Anda di halaman 1dari 19

ANGGARAN DASAR

IKAMARI (IKATAN MAHASISWA ALUMNI AL-ANWARI)

ANGGARAN DASAR (AD)

BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WAKTU

Pasal 1
Nama
Organisasi ini Adalah Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Al-Anwari disingkat
IKAMARI.
Pasal 2
Kedudukan
Organisasi ini berpusat dan bersekret di UIN KH. ACHMAD SHIDDIQ JEMBER

Pasal 3
Waktu
Organisasi ini didirikan pada tanggal
BAB II
KEDAULATAN

Pasal 4
Kedaulatan tertinggi ada di anggota.

BAB III
ASAS, TUJUAN DAN USAHA

Pasal 5
Asas
Organisasi ini berasaskan Islam dan Pancasila.

Organisasi ini bertujuan:


Pasal 6
Tujuan
Sebagai media komunikasi, pemberdayaan dan pengabdian mahasantri pondok
pesantren AL-ANWARI.
Pasal 7
Usaha
IKAMARI (IKATAN MAHASISWA ALUMNI AL-ANWARI ) berusaha:
1. Menginternalisasikan nilai Ahlu Sunnah Wal Jama’ah dan Pancasila
dalam seluruh aspek kehidupan Mahasiswa santri.
2. Menggali potensi dan mengembangkan 3Q; Intelektual Question, Emosional Question
dan Spiritual Question.
3. Menampung, mengarahkan dan menyalurkan kepedulian Mahasiswa santri
terhadap masalah sosial.
4. Membentuk pola pembinaan dan pemberdayaan Mahasiswa santri yang
terpadu untuk mendukung tujuan organisasi dan pondok pesantren.
5. Berperan aktif dalam mengsukseskan visi pembangunan nasional
dan visi pembangunan pesantren.
6. Proaktif dalam penegakan dan kemandirian politik, hukum dan HAM.
7. Berperan aktif mengembangkan iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
untuk kemaslahatan Ummat.
8. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan Angka 1 sampai 7 dan
sesuai dengan asas, fungsi dan peran organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi dengan berlandaskan aturan-aturan Islam.

BAB IV
PERAN ORGANISASI
Pasal 8
IKAMARI berperan sebagai organisasi pengabdian
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Anggota IKAMARI adalah Mahasiswa dan sarjana yang pernah dan/belajar di
Ponpes AL-ANWARI dan telah mengikuti Pengkaderan Anggota Baru (PAB).

BAB V
LEMBAGA DAN STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10
Lembaga
Lembaga-lembaga di lingkungan IKAMARI terdiri dari :

1. Majlis SYURO.
2. Pengurus Pusat
Pasal 11
1. Struktur organisasi IKAMARI sebagai berikut:

1. MAJLIS SYURO
2. PENGURUS PUSAT
2. Struktur Pengurus IKAMARI sebagai berikut:
Ketua umum

Sekeretaris Umum Bendahara Umum


Wasekum Wabendum

Ka. Divisi I Ka. Divisi II Ka. Divisi III Ka. Divisi IV Ka. DivIsi V

Keterangan :
: Garis Instruktif

: Garis Konsultatif
: Garis Koordinatif
BAB VI SIDANG-SIDANG
Pasal 12

Musyawarah-musyawarah IKAMARI terdiri dari:


1. MUSYAWARAH BESAR (MUBES)
2. MUSYAWARAH LUAR BIASA (MUSLUBI)
3. MUSYAWARAH INTERNAL (MUSAL)

KEKUASAAN DAN PIMPINAN


Pasal 13
Kekusaan
Kekuasaan tertinggi IKAMARI berada pada hasil keputusan musyawarah besar (MUBES)
KEPEMIMPINAN
Pasal 14
Organisasi ini dipimpin oleh;
1. Pimpinan pengurus pusat IKAMARI

BAB VII
SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

Pasal 15
Sumber Dana
Organisasi ini memperoleh dana dari :
1. Infaq anggota IKAMARI;
2. Donatur tetap IKAMARI
3. Usaha-usaha lain yang halal dan tidak mengikat.

Pasal 16
Penggunaan Dana
1. Dana IKAMARI dipergunakan sepenuhnya untuk mewujudkan tujuan IKAMARI.
2. Pengalokasian dana diatur dalam rapat kerja dan rapat harian pengurus
IKAMARIsecara transparan.

BAB VIII
PEMBENTUKAN DAN PEMBUBARAN LEMBAGA
Pasal 17
Pembentukan dan pembubaran lembaga harus melalui kesepakatan dalam
pertimbangan Pengurus pusat dilingkungan IKAMARI.
BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 18
1. Perubahan Anggaran Dasar IKAMARI dilaksanakan dalam MUBES.
2. Perubahan Anggaran Dasar IKAMARI dapat diusulkan oleh peserta MUBES.
3. Keputusan dianggap sah apabila disetujui sekurang-kurangnya separuh lebih satu
dari Peserta MUBES.
BAB X
ATURAN TAMBAHAN DAN ATURAN PERALIHAN
Pasal 19
Aturan Tambahan
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dan di perjelas
dalam Angaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Pasal 20
Aturan Peralihan
Dengan ditetapkannya Anggaran Dasar ini maka Anggaran Dasar sebelumnya
dinyatakan tidak berlaku.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKAMARI (IKATAN MAHASISWA ALUMNI AL-ANWARI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)


BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota IKATAN MAHASISWA ALUMNI AL-ANWARI IKAMARI adalah Mahasiswa
yang pernah dan/atau sedang belajar di Pondok pesantren AL-ANWARI dan telah ikut
Pengkaderan Anggota Baru (PAB)

Pasal 2
1. Anggota Biasa adalah
a. Santri atau alumni Pondok pesantren AL-ANWARI yang masih aktif
di Perguruan Tinggi.
b. Santri atau alumni Pondok pesantren AL-ANWARI yang sarjana maksimal
3 (tiga) tahun dari kesarjanaan/wisudanya.
2. Anggota Kehormatan adalah santri atau alumni Ponpes AL-ANWARI yang
telah sarjana lebih dari 3 (tiga) tahun.
3. Anggota istimewa adalah Mahasiswa non alumni pondok pesantren AL-
ANWARI yang dinyatakan lulus mengikuti Pengkaderan Anggota Baru (PAB),

HAK-HAK ANGGOTA
Pasal 3
1. Anggota Biasa berhak:
a. Memilih dan dipilih menjadi pengurus organisasi IKAMARI.
b. Mengajukan usul, saran dan/atau pernyataan terhadap pengurus baik secara
lisan maupun tulisan.
2. Anggota Kehormatan berhak:
a. Memberikan saran, usul dan/atau pernyataan kepada ketua dan (atau)
pengurus kelengkapan organisasi lainnya, baik secara lisan maupun tulisan.
b. Menjadi anggota badan kelengkapan organisasi di struktur organisasi IKAMARI.
3. Anggota istimewa berhak:
a. Memilih dan memberikan usul, saran dan/atau pernyataan kepada ketua
dan/atau pengurus kelengkapan organisasi lainnya baik secara lisan
maupun tulisan
KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 4

1. Anggota Biasa wajib:


a. Menjaga nama baik almamater IKAMARI.
b. Mentaati aturan-aturan yang termaktub dalam AD/ART beserta ketetapan
IKAMARI.
c. Merawat dan menjaga fasilitas organisasi serta membantu pengurus dalam
melaksanakan ketentuan dan kebijakan organisasi.
2. Anggota Kehormatan dan anggota
Istimewa wajib:
a. Menjaga nama baik almamater IKAMARI.
b. Mentaati aturan yang termaktub dalam statutan AD/ART beserta ketetapan
IKAMARI.
HILANGNYA KEANGGOTAAN
Pasal 5

1. Anggota Biasa hilang keanggotaannya karena:


a. Meninggal dunia.
b. Berhenti dan atau diberhentikan sebagai Mahasiswa di Perguruan Tinggi yang
bersangkutan.
c. Mengundurkan diri dari keanggotaan IKAMARI secara tertulis yang di
tanda tangani oleh pimpinan pusat.
d. Di-nonaktif-kan atau diberhentikan oleh Ketua Umum dengan
persetujuan dewan syuro.
e. Anggota di-nonaktifkan apabila keluar dari agama Islam.
2. Anggota Kehormatan dan anggota Istimewa hilang keanggotaannya karena:
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri dari keanggotaan IKAMARI.
c. Diberhentikan oleh Ketua Umum atas persetujuan dewan syuro.
d. Anggota dinon-aktifkan apabila Murtad.

SYARAT-SYARAT ANGGOTA
Pasal 6
Syarat- syarat anggota adalah;
1. Terdaftar sebagai Mahasiswa
2. Telah dinyatakan lulus PAB (Pengaderan Anggota Baru)
SANKSI
Pasal 7

Anggota yang melanggar ketentuan organisasi dapat dikenakan sanksi organisasi


berupa:
a. Peringatan secara lisan atau tulisan.
b. Memberikan pernyataan seacara tulisan dan ditanda tangani diatas materai
c. Diberhentikan dari keanggotaan.

BAB II
DEWAN SYURO
Pasal 9
DEWAN SYURO I K A M A R I adalah lembaga tinggi dalam struktur organisasi
IKAMARI sesuai dengan pasal 9 ayat 1 AD FKMSB yang bersifat konsultatif.

KEDUDUKAN DEWAN SYURO


Pasal 10
DEWAN SYURO IKAMARI sesuai pasal 9 ayat 1 AD IKAMARI memiliki hak dan
wewenang secara internal yang berkaitan dengan kelancaran perjalanan organisasi
IKAMARI dalam hal konsultasi.

SYARAT-SYARAT ANGGOTA DEWAN SYURO


Pasal 11
1. Memiliki perinsip keislaman yang baik.
2. Memiliki loyalitas tinggi terhadap Banyuanyar dan IKAMARI.
3. Memilki wawasan keislaman dan keorganisasian.
4. Pernah menjadi pengurus IKAMARI.
5. Menyatakan kesiapannya untuk menjadi majlisun nadhwah secara lisan atau
tulisan.

ANGGOTA
Pasal 12
1. Anggota dewan syuro dipilih dan ditetapkan oleh Ketua Umum IKAMARI.
2. Masa jabatan anggota dewan syuro adalah 2 (dua) tahun dan dapat dipilih
kembali oleh Ketua umum.
3. Keluar atau berhentinya angota dewan syuro hanya diperbolehkan apabila
disebabkan hal-hal yang tercantum dalam BAB 1 Pasal 5 ayat (2) ART
IKAMARI.

WEWENANG DEWAN SYURO


Pasal 13
Memberikan masukan terhadap kinerja Pimpinan pusat dan
Pengurusnya dalam setiap rencana pelaksanaan program kerja IKAMARI .

KEWAJIBAN DEWAN SYURO


Pasal 14
Mengarahkan kegiatan IKAMARI untuk upaya pengembangan dan kemajuan
keilmuan Ponpes AL-ANWARI dan Mahasantri AL-ANWARI.

BAB III

PENGURUS IKAMARI
Pasal 15
1. Pengurus pusat IKAMARI adalah penanggung jawab pelaksanaan program
kerja IKAMARI.
2. Pengurus Pusat IKAMARI sesuai Pasal 9 AD ayat 3 IKAMARI memiliki hak
dan wewenang menjalankan program-program kerja IKAMARI.
3. Pengurus Pusat IKAMARI dipimpin oleh Ketua umum

SYARAT-SYARAT PENGURUS PENGURUS PUSAT IKAMARI


Pasal 16
1. Anggota Biasa IKAMARI
2. Memiliki prinsip dan wawasan keislaman yang baik
3. Memiliki loyalitas tinggi terhadap AL-ANWARI dan IKAMARI
4. Menyatakan kesiapan menjadi pengurus secara lisan dan tertulis
5. Mendapatkan surat rekomendasi dari masing-masing wilayah

KETUA UMUM IKAMARI


Pasal 17
1. Ketua umum adalah pemimpin organisasi IKAMARI yang dipilih oleh peserta
penuh MUBES.
2. Pemilihan Ketua umum dilaksanakan secara Langsung, Umum, Bebas, rahasia,
jujur dan adil pada waktu MUBES.
3. Formatur dan mide formatur berwenang melengkapi personalia pengurus
maksimal 2 minggu setelah terpilih.
4. Masa jabatan Ketua umum IKAMARI adalah maksimal satu periode dan tidak
boleh menikah sebelum selesai jabatannya
5. Apabila terjadi kekosongan pimpinan seperti ketua meninggal dunia, berhenti
atau tidak dapat menjalankan kewajiban dalam masa jabatan, maka diganti
berdasarkan sidang istimewa.

WEWENANG PENGURUS PUSAT IKAMARI


Pasal 18
1. Pengurus IKAMARI berwenang melakukan kerja sama apapun dengan lembaga
lain selama tidak bertentangan dengan AD/ART, ketetapan atau aturan tambahan
IKAMARI.
2. Pengurus IKAMARI berwenang melaksanakan kegiatan apapun selama tidak
bertentangan dengan AD/ART atau ketetapan serta aturan tambahan FKMSB.
3. Pengurus IKAMARI berwenang membuat lembaga otonom organisasi serta badan
kelengkapan organisasi lainnya selama tidak bertentangan dengan AD/ART,
ketetapan dan aturan tambahan IKAMARI.
4. Pengurus IKAMARI berwenang menghimpun dana sebagai upaya melaksanakan
program kerja IKAMARI selama tidak bertentangan dengan AD/ART, ketetapan
atau aturan tambahan IKAMARI.

KEWAJIBAN PENGURUS IKAMARI


Pasal 19
1. Ketua dan pengurus IKAMARI berkewajiban melaksanakan Rapat kerja (Raker)
untuk menentukan program kerja selama 1 (satu) periode maksimal 30 hari
pasca dilantik.
2. Ketua dan pengurus IKAMARI berkewajiban melaksanakan program kerja
yang ditetapkan pada waktu raker.
3. Ketua dan pengurus IKAMARI berkewajiban melaksanakan MUSAL
(musyawarah internal) dan konsolidasi minimal 1 bulan sekali.
4. Ketua dan Pengurusnya melaksanakan ketetapan AD/ART.
5. Ketua dan pengurus IKAMARI berkewajiban meminta saran dan masukan
pada Dewan Syuro dalam melaksanakan program kerja.
6. Ketua dan pengurus IKAMARI melaporkan realisasi program, kondisi
kepengurusan dan kinerjanya kepada Dewan Syuro.
7. Ketua dan pengurusnya berkewajiban mempertanggungjawabkan laporan pada
akhir periode pada IKAMARI.
8. Ketua dan pengurusnya berkewajiban melakukan Upgrading (peningkatan
kemampuan) pengurus minimal 1 (satu) kali selama satu periode.
BAB IV SIDANG-SIDANG
MUBES
Pasal 20
1. MUBES adalah kekuasan tertinggi organisasi yang dilaksanakan pada setiap
akhir periode kepengurusan IKAMARI.
2. Peserta MUBES adalah delegasi dewan syuro, pengurus IKAMARI , dan
undangan
3. Peserta MUBES terdiri dari peserta penuh, peninjau dan Biasa.
4. Peserta Penuh mempunyai hak suara dan bicara, peserta peninjau mempunyai
hak bicara dan peserta biasa tidak mempunyai hak suara dan bicara
5. MUBES dianggap sah apabila dihadiri oleh separuh lebih satu dari
peserta MUBES.
6. Agenda MUBES meliputi :
a. Pembukaan MUBES.
b. Membahas, merubah dan menetapakn AD, ART, Rekomendasi, ketetapan-
ketetapan serta aturan tambahan.
c. Pertanggungjawaban ketua dan pengurusnya kepada peserta MUBES.
d. Pendemisioneran Pengurus lama IKAMARI.
e. Memilih Ketua umum
f. serah terima jabatan terpilih.
g. penutupan MUBES.

MUSYAWARAH LUAR BIASA


Pasal 21
1. MUSLUBI adalah musyawarah yang dilakukan apabila diperlukan atau karena
adanya suatu keadaan yang darurat.
2. MUSLUBI IKAMARI dihadiri oleh:
a. Anggota Dewan Syuro.
b. Ketua umum dan Pengurus IKAMARI.
3. MUSLUBI IKAMARI dianggap sah apabila dihadiri minimal 50% + 1 dari
peserta musyawarah.
4. MUSLUBI berwenang untuk mengganti Ketua Umum yang dianggap berhalangan
tetap dan menetapkan pejabat sementara (PJS) sampai masa akhir kepengurusan
dengan syarat PJS harus berasal dari Pengurus Pusat IKAMARI.
5. MUSLUBI berwenang untuk mencari solusi yang tidak terealisasikan dari
permasalahan organisasi.
6. Hasil keputusan musyawarah luar biasa merupakan keputusan yang
tidak dapat diganggu gugat dan dirubah.
7. Keputusan dianggap sah apabila disetujui oleh 2/3 anggota yang hadir.
BAB V
LAMBANG DAN HYMNE
Pasal 22
Lambang dan Hymne IKAMARI ditentukan dalam aturan ketetapan dan aturan
tambahan.

BAB VI
IKRAR DAN PELANTIKAN
Pasal 23
Naskah pelantikan dan ikrar IKAMARI diatur dalam aturan tambahan.

BAB VII
ANGGARAN DANA
Pasal 24
1. Anggaran dana IKAMARI dibagi menjadi anggaran dana musyawarah dan
anggaran dana program.

BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 25
1. Perubahan ART IKAMARI dilaksanakan pada MUBES IKAMARI.
2. Penyusunan perubahan ART IKAMARI dilakukan oleh tim ad hoc (tim
sementara) yang terdiri dari dewan syuro dan pengurus pusat
3. Naskah perubahan ART IKAMARI disahkan dalam MUBES.

BAB IX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 26
1. Hal-hal yang belum diatur dalam ART IKAMARI ini akan diatur dalam
ketetapan Badan MUSLUB.
2. ART IKAMARI berlaku sejak tanggal ditetapkan.

ATURAN PERALIHAN
Pasal 27
Dengan ditetapkannya ART ini, maka ART IKAMARI sebelumnya dinyatakan
tidak berlaku.

MENGETAHUI MENGETAHUI MENGETAHUI

KETUA UMUM PENGASUH PONPES KETUA UMMAH

Anda mungkin juga menyukai