Anda di halaman 1dari 50

PROPOSAL

ANALISIS DAMPAK COVID 19 PADA PENERAPAN PEMBELAJARAN


DARING DAN KETERAMPILAN SISWA PADA UPT SD INPRES 62
KEPULAUAN SELAYAR

AKBAR
NIM: C19331068

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN EKONOMI


PROGRAM PASCASARJANA STKIP-PI MAKASSAR
MAKASSAR
2021
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS DAMPAK COVID 19 PADA PENERAPAN PEMBELAJARAN


DARING DAN KETERAMPILAN SISWA PADA UPT SD INPRES 62
KEPULAUAN SELAYAR

AKBAR
NIM: C19331068

Setelah dikonsultasikan dan diperbaiki, Proposal ini layak untuk


diajukan pada seminar Proposal.

Disetujui Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Muh. Yunus, M.Pd Dr. Muhammad Fahreza W, S.Pd, M.Pd

Mengetahui,

Direktur PPs STKIP-PI Ketua Program Studi

Dr. H. Muh. Yahya, M.Pd. Dr. Elpisah, M.Pd


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. v
BAB IPENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Konteks Penelitian ...................................................................... 1
B. Fokus Kajian Penelitian .............................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian………………………………………………… 5
BAB IIPerspektif Teori dan Kajian Pustaka ......................................... 7
A. Pembelajaran.............................................................................. 7
B. Keterampilan Belajar .................................................................. 12
C. Pembelajaran Daring..…………………………………………….. 21
D. Covid-19 (Coronavirus Diseases)………………………………... 29
E. Penelitian Sebelumnya .............................................................. 31
F. Kerangka Pikir……………………………………………………… 33
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 35
B. Jenis Penelitian........……………………………………………..35
C. Data dan Sumber Data ............................................................ 35
D. Informan Penelitian….…….......……………………………….. 36
E. Prosedur Pengembangan Instrumen. ..................................... 36
F. Teknik Pengumpulan Data……………………………………… 38
G. Teknik Pengujian Keabsahan Data……………………………. 42
H. Teknik Analisis Data ............................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 46
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. KonteksPenelitian

Menurut Undang-undangNomor 20 Tahun 2003

“Pendidikanadalahusahasadardanterencanauntukmewujudkansuasanabel

ajardan proses pembelajaran agar

pesertadidiksecaraaktifmengembangkanpotensidirinyauntukmemilikikekua

tan spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan,

akhlakmulia, sertaketerampilan yang diperlukandirinya,

masyarakatbangsadannegara”.

Saatiniduniadihadapkandenganwabahpenyakit yang

disebabkanoleh virus yang bernama Coronavirus Diseases

ataudikenaldenganistilah Covid-19. Padatanggal 30 Januari 2020 WHO

menetapkansebagaikedaruratankesehatanmasyarakat yang

meresahkandunia. Dampak Covid-19 di Indonesia

saatinicukupbesarbagiseluruhmasyarakat.

Denganterusmelonjaknyakasuspositif virus corona di Indonesia

mendesakpemerintah Indonesia untuksegeramenanganipandemi Covid-19

denganmembuatberbagaikebijakansepertimenerapkanphsycal distancing,

PSBB (pembatasansosialberskalabesar), dan lockdown.

Denganadanyakebijakanpemerintahtersebuttentumenimbulkandampak

yang besardiberbagaiaspekkehidupan, khususnyapadaaspekpendidikan di

Indonesia.
2

Denganditerapkannyapembatasansosialberskalabesarmendorongpemerin

tahuntukmengeluarkankebijakanterhadappelaksanaanpendidikan di

Indonesia, karenabagaimanapunproses

pembelajaranharustetapberlangsung agar tujuandari proses

pembelajarandapattercapaisecarautuh.

Padatanggal 24 Maret, MenteriPendidikandanKebudayaanRepublik

Indonesia mengeluarkansuratedaranNomor 4 Tahun 2020

tentangpelaksanaankebijakanpendidikandalammasadaruratpenyebaran

Covid-19, dalamsuratedarantersebutdijelaskanbahwa proses

pembelajarandilaksanakan di rumahmelaluipembelajaran daring

ataudalamjaringan. Hal tersebutdilakukanuntukmencegahpenyebaran virus

corona.

UntukmemperkuatsuratedaraniniKementrianPendidikandanKebudayaanR

epublik Indonesia menerbitkanSuratEdaranNomor 15 Tahun 2020

tentangpedomanpenyelenggaraanpembelajarandarirumahdalammasadaru

ratpenyebaran Covid-19. Adanyapandemi Covid-19

inimenuntutlembagapendidikanuntukmelakukaninovasidalam proses

pembelajaran. Salah

satubentukinovasitersebutadalahdenganmelakukanpembelajaranjarakjauh

(PJJ) ataudalamjaringan (daring).

DalamUndang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 15,

dijelaskanbahwa PJJ adalahpendidikan yang

pesertadidiknyaterpisahdaripendidikdanpembelajarannyamenggunakanbe
3

rbagaisumberbelajarmelaluiteknologikomunikasi, informasidan media lain.

Dalampelaksanaannya, PJJ dibagimenjadiduapendekatan,

yaitupembelajaranjarakjauhdalamjaringan (daring)

danpembelajaranjarakjauhluarjaringan (luring). Dalampelaksanaan PJJ,

satuanpendidikandapatmemilihpendekatan (daring atau luring

ataukombinasikeduanya)

sesuaidengankarakteristikdanketersediaan,kesiapansaranadanprasarana.

Dari paparan di atas, salahsatujenis PJJ adalahpembelajaran daring.

MenurutAsmuni (2020) “sistempembelajaran daring

merupakansistempembelajarantanpatatapmukasecaralangsungantar guru

danpesertadidik, melainkansecara online yang menggunakanjaringan

internet”.

MenurutThome “pembelajaran daring adalahpembelajaran yang

dalam proses pembelajarannyamenggunakanteknologi multimedia, kelas

virtual, video, teks online animasi, email, pesansuara, teleponkonferensi,

dan video streaming online” (Kuntarto, 2017:101). Sejalandenganpendapat

Moore dkk, (2011) mengatakan “pembelajaran daring adalahpembelajaran

yang memanfaatkanjaringan internet denganaksesibilitas, fleksibilitas,

konektivitas, dankemampuanuntukmenumbuhkaninteraksipembelajaran

yang beragam”. Menurut Enriquez (2014) “dalampembelajaran daring guru

danpesertadidikmelakukanpembelajaranbersama, waktu yang sama,

denganmenggunakanberbagaiaplikasi, sepertiWhatsapp, Edmodo,


4

Telegram, Zoom Meeting, Google Meet, Google Classroom, Quiepper

School, Ruang Guru danaplikasilainnya”.

Pembelajaran daring merupakansebuahtantanganbarubagi para

tenagapendidikdimasapandemiini, yang mengharuskanmereka para guru

mampumenggunakan media pembelajaran online,

untukdapatmelaksanakanpembelajaransecara online

dandiharapkanmampumeningkatkankreativitasnyadalam proses

pembelajaran. Untukmelaksanakanpembelajarandalamjaringanatau

daring, seluruhpihakyang ikutberperandalam proses

pembelajaranharusmemilikikesiapansepertijaringan internet

dengankonektivias yang memadaisertafasilitaslainnya yang

dapatmenunjang agar proses pembelajaransecara daring

dapatdilaksanakandenganbaikdanefektif. MenurutMulyasa (2013:100)

“guru harusmenyadaribahwapembelajaranmemilikisifat yang

sangatkomplekskarenamelibatkanaspekpedagogis, psikologis,

dandidaktissecarabersamaan”. Olehkarenaitu, pembelajaran daring

bukansekedarmateri yang dipindahmelalui media internet,

bukanjugasekedartugasdansoal-soal yang dikirimkanmelaluiaplikasisosial

media.

Pembelajaran daring harusdirencanakan, dilaksanakan,

sertadievaluasisamahalnyadenganpembelajaran yang terjadi di kelas.

Majid (2011:17) “mengatakanbahwaperencanaandapatdiartikansebagai

proses penyusunanmateripelajaran, penggunaan media pengajaran,


5

penggunaanpendekatandanmetodepengajaran,

danpenilaiandalamsuatualokasiwaktu yang

akandilaksanakanpadamasatertentuuntukmencapaitujuan yang

telahditentukan”.

Berdasarkanhasilobservasidanwawancaradengan guru di UPT

SDInpres 62

KepulauanSelayarpenulismemperolehhasiltemuanbahwapelaksanaanpem

belajaransecaradalamjaringanatau daring di

sekolahtersebutsudahterlaksana, padapembelajaran daring biasanya guru

menggunakanWhatsappdan Zoom. Didukungdenganfasilitas yang

menunjangpembelajaran daring, selainitu guru

melakukanpersiapansebelum proses pembelajaranberlangsung. Guru

tersebutjugamembuatvideo pembelajaranataumendownload video dari

internet sebagai media belajarbagipesertadidik, danbeberapa kali

dalamseminggu guru melaksanakanpembelajaranmelalui Zoom

untukmenjelaskanmateripembelajaran.

Berdasarkanuraian di

ataspenulistertarikuntukmelakukanpenelitianmengenai “Analisis Dampak

Covid 19 Pada Penerapan Pembelajaran Daring Dan Keterampilan

Siswa Pada UPT SD Inpres 62 Kepulauan Selayar”.

B. FokusKajianPenelitian

Penelitian ini difokuskan pada “Analisis Dampak Covid 19 Pada

Penerapan Pembelajaran Daring Dan Keterampilan Siswa Pada UPT SD


6

Inpres 62 Kepulauan Selayar” dan hanya terfokus pada pelaksanaan

pembelajaran daring danpeningkatanketerampilanSiswayang dilakukan

oleh guru dan peserta didik.

C. TujuanPenelitian

Berdasarkan fokuskajianpenelitian di atas maka tujuan dari

penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan Dampak Covid 19 Pada

Penerapan Pembelajaran Daring Dan Keterampilan Siswa Pada UPT SD

Inpres 62 Kepulauan Selayar.

D. ManfaatPenelitian

Dari hasil penelitian yang telah diperoleh penulis berharap dapat

menambah khasanah keilmuan dalam bidang pendidikan secara teoritis

mengenai pelaksanaan pembelajaran daring dimasa pandemi Covid-19

serta dapat dijadikan sebagai bahan kajian teori untuk mengetahui dan

memahami konteks penelitian.

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat menjadi sumber masukan bagi pihak sekolah

untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi,

sehingga dapat dijadikan pedoman dan masukan untuk melaksanakan

pembelajaran daring yang lebih baik.

b. Bagi Guru
7

Penelitian ini dapat menjadi sumber masukan dan bahan refleksi

bagi guru tentang pelaksanaan pembelajaran secara daring pada masa

pandemi Covid-19.

c. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi siswa mengenai

pelaksanaan pembelajaran daring sehingga dapat tetap aktif belajar

meskipun pembelajaran dilakukan secara daring.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menyuguhkan informasi kepada peneliti sebagai

calon pendidik tentang pelaksanaan pembelajaran daring pada masa

pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar


7

BAB II

Perspektif Teori dan Kajian Pustaka

A. Perspektif Belajar

1. Pengertian Pembelajaran

Menurutundang-

undangNo.20tahun2003“pembelajaranadalahprosesinteraksipesertadidikd

enganpendidikdansumberbelajarpadasuatulingkunganbelajar”.

Sejalandengan pendapat Azhar(2011)

“menjelaskanbahwapembelajaranadalahinteraksiyangberlangsungantarag

urudanpesertadidikyangdidalamnyamembawainformasidanpengetahuan”.

Sejalandengan pernyataan Sagala (2010) “pembelajaran adalah

mengajarkan siswamenggunakanprinsip-prinsippendidikandanteori-

teoribelajaryangmerupakanpenentuutama keberhasilanpendidikan”.

Berdasarkanpemaparanyangtelahdiuraikanpenulisdapatmenyimpul

kan bahwa pembelajaran adalah internalisasi ilmu pengetahuan kedalam

diri siswa, melalui proses interaksi antar siswa dengan pendidik.

dalampembelajaranterdapataktivitassiswasebagaipelajardangurusebagaip

endidik.Pembelajarandilakukandengantahapperencanaan,pelaksanaanda

nevaluasiolehguruselakupendidikyangkemudianditerapkanmelaluipertemu

anklasikaldengandidukungfasilitas yangmemadai.
8

2. TahapanPembelajaran

Tahapan pembelajaran ada tiga fase yaitu perencanaan

pembelajaran,pelaksanaanpembelajarandanevaluasipembelajaran.

a. PerencanaanPembelajaran

Menurut Rahmawati (2009:14) “perencanaan merupakan tahap

palingawaldanpenentudariseluruhkegiatanpembelajaranolehkarenaitu,

perencanaanmemilikiperanutamadalamsuatukegiatanyangakandilaksanak

an”. Menurut Hamzah (2006: 2) “pembelajaran memiliki

hakekatperencanaan atau perancangan desain sebagai upaya untuk

membelajarkansiswa”. Itulah sebabnya siswa dalam belajar, siswa tidak

hanya berinteraksidengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi

mungkin

berinteraksidengankeseluruhansumberbelajaryangdipakaiuntukmencapait

ujuanpembelajaranyangdiinginkan.

Upayaperbaikanpembelajarandilakukandenganasumsi,untukperbaik

an kualitaspembelajaran diawali dengan perencanaan pembelajaranyang

diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran. Dasar dari

programkegiatan pembelajaran adalah satuan pelajaran yang diambil dari

kurikulum.Menurut Harjanto (1997: 222) “materi pelajaran berada dalam

ruang

lingkupisikurikulum,karenaitupemilihanisipelajarantentusajaharussejalande

nganukuran atau kriteria-kriteria yang digunakan untuk isi kurikulum bidang

studibersangkutan”. Dalam hal ini perlu dirumuskan pokok materi


9

pembelajaranyang akan diberikan kepada siswa sesuai dengan jenis-jenis

kegiatan belajaryangtelahditetapkan.

Berdasarkanduapendapatdiatasdapatdisimpulkanbahwaperencana

ansebenarnyamengandungaspek-

aspeksepertisiswasebagaiindividuyangmemiliki tingkat kesiapan yang

memadai, langkah pengambilan keputusan,sasaran tujuan tertentu yang

akan dicapai, cara atau tindakan yang diambil,bagaimana menilai hasil

belajar siswa, serta apa saja yang harus

diperlukandalamupayapencapaiantujuan.Perencanaanpengajarandibuatun

tukantisipasidanperkiraantentangapayangakandilakukandalampengajaran,

sehinggaterciptasituasiyangmemungkinkanterjadinyaprosespembelajarany

anginovatifdalamupaya pencapaiantujuanyangdiharapkan..

b. ProsesPembelajaran

DalamTsalasa(2007)AhmadRohani(1995)menjelaskan“pelaksanaa

npembelajaranadalahprosesrealisasidariperencanaanpengajaran untuk

mencapai tujuanpembelajaran yang telahdirencanakan,atau dengan kata

lain pelaksanaan pengajaran selayaknya berpegang pada

apayangtertuangdalamperencanaan”.Prosespengajaranitudilandasiolehpri

nsip-prinsip yang fundamental yang akan menentukan apakah

pengajaranituberjalansecarawajardanberhasil.SedangkanRahmawati(200

9:17)“menjelaskanprosespengajaranmerupakaninteraksiantararowinput,in

strumental input dan pengaruh lingkungan”.

Dari kedua pendapat di atasdapat disimpulkan bahwa pembelajaran


10

diselenggarakan sesuai dengan apayang tertuang dalam perencanaan

pembelajaran. Situasi pengajaran itu sendiridipengaruhi oleh beberapa

faktor, ada faktor internal atau dari peserta didiksendiri dan faktor eksternal

atau dari lingkungan pembelajaran. Faktor-

faktortersebutlebihrincidijelaskansebagaiberikut:

1) FaktorSiswa

Menurut Hamalik (2001: 99) “murid adalah unsur penentu dalam

prosespembelajaran. Muridlah yang membutuhkan pengajaran, bukan

guru, guruhanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada murid”.

Muridlah

yangbelajar,karenaitumakamuridlahyangmembutuhkanbimbingan.Sehingg

muridmerupakankomponenterpentingdalamhubunganprosesbelajarmenga

jar.

2) FaktorGuru/Tenaga Pengajar

Keberhasilantujuanpendidikandisekolahadaditanganguru,karenagur

uberperandalampertumbuhandanperkembanganilmupengetahuan,ketera

mpilan, sikap dan pandangan hidup peserta didik. Oleh karena

ituguruharusmempunyaikompetensiprofesional(penguasaanmatapelajaran

),pedagogik, kepribadian dan sosial.Menurut Sopian (2016:96) “guru

dalammelaksanakan tugasnya harus memiliki seperangkat kemampuan di

bidangyang akan disampaikan serta harus memiliki penguasaan materi

agar
11

mudahditerimapesertadidikyangmeliputikemampuanmengawasi,melatih,m

engembangkan personalia sertaketerampilan profesional dansosial”.

3) FaktorKurikulum

Kurikulum dan pengajaran merupakan dua hal yang berbeda namun

eratkaitannyaantarasatudenganyanglainnya.Kurikulumpadadasarnyameru

pakan suatu perencanaan yang mencakup kegiatan dan pengalaman

yangperlu disediakanyang memberikan kesempatan secara luas bagi siswa

untukbelajar. Menurut Hamalik (2001:1) “Semua proses mengajar atau

pengajaran,atau pelajaran senantiasa berpedoman pada kurikulum tertentu

sesuai dengantuntutan lembaga pendidikan/sekolah dan kebutuhan

masyarakat serta faktor-faktorlainnya”

Dariteoritersebutdiketahuibahwa,bahanpelajaransebagaiisikurikulu

mmengacupadatujuanpembelajaranyanghendakdicapai.Olehkarenaitu,

tujuanyanghendakdicapaiitu secara khusus

menggambarkanperubahantingkahlakuyangdiharapkandapatdicapaisiswa

dalamprosesbelajar-mengajar.

4) FaktorSaranadanPrasarana

Menurut Barnawi & Arifin (2014:40) “sarana pendidikan adalah

segalasesuatuberupaperalatandanperlengkapansecaralangsung,sedangk

anprasaranapendidikanmencakupseluruh peralatandanperlengkapan

yangsecara tidaklangsungmenunjangprosespendidikan”.

c. EvaluasiPembelajaran

Evaluasipembelajaranmerupakanbagianintegraldariprosespembelaj
12

aran, artinya dalam pembelajaran akan melibatkan tiga aktifitas

yaituperencanaan,pelaksanaandanevaluasi.Pengukurandalambahasa

inggrisdiartikan measurement, dapat diartikan sebagai kegiatan untuk

“mengukur”sesuatu. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan

atau atas

dasarukurantertentu.Penilaianberarti,menilaisesuatu,sedangkanmenilaiitu

mengandungarti:mengambilkeputusanterhadapsesuatudenganmendasark

andiriatauberpegangpadaukurantertentu.

MenurutSugandi (2006:109)

“evaluasipengajaranmerupakansuatukomponendalamsistempengajaran,s

edangsistempengajaranitusendirimerupakanimplementasikurikulum,sebag

aiupayauntukmenciptakanbelajardikelas”.SedangkanmenurutHamalik(200

1:145)“prosesevaluasiumumnyaberpusatpadasiswa,iniberartievaluasidima

ksudkanuntukmenngamatihasilbelajarsiswadanberupayamenentukanbagai

manakesempatanbelajar”.Daridua pendapat di atas evaluasi dimaksudkan

untuk mengamati suatuprosespengajaran, di dalamnya meliputi peranan

guru, strategi pengajaran, materikurikulum, dan prinsip-prinsip belajar yang

diterapkan pada pengajaran. Itusebabnya evaluasi menempati kedudukan

penting dalam rancangan kurikulumdan rancangan pengajaran. Dalam

melakukan evaluasi hasil belajar

dituntutmengevaluasisecaramenyeluruhterhadappesertadidik,baikdarisegi

pemahamannyaterhadapmateriyangtelahdiberikan(aspekkognitif),maupun

darisegipenghayatan(segiafektif)danpengalamannya(aspekpsikomotorik).
13

B. Keterampilan Belajar

1. Pengertianketerampilanbelajar

Keterampilanmerupakankecakapanmelakukansuatutugastertentuya

ngdiperolehdengancaraberlatihterusmenerus,karenaketerampilantidakdata

ngsendirisecaraotomatismelainkansecarasengajadiprogramkanmelaluilatih

anterusmenerus. MenurutBudiarjo Lily (2007)

keterampilanbelajaradalahkeahlianyang didapatkan (acquired skill) oleh

sesorang individu melalui

proseslatihanyangkontinyudanmencakupaspekoptimalisasicara-

carabelajarbaikdalamdomainkogninif,afektifataupunpsikomotor.

Menjalani proses belajar merupakan bagian yang amat

pentingdalam kegiatan belajar di sekolah. Melalu kegiatan belajar materi

pokokyangharusdikuasaisiswaakandibahasolehgurubersamasiswa,melatih

kanbermacam-

macamketerampilan,mengerjakanberbagaitugassehinggasiswamelakukan

kegiatanbelajardalamrangkamemahamidanmenguasaimateripokokyangdi

maksudkan.Keterampilanmerupakankegiatan-

kegiatanyangbersifatneoromuscular,artinyamenuntutkesadaranyangtinggi.

Melaluiketerampilanbelajar,seseorangmemilikikemampuanmenetapkanlan

gkah-

langkahyangialaluisewaktumamasukiaktifitasbelajar.Misalnyasewaktuakan

menghafalsebuahdefinisi,seseorangtahulangkahpertamayangharusdilakuk

ansebelum menghafal.
14

Dibandingkandengankebiasaan,keterampilanmerupakankegiatanya

nglebihmembutuhkanperhatiansertakemampuanintelektual, selalu berubah

dan sangat disadari oleh individu.

Dalamprosesmenjadi(onbecomingprocess),dimanasiswamemerlukanempa

tpilaryaknipengetahuan,keterampilan,kemandiriandankemampuanuntuk

menyesuaikan diri danbekerjasama.

Keterampilan belajar adalah “Suatu keterampilan yang

sudahdikuasaiolehsiswauntukdapatsuksesdalammenjalanipembelajarandi

kampus(suksesakademik)denganmenguasaimateriyangdipelajari”.Dengan

kata lain,keterampilanbelajar

merupakansuatukeahliantertentuyangdimilikiolehsiswa,jikakeahliantersebu

tdilatihkan terus-menerus akan menjadi suatu kebiasaan yang baik

bagisiswa dalam belajar.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

keterampilanbelajar adalah suatu sistem, metode dan teknik yang baik

dikuasai olehsiswa tentang materi pengetahuan atau materi belajar yang

disampaikanolehgurusecaratangkas,efektifdanefisien,yangtentunyaketera

mpilanbelajartersebutharusdilatihkansehinggasiswamenjaditerampildalam

menjalanipembelajaran disekolah.

2. Aspek-aspekKeterampilanBelajar

Keterampilanbelajarsebagaisuatukemampuanyangberhubungan

dengan mencatat, mengorganisasi, mensintesa, mengingatkembali dan

kemampuan menggunakan informasi dan gagasan yangdiperoleh.


15

Kemudian keterampilan belajar dipandang sebagai sumberstrategis untuk

mengajar bagaimana belajar. Belajar adalah merupakan keterampilan dan

kompetensi siswa untuk:

a) Mengumpulkan gagasan dan informasi baru. Kemampuan ini

diperolehmelaluiketerampilan mendengarkandan membaca,

b) Mencatat apayang hendak diperoleh, keterampilan ini didapat

melalui keterampilanmencatat, membuat outline, dan membuat

kesimpulan,

c) Meningkatkanpemahaman,keterampilaninidiperolehmelaluisintesa

materidanmembuat hubungan dengan pelajaran sebelumnya,

d) Mengorganisasimateri,keterampilaninididapatdengan

membuatoutline,membuatbagan,menulisdanmencatat,

e) Mengingat,keterampilaninidapatdilakukan melalui organisasi

memori, dan menyampaikan kembali.

f) Keterampilanmenggunakaninformasidanide-

idebaru,keterampilanini didapat melalui keterampilan membuat

laporan dan keterampilanmelakukantesatauujian.

Keterampilan-keterampilantersebutmerupakan metode dan teknik

dalam memahami materi pelajaran,

olehkarenaituperludilatihkansecaraterstrukturkepadasiswadisekolah.

3. BentukKeterampilanBelajar

Keterampilan belajar erat kaitannya dengan proses serta

output(hasil) belajar. Artinya keterampilan belajar merupakan prasyarat


16

untukterciptanya proses belajar. Dan juga keterampilan belajar sebagai

suatukesiapanyangmembutuhkankesadarantinggidarisiswadidalambelajar

atausuatukondisiawaldalambelajaryangmembutuhkankesadaran serta

harus dipenuhi sarana dalam menciptakan belajar yangefektif yang

mencakup keterampilan mendengar, membaca,

mencatat,membuatoutline,mengorganisasibahan,membuatkesimpulan,me

ngingat,membuatlaporan,mempersiapkanujian,mengatasikejenuhandan

membangkitkanmotivasi.

Belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan

harusdilakukanselamahidup,karenamelaluibelajardapatmelakukanperbaik

andalamberbagaihalyangmenyangkutkepentinganhidup.Keberhasilanbelaj

arbagisiswadapatdiperolehjikasiswatersebutmemilikiberbagaiketerampilan

yangdibutuhkannyadalambelajar.Dalam belajar, siswa harus menguasai

beberapa keterampilan belajarantaralain:

a) Keterampilandalammenjalaniprosesbelajarmengajar

b) Keterampilandalammengingat,konsentrasidanketahanandalambel

ajar

c) Keterampilandalammeningkatkankemampuanmembaca

d) Keterampilandalampenyusunandanpenyelesaiantugas-tugas

e) Keterampilanbelajarsesuaidenganjurusanyangditempati

f) Keterampilandalammengikutiujian.

Berikutinidiuraikanberbagaiketerampilanyangdibutuhkansiswa

dalam belajar:
17

a) Keterampilandalammenjalaniprosesbelajar

Sebelummengikutipelajaran,siswadapatmempersiapkanmateri

pelajaran dengan cara membaca kembali catatan

sebelumnyadanmembacabahanyangakandipelajarisertamenemukan

hubungannya. Selain itu, siswa juga perlu melakukan persiapan

fisik.Keefektifanbelajarseseorangsangatdipengaruhiolehkesiapanbela

jarnya.

b) Sikapterhadapbelajar

Pandangandansikapsiswaterhadapprosesbelajardalmbatas-

batas tertentu mempengaruhikegairahan dan aktifitas

siswayangbersangkutan.Sikapdanpandanganyangposiifterhadapbela

jarakandapatmendorongsiswauntukmaubekerjakerassehubunganden

ganberbagaikegiatanbelajaryangakandijalani.

c) Persepsiyangpositifterhadapprogramstudi

Siswa hendaknya menaruh sikap dan pandangan yang

positifterhadapprogramstudiyangdijalaninya.Sikapdanpandangansep

ertiituakanmendorongsiswauntukmencintaiprogramstudiyangdimaksu

dkansehinggamembawadampak-

dampakyangmenguntungkanterhadap aktifitasbelajarsiswa.

d) Keterampilan dalam mengingat, konsentrasi dan ketahanan

dalambelajar.

Mengingatharusdidasariataskebutuhansertakesadaranuntuk

mencapai tujuan belajar lebih lanjut. Secara ideal materi


18

yangdipelajari hendaknya dapatdiingatdalamkualitasyangtinggi.

Ada tiga proses dasar dalam mengingat, yaitu encoding

yangberarti pemberian kode tertentu terhadap materi yang akan

disimpan, storage

yangberartiprosespengendapanmateriyangdipelajarisampai

terjadinya peristiwa mengingat, dan retrieval yang

berartiupayamemunculkankembalikesadaranmateriyangsebelumnya

diendapkan.

Konsentrasiadalahpemusatanpikiranterhadapsuatuhaldengan

menyampingkan semuahallainyang tidakberhubungan.Belajar yang

serius membutuhkan konsentrasi yang penuh. Untuk

itusiswaperlumenetapkantujuanbelajar. Tujuan belajar menurut

Slameto (2010)yaitu:

1) Bahanyangdipelajari dibagi-bagi,

2) Penetapan target belajar,

3) Penilaian dirisendiri.

Selainitu,menurut slameto, (2010)

mengaturlingkunganbelajardiantaranya:

1) Suasana hati dan sosio-emosional,

2) Pengaturan tugas-tugas, dan

3) Lingkungan fisik.

e) Keterampilan dalam meningkatkan kemampuan membaca

Kemampuanmembacayangtinggitidakdatangdengansendirinya, dan
19

tidak akan meningkat dari waktu ke waktu secaraotomatis. Peningkatan itu

harus diupayakan dengan kemauan yangkuatdan dengan usahayangkeras.

f) Keterampilandalampenyusunandanpenyelesaiantugas-tugas

Siswayangsedangmenjalanistudiataubelajardituntutuntukmenyelesa

ikantugas-tugastertentuuntuksetiapmatapelajaran. Salah satu faktor

penentu kesuksesan siswa dalam belajaradalah sejauh mana siswa dapat

menyelesaikan dengan baik tugas-tugas yang dituntut oleh guru.

Kemampuan dalam membuat tugas-tugas tersebut tidak dapat meningkat

dengan sendirinya tetapi perludiupayakan melalui kerja keras dengan

semangat dan kemauan yangkuat.

g) Keterampilanbertanya

Keaktifan siswa dalam proses belajar tampak apabila

siswamemberikankomentarterhadapmateriyangdibahas,bertanyatentang

bahan-bahan yang tidak dipahami dan berusaha

menjawabpertanyaanyangdilontarkanguruataudaritemansekelas.Keteramp

ilan bertanya merupakan unsur penting yang perlu

dikuasaiolehsiswa,mengingatbahwasiswaperlumendalamimateriyangdibah

as dalam proses belajar.

Bertanya tujuannya adalah

mengetahuidanmemahamimateripelajaranyangbelumdipahami,danataume

ncekkebenarankonsepataupengertianyangdimilikisiswa.Untukdapatbertan

yasecaraefektif, menurut PrayitnodanErmanAmti (2004)

dikemukakanrambu-rambusebagaiberikut:
20

1) Ikutiprosesbelajardariawalagaryangditanyakantersebutmem

angbelumdibahasataudibicarakanpadawaktu-

waktusebelumnya.

2) Tentukanlah bagian mana dari materi pelajaran yang betul-

betulbelummemahaminyaataubagianyangtidakdapatditemu

kanhubunganantarasatuunsurdenganunsurlainnyaataujikate

rdapathubunganantarasatubagiandenganlainnya,namunhub

ungantersebut tidaklanlogismenurutpikiran.

3) Untuktahapawal,yaitusiswayangbaru“belajarbertanya”,tulisla

hpertanyaanyangakan diajukantersebut.

4) Mintalah kesempatan untuk bertanya kepada guru dengan

caramengacungkantangan.

5) Apabilasudahdiberikesempatanuntukbertanya,ajukanlahpert

anyaanyang

telahdirumuskantersebutdengannadasuaraingintahu,danjan

gansekali-

kalidengannadamengujiataumenyalahkanoranglain.

6) Keterampilanmencatat,

Mencatatpelajaranmerupakansuatubentukketerampilanyang

perlu ditingkatkan. Untuk itu diperlukan keterampilan

khususuntuk kegiatan mencatat.Catatan yang bagus

hendaknya

sistematis,jelas,ringkas,menarikagarsiswasenangmempelaj
21

arikembalimateri yang telah dijelaskan.Beberapa pedoman

dalam

membuatcatatanyaitu:a)mencatatpelajarasecararingkas,b)m

encatatpelajaransecaracermat,c)mencatatpelajaransecarate

pat,d)menindaklanjuti catatan.

7) Keterampilanmenjawab,

Kemampuanmenjawabpertanyaanataumengemukakanpend

apat secara lisan, apalagi di depan orang banyak,

merupakansuatuhalyangamatbaik.Apalagisebagaiseorangsi

swayangmemilikiberbagaiideataupendapatterhadappertany

aanyangdiajukan oleh guru atau teman. Siswa harus berani

dan percaya diriterhadapjawaban yangakan iakemukakan.

C. PembelajaranDalamJaringan(Daring)

1. Pengertian Pembelajaran Daring

Menurut Thome “pembelajaran daring merupakan pembelajaran

yangdalampelaksanaanyamemanfaatkanteknologimultimedia,kelasvirtual,

video, teks online animasi, email, pesan suara, telepon konferensi, dan

videosteramingonline”(Kuntarto,2017:101).MenurutBilfaqih&Qomarudin(20

15:1) “Pembelajaran daring merupakan program pelaksana kelas

belajaruntukmencapaikelompokyangkuatdanluasmelaluijaringaninternetde

nganjumlah peserta yang tidak terbatas pembelajaran dapat dilaksanakan

secarakuatdandapatdilakukansecaragratismaupunberbayar”.MenurutMoor

edkk,(2011)“pembelajarandaringadalahpembelajaranyangmemanfaatkanj
22

aringaninternetdenganaksesibilitas,fleksibilitas,konektivitas,dankemampua

nuntukmenciptakanberagamjenisinteraksipembelajaran”.

Menurut Bilfaqih (2015:4) “dalam pembelajaran daring siswa

diberikanmateri berupa rekaman video atau slideshow, dengan tugas

mingguan

yangharusdiselesaikansiswadenganbataswaktuyangtelahditentukan”.Pem

belajaran daring memilki kelebihan mampu menumbuhkan sikap

mandiripada siswa saatbelajar(selfregulatedlearning).

Bedasarkan pemaparan yang telah uraikan penulis dapat

menyimpulkanpembelajaran daring atau dalam jaringan adalah

pembelajaran yang

dalampenerapannyamemanfaatkanjaringaninternet,intranetdan

ekstranetataukomputeryangterhubunglangsungdancakupannyaluas.Dalam

pembelajaransecara daring siswa belajar menggunakan aplikasi online

sehingga mampumeningkatkan kemandiriansiswa saatbelajar.

2. SistemPembelajaranDaring

Pendidikan jarak jauh atau daring dilaksanaakan dalam berbagai

bentukpembelajaranyangpadadasarnyamembutuhkanketersediaanberbag

aisumberbelajar.MenurutRahmawati(2009:23)“polapembelajaraninimenca

kuppenyelenggaraanprogrampembelajaranmelaluipendidikantertulisatauk

orespondensi,bahancetak(modul),radio,audio/video,TV,berbantuankomput

er,danataumultimedia melaluijaringancomputer”.

MenurutWarsita(2007:16)sistempembelajarandalampendidikanjarak
23

jauhataudaringadalah:“(1)pesertadidikbelajarmandiribaiksecaraindividualm

aupunkelompokdenganbantuan minimal dari orang lain, (2) materi

pembelajaran disampaikan

melaluimediayangsengajadirancanguntukbelajarmandiri.internetdimanfaat

kansebagaimedia untuk penyampaian materi pembelajaran dalam

pendidikan jarak jauh

atauDaring,(3)untukmengatasimasalahbelajardiupayakankomunikasiduaar

ahantarapesertadidikdengantenagapengajarataulembagapenyelenggara.K

omunikasiduaarahinidapatberupatatapmukamaupunkomunikasimelalui

mediaelektronikatausering disebut sebagai tutorial elektronik, (4) untuk

mengukur hasil belajar secaraberkala diadakan evaluasi hasil belajar, baik

yang sifatnya mandiri maupun

yangdiselenggarakandiinstitusibelajar,(5)padadasarnyapesertapendidikanj

arakjauhdituntutuntukbelajarmandiri,belajardengankemauandaninisiatifsen

diri”.

3. PenyelenggaraanPembelajaranDaring

Pembelajarandalamjaringanataudaringpadadasarnyaadalahpembel

ajaran yang dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi virtual

yangtersedia,meskidemikian,pembelajaransecaradaringharustetapmempe

rhatikan kompetensi yang hendak disampaikan dan diajarkan

kepadasiswa.MenurutMulyana(2013:100)“Guruharusmemahamibahwape

mbelajaran merupakan suatu hal yang sangat kompleks karena

melibatkanaspek pedagogis, psikologis, dan didaktis secara bersamaan”.


24

Oleh karena itu,pembelajaran daring bukan hanya pembelajaran yang

memindahkan materimelalui media internet, dan guru bukan hanya sekedar

memberikan tugas dansoal-

soalyangdikirimkanmelaluiaplikasisosialmedia(online),pembelajarandaring

harus tetap dipersiapkan, dilaksanakan, serta dievaluasi sama

halnyadenganpembelajarantatapmuka.

Dalam pembelajaran daring guru harus tetap menjelaskan materi

yangakandipelajariolehpesertadidikmeskipuntidaksecaramaksimal,olehkar

enaitu penggunaan metode ceramah perlu diterapkan dalam pembelajaran

daring.Menurut Tambak (2014:378) “metode ceramah adalah metode

penyampaianpelajaranataumateridenganpenuturanlisansecaralangsungm

aupunperantarauntukmencapaiindikatoratautujuanpembelajaranyangdiingi

nkan”.Setelahdiberikanpenjelasanmateritentupesertadidikakanlebihmudah

memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga peserta

didikmampu mengerjakan tugas yang diberikan guru. Karena dalam

pembelajarandaring ini guru selalu memberikan tugas untuk mengukur

pemahaman pesertadidik.MenurutSuparti(2014:58-

59)“metodepenugasanadalahmetodepengajarandenganpemberiantugaspa

dapesertadidikagarmelakukankegiatan belajar untuk dapat dipertanggung

jawabkan dalam rentang waktuyangtelahditentukan”.

Menurut Majid (2011:17) “perencanaan dapat diartikan sebagai

prosespenyusunan bahan ajar, menggunakan media, menggunakan

pendekatan danmetode pembelajaran, serta mengevaluasi dalam kurun


25

waktu tertentu

untukmencapaitujuanpembelajaranyangtelahditetapkan”.Berdasarkanpern

yataanini, perencanaan pembelajaran daring yang ideal harus mengikuti

pola

yangtelahdisebutkanyaitu:“1.Perencanaandapatdiartikansebagaisuatupros

esmenyiapkanmateripembelajaran. 2. Penggunaan media, media

pembelajaran merupakan alat

bantuyangdigunakanuntukmempermudahsiswadalammemahamimateripe

mbelajaran. 3. Penggunaan pendekatan, mencerminkan cara berpikir dan

sikapseorangpendidikdalammenyelesaikanpermasalahanyangditemuiketik

akegiatan pembelajaran berlangsung. 4. Penggunaan metode

pembelajaran , suatuproses pemberian bahan ajar secara teratur dan

sistematis kepada siswa oleh

guruataupengajar.5.Mengevaluasidalamjangkawaktutertentu,kemudianmel

aksanakandalamjangkawaktutertentuuntukmencapaitujuanyangditetapkan

”.

Halutamayangharusdilakukangurudalampembelajaranadalahmenyi

apkan materi dan menyusunmateri yang sesuai. Materi

pembelajaranberasal dari indikator pencapaian kompetensi, sehingga

rangkaian materi

yangdisampaikangurumampumenerapkanstandarisipadakurikulum2013.M

enurut Syarifudin (2020) “teori kontruktivisme yang memungkinkan

siswaberperanaktifharustetapdiperhatikandalammateripembelajarandaring,
26

olehkarena itu materi yang diberikan bukan materi yang utuh atau materi

yangkompleks,melainkanmateriberuparangsanganataustimulusuntukmeng

arahkan siswa menarik sebuah kesimpulan dari kompetensi yang

hendakdikuasai”.Untukmempermudahprosespembelajaranmakapengguna

anmediadalam pembelajaran daring harus tetap diperhatikan. Pendekatan

dan

metodepembelajaranharusberdasarkankebutuhanvirtual,karenatidaksemu

ametodekonvensional dapatdigunakandalam pembelajaran daring,

sehingga perludilakukanmodifikasiterlebihdahulu.

MenurutDillondkkterdapattigahalyangdapatmemberikanefekterhada

ppembelajarandaringyaitu:“1.Teknologi, jaringan harus diatur sedemikian

rupa sehingga dapat dilakukannyapertukaran sinkronisasi dan

asinkronisasi, siswa harus memiliki akses yang mudah(misalnya melalui

akses jarak jauh) dan jaringan harus mengambil waktu palingsedikit untuk

bertukar dokumen. 2. Kharakteristik pengajar, pengajar

memilikiperanutamadalamkeefektifanpembelajaransecaradaring.Siswayan

ghadirdalamkelasdenganinstrukturataupengajaryangmemilikisifatpositifterh

adappenyaluranmateri dan memahami tentang teknologi akan mampu

menghasilkanpembelajaranyangpositif.

3.Kharakteristiksiswa,Leidnermengungkapkanbahwasiswa yang tidak

memiliki keterampilan dasar sertakedisiplinan yang tinggi akanlebih baik

menggunakan pembelajaran secara konvensional, sedangkan siswa

yangmemilikikedisiplinandankepercayaandiriakanmampuuntukmelaksanak
27

anpembelajaransecaradaring”.

Bahan belajar harus dijamin sampai pada sasaran peserta didik

sebelumwaktu digunakan. Pelayanan dukungan belajar (student support

service) perludikembangkan, mengingat dalam pendidikan jarak jauh atau

daring pesertadidik perlu lebih banyak bantuan belajar. Penilaian peserta

didik dapat dilihatdari keberhasilan pendidikan jarak jauh atau daring yang

diukur dari seberapabaik produk dari sistem tersebut. Untuk itu penilaian

yang teratur

hendaknyadilakukansepanjangprosespembelajarandandiakhirsatusatuanw

aktupendidikan. Penilaian yang dimaksud hendaklah beracuan patokan

(CriterianReference Evaluation)adildantidakkompromis.

4. MediaYangDigunakanDalamPembelajaranDaring

Menurut Tafonao (2018:105) “media adalah alat bantu dalam

prosespembelajaranyangmanadenganadanyamediadapatmerangsangpes

ertadidikmelakukansesuatu,memotivasipolapikir,kemampuandalamdiri,sert

aketerampilanyangdimilikisehinggadapatmendorongprosesbelajar”.Menur

ut Yohana dkk, (2020) “salah satu media yang bisa digunakan

dalampembelajaranadalahmediadaring,pembelajarandaring(online

learning)merupakanmodelpembelajaranyangberbasisICT(InformationCom

municationTechnology)”.Pembelajarandaringtermasukmodelpembelajaran

yang berpusat pada siswa.Dengan demikian, siswa

dituntutmandiridanbertanggung jawabterhadapprosespembelajarannya.

Dengandemikian,jelas
28

bahwakeaktifanpesertadidikdalambelajardaringsangatmenentukanhasilbel

ajaryangmerekaperoleh.Semakiniaaktif,semakin banyak pengetahuan atau

kecakapan yang akan diperoleh.

Biasanyamediayangbanyakdigunakandalambelajar

daringadalahmenggunakanmedia

SmartphoneberbasisAndroid,Laptopataupunkomputer.

5. KelebihanDanKekuranganPembelajaran Daring

MenurutSuherydkk,(2020)pembelajaransecaradaringmemilikikelebi

handiantaranya:

1) Pengajardansiswadapatberkomunikasisecaramudahmelaluiintern

etsecarakapansajakegiatanberkomunikasiitudilakukantanpadibat

asiolehjarak,tempat,danwaktu.

2) Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang teratur

dan terjadwal melalui internet.

3) Siswa dapat mengulang materi setiap saat dan dimana saja

apabila diperlukan. Siswa akan lebih mudah mendapatkan

tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan ajar yang

dipelajarinya dengan mengakses internet.

4) Pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet

yang bisa diikuti dengan jumlah siswa yang banyak.

5) Siswa yang pasif bisa menjadi aktif.

6) Pembelajaran menjadi lebih efisien karena dapat dilakukan kapan

saja dan dimana saja terutama bagi mereka yang tempat


29

tinggalnya yang lebih jauh.

MenurutSuherydkk,(2020)kelebihanpembelajarandaringjugatidakterl

epasdariberbagaikekurangan,yaitusebagaiberikut:

1) Interaksi secara tatap muka yang terjafi antara pengajar dan siswa

menjadi ataubahkan antara siswa itu sendiri.

2) Pembelajaran daring lebih banyak ke aspek bisnisdaripada sosial

dan akademik.

3) Pembelajaran yang dilakukan cenderung lebih ketugas yang

diberikan guru melalui buku yang diberikan.

4) Pengajar dituntut

untuklebihmenguasaiteknikpembelajarandenganmenggunakanIC

T(InformationCommunication Technology).

5) Siswa yang kurang mempunyai motivasi belajarcenderung gagal.

6) Belum meratanya fasilitas internet yang tersedia di tempat

yangbermasalahdenganlistrik, telpondankomputer.

Pembelajaran daring terkadang juga ada kelebihan dan kekurangan

yangdialamiolehpesertadidik.Kekuranganyangpalingmenonjoladalahpenga

jardansiswatidakterbiasadenganpembelajarandaring.Apalagidalampembel

ajaran daring menggunakan aplikasi melalui Smarthphone ataupunLaptop

karena tidak semua peserta didik bisa menggunakannya

terutamauntukanaktingkatSekolahDasaryangmasihminimpengetahuanme

nggunakanmediaelektronik.

D. COVID-19(CoronavirusDiseases)
30

Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya

suatupenyakityangdisebabkanolehsebuahvirusyangbernamacoronaataudi

kenaldenganistilahCovid-

19(CoronavirusDiseases),diketahuiasalmuasalvirusiniyaituberasaldariWuh

an,Tiongkok,ditemukanpadaakhirtahun2019.Coronavirusadalahsekelompo

kbesarvirusyangmenyebabkanpenyakitringanhinggakematianpadapenderit

anya.CoronavirusDiseases2019(Covid-19) adalah penyakit yang

sebelumnya tidak pernah ditemukan padamanusia karena tergolong

penyakit jenis baru yang disebabkan oleh virus.Gejala umum infeksi Covid-

19 antara lain gejala gangguan pernapasan

akutsepertibatuk,demam,dansesaknapas.

Masainkubasivirusinisekitar5-

6haridenganmasainkubasiterpanjangyaitu14hari.InfeksiCovid-

19dapatmenimbulkangejalaringan,sedang atau

berat.Gejalaklinisyangtimbulyaitudemam (suhu>38℃),batukdan kesulitan

bernafas. Selain itu dapat disertai dengan sesak nafas memberat,fatigue,

myalgia,gejalagastrointestinalsepertidiaresertagejalasalurannafaslain.Sete

ngahdaribeberapa pasien

timbulsesakdalamsatuminggu.Berikutsindromklinisyangdapatmunculjikater

infeksi:

1. Tidakberkomplikasi

Kondisiinimerupakansuatukondisiyangterbilangkondisiteringan.Geja

layangmunculmerupakangejalayangtidakspesifik.Gejalautama tetap
31

muncul seperti demam, batuk, dapat disertai dengan

nyeritenggorokan,kongestihidung,sakitkepala,dannyeriotot.

2. PneumoniaRingan

Gejalautamayangmunculsepertidemam,batuk,dansesak.Namuntida

kadatandapneumoniaberat.Padaanak-anakdenganpneumoniaringan

ditandaidenganbatukdansusahbernapas.

3. Pneumoniaberat,padapasiendewasa:

Gejala yang mucul diantaranya demam atau infeksi saluran

nafasdengan tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas:

30x/menit),distress pernapasan berat atau saturasi oksigen pasien <90%

udara

luar.Virusinisemakincepatmenyebarkeberbagainegaralainnyayangdibawao

leh para wisatawan atau orang-orang yang berkunjung ke negara

lainyangtanpasadartelahterpaparviruscoronasehinggamerekamenyebarka

nnyakeorang lain yang belum terpapar.Hal inilah yangmenjadi salah satu

penyebab virus corona menyebar dengan sangat cepatdiNegara-

negaralain.SalahsatunegarayangterdampakadalahnegaraIndonesia.

Kasus penyebaran virus corona ini semakin bertambah

setiapharinyadinegaraIndonesia.Akibatnyabanyaksektor-

sektoryangterhambat salah satu contohnya yaitu dalam sektor pendidikan.

Sekolah-sekolahsertakampus-

kampusseluruhnyadiliburkanterkaitdengancoronavirustersebut.Salahsatun

yayaitusekolahdasar.Pembelajarandisekolahdasarmenjaditerhambatkaren
32

amengikutiinstruksipemerintahyangmengharuskan libur sekolah dan

menyuruh siswanya untuk belajar dirumahmasing-

masing.Melihatkondisiinipemerintahmenerapkanpembelajaranjarakjauh.

E. PenelitianRelevan

Untuk menghindari duplikasi, penulis perlu melakukan

penelusuranterhadappenelitianterdahulu.Darihasilpenelusurantersebut,dip

erolehinformasi beberapa penelitian yang relevan. Penelitian relevan yang

penuliskaji sesuaidengan masalah padapenelitianini adalahsebagai berikut:

PertamapenelitianyangdilakukanNovaIrawatiSimatupang,dkk,2020

tentang “Pelaksanaan Pengajaran Online Pada Masa Pandemi Covid-

19denganMetodeSurvey” denganhasilmasihdiperlukanusaha ekstra

daripemerintah dan segala pihak yang berkaitan agar guru terbiasa

menggunakanteknologi dalam proses pembelajaran. Selain itu sarana dan

prasarana untukpelaksanaan pembelajaran online juga perlu mendapat

perhatian khusus daripemerintah dan pihak terkait. Persamaan penelitian

ini dengan penulis adalahpada variabel yang hendak diamati yaitu

pelaksanaan pembelajaran daringdimasa pandemi Covid-19. Perbedaan

penelitian inidengan penulis adalahtempat dan waktu penelitian, pada

penelitian ini menggunakan metode surveydan angket dalam pengumpulan

datanya, sedangkan penulis

menggunakanteknikpengumpulandataobservasi,wawancara

dandokumentasi.

KeduapenelitianyangdilakukanolehNadifUlfia,2020tentang“Pembelaj
33

aranDaringDimasaPandemiCovid-19:RefleksiParaSiswa”,dengan hasil

kondisi fasilitas dan infrastruktur oleh pelajar maupun

pengajarcukupmenggambarkankesiapanpelaksanaanpembelajarandaring.

Persamaanpenelitianinidenganpenulisadalahpadavariabelyangakandiamat

i yaitu pelaksanaan pembelajaran daring dimasa pandemi Covid-

19.SedangkanPerbedaandenganpenulisyaituwaktudantempatpenelitianter

sebut dilakukan, objek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa

SMAsedangkanpenulis menelitisiswa sekolahdasar.

KetigapenelitianyangdilakukanolehReditaWiguna,dkk,2020tentang

“Analisis ProsesPembelajaran Siswa Berbasi Online

(Daring)DiKelasRendahPadaMasaPandemiCovid-

19”,denganhasilpelaksanaanpembelajaran daring di Sekolah SDN

Brawijaya mengalami beberapa kendaladan belum berjalan secara efektif

khususnya di kelas rendah, karena tidaksemua peserta didik paham dan

melaksanakan proses pembelajaran sesuaidengan arahan yang diberikan

guru. Persamaan penelitian ini dengan penulisadalah pada variabel yang

diamati yaitu pelaksanaan pembelajaran daring disekolah dasar.

Perbedaan penelitian ini dengan penulis adalah pada waktu

dantempatpenelitian,danpadasubjekpenelitiandimanapenelitiantersebutme

nelitikelasrendahsedangkanpenulis menelitikelastinggi.

F. KerangkaBerpikir

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, dapat diketahui bahwa


34

penulisakan mengungkapkan pelaksanaan pembelajarandaring pada masa

pandemiCovid-19disekolahdasar.

Dampak
Pandemi Covid - 19

Kebijakan Pemerintah
Surat Edaran Nomor 4
Tahun 2020

Pelaksanaan Kegiatan
Pendidikan Secara
Daring

Perencanaan Proses Evaluasi


Pembelajaran Daring Pembelajaran Daring Pembelajaran Daring

Keterampilan
Belajar Siswa

Gambar2.1Kerangkaberfikir

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup besar dalam

duniapendidikan,denganadanyapandemimengharuskanpemerintahuntukm

engeluarkan kebijakan agar pembelajaran tetap dapat berlangsung dengan

baikkarenapembelajaranharustetapdilakukan.Olehkarenaitupemerintahme

ngeluarkanSuratEdarannomor4yangmenyatakanbahwapembelajaranharus

dilaksanakansecaradaringuntukmencegahpenyebaranCovid-
35

19.Pembelajaranharus tetap berlangsung dengan baik meskipun dilakukan

secara daring. Agarpembelajaran daring dapat berlangsung dengan baik

dan mampu meningkatkan keterampilan siswa maka pembelajaran

harustetapdirencanakan,dilaksanakandandievaluasiolehguruataupendidiks

ehinggatujuanpembelajarantetaptercapaimeskipunpembelajarandilakukan

secaradaring.
35

BAB III

METODEPENELITIAN

A. Lokasi danWaktuPenelitian

1. Lokasi Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini, maka peneliti

melaksanakan penelitianinipada siswa kelas VI UPT SD Inpres Benteng No.

62 Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah siswa 23

orang di kelas VI A.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari bulan 8

sampai bulan 10 padatahunajaran2021.

B. JenisPenelitian

Pendekatan yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah

pendekatanKualitatif,denganjenispenelitianfenomenologi,halinididapatidari

sebuahfenomenayangterjadidilingkungansekitarsehinggamenghasilkansua

tuinformasiyangdiperlukan.Penelitianinibertujuanuntukmendetesiskanmen

genaihasilpenelitianyangmembahastentangpelaksanaanpembelajarandari

ngsiswakelasVIApadamasa pandemiCovid-19diSekolahDasar.

C. Data danSumber Data

1. Data

Datadalampenelitianiniberupateksdetesistentangpelaksanaanpemb

elajaran daring siswa kelas VI Adimasa pandemi Covid-19 pada UPT SD

Inpres 62 Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi


36

Selatanyangdiperolehpenulisdarihasilobservasi,wawancara

dandokumentasi.

2. SumberData

Sumber data adalah semua hal yang dapat memberikan informasi

mengenaidata. Terdapat dua sumber data dalam penelitian ini yaitu Data

primer dan

datasekunder.DataprimerberasaldarinarasumberyaitugurukelasVI AUPT

SD Inpres 62 Kepulauan

Selayar,dansiswakelasVIA.Datasekunderdalampenelitian ini berupa arsip,

data tertulis dan dokumen yang digunakan

sebagaipenguatdatayangtelahdidapatsebelumnya.

D. InformanPenelitian

Informan dalam penelitian ini yaitu guru yang bertugas sebagai wali

kelas VI AUPT SD Inpres 62 Kepulauan Selayar dan 3 orang siswa

yangdiambilberdasarkansiswaberkemampuantinggi,sedangdanrendah.

Informan yang berstatus guru bertujuan utuk mengimpun informasi yang

berkaitan tentang metode pembelajaran daring yang diterapkan secara

daring. Sedangkan informan yang berstatus siswa bertujuan untuk

menghimpun pendapat siswa berkaitan pembelajaran daring.

E. Prosedur Pengembangan Instrumen

Metode analisis pada penelitian ini menggunakan tiga tahapan

perolehan data.

1. Reduksi Data (Data Reduction)


37

Pengurangan informasi merupakan cara untuk mengembangkan

informasi lebih lanjut, baik mengurangi informasi yang dianggap kurang

penting maupun tidak penting, maupun menambah informasi yang dirasa

kurang. Informasi yang didapat di lapangan mungkin sangat besar.

Pengurangan informasi berarti menyimpulkan, memilih hal-hal

pokok, memusatkan perhatian pada hal-hal penting, mencari topik dan

contoh. Selanjutnya informasi yang akan direduksi memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan memudahkan para ilmuwan untuk melakukan

pemerolehan informasi yang membantu, dan mencarinya bila diperlukan.

(Sugiyono, 2007).

2. Penyajian Data/ Display

Dengan display atau penyajian data, akan lebih jelas dalam

memahami yang terjadi selama penelitian. Sejak saat itu, penting untuk

memiliki rencana kerja yang bergantung pada apa yang dipahami. Dalam

memperkenalkan informasi, selain menggunakan teks, juga dapat berupa

bahasa nonverbal seperti outline, diagram, denah, jaringan, dan tabel.

Pertunjukan informasi adalah cara pengumpulan data yang didalangi

tergantung pada klasifikasi atau pengelompokan yang diperlukan.

Miles dan Huberman dalam menampilkan informasi eksplorasi

subjektif harus dimungkinkan sebagai penggambaran singkat, grafik,

hubungan antar kelas, diagram alur dan semacamnya. Dia mengatakan

"yang paling biasa digunakan untuk memperkenalkan informasi dalam

penelitian kualitatif adalah teks cerita" (Sugiyono, 2007).


38

3. Verifikasi Data (Conclusions drowing/verifiying)

Kemajuan terakhir dalam strategi pemeriksaan informasi adalah

konfirmasi informasi. Konfirmasi informasi selesai jika ujung dasar yang

diangkat masih bersifat sementara, dan akan ada perubahan jika tidak

disertai dengan bukti pendukung yang kuat untuk membantu tahap

pengumpulan informasi berikutnya. Jika tujuan yang diangkat pada tahap

awal didukung oleh bukti yang substansial dan dapat diprediksi ketika

pemeriksaan kembali ke lapangan untuk mengumpulkan informasi, maka

pada saat itu tujuan yang diangkat adalah tujuan yang dapat dipercaya atau

dapat diandalkan (Sugiyono, 2007).

Dalam penelitian kualitatif, tujuan yang diperoleh mungkin memiliki

pilihan untuk menjawab pusat ujian yang telah direncanakan sejak awal

penelitian . Ada kalanya ujung-ujung yang didapat tidak bisa dimanfaatkan

untuk menjawab persoalan tersebut. Hal ini sesuai dengan jenis penelitian

kualitatif itu sendiri bahwa isu-isu yang muncul dalam penelitian kualitatif

belum permanen dan dapat muncul setelah ilmuwan terjun ke lapangan.

Harapan dalam penelitian kualitatif adalah menemukan hipotesis

baru. Penemuan-penemuan tersebut dapat berupa penggambaran suatu

barang yang dipandang tidak jelas, setelah diteliti gambaran yang kabur

tersebut dapat diperjelas dengan spekulasi-spekulasi yang telah

ditemukan. Selain itu, hipotesis yang didapat dijadikan alasan untuk

melakukan penelitian tambahan.


39

F. TeknikPengumpulanData

1. Observasi

Observasiadalahsuatukegiatanyangkompleks,suatuprosesyangtera

ngkai dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik observasi

dilakukanapabilaberkaitandenganperilakumanusia,proseskerja,gejala-

gejalaalamdanbilarespondenyangdiamatitidakterlalubesar(Sugiyono,2013:

145).Dalampenelitianini, peneliti menggunakan observasi Non partsipan

dimana peneliti tidak terlibatlangsung dengan aktivitas subjek yang diamati,

tetapi hanya sebagai

pengamatindependent(Sugiyono,2013:145).Observasiyangdiambilyaituob

servasiterstruktur,dimanaobservasidirancangsecarasistematistentangapay

angakandiamati,kapandandimanatempatnya(Sugiyono,2013:145).

Tabel3.1Kisi-kisiLembarObservasi

Variabel Indikator Sub Indikator NoItem

Perencanaanp 1. Membuat SS : Sangat


embelajaran RPPpembelajarandari seringDiberis
ng kor 5
Pelaksanaan 2. Membuatmediapembel S :Sering Diberi
Pembelajaran ajaran skor 4
Daring 3. Menyiapkanmateri RG : Ragu-ragu
ataubahanajar Diberi
skor 3
TS : Tidak
seringDiberis
kor 2
ST : Sangat
tidak sering
biberi skor 1
40

Prosespembe 1. Kesiapangurudalam SS : Sangat


lajaran pembelajaran sering Diberi
2. Metodeyangdigunak skor 5
anguru S : Sering
3. Media yang Diberi
digunakan guru skor 4
dalampembelajaran RG : Ragu-ragu
daring Diberi
4. Kesiapan skor 3
peserta didik TS : Tidak sering
dalampembelaj Diberi skor 2
arandaring ST : Sangat
5. Sarana dan tidak sering biberi
prasarana skor 1
dalampembel
ajarandaring
6. Kesulitan dalam
pembelajaranda
ring
7. Pendekatanyangdila
kukanguru
EvaluasiPemb 1. Bentukevaluasidala
elajaran mpembelajaran
daring
2. Karakteristikpeserta
didik

Sumber:Dimodifikasidari Rahmawati(2009)danMajid(2011)

2. Wawancara

Wawancaraadalahpertemuanduaoranguntukbertukarinformasidang

agasan melalui tanya jawab, sehingga dapat dibangun sebuah makna

dalam

suatutopik.Wawancaradigunakansebagaikegiatandalamrangkapengumpul

andatajikaseorang peneliti ingin mengadakan kajian awal untuk

menemukan permasalahanyang hendak diteliti, dan juga jika peneliti ingin

mengetaui hal-hal dari

respondenyanglebihmendalam.(Sugiyono,2013:231).
41

Jeniswawancarayangdilakukanpadapenelitianiniyakniwawancarater

strukturartinya,wawancarayangmenggunakanpedomanwawancarayangdis

usunsecarasistematis untukpengumpulandata.

Tabel3.1Kisi-kisiLembar Wawancara

Variabel Indikator Sub Indikator NoItem


Perencanaanpemb 1. MembuatRPPpembelajara
elajaran ndaring
2. Membuatmediapembelaja
Pelaksanaan ran
Pembelajaran 3. Menyiapkanmateri
Daring ataubahanajar
Prosespembelaja 4. Kesiapangurudalampemb
ran elajaran
5. Metode yang
digunakan
gurudalampembelaj
arandaring
6. Media yang digunakan
guru
dalampembelajarandarin
g
7. Karakteristikpesertadidik
8. Kesiapan peserta
didik
dalampembelajaran
daring
9. Sarana dan
prasarana
dalampembelajara
ndaring
10. Kesulitan dalam
pembelajarandaring
11. Pendekatan yang
digunakan
gurudalampembelajara
ndaring
EvaluasiPembelaj 12.Bentukevaluasi
aran dalampembelaj
aran daring
Sumber:DimodifikasidariRahmawati(2009)danMajid(2011)
42

3. Dokumentasi

Teknikdokumentasimerupakanperlengkapandaripenggunaanteknikp

engumpulan data melalui wawancara pada jenis penelitian kualitatif

(Sugiyono2013:240).Dokumentasidigunakanuntukmengumpulkaninformas

imengenaipermasalahan dalam penelitian sehingga menambah

pembuktian terhadap suatukejadian. Pengambilan data dokumentasi

dilakukan saat berlangsungnya kegiatanwawancara dan observasi,

bertujuan untuk memberi penguatan pada

penelitian.Dalampenelitianinidokumenyangdibutuhkanyangberhubungand

enganpelaksanaan pembelajaran daring yang dilakukan guru kelas VI

AUPT SD Inpres 62 Kepulauan Selayar, datanya dapat berupa foto ketika

guru sedangmengajarsecaradaringdandokumenlainnyayang

mendukungpenelitian.Datainidigunakanuntukmelengkapidatasebelumnyay

angbelumlengkapatausebagaidata pendukung.

G. Teknik Pengujian Keabsahan Data

Setelah mendapatkan data-data, selanjutnya peneliti menguji data

yang

telahdiperolehdenganmelakukantriangulasidata.Penelitiankualitatifharusbi

samendapatkandatayangkredibel,untukitusangatperludilakukannyaujikeval

idandata yang diperoleh. Uji validitas data dalam penelitian kualitatif bisa

denganperpanjanganpengamatan,peningkatanketekunandalampenelitian,

diskusibersama teman sejawat, dan analisis kasus negatif (Sugiyono, 2013:

270). Ujivaliditas yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah


43

triangulasi. Triangulasiyaitu teknik pengumpulan data dimana teknik ini

sifatnya yaitu mengkorelasikandari berbagai teknik pengumpulan data serta

sumber data yang telah ada. Dimanadalam penelitian ini penulis akan

melakukan triangulasi sumber yakni dengan

caramengecekdatayangtelahdidapatkandaribeberapasumberdata.Kemudi

antriangulasi teknik dilakukan dengan mengecek data kepada sumber yang

samatetapidenganteknikyangberbeda.

H. TeknikAnalisisData

Datayangsudahterkumpulsetelahmelakukanprosesobservasidanwa

wancara,penulisharusmelakukananalisisdata.Dalamhalinipenulismenggun

akan teknik analisis data model Miles and Huberman dimana aktivitasdalam

analisis data kualitataif dilakukan secara interaktif dan berkelanjutan

hinggadatanya jenuhMiles andHuberman dalamSugiyono(2013:246).

Adapun langkah analisis datanya yaitu reduksi data, penyajian data,

sertapengambilan kesimpulan.

1. Reduksidata

Kegiatan reduksi data yaitu merangkum hal-hal pokok dan

memfokuskankepadatitikyangdianggappentingkemudiandicaritemapolanya

.Dengandemikian data akan memberikan gambaran yang lebih jelas

sehingga penulis tidakkesulitan dalam mengumpulkan data selanjutnya.

Dalam mereduksi data, penulisakan diarahkan kepada hasil akhir atau

tujuan dari penelitian, yaitu tujuan padapenemuan.

2. Penyajian data
44

Setelah data direduksi kemudian dilakukan penyajian data,

penyajian datadapat dilakukan dengan memperlihatkan semua data yang

dikelompokkan dalambentuk deskriptif dan ditarik kesimpulannya. Dengan

penulis menyajikan data, halini tentunya akan memudahkan penulis untuk

memahami apa yang terjadi, dankemudian bisa merencanakan

kegiatanapayangakan dilakukanselanjutnya.

3. Pengambilankesimpulan

Kesimpulan awal pada penyajian data masih bersifat sementara dan

akanberubah jika tidak didukung dengan bukti yang kuat untuk mendukung

data awalyang telah terkumpul. Tetapi jika kesimpulan yang penulis

temukan pada tahapawal telah didukung dengan bukti-bukti yang valid,

maka kesimpulan tersebutmerupakankesimpulanyangbersifatkredibel.

I. ProsedurPenelitian

Berikut tahappenelitian yangpenulisgunakan adalah:

1. Tahappersiapan

a) Menyusuninstrumen penelitian

Di dalam menyusun instrument penelitian, penulis mengumpulkan

datamelaluiobservasi,wawancara,dandokumentasi.

b) Mendatangi informan

Untuk memperoleh data yang lengkap maka penulis harus

mendatangirespondenagartidakterjadikesalahpahamandalammelakukansu

atupenelitian.

2. Tahappelaksanaan
45

Pada tahapan ini adalah proses pengumpulan data dengan

menggunakaninstrumen-instrumen yang sudah dipersiapkan, mengelola

data, menganalisisdata dan menyimpulkan data. Pada tahap ini, kegiatan

yang penulis lakukanadalah melakukan observasi dan wawancara dengan

guru kelas VI A, dan 3siswa kelasVIAdiUPT SD Inpres 62 Kepulauan

Selayar.

3. Tahappenyelesaian

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun data-

datayang telah diperoleh sertamenganalisisdalam bentuk laporanhasil

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai