E Phaprds
rr
tr
rr
-,
r
l-
rr
g
l-
rr INTERNALAUDIT
rl_
r-.-
r.-
CHARTER
t_
r
E-
l:
g
l_
rJ
l-
f.I
l-
E-
l_
s
Ffrapr#b
INTERNAL AUDIT
CHARTER
Phaprift
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang 1
A. Latar Belakang
Satuan Pengawasan lntq.;n merupakan satah satu unit kerja yang menialankan fungsi
pemeriksaan lnternal, yaitu suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang
bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan
memperbaiki operasional perusahaan, meJalui pendekatan yang sistematis, dengan cara
mengevaluasidan meningkatkan efektivitas manaiemen risiko, pengendalian, dan proses
tata kelola perusahaan. . Unit Audit lnternal adalah unit kerja dalam Emiten atau
Perusahaan Publik yang menjalankan fungsi Audit lnternal.
Pelaksanaan fungsi Satuan Pengawasan lntern tersebut dapat berialan efektif jika
terdapat komitmen dari personil untuk melaksanakannya, adanya dukungan
manajemenldireksi, pengaturan tugas, serta pedoman yang mengatur hubungan kerja,
baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan ke dalam meliputi penaatan atas standar kode
etik, pelaksanaan evaluasi, serta iaminan mutu pelaksanaan pengawasan- Sedangkan
hubungan ke luar menyangkut hubungan dengan auditan, auditor ekstemal, komite audit
dan direksi. Untuk lebih menjamin terselenggaranya pengaturan hubungan ke dalam dan
hubungan ke luar tersebut, dibutuhkan suatu panduan yang disebut Piagam Unit Audit
lnternal alau tnternal A,udit Charter.
Piagam Audit lntemal merupakan dokumen tertulis yang memuat tujuan, kewenangan
dan tanggung jawab Satuan Pengawasan lntern, serta menggambarkan hubungan
Satuan Pengawasan lntern dengan Direksi, Komite Audit, Auditan dan Auditor Eksternal,
sesuai Perafuran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/ POJK.0d,t2A15.
-
q
Phaprlft
a B. Sistem Pengendalian lnternal
:r Pengendalian lnternal (lntemal conbat) adalah suatu proses, struktur atau sistem yang
e didesain untuk memberikan reasonable assurance (kepastian yang bisa diterima setelah
mempertimbangkan biaya, waktu, dan atau pertimbangan relevan lainnya), bahwa (i)
- kegiatan operasi dilakukan dengan efektif, efisien, dan ekonomis; (ii) peraturan dan/atau
=e perundang-undangan yang berlaku telah dipatuhi; serta (iii) sistem pelaporan keuangan
-- dapat diandalkan. Reasonable assurance tersebut tercipta bila seluruh komponen
a pengendalian internd, fitu: lingkungan pengendalian, proses nbk assesrnenf, aktivitas
Fungsi pengawasan internal adalah fungsi di dalam perusahaan yang memberikan jasa
assurance dan konsultasi yang independen dan objektif yang menjadi bagian dari proses
-
manajemen risiko, pengendalian, dan gavernance. Fungsi ini membantu manajemen
-
perusahaan dalam memonitor, mengevaluasi, dan memberi masukan perbaikan atas
eksistensi, kecukupan, danlatau efektivitas pengendalian internal. Lebih jauh lagi, fungsi
pemeriksaan internaljuga memberikan rekomendasi menuju perubahan yang memberikan
-
C. Organisasi Satuan Pengawasan lntern
-
h 1. Kedudukan
J
- Kedudukan dan peran Satuan Pengawasan lntern harus ditempatkan pada posisiyang
€
Phaprib
tugasnya. Kedudukan Satuan Pengawasan lntern berada langsung di bawah Direktur
- Utama, dalam arti Kepala SPI bertanggung iawab kepada Direktur Utama, karena
e lnformasi keuangqrr dan informasi lain yang relevan, apakah telah disajikan secara
3 akurat, handal, tepat waktu dan mengandung informasi yang bermanfaat sesuai
prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum.
e 2) Ketaatan pada peraturan perundangan-perundangan
a Penilaian terhadap ketaatan bagian yang bersangkutan pada peraturan perundang-
a. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif
dalam pelaksanaan tugasnya.
=r
? b. Memilikipengetahuan dan pengalaman mengenaiteknis audit dan disiplin ilmu lain
e c.
yang relevan dengan bidang tugasnya.
Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar
? modal dan peratuian perundang-unda ngan terkait lainnya
e d. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi, baik lisan maupun
e tertulis, secara efektif.
a e.
f.
Mematuhi standar profesiyang dikeluarkan oleh AsosiasiAudit lnternal.
Mematuhi Kode Etik Audit lnternal.
€
g. Meniaga kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan terkait dengan
€ pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan internal kecuali diwajibkan
{ berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan atau putusan
{ pengadilan.
h. Memahami prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko, dan
- i. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan
{
profesionalismenya secara terus-menerus.
e
a
b-
D. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
E 1. Tugas dan Tanggung Jawab
€
Satuan Pengawasan lntern memiliki tugas dan tanggung jawab untuk :
-
h
a. Menyusun dan melaksanakan renmna Audit lnternaltahunan;
{
{
Intennl Audit Charfer 5
-J @{s
{
{
!
H
a
:a
B Pfraprnf*
e b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem
=r manajemen risiko sesuai dengan kebiiakan perusahaan
e ;
a d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang
dilakukannya, dan
{ Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
{
2. Wewenang
{
Dalam metaksanakan tugasnya yang berkaitan dengan perencanaan audit,
a pelaksanaan audit, serta evaluasi sistem dan prosedur, Satuan Pengawasan lntern
{ meliputi:
- c. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris,
-a-
dan/ atau Komite Audit
1. lndependensi
Satuan Pengawasan fntern wajib memiliki kemandirian dalam melaksanakan tugasnya,
yaitu:
a. Anggota Satuan Pengawasan lntern independen darijajaran manajemen lainnya dan
tidak terlibat dalam aktivitas operasional perusahaan.
c. Satuan Pengawasan lntern tidak boleh diberi tanggung jawab dalam pengembangan
dan implementasi rincisuatu sistem baru, namun dapat berperan sebagai pengamat
(observe) atau penasehat (adviserl terutama sekali yang menyangkut metode dan
standar pengendalian dari sistem yang baru.
2. Responsibilitas
Satuan Pengawasan lntem wajib melaksanakan seluruh pelaksanaan fungsinya sesuai
dengan yang ditentukan dalam standar profesiatau dipersyaratkan dalam praktik-praktik
terbaik internal audit.
Akuntabilitas
Kepala Satuan Pengawasan lntern wajib merumuskan tugas, hak, wewenang dan
tanggung jawab dalam pelaksanaan fungsinya secara terinci dan jelas. Kepala Satuan
Pengawasan lntern harus memberikan pertangunggjawaban atau menjawab dan
menerangkan kineda kepada Direktur Utama atas hasil pelaksanaan tugasnya antara
lain:
e .
memberikan keterqnganldata temuan selarna pemeriksaan berlangsung"
Pembicaraan temuan hasil pemeriksaan dan rekomendasi untuk memperoleh
{
komentar maupun tanggapan, baik lisan maupun tertulis, dari Pimpinan Unit yang
{ diperiksa dan sekaligus meminta kesanggupan dari Pimpinan Unit untuk
d pelaksanaan tindak lanjutnya.
E Audit melalui Direktur Utama apabila terdapat permintaan tertulis dari Dewan
Komisaris kepada Direksi.
b
€
€
Infernal Audit Charter 10
q6
=
{
{
{
R
B
ro
E^
-<,
{
Phaprlf-
a c. Komite Audit menelaah dan menilai hasil laporan realisasi kineria pemeriksaan
tahunan Satuan Pengawasan lntern rnzrupun laporan lainnya yang dituiukan kepada
a Komite Audit.
a d. Satuan Pengawasan lntern meminta saran dan masukan dari Komite Audit dalam
{ penyusunan Piagam Audit lnternat, termasuk dalam hal terdapat perubahan atau
h
. Membantu Satuan Pengawasan lntern dalam pelaksanaan tugasnya dan melakukan
{ koreksi atau tindak lanjut atas rekomendasi yang disampaikan.
b^
{
{
{
Infenal Audit Charfer 11
{ q6
{
{
R
b
a
a Phapr#b
T
b 2. Wewenang Manaiernen Unit Keda
. Membuat kebijakan, prosedur dan standar untuk nrengarahkan dan nrengendalikan
a kegiatan usaha;
b -. Mengelola dan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
a usaha dalarn tingkat risiko yang dapat ditolerir;
a diantisipas'.
:
a STANDAR PROFESI, KODE ETIK, DAN JAMINAN TUTU
a 1. Standar Pofesi
e Standar Profesi Auditor Satuan Pengawasan lntern adalah suatu acuan atau
a persyaratan yang minimal harus dipenuhi dalam setiap pelaksanaan tugas Satuan
Pengawasan lntern. Standar tersebut dirancang untuk meniamin mutu pelaksanaan
{ 2. Kode Etik
€ Kode etik merupakan standar perilaku yang wajib ditaati oleh Auditor Satuan
{ Pengawasan lntem. Kode etik Satuan Pengawasan lntem mewajibkan Auditor Satuan
L
Pengawasan lntem menlalankan tanggung jawab pelaksanaan tugas dengan
{
b bijaksana, bermartabat, dan terhormat, sehingga dapat menumbuhkan citra positif dan
{
kepercayaan terhadap hasil kerja Satuan Pengawasan lntern oleh sfakeholders.
Etika yang harus dimiliki dan dilaksanakan oleh Auditor Satuan Pengawasan lntern
=
{ meliputi:
[se
3
E
T a. Auditor lnternal harus menunjukkan kejuiuran, obyektivitas dan kesungguhan dalam
melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesinya.
3 b. Auditor lntemal tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang
a menyimpang atau rnelanggar hukum.
c. Auditor lnternal tidak boleh secara sadar terlibat tindakan atau kqiatan yang dapat
-!' mendiskreditkan profesi Auditor lnternalatau mendiskreditkan organisasinya.
a d. Auditor lnternal harus menahan diri dari keterlibatan dalam kegiatan yang dapat
{ secara melanggar hukum, atau; (iii) yang dapat menimbulkan kerugian terhadap
a i.
organisasinya.
Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, Auditor harus mengungkapkan $emua fakta-
{
fakta penting yang diketahuinya, yaitu tukta-fakta yang jika tidak diungkap dapat (i)
a mendistorsi laporan atas kegiatan yang direviu atau (ii) rnenutupi adanya praktik-
a praktik yang melanggar hukum.
B memadaidengan cara:
io Pelaporan pemeriksaan menyajikan temuan/ kondisi, dan Saran Tindak atas temuan Hasil
Pemeriksaan. Laporan Satuan Pengawasan lntern harus diselesaikan dalam waktu
sepuluh hari kerja dari waHu pembahasanl Closing Audit dengan unit kerja yang diperiksa.
B Laporan Hasil Pemeriksaan ditandatangani oleh Kepala Satuan Pengawasan lntern dan
B disampaikan kepada Direktur Utama, tembusan laporan disampaikan kepada pihak yang
B terkait dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit jika ada permintaan dari Dewan
{ Komisaris kepada Direksi.
E^
-g Unit Kerja yang diperiksa harus memberikan tanggapan tertulis dalam waktu dua minggu
setelah laporan hasil pemeriksaan disampaikan. Tanggapan harus menunjukkan rencana
-g
tindak lanjut yang telah dan akan dilakukan sehubungan dengan temuan/ kondisi dan
{
Saran Tindak dalam laporan hasilpemeriksaan.
{
Intemal Audit Charter t4
{ @6/
€
€
b
b
B
b
b
b PENUTUP
B Piagam Audit lnternal ini dapat dfietaah dan dimutakhirkan untuk rnenyesuaikan fungsi,
ts talggung jawab, dan wewenang Satuan Pengawasan lntern PT Phapros Tbk serta
B lingkungan perusahaan yang berubah dengan cepat. Komite Audit berhak meminta
€
b>
{
b-
{
L:
{
E:
{s
E>
{('
{!'
b
i-, Heru Marsdno
{!t
L-
{
L-
sL
fL
:t3
Komisaris lndependen
t*rrr Huo"
fis
l-
:.{s Komisaris lndependen
L
:s
b
L-, Interrnl Audit Chdrfer
{
L, 6a
fH
r('
b