Anda di halaman 1dari 10

Fak Hukum UNIMMagelang TA.

2021
Dosen : M.Nizam Fanani, SH.MKn.

Pertemuan Pertama

PENDAHULUAN
Pengertian Kontrak :

Kontrak lebih dimaksudkan pada Perjajian yang tertulis.

 Perjanjian mempunyai pengertian dalam hukum adalah Verbintenism secara umum disamping
pengertian perikatan secara khusus yang dikenal dengan istilah overrenkooms.
 Perikatan timbul secara garis besar adalah dikarenakan :
1. Perjanjian
2. Undang-Undang.
 Perikatan timbul karena Undang-Undang dibagi lagi menjadi :
1. Semata-mata Undang-Undang
2. Dikaitkan dg perbuatan manusia
 Perbuatan manusia dibagi :
1. Perbuatan tdk melawan hukum dan
2. Perbuatan melawan hukum
 Definisi Perikatan adalah : hubungan hukum antara seseorang dengan orang lain yang
menimbulkan hak dan kewajiban, dimana ada pihak yang harus berprestasi dan pihak lain
berhak menuntut prestasi itu sendiri dalam lapangan harta kekayaan (vermogens recht)

Pertemuan Kedua :
Fungsi akta  sbg alat bukti
Psl 1865 KUH Perdata  Setiap org yg mendalilkan mempunyai sesuatu hak, meneguhkan haknya
sendiri, membantah hak org lain, menunjuk pd suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya
hak/peristiwa itu

Macam-macam alat bukti :


Psl 1868 KUH Perdata  alat bukti :
1. bukti tulisan
2. saksi
3. persangkaan
4. pengakuan
5.sumpah

Peringkat kekuatan Pembuktian dari akta :


- akta Notarial akta otentik
- akta dibawah tangan dilegalisasi
- akta dibawah tangan diwaarmerken
- akta di bawah tangan dengan 2 org saksi
- akta di bawah tangan
DEFINISI AKTA OTENTIK
Psl 1868 KUH Perdata  akta otentik adalah : akta yg dibuat dlm bentuk yg ditentukan oleh UU,
dibuat oleh/dihadapan Pejabat ditempat dimana dia berkuasa
Psl 1870 KUH Perdata  akta otentik memberikan bukti yg sempurna bagi para pihaknya beserta ahli
warisnya .

LEGALISASI
Legalisasi  tindakan seorang Notaris melihat dan mengesahkan tanda tangan seseorang atas suatu
surat yang ditandatangani dihadapannya  Notaris meneliti, sehingga memberikan
jaminan bahwa yang menandatangani surat tersebut adalah benar orang tersebut (Pihak
dalam Surat) dan dilakukan pada tanggal tersebut.
Legalisasi  memberikan kepastian /pengesahan tandatangan pihaknya
dan kepastian tanggal pembuatannya.
Contoh :
LEGALISASI Nomor : ........ /L/VIII/2020
Melihat dan mengesahkan tanda tangan dari :
1. Tuan AGOES ROCHMAD ALI WARDHANA, dilahirkan di Magelang, tanggal 20-12-1976 (Dua Puluh
Desember seribu sembilan ratus tujuh puluh enam), Warga Negara Indonesia, Pemegang Kartu Tanda Penduduk
Nomor : 3308222012760001, Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Magelang, Kecamatan Borobudur,
Desa Wringin Putih, Dusun Kranggan, Rukun Tetangga 004/Rukun Warga 014;
2. Nyonya LOLITA, Sarjana Farmasi, Apoteker, lahir di Belinyu, tanggal 28-07-1984 (dua puluh delapan Juli
seribu sembilanratus delapan puluh empat), Warga Negara Indonesia, Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor
3404086807840002, Apoteker, bertempat tinggal di Kabupaten Sleman, Kecamatan Berbah, Desa Kalitirto,
Dusun Teguhan, Rukun Tetangga 004/Rukun Warga 019 ;
Oleh saya, M.NIZAM FANANI, SH, MKn, Notaris di Kabupaten Magelang, pada tanggal 20-08-2020 (dua puluh
Agustus dua ribu duapuluh)
Notaris di Kabupaten Magelang

( M.Nizam Fanani,SH, MKn.)

WAARMERKING :
Waarmerking  Tindakan Notaris mencatat adanya suatu surat (akta dibawah tangan) yang dibuat oleh
seseorang/beberapa orang dalam suatu buku khusus yg memang ada dan diperuntukkan untuk itu
(merupakan salah satu protokol Notaris
Waarmerking  memberikan kepastian tanggal berlakunya suatu surat (akta di bawah tangan) terhadap
Pihak lain
Contoh :
WAARMERKING Nomor : ........./W/VIII/2020
Dibukukan dan didaftar pada buku yang khusus diperuntukkan untuk itu Pada hari ini, Rabu, tanggal 20 -0 8-2020
(Dua puluh Maret Dua ribu duapuluh), oleh saya oeh saya, M.NIZAM FANANI, SH, MKn, Notaris di Kabupaten
Magelang.
Notaris di Kabupaten Magelang

( M.Nizam Fanani,SH, MKn.)


Pertemuan Ketiga
Beberapa asas hukum yang penting dalam pembuatan Kontrak

1. Kebebasan berkontrak  Pasal 1338 KUH Perdt diartikan secara a contrario didapat : pada
dasarnya orang bebas untuk membuat perjanjian dengan siapapun dan mengenai apapun dan
dalam bentuk bagaimanapun
Kebebasan berkontrak dibatasi oleh : 1. Melanggar ketentuan Perundang-Undangan 2.
Ketertiban Umum 3. Kesusilaan

2. Pacta Sun Servanda  Pasal 1338 KUH Perdt : semua perjanjian yg dibuat secara sah berlaku
sebagai undang-undang bagi mereka yg membuatnya

3. Konsensualisme  Pada dasarnya perjanjian sudah lahir/ada dan mengikat sejak detik
tercapainya kata sepakat, sehingga pada dasarnya tdk diperlukan formalitas lainnya kecuali
u/perjanjian tersebut diperlukan syarat formal ex : Jubel tanah harus dg akta PPAT dsb.

4. Asas 2 lain ?????? asas keseimbangan, itikad baik , nemo plus yuris

Sahnya suatu perjanjian  Pasal 1320 KUH Perdt

.
CONTOH KUASA KHUSUS

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini,


-Nama : M TOHA
Tempat/Tgl Lahir : Makasar, 01 Mei 1955
Pekerjaan : Pensiunan
KTP nomor : 11.1910.010555.0001
Dan istrinya
-Nama : SITI HALIMAH
Tempat Tanggal lahir : Solo, 17 Desember 1960
Pekerjajan : Ibu rumah tangga
KTP nomor : 11.1910.071260.0002
Keduanya bertempat tinggal di Jakarta Utara, Kecamatan Koja, Kelurahan Duren Sawit,
jalan Haji Bakri nomor : 13, RT 0003/RW 009

Dengan ini memberikan kuasa kepada

-Nama : MUSTAFA
Tempat/Tgl Lahir : Magelang, 01 |Mei 1980
Pekerjjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl,. Jatiluhur III B 93 Perum Lembah Hijau, Magelang
KTP nomor : 11.1911.0105625.0001

KHUSUS
Untuk dan atas nama pemberi kuasa menjual dan/atau mengalihkan hak atas :
:” Sebidang tanah Hak Milik nomor : 013, seluas : 250 M2, diuraikan dalam Surat Ukur
nomor : 13/Paremono/2000, tanggal 14 Januari 2000, menurut sertipikat yang dikeluarkan
oleh Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta, tertanggal 15 Januari 2000, terletak di
Kelurahan Paremono, Kecamatan Pangenjiwan, Kota Yogyakarta, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, tercatat atas nama : M Toha”
- berikut bangunan tempat tinggal yang berdiri diatasanya, setempat dikenal dengan jalan
Cokroaminoto nomor : 13, Kota Yogyakarta
Untuk itu menghadap dimanapun yang diperlukan, mencari pembeli, menetapkan harga,
menerima pembayarannya, untuk itu memberikan kuitansi penerimaannya,
menandatangani akta jual beli dan/atau akta-akta lainnya dihadapan Notaris/PPAT
dan/atau pejabat yang berwenang lainnya, menyerahkan apa yang dijual dan/atau
dialihkan haknya tersebut kepada pembeli, serta melakukan segala tindakan yang dianggap
perlu sampai maksud pemberian kuasa ini selesai, tidak ada tindakan yang dikecualikan.
Demikian kuasa ini diberikan dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari siapapun untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 20 Maret 2013
Yang menerima kuasa : yang memberi kuasa :

Meterai
Rp 6000,-

( MUSTAFA) ( SITI HALIMAH ) ( M TOHA )


Pertemuan kelima :
KEWENANGAN/DASAR BERTINDAK :

Perwakilan Kontraktual  Perwakilan yang timbul karena adanya suatu


perjanjian/last (diperlukan adanya suatu kuasa)

Perwakilan Organik  Perwakilan yg timbul karena telah ditentukan


Dalam suatu statuta/Anggaran dasar suatubadan
usaha/Badan Hukum

Perwakilan Demi Hukum  Perwakilan yg timbul karena suatu aturan


Perundang-Undangan
Materi akhir Semester

TENTANG PENJAMINAN :

Jaminan ada 2 (dua) yaitu :


1. Jaminan umum  yaitu jaminan dari pihak debitur yang terjadi atau
timbul dari undang-undang, yaitu bahwa setiap barang bergerak
ataupun tidak bergerak milik debitur menjadi tanggungan utangnya
kepada kreditur. Maka apabila debitur wanprestasi maka kreditur dapat
meminta pengadilan untuk menyita dan melelang seluruh harta debitur.
2. Jaminan khusus yaitu bahwa setiap jaminan utang yang bersifat
kontraktual, yaitu yang terbit dari perjanjian tertentu, baik yang khusus
ditujukan terhadap benda-benda tertentu maupun orang tertentu.

Kelebihan Jaminan Khusus


1. Eksekusi benda jaminannya lebih mudah, sederhana dan cepat jika
debitur melakukan wanprestasi
2. Kreditur jaminan khusus didahulukan dibanding kereditur jaminan umum
dalam pemenuhan piutangnya. 

Jaminan Khusus ada 2 (dua) yaitu :


1. Jaminan kebendaan  jaminan yang berupa hak mutlak atas suatu
benda, mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu debitur,
dapat dipertahankan terhadap siapapun, selalu mengikuti bendanya
(droit de suite) dan dapat di peralihkan (contoh : Hak Tanggungan, FEO,
gadai dll).
2. Jaminan immaterial (perorangan) adalah jaminan yang menimbulkan
hubungan langsung pada perorangan tertentu, hanya dapat
dipertahankan terhadap debitur tertentu, terhadap harta kekayaan
debitur umumnya (Contoh borgtocht)

Jaminan Kebendaan ada 2 (dua) yaitu :


1. Benda Bergerak , lembaga jaminannya adalah : Gadai, Fidusia
2. Benda Tidak Bergerak lembaga jaminannya : Hypotik dan hak
tanggungan

Perjanjian kebendaan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :


1. Perjanjian Pokok adalah Perjanjian antara debitur dan kreditur yang
berdiri sendiri tanpa bergantung pada adanya perjanjian. Contoh :
perjanjian kredit bank
2. Perjanjian tambahan (accesoir) adalah Perjanjian antara debitur dan
kreditur yang diadakan sebagai perjanjian tambahan dari pada
perjanjian Pokok. Contoh : perjanjian pembebanan jaminan, seperti
perjanjian gadai, tanggungan dan fidusia.

Perjanjian Jaminan disebut juga perjanjian tambahan karena timbulnya


perjanjian jaminan sendiri akibat dari adanya perjanjian kredit, yang mana
perjanjian kredit sendiri adalah perjanjian pokok yang akibat dari perjanjian
tersebut menimbulkan perjanjian baru yaitu perjanjian jaminan yang mana
merupakan perjanjian tambahan dari perjanjian pokok.
eksistensi perjanjian tambahan terhadap perjanjian pokok tergantung dari
perjanjian pokoknya, sedangkan eksistensi perjanjian pokok terhadap
perjanjian tambahan tidak tergantung dari perjanjian tambahan dan mandiri.
1. GADAI
Definisi dari Gadai berdasarkan Pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPerd):
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditor (si berpiutang) atas suatu
barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh debitur (si berutang), atau
oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada
kreditor itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara
didahulukan daripada kreditur-kreditur lainnya, dengan kekecualian biaya untuk
melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus
didahulukan.
2. FIDUSIA
Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar
kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya
dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.
Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud
maupun tidak berwujud dan
benda tidak bergerak khususnya Bangunan yang tidak dapat dibebani hak
tanggungan sebagaimana dimaksud dalam UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan yang tetap berada di dalam penguasaan Pemberi Fidusia,
sebagai agunan bagi pelunasan uang tertentu, yang memberikan kedudukan
yang diutamakan kepada Penerima Fidusia terhadap kreditor lainnya.
Benda/barang tidak bergerak dapat dijadikan jaminan  fidusiakan, diserahkan
hak miliknya, benda yang tidak bergerak yang dapat dijadikan jaminan fidusia
adalah bangunan yang tidak dibebani dengan hak tanggungan(Rumah susun ).
Penerima jaminan fidusia tidak boleh membeli/memiliki benda jaminan fidusia,
karena dikhawatirkan apabila penerima jaminan fidusia yang membeli barang
jaminan maka sipenerima fidusia akan menaksir harga barang jaminan tidak
sesuai dengan harga barang tersebut karena posisi debitur lemah.
Benda yang dibebani jaminan fidusia wajib didaftarkan, karena :
Untuk memberikan kepastian hukum pada pihak yang berkepentingan;
a. Memberikan hak yang didahulukan ( freferen ) Kepada penerima fidusia
terhadap kreditur lain;
b. Untuk memenuhi asas publisitas / publicitet, supaya pihak ketiga dapat
mengetahui bahwa benda jaminan tersebut sedang dilakukan pembebanan
jaminan.
3. HAK TANGGUNGAN
Pengertian Hak Tanggungan menurut UU No. 4 Tahun 1996
Hak Tanggungan menurut UU No. 4 Tahun 1996 adalah hak jaminan yang
dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam undang–
undang nomor 5 tahun 1960 tentang peraturan pokok–pokok agrarian, berikut
atau tidak berikut benda–benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan
tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang
diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor–kreditor lain.
Perbedaan objek Hak Tanggungan dan Hypotek :
Objek hak tanggungan adalah hak atas tanah dam neliputi benda yang melekat
dengan tanah yang meliputi hak milik, HGU, HGB, hak pakai baik hak milik
maupun hak atas Negara dan hak atas tanah berikut bangunan , tanaman,
hasil karya  yang merupakan satu kesatuan dengan tanah
Sedangkan objek hipotik hak atas tanah, meliputi hak milik, hak guna usaha,
dan hak guna bangunan saja,  tetapi semenjak berlakunya UU No. 4
Tahun1996 tentang hak tanggungan . maka hak hipotik atas tanah tidak
berlaku lagi.hanya berlaku bagi jaminan Kapal dengan bobot tertentu.
JAMINAN PERORANGAN
Jaminan immaterial (perorangan) adalah jaminan yang menimbulkan
hubungan langsung pada perorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan
terhadap debitur tertentu, terhadap harta kekayaan debitur umumnya (menurut
Sri Soedewi Masjhoen Sofwan).
Jaminan perorangan adalah suatu perjanjian antara seorang berpiutang
(kreditur) dengan seorang ketiga, yang menjamin dipenuhinya kewajiban si
berhutang (debitur). Ia bahkan dapat diadakan diluar (tanpa) siberhutang
tersebut. (menurut Subekti)
Unsur jaminan perorangan :
1. Mempunyai hubungan langsung pada orang tertentu
2. Hanya dapat dipertahankan pada debitur tertentu
3. Terhadap harta kekayaan debitur umumnya.

Para pihak dalam perjanjian penangungan hutang adalah :


1. Debitur adalah orang yang mendapat pinjaman uang / kredit dari
kreditur
2. Kreditur adalah orang yang meminjamkan uang pada debitur
3. Pihak ketiga adalah orang yang akan manjadi penanggung utang
debitur kepada kreditur apabila debitur tidak memenuhi prestasinya
(wanprestasi)

Garansi bank adalah jaminan dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh bank
atau oleh lembaga keuangan non bank yang mengakibatkan kewajiban
membayar terhadap pihak yang menerima jaminan apabila pihak penerima
jaminan cidera janji.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kontrak :

a. Subyek hukum
1. Persoon lijk (orang per orang)

2. Recht persoon (Badan Hukum)

b. Obyek hukum  harus jelas dan tegas dalam mendiskripsikan obyek scr
hukum (dlm bahasa hukum) agar tidak terjadi error in obyek  kabur

Anda mungkin juga menyukai