSWER: C

9. Pencegahan penyakit dengan mempertahankan gaya hidup sehat dan menghindari gaya hidup tidak
sehat dikenal dengan upaya :

A. Secondary prevention
B. Tertiary prevention
C. Primary prevention
D. Prepatogenis prevention
E. Primordial prevention
ANSWER: E

10. Transisi epidemiologi dimana penyakit di dominasi oleh faktor infeksi ditandai dengan :

A. Penyakit ditimbulkan oleh adanya bakteri


B. kepercayaan mistik
C. Faktor Lingkungan
D. Life stile
E. Meningkatnya penyakit degenerasi
ANSWER: A
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
JURUSAN FISIOTERAPI
Jl. Arteri JORR JatiwarnaKec.PondokMelati – Bekasi 17415
Telp 84978693 Fax. 84978696

11. Transisi epidemiologi penyakit tidak menular ditandai dengan :

A. Penyakit ditimbulkan oleh adanya bakteri


B. kepercayaan mistik
C. Meningkatnya penyakit TBC
D. Usia harapan hidup pendek
E. Meningkatnya penyakit degenerasi
ANSWER: E

12. Penyakit tidak menular dimasa yang akan datang semakin akan meningkat terutama disebabkan
oleh :

A. Faktor genetik.
B. Semakin banyak penduduk berusia tua .
C. Gaya hidup ( life Style ).
D. Karena faktor etiologi yang tak jelas
E. Semakin banyak penyakit yang resistensi terhadap pengobatan
ANSWER: C

13. Upaya apakah yang tergolong dalam pencegahan tersier?

A. Melakukan skrining
B. Membawa pasien ke klinik rehabilitasi untuk mencegah agar tidak terjadi disabilitas
C. Menggalakan program 3 M (mengubur, menguras dan menutup) benda yang bisa menjadi sarang
nyamuk
D. Memperbanyak hutan kota untuk mengurangi polusi udara di daerah perkotaan
E. Menggalakan program dot untuk penderita TBC yang tidak mampu agar dapat meminum obat secara
teratur
ANSWER: B

14. Ukuran yang menunjukkan besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia
atau masyarakat disebut dengan:

A. Ukuran asosiasi
B. Ukuran dampak
C. Ukuran frekuensi
D. Ukuran perbandingan
E. Ukuran perbandingan relatif
ANSWER: B

15. Suatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu suatu penyakit spesifik atau cacat
disebut dengan:

A. Penyebab penyakit
B. Faktor risiko
C. Reservoir
D. Mode of transmission
E. Portal of exit
ANSWER: B
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
JURUSAN FISIOTERAPI
Jl. Arteri JORR JatiwarnaKec.PondokMelati – Bekasi 17415
Telp 84978693 Fax. 84978696

16. Insident adalah ukuran frekuensi penyakit yang mereflesikan:

A. Jumlah kasus baru dan lama


B. Jumlah kasus baru yang berkembang dalam suatu periode waktu di antara populasi yang tidak
berisiko
C. Jumlah kasus baru yang berkembang dalam suatu periode waktu di antara populasi yang berisiko
D. Kasus baru adalah perubahan status dari sakit menjadi sehat
E. Jumlah kematian dalam suatu populasi
ANSWER: C

17. Ukuran insidens penyakit dapat dihitung melalui :


A. Mortalitas
B. Insiden Kumulatif
C. Prevalens densitiy
D. Insident titik
E. Prevalens periode-density
ANSWER: B

18. Incident kumulatif adalah :

A. numerator : jumlah kasus insidents selama periode waktu tertentu


B. denominator : Jumlah orang berisikopada permulaan waktu
C. pembagian antara numerator dan denominator (a/b)
D. Proporsi insident
E. semua benar
ANSWER: E

19. Prevalens adalah ukuran frekuensi penyakit yang merefleksikan :

A. jumlah kasus yang ada


B. jumlah kasus yang lama
C. jumlah kasus yang lama dan kasus yang baru dalam populasi dalam suatu waktu atau periode waktu
tertentu.
D. jumlah kasus yang ada pada satu titik saja
E. total jumlah prang pada waktu t saja
ANSWER: C

20. Ukuran asosiasi terdiri dari ukuran ukuran yaitu :

A. relative risk
B. risk ratio
C. rate ratio
D. odds ratio
E. semua benar
ANSWER: E

21. Relative risk (RR) pada ukuran aosisasi adalah :

A. Insiden pada kelompok terpajan ditambahkan dengan insiden pada kelompok tidak terpajan
B. Insiden pada kelompok terpajan dikurangi dengan insiden pada kelompok tidak terpajan
C. Insiden pada kelompok terpajan dikalikan dengan insiden pada kelompok tidak terpajan
D. Insiden pada kelompok terpajan dibagi dengan insiden pada kelompok tidak terpajan
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
JURUSAN FISIOTERAPI
Jl. Arteri JORR JatiwarnaKec.PondokMelati – Bekasi 17415
Telp 84978693 Fax. 84978696

E. Insiden pada kelompok tidak terpajan saja


ANSWER: D

22. Pada tabel 2 x 2 untuk mencari nilai RR, berisikan :

A. kelompok terpajan (exposed) dan kelompok penyakit (outcome)


B. kelompok terpajan (exposed) dan kelompok penyakit (outcome)
C. kelompok tidak terpajan (non exposed) dan kelompok penyakit (outcome)
D. kelompok terpajan (exposed) dan kelompok tidak berpenyakit
E. a. dan c. yang benar
ANSWER: E

23. Pernyataan yang benar berkaitan dengan ukuran asosiasi RR dan OR di bawah ini adalah :

A. RR = 1, tidak ada asosiasi antara kelompok terpajan dan kelompok tidak terpajan
B. RR lebih besar dari 1, terdapat asosiasi positif dimana resiko meningkat menjadi terpajan
C. OR lebih besar dari 1, terdapat asosiasi positif dimana odds (kemungkinan) kelompok terpajan
berisiko menjadi kelompok kasus (penyakit)
D. OR lebih kecil dari 1, terdapat asosiasi negative dimana odds (kemungkinan) kelompok terpajan
kurang berisiko menjadi kelompok kasus (penyakit)
E. semua benar
ANSWER: E

24. Ukuran apakah yang menggambarkan perbandingan probabilitas terjadinya suatu peristiwa dengan
probabilitas tidak terjadinya peristiwa?

A. Relative Risk
B. OddS Ratio
C. Attributable Risk
D. Attributable fraction
E. Population attributable risk
ANSWER: B

25. Salah satu strategi pencegahan stroke pada dewasa muda dengan pendekatan pencegahan
primordial pada aspek gaya hidup adalah :

A. Pemberian terapi fisik


B. Pola makan yang sehat dan tidak merokok
C. Pelyanan home care
D. Penyuluhan dan perberdayaan masyarakat
E. Pengobatan alternatif
ANSWER: B

26. Salah satu strategi pencegahan stroke pada dewasa muda dengan pendekatan pencegahan primair
pada aspek system pelayanan adalah :

A. Pemberian terapi fisik


B. Pola makan yang sehat dan tidak merokok
C. Pelayanan home care
D. Penyuluhan dan perberdayaan masyarakat
E. Pengobatan alternative
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
JURUSAN FISIOTERAPI
Jl. Arteri JORR JatiwarnaKec.PondokMelati – Bekasi 17415
Telp 84978693 Fax. 84978696

ANSWER: D

27. Salah satu strategi pencegahan stroke pada dewasa muda dengan pendekatan pencegahan tertier
pada aspek Biologi Manusia adalah :

A. Pemberian terapi fisik


B. Pola makan yang sehat dan tidak merokok
C. Pelyanan home care
D. Penyuluhan dan perberdayaan masyarakat
E. Pengobatan alternative
ANSWER: A

28. Salah satu strategi pencegahan Efusi Pleura e.c. TBC, dengan pendekatan pencegahan primair pada
aspek Biologi manusia adalah :

A. Pemberian Deep Breathing Exercise


B. Tidak merokok
C. Pemeriksan sputum micobacterium dan Diagnosa awal TBC
D. Penyuluhan dan perberdayaan masyarakat
E. Perlunya mengetahui riwayat keluarga yang positif dan pengobatan yang teratur
ANSWER: B

29. Salah satu strategi pencegahan Efusi Pleura e.c. TBC, dengan pendekatan pencegahan tertier pada
aspek Biologi manusia adalah :

A. Latihan Expansi Thorax dengan Breathing Exercise dan Mobilisasi Thorax


B. Berhenti merokok
C. Pelayanan home care
D. Konseling keluarga
E. Penyuluhan dan perberdayaan masyarakat
ANSWER: A

30. Salah satu strategi pencegahan LBP Non Spesifik regio Lumbal dengan pendekatan pencegahan
primordial dari aspek Lifestyle adalah :

A. Pemberian Manual Therapy sejak dini


B. Pemeriksaan MRI untuk mengetahui Spondilysis Vertebra. Lumbal
C. Melakukan Kegiatan dengan memperhatikan prinsip Propert Body Mechanic (PBM)
D. Mengatur waktu dan beban kerja
E. Pemberian Electrical Traction dengan dosisi 1/7 Berat badan
ANSWER: D

31. Salah satu strategi pencegahan terjadi CP post natal dengan pendekatan pencegahan primair dari
aspek lifestyle adalah :

A. NDT Approach pada anak CP


B. Penerapan prinsip-prinsip Tumbuh kembang dari Illingworth
C. Pelyanan home care
D. Penyuluhan dan perberdayaan masyarakat
E. Pre Natal Exercise dan pemberian Touch Therapy for Pregnancy
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
JURUSAN FISIOTERAPI
Jl. Arteri JORR JatiwarnaKec.PondokMelati – Bekasi 17415
Telp 84978693 Fax. 84978696

ANSWER: B

32. Salah satu strategi pencegahan yang dilakukan oleh FTis pada anak CP untuk dapat menangani
development delay dengan pendekatan pencegahan sekundair dari aspek Biologi manusia adalah :

A. NDT Approach pada anak CP


B. Penerapan prinsip-prinsip Tumbuh kembang dari Illingworth
C. Pelayanan home care/home program
D. Pemeriksaan DDST dan atau GMFM/GMFCS
E. Dukungan fasilitas Alat Bantu
ANSWER: D

33. Dalam upaya mencegah terjadinya keterbatasan gerak sendi (limited of motion) oleh FTis pada
penderita OA dengan pendekatan pencegahan tertier dari aspek Biologi manusia, yang dapat dilakukan
adalah :

A. Pemberian vitamin D dan Calcium


B. Mencegah terjadinya Stif Joint dengan pemberian Manual Therapy dengan teknik Manipulative
C. Mencegah terjadinya hipotonus dan kelemahan otot
D. Pemberian TENS
E. Pemberian program Active Exercise
ANSWER: B

34. Pada transisi Epidemiologi setelah Penyakit Degeneratif, timbul penyakit yang sangat menular
melalui unggas (ayam atau burung) ke manusia seperti Flu Burung (H5N1), dan yang paling terbaru
yang saat ini kita hadapi adalah pendemi global Covid 19. Dalam transisi epidemiologi penyakit ini
dikategorikan dalam :

A. Penyakit akibat mistis


B. Penyakit Infeksi akibat bakteri
C. Lifestyle
D. Urbanisasi penduduk dari desa ke kota
E. The New Communicable Disease
ANSWER: E

35. Upaya untuk pencegah penularan Covid 19 dengan pendekatan premordial dapat dilakukan
dengan :

A. Menggunakan Masker diluar ruangan/rumah saja


B. Menggunakan Masker, Jaga Jarak 1 hingga 2 meter + Sering cuci tangan dengan air di Ember
C. Menggunakan Masker, Jaga Jarak 1 hingga 2 meter + Sering cuci tangan dengan air di Wastafel
D. Menggunakan Masker, Jaga Jarak 1 hingga 2 meter + Sering cuci tangan dengan sabun dengan air
mengalir
E. Menggunakan Hand sanitizer saat di kendaraan umum saja
ANSWER: D

36. Seorang artis terkenal dinyatakan positif HIV setelah melakukan hubungan seksual dengan
pengidap HIV, perpindahan penyakit tersebut tergolong dalam:

A. Direct transmition
B. Indirect transmition
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
JURUSAN FISIOTERAPI
Jl. Arteri JORR JatiwarnaKec.PondokMelati – Bekasi 17415
Telp 84978693 Fax. 84978696

C. Water borne
D. Food borne
E. Vektor borne
ANSWER: A

37. Jumlah penderita Covid 19 pada suatu daerah merupakan ukuran epidemiologi dalam bentuk :

A. Angka mutlak
B. Proporsi
C. Ratio
D. Rate
E. Asosiasi
ANSWER: D

38. Jika diketahui pada tabel 2 x 2 ukuran asosiasi, insiden penyakit stroke akibat hipertensi 84 dengan
total risiko terpajan 3000, dan insiden penyakit stroke akibat non hipertensi 87 dengan risiko terpajan
5000, carilah nilai RR ?

A. 84
B. 2916
C. 1.61
D. 1.71
E. 3000
ANSWER: C

39. Interpretasi dari data dan nilai RR yang diperoleh dari data soal diatas adalah :

A. Hipertensi 1.61 kali lebih cenderung untuk terkena Stroke dibanding kelompok non hipertensi
B. Hipertensi 84 kali lebih cenderung untuk terkena Stroke dibanding kelompok tidak non hipertensi
C. Hipertensi 2916 kali lebih cenderung untuk terkena Stroke dibanding kelompok non hipertensi
D. Kelompok Hipertensi cenderung sama terkena Stroke dengan kelompok non hipertensi
E. Kelompok Hipertensi dan kelompok non hipertensi cenderung tidak terkena Stroke
ANSWER: A

40. Jika diketahui pada tabel 2 x 2 ukuran asosiasi, insiden OR dengan faktor Perokok ; sakit 20, tidak
sakit 980, Faktor Bukan Perokok ; sakit 10, tidak sakit 990, carilah nilai IOR ?

A. 20
B. 2,0
C. 1000
D. 2,02
E. 2000
ANSWER: D

Selamat Bekerja

Anda mungkin juga menyukai