--------------------------------------------------------------------------------------------------
Astuti Samosir, Burju Ruth
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, BK Universitas Indraprasta PGRI
(Naskah diterima: 1 Maret 2021, disetujui: 30 April 2021)
Abstract
Language behavior can change due to environmental factors, including the internet environment
(netizens). Language behavior on the internet, especially in social media, is very different from
the world of school, of course. Simple description, of the greeting words. In the world of social
media, this has begun to disappear, when commenting on one thing about someone's
post without giving a greeting, this has experienced bad language and social behavior. Attitude
prepares a person to react to a stimulus received by someone. Everyone has a reaction to the
stimulus they receive. There are two attitudes that occur when someone has a positive attitude,
namely a positive attitude and a negative attitude. The point is that attitude is simply related to
the response made by a person to the stimulus it receives. Everyone has a different attitude
towards an object.
Keywords: Attitudes, Language Attitudes, Social Attitudes
Abstrak
Perilaku bahasa dapat mengalami perubahan dengan adanya faktor pengaruh dari lingkungan,
termasuk lingkungan internet (netizen). Perilaku bahasa di internet, khusus bermedia sosial
sangat berbeda dengan dunia sekolah tentunya. Penjabaran sederhana, terhadap kata sapaan.
Pada dunia media sosial, hal ini sudah mulai hilang, ketika memberi komentar satu hal terhadap
postingan seseorang tanpa meberikan sapaan maka hal ini sudah mengalami perilaku bahasa dan
sosial tidak baik. Sikap mempersiapkan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus yang
diterima oleh seseorang. Setiap orang memiliki reaksi terhadap stimulus yang diterimanya. Ada
dua hal sikap yang terjadi ketika seseorang bersikap yaitu sikap postif dan sikap negatif. Intinya
sikap secara sederhana berkaitan dengan respon yang dilakukan oleh seseorang terhadap
stimulus yang diterimanya. Setiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap sesuatu
objek.
Kata Kunci : Sikap, Sikap Bahasa, Sikap Sosial
1
I. PENDAHULUAN hadap kata sapaan. Pada dunia media social,
2
020 merupakan tahun penuh kejutan. hal ini sudah mulai hilang, ketika memberi
Awal tahun, semua sektor mengalami komentar satu hal terhadap postingan seseo-
perubahan kebiasaan. Semua ini rang tanpa meberikan sapaan maka hal ini
terjadi karena adanya Pandemi Covid 19. sudah mengalami perilaku bahasa dan sosial
Covid 19 berhasil membuat semua kalangan tidak baik.
berpikir lebih “keras” terhadap semua system. Jumlah waktu yang dihabiskan oleh sis-
Tidak terkecuali system pendidikan. Bukan wa di dunia internet saat ini lebih banyak di-
hanya pemerintah dibuat bekerja lebih keras, bandingkan interaksi nyata. Hal ini karena
tetapi pelaku pendidikan di lapangan seperti keadaan yang mengharuskan untuk menjaga
guru dan siswa juga sangat “dipaksa” untuk jarak dan melakukan perkumpulan secara de-
mengubah segala kebiasaan. kat. Melalui pendekatan yang dilakukan terha-
Pendidikan mengalami perubahan dalam dap beberapa siswa, disimpulkan sebagai beri-
segala system pembelajaran. Awalnya belajar kut bahwa setelah adanya pembelajaran daring
di sekolah dengan tatap muka, semua berubah maka waktu askses siswa terhadap media so-
dengan system online (daring/pjj). Semua cial lebih banyak dibandingkan ketika pembe-
pihak dipaksa harus berteman akrab dengan lajaran biasanya. Selain itu, kebiasaan berba-
dunia internet. Pembelajaran dilakukan mela- hasa mulai bergeser ke berbahasa dunia maya
lui WhatsApp, Google Classroom, Zoom, atau seperti kata “Santuy, Anjay, dll”.
aplikasi lainnya. Siswa pada khususnya harus Perubahan hal ini yang menjadi sumber
lebih sering mengakses internet. Semua baha- penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Pene-
sa dan sosial di internet harus mereka hadapi liti ingin menginterpretasikan bagaimana da-
setiap hari. ring memengaruhi sikap bahasa dan social
Perilaku bahasa dapat mengalami peru- siswa saat ini, terkhusus di SMK IT Nur Ilmi.
bahan dengan adanya factor pengaruh dari Penelitian ini bekerja sama dengan guru di
lingkungan, termasuk lingkungan internet SMK IT Nur Ilmi sebagai sumber membantu
(netizen). Perilaku bahasa di internet, khusus peneliti dalam membandingkan sikap social
bermedia social sangat berbeda dengan dunia dan bahasa siswa. Penelitian ini berjudul
sekolah tentunya. Penjabaran sederhana, ter- “Dampak Pembelajaran Daring terhadap Peri-
laku Bahasa dan Sosial Peserta Didik di SMK yaitu sikap postif dan sikap negative. Intinya
IT Nur Ilmi” sikap secara sederhana berkaitan dengan res-
II. KAJIAN TEORI pon yang dilakukan oleh seseorang terhadap
1. Hakikat Sikap stimulus yang diterimanya. Setiap orang mem-
Sikap berasal dari kata “aptus” yang be- punyai sikap yang berbeda-beda terhadap se-
rarti dalam keadaan sehat dan siap melakukan suatu objek. Ini disebabkan oleh berbagai
aksi / tindakan atau dapat dianalogikan dengan faktor yang ada pada individu masing-masing
keadaan seorang gladiator dalam arena laga seperti adanya perbedaan dalam bakat, minat,
yang siap menghadapi singa sebagai lawannya pengalaman, pengetahuan, intensitas, dan lain-
dalam pertarungan. Secara harfiah, sikap di- lain.
pandang sebagai kesiapan raga yang dapat Banyak factor yang memengaruhi sikap
diamati (Sarwono, 2009). Sikap selalu hadir seseorang, salah satunya media massa. Infor-
dalam diri setiap orang. Hal yang diamati akan masi yang disampaikan melalui berbagai sara-
menentukan sikap seseorang. Suharyat (2009) na informasi yang berbentuk media massa
menyatakan bahwa dalam beberapa hal, sikap seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,
adalah penentu yang paling penting dalam dan lain-lain memberikan landasan kognitif
tingkah laku manusia. Sebagai reaksi maka bagi terbentuknya sikap. Apabila pesan-pesan
sikap selalu berhubungan dengan dua alterna- yang disampaikanitu cukup sugestif, akan
tif yaitu senang (like) dan tidak senang (dis- memberi dasar afektif dalam terbentuknya
like) untuk melaksanakan atau menjauhinya. sikap Dalam menanggapi berbagai informasi
Dengan demikian pengetahuan tentang sesua- diperlukan sikap kritis. Oleh karena itu sikap
tu adalah awal yang mempengaruhi suatu si- kritisperlu dikembangkan lewat proses belajar
kap yang mungkin mengarah kepada suatu mengajar. Strategi pemecahan masalah, lebih-
perbuatan. lebih masalah yang dilematis, dapat memacu
Sikap mempersiapkan seseorang untuk timbulnya kebiasaan berfikir kritis. Kemam-
bereaksi terhadap stimulus yang diterima oleh puan berfikir kritis inifah yang dapat mem-
seseorang. Setiap orang memiliki reaksi terha- bentuk kepribadian yang kuat, yang rnarnpu
dap stimulus yang diterimanya. Ada dua hal melindungi diri dari pengaruh informasi yang
sikap yang terjadi ketika seseorang bersikap bersifat negatif. Hal ini sangat relevan untuk
pembentukan pribadi menghadapi arus globa- sebagai sarana untuk berkomunikasi. Sikap
lisasi. Suharyat (2009) menjelaskan bahwa positif terdapat pada seseorang yang mempu-
prilaku adalah segala tindakan atau reaksi nyai rasa bangga terhadap bahasanya sebagai
manusia yang disebabkan oleh dorongan orga- penanda jati diri. Seseorang yang mempunyai
nisme kongkret yang terlihat dari kebiasaan, sikap positif terhadap bahasa Indonesia cende-
motif, nilai-nilai, kekuatan pendorong dan rung akan menerima bahasanya dengan segala
kekuatan penahan sebagai reaksi atau respon kelebihan dan kekurangan secara terbuka, tan-
seseorang yang muncul karena adanya penga- pa merasa kurang percaya diri jika disban-
laman proses pembelajaran dan rangsangan dingkan dengan bahasa lain. Sebaliknya, ia
dari lingkungannya. Adapun indikatornya ada- justru akan merasa bangga karena merasa
lah respon terhadap lingkungan, hasil proses memiliki bahasa sendiri.
belajar mengajar, ekspersi kongkret berupa Mulyaningsih (2017) menjelaskan bah-
sikap, kata-kata, dan perbuatan. wa sikap bahasa atau language attitude meru-
2. Sikap Bahasa pakan tata keyakinan atau kognisi yang relatif
Mansyur (2018) Sikap terhadap bahasa berjangka panjang mengenai bahasa yang
Indonesia adalah anggapan atau pandangan se- memberikan kecenderungan kepada seseorang
seorang terhadap bahasa Indonesia, apakah se- untuk bereaksi dengan cara tertentu yang dise-
nang atau tidak terhadap bahasa tersebut, se- nangi (Anderson dalam Chaer dan Agustina,
hingga sikap bahasa tersebut berpengaruh ter- 1995). Menurut Kridalaksana (2001), sikap
hadap pemilihan bahasa. Sikap terhadap baha- bahasa merupakan posisi mental atau perasaan
sa Indonesia juga dapat dikelompokkan ke terhadap bahasa sendiri atau bahasa orang
dalam dua bagian, yakni (1) sikap positif dan lain. Sikap bahasa terbagi atas positif dan ne-
(2) sikap negatif. Sikap positif bahasa Indone- gatif. Sikap positif bahasa memiliki tiga ciri,
sia adalah penggunaan bahasa Indonesia se- yakni 1) kesetiaan bahasa (language loyalty),
suai dengan kaidah bahasa dan sesuai dengan 2) kebanggaan bahasa (language pride), dan 3)
situasi kebahasaan. Sikap bahasa Indonesia kesadaran adanya norma bahasa (awareness of
yang positif hanya akan tercermin apabila si the norm) (Garvin dan Mathiot dalam Chaer
pemakai mempunyai rasa setia untuk selalu dan Agustina, 1995). Kesetiaan bahasa berarti
memelihara dan mempertahankan bahasanya adanya dorongan dari suatu masyarakat baha-
sa untuk mempertahankan bahasanya. Dalam individu. Dari manapun kita memulai dalam
hal ini dapat berupa pencegahan terhadap ber- analisis sikap, ketiga komponen tersebut tetap
bagai bahasa asing. Kebanggaan bahasa men- dalam ikatan satu sistem. Surahman dan Muk-
dorong seseorang mengembangkan bahasanya minan (2017) juga menjelaskan bahwa guru
dan menggunakannya sebagai identitas dan dapat mengembangkan sikap sosial dan tang-
kesatuan masyarakat. Kesadaran adanya nor- gung jawab sosial siswa dengan memberikan
ma mendorong orang menggunakan bahasa- contoh kebiasaan baik pada siswa. Selain itu
nya dengan cermat dan santun. guru juga harus lebih memperhatikan sikap
3. Sikap Sosial sosial siswa ketika di sekolah, agar guru dapat
Surahman dan Mukminan (2017) menje- langsung menegur siswa yang melakukan ke-
laskan bahwa sekolah harus menjadi sebuah salahan. Siswa harus lebih menghargai guru
komunitas dan wahana persaudaraan tempat yang sedang mengajar di kelas. Serta siswa
berkembangnya nilai-nilai kebaikan atau nilai perlu untuk lebih memahami pentingnya sikap
nilai utama. Pendidikan karakter akan senanti- sosial dan tanggung jawab sosial dalam kehi-
asa mengembangkan akhlak mulia dan kebia- dupan bermasyarakat.
saan yang baik bagi para peserta didik. Dalam Wartini, dkk (2014) mengemukakan
pengembangan pendidikan karakter, guru ha- bahwa pembelajaran yang menuntut siswa
rus juga bekerja sama dengan keluarga atau yang aktif dalam melakukan keterampilan il-
orang tua/wali peserta didik. Nilai kebaikan miah tentunya membuat interaksi siswa de-
yang perlu dihayati dan dibiasakan dalam ke- ngan guru maupun siswa dengan siswa akan
hidupan peserta didik agar tercipta kehidupan terjalin dengan efektif. Terjalinnya interaksi
yang harmonis di dalam keluarga dan ma- siswa dengan guru maupun siswa dengan
syarakat. Beberapa nilai itu antara lain kasih siswa tentu mampu menumbuhkan sikap sosi-
sayang, pengendalian diri, saling menghargai al yang positif bagi siswa. Jika siswa sudah
atau menghormati, kerja sama, tanggung ja- memiliki sikap sosial yang positif, maka pem-
wab, dan ketekunan. belajaran akan bermakna bagi siswa, sehingga
Komponen sikap berkaitan satu dengan hasil belajar pun dapat ditingkatkan dengan
yang lainnya. Komponen kognitif, afektif, dan optimal. Inti dari pendekatan ini mengharap-
kecenderungan bertindak menumbuhkan sikap kan siswa melakukan proses pengamatan, me-
nanya, menalar, mencoba, mengkomunikasi- kesempatan untuk belajar menunda kepuasan
kan (membuat jejaring) terhadap segala se- sendiri selama beberapa menit dan peduli
suatu yang berkaitan dengan proses pembela- terhadap hak-hak orang lain.
jaran itu sendiri. Melalui pendekatan ini siswa III. METODE PENELITIAN
diharapkan berfikir secara ilmiah serta dapat Penelitian ini merupakan penelitian sur-
belajar dan bekerja berkelompok memecahkan vey. Penelitian survey sebenarnya lebih tepat
masalah yang diberikan guru sehingga mampu merupakan salah satu jenis penelitian dari
mencapai prestasi belajar yang optimal. penelitian deskriptif (Cohen dan Nomion,
Syaodih (2011: 223) berpendapat sikap 1982 dalam Sukardi 204: 193). Sejalan dengan
sosial adalah aktivitas dalam berhubungan tujuan penelitian survey, penelitian ini bertu-
dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, juan mendeskripsikan situasi sikap bahasa dan
guru, orang tua maupun saudara-saudaranya. sikap social masa pembelajaran online. Peneli-
Sikap social ini saling berkaitan dengan reaksi tian ini merupakan penelitian survey dengan
hubungan antar mansuia. Se Ahmadi (2002: menggunakan kuesioner. Selanjutnya kuesio-
149) juga mengemukakan bahwa sikap sosial ner dianalisis secara deskriptif. Teknik penca-
adalah kesadaran individu yang menentukan tatan data dengan langkah berikut. Pertama,
perbuatan yang nyata, yang berulang ulang peneliti mengobservasi sampel melalui Guru
terhadap objek sosial. Marlina (2014) di SMK IT Nur Ilmi. Kedua, peneliti memba-
menjelaskan bahwa sikap sosial pada anak gikan kuesioner berupa Google Form lewat
terlihat pada aktivitas dan kegiatan anak WA. Ketiga, setiap jawaban yang masuk, Dia-
dalam bekerja sama baik dengan orang lain, nalisis, lalu diinterpretasikan.
teman sebaya dan guru. Mereka mempunyai
IV. HASIL PENELITIAN