Makalah Ansietas
Makalah Ansietas
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Takut dan Cemas merupakan suatu perasaan yang bisa dialami oleh setiap orang dalam
kehidupannya setiap hari. Setiap orang akan mengalaminya pada waktu yang berbeda-beda.
Takut dan cemas sering berhubungan erat. Saat orang merasa takut akan sesuatu, orang tersebut
sering merasa cemas juga. Walaupun perasaan cemas dan takut keduanya berhubungan erat,
keduanya berbeda.
Ansietas merupakan satu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir disertai dengan gejala
somatik yang menandakan suatu kegiatan berlebihan dari Susunan Saraf Autonomic (SSA).
Ansietas merupakan gejala yang umum tetapi non-spesifik yang sering merupakan satu fungsi
emosi.
Rasa khawatir, gelisah, takut, waswas, tidak tenteram, panik dan sebagainya merupakan
gejala umum akibat cemas. Namun sampai sebatas mana situasi jiwa berupa cemas itu dapat
ditoleransi oleh seorang individu sebagai kesatuan utuh. Karena seringkali ”cemas”
menimbulkan keluhan fisik berupa berdebar-debar, berkeringat, sakit kepala, bahkan gangguan
fungsi seksual dan beragam lainnya.
Begitu banyak manifestasi gejala akibat cemas. Begitu banyak pula penderita yang terkecoh,
menganggap fisiknya yang sakit, sehingga mereka gonta-ganti dokter sampai minta dilakukan
operasi dan bahkan ada yang minta bantuan dukun. Dengan begitu, bahwa ‘cemas’ menjadikan
seseorang tidak rasional lagi. Karena itu, selagi Anda masih dapat berpikir rasional, kenalilah
gejala ‘cemas yang sakit’ (anxietas) itu.
Kecemasan pada umumnya berhubungan dengan adanya situasi yang mengancam atau
membahayakan. Dengan berjalannya waktu, keadaan cemas tersebut biasanya akan dapat teratasi
sendiri. Namun, ada keadaan cemas yang berkepanjangan, bahkan tidak jelas lagi kaitannya
dengan suatu faktor penyebab atau pencetus tertentu. Hal ini merupakan pertanda gangguan
kejiwaan yang dapat menyebabkan hambatan dalam berbagai segi kemampuan dan fungsi sosial
bagi penderitanya. Tidaklah mudah untuk membedakan cemas yang wajar dan cemas yang sakit.
Karena keduanya merupakan respons yang umum dan normal dalam kehidupan sehari-hari.
Perkiraan prevalensi gangguan ansietas di masyarakat (per 1000 orang) adalah: gangguan
ansietas menyeluruh 30, gangguan panik 15, agoraphobia 20, fobia sosial 30, fobia sederhana 45,
dan gangguan obsesif-kompulsif (yang tidak berkomorbid dengan gangguan ansietas lain) 10.
(Narrow, et al., 2002)
Di pelayanan kesehatan primer prevalensinya adalah: gangguan ansietas menyeluruh 7,9%,
dan gangguan panic/agoraphobia 2,6%. Maramis, 2009)
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian dari Ansietas?
1.2.2. Apa penyebab Ansietas?
1.2.3. Bagaimana rentang respon ansietas?
1.2.4. Bagaimanakan cara menilai tingkat Ansietas?
1.2.5. Bagaimana respon tubuh, sumber koping dan mekanisme koping terhadap ansietas?
1.2.6. Apa jenis-jenis gangguan ansietas?
1.2.7. Bagaimana askep pada gangguan ansietas?
1.3. Tujuan
Tujuan Umum:
Mampu mengidentifikasiasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan ansietas
Tujuan Khusus :
1.3.1. Untuk Mengetahui pengertian dari Ansietas
1.3.2. Untuk Mengetahui penyebab Ansietas
1.3.3. Untuk Mengetahui rentang respon ansietas
1.3.4. Untuk Mengetahui cara menilai tingkat Ansietas
1.3.5. Untuk Mengetahui respon tubuh, respon tubuh dan mekanisme koping terhadap
ansietas
1.3.6. Untuk Mengetahui jenis gangguan ansietas
1.3.7. Untuk Mengetahui askep pada gangguan ansietas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ansietas
Banyak para ahli yang menguraikan definisi ansietas, namun dari sekian banyak definisi
yang dikemukakan pada dasarnya pengertian ansietas akan mengarah pada suatu kesimpulan
yang sama.
Kata ansietas berasal dari bahasa latin, angere yang berarti tercekik atau tercekat.
Gangguan ansietas adalah keadaan tegang yang berlebihan atau tidak pada tempatnya yang
ditandai oleh perasaan khawatir, tidak menentu atau takut. (Maramis, 2009)
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan
tak berdaya dan tidak pasti, tidak memiliki objek yang spesifik, dialami secara subyektif dan
dikomunikasikan secara interpersonal. Ansietas merupakan suatu sensasi distress psikologis
(buku keperawatan jiwa edisi 5 hal 144).
Menurut Capernito (2001) kecemasan adalah keadaan individu atau kelompok mengalami
perasaan gelisah (penilaian atau opini) dan aktivitas sistem saraf autonom dalam berespons
terhadap ancaman yang tidak jelas, non spesifik. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang
menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki seseorang pada saat menghadapi
kenyataan atau kejadian dalam hidupnya (Rivai,2000). Kecemasan adalah perasaan individu dan
pengalaman subjektif yang tidak diamati secara langsung dan perasaan tanpa objek yang spesifik
dipacu oleh ketidak tahuan dan didahului oleh pengalaman yang baru (Stuart dkk,1998)
Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kecemasan adalah perasaan
yang tidak menyenangkan, tidak enak, khawatir dan gelisah. Keadaan emosi ini tanpa objek yang
spesifik, dialami secara subjektif dipacu oleh ketidak tahuan yang didahului oleh pengalaman
baru, dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal.
Respon ansietas sering kali tidak berkaitan dengan ancaman yang nyata, namun tetap
dapat membuat seseorang tidak mampu bertindak atau bahkan menarik diri
Mendorong blockade
adrenergic-beta perifer,
karenanya mengurangi
fisiologik dari ansietas.
Digunakan untuk fobia
sosial, PTSD
* Dosis ini adalah dosis dewasa biasa untuk dosis tunggal setiap obat. Dosis ini bukan dosis
harian biasa. Dosis harian biasa disajikan pada Bab 15. GABA = gamma-aminobutyric acid
(asam gamma aminobutirat); OCD = obsessive-compulsive disorder (gangguan obsesif
kompulsif), PTSD = post-traumatic stress disorder (gangguan pascatrauma).
Konsep Asuhan Keperawatan pada klien dengan Ansietas
A. PENGKAJIAN.
1. Identitas klien
2. Riwayat Penyakit
3. Perilaku.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas berhubungan dengan koping individu yang tidak efektif
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan :
Tingkat ansietas
Pengendalian diri terhadap ansietas
Koping
Kriteria hasil
Ansietas berkurang
Menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas
Mampu mengidentifikasi gejala ansietas
Intervensi(NIC)
Kaji tingkat kecemasan pasien
Buat rencana penyuluhan dengan tujuan yang realistis
Informasikan tentang gejala ansietas
Ajarkan keluarga membedakan antara serangan panik dan gejala penyakit fisik
Ajarkan pasien teknik relaksasi
Berikan obat untuk menurunkan ansietas jika perlu
Beri dorongan kepada pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan
perasaan yang sedang dialaminya
Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
Dampingi pasien untuk mengurangi rasa takut atau memberikan keamanan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan
tak berdaya dan tidak pasti, tidak memiliki objek yang spesifik, dialami secara subyektif dan
dikomunikasikan secara interpersonal. Ansietas merupakan suatu sensasi distress psikologis
(buku keperawatan jiwa edisi 5 hal 144). Kecemasan adalah perasaan individu dan pengalaman
subjektif yang tidak diamati secara langsung dan perasaan tanpa objek yang spesifik dipacu oleh
ketidak tahuan dan didahului oleh pengalaman yang baru (Stuart dkk,1998)
Ada berbagai macam tingkat ansietas yaitu ingkat ansietas Ansietas ringan, ansietas
sedang, ansietas berat, ansietas panic selain itu gangguan terkait ansietas pun sangat beragam
diantaranya agoraphobia, gangguan ansietas umum dan gangguan obsesif kompulsif
3.2 Saran
Dalam mengatasi ansieta tidak hanya terapi farmakologis yang diberikan akan tetapi efek
terepeutik dari perawat sangat membantu dalam proses kesembuhan klien dengan ansietas. Agar
efek dari ansietas dapat konstruktif individu hasrus dapat menggunakan koping yang efektif
sehingga efek destruktif dari ansietas dapat dihindari.
DAFTAR PUSTAKA
Maramis, Willy F. and Maramis Albert A. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa.
Airlangga University Press. Surabaya.
http://piogama.ugm.ac.id/index.php/2010/03/ansietas/. Piogama UGM. Akses 07 Maret
2014 : 14.25 WIB
Anonim. Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa. 2004. Surabaya : RS. Jiwa
Menur.
Anonim. Pedoman Diagnosis Keperawatan Jiwa. 2007. Jakarta : RS. Jiwa Prof. Dr.
Soeroyo Magelang.
http://4yu8.wordpress.com/2010/06/04/respon-cemas-dan-gangguan-kecemasan/. Ayub
Martien. Akses 07 Maret 2014 : 14.25 WIB
Contoh Sp Ansietas
*Narator :
*Pemain :
Pr : Perawat : M. Kurnia. R
Pr2 : Perawat 2 :Ryandi Trisna R. H
Ps : Pasien(Ibu): Wiji Lestari
Bpk : Bapak : M. Firdaus
Anak : Anak : Kurnia Fatmawati
Suatu hari ada seorang ibu yang mengalami gangguan ansietas yang berat dikarenakan si ibu
tersebut memikirkan anaknya yang tengah bekerja diluar negeri menjadi TKW. Ibu tersebut
khawatir jika anaknya nanti menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh majikannya seperti
yang dilihat dalam berita di televisi sehingga Ibu merasa gelisah dan panik apabila ia
memikirkan kondisi anaknya tersebut.
Karena khawatir dengan keadaan si ibu akhirnya keluarga meminta bantuan perawat untuk
membantu ibu agar cepat sembuh dan kembali seperti biasanya lagi.
Suatu pagi dirumah ibu seorang perawat datang untuk memeriksa keadaan ibu tersebut.
Tahap Orientasi
PR : Assalamualaikum bu selamat pagi
PS : Waalaikumsalam pak. pagi
PR : Perkenalkan nama saya muhammad kurnia ... panggil saja saya ahmad... saya perawat
yang sedang bertugas di RSUD Jombang..., nama ibu siapa bu?
PS : owhh,, iya pak, nama saya Wiji Lestari ...
PR : Ibu lebih suka dipanggil siapa?
PS : Panggil saja saya Tari...
PR : Ibu, tujuan saya ke rumah ibu adalah memantau perkembangan kesehatan ibu , saya akan
datang selama dua hari dari jam 8 pagi sampai jam 9 pagi”.
PS : iya trimakasih pak.
PR : Bagaimana perasaan ibu pagi ini?
PS : saya agak gelisah pak, dan tadi malam tidak bisa tidur! Saya tidak tahu apa yang akan saya
lakukan.
Pr : O, jadi ibu semalam gelisah dan tidak bisa tidur? Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita
berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu rasakan?
PS : baik pak.
PR : baiklah bu, Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama beberapa menit ?
PS : iya pak boleh.
PR : Kita berbincang-bincang dimana bu?
PS : di sini saja ya pak,
PR : baiklah ibu kita akan berbincang-bincang dsini!
Tahap Kerja
PR : Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut tentang
perasaan ibu, knpa jadi ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan?
PS : perasaan saya seperti tidak tenang pak, beberapa hari ini saya selalu memikirkan hal-hal
yang tidak wajar, seperti kekhawatiran yang berlebihan suster. Anak saya sudah 3 bulan
menjadi TKW, dan smpai saat ini tidak ada kabar beritanya mas. Saya takut kalau terjadi
apa-apa seperti yang sering ditayangkan di televisi.
PR : Oh, jadi anak ibu sudah 3 bulan bekerja sebagai TKW di Malaysia, ibu khawatir anak ibu
mendapat perlakuan yang tidak baik karena sering mendengar berita tentang TKW yang
mendapat perlakuan buruk dari televisi? Bagaimana kalau saya ukur dulu ya tekanan darah,
ibu?
PS : iya pak, makanya saya sangat khawatir dengan keadaan nya.... Boleh, silahkan!
PR : Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami kondisi seperti sekarang ini?
PS : pernah pak, bahkan sampai beberapa kali.
PR : Apa masalah yang sebelumnya sering membuat ibu gelisah? Selama ini, bila ibu punya
masalah yang mengganggu, apa yang ibu lakukan?
PS : ia pak , saya akan memikirkan terus masalah itu sehingga saya merasa gelisah, tidak bisa
tidur, dan tidak nafsu makan.
PR : Apa pekerjaan ibu sehari-hari?
PS : Pekerjaan saya hanya ibu rumah tangga pak!
PR : Dalam keluarga ibu, apa yang biasanya dilakukan kalau ada masalah ?
PS : kami langsung bingung kemudian panik mas.
PR : Oh, jadi dalam keluarga ibu, memang terbiasa cepat panik dalam menghadapi masalah?
PS : ia pak, kami langsung tidak tenang.
PR : Bagaimana dengan kebiasaan beribadah dalam keluarga ibu?
PS : Kami sering menjalankan ibadah dengan berjamaah bila ada waktu pak, tapi bila sedang
sibuk bisa beribadah sendiri-sendiri saja.
PR : Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan ?
PS : ia pernah
PR : Apa yang ibu lakukan? Dengan siapa biasanya ibu meminta bantuan untuk menyelesaikan
masalah kalau ibu merasa tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut? Apakah ibu
berhasil menyelesaikan masalah tersebut?
PS : iya. kalau ada masalah saya biasanya langsung berpikir bagaimana cara menyelesaikannya
dan bila saya tidak mampu saya meminta bantuan kepada keluarga saya.
PR : Wah, baik sekali, berarti dulu ibu pernah mampu menyelesaikan masalah yang cukup berat,
saya yakin sekali ibu sekarang juga akan mampu menyelesaikan kecemasan yang ibu
rasakan.
PS : Insya allah pak saya bisa menyelesaikan kecemasan yang saya rasakan.
PR : nah ibu , sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi degan cara tarik nafas dalam
dan juga degan teknik relaksasi otot agar ibu bisa mengatasi kecemasan ibu Apa ibu bersedia
?
PS : iya pak , saya bersedia.
PR : Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu
bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan.
PS : iya
PR : Kita mulai ya bu. Ibu silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, ibu tarik
nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu ibu
hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang coba
ibu praktikkan
PS : iya mas, akan saya coba
PR : Wah bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama
5 sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai
PR : selajutnya saya akan mengajarkan kepada ibu tekhnik relaksasi yang ke 2 yaitu relaksasi
lima jari.
PS : baiklah pak, saya bersedia.
PR : baiklah ibu ikuti perintah saya,
PS : baik pak.
PR : ibu pejamkan mata ibu , nah sekarang sentuh jari telunjuk ibu dengan jempol ibu , nah
sekarang bayangkan pada saat ibu sehat, nah sekarang sentuh jari tengah ibu, bayangkan saat
ibu bersama orang yang ibu sayangi /cintai , sekarang sentuh jari manis ibu , bayangkan
ketika ibu di puji oleh seseorang , dan sekarang sentuh jari kelingking ibu , bayangkan
tempat yang paling indah yang pernah di kunjungi
PR : Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan latihan
relaksasi dan taknik trapi 5 jari ?
PS : lumayan relak mas,Dan pikiran saya juga agak tenang
PR : nah ibu coba ulangi lagi cara teknik napas dalam yang sudah kita pelajari tadi .
PS : baik mas,
PR : wah bagus sekali, Mari kita masukkan dalam jadual harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa
cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang
telah kita buat.
PS : baiklah mas, nanti akan saya coba.
PR : baiklah ibu, kalau begitu sampai disini dulu percakapan kita, besok pagi sekitar jam 8 saya
akan kesini lagi. Terimakasih ibu. asslamualaikum
PS : sama-sama mas. Waalaikumsalam
Tahap Orientasi
Pr2 : Ass.... Bapak ,Selamat sore
Klg : Wss... mas,sorejuga
Pr2 : Perkenalkan nama sayariyandi Saya adalah perawat yang menggantikan perawat
sebelumnya
dikarenakan beliau ada kesibukan selama beberapa hari ini pa. Nah Kalau boleh tau ,bisa
dipekenalkan satu-satu,siapa-siapa saja yng berada di rumah ini pa.
Bpk : iya mas. nama saya firdaus nah ini anak saya yang
kedua Nia ,terus ini ada orang tua saya,yang ini ibu saya namanya Sari yang ini bapak
saya Yusuf
Pr2: bapak saya inggin membuat kontrak watu dlu dengan keluarga anda , mungkin sekitar 90
menit
apa bapak sekuluarga bersedia ?
Bpk: iya mas kami bersedia
Pr2: o iys pak bagaimana kabarya anggota keluaraga bapak sekarang ini,,,
Bpk : alhamdullilah baik-baik saja mas anggota keluarga saya sekarang ini,oya mas bagaimana
keadaan istri saya,
Pr2 :,istri bapak ini mengalami ansietas yaitu kecemasan. setelah melihat berita tentang para
TKW yang
disiksa oleh majikannya dikarenakan anak bapak yang menjadi TKW tidak ada kabar
bagaimana
keadaannya disana,maka istri bapak megalami kehilanagn dan ketakutan.Tanda dan gejala
apabia
istri bapa mengalami kecemasan yaitu,Banyak berkringat ,sulit tidur ,susah bernapas
,mudah
tersinggung ,marah,menangis, ingin mendapat perhatian lebih,lebih banyak
menuntut,(dll,disebutkan oleh perawat).Apakah ada yang belum dimengerti pak,atau ada
yang
ingin ditanyakan ?,,
Bpk :tidak ada mas,saya sudah paham .
Pr2: kalo anggota keluarga bapak yang lain bagaimana,apkah yang ada ditanyakan,,
Klg : tidak ada mas,,
Pr2 : nah sekarang saya mau mengajarkan kepada bapak cara merawat istri bapak dengan
pengalihan situasi ,latiahan relaksasi dan teknik lima jari. Apakah bapak dan keluarga bersedia
Klg : iya mas kami bersedia
Anak : tapi mas apakah tidak ada efek dari terapi tersebut yang membahayakan ibu saya,
Pr2 : tidak kok jadi kamu tenang aja dik, (perawat sambl tersenyum ) ^_^
Kakek : terus apakah adaterapi yang lain selain yang terapi yang akan dilakukan ini
Pr2 : tidak ada kek,
Pr2 : jadi sekarang saya akan mengajarkan kepada bapak teknik terapi ini (perawat mengajarkan
kepada
suami klien),bagaimana pak apakah bapak sudah bisa melakukannya sendiri,
Bpk : iya mas saya bisa melakukannya sendiri
Pr2: InsyaAllah istri bapak .besok sudah mulai membaik dan kecemasannya sudah mulai
kurang..kalo
begitu sampai disini dulu,nanti besok (..)sya kesini lagi pak tuk melihat bagaiman
perkmbangn istri
anda pak,terima kasih Ass...
Bpk : Iya mas Wss...
SP 3 : Diskusikan dengn keluarga perilaku pasien yang peru dirujuk dan bagaimana
merujuk pasien
Pr2 : Ass..Pak
Klg : wss... mas
Pr2 : Untuk hari ini bagaimana pak keadaan istri anda apakah sudah mulai membaik,
Bpk : alhamdullilah istri saya sudah mulai membaik mas,kecemasanya pun sudah mulai
terlupakan
Anak : iya mas bener apa kata bapak saya itu, setalah bapak mengajarkan kepada ibu tentang
terapi yang anda ajarkan alhamdullilah kecemasanya sudah mulai membaik.
Bpk : Terus mas kemarin juga saya ngobrol-ngobrol juga dengan ibu,beliau keliatan mulai
melupakan kecemasanya beliau,dan bicaranya pun keliatannya tidak ada beban sedikit
pun,
Pr2 : Ouh gtu,tapi kecemasan itu bisa muncul kapan saja ,bapak harus bisa merawat istri bapak
dengan
teknik yang saya ajarkan kepada bapak.Apabila istri bapak ada memikirkan sesuatu dan
hanya itu
saja yang dia pikirkan,dan kurang melakukan aktivitas seperti biasanya. Maka istri bapak
perlu
dirujuk ke RS .Dan bapak harus merujuknya dengan cara yang tidak kasar atau dengan
mengajaknya jalan-jalan dengan tujuan hendak kerumah sakit.
Bpk : Iya mas terima kasih ya atas semuanya...
Pr2 : iya sama-sama apakah ada yang ingin bapak tanyakan lagi ,dan kurang dimengerti oleh
bapak.
Bpk : Tidak ada mas saya sudah mengerti.
Pr2 : Iya pak,mohon maaf ya pak kalo ada slama kita kenal ini ada sesuatu yang membuat tidak
berkenan di hati bapak.
Bpk : Gak ada kok sus saya berterimakasih banyak.Saya juga minta maaf mas ,Kalo ada yang
tidak
berkenan dihati anda.
Pr2 : Nah,kalo begitu saya permisi dulu pak,terimakasih Ass...
Bpk : Iya mas, Wss....