TINJAUAN TEORI
A. NIFAS
1. Definisi
Masa nifas adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat alat
reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal, masa nifas
Nifas disebut juga post partum atau puerpurium adalah masa atau
waktu sejak bayi lahir dan plasenta keluar sampai enam minggu disertai
Rahmawati, 2008).
berakhir setelah kira kira 6 minggu, akan tetapi seluruh alat genital baru
a. Puerpurium dini
Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40
hari.
Printer
8
b. Puerpurium intermedial
sampai 8 minggu.
c. Remote puerpurium
a. Fase Taking in
Adalah Terjadi pada satu sampai dua hari setelah persalinan, ibu masih
pasif dan sangat bergantung pada orang lain, fokus perhatian terhadap
yang dialami.
gampang marah.
Printer
c. Fase Letting go
Adalah periode menerima tanggung jawab akan peran barunya, fase ini
kebutuhan bayinya.
B. LAKTASI
1. Pengertian laktasi
Laktasi (menyusui) adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam
bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh yang biologis dan kejiwaan
terhadap ibu dan bayinya. Zat-zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI
2. Fisiologi Laktasi
a. Refleks prolaktin
berkurang. Dengan adanya hisapan bayi pada putting susu dan areola
membuat susu.
Jadi, semakin bayi menghisap, maka semakin banyak air susu yang
3. Manfaat ASI
b. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi yang mengandung zat
a. Puting susu
lecet
Penyebabnya:
2) Akibat dari pemakaian sabun, alkohol, krim, dll untuk mencuci putting
susu.
3) Rasa nyeri dapat timbul jika ibu menghentikan menyusui kurang hati-
hati.
b. Payudara bengkak
Penyebabnya:
penyebabnya adalah:
D. BENDUNGAN ASI
a. Pengertian
dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu, payudara yang
b. Gejala
payudara dan secara palpasi teraba keras, kadang terasa nyeri serta
seringkali disertai peningkatan suhu badan ibu, tetapi tidak terdapat tanda-
c. Penyebab
3) Terlambat menyusui.
pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering
bayi (bonding) kurang baik, dan dapat pula karena adanya pembatasan
waktu menyusui.
d. Cara mencegah
tegang, atau bayi tidak dapat menyusu sebaiknya ASI dikeluarkan dahulu,
4) Pijat ringan pada payudara yang bengkak (pijat pelan – pelan kearah
tengah)
8) Bila terlalu sakit dapat dberikan obat analgetik (Dwi Sunar, 2005).
e. Cara mengatasi
1) Susui bayinya semau dia sesering mungkin tanpa jadwal dan tanpa
batas waktu.
2) Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan tangan atau
Sunar, 2005).
menurun dalam berapa hari dan bayi dapat menyusu dengan normal.
E. PERAWATAN PAYUDARA
baik oleh pasien maupun dibantu orang lain yang dilaksanakn mulai hari
dan kesulitan menyusui, selain itu juga menjaga kebersihan payudara agar
1. Pengurutan Payudara
atas lalu arah sisi samping kiri kemudian kearah kanan, lakukan terus
Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga
jari tangan kanan mulai dari pangkal payudara dan berakhir pada
puting susu. Lakukan tahap mengurut payudara dengan sisi kelingking
dari arah tepi kearah putting susu. Lakukan gerakan 20-30 kali.
d. Pengompresan
2) 2 buah waslap.
Caranya:
susu ibu akan keluar dari lubang-lubang pada putting susu oleh karena itu
putting susu perlu dirawat agar dapat bekerja dengan baik, tidak semua
wanita mempunyai putting susu yang menonjol (normal). Ada wanita yang
kedalam, bentuk putting susu tersebut tetap dapat mengeluarkan ASI jika
dirawat dengan benar. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
1. Setiap pagi dan sore sebelum mandi putting susu (daerah areola
pada ibu jari dan telunjuk lalu letakkan keduanya pada putting susu
3. Jika puting susu datar atau masuk kedalam lakukan tahapan berikut:
a. Letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan putting susu,
secara perlahan.
b. Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah putting susu lalu tekan
terlepas.
Lakukan langkah-langkah perawatan diatas 4-5 kali pada pagi dan sore
lecet. Pengguna pompa ASI atau bekas jarum suntik yang dipotong
ujungnya juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah pada putting
F. PENGETAHUAN
1. Definisi pengetahuan
dari proses belajar selama hidup dan dapat dipergunakan sewaktu waktu
sebagai alat penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri atau lingkungannya
(Notoatmodjo, 2003).
2. Proses Pengetahuan
(berperilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
yakni :
3. Tingkatan Pengetahuan
a. Tahu (Know)
sebelumnya.
b. Memahami (Comprehension)
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis
yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
dipecahkan.
pengetahuan.
memperoleh pengetahuan.
maupun deduksi.
Pada dewasa ini lebih sistemis, logis dan ilmiah yang disebut
c. Pengukuran pengetahuan
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan
(Arikunto, 2006).
G. PRAKTIK
a. Pengertian
b. Tingkatan Praktik
1) Persepsi (perception)
Dapat melakukan sesuatu sesuai denagn urutan yang benar dan sesuai
dengan contoh.
3) Mekanisme (Mecanism)
benar.
4) Adopsi (Adoption)
dengan baik.
c. Pengukuran Praktik
beberapa jam, hari atau bulan yang lalu (recall), pengukuran juga dapat
perilaku (behavior causes), dan faktor non perilaku (non behavior caus).
kepercayaan.
a. Pengetahuan
dahulu apa arti atau manfaat perilaku dan apa risikonya apabila
c. Sikap
d. Kepercayaan
Polindes, Pos Obat Desa, Dokter atau Bidan Praktek Swasta, dan
ibu hamil yang mau periksa hamil tidak hanya karena ibu tahu dan
contoh (acuan) dari para Toma, Toga, para Petugas, lebih-lebih para
Faktor predisposisi :
Pengetahuan
Pendidikan
Sikap
Kepercayaan
Faktor pendukung :
Tersedianya sarana dan prasarana Praktik Pencegahan
Fasilitas kesehatan Bendungan ASI
(BREAST CARE)
Faktor penguat :
Sikap dan perilaku petugas kesehatan.
Sikap dan perilaku tokoh masyarakat.
Praktik Pencegahan
Pengetahuan tentang
Bendungan ASI
Bendungan ASI (BREAST CARE)
J. . Hipotesis