Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas Mata Pelajaran


Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah
Kelas/ Semester : XI / Gazal
Mata Pelajaran : Layanan Lembaga Keuangan Syariah
Materi Pokok : Pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli
Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit (2x pertemuan)

B. Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital,
dan Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital, dan
Dasar Bidang Bisnis dan Manajemen. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:


KD IPK
3.5. Menerapkan pembiayaan pada 3.5.1. Mengidentifikasi jenis pembiayaan dengan sistem jual beli
bank syariah dengan system jual beli 3.5.2. Menguraikan sistem pembiayaan murabahah
3.5.3. Menguraikan sistem pembiayaan salam
3.5.4. Menguraikan sistem pembiayaan istishna’

4.5. Melakukan pembiayaan pada bank 4.5.1. Membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem
syariah dengan system jual beli jual beli
4.5.2. Melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli

D. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1
3.5.1. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery learning Peserta didik dapat
mengidentifiaksi jenis pembiayaan dengan sistem jual beli dengan benar dan penuh tanggung jawab serta
teliti.
3.5.2. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery learning Peserta didik dapat
menguraikan sistem pembiayaan murabahah. dengan benar dan penuh tanggung jawab serta teliti.
3.5.3. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery learning Peserta didik dapat
menguraikan sistem pembiayaan salam. dengan benar dan penuh tanggung jawab serta teliti.
Pertemuan II
3.5.4. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery learning Peserta didik dapat
menguraikan sistem pembiayaan istishna’ dengan benar dan penuh tanggung jawab serta teliti.
4.5.1. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery learning Peserta didik dapat
membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli dengan benar, percaya diri,
kreatif, dan penuh tanggung jawab.
4.5.2. Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model discovery learning Peserta didik dapat
melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli dengan benar, percaya diri, professional, mandiri dan
penuh tanggung jawab

E. Materi Pembelajaran
Pembiayaan pada Bank Syariah dengan Sistem Jual Beli
1. MURABAHAH
a. Pengertian Murabahah
Ba’i al-murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang
disepakati. Dalam ba’i almurabahah, penjual harus memberi tahu harga produk yang ia beli dan menentukan
suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya Misalnya, pedagang eceran membeli komputer dari grosir
dengan harga Rp10.000.000,00, kemudian ia menambahkan keuntungan sebesar Rp750.000,00 dan ia menjual
kepada si pembeli dengan harga Rp10.750.000,00. Pada umumnya, si pedagang eceran tidak akan memesan
dari grosir sebelum ada pesanan dari calon pembeli dan mereka sudah menyepakati tentang lama pembiayaan,
besar keuntungannya yang akan diambil pedagang eceran, serta besarnya angsuran kalau memang dibayar
secara angsuran.
Ba’i almurabahah dapat dilakukan untuk pembelian secara pemesanan dan biasa disebut sebagai
murabahah kepada pemesan pembeliaan (KPP). Dalam kitab al-Umm, Imam Syafi’i menamai transaksi sejenis
ini dengan istilah al-aamir bisy-syira.
b. Landasan Syariah
1) Al-Qur’an
“… Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba ….” (al-Baqarah: 275)
2) Al-Hadits
Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasulullah saw besabda, “Tiga hal yang di dalamnya terdapat
keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah(mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk
keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR.Ibnu Majah)

c. Syarat Bai’ al-Murabahah


1) Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah.
2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.
3) Kontrak harus bebas dari riba.
4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesuadah pembelian.
5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian
dilakukan secara utang.
Secara prinsip, jika syarat dalam (1), (4), atau (5) tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan :
a) Melanjutkan pembeliaan seperti apa adanya.
b) Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang yang dijual.
c) Membatalkan kontrak.
Jual beli secara al-murabahah di atas hanya untuk barang atau produk yang telah dikuasai atau
dimiliki oleh penjual pada waktu negosiasi dan berkontrak. Bila produk tersebut tidak dimiliki si penjual, sistem
yang digunakan adalah murabahah kepada pemesan pembelian (murabahah KPP). Hal ini dinamakan demikian
karena si penjual semata-mata mengadakan barang untuk memenuhi kebutuhan si pembeli yang memesannya.

d. Beberapa Ketentuan Umum


1) Jaminan
Pada dasarnya, jaminan bukanlah satu rukun atau syarat yang mutlak dipenuhi dalam bai’ al-
murabahah, dengan demikian juga dalam murabahah KPP. Jaminan dimaksudkan untuk menjaga agar si
pemesan tidak main-main dengan pesanan. Si pembeli (penyedia pembiayaan/bank) dapat meminta si pemesan
(pemohon atau nasabah) suatu jaminan (rahn)untuk dipegangnya. Dalam teknis operasionalnya, barang-barang
yang dipesan dapat menjadi salah satu jjaminan yang bisa diterima untuk pembayaran utang.
2) Utang dalam Murabahah KPP
Secara prinsip, penyelesaian utang si pemesan dalam transaksi murabahah KPP tidak ada kaitannya
dengan transaksi lain yang dilakukan si pemesan kepada pihak ketiga atas barang pesanan tersebut. Apakah si
pemesan menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban
menyelesaikan utangnya kepada si pembeli.
Jika pemesan menjual barang tersebut sebelum masa angsurannya berakhir, ia tidak wajib segera
melunasi seluruh angsurannya. Seandainya penjualan aset tersebut merugi, contohnya kalau nasabah adalah
pedagang juga, pemesan tetap harus menyelesaikan pinjamannya sesuai kesepakatan awal. Hal ini karena
transaksi penjualan kepada pihak ketiga yang dilakukan nasabah merupakan akad yang benar-benar terpisah
dari akad al-murabah pertama dengan bank.
3) Penundaan Pembayaran oleh Debitor Mampu
Seorang nasabah yang mempunyai kemampuan ekonomis dilarang menunda penyelesaianya dalam al-
murabahah ini. Bila seorang pemesan menunda penyelesaian utang tersebut, pembeli dapat mengambil
tindakan yakni mengambil prosedur hukum untuk mendapatkan kembali utang itu dan mengklaim kerugiaan
finansial yang terjadi akibat penundaan.
Rasulullah saw pernah mengingatkan pengutang yang mampu tetapi lalai alam salah satu haditsnya,
“Yang melalaikan pembayaran utang (padahal ia mampu) maka dapat dikenakan sanksi dan
dicemarkan nama baiknya (semacam black list-pen).”
Prosedur dan mekanisme penyelesaian sengketa antara bank syariah dan nasabahnya telah diatur
melalui Badan Arbitrase Muamalah Indonesia (BAMUI), suatu lembaga yang didirikan bersama antara
Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan MUI.
4) Bangkrut
Jika pemesan yang berutang dianggap gagal menyelesaikan utangnya karena benar-benar tidak mampu
secara ekonomi dan bukan karena lalai sedangkan ia mampu, kreditor harus menunda tagihan utang sampai ia
menjadi sanggup kembali. Dalam hal ini, Allah SWT telah berfirman,

“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, berilah tangguh sampai dia berkelapangan ...” (al-
Baqarah: 280)

e. Aplikasi dalam Perbankan


Murabahah KPP umumnya dapat diterapkan pada produk pembiyaan untuk pembelian barang-barang
investasi, baik dosmetik maupun luar negeri, seperti melalui Letter of Credit (L/C). Skema ini paling banyak
digunakan karena sederhana dan tidak terlalu asing lagi bagi yang sudah biasa bertransaksi degan dunia
perbankan pada umumnya.
Kalangan perbankan syariah di Indonesia banyak menggunakan al-murabahah secara berkelanjutan
(roll over/evergreen) seperti untuk modal kerja, padahal sebenarnya, al-murabahah adalah kontrak jangka
pendek dengan sekali akad (one short deal). Al-murabahah tidak tepat diterapkan untuk skema modal kerja.
Akad mudharabah lebih sesuai untuk skema tersebut. Hal ini mengingat prinsip mudharabah memiliki
fleksbilitas yang sangat tinggi.
2. AS-SALAM
a. Pengertian as-Salam
Dalam pengertian yang sederhana, bai’ as-salam berarti pembeliaan barang yang diserahkan
dikemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan dimuka.
b. Landasan Syariah
a) Al-Qur’an
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang
ditentukan, hendaklah kam menuliskannya...” (al-Baqarah: 282)
Dalam kaitan ayat tersebut, Ibnu Abbas menjelaskan keterkaitan ayat tersebut dengan transaksi bai’
as-salam. Hal ini tampak jelas dari ungkapan beliau, “Saya bersaksi bahwa salaf (salam) yang dijamain untuk
jangka waktu tertentu telah dihalalkan oleh Allah pada kitab-Nya dan diizinkan-Nya.” Ia lalu membaca ayat
tersebut di atas.
b) Al-Hadits
Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah saw datang ke Madinah di mana penduduknya
melakukan salaf (salam) dalam buah-buahan (untuk jaga waktu) satu, dua , dan tiga tahun. Beliau berkata,
“Barang siapa yang melakukansalaf (salam), hendaknya ia melakkukan dengan takaran yang jelas dan
timbangan yang jelas pula, untukjangka waktu yang diketahui.”
Dari Shuhaib r.a bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Tiga hal yang didalmnya terdapat keberkahan : jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah),
dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah)
c. Rukun as-Salam
Pelaksanaan bai’ as-salam harus memenuhi sejumlah rukun berikut ini.
a) Muslam atau pembeli
b) Muslam ilaih atau penjual
c) Modal atau uang
d) Muslam fiihi atau barang
e) Sighat atau ucapan

d. Syarat as-Salam
Disamping segenap rukun harus terpenuhi, bai’ as-salam juga mengharuskan tercukupinya segenap
syarat pada masing-masing rukun. Dibawah ini akan diuraikan dua diantara rukun-rukun terpenting, yaitu
modal dan barang.
a) Modal Transaksi Bai’ as-Salam
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam modal bai’ as-salam adalah sebagai berikut.
1. Modal Harus Diketahui
Barang yang akan disuplai harus diketahui jenis, kualitas, dan jumlahnya. Hukum awal mengenai
pembayaran adalah bahwa ia harus dalam bentuk uang tunai.
2. Penerimaan Pembayaran Salam
Kebanyakan ulama mengaharuskan pembayaran salam dilakukan ditempat kontrak. Hal tersebut
dimaksudkan agar pembayaran yang diberikan oleh pembeli tidak dijadikan upah penjual. Lebih
khusus lagi, pembayaran salam tidak bisa dalam bentuk pembebasan hutang yang harus dibayar
darimuslam ilaih (penjual). Hal ini adalah untuk mencegah praktik riba dalam mekanisme salam.
b) Al-Muslam Fiihi (barang)
Diantara syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam al-muslam fiihi atau barang yang ditransaksikan
dalam bai’ as-salam adalah sebagai berikut.
1. Harus spesifik dan dapat diakui sebagai hutang.
2. Harus bisa diidentifikasi secara jelas untuk mengurangi kesalahan akibat kurangnya pengetahuan tentang
macam barang tersebut (misalnya beras atau kain), tentang klasifikasi kualitas (misalnya kelas utama, kelas
dua, atau eks ekspor), serta mengenai jumlahnya.
3. Penyerahan barang dilakukan kemudian hari.
4. Kebanyakan ulama mensyaratkan penyerahan barang harus ditunda pada suatu waktu kemudian, tetapi
mazhab Syafi’i membolehkan penyerahan segera.
5. Bolehnya menentukan tanggal waktu masa yang akan datang untuk penyerahan barang.
6. Tempat penyerahan.
Pihak-pihak yang berkontrak harus menunjuk tempat yang disepakati dimana barang harus diserahkan.
Jika kedua pihak yang berkontrak tidak menentukan tempat pengiriman, barang harus dikirim ke tempat
yang menjadi kebiasaan, misalnya gudang si penjual atau bagian pemelian si pembeli.
7. Penggantian muslam fiihi dengan barang lain.
Para ulama melarang penggantian muslam fiihi dengan barang lainnya. Penukaran atau penggantian barang
as-salam ini tidak diperkenankan, karena meskipun belum diserahkan, barang tersebut tidak lagi milik si
muslam alaih, tetapi suah menjadi milik muslam (fidz-dzimah). Bila barang terebut diganti dengan barang
yang memiliki spesifikasi dan kualitas yang sama, meskipun sumbernya berbeda, para ulama
membolehkannya. Hal demikian tidak dianggap sebagai jual beli, melainkan penyerahan unit yang lain
untuk barang yang sama.

e. Aplikasi dalam Perbankan


Bai’ as-salam biasanya dipergunakan pada pembiayaan bagi petani dengan jangka waktu yang relatif
pendek, yaitu 2-6 bulan. Karena yang dibeli oleh bank adalah adalah barang seperti padi, jagung dan cabai, dan
bank tidak berniat untuk menjadikan barang-barang tersebut sebagai sebagai simpanan atau inventory,
dilakukanlah akad bai’ as-salam kepada pembeli kedua, misalnya kepada Bulog, pedagang pasar induk, atau
grosir. Inilah yang dalam perbankan Islam dikenal sebagai salam paralel.
Bai’ as-salam juga dapat diaplikasikan pada pembiayaan barang industri, misalnya produk garmen
(pakaian jadi) yang ukuran barang tersebut sudah dikenal umum. Caranya, saat nasabah mengajukan
pembiayaan untuk pembuatan garmen, bank mereferensikan penggunaan produk tersebut. Hal itu berarti bahwa
bank memesan dari pembuat garmen tersebut dan membayarnya pada waktu pengikatan kontrak. Bank
kemudian mencari pembeli kedua. Pembeli tersebut bisa saja rekanan yang telah direkomendasikan oleh
produsen garmen tersebut. Bila garmen itu telah selesai diproduksi, produk tersebut diantarkan kepada rekanan
tersebut. Rekanan kemudian membayar kepada bank, baik secara mengangsur maupun tunai.

3. ISTISHNA’
a. Pengertian Istishna’
Transaksi bai’ al-istishna’ merupakan kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam
kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha melalui orang lain
untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli
akhir. Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta system pembayaran: apakah pembayaran dbayar di muka,
melalui cicilan atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan datang.
Menurut jumhur fuqaha, bai’al-istishna’ merupakan suatu jenis khusus dari akad bai’ as-salam.
Biasanya, jenis ini dipergunakan dibidang manufaktur. Dengan demikian, ketentuan bai’ al-istishna’ mengikuti
ketentuan dan aturan akad bai’ as-salam.

b. Landasan Syariah
Mengingat bai’ al-istishna’ merupakan lanjutan dari bai’ as-salam maka secara umum landasan
syariah yang berlaku pada bai’ as-salam juga berlaku pada bai’ al-istishna’. Sungguhpun demikian, para ulama
membahas lebih lanjut “keabsahan” bai’ al-istishna’ dengan penjelasan sebagai berikut.
Menurut mazhab Hanafi, bai’ al-istishna’ termasuk akad yang dilarang karena bertentangan dengan
semangat bai’ secara qiyas. Mereka mendasarkan pada argumentasi bahwa pokok kontrak penjualan harus ada
dan dimiliki oleh penjual, sedangkan dalam istishna’, pokok kontrak itu belum ada atau tidak dimiliki penjual.
Meskipun demikian, mazhab Hanafi menyetujui kontrak istishna’ atas dasar istishan karena alasan-alasan
berikut ini.
a. Masyarakat telah mempraktikan bai’ al-istishna’ secara luas dan terus-menerus tanpa ada keberatan sama
sekali. Hal demikian menjadikan bai’ al-istishna’ sebagai kasus ijma atau konsensus umum.
b. Di dalam syariah dimungkinkan adanya penyimpangan terhadap qiyas berdasarkan ijma ulama.
c. Kebesaran bai’ al-istishna’ didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
d. Bai’ al-istishna’ sah sesuai dengan aturan umum mengenai kebolehan kontrak selama tidak bertentangan
dengan nash atau aturan syariah.

c. Istishna Paralel
Dalam sebuah kontrak bai’ al-istishna’, bisa saja pembeli mengizinkan pembuat menggunakan
subkontraktor untuk melaksanakan kontrak tersebut. Dengan demikian, pembuat dapat membuat kontrak
istishna’ kedua untuk memenuhi kewajibannya pada kontrak pertama. Kontrak baru ini dikenal sebagai
istishna’ paralel.
Ada beberapa konsekuensi saat bank Islam menggunakan kontrak istishna’ paralel. Dianataranya
sebagai berikut.
a. Bank Islam sebagai pembuat pada kontrak pertama tetap merupakan satu-satunya pihak yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan kewajibannya.
b. Penerimaan subkontrak pembuatan pada istishna’ paralel bertanggung jawab terhadap bank Islam sebagai
pemesan. Dia tidak mempunyai hubungan hukum secara langsung dengan nasabah pada kontrak pertama
akad. Bai’ al-istishna kedua merupakan kontrak paralel, tetapi bukan merupakan bagian atau syarat untuk
kontrak pertama. Dengan demikian, kedua kontrak tersebut tidak mempunyai kaitan hukum sama sekali.
c. Bank sebagai shani’ atau pihak yang siap untuk membuat atau mengadakan barang, bertanggung jawab
kepada nasabah atas kesalahan pelaksanaan subkontrak atau jaminan yang timbul darinya. Kewajiban
inilah yang membenarkan keabsahan istishna’ paralel, juga menjadi dasar bahwa bank boleh memungut
keuntungan kalau ada.
F. Pendekatan, Model dan Metode :
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Discovery Learning
 Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan presentasi

G. Media Pembelajaran :
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (Peserrta didik)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

H. Sumber Belajar
 Modul Layanan Lembaga Keuangan Syariah
 Buku refensi yang relevan,
 Internet

I. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdo’a untuk
memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 195 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi
pemberian Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)dengan cara
rangsangan) :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video/ power point materi yang relevan
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah
dan salam).
● Pemberian contoh-contoh materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli
(murabahah dan salam). untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Prinsip
pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam).
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Prinsip pembiayaan pada bank
syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam).
→ Mendengar
Pemberian materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah
dan salam) oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
(pertanyaan/ pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
identifikasi contohnya :
masalah)
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
(pengumpulan diidentifikasi melalui kegiatan:
data)
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual
beli (murabahah dan salam)yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi
yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi
dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi pPrinsip
pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam) yang sedang
dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi pPrinsip pembiayaan
pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam) yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah
dengan sistem jual beli (murabahah dan salam) yang telah disusun dalam daftar pertanyaan
kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai
materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem
jual beli (murabahah dan salam) yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang
rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan
salam) sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
processing Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
(pengolahan
Data) → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)

→ Mengolah informasi dari materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli
(murabahah dan salam)yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Prinsip pembiayaan pada bank
syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam) yang sedang dipelajari
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal
yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan
sistem jual beli (murabahah dan salam)berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Prinsip pembiayaan
pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem
jual beli (murabahah dan salam)yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem
jual beli (murabahah dan salam) yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada Peserrta didik berkaitan dengan materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan
sistem jual beli (murabahah dan salam) yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan
sistem jual beli (murabahah dan salam) yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan Peserrta
didik terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)
berlangsung, guru mengamati sikap Peserrta didik dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran tentang materi Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah
dan salam), yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem
jual beli (murabahah dan salam) yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan Peserrta didik yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Pengertian Prinsip
pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli (murabahah dan salam)
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf
serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Prinsip pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli
(murabahah dan salam) kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
2. Pertemuan Ke-2 (5 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan
sistem jual beli

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 195 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Sistem
pemberian pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan
rangsangan) dengan sistem jual belidengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli
serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli
● Pemberian materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta
melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku
paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Sistem
pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan
dengan sistem jual beli
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Sistem pembiayaan istishna’,
pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli
→ Mendengar
Pemberian materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta
melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi :
Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan
pembiayaan dengan sistem jual beli

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
(pertanyaan/ pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
identifikasi contohnya :
masalah)
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan
pembiayaan dengan sistem jual beli

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
(pengumpulan diidentifikasi melalui kegiatan:
data)
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan
sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi
dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang Sistem
pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan
dengan sistem jual beli
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati
dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Sistem pembiayaan
istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan
sistem jual beli yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan
brosur dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli yang telah
disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas materi dalam buku paket mengenai
materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta
melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur
dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta
melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan
pembiayaan dengan sistem jual beli

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
processing Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
(pengolahan → Berdiskusi tentang data dari Materi :
Data)
Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan
pembiayaan dengan sistem jual beli

→ Mengolah informasi dari materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem
jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Sistem pembiayaan istishna’,
pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi :
Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan
pembiayaan dengan sistem jual beli

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal
yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur
dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan
pembiayaan dengan sistem jual beli

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Sistem pembiayaan
istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan
sistem jual beli dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan
sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan
pembiayaan dengan sistem jual beli

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan
sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada Peserrta didik berkaitan dengan materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur
dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli yang akan selesai
dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur

dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu
untuk mengecek penguasaan Peserrta didik terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta
melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli berlangsung, guru mengamati sikap Peserrta didik dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran tentang Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta
melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem
jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan Peserrta didik yang selesai langsung diperiksa untuk materi Sistem pembiayaan istishna’,
pembuatan brosur dengan sistem jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf
serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Sistem pembiayaan istishna’, pembuatan brosur dengan sistem
jual beli serta melakukan pembiayaan dengan sistem jual beli kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.

J. Penilaian
1. Metode dan Bentuk Penilaian
Metode Bentuk instrument
Sikap Lembar pengamatan sikap /jurnal
Tes tertulis Tes uraian
Tes Ujuk Kerja Tes penilaian kinerja menggunakan melakukan penyelidikan

2. Instrumen
a. Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait
dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut
contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

b. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tertulis
Bentuk : Uraian Objektif
No Soal Kunci Jawaban Bobot
1. Sebutkan apa saja jenis Jenis pembiayaan dengan sistem jual beli yaitu: murabahah, 20
pembiayaan dengan sistem salam dan istishna’
jual beli?
2. Jelaskan sistem pembiayaan Sistem pembiayaan murabahah yaitu penjual menjual barang 25
murabahah? pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.
Dalam ba’i almurabahah, penjual harus memberi tahu harga
produk yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan
sebagai tambahannya. Landasan syariah yang mengatur sistem
jual beli murabaha yaitu Q.S. Al-Baqarah:275
3. Jelaskan aplikasi sistem Aplikasi pembiayaan salam pada perbankan biasanya 40
pembiayaan salam dalam dipergunakan pada pembiayaan bagi petani dengan jangka waktu
perbankan? yang relatif pendek, yaitu 2-6 bulan. Karena yang dibeli oleh
bank adalah adalah barang seperti padi, jagung dan cabai, dan
bank tidak berniat untuk menjadikan barang-barang tersebut
sebagai sebagai simpanan atau inventory, dilakukanlah akad bai’
as-salam kepada pembeli kedua, misalnya kepada Bulog,
pedagang pasar induk, atau grosir. Inilah yang dalam perbankan
Islam dikenal sebagai salam paralel.
Bai’ as-salam juga dapat diaplikasikan pada pembiayaan barang
industri, misalnya produk garmen (pakaian jadi) yang ukuran
barang tersebut sudah dikenal umum. Caranya, saat nasabah
mengajukan pembiayaan untuk pembuatan garmen, bank
mereferensikan penggunaan produk tersebut. Hal itu berarti
bahwa bank memesan dari pembuat garmen tersebut dan
membayarnya pada waktu pengikatan kontrak. Bank kemudian
mencari pembeli kedua. Pembeli tersebut bisa saja rekanan yang
telah direkomendasikan oleh produsen garmen tersebut. Bila
garmen itu telah selesai diproduksi, produk tersebut diantarkan
kepada rekanan tersebut. Rekanan kemudian membayar kepada
bank, baik secara mengangsur maupun tunai.
4. Jelaskan bagaimana sistem Sistem pembiayaan istishna’ yaitu kontrak penjualan antara 25
pembiayaan istishna’ ? pembeli dan pembuat barang. Dalam kontrak ini, pembuat barang
menerima pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha
melalui orang lain untuk membuat atau membeli barang menurut
spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli
akhir. Kedua belah pihak bersepakat atas harga serta system
pembayaran: apakah pembayaran dbayar di muka, melalui cicilan
atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan
datang.
Jumlah 100
Pedoman Penskoran
Kriteria Jawaban Skor Keterangan
1. Jawaban Salah 25%
Nilai Persoal = Bobot Nilai Akhir =
2. Jawaban benar tapi tidak lengkap 45% - 75%
Jawaban x Skor ∑ Nilai Persoal
3. Jawaban benar dan lengkap 100%

c. Penilaian Keterampilan
Instrumen penilaian keterampilan
Portofolio
Peserta didik diminta untuk membuat brosur pembiayaan pada bank syariah dengan sistem jual beli.

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka
guru memberikan soal yang diujikan sebelumnya dengan memilih soal Indikator yang
belum dipahami Peserta Didik

FORMAT PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Nama Indikator yang Bentuk
Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang sistem bagi hasil dan bonus pada produk penghimpun dana
bank syariah.
2) Mencari informasi secara online tentang p sistem bagi hasil dan bonus pada produk
penghimpun dana bank syariah.

Campaka, Juli 2021


Mengetahui, Guru Layanan Lembaga Keuangan Syariah
Kepala Sekolah

Drs. Darta Wawan Oktriawan

Anda mungkin juga menyukai