Anda di halaman 1dari 7

JURNAL AUSTENIT VOLUME 5, NOMOR 2, OKTOBER 2013

ANALISA KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PROSES


PENGAMPELASAN TERHADAP LOGAM
DENGAN PERBEDAAN KEKERASAN

1) 2) 3)
Karmin , M. Ginting , Moch.Yunus
1)2)3)
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139 Telp: 0711-353414 Fax: 0711-453211
E-mail: karmin12@gmail.com

Abstrak

Proses pengerjaan dengan mesin yang mempunyai kemampuan yang sama


untuk mencapai kekasaran/ kwalitas permukaan benda kerja, tetapi didalam
kenyataan terkadang sulit dilakukan terhadap bentuk benda tertentu sehinga
diperlukan harus memilih alternatip lain. Ampelas adalah salah satu perkakas
yang unik yang sampai sekarang ini masih diproduksi dan dipasarkan yang
artinya perkakas ini masih dipertahankan keberadaannya untuk kepentingan
sebagai alat pemeroses material terutama yang sulit dikerjakan dengan mesin
ataupun yang tidak mampu proses lain untuk mencapai kreteria kekasaran yang
dibutuhkan. Secara teoritis kekasaran yang dihasilkan dengan penegerjaaan
mesin atau alat, tidak saja tergantung dengan alat semata tetapi materialpun
dapat mempengaruhi hal ini. Perkakas ini mempunyai banyak pilihan grit butiran
abrasive yang disediakan yang tentunya akan menghasilkan keksaran yang
berbeda. Pada penerapan grit ampelas yang sama terhadap bahan yang
mempuyai kekerasan yang berbeda juga akan menghasilkan kekasaran
permukaan yang berbeda pula. Sesuai dengan hasil pengujian dengan grit
ampelas (60-1200) kekasaran yang mampu dicapai untuk pemerosesan material
baja karbon adalah; (0,04-099 μm), kuningan (0,05-1,54 μm),Tembaga (0,08-1,69
μm), aluminium (0,14-1,93 μm)

Kata kunci : Grit Ampelas, kekasaran

Abstract

Machining process that has the same ability to achieve roughness /quality of the
workpiece surface , but in reality is sometimes difficult to do certain things so that
the form need to choose another alternative.
Abrasive paper is one of the unique tools that until now is still manufactured and
marketed which means that this tool is retained for the benefit of its existence as
a material pemeroses especially hard done by machines or other processes that
are not able to achieve the required criteria roughness . Theoretically
penegerjaaan roughness generated by a machine or device , does not only
depend on the tool itself but materialpun can affect this.
This tool has many options provided grit abrasive grains which would result in a
different keksaran . On the application of the abrasive grit there to materials of
different hardness mempuyai will also produce different surface roughness. In
accordance with the results of the test with grit sandpaper (60-1200 ) roughness
that can be achieved for processing the material is carbon steel; (0.04 μm to 099
μm) , brass (from 0.05 μm to 1.54 µm) , Copper (0.08 μm - 1.69 µm) aluminium
(0,14 μm to 1,93 μm)
Keywords : Grit Abrasive paper , roughness

1. PENDAHULUAN mempengaruhi nilai jual suatu produk. Kita


menyadari bahwa permukaan yang
Pada kegiatan produksi, kualitas dikerjakan, baik dengan mesin maupun
permukaan yang ditampilkan dapat secara manual sedikit banyaknya selalu

~1~
VOLUME 5, NOMOR 2, OKTOBER 2013 JURNAL AUSTENIT

akan menyimpang dari permukaan ideal kekerasan yang banyak digunakan untuk
sehingga timbul kekasaran, gelombang dan mnentukan kekerasan terutama bahan
kerataan. Kwalitas permukaan yang halus bahan yang kekerasan rendah. Angka
tidak hanya berkaitan terhadap toleransi dan kekerasan brinell, dinyatakan dalam HB(3) .
istitika produk tetapi juga dapat

D 
memperpanjang umur pakai (sevice life) 2P
D( D  d2
terutama untuk permukaan kontak dan HB = ........ (1)
2
saling bergesekan, hal ini menyebabkan
para ahli teknik memberikan perhatian yang
lebih terhadap kwalitas permukaan. HB = Angka kekasaran Brinell
Banyak cara dan proses yang dapat D = Diameter Bola baja
diterapkan pada pemerosesan akhir d = Diameter indentasi
permukaan benada kerja, misalnya dengan
mesin ataupun alat/ perkakas, masing- Ampelas Kertas
masing akan menghasilkan kualitas Abrasive Paper Sheet adalah produk
permukaan produk yang berbeda-beda abrasive/ amplas yang dibuat dari bahan
sesuai dengan batas kemampuannya alumunium oksida dan memiliki backing
mesin/ alat itu sendiri. kertas yang sangat fleksibel. Produk
Beragam mesin/perkakas yang ampelas umumnya berbasis kertas, kain,
dikembangkan merupakan satu upaya untuk kombinasi, polyester film dan fiber. Dengan
memudahkan memilih mesin atau perkakas. perekat yang digunakan berupa Glue, Resin
Coated Abrasive atau yang lebih umum dan water froof. Partikel abrasive yang
dikenal dengan nama Amplas (abrasives) digunakan umumnya meliputi : Aluminum
banyak digunakan untuk segala macam Oksida, Silikon Karbida, Alumina Zirconia,
pekerjaan dari pekerjaan mulai dari yang Sintetis Diamond, dan Cubitron yang
kasar hingga pekerjaan yang menghasilkan merupakan penemuan untuk mineral
kilau/kilap (kehalusan) yang sangat tinggi Ceramic Aluminum Oxide (6).Dipasaran
(6). Amplas mempunyai unjuk kerja yang ampelas kertas ini mempunyai banyak merk
unik dengan menghasilkan kekasaran yang dagang dan juga beragam ukuran grit yang
bervariasi dengan tersedia banyak tingkatan disediakan dari ukuran grit yang rendah
kekasaran yang susuai kekasaran sampai yang tertinggi.
permukaan yang dinginkan.
Menggunakan amplas akan Kekasaran permukaan
memberikan hasil yang sangat bersih pada Tekstur permukaan seperti yang
permukaan benda kerja sehingga akan ditampilkan pada gambar 1 terdiri dari
memberikan daya lekat yang baik sekali bila penyimpangan acak yang berulang pada
diterapkan pada benda kerja yang akan permukaan normal dari suatu obyek
dilapisi oleh suatu coating. Disamping itu permukaan. Kekasaran mengacu pada jarak
pengerjaan akhir suatu permukaan dengan penyimpangan dari permukaan yang
bentuk/ perkerja tertentu terkadang tidak nominal yang ditentukan oleh karakteristik
dapat digantikan dengan mesin sehingga material dan cara memproses hingga
alternatifnya digantikian dengan ampelas diperoleh bentuk permukaan itu. Waviness
kertas (abrasive paper). Perkakas ini menggambarkan besar penyimpangan
mempunyai banyak pilihan ukuran grit pengaturan jarak sayatan saat pengerjaan,
butiran abrasive yang disediakan yang kondisi ini dapat diakibatkan oleh getaran,
tentunya akan menghasilkan kekasaran lenturan, perlakuan panas dan factor lain.
yang berbeda namun berapa batasan Kekasaran permukaan adalah karakteristik
kekasaran yang dapat dicapai ?. Pada terukur yang mengacu pada penyimpangan
penelitian ini penulis ingin mengetahui/ kekasaran sebagaimana uraian di atas.
mengungkap besaran tersebut. Permukaan akhir (surface finish) adalah
suatu istilah hubungan yang mencerminkan
kehalusan atau mutu umum suatu
2. TINJAUAN PUSTAKA permukaan. Didalam pemakaian kata yang
umum, permukaan akhir sering digunakan
Kekerasan Brinell sebagai suatu kata lain untuk kekasaran
Kekerasan didefinisikan sebagai permukaan.
ketahanan suatu material terhadap
indentasi/ penetrasi permanen akibat beban
dinamis atau statis. Metode pengujian
kekerasan Brinell salah satu dari pengujian

~2~
JURNAL AUSTENIT VOLUME 5, NOMOR 2, OKTOBER 2013

Definisi Para meter Kekasaran.


a. Penyimpangan Rata-rata Aritmatik dari
Garis Rata-rata Profil (Ra)
Ra adalah rata-rata absulut
penyimpangan yang diukur dari garis
(7)
rata-rata (center line) profil efektif .

........(2)

Gambar 1 : Surface Texture Features (1) M = Luas keseluruhan (arsiran) diatas


dan dibawah center line
l = Panjang bagianyang diuji
(evaluation length)

(7)
Gambar 2 : Kurva Kekasaran

(7)
Gambar 3 : Sample Length and Evaluation Length

b. Higth of Rougness Curve (Rt) Ketidak rataan ketinggian sepuluh titik


Ketidak rataan ketinggian maksimum (Rz) adalah jarak rata-rata antara lima
adalah jarak antara dua garis sejajar yang puncak tertinggi dan lima lembah terdalam
menyinggung profil pada titik tertinggi dan disepanjang bagian yang diuji, yang diukur
terendah antara panjang bagian yang diuji. dari garis sejajar dengan garis rata-rata
disepanjang ”evalution length”.
c. Ketidak rataan Ketinggian Sepuluh Titik
(Rz) ..........(3)

(7)
Gambar 4. Menentukan Rz(JIS) Menggunakan Kurva Kekasaran

~3~
VOLUME 5, NOMOR 2, OKTOBER 2013 JURNAL AUSTENIT

Suatu kekasaran permukaan akan 3. Gesekan dan tahan pakai/Keausan


memberikan kesan dan perasaan bila kita tergantung pada karakteristik
menyentuh/memegang suatu benda. Dalam permukaan.
kegiatan produksi, karakteristik permukaan 4. Permukaan mempengaruhi sifat
adalah penting bagi insinyur untuk mekanaik dan sifat fisis; contoh,
memahami teknologi apa yang pantas dan permukaan yang kasar menjadikan titik
cocok untuk memperoleh kekasan yang konsentrasi tegangan.
diharapkan tersebut. Secara komersial 5. Perakitan bagian-bagian permukaan
kekasaran permukaan dibutuhkan dan mengikat sambungan (suaian sesak)
didasari pertimbangan tersendiri sesuai 6. Memperbaiki kontak elektrik
penerapan produk itu sendiri. permukaan.
Secara umum biaya proses akan bertambah
Pertimbangan pertimbangan yang dengan adanya memperbaiki permukaan
menyangkut kekasaran permukaan antara akhir. Ini disebabkan adanya biaya
lain; operasional tambahan dan waktu. Pada
proses manufaktur menentukan permukaan
1. Alasan estitika: Permukaan itu halus
akhir dan keutuhan permukaan. Beberapa
dan bebas goresan dan memungkinkan
proses sudah menjadi sifat dan kemampuan
memberi suatu kesan baik kepada
atas permukaan yang dihasilkan
pelanggan.
sebagaimana ditunjukan pada tabel 1.
2. Permukaan mempengaruhi
keselamatan.

(1)
Tabel 1. Nilai Kekasaran Permukaan dihasilkan berbagai Proses Manufaktur .

Typecal Range of Typecal Range of


Surface Roughness, Surface Roughness,
Process Finish (μm) Process Finish (μm)
Die Casting Good 1–2 Turning Good 0.5 - 6
Invesment casting Good 1.5 – 3 Grinding Very Good 0.1 – 2
Sand Casting Poor 12 - 25 Honing Very Good 0.1 – 1
Cold rolling Good 1–3 Lapping Excelent 0.05 – 0.5
Sheet Metal draw Good 1–3 Polishing Excelent 0.1 – 0.5
Cold Extrusion Good 1–3 Superfinishing Excelent 0.02 – 0.3
Hot rolling Poor 12 - 25 Chemical Milling Medium 1..5 – 5
Boring Good 0.5 – 6 Electrochemical Good 0..2 - 2
Drilling Medium 1.5 – 6 Electric Discharge Medium 1..5 – 15
Milling Good 1–6 Electron Beam Medium 1..5 – 15
Planing Medium 1.5 – 12 Laser Beam Medium 1..5 – 15
Reaming Good 1–3 Arc Welding Poor 5 - 25
Shaping Medium 1.5 – 12 Flame Cutting Poor 12 -25
Sawing Poor 3 - 25 Flasma Arc Cutting Poor 12 – 25

3. METODE PENELITIAN. sebanyak 5 potong dengan mesin gergaji


kemudian bidang potong diratakan dengan
Pada penelitian ini dilakukan dengan mesin bubut. Pengampelasan material
tahap pelaksanaan antara lain: studi dengan mesin rotary Grinder dan pendingin
literature, persiapan dan pengujian air, pengampelasan dimulai dari grit
kekasaran hasil pengampelasan. Studi ampelas yang terkecil hingga yang terbesar
literatur dilakukan berdasarkan buku-buku secara bertahap (60, 100, 120, 220, 320,
teks, handbook, jurnal dan informasi yang 400, 600, 800, 1000, 1200).
diperoleh dari berbagai sumber yang terkait
Pengujian.
dengan permasalahan.
Pengujian dilakukan terhadap material


meliputi;
Persiapan.

Material yang akan diuji dipotong dengan Pengujian Kekerasan.
ukuran Ф50 mmx 15 mm masing-masing Pengujian Kekasaran permukaan.

~4~
JURNAL AUSTENIT VOLUME 5, NOMOR 2, OKTOBER 2013

Pengujian kekasaran dilakukan dengan masing proses ditabelkan pada tabel 2 dan
melakukan terhadap berbagai ukuran grit grafik gambar 7.
ampelas dan diterapkan pada logam yang
terbatas (Baja karbon, tembaga, kuningan
dan aluminium yang sebelumya diuji
kekerasannya).

Bahan dan Peralatan Penelitian .


1. Bahan :
Baja ,kuningan, tembanga, Aluminium
dan kertas ampelas bebagai grit.
2. Peralatan :
Mesin potong,Mesin bubut, Mesin
rotary Grinding, Mesin Uji Kekerasan,
dan alat uji kekasaran.
Penelitian ini dilakukan dengan tahapan
pelaksanaan seperti ditunjukan pada
Gambar 6 : Grafik Kekerasan Material
gambar 5 diagram alir prosedur penelitian
berikut ini.
Tabel 2. Nilai Kekasaran Rata-rata
Rata-rata Ra (μm )
PERSIAPAN: Grit
- Studi Literatur Ampelas Baja Cu-Zn Cu Al
̅
- Pembentukan material 60 0,99 1,54 1,69 1,93 1,54
eksperimen 100 0,91 1,47 1,43 1,59 1,35
120 0,86 0,97 0,81 1,17 0,95
MATERIAL 220 0,40 0,67 0,62 1,00 0,67
EKSPERIMEN 320 0,22 0,30 0,30 0,72 0,39
400 0,18 0,23 0,23 0,27 0,23
600 0,13 0,20 0,20 0,26 0,20
PENGUJIAN: 800 0,09 0,17 0,14 0,20 0,15
Kekerasan 1000 0,07 0,07 0,10 0,16 0,10
1200 0,04 0,05 0,08 0,14 0,08

PENGAMPLASAN MATERIAL
(Git 60,100,120,220,320,400,600, Data pada tabel 2, dapat ditampilkan pula
800,1000,1200)
dalam bentuk grafik pada gambar 7 berikut
ini.
PENGUJIAN
Kekasaran

DATA

PEMBAHASAN

Gambar 5 : Diagram Alur Prosedur


Penelitian

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 7 : Grafik Capaian Kekasaran Tiap
Pengujian kekerasan masing-masing Grit Ampelas
material dialakukan sebanyak 10 titik
menggunakan metode brinell, hasil
pengujian setelah dirata-ratakan ditampilkan Pada grafik gambar 7 memperlihatkan,
dalam bentuk grafik pada gambar 6. bahwa semakin tinggi grit ampelas, hasil
Pengujian kekasaran masing-masing kekasaran yang dipai semakin halus. Dari
perlakuan permukaan material dilakukan di ke-empat material yang diproses dengan
dua puluh titik/lokasi permukaan. Data rata- ampelas, material yang lebih keras
rata hasil pengujian kekasaran masing –

~5~
VOLUME 5, NOMOR 2, OKTOBER 2013 JURNAL AUSTENIT

mempunyai kecendrungan dapat diperoleh 1,32  Kekasaran  1,38


nilai kekasaran yang rendah/ halus, Dari perhitungan , batas kemampuan rata-
khususnya hasil ampelas grit 60-320. rata yang dapat dihasilkan dengan ampelas
Penaksiran interval kekasaran dari masing- Grit 100 adalah 1,32 – 1,38 μm atau
masing grit ampelas dari tabel 2, menurut dengan tingkat kekasaran kisaran N7
(5)
teori penaksiran data rata-rata : Interval nilai kekasaran minimum dan
 
maksimum berdasarkan grit ampelas,
X  Z / 2 *  Kekasaran  X  Z / 2 * . (4) dengan perhitungan seperti diatas diperoleh
N N seperti pada tabel 3.
 X
  1 


N
X
 
N Tabel 3. Interval Kekasaran dan Tingkat
Kekasaran
Grit Taksiran Interval Tingkat
N = Jumlah sampel Ampelas Nilai Kekasaran, (μm) Kekasaran

  Besar kesalahan yang ditolirir


X = Rata-rata Min Maks.
60 1,50 1,58 N7
100 1,32 1,38 N7
100 % -α = Tingkat keyakinan 0,92 0,98 N7
120
220 0,65 0,69 N6
Dengan mengambil tingkat kepercayaan 320 0,37 0,41 N5
terhadap data pengujian sebesar 98%, 400 0,22 0,24 N4
maka dari table Distribusi Normal 600 0,19 0,21 N4
(5)
diperoleh : 800 0,22 0,24 N4

Z / 2  2,33
1000 0,09 0,11 N3
1200 0,07 0,14 N3

UNTUK GRIT AMPELAS 60 5. KESIMPULAN.


N = 80, X = 1,54 1. Dari data yang dihasilkan (table 2) dan
X X
  1 

 grafik “Grafik Capaian Kekasaran Tiap
N N
 Grit Ampelas) , tampak nyata dari
1,54  1,54 
  1    0,1374
ketiga material yang diampelas dengan
80  80  Grit ampelas yang rendah akan

  0,0154
0,1374
menghasilkan permukaan yang kasar
(nilai kekasaran yang tinggi).
1,54 – 2,33 ( 0,0154 )  Kekasaran  1,54
N 80
2. Dari ketiga material itu yang paling
menonjol perbedaannya berada pada grit

1,50  Kekasaran  1,58


+ 2,33 ( 0,0154 ) ampelas dibawah 100.
3. Ada perbedaan capaian hasil antara
material yang berbeda kekerasan,
Dari perhitungan , batas kemampuan rata- material yang makin lunak memungkinan
rata yang dapat dihasilkan dengan ampelas capaian kekasaran sedikit lebih kasar
Grit 60 adalah 1,50 – 1,58 μm atau dengan dari bahan yang agak keras dan kurang
tingkat kekasaran kisaran N7 stabil (table 2). Halini dimungkinkan
adanya penempelan serpihan abrasi dari
logam itu sendiri dan sekaligus menjadi
UNTUK GRIT AMPELAS 100
abrasive dalam proses pengampealasan.
N = 80, X = 1,54 4. Dari analisa statistik, secara umum untuk
 X
 
ketiga material batasan/ kisaran yang
1  
 
X
 
dapat dicapai dengan proses akhir
N N
(finishing proses) dengan ampelas
1,35  1,35 
  1    0,1288
adalah 0,07 μm – 1,38 μm (N3 – N7).
80  80 

  0,0144
0,1288
DAFTAR PUSTAKA
N 80

 Kekasaran  1,35
1. E. Paul DeGarmo, Ronal A. Kohser,
1,35 – 2,33 ( 0,0144 ) 2003, Materials and Processes in
+ 2,33 ( 0,0144) Manufacturing, Ninth Edition,John
Wiley & Sons, Inc.

~6~
JURNAL AUSTENIT VOLUME 5, NOMOR 2, OKTOBER 2013

2. Frederick E. Giesecke, Mitchell,1980, RIWAYAT PENULIS


Technical Drawing, seventh edition,
Machimillan Publishing Co., Inch. New Karmin, lahir di Muara Tenang/ Muara Enim
York Sumsel 12 Juli 1959. Pendidikan terakhir S-
3. John R. Newby, 1992, ASTM, Vol 8 2 Universitas Pancasila Jakarta.Status
Machanical Testing, ASM International , kepegawaian Dosen Teknik Mesin Polsri
Printed in the United States of America. dari tahun 1998 hingga sekarang. Jabatan
4. Sriati Djaprie ME,M.Met,1998, akdemik: Lektor kepala.
Teknologi Mekanik Jilid 1 Edisi 7 Versi,
Penerbit Erlangga. M.Ginting, lahir di Batukarang/ Karo Su-mut
5. Sudjana, Pof, 1994, Desain dan 20 Mei 1955. Pendidikan terakhir S-2
Analisis Eksperimen, edisi III , Penerbit Universitas Pancasila Jakarta.Status
TQRSITO Bandung. kepegawaian Dosen Teknik Mesin Polsri
6. ……..Sell Abrasive Products Amplas dari tahun 1985 hingga sekarang. Jabatan
Grit Abrasives / Sanding Belt / Disc / akdemik: Lektor kepala.
Paper Abrasive Juni 24, 2013 by
abrasiveshop. Internet . Moch.Yunus, lahir di Semarang 16
7. ………, Surface Roughness Tester, Juni 1957. Pendidikan terakhir S-2
User‟s Manual SJ-201P, Mitutoyo Universitas Pancasila Jakarta.Status
No.99MBB079A4 SERIES No.178 kepegawaian Dosen Teknik Mesin Polsri
dari tahun 1985 hingga sekarang. Jabatan
akdemik: Lektor kepala.

~7~

Anda mungkin juga menyukai