Para analis kebijakan harus dapat membedakan antara masalah publik dan masalah privat.
Jika seseorang kehabisan bensin dalam sebuah perjalanan memakai kendaraan bermotor,
hal tersebut dikatakan sebagai masalah privat. Jika terjadi kelangkaan minyak dan gas
yang melanda masyarakat luas, hal itu disebut sebagai masalah publik. Ilustrasi tersebut
menggambarkan perbedaan yang sangat jelas antara masalah publik dan masalah privat.
Para analis kebijakan pun harus siap dihadapkan pada metamasalah.
memiliki kinerja sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dari minimnya
pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman dalam meneliti, menilai dan menetapkan
angka kredit pustakawan. Dari 7 (tujuh) anggota tim penilai, yang pernah mengikuti Dikat Tim
Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan baru 1 (satu) orang, sehingga beban penilaian lebih
Beberapa pengertian kinerja yang dikemukakan oleh beberapa pakar, seperti yang
dikemukakan Rivai dan Basri (2005) dalam Sinembela (2018:481) sebagai berikut:
1. Stolovitch dan Keeps (1992) kinerja adalah seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk
2. Griffin (1987) kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri
pekerja.
3. Hersey dan Blanchard (1993) kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan.
Untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan
tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif
untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan
5. Casio (1992) kinerja merujuk pada pencapaian tujuan pegawai atas tugas yang diberikan
kepadanya.
6. Schermenhorn, Hunt, dan Osborn (1991) kinerja sebagai kualitas dan kuantitas dari
pencapaian tugas-tugas, baik yang diakukan oleh individu, kelompok, maupun organisasi.
Dari uraian di atas, dapat diartikan bahwa kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh
karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan, hal tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 2.2.3
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi (Kopelman: 1986:26)
Karakteristik Organisasi
1. Imbalan
2. Penetapan tujuan
3. Seleksi
4. Latihan dan
pengembangan Karakteristik Individu
5. Kepemimpinan 1. Pengetahuan
6. Struktur organisai 2. keterampilan
3. kemampuan
Karakteristik Pekerjaan Kinerja
4. motivasi
1. Penilaian pekerjaan
2. Umpan balik prestasi 5. kepercayaan dan nilai-
3. Desain pekerjaan nilai
4. Jadwal kerja 6. sikap
Dari analisis maslah di atas maka penulis menetapkan bahwa teori poister dipandang dapat dijadikan
pisau analisis dalam membedah masalah peneitian ini, karena memenuhi seluruh indicator yang ada
dalam teori Poister.
Sumber daya manusia merupakan unsur yang penting dalam organisasi, karena SDM sangat
menentukan arah dan kemajuan organisasi, pustakawan sebagai SDM dalam perpustakawaan harus
bekerja secara professional dalam menelola dan mengembangkan pelakanaan kegiatan di bidang
kepustakawanan dan kegiatan lainnya secara mandiri. Profesionalisme pustakawan pun haru
ditingkatkan jika perpustakaan ingin terus tumbuh dan berkembang dalam lingkungannya yang terus
berubah.
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014, jenjang Jabatan Pustakawan Ahli terdiri atas:
2. Pustakawan Utama, tugas dan fungsi utamanya adalah bersifat strategis operasional yang
3. Pustakawan Madya, yaitu tugas dan fungsi utamanya bersifat strategis sektoral yang
mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tinggi, dengan kepangkatan mulai dari Pembina
4. Pustakawan Muda, yaitu tugas dan fungsi utamanya bersifat taktis operasional yang
mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat lanjutan, dengan kepangkatan mulai dari Penata
5. Pustakawan pertama, tugas dan fungsi utamanya bersifat operasional yang mensyaratkan
kualifikasi profesional tingkat dasar, dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda (III/a),
1. Pustakawan Penyelia, tugas dan fungsi utamanya adalah sebagai pembimbing, pengawas,
Tingkat I (III/d).
2. Pustakawan Pelaksana Lanjutan, tugas dan fungsi utamanya adalah sebagai pelaksana
penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan
mulai dari Penata Muda (III/a) dan Penata Muda Tingkat I (III/b).
3. Pustakawan Pelaksana, yaitu tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana yang
mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari oleh
suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari Pengatur Muda
5. Koleksi Deposit
-Buku 3.769 4.992
2.307 2.573
-Terbitan pemerintah 22 190
5/17 1.584/747
-Majalah
16 792
-Surat kabar
-AudioVisual
keahlian tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Stephen Robbins (1996) yang mengemukakan
bahwa kinerja diartikan sebagai hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan individu
dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama. Pengertian di atas menunjukkan
bahwa kinerja seseorang sangatlah penting, sebab dengan kinerja akan diketahui sejauh mana