Bab I1
Bab I1
PENDAHULUAN
a. Metode introspeksi
Pada masa permulaan para sarjana psikologi memakai pendekatan melalui
pengamatan terhadap diri sendiri, pengalaman-pengalaman, penilaian terhadap
apa yang dirasakannya. Namun sekarang metode ini dianggap kurang valid dan
reliabel hal ini disebabkan antara lain oleh pribadi orang kadangkala dipengaruhi
oleh keadaan emosinya yang menggoyahkan objektivitas tanggapan dan sikapnya
terhadap seseorang atau sesuatu di luar dirinya. Namun ada beberapa kegiatan
rohaniah yang sangat dalam dan bersifat pribadi yang tidak bisa menerapkan
pengukuran secara objektif sehingga metode kuno ini tetap dianggap bisa
membantu.
b. Metode observasi
Metode ini mendasarkan pada pengamatan terhadap objek penyelidikan, disertai
aktivitas penulisan secara sistematis. Beberapa syarat metode observasi adalah
sebagai berikut:
1. Mengabdi kepada tujuan penyelidikan
2. Direncanakan secara sitematis
3. Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dan proporsi yang lebih umum
4. Dapat dcetak dan dikontrol validitas, reliabilitas dan ketelitiannya sebagai
data ilmiah.
c. Pendekatan genetis
Ada dua cara yang dapat digunakan para ahli untu mempelajari pertumbuhan dan
perkembangan ondividu, yaitu:
1. The cross-sectional (horisontal)
2. The longitudial (vertikal)
d. Teknik-teknik evaluasi
1. Quisioner (angket) dipakai untuk mengumpulkan data seperti: keyakinan,
perasaan, sikap, motivasi, dengan jalan mengirim daftar pertanyaan kepada
orang yang diteliti itu sendiri (langsung) atau kepada seseorang yang diminta
menceritakan tentang keadaan oranglain (tidak langsung), kemungkinan
jawaban yang diperoleh dijadikan dasar pengambilan kesimpulan.
2. Alat-alat pengukuran yang distandarisasi
Alat-alat ini digunakan oleh peneliti dengan cara mengajukan pertanyaan,
perintah-perintah tertentu yang telah disusun sedemikian rupa dengan norma
yang tepat dan teliti untuk mengukur intelegensi, tingkat keberhasilan dalam
belajar, serta minat individu yang bersifat jasmani, dan alat-alat ini
menghendaki:
- Jawaban yang segera
- Orang yang diteliti tidak senantiasa diharapkan mengetahui jawaban
pertanyaan, juga tidak diberi kesempatan untuk menemukan jawaban
yang tepat seluruhnya
- Orang yang diteliti hanya diminta menjawab pertanyaan sesuai dengan
pendapat, sikap dan latar belakang yang sudah ada pada dirinya saja.
3. Interview
Pengumpulan data dengan tanya jawab secara lisan yang senantiasa mengabdi
kepada tujuan penyelidikan disebut interview. Dengan alat inilah
penginterview yang cekatan dan mahir akan mampu memunculkan sekaligus
memahami peristiwa-peristiwa jiwa mulai dari intonasi bahasa, ekspresi
muka, gerak-gerik tubuh bahkan sampai dengan keras lembutnya suara dalam
percakapan.
4. Case history atau pendekatan klinis
Pendekatan klinis biasanya dipakai untuk menyelidiki sejumlah kecil individu
yang berlangsung relatif lama, teliti dan mendalam. Sering dipergunakan
dalam penelitian anak-anak yang tidak normal dengan tujuan mencari faktor
penyebabnya dan selanjutnya menentukan cara penyembuhannya.