Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas Mata Pelajaran


Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah
Kelas/ Semester : XI / Gazal
Mata Pelajaran : Layanan Lembaga Keuangan Syariah
Materi Pokok : Pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil
Alokasi Waktu : 15 x 45 Menit (3x pertemuan)

B. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital,
dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan
Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:


KD IPK
3.4. Menerapkan pembiayaan pada 3.4.1. Menjelaskan pengertian pembiayaan
bank syariah dengan sistem bagi 3.4.2. Mengidentifiaksi jenis pembiayaan dengan sistem bagi hasil
hasil 3.4.3. Menguraikan sistem pembiayaan mudharabah
3.4.4. Menguraikan sistem pembiayaan musyarakah

4.4. Melakukan pembiayaan pada bank 4.4.1. Membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem
syariah dengan sistem bagi hasil bagi hasil
4.4.2. Melakukan pembiayaan dengan sistem bagi hasil

D. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1
3.4.1. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery leraning Peserta didik dapat
menjelaskan pengertian pembiayaan dengan benar dan penuh tanggung jawab serta teliti.
3.4.2. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery leraning Peserta didik dapat
mengidentifiaksi jenis pembiayaan dengan sistem bagi hasil dengan benar dan penuh tanggung jawab
serta teliti.
3.4.3. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery leraning Peserta didik dapat
menguraikan sistem pembiayaan mudharabah. dengan benar dan penuh tanggung jawab serta teliti.
Pertemuan 2 dan 3
3.4.4. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery leraning Peserta didik dapat
menguraikan sistem pembiayaan musyarakah dengan benar dan penuh tanggung jawab serta teliti.
4.4.1. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery leraning Peserta didik dapat
membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil dengan benar, percaya diri,
kreatif, dan penuh tanggung jawab.
4.4.2. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery leraning Peserta didik dapat
melakukan pembiayaan dengan sistem bagi hasil dengan benar, percaya diri, professional, mandiri dan
penuh tanggung jawab

E. Materi Pembelajaran
Pembiayaan pada Bank Syariah dengan Sistem Bagi Hasil
1. Pengertian Pembiayaan
Bank syariah meruapakan suatu lembaga keuangan yang berasaskan, antara lain keadilan, kemitraan,
transparansi dan universal serta melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip perekonomian Islam.
Kegiatan usaha perbankan ini, mempunyai ciri khas antara lain mengharamkan riba, konsep uang sebagai alat
tukar bukan sebagai komoditas dan tidak dipekenankan melakukan kegiatan spekulasi dalam berbagai
bentuknya. Ketika bank syariah pertama kali berkembang baik, ditanah air maupun mancanegara, sering kali
dikatakan bahwa bank syariah adalah bank bagi hasil. Hal ini dilakukan untuk membedakan bank syariah
dengan bank konvensional yang beroperasi dengan sistem bunga. Hal ini betul, tetapi tidak sepenuhnya benar.
karena sesungguhnya bagi hasil itu hanya merupakan bagian saja dari sistem operasi bank syariah. Bagi
Hasil adalah sebuah bentuk pengembalian dari kontrak investasi, berdasarkan suatu periode tertentu dengan
karakteristiknya yang tidak tetap dan tidak pasti besar kecilnya perolehan tersebut. Dengan demikian, dapat
dikatan bahwa sistem bagi hasil sudah pasti merupakan salah satu praktik perbankan syariah. Namun
sebaliknya, praktik perbankkan syariah belum tentu seluruhnya menggunakan sistem bagi hasil. Karena salin
sistem bagi hasil, masih ada sistem jual-beli dan sewa-menyewa yang juga digunakan dalam sistem operasi
bank syariah.
Sistem bagi hasil (profit and loss sharing) yang diterapkan dalam perbankan syariah seperti yang
terdapat dalam mudharabah dan musyarakah merupakan praktek perkongsian yang sudah lazim digunakan
sebelum Islam datang. Mudharabah dan musyarakah merupakan produk dari pembiayan yang berbasis bagi
hasil, dimana kedua produk tersebut menawarkan kerjasama dua orang atau lebih untuk melakukan proyek
usaha. Dua pembiayaan ini, dikatakan sebagai produk dari pembaiayaan bagi hasil karena dalam usaha
mudharabah dan musyarakah tidak diperbolehkannya memungut riba, sekecil apapun. Dengan melarang riba,
Islam berusaha membangun sebuah masyarakat berdasarkan kejujuran dan keadilan. Keadilan dalam konteks ini
memiliki dua dimensi, yaitu pemodal berhak untuk mendapatkan imbalan, tetapi harus sepadan dengan resiko
dan usaha yang dibutuhkan, dan imbalan yang didapat ditentukan oleh keuntungan dari proyek yang
dimodalinya. Yang dilarang dalam Islam adalah keuntungan yang ditetapkan sebelumnya.
Mudharabah dan musyarakah atau yang sering dikenal dengan istilah profit and loss sharing (PLS)
adalah dua model perkongsian yang direkomendasikan dalam Islam karena bebas dari sistem riba. Maka dalam
pembahasan ini, penulis akan menjelaskan semua yang berkaitan dengan produk pembiayan berbasis bagi hasil
yaitu mudharabah dan musyarakah.

B. Pembiayaan Mudharabah
1. Definisi mudharabah
Menurut Adiwarman mengutip pendapat M. Anwar Ibrahim bahwa “Mudharabah adalah persetujuan
kongsi antara harta dari salah satu pihak dengan kerja dari pihak lain, dimana satu pihak berperan sebagai
pemilik modal dan mempercayakan sejumlah modalnya untuk dikelola oleh pihak kedua, yakni si pelaksana
usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan untung”.
Atau bisa juga dikatakan bahwa mudharabah berasal dari kata “adhdharby fil ardhi” yaitu bepergian
untuk urusan dagang. Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara pemilik dana dan
pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan
kedua belah pihak, sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik dana.
2. Dasar hukum mudharabah
Menurut ijmak ulama, mudharabah hukumnya jaiz (boleh). Hal ini dapat diambil dari kisah Rasulullah
yang pernah melakukan mudharabah dengan Siti Khadijah. Siti Khadijah bertindak sebagai pemilik dana dan
Rasulullah sebagai pengelola dana. Jenis bisnis ini sangat bermanfaat dan sangat selaras dengan prinsip
dasar ajaran syariah, oleh karena itu msaih tetap ada di dalam sistem islam. Dasar Hukum dari mudharabah
adalah:
a. Al-Quran
“apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah SWT.”
(QS 62:10)
“.... maka, jika sebagian dari kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya...” (QS 2:283)
b. As-Sunnah
Dari shalih bin suaib r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda, “tiga hal yang di dalamnya terdapat
keberkatan: jual beli secara tangguh, muqaradhah ( mudharabah), dan mencanpurkagandum dengan tepung
untuk keperluan rumah bukan untuk dijual.” (HR.Ibnu Majah)

“ Abbas bi Abdul Muthalib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada
pengelola dananya agar tidak mengurangi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan
ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia ( pengelola dana ) harus menanggung resikonya. Ketika
persyaratan yang ditetapkan Abbas didengar Rasulullah SAW baliau membenarkannya.” (HR. Thabrani
dari Ibnu Abbas)
3. Rukun dan karakteristik mudharabah
Faktor-faktor yang harus ada dalam akad mudharabah yaitu:
a. Pelaku (pemilik modal atau pelaksana usaha)
Dalam akad mudharabah, harus ada dua pelaku. Pihak pertama sebagai pemilik modal (shahib al-
mal), sedangkan pihak kedua (mudharib atau ‘amil) bertindak sebagai pelaksana usaha.
b. Objek, objek mudharabah merupakan konsekuensi logis dari tindakan yang dilakukan oleh para
pelaku.
c. Persetujuan faktor ketiga yakni persetujuan kedua belah pihak, merupakan konsekuensi dari
prinsip an-taraddin minkum (sama-sama rela).
d. Nisbah keuntungan, adalah rukun yang khas dalam akad mudharabah, yang tidak ada dalam
akad jual beli. Nisbah mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua belah pihak yang
bermudharabah.

Karakteristik mudharabah
· ketentuan Pembiayan
a. pembiayaan untuk suatu usaha yang produktif
b. LKS membiayai 100% kebutuhan proyek usaha, sedangkan nasabah bertindak sebagai mudharib
c. Jangka waktu usaha, tatacara pengembalian dana dan pembagian keuntungan ditentukan
berdasarkan kesepakatan.
d. Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah disepakati bersama dan sesuai
dengan syariah, LKS tidak ikut dalam managemen tetapi mempunyai hak untuk melakukan
pembinaan dan pengawasan.
e. Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tunai dan bukan piutang.
f. LKS menanggung semua kerugian mudharabah kecuali jika mudharib melakukan kesalahan yang
disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian.
g. Pada prinsipnyta, pembiayan mudharabah tidak ada jaminan
1) Agar mudharib tidak melakukan penyimpangan, LKS dapat meminta jaminan dari mudharib
atau pihak ketiga.
2) Jaminan dapat dicairkan apabila mudharib terbukti melakukan pelanggaran akad.

4. Bentuk-bentuk Mudharabah
Dalam PSAK, mudharabah diklasifikasikan ke dalam 2 jenis yaitu mudharabah muthalaqah dan
mudharabah muqayyadah. Berikut adalah pengertian masing-masing jenis mudharabah
a. Mudharabah muthalaqah adalah mudharabah dimana pemilik dananya memberikan kebebasan kepada
pengelola dana dalam pengelolaan investasinya. Mudharabah ini disebut juga investasi tidak terikat.
b. Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada
pengelola antara lain mengenai dana, lokasi, cara, dan/atau objek investasi atau sektor usaha. Apabila
pengelola dana bertindak bertentangan dengan syarat-syarat yang diberikan oleh pemilik dana, maka
pengelola dana harus bertanggung jawab atas konsekuensi-konsekuesnsi yang ditimbulkan, termasuk
konsekuensi keuangan.

5. Berakhirnya Mudharabah
Lamanya kerjasma dalam mudharabah tidak tentu dan tidak terbatas, tetapi semua pihak berhak
untuk menentukan jangka waktu kontrak kerja sama dengan memberitahukan pihak lainnya. Namun,
akad mudharabah dapat berakhir karena hal-hal sebagai berikut (sabbiq, 2008):
a. Dalam hal mudharabah tersebut dibatasi waktunya, maka mudharabah berakhir pada waktu yang telah
ditentukan
b. Salah satu pihak memutuskan mengundurkan diri
c. Salah satu pihak meninggal dunia atau hilang akal
d. Pengelola dana tidak menjalankan amanahnya sebagai pengelola usaha untuk mencapai tujuan
sebagaimana dituangkan dalam akad. Sebagai pihak yang mengemban amanah ia harus bertindak baik
dan hati-hati
e. Modah sudah tidak ada

6. Implementasi Mudharabah dalam Perbankan Syariah


Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi
penghimpunan dana mudharabah diterapkan pada :
a. Tabungan berjangka, tabungan yang dimaksudkan untuk tujuan khusus, seperti tabungan haji, tabungan
kurban, deposito biasa;
b. Deposito spesial (special investment), dimana dana yang dititipkan nasabah khusus untuk bisnis tertentu,
misalnya mudharabah saja atau ijarah saja.
Adapun pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan untuk :
a. Pembiayaan modal kerja, seperti pembiayaan modal kerja perdagangan dan jasa.
b. Investasi khusus, disebut juga dengan mudharabah muqayyadah, dimana sumber dana khusus dengan
penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahib al-mal (bank).

C. Pembiayaan Musyarakah
1. Definisi Musyarakah
Berbeda dengan akad Mudharabah dimana pemilik dana menyerahkan modal sebesar 100% dan pengelola
dana berkontribusi dalam kerja, dalam akad musyarakah, para mitra berkontribusi dalam modal maupun kerja.
Keuntungan dari usaha syariah akan dibagikan kepada para mitra sesuai dengan nisbah yang disepakati para
mitra ketika akad, sedangkan kerugian akan ditanggung para mitra sesuai dengan proporsi modal.
Menurutt Afzalur Rahman, seorang deputi Secretary General in The Muslim School Trust, Musyarakah
secara bahasa adalah al-syirkah berarti al-ikhtilath (percampuran) atau persekutuan dua orang atau lebih,
sehingga antara masing-masing sulit dibedakan atau tidak dapat dipisahkan.
Menurut Dewan Syariah Nasional MUI dan PSAK No. 106 mendefinisikan Musyarakah sebagainakad
kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian
berdasarkan porsi kontribusi dana.
Musyarakah secara etimologi berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata syaraka yang bermakna
bersekutu, meyetujui. Sedangkan menurut istilah, musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau
lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal/expertise)
dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

2. Dasar hukum musyarakah


a. Al-Qur’an
“maka mereka berserikat pada sepertiga.” (QS 4:12)
“dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim
kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.” (QS 38:24)
b. As-Sunnah
Hadis Qudsi: “ Aku (Allah) adalah pihak ketiga dari dua orang yang berserikat, sepanjang salah
seorang dari keduanya tidak berkhianat terhadap lainnya. Apabila seseorang berkhianat terhadap
lainnya maka Aku keluar dari keduanya.” (HR. Abu Dawud dan Al-Hakim dari Abu Hurairah)
“ pertolongan Allah tercurah atas dua pihak yangberserikat, sepanjang keduanya tidak saling
berkhianat.’ (HR. Muslim)
Berdasarkan keterangan Al-Quran dan hadis tersebut, pada prinsipnya seluruh ahli fiqih sepakat
menetapkan bahwa hukum musyarakah adalah mubah, meskipun mereka maish memperselisihkan
keabsahan hukum dari beberapa jenis akad musyarakah.

3. Rukun dan Ketentuan Syariah dalam Musyarakah


Unsur yang harus ada dalam akad Musyarakah atau rukun musyarakah ada empat yaitu:
a. Pelaku terdiri atas para mitra
b. ojek musyarakah berupa modal dan kerja
c. Ijab qabul/ serah terima
d. Nisbah keuntungan
Ketentuan syariah:
a. Pelaku: para mitra harus cakap hukum dan balig
b. Objek musyarakah, merupakan suatu konsekuensi dengan dilakukannya akad musyarakah yaitu
harus ada modal dan kerja
1) Modal
a. Modal yang diberikan harus tunai
b. Modal yang diserahkan dapat berupa uang tunai, emas, perak, aset perdagangan, atau aset tidak
berwujud seperti lisensi, hak paten, dsb
c. Apabila modal yang diserahkan dalam bentuk nonkas, maka harus ditentukan nilai tunainya
terlebih dahulu dan harus disepakati bersama.
d. Modal yang diserahkan oleh setiap mitra harus dicampur.
e. Dalam kondisi normal, setiap mitra memiliki hak untuk mengelola aset kemitraan.
2) Kerja
a. Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan musyarakah
b. Tidak dibenarkan bila salah seorang di antara mitra menyatakan tidak ikut serta menangani
pekerjaan dalam kemitraan tersebut
c. Meskipun porsi kerja antara satu mitra dengan mitra lainnya tidak harus sama
d. Setiap mitra bekerja atas nama pribadi atau mewakili mitranya
e. Para mitra harus menjalankan usaha sesuai dengan syariah
c. Ijab kabul, adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela diantara pihak-pihak pelaku akad
yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara
komunikasi modern.
d. Nisbah
1. Nisbah diperlukan untuk pembagian keuntungan dan harus disepakati oleh para mitra di
awal akad sehingga risiko perselisihan diantara para mitra dapat dihilangkan
2. Perubahan nisbah harus berdasrkan kesepakatan kedua belah pihak
3. Keuntungan harus dapat dikuantifikasi dan ditentukan dasar perhitungan keuntungan tersebut
misalnya bagi hasil atau bagi laba
4. Keuntungan yang dibagikan tidak boleh menggunakan nilai proyeksi akan tetapi harus
menggunakan nilai realisasi keuntungan
5. Mitra tidak dapat menentukan bagian keuntungannya sendiri dengan menyatakan nilai
nominal tertentu karena hal sama dengan riba dan dapat melanggar prinsip keadilan dan
prinsip untung muncul bersama risiko (al ghunmu ni al ghurmi)
6. Pada prinsipnya keuntungan milik para mitra namun diperbolehkan mengalokasikan
keuntungan untuk pihak ketiga bila disepakati, misalnya untuk organisasi kemanusiaan
tertentu atau untuk
4. Berakhirnya Musyarakah
Musyarakah dapat berakhir apabila:
a. Salah seorang mitra menghentikan akad
b. Salah seorang mitra meninggal, atau hilang akal. Dalam hal ini mitra yang meninggal atau hilang
akal dapat digantikann oleh salah seorang ahli warisnya yang cakap hukum (balig dan berakal
sehat) apabila disetujui oleh semua ahli waris lain dan mitra lainnya.
c. Modal musyarakah hilang/habis. Apabila salah satu mitra keluar dari kemitraan baik dengan
mengundurkan diri, meninggal atau hilang akal maka kemitraan tersebut dikatakan bubar. Karena
musyarakah berawal dari kesepakatan untuk bekerja sama dan dalam kegiatan operasional setiap
mitra mewakili mitra lainnya

5. Jenis-jenis Musyarakah
Berdasarkan Eksistensi
a. Syirkah Al Milk, mengandung arti kepemilikan bersama yang keberadaannya muncul apabila dua
orang tau lebih memperoleh kepemilikan bersama atas suatu kekayaan (aset)
b. Syirkah Al’uqud (kontrak), yaitu kemitraan yang tercipta dengan kesepakatan dua orang atau
lebih untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Syirkah jenis ini dapat dianggap
sebagai kemitraan yang sesungguhnya, karena para pihak yang bersangkutan secara sukarela
berkeinginan untuk membuat suatu kerja sama investasi dan berbagi untung dan risiko. Syirkah
Al’uluq dapat dibagi menjadi empat: yaitu, syirkah Abdan, syirkah Wujuh, syirkah ‘Inan, dan
syirkah Mufawwadhah
Berdasarkan pernyataan PSAK
a. Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan
saat akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad (PSAK No. 106 par 04)
b. Musyarakah menurun/mutanaqisah adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana salah satu
mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya sehingga bagian dananya akan
menurunn dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha
musyarakah tersebut.

6. Implementasi Musyarakah dalam Perbankan Syariah


Implementasi musyarakah dalam perbankan syariah dapat dijumpai pada pembiayaan-pembiayaan
seperti:
a. Pembiayaan Proyek
Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek dimana nasabah dan bank sama-
sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut, dan setelah proyek itu selesai nasabah
mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank.
b. Modal Ventura
Pada lembaga keuangan khusus yang dibolehkan melakukan investasi dalam kepemilikan
perusahaan, musyarakah diaplikasikan dalam skema modal ventura. Penanaman modal dilakukan
untuk jangka waktu tertentu dan setelah itu bank melakukan divestasi atau menjual bagian
sahamnya, baik secara singkat maupun bertahap

F. Pendekatan, Model dan Metode :


 Pendekatan : Saintifik
 Model : Discovery Learning
 Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi

G. Media Pembelajaran :
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (Peserrta didik)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

H. Sumber Belajar
 Modul Layanan Lembaga Keuangan Syariah
 Buku refensi yang relevan,
 Lingkungan setempat

I. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (5 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdo’a untuk
memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan
mudharabah.

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 195 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi
pemberian Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan sistem
rangsangan) pembiayaan mudharabah. dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video/ power point materi yang relevan
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis
pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah.
● Pemberian contoh-contoh materi engertian layanan lembaga keuangan syariah dan sistem
keuangan syariah. untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan engertian
layanan lembaga keuangan syariah dan sistem keuangan syariah.
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait engertian layanan lembaga keuangan
syariah dan sistem keuangan syariah.
→ Mendengar
Pemberian materi Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis
pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah.oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan
sistem pembiayaan mudharabah.

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
(pertanyaan/ pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
identifikasi contohnya :
masalah)
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan
sistem pembiayaan mudharabah.

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
(pengumpulan diidentifikasi melalui kegiatan:
data)
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian,
jenis-jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah. yang sedang dipelajari dalam
bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi
dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi pengertian
layanan lembaga keuangan syariah dan sistem keuangan syariah yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi pengertian layanan
lembaga keuangan syariah dan sistem keuangan syariah yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi pengertian layanan lembaga keuangan
syariah dan sistem keuangan syariah yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi pengertian layanan lembaga keuangan syariah dan sistem keuangan syariah
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi pengertian layanan lembaga keuangan syariah dan
sistem keuangan syariah yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri pengertian layanan lembaga keuangan syariah dan sistem keuangan syariah sesuai
dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan
sistem pembiayaan mudharabah.

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
processing Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
(pengolahan
Data) → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan
sistem pembiayaan mudharabah.

→ Mengolah informasi dari materi Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-
jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah. yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Pembiayaan dengan prinsip bagi
hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah yang
sedang dipelajari
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan
sistem pembiayaan mudharabah.

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal
yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa
pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah. berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan
sistem pembiayaan mudharabah.

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Pembiayaan dengan
prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan
mudharabah. dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa
pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah. yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan
sistem pembiayaan mudharabah.

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian,
jenis-jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah. yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada Peserrta didik berkaitan dengan materi Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa
pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah. yang akan selesai
dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa
pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah. yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan Peserrta didik terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan sistem
pembiayaan mudharabah. berlangsung, guru mengamati sikap Peserrta didik dalam pembelajaran yang meliputi
sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab,
rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran tentang materi Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis
pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah., yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa
pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah. yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan Peserrta didik yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Pengertian
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian, jenis-jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan
mudharabah.
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf
serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berupa pengetian,
jenis-jenis pembiayaannya dan sistem pembiayaan mudharabah. kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
2. Pertemuan Ke-2 dan 3 (5 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil.

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 195 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Sistem
pemberian pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi
rangsangan) hasil.dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada
bank syariah dengan sistem bagi hasil.
● Pemberian materi Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada
bank syariah dengan sistem bagi hasil.
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Sistem
pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem
bagi hasil.
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Sistem pembiayaan musyarakah
serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil.
→ Mendengar
Pemberian materi Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada
bank syariah dengan sistem bagi hasil. oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan
sistem bagi hasil.

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
(pertanyaan/ pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
identifikasi contohnya :
masalah)
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan
sistem bagi hasil.

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
(pengumpulan diidentifikasi melalui kegiatan:
data)
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur
pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil. yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi
dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang Sistem
pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem
bagi hasil.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Sistem pembiayaan
musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil.
yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Sistem pembiayaan musyarakah serta
membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil. yang telah disusun
dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas materi dalam buku paket mengenai
materi Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah
dengan sistem bagi hasil.
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat
brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil. yang telah diperoleh pada
buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank
syariah dengan sistem bagi hasil. sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan
sistem bagi hasil.

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
processing Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
(pengolahan
Data) → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan
sistem bagi hasil.
→ Mengolah informasi dari materi Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur
pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil. yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Sistem pembiayaan musyarakah
serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan
sistem bagi hasil.

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal
yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat
brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil. berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan
sistem bagi hasil.

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Sistem pembiayaan
musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil.
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur
pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil. yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan
sistem bagi hasil.

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur
pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil. yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada Peserrta didik berkaitan dengan materi Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat
brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil. yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat
brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil. yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan Peserrta didik terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank
syariah dengan sistem bagi hasil berlangsung, guru mengamati sikap Peserrta didik dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran tentang Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank
syariah dengan sistem bagi hasil. yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur
pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil. yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan Peserrta didik yang selesai langsung diperiksa untuk materi Sistem pembiayaan
musyarakah serta membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil.
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf
serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Sistem pembiayaan musyarakah serta membuat brosur
pembiayaan pada bank syariah dengan sistem bagi hasil. kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.

J. Penilaian
1. Metode dan Bentuk Penilaian
Metode Bentuk instrument
Sikap Lembar pengamatan sikap /jurnal
Tes tertulis Tes uraian
Tes Ujuk Kerja Tes penilaian kinerja menggunakan melakukan penyelidikan

2. Instrumen
a. Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait
dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut
contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
b. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tertulis
Bentuk : Uraian Objektif
No Soal Kunci Jawaban Bobot
1. Jelaskan pengertian Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat 20
pembiayaan? dipersamakan dengan itu,berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebutsetelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi
hasil.
2. Jelaskan penggunaan akad apa Akad yang digunakan pada penghimpunan dana giro di bank 30
saja yang digunakan bank syariah yaitu:
syariah untuk menghimpun 1. Akad wadiah: akad titipan nasabah yang harus dijaga dan
dana! dikembalikan setiap saat nasabah ingin mengambilnya,
2. Akad Mudharabah: Akad kerjasama antara pemilik dana
dengan pengelola dana untuk melakukan kerjasama,
Keuntungan secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan
yang dituangkan dalam kontrak.
3. Jelaskan produk apa saja yang Produk yang digunakan bank untuk menghimpun dana dengan 25
digunakan bank untuk prisnip wadiah yaitu tabungan dan giro.
melakukan penghimpunan Tabungan merupakan simpanan yang pengambilannya dapat
dana bank syariah dengan dilakukan kapansaja sedangkan giro simpanan yang dapat diambil
prinsip wadiah? kapan saja dan cara pengambilannya menggunakan cek atau bilyet
giro.
4. Mengapa produk Karena deposito pada prinsipnya adalah produk investasi yang 25
penghimpuanan deposito pada menerapkan simpanan berjangka sehingga hanya menggunakan
bank syariah hanya akad mudharabah yang merupakan akad kerjasama. Jika deposito
menggunakan akad menggunakan akad wadiah maka jika nasabah sewaktu-waktu
mudharabah? mengambil dananya kegiatan investasi akan berhenti/tidak
berjalan.
Jumlah 100

Pedoman Penskoran
Kriteria Jawaban Skor Keterangan
1. Jawaban Salah 25%
Nilai Persoal = Bobot Nilai Akhir =
2. Jawaban benar tapi tidak lengkap 45% - 75%
Jawaban x Skor ∑ Nilai Persoal
3. Jawaban benar dan lengkap 100%

c. Penilaian Keterampilan
Instrumen penilaian keterampilan
Portofolio
Peserta didik diminta untuk membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan prisnip bagi hasil

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru memberikan soal yang diujikan sebelumnya dengan memilih soal Indikator yang
belum dipahami Peserta Didik

FORMAT PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli
2) Mencari informasi secara online tentang pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual
beli

Campaka, Juli 2021


Mengetahui, Guru Layanan Lembaga Keuangan Syariah
Kepala Sekolah

Drs. Darta Wawan Oktriawan

Anda mungkin juga menyukai