Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

UJI ASM

(Analisa Struktur Mikro)

NAMA : MUHAMMAD YAHYA

N.R.P : 12-2019-110

KELOMPOK : 3 (TIGA)

TGL PRAKTIKUM : 21 NOVEMBER 2020

TGL PENYERAHAN : 28 NOVEMBER 2020

ASISTEN : PRIA AGUNG PAMUNGKAS

LABORATORIUM METALURGI FISIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BADUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah S.W.T yang telah
melimpahkan segala karunianya sehingga saya diberi kesempatan untuk
menyelesaikan laporan ini.Dalam proses mengerjakan tugas ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada asisten Laboratorium Metalurgi Fisik yang
telah membimbing saya agar mengerti tentang bagaimana cara menyusun laporan
ini.

Akhir kata saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
orang baik yang membaca maupun yang menulis. Saya merasa laporan ini masih
banyak kekurangan didalamnya. Oleh karena itu saya berharap kepada para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki laporan ini.

Bandung, 23 November 2020

Penyusun

Muhammad yahya

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................I

DAFTAR ISI.......................................................................................II

DAFTAR GAMBAR........................................................................IV

DAFTAR TABEL...............................................................................V

DAFTAR GRAFIK...........................................................................VI

BAB I PENDAHULUAN....................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Tujuan Praktikum..........................................................................................1

1.3 Ruang Lingkup Kajian.................................................................................1

1.4 Sistematika Penulisan Laporan.....................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI..............................................................3

2.1 Teori Dasar....................................................................................................3

2.1.1.............................................................................Bagan Klasifikasi Material


..............................................................................................................................3
2.1.2.........................................................................................Sifat-Sifat Material
..............................................................................................................................4
2.1.3.......................................................................................................Sel Satuan
..............................................................................................................................5

2.2 Diagram Fasa................................................................................................7

ii
2.3 Jenis-Jenis Fasa.............................................................................................7

2.4 Heat Treatment..............................................................................................9

2.5 Hal-Hal Yang Mempengaruhi Struktur Mikro..............................................9

2.6 Pengaruh Unsur Paduan Terhadap Struktur Mikro.....................................10

2.7 Fenomena Pada ASM..................................................................................10

2.8 Tahap Preparasi...........................................................................................11

2.9 Peralatan Pengujian.....................................................................................12

2.10 Prosedur Praktikum.....................................................................................13

BAB III PENGOLAHAN DATA.....................................................14

3.1 Pengolahan Data.........................................................................................14

BAB IV PENUTUP...........................................................................19

4.1 Analisa........................................................................................................19

4.2 Kesimpulan.................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA........................................................................20

LAMPIRAN.......................................................................................21

iii
DAFTAR GAMBAR

iv
DAFTAR TABEL

v
DAFTAR GRAFIK

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Struktur mikro adalah gambaran distrubusi fasa dalam bentuk lauratan


padat dan senyawa atau kombinasi antara larutan padat dan senyawa. Struktur
mikro dapat di analisa setelah melewati proses pengamatan mikroskopis.
Analisa struktur mikro ini bertujuan untuk memperkirakan analisa sifat-sifat
material dan memperkirakan proses proses yang telah terjadi pada material
tersebut.

1.2Tujuan Praktikum

Analisa Struktur Mikro bertjuan untuk :

 Memahami struktur mikro suatu logam dan kaitnya dengan diagram


fasanya.
 Mempelajari pengaruh proses deformasi dan perlakuan panas terhadap
struktur mikro.
 Melihat fenomena-fenomena khas pada beberapa material secara
mikroskopik.
 Mempelajari proses perhitungan fraksi karbon pada suatu material.

1.3Ruang Lingkup Kajian

Ruang lingkup kajian ini di batasi oleh :

 Praktikum di lakukan secara daring untuk mendapatkan teori dan


materi dari analisa struktur mikro
 Hasil analisa dari data tersebut akan menjadi dasar yang gunakan
untuk mengetahui persentase fasa pada spesimen tersebut.
 Kesimpulan dapat di ambil dari pengolahan data dan hasil analisa
struktur mikro pada specimen

1
1.4Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan ini tersusun dari 4 bab yaitu :

 Bab 1 pendahuluan

Pada bab ini membahas tentang gambaran umum penelitian,


diantaranya yaitu latar belakang, tujuan praktikum, ruang lingkup
kajian dan sistematika penulisan laporan.

 Bab 2 teoti dasar

Pada bab ini membahas tentang teori-teori dasar yang menjadi


acuan dan teori pendukung.

 Bab 3 pengolahan data

Pada bab ini membahas tentang data pengamatan, pengolahan data,


table hasil pengolahan data, grafik, dan hasil perhitungan dari data
pengamatan.

 Bab 4 penutupan

Pada bab ini membahas tentang analisis yang didapat selama


penelitian dan kesimpulan dari laporan prktikum ini.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Teori Dasar

Struktur mikro meliputi distribusi fasa-fasa. Distribus inklusi, segregasi,


efek pengerjaan yang dialami material (dekarburasi, pengerjaan panas,
penngerjaan dingin), ukuran dan bentuk butir. Analisa struktur mikro
dilakukan untuk memperkirakan sifat-sifat material, analisa kegagalan, dan
memeriksa prosesproses yang pernah dialami oleh suatu material. Dalam
menganalisa suatu struktur mikro kita perlu mengetahui klasifikasi material
logam. Dalam pelaksanaannya analisa struktur mikro terbagi menjadi tiga
yaitu makro, mikro dan electron dimana ketiganya memiliki tujuan dan fungsi
masing-masing. Pengetahuan yang harus dimiliki untuk menganalisa struktur
mikro antara lain diagram kesetimbangan fasa, hal-hal yang mempengaruhi
struktur mikro, cara-cara memunculkan struktur mikro dan lain-lain.

2.1.1 Bagan Klasifikasi Material

Gambar 2.1.1.1. Bagan klasifikasi material Sumber : muhammadredo29,


pengertian-bahan-teknik 2013

3
Material-material yang sering digunakan di dalam masalah teknik
dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu :

 Logam
 Polimer
 Keramik
 Komposit

2.1.2 Sifat-Sifat Material

Sifat-sifat material secara umum dapat dibagi menjadi tiga :

 Sifat mekanik

Sifat yang menunjukkan kelakuan material apabila material


tersebut diberi beban mekanik (statik atau dinamik).
 Kekuatan tarik tekan
 Keuletan
 Ketangguhan
 Kekerasan
 Dsb

 Sifat fisik

Sifat bawaan yang merupakan ciri khas dari material

 Massa jenis
 Temperatur cair
 Konduktifitas panas dan listrik
 Dsb

 Sifat kimia

Sifat yang menunjukan karakteristik unsur kimia dari material.


 Ketahanan terhadap korosi

2.1.3 Sel Satuan

4
Unit sel (sel satuan) merupakan pola berulang dalam tiga dimensi dan
membentuk kisi suatu kristal. Unit sel digambarkan sebagai volume
terkecil suatu zat padat.

Sel satuan dibagi menjadi tiga yaitu :

 Body Centered Cubic (BCC)

Unit struktur BCC sesuai namanya berbentuk bentuk kubus


dimana terdapat atom-atom disetiap pojoknya dan satu berada
ditengah. Pada temperatur dibawah 1333OF (723OC) struktur
kristal besi berupa BCC dan dinamakan besi alpha atau ferrite.
Logam lain yang mempunyai struktur seperti ini, yaitu : chromium,
colombium, barium, vanadium, molybdenum dan tungsten.

Gambar 2.1.3.1. Struktur BCC Sumber : Himateklas 2016

5
 Face Centered Cubic (FCC)

Atom-atom kalsium, aluminium, tembaga, timbal, nickel,


emas dan platina membentuk suatu struktur kristal dengan sebuah
atom ditiap-tiap pojok kubus dan satu ditengah disetiap sisi kubus.
Jika besi berada diatas temperatur kritis, maka susunan atomnya
berbentuk FCC dan namakan besi gamma atau austenite.

Gambar 2.1.3.2. Struktur FCC Sumber : Himateklas 2016

 Hexagonal Closed Packed (HCP)

Struktur HCP banyak ditemukan pada kebanyakan logam


seperti berilium, seng, kobalt, titanium, magnesium, dan cadmium.
Karena jarak dari struktur lattice, baris-baris atom tidak dapat
bergerak dengan mudah, sehingga logam ini memiliki plastisitas
dan keuletan yang lebih rendah dari struktur kubik.

Gambar 2.1.3.3. Struktur HCP Sumber : Himateklas 2016

6
2.2Diagram Fasa

Diagram fasa di gunakan dan berfungsi mempelajari fasa yang terjadi


untuk berbagai komposisi pada berbagai temperatur, meramalkan distribusi
fasa.

Gambar 2.2.1. Diagram fasa sumber : Modul ASM

2.3Jenis-Jenis Fasa

Jenis fasa terbagi 2 yaitu :

 Fasa tunggal

Fasa tunggal merupakan fasa yang homogen tanpa adanya


kombinasi dengan fasa lain. Fasa tunggal meliputi :

 Martensit

Fasa martensit tidak terdapat pada system Fe-C, martensit


merupakan larutan padat dari senyawa karbon dan senyawa lainnya
yang berada pada kisi-kisi (a) besi dan merupakan struktur BCT
(body centered tetragonal)

7
 Ferrit

Ferrit merupakan larutan padat C pada Fe (BCC) yang ulet dan


magnetic.

 Cementit

Cementit merupakan senyawa antara besi dan karbon yang bisa


disebut karbida besi yang memiliki sifat keras dan rapuh.

 Austenite

Austenite merupakan larutan padat C pada Fe (FCC) yang


memiliki sifat ulet

 Fasa Campuran

Fasa campuran merupakan fasa yang terbentuk oleh kombinasi


dengan fasa lain, fasa campuran antara lain adalah:

 Perlit

Perlit merupakan campuran sementit (Fe3C) dalam bentuk


lamellar dan ferrit.

 Bainit

Bainit tidak ada pada system Fe-C, bainit merupakan fasa yang
terjadi akibat transformasi fasa austenite saat proses pendinginan
secara moderate pada temperature 250-550°C sehingga didapat
campuran antara sementit dan ferrit.

8
2.4Heat Treatment

Proses perlakuan panas merupakan suatu tahapan proses yang penting


pada pengerjaan logam yang bertujuan untuk mendapatkan atau memperbaiki
sifatsifat mekanik. Perlakuan panas merupakan proses pemanasan yang
dilakukan dengan cara menaikan temperatur logam diatas temperatur kritis
yaitu temperatur dimana mulai terjadinya transformasi struktur dari fasa ferrit
(α) menjadi austenite (γ).

2.5Hal-Hal Yang Mempengaruhi Struktur Mikro

 Unsur Paduan

Sifat mekanik yang diperoleh dari proses perlakuan panas pada


baja memiliki hubungan dengan komposisi kimia yang terkandung,
baja merupakan kombinasi dari besi (Fe), karbon (C), dan unsurunsur
yang lainya, terutama Mn, Ni, Cr, W, Mo dan Si yang selalu hadir
meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Kandungan tersebut
merupakan unsur-unsur paduan yang mempengaruhi dari karekteristik
dan sifat mekanik pada baja. Unsur paduan juga mempunyai pengaruh
terhadap perubahan diagram fasa, yaitu menaikan atau menurunkan
temperatur eutektoid.

 Heat Treatment

Proses perlakuan panas merupakan suatu tahapan proses yang


penting pada pengerjaan logam yang bertujuan untuk mendapatkan
atau memperbaiki sifat-sifat mekanik. Perlakuan panas merupakan
proses pemanasan yang dilakukan dengan cara menaikan temperatur
logam diatas temperatur kritis - yaitu temperatur dimana mulai
terjadinya transformasi struktur dari fasa ferit (α) menjadi austenit (γ).
Kemudian logam ditahan pada temperatur tersebut untuk waktu
tertentu dan dilanjutkan dengan media pendinginan tertentu, semua
rangkaian perlakukan panas dilakukan secara terkontrol.

 Deformasi

Deformasi akan mengakibatkan perubahan bentuk struktur karena


adanya gaya yang diberikan kepada suatu material. Seperti adanya

9
tarikan, gesekan, lipatan dan torsi (memutar) yang berkontak langsung
pada material.

2.6Pengaruh Unsur Paduan Terhadap Struktur Mikro

Unsur paduan akan mempengaruhi sifat mekanik pada baja. Baja


merupakan kombinasi dari besi (Fe), karbon (C), dan unsur-unsur yang lainya,
terutama Mn, Ni, Cr, W, Mo dan Si yang selalu hadir meskipun dalam jumlah
yang sangat kecil. Unsur paduan juga mempunyai pengaruh terhadap
perubahan diagram fasa,yaitu menaikan atau menurunkan temperatur
eutektoid.

2.7Fenomena Pada ASM

Fenomena yang terjadi pada analisa struktur mikro dibagi menjadi 5


yaitu :

 Inklusi

Inklusi adalah adanya kotoran pada logam akibat proses


pengecoran.

 Porositas

Porositas adalah adanya gelembung pada hasil pengecoran yang


dapat menimbulkan konsentrasi tegangan pada suatu material.

 Dekaburasi

Dekaburasi adalah kehilangan karbon pada permukaan suatu


material akibat proses heat treatment.

 Segregasi

Segregasi adalah ketidak homogenan unsur kimia pada suatu


material.

 HAZ

HAZ merupakan daerah yang terpengaruhi oleh panas pada proses


pengelasan.

10
2.8Tahap Preparasi

 Pemotongan

pemotongan spesimen dengan cara permesinan, chipping, atau


flare cutting.

 Mounting (pembingkaian)

Pembingkaian diperlukan untuk spesimen yang relatif kecil.

Gambar 2.8.1. Mounting Gambar 2.8.2. Spesimen


sumber : modul uji ASM sumber : modul uji ASM

Material pembingkai antara lain :

 Resin dan hardener


 Bakelit
 Logam
 Fixtures

Dalam percobaan disini, material pembingkai yang


digunakan adalah resin dan hardener.

11
 Penggerindaan

Penggerindaan hanya dilakukan untuk meratakan permukaan


pengamatan.

 Pengampelasan

Pengamplasan dilakukan secara bertahap, mulai dengan amplas


yang kasar s/d amplas yang halus. Kertas amplas yang digunakan
nomor 120, 150, 320, 400, 600, 800, 1200, 1500, 2000.

 Pemolesan

Pemolesan dapat menggunakan berbagai cara antara lain:

 Dengan serbuk alumina


 Dengan diamond paste

 Pengetsaan

Dilakukan untuk mereaksikan permukaan pengamatan dengan


larutan kimia tertentu sehingga muncul struktur mikro yang hanya
diamati dengan menggunakan mikroskop.

2.9Peralatan Pengujian

 Mikroskop
 Perangkat komputer yang telah di lengkapi software interface
antara mikroskop dengan PC

Gambar 2.9.1. Peralatan pengujian sumber : modul uji


ASM

12
2.10 Prosedur Praktikum

Mengamati struktur mikro beberapa spesimen yang disediakan


menggunakan mikroskop.

13
BAB III

PENGOLAHAN DATA

3.1Pengolahan Data

Gambar 3.1.1. Pengolahan data

1. Perhitungan volume fraction %a dan %p (vertical dan horizontal)

%a = a / 50 x 100%

14
%p = p / 50 x 100%
 Persentase a

 Vertical

 Vertikal 1

%8 = 8 / 50 x100%
= 16%

 Verikal 2
%7 = 7 / 50 x 100%
= 14%

 Vertikal 3
%5 = 5 / 50 x 100%
= 10%

 Vertikal 4
%6 = 6 / 50 x 100%
= 12%

 Vertikal 5
%5 = 5 / 50 x 100%
= 10%

 Horizontal

 Horizontal 1
%5 = 5 / 50 x 100%
= 10%

 Horizontal 2
%4 = 4 / 50 x 100%
= 8%

15
 Horizontal 3
%3 = 3 / 50 x 100%
= 6%

 Horizontal 4
%5 = 5 / 50 x 100%
= 10%

 Horizontal 5
%2 = 2 / 50 x 100%
= 4%

 Persentase p

 Vertikal

 Vertikal 1
%5 = 5 / 50 x 100%
= 10%

 Vertikal 2
%4 = 4 / 50 x 100%
= 8%

 Vertikal 3
%5 = 5 / 50 x 100%
= 10%

 Vertikal 4
%2 = 2 / 50 x 100%
= 4%

 Vertikal 5
%3 = 3 / 50 x 100%
= 6%

16
 Horizontal

 Horizontal 1
%10 = 10 / 50 x 100%
= 20%

 Horizontal 2
%5 = 5 / 50 x 100%
= 10%

 Horizontal 3
%10 = 10 / 50 x 100%
= 20%

 Horizontal 4
%4 = 4 / 50 x 100%
= 8%

 Horizontal 5
%3 = 3 / 50 x 100%
= 6%

a p

NO Vertikal Horizontal Vertikal Horizontal

1 16% 10% 10% 20%


2 14% 8% 8% 10%
3 10% 6% 10% 20%
4 12% 10% 4% 8%
5 10% 4% 6% 6%

Table 3.1.1. Data pengolahan

17
2. Perhitungan %C (wt)

%C =0,81 – (0,81 x %p)

%p = 10 + 8 + 10 + 4 + 6 + 20 + 10 + 20 + 8 + 6 / 10
= 10,2%

%C = 0,81 – (0,81 x 10,2%)


= - 7,452 wt%

%C rata-rata = (dp + %C) / 10


= (10 + 8 + 10 + 4 + 6 + 20 + 10 + 20 + 8 + 6 + (- 7,452)) /
10
= (102 – 7,452) / 10
= 94,542 / 10
= 9,454 wt%

3. Perhitungan (%𝐂 − %𝐂 𝐫𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚)2

(%C - %C rata-rata)2 / 10

= (- 7,452 – 9,454)2 / 10
= (- 16,906)2 / 10
= 285,812836 / 10
= 28,581

Σ(%C - %C rata-rata)2 / 10

= 28,581(28,581) / 10
= 81,687

4. Mencari standar deviasi (S)

√ Σ¿ ¿ / n – 1

81,687
=
√ 10−1
= 9,076

18
BAB IV

PENUTUP

4.1Analisa

Analisa Struktur Mikro adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui


fasa pada sebuah logam dan memperkirakan proses proses yang telah di alami
oleh material.Analisa ini bertujuan juga untuk mengetahui sifat sifat dari
material tersebut serta analisa kegagalan yang terjadi.

4.2Kesimpulan

Praktikum ini bertujuan untuk mehami struktur mikro dan kaitan dengan
diagram fasa,pengaruh proses deformasi dan heat treatment atau perlakuan
panas.Fenomena khas pada beberapa logam dapat di lihat dalam analisa ini.
Pada specimen yang dianalisa ini memiliki fasa dominan ferrite maka sifat
fisik dari material ini adalah ulet dan memiliki tingkat kekerasan yang rendah

19
DAFTAR PUSTAKA

https://fdokumen.com/document/analisis-struktur-mikro.html

https://www.sekolah007.com/2020/03/pengertian-fcc-bcc-dan-hcp-pada.html

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai