KELAPA SAWIT
Artinya, dalam satu minggu terdapat lima hari panen dan masing-
masing ancak panen diulangi pada tujuh hari berikutnya. Dikenal dua
sistem ancak panen, yaitu sistem giring dan sistem tetap.
PENGOLAHAN HASIL PANEN
Pada dasarnya ada dua macam hasil olahan utama TBS di pabrik, yaitu
1. Minyak sawit hasil pengolahan daging buah dan
2. Minyak inti sawit yang dihasilkan dari ekstraksi inti sawit.
PENGOLAHAN HASIL PANEN
Tahap proses pengolahan TBS sampai dihasilkan minyak adl sbb :
1. Pengangkutan TBS ke Pabrik
TBS yang baru dipanen harus segera diangkut ke pabrik karena harus
segera diolah dan tidak boleh melebihi delapan jam setelah panen.
Buah yang tidak segera diolah akan mengalami kerusakan. Pemilihan alat
angkut yang tepat dapat membantu mengatasi kerusakan buah selama
pengangkutan. Jadwal kedatangan alat angkut ke lokasi panen dan pabrik
harus diatur sedemikian rupa agar sesampainya dikebun, tandan yang harus
diangkut sudah tersedia.
Alat angkut yang dapat digunakan dari perkebunan ke pabrik, di antaranya
lori, traktor gandengan atau truk.
PENGOLAHAN HASIL PANEN
Tahap proses pengolahan TBS sampai dihasilkan minyak adl sbb :
1. Pengangkutan TBS ke Pabrik
Pengangkutan dengan lori dianggap lebih baik dibandingkan dengan alat
angkut lain.
Jika menggunakan truk atau traktor gandengan, guncangan selama
perjalanan lebih banyak terjadi sehingga kemungkinan adanya pelukaan
pada buah lebih banyak.
Setelah TBS sampai di pabrik, segera dilakukan penimbangan. Penimbangan
penting dilakukan terutama untuk mendapatkan angka-angka penting yang
berkaitan dengan produksi, pembayaran upah pekerja, dan perhitungan
rendemen minyak sawit.
PENGOLAHAN HASIL PANEN
Tahap proses pengolahan TBS sampai dihasilkan minyak adl sbb :
2. Perebusan TBS
TBS yang telah ditimbang beserta lorinya, selanjutnya direbus di dalam
sterilizer atau dalam ketel rebus. Perebusan dilakukan dengan mengalirkan
uap panas selama satu jam atau tergantung besarnya tekanan uap. Pada
umumnya, besarnya tekanan uap yang digunakan adalah 2,5 atmosfer
dengan suhu uap 125°C.
Kebutuhan mutu minyak sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri
pangan dan nonpangan masing-masing berbeda. Oleh karena itu, keaslian,
kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya harus lebih diperhatikan.
Rendahnya mutu minyak sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi dari sifat pohon induknya,
penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan dan
pengangkutan.
STANDAR MUTU
Kebutuhan mutu minyak sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri
pangan dan nonpangan masing-masing berbeda. Oleh karena itu, keaslian,
kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya harus lebih diperhatikan.
Rendahnya mutu minyak sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi dari sifat pohon induknya,
penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan dan
pengangkutan.
APAKAH YANG AKAN ANDA
LAKUKAN TERHADAP
POTENSI LOKAL TERSEBUT
???????
Kemiskinan
Permasalahan
Pengembangan
SOLUSI
Sapu Lidi
Pasta/
Hiasan
sluri
Dinding
Bubuk/
Anyaman
powder
Fresh
Pelet Energi
TERIMA KASIH