Anda di halaman 1dari 38

TUTORIAL KEPERAWATAN GERONTIK KASUS I

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

Nama : Nim

1. Shinta Prima Dewi (21117110)


2. Sici Safitri (21117111)
3. Siti Jamilah (21117112)
4. Sri Inda Rahayu (21117113
5. Sri Wahyuni (21117114)
6. Susanti (21117115)
7. Suwindri (21117116)
8. Syarah Huda (21117117)
9. Tasya (21117118)
10. Tia Novelia (21117119)
11. Tiara amelia (21117120)

DOSEN PEMBIMBING : Yudi Abdul Majid, S.Kep.,Ns.,M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI

MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2020


Kasus I Keperawatan gerontik

Seorang perempuan berusia 88 tahun tinggal dipanti werda, mengeluh sakit daerah
persendian, dan sering mengalami kekakuan dan bengkak pada sendi di daerah kaki, otot
kaki mengalami spastic dan terlihat membengkak. Pengkajian didapat tekanan darah 130/90
mmHg, Skala KaTz Index kategori D, dengan nilai Barthel indeks 75, SPMSQ menjawab
salah 4, dengan MMSE 24. mengatakan nyeri sendi skala nyeri 5, disertai bunyi krepitasi
pada sendi yang digerakan, sulit berjalan, terlihat tofus pada sendi pada ekstermitas bawah
dextra dan sinistra, kekuatan otot extermitas bawah dextras dan sinistra 3, terlihat meringis
menahan sakit. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan uric acid 8,5 mg/dl,
klien mengatakan sudah menapouse sejak usia 48 tahun. Klien merasakan nyeri bertambah
saat malam dan pagi hari, klien hanya mengoleskan balsam pada bagian yang mengalami
nyeri, saat malam hari sering terbangun karena nyeri dan sulit tidur kembali, klien
mengatakan tidak merasa haus dan jarang minum air putih, dan menyukai makan jeroan
ayam.

Step 1 Klarifikasi istilah :

1. Sri inda rahayu : MMSE?


2. Syarah huda : Tofus?
3. Tasya : Uric acid?
4. Tiara amelia : Krepitasi?
5. Susanti : Dextra?
6. Sici safitri : Spastic?
7. Shinta prima dewi : Kristal urat?
8. Tia novelia : Menopouse?
9. Siti jamilah : SPMSQ?
10. Suwindri : Sinistra?

Step 2 Menjawab klarifikasi istilah :


1. Mini mental state examination (MMSE) adalah pemeriksaan kognitif yang menjadi
bagian rutin pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dementia. Pemeriksaan ini
diindikasikan terutama pada pasien lanjut usia yang mengalami penurunan fungsi
kognitif, kemempuan berfikir, dan kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
2. Tofus adalah endapan Kristal urat yang terbentuk di bawah kulit dalam kasus asam urat
3. Urid acid atau asam urat adalah senyawa dalam tubuh yang perlu dikeluarkan
4. Spastic:Spastik (tipe kaku-kaku) dialami saat penderita terlalu lemah atau terlalu kaku.
5. Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami yang biasanya terjadi
saat wanita memasuki usia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita dikatakan sudah
menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi minimal 12 bulan.
6. SPMSQ : Short Portable Mental Status Questionnair merupakan instrument pengkajian
sederhana yang digunakan untuk menilai fungsi intelektual maupunmental dari lansia.
7. Sinistra : Bagian Kanan

Step 2 Membuat pertanyaan :

1. Sri wahyuni : Bagaimana cara mengatasi otot kaki yang mengalami spastic?
2. Susanti : Bagaimana cara perawat mengurangi rasa nyeri yang dialami
pasien pada kasus tersebut ?
3. Syarah : Tindakan apa yang tepat pada pasien nyeri?
4. Sici : Apa yang mengakibatkan jika pasien mengalami nyeri skala 5
5. Shinta Prima Dewi : Apakah jika kurang air minum putih bisa menyebabkan sakit
sendi ?
6. Sri inda rahayu : Berapa rentang nilai normal pemeriksaan uric acid pada
lansia dan apakah mengkonsumsi jeroan ayam mempengaruhi kadar pemeriksaan uric
acid, dan diet bagaimanakah yang di anjurkan untuk lansia pada kasus ini?
7. Siti Jamilah : Jelaskan mengapa kadar asam urat meningkat pada kasus
tersebut ?
8. Suwindri : apakah ada cara yang bisa digunakan untuk membantu
mengurangi pembangkakan pada kaki?
9. Tiara Amelia : Berapa nilai normal uric acid, dan apa penyebab uric acid
tinggi ?
10. Tasya : Apakah komplikasi yang akan terjadi bila ibu terus
mengalami nyeri berkepanjangan ?
Menjawab pertanyaan Step 3 :

1. SICI SAFITRI JAWAB :


Hentikan aktivitas.Istirahatkan kaki dengan berbaring dan memosisikan kaki lebih tinggi
dari badan.Kompres bagian betis yang sakit dengan es selama sekitar 20 menit.Lakukan
peregangan ringan untuk kaki. Konsumsi obat pereda rasa sakit, seperti ibuprofen atau
paracetamol, bila perlu.
Siti Jamilah 21117112
Jawab :
Penanganan yang dilakukan untuk mengurangi nyeri dapat dilakukan secara
farmakologis dan non farmakologis. Penanganan farmakologis yaitu pemberian obat
kelompok salisilat dan kelompok obat anti inflamasi nonsteroid, tetapi salah satu efek
yang serius dari obat anti inflamasi nonsteroid adalah perdarahan saluran cerna.
Sedangkan penanganan non farmakologis tidak mengeluarkan biaya yang mahal dan
tidak memiliki efek yang berbahaya. Dalam keperawatan terapi nonfarmakologi disebut
keperawatan komplementer. Terapi komplementer merupakan terapi alamiah diantaranya
adalah dengan terapi herbal. Jenis terapi herbal yang dapat di gunakan dalam mengurangi
nyeri pada penderita gout yaitu daun sirsak (Annona Muricata L.) (Wirahmadi, 2013).

2. Siti Jamilah Jawab pertanyaan


memberikan edukasi mengenai diet rendah purin kepada penderita gout arthritis, untuk
mengurangi rasa nyeri bagi penderita gout arthritis dengan menggunakan cara kompres
hangat yang bertujuan agar otot –otot lebih rileks sehingga perasaan nyeri berkurang.
3. TASYA
a). Istirahat yang cukup
Untuk mengatasi pegal kaki, Anda disarankan untuk beristirahat sejenak. Merebahkan
tubuh dan meluruskan bagian kaki dengan posisi kaki lebih tinggi dari bagian kepala
dapat mengurangi rasa pegal di kaki.
b.)Peregangan dan pijat
Untuk meredakan rasa pegal kaki yang disebabkan oleh kaku otot, Anda dapat
melakukan peregangan dan memberikan pijatan lembut pada kaki hingga otot melemas
dan rasa tidak nyaman berkurang.
c.)Kompres dingin
Terkadang, pegal kaki bisa sangat parah sampai kaki terasa panas dan berdenyut-denyut.
Ini dapat diringankan dengan mengompres kaki dengan kantung es atau handuk basah
yang didinginkan.
d.)Obat pereda nyeri
Bila pegal kaki tidak mereda dengan cara-cara sederhana, konsumsi obat pereda nyeri
seperti ibuprofen, paracetamol, atau aspirin juga bisa menjadi cara untuk membantu
mengurangi rasa tidak nyaman yang dirasakan.
e. )Obat topikal
Penggunaan obat topikal atau oles yang mengandung capcaisin atau pereda nyeri dapat
membantu mengatasi masalah pegal kaki. Sensasi panas dari penggunaan obat topikal ini
mampu melemaskan otot dan meredakan rasa sakit yang muncul.

4. Jawab (sri wahyuni)


Jika pasien mengalami nyeri skala 5 maka pasien akan mengalami nyeri yang benar-
benar mengganggu dan tidak bisa didiamkan dalam waktu lama.
5. (syarah huda)
Menurut saya tidak karena penyebab nyeri itu adalah Nyeri berhubungan dengan banyak
penyakit. Banyak penyakit yang dapat menimbulkan rasa nyeri di persarafan, seperti
infeksi HIV, herpes, cedera, kanker, diabetes, penyakit autoimun,penekanan akar saraf di
tulang belakang, diabetes, kekurangan vitamin B6, B12, dsb.
Kurangnya minum air putih akan menyebabkan kita dehidrasi, kulit kering, konstipasi,
bau mulut, sulit berkonsentrasi, dsb.

Jawab (Susanti 21117115) :


Iya, karena air putih sangat berguna untuk membuat persendian bisa bergerak dengan
lancar. Maka dari itu, jika tubuh kekurangan asupan cairan akan membuat persendian
terasa lebih kaku. Hal ini terjadi karena air memiliki peran besar dalam kelancaran aliran
darah dan oksigen menuju otot dan otak. Minum air putih bisa turut mengendalikan asam
urat tinggi pada kasus tersebut karena meminum air putih, asam urat akan disiram dari
ginjal dan dikeluarkan melalui urine.

6. Tia novelia
Kadar asam urat pada lansia perempuan yaitu : 7,24 mg/dl sedangkan pada lansia laki-
laki diperoleh kadar rata-rata asam urat 7,73 mg/dl. Iya, karena mengkonsumsi atau
makan jeroan ayam dapat meningkatkan kadar purin dalam tubuh. Jeroan ayam salah
satu makanan yang tinggi zat purin. Sedangkan diet yang dapat dianjurkan pada lansia
yaitu sebaiknya menghindari makan yang tinggi zat purin dan mengatur pola makan.

(Shinta prima dewi 21117110) menambahkan


nilai normal uric acid
Pada pria 7 mg/dL
Pada wanita dibawah 6 mg/dL

7. Jawab (Susanti 21117115) :


Karena pada kasus tersebut klien jarang minum air putih dan menyukai makan
jeroan ayam. Kadar asam urat yang tinggi di dalam tubuh dapat disebabkan oleh
konsumsi makanan mengandung purin secara berlebihan, yang jika dikonsumsi bisa
memicu penumpukan asam urat dalam tubuh. Minum air putih bisa turut
mengendalikan asam urat tinggi, karena meminum air putih, asam urat akan disiram
dari ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Jadi, minum cukup air putih secara teratur
agar kadar asam urat turun.

8. Jawab (Tiara Amelia 21117120)

Cara mengatasi kaki bengkak dapat berbeda satu sama lain, tergantung dari
penyebabnya. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk membantu
mengurangi pembengkakan secara umum, yaitu:

a. Meninggikan posisi kaki ketika berbaring. Posisikan kaki hingga berada di atas
jantung. Agar semakin nyaman, Anda bisa menaruh bantal sebagai tumpuan lutut.
b. Lebih aktif bergerak. Jika kaki bengkak tidak disebabkan oleh cedera, maka Anda
disarankan untuk mulai lebih aktif bergerak, dengan melakukan pemanasan ringan,
dan menggerakkan kaki.
c. Perhatikan makanan. Kurangi konsumsi garam agar cairan yang menumpuk di kaki
bisa berangsur-angsur berkurang.
d. Gunakan celana yang lebih longgar. Hindari menggunakan celana yang terlalu
ketat, untuk mecegah terganggunya aliran darah maupun cairan lainnya, dari dan
ke area kaki.
e. Jaga berat badan ideal. Konsumsi makanan yang lebih sehat dan berolahraga secara
teratur.
f. Berikan tekanan ke kaki. Gunakan stoking atau kaus kaki kompresi khusus untuk
meredam pembengkakan.
g. Jangan duduk atau berdiri terlalu lama. Berdiri atau bergeraklah setidaknya satu
kali, setiap satu jam.
h. Kompres dengan es. Suhu dingin dari es akan mempersempit pembuluh darah di
kaki, sehingga cairan tidak lagi menumpuk di area tersebut. Kompres es juga akan
membantu meredakan nyeri.
i. Minum obat. Obat golongan diuretik dapat membantu meredakan kaki bengkak
dengan memicu pegeluaran cairan berlebih melalui urine. Konsultasikan dengan
dokter sebelum menggunakan obat ini.

9. (Suwindri 21117116)
normal pada perempuan, yaitu 2,5-7,5 mg/dL. dan normal pada laki-laki adalah 4,0-8,5
mg/dL
penyebab penumpukan kadar uric acid berlebih dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti :
Mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging merah, jeroan
hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna).
Mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.
Menggunakan obat, seperti diuretik, aspirin, ciclosporin, dan beberapa obat kemoterapi.
Memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sindrom metabolik, penyakit jantung,
penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea,
hipertensi, dan obesitas.

10. (syarah huda)


Radang sendi yang tidak ditangani dengan baik berpotensi menyebabkan sejumlah
komplikasi, diantaranya:
1) Gangguan tidur
2) Depresi dan gangguan kecemasan
3) Penurunan produktifitas
4) Osteonecrosis atau avascular necrosis (kematian jaringan tulang)
5) Kelainan bentuk kaki
6) Osteoporosis
Step 4 Pathway

Step 5. Learning outcome :

1. Mahasiswa mampu mengetahui etiologi athritis gout.


2. Mahasiswa mampu mengetahui terapi yang bisa dilakukan di rumah.
3. Mahasiswa mampu mengetahui komplikasi athritis gout.
4. Mahasiswa mampu mengetahui manifestasi klinis gout arthritis
5. Mahasiswa mampu mengetahui penatalaksanaan artitis goat
6. Mahasiswa mampu mengetahui tanda dan gejala athritis gout
7. Mahasiswa mampu mengetahui prognosis artritis gout
8. Mahasiswa mampu mengetahui jenis minuman yang baik dikonsumsi untuk
menurunkan kadar gout arthritis.
9. Mahasiswa mampu mengetahui macam - macam skala nyeri
10. Mahasiswa mampu mengetahui askep gout athritis?

Step 6 Menjawab Learning Outcome :

1. Sri inda rahayu menambahkan Lo no.1


Salah satu faktor yang mempengaruhi kadar asam urat, misalkan orang
minahasa yang kerap kali menyediakan makanan yang berlemak setiap kali
mengadakan ritual-ritual adat. Kegemaran makan enak dengan tinggi purinini sangat
memicu terjadinya peningkatan kadar asam urat (gout arthritis) karena makanan enak
biasanya memiliki kadar lemak yang tinggi (Hardjono, 2009).
Kebiasaan makan adalah faktor penting yang berpengaruh kepada statusnkesehatan
dan kemampuan fisik seorang lanjut usia (Pirlich & lochs 2001 dalam Wiwi
indraswari, 2012). Apabila usia meningkat, jumlah dan frekuensi makan yang
dikonsumsi akan menurun jika dibandingkan dengan golongan yang lebih muda
(Seiler 2001 dalam Wiiwi indraswari, 2012). Salah satu penyakit degeneratif yang
sering dialami oleh golongan lansia yaitu gout (Wiwi indraswari, 2012). Resiko
terjadinya asam urat akan bertambah apabila disertai dengan pola konsumsi makan
yang tidak seimbang. Banyaknya makanan tinggi purin yang dikonsumsi akan
memperbesar resiko terkena asam urat pada kaum wanita lanjut usia yang notabene
sudah menurun daya imunitasnya akibat hormon estrogen yang tidak diproduksilagi
serta menurunnya daya metabolisme tubuh semakin memperbesar resiko terjadinya
penyakit asam urat (Sylvia, 2006). Asupan makanan yang baik dapat mengkontrol
kadar asam urat dalam darah. Ada banyak jenis makanan yang dapat menyebabkan
kadar asam urat dalam darah menjadi tidak normal, seperti makanan yang tinggi
purin, makanan yang berprotein tinggi, serta berkonsumsi alkohol. Asupan gizi yang
baik sangat diperlukan untuk membantu mengoptimalkan kesehatan dan mencegah
terjadinya penyakit gout atau asam urat.(Arisma, 2004).
Sumber : Lumunon,Oktavina J.2015. Hubungan Status Gizi Dengan Gout Arthritis
Pada Lanjut Usia Di Puskesmas Wawonasa Manado. Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado. Manado. Indonesia

(Shinta prima dewi 21117110)


Etiologi dari artritis gout meliputi usia, jenis kelamin, riwayat medikasi, obesitas,
konsumsi purin dan alkohol. Pria memiliki tingkat serum asam urat lebih tinggi
daripada wanita, yang meningkatkan resiko mereka terserang artritis gout.
Perkembangan artritis gout sebelum usia 30 tahun lebih banyak terjadi pada pria
dibandingkan wanita. Namun angka kejadian artritis gout menjadi sama antara kedua
jenis kelamin setelah usia 60 tahun. Prevalensi artritis gout pada pria meningkat
dengan bertambahnya usia dan mencapai puncak antara usia 75 dan 84 tahun
(Weaver, 2008).
Wanita mengalami peningkatan resiko artritis gout setelah menopause, kemudian
resiko mulai meningkat pada usia 45 tahun dengan penurunan level estrogen karena
estrogen memiliki efek urikosurik, hal ini menyebabkan artritis gout jarang pada
wanita muda (Roddy dan Doherty, 2010).Pertambahan usia merupakan faktor resiko
penting pada pria dan wanita. Hal ini kemungkinan disebabkan banyak faktor, seperti
peningkatan kadar asam urat serum (penyebab yang paling sering adalah karena
adanya penurunan fungsi ginjal), peningkatan pemakaian obat diuretik, dan obat lain
yang dapat meningkatkan kadar asam urat serum (Doherty, 2009).
Penggunaan obat diuretik merupakan faktor resiko yang signifikan untuk
perkembangan artritis gout. Obat diuretik dapat menyebabkan peningkatan
reabsorpsi asam urat dalam ginjal, sehinggamenyebabkan hiperurisemia. Dosis
rendah aspirin, umumnya diresepkan untuk kardioprotektif, juga meningkatkan kadar
asam urat sedikit pada pasien usia lanjut. Hiperurisemia juga terdeteksi pada pasien
yang memakai pirazinamid, etambutol, dan niasin (Weaver, 2008).
Obesitas dan indeks massa tubuh berkontribusi secara signifikan dengan resiko
artritis gout. Resiko artritis gout sangat rendah untuk pria dengan indeks massa tubuh
antara 21 dan 22 tetapi meningkat tiga kali lipat untuk pria yang indeks massa tubuh
35 atau lebih besar (Weaver, 2008). Obesitas berkaitan dengan terjadinya resistensi
insulin. Insu- lin diduga meningkatkan reabsorpsi asam urat pada ginjal melalui urate
anion exchanger transporter-1 (URAT1) atau melalui sodium dependent anion
cotransporter pada brush border yang terletak pada membran ginjal bagian tubulus
proksimal. Dengan adanya resistensi insulin akan mengakibatkan gangguan pada
proses fosforilasi oksidatif sehingga kadar adenosin tubuh meningkat. Peningkatan
konsentrasi adenosin mengakibatkan terjadinya retensi sodium, asam urat dan air
oleh ginjal (Choi et al, 2005).
Konsumsi tinggi alkohol dan diet kaya daging serta makanan laut (terutama kerang
dan beberapa ikan laut lain) meningkatkan resiko artritis gout. Sayuran yang banyak
mengandung purin, yang sebelumnya dieliminasi dalam diet rendah purin, tidak
ditemukan memiliki hubungan terjadinya hiperurisemia dan tidak meningkatkan
resiko artritis gout (Weaver, 2008). Mekanisme biologi yang menjelaskan hubungan
antara konsumsi alkohol dengan resiko terjadinya
serangan gout yakni, alkohol dapat mempercepat proses pemecahan adenosin
trifosfat dan produksi asam urat (Zhang, 2006). Metabolisme etanol menjadi acetyl
CoA menjadi adenin nukleotida meningkatkan terbentuknya adenosin monofosfat
yang merupakan prekursor pembentuk asam urat. Alkohol juga dapat meningkatkan
asam laktat pada darah yang menghambat eksresi asam urat (Doherty, 2009). Alasan
lain yang menjelaskan hubungan alkohol dengan artritis gout adalah alkohol
memiliki kandungan purin yang tinggi sehingga mengakibatkan over produksi asam
urat dalam tubuh (Zhang, 2006).
Asam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purin. Dalam keadaan
normalnya, 90% dari hasil metabolit nukleotida adenine, guanine, dan hipoxantin
akan digunakan kembali sehingga akan terbentuk kembali masing-masing menjadi
adenosine monophosphate (AMP), inosine monophosphate (IMP), dan guanine
monophosphate (GMP) oleh adenine phosphoribosyl transferase (APRT) dan
hipoxantin guanine phosphoribosyl transferase (HGPRT). Hanya sisanya yang akan
diubah menjadi xantin dan selanjutnya akan diubah menjadi asam urat oleh enzim
xantin oksidase (Silbernagl, 2006).
Sumber : Jurnal ARTRITIS GOUT DAN PERKEMBANGANNYA Fandi Wahyu
Widyanto Rumah Sakit Aminah Blitar

Jawab etiologi suwindri 21117116

Berdasarkan penyebabnya, penyakit asam urat di golongkan menjadi 2, yaitu:a.


Penyakit gout primer. Penyebabnya kebanyakan belum diketahui (idiopatik). Hal ini
di duga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya
produksi asam urat. Atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran
asam urat dari tubuh.b. Penyakit gout sekunder. 1) Meningkatnya produksi asam urat
karena pengaruh pola makan yang tidak terkontrol, yaitu dengan mengkonsumsi
makanan yang berkadar purin tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic
yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam
amino, yang merupakan unsur pembentukan protein. 2) Produksi asam urat juga dapat
meningkat. Karena penyakit pada darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia, anemia
hemolitik), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12, diuretika, dosis
rendah asam salisilat).

3) Obesitas (kegemukan).
4) Intoksikasi (keracunan timbal). 5) Pada penderita diabetes melitus yang tidak
terkontrol dengan baik. Dimana akan ditemukan mengandung benda-benda keton
(hasil buangan metabolisme lemak) dengan kadar yang tinggi. Kadar benda-benda
keton yang meninggi akan menyebabkan kadar asam urat juga ikut meninggi.

(Putu Gede. Gout Arthritis pada Lansia: Sebuah Laporan Kasus. 2016 . Ilmu penyakit
dalam)

SICI SAFITRI 21117111 JAWABAN: Etiologi

Penyebab tingginya asam urat dalam darah hingga terjadi hiperunsernia ada beberapa

yaitu: adanya gangguan metabolisme purin bawaan, kelainan pembawa sifat atau gen,
kebiasaan pola makan berkadar purin tinggi ( seperti: daging, jeroan, kepiting, kerang,
keju,kacang tanah, bayam, buncis), penyakit seperti: leukemia (kanker sel darah
putih),kemoterapi, radioterapi. Peningkatan kadar asam urat dalam darah
(hiperurisemia)disebabkan oleh peningkatan produksi (overproduction), penurunan
pengeluaran (underexcretion) asam urat melalui ginjal, atau kombinasi keduanya (Kurnia,
2015).

(Jurnal UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO HEALTH SCIENCES


JOURNAL Health Science Journal Vol. 3 (No. 2) (2019)

Siti Jamilah Jawab : Etiologi

Etiologi dari artritis gout meliputi usia, jenis kelamin, riwayat medikasi, obesitas, konsumsi
purin dan alkohol. Pria memiliki tingkat serum asam urat lebih tinggi daripada wanita, yang
meningkatkan resiko mereka terserang artritis gout. Perkembangan artritis gout sebelum usia
30 tahun lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita. Namun angka kejadian artritis
gout menjadi sama antara kedua jenis kelamin setelah usia 60 tahun. Prevalensi artritis gout
pada pria meningkat dengan bertambahnya usia dan mencapai puncak antara usia 75 dan 84
tahun (Weaver, 2008). Wanita mengalami peningkatan resiko artritis gout setelah menopause,
kemudian resiko mulai meningkat pada usia 45 tahun dengan penurunan level estrogen
karena estrogen memiliki efek urikosurik, hal ini menyebabkan artritis gout jarang pada
wanita muda (Roddy dan Doherty, 2010).Pertambahan usia merupakan faktor resiko penting
pada pria dan wanita. Hal ini kemungkinan disebabkan banyak faktor, seperti peningkatan
kadar asam urat serum (penyebab yang paling sering adalah karena adanya penurunan fungsi
ginjal), peningkatan pemakaian obat diuretik, dan obat lain yang dapat meningkatkan kadar
asam urat serum (Doherty, 2009).

Sumber : Firdayanti, Susanti & Muhammad Azdar Setiawan. 2019. PERBEDAAN JENIS
KELAMIN DAN USIA TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA
HIPERURISEMIA. JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 8 NO.12 ISSN: 2597-8012.

2. TASYA 21117118
Mahasiswa mampu mengetahui terapi yang bisa dilakukan di rumah.
Kompres jahe merupakan campuran air hangat dan juga parutan jahe yang sudah
diparut sehingga akan ada efek panas dan pedas. Efek panas dan pedas dari jahe tersebut
dapat menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan
sirkulasi darah dan menyebabkan penurunan nyeri dengan menyingkirkan produk - produk
inflamasi seperti bradikinin, histamine dan prostaglandin yang menimbulkan nyeri. Panas
akan merangsang sel saraf menutup sehingga transmisi impuls nyeri ke medulla spinalis dan
otak dapat dihambat (Kumar, 2013). Kompres jahe dilakukan dengan cara menempelkan jahe
yang telah di sangrai dan di tumbuk terlebih dahulu di area persendian yang mengalami nyeri
lalu kemudian dibalut dengan menggunakan kasa gulung, kompres ini dilakukan selama 20
menit (Zuriati, 2017).
Sumber : Jurnal Radhika Radharani, Warm Ginger Compress to Decrease Pain
Intensity in Patients with Arthritis Gout,
jiksh Vol.11 No.1 Juni 2020

Tia novelia Menambahkan Lo no.2


Terapi bekam dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah, yaitu melalui
rangsangan pada kulit berupa sentuhan, pijatan, sayatan pisau bekam atau lancet akan
menyebakan sel mast melepaskan beberapa zat seperti, serotonin, histamin, bradikinin, slow
reacting sub stance (SRS). Histamin bermanfaat dalam proses perbaikan sel yang sakit,
antiradang, serta memacu pembentukan reticulo endothelial cell, yang akan meningkatkan
daya resistensi dan imunitas (kekebalan) tubuh. Di sisi lain, berbagai zat yang dilepaskan
akibat mekanisme bekam tersebut menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah
kapiler. Reaksi itu menyebabkan terjadinya perbaikan mikro sirkulasi pembuluh darah yang
memicu timbulnya efek relaksasi otot-otot yang kaku dan memperbaiki kerja ginjal, sehingga
asam urat dalam darah dapat dikeluarkan melalui ginjal. Sumber: Ningsih,Neneng Fitria.
2017. PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR ASAM URAT PADA
PENDERITA HIPERUREMIA DI RUMAH SEHAT KHAIRA BANGKINANG

Jawab (Susanti 21117115) :


Terapi dirumah
Terapi
a. Sleep hygiene dan berbasis spiritual care merupakan terapi merubah
perilaku kebiasaan menjelang tidur maupun kehidupan sehari-hari, merubah
lingkungan lingkungan dengan hati yang pasrah kepada Allah SWT yang
berlandaskan adab tidur yang berbasis spiritual care (Hasina, 2018). Lansia yang
mengalami peningkatan asam urat dapat menyebabkan nyeri pada persendian
sehingga pemenuhan kebutuhan tidur berkurang berdampak langsung pada kualitas
hidup penderita gout. Jika asam urat teratasi melalui sleep hygiene dengan
meningkatkan kenyamanan penderita maka kualitas hidup dapat meningkat (Zahroh
& Faizah, 2018; Rosyiani, 2015; Solikhah, 2017).
b. Ergonomic exercise merupakan suatu kumpulan gerakan pada tubuh atau
biasanya disebut senam (exercise) yang disesuaikan dengan kaidah-kaidah penciptaan
tubuh atau berfundamental pada susunan fungsi fisiologis yang menirukan seperti
gerakan sholat (Wratsongko, 2014). Ergonomic exercise merupakan kombinasi
gerakan otot dan pernafasan (Ariani dkk, 2015). Teknik pernafasan yang dilakukan
secara sadar dan menggunakan otot diafragma dapat mengangkat abdomen secara
perlahan dan pengembangan dada secara penuh Kelebihan dari ergonomic exervise
adalah hanya dengan enam gerakan lansia tetap dapat melakukan latihan/senam,
latihan ini tidak banyak mengeluarkan eneri dari lansia tetapi mempunyai manfaat
yang banyak bagi tubuh (Wratsongko, 2015). Ergonomic exercise bermanfaat untuk
sebagai sistem pembakaran asam urat, kolesterol, gula darah, asam laktat,
mengembalikan kelenturan sistem saraf, memaksimalkan suplai oksigen ke otak,
membuka kecerdasan, mampu mnyegarkan tubuh, dan mampu membuang energi
negative dari dalam tubuh (Taslim, 2017;Wratsongko, 2014).
Sumber :
Siti Nur Hasina & Muhamad Khafid. 2020. PENGARUH SLEEP HYGIENE DAN
ERGONOMIC EXERCISE BERBASIS SPIRITUAL CARE TERHADAP KADAR
ASAM URAT DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA ARTHRITIS GOUT. Jurnal
Keperawatan Vol.12, No. 2, Hal : 203 - 216.

Jawab (Tiara Amelia 21117120)

Terapi

GOUT dapat di atasi dengan terapi farmakologi dan terapi nonfarmakologi. Terapi
farmakologi untuk gout dapat menggunakan Obat Anti-Inflamasi NonSteroid
(OAINS), Inhibitor Xanthine Oxidiase (IXO) dan urikosurik (Noviyanti, 2015).
Beberapa terapi nonfarmakologi dapt dilakukan seperti dengan cara merubah gaya
hidup, terapi gizi medis, kebugaran jasmani (olahraga) seperti senam yoga, terapi
kompres serai wangi hangat dan rendam air jahe hangat (Wahyuningsih, Aini &
Saparwati, 2016; Tatara, Wungouw & Polii, 2013).

Senam yoga dan rendan air jahe hangat dapat meransang sistem effektor sehingga
mengeluarkan signal yang akan mengakibatkan terjadinya vasodilatasi perifer.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan aliran darah ke setiap jaringan khususnya
yang mengalami radang dan nyeri bertambah, sehingga terjadi penurunan nyeri sendi
pada jaringan yang meradang (Noorhidayah, 2013). Penurunan atau perubahan nyeri
pada penderita GOUT merupakan indikasi terjadinya perubahan kadar asam urat
darah.

(Sumber: Jurnal UJI BEDA KADAR ASAM URAT SETELAH


DILAKUKANTERAPI KOMPLEMENTER SENAM YOGA DAN RENDAM AIR
JAHE HANGAT PADA PENDERITA GOUT)

Jawab Suwindri 21117116

Salah satu terapi nonfarmakologik yang telah terbukti pada beberapa penelitian
mampu mengatasi berbagai permasalahan kesehatan adalah akupresur. Akupresur
merupakan salah satu intervensi keperawatan, yaitu tindakan pemberian tekanan ke
titik khusus pada tubuh untuk mengurangi nyeri, menghasilkan relaksasi, dan
mencegah atau mengurangi rasa mual. Akupresur merupakan pengobatan yang aman
karena hanya menggunakan pemijatan dengan jari tanganTerapi akupresur pada titik
Ki.3 bertujuan untuk memperbaiki atau mengoptimalkan fungsi sekresi ginjal
sehingga ginjal akan mensekresi asam urat dengan baik dan terjadi penurunan kadar
asam urat darah.

(Arif rakhman. Pengaruh terapi akupressure terhadap kadar asam urat. jurnal skolastik
keperawatan Vol. 1, No.2 Juli - Desember 2015 )

3. Siti Jamilah menjawab : Komplikasi


Menurut Rotschild (2013), komplikasi dari artritis gout meliputi severe degenerative
arthritis, infeksi sekunder, batu ginjal dan fraktur pada sendi. Sitokin, kemokin,
protease, dan oksidan yang berperan dalam proses inflamasi akut juga berperan pada
proses inflamasi kronis sehingga menyebabkan sinovitis kronis, dekstruksi kartilago,
dan erosi tulang. Kristal monosodium urat dapat mengaktifkan kondrosit untuk
mengeluarkan IL-1, merangsang sintesis nitric oxide dan matriks metaloproteinase
yang nantinya menyebabkan dekstruksi kartilago. Kristal monosodium urat
mengaktivasi osteoblas sehingga mengeluarkan sitokin dan menurunkan fungsi
anabolik yang nantinya berkontribusi terhadap kerusakan juxta artikular tulang (Choi
et al, 2005). Artritis gout telah lama diasosiasikan dengan peningkatan resiko
terjadinya batu ginjal. Penderita dengan artritis gout membentuk batu ginjal karena
urin memilki pH rendah yang mendukung terjadinya asam urat yang tidak terlarut
(Liebman et al, 2007). Terdapat tiga hal yang signifikan kelainan pada urin yang
digambarkan pada penderita dengan uric acid nephrolithiasis yaitu hiperurikosuria
(disebabkan karena peningkatan kandungan asam urat dalam urin), rendahnya pH
(yang mana menurunkan kelarutan asam urat), dan rendahnya volume urin
(menyebabkan peningkatan konsentrasi asam urat pada urin) (Sakhaee dan Maalouf,
2008).
Jurnal : Fandi Wahyu Widyanto. 2014. ARTRITIS GOUT DAN
PERKEMBANGANNYA. VOLUME, 10 NO, 2 Hal, 142-152.
Tia novelia menambahkan Lo no. 3
Menurut Buku Pharmaceutical care (2006), komplikasi klinik pada pasien Gout
arthritis yaitu :

1. Serangan gout berulang setelah serangan awal menyebabkan ketidak mampuan mobilitas
selama 2-3 minggu.

2. Kerusakan sendi yang meluas

3. Nefrolitiasis menyerang abdominal bagian bawah nyeri selangkan dan hemutaria.

4. Nefropati urat menyebabkan insufisiensi ginjal dan hipertensi.

5. Nefropati asam urat menyebabkan gagal ginjal akut biasanya berkaitan dengan tumor
dan kemoterapi.

6. Hipersensitivitas allopurinol menyebabkan ruam pruritic, reaksi parah berkaitan dengan


vaskulitis dan hepatitis.

Sumber : Intan Hardianti, Diana Mayasari. 2020. Penatalaksanaan Gout Artritis dan
Hipertensi pada Wanita Lansia Obesitas Grade Melalui Pendekatan Dokter Keluarga.
Vol 10, No 1.

Jawab (Susanti 21117115) :

Komplikasi

- Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita asam urat adalah: radang sendi akut
berulang dan kekambuhannya semakin lama akan semakin sering sendi yang sakit akan
bertambah banyak, kristal yang terbentuk semakin besar bahkan bisa menjadi pecah,
timbul batu pada saluran kemih bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal (Misnadiarly,
2007).

Sumber : Tria Febriyanti, Wiwit Dwi Nubadriyah & Ni Luh Diah Ayu Sita Dewi. 2020.
HUBUNGAN KEMAMPUAN PENGATURAN DIET RENDAH PURIN DENGAN
KADAR ASAM URAT (The Correlation between the Ability in Purine Diet
Management and Uric Acid). Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1.
- Resiko komplikasi yang tinggi seperti nefropati dan urolitiasis (Arthritis Foundation,
2016; Clause & Saseen, 2018; Purba & Warastuti, 2017).

Sumber :

Siti Nur Hasina & Muhamad Khafid. 2020. PENGARUH SLEEP HYGIENE DAN
ERGONOMIC EXERCISE BERBASIS SPIRITUAL CARE TERHADAP KADAR
ASAM URAT DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA ARTHRITIS GOUT. Jurnal
Keperawatan Vol.12, No. 2, Hal : 203 - 216.

SICI SAFITRI 21117111 JAWABAN : Komplikasi

Komplikasi yang muncul akibat arthritis gout antara lain:a. Gout kronik bertophus
Merupakan serangan gout yang disertai benjolan-benjolan (tofi)

di sekitar sendi yang sering meradang. Tofi adalah timbunan kristal monosodium urat di
sekitar persendian seperti di tulang rawan sendi, sinovial, bursa atau tendon. Tofi bisa juga

ditemukan di jaringan lunak dan otot jantung, katub mitral jantung, retina mata, pangkal
tenggorokan.b. Nefropati gout kronik Penyakit tersering yang ditimbulkan karena
hiperurisemia. terjadi akibat dari pengendapan kristal asam urat dalam tubulus ginjal. Pada
jaringan ginjal bisa terbentukmikrotofi yang menyumbat dan merusak glomerulus.

c. Nefrolitiasis asam urat (batu ginjal) Terjadi pembentukan massa keras seperti batu di dalam
ginjal, bisa menyebabkan nyeri, pendarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Air
kemih jenuh dengan garamgaram yang dapat membentuk batu seperti kalsium, asam urat,
sistin dan mineral struvit (campuran magnesium, ammonium, fosfat).d. Persendian menjadi
rusak hingga menyebabkan pincang

( jurnal GOUT AND HYPERURICEMIA Nur Amalina Dianati J MAJORITY | Volume 4


Nomor 3 | Januari 2015| 82)

4. Jawab (Tiara Amelia 21117120)


Manifestasi Klinis
Gambaran klinis artritis gout terdiri dari artritis gout asimptomatik, artritis gout
akut, interkritikal gout, dan gout menahun dengan tofus. Nilai normal asam urat
serum pada pria adalah 5,1 ± 1,0 mg/dl, dan pada wanita adalah 4,0 ± 1,0 mg/dl.
Nilai-nilai ini meningkat sampai 9-10 mg/ dl pada seseorang dengan artritis gout
(Carter, 2006). Pada tahap pertama hiperurisemia bersifat asimptomatik, kondisi ini
dapat terjadi untuk beberapa lama dan ditandai dengan penumpukan asam urat pada
jaringan yang sifatnya silent. Tingkatan hiperurisemia berkolerasi dengan terjadinya
serangan artritis gout pada tahap kedua (Sunkureddi et al, 2006).
Radang sendi pada stadium ini sangat akut dan yang timbul sangat cepat dalam
waktu singkat. Pasien tidur tanpa ada gejala apa-apa. Pada saat bangun pagi terasa
sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. Biasanya bersifat monoartikuler dengan
keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik
berupa demam, menggigil dan merasa lelah (Tehupeiory, 2006).
(Sumber: Fandi Wahyu Widyanto,Des 2014.Artritis gout dan
Perkembangannya.Volume 10.No.2)

suwindri 21117116

Manifestasi klinis yang ditimbulkan pada penyakit asam urat antara lain adalah
sebagai berikut :a. Nyeri hebat pada malam hari, sehingga penderita sering terbangun
saat tidur. b. Saat dalam kondisi akut, sendi tampak terlihat bengkak, merah dan
teraba panas. Keadaan akut biasanya berlangsung 3 hingga 10 hari, dilanjutkan
dengan periode tenang. Keadaan akut dan masa tenang dapat terjadi berulang kali dan
makin lama makin berat. Dan bila berlanjut akan mengenai beberapa sendi dan
jaringan bukan sendi. c. Disertai pembentukan kristal natrium urat yang dinamakan
thopi. d. Terjadi deformitas (kerusakan) sendi secara kronis.

(Putu Gede. Gout Arthritis pada Lansia: Sebuah Laporan Kasus. 2016 . Ilmu penyakit
dalam)

5. Sri wahyuni 21117114

mahasiswa mampu mengetahui penatalaksanaan asam urat/goat atritis


Jawab:

Tujuan pengobatan pada penderita artritis gout adalah untuk mengurangi rasa nyeri,
mempertahankan fungsi sendi dan mencegah terjadinya kelumpuhan. Terapi yang
diberikan harus dipertimbangkan sesuai dengan berat ringannya artrtitis gout (Neogi,
2011). Penatalaksanaan utama pada penderita artritis gout meliputi edukasi pasien
tentang diet, lifestyle, medikamentosa berdasarkan kondisi obyektif penderita, dan
perawatan komorbiditas (Khanna et al, 2012).

Pengobatan artritis gout bergantung pada tahap penyakitnya. Hiperurisemia asiptomatik


biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Serangan akut artritis gout diobati dengan
obat-obatan antiinflamasi nonsteroid atau kolkisin. Obat-obat ini diberikan dalam dosis
tinggi atau dosis penuh untuk mengurangi peradangan akut sendi (Carter, 2006).
Sri inda rahayu menambahkan Lo no.5

Penatalaksanaan Medis

 Kolkisin (oral atau parenteral), NSAID seperti indometasin, atau kertikosteroid


diresepkan untuk meredakan serangan gout akut.

 Hiperurisemia,tofi,penghancuran sendi,dan masalah ginjal diterapi setelah proes


inflamasi akut reda.

 Agnes urikosurik, seperti probenesid, memperbaiki hiperurisemia dan melarutkan


deposit urat

 Allopurinol efektif ketika berisiko terjadi insufisiensi ginjal atau kalkuli/batu ginjal

 Kartikosteroid dapat digunakan pada pasien yang tidak berespon terhadap terapi lain

 Terapi propilaksis dipertimbangkan jika pasein mengalami beberapa episode akurt


atau terjadi pembentukan tofi.

Penatalaksanaan Keperawatan

Dorong pasien utuk membatasi konsumsi makanan tinggi purin, tyerutama daging
organ (jeroan), dan membatasi asupan alkohol. Dorong pasien untuk memertahan kan berat
tubuh normal. Upaya ini dapat membatu mencegah episode gout yang nyeri.
Pada episode atritis gout akut , penatalaksaan nyeri sangat penting. Tinjau medikasi
persama pasien dan keluarga. Tekankan penting melanjutkanmedikasi untuk
mempertahankan efektivitas

Sumber : Brunner & Suddarth. 2013. Buku keperawatan medikal bedah edisi 12. Jakarta :
EGC

Jawab (Susanti 21117115) :


Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pasien asam urat terbagi menjadi dua yaitu secara
farmakologi dan nonfarmakologi. Penanganan secara farmakologi merupakan
tindakan kolaborasi antara perawat dengan dokter, yang menekankan pada pemberian
obat. Penatalaksanaan secara non farmakologi salah satunya dengan pengobatan
tradisional. Pengobatan tradisional bisa dilakukan dengan meminum jus sirsak yang
merupakan salah satu obat asam urat alami yang baik. Jus sirsak kaya akan kandungan
vitamin C sehingga sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan
vitamin C dalam jus sirsak berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki kemampuan
untuk menghambat produksi enzim xantin oksidanse. Jus sirsak dapat menghambat
proses pembentukan asam urat dalam tubuh. Kandungan senyawa alkaloid isquinolin
dalam jus sirsak berberan sebagai analgesik. Jadi, jussirsak juga bisa meredamkan
rasa nyeri akibat asam urat. Selain itu jus sirsak pun berfungsi sebagai antiinflamasi.
Kombinasi dari antiinflamasi dan analgetik inilah yang berkhasiat mengobati asam
urat, dengan demikian jus sirsak sangat baik dikonsumsi oleh penderita asam urat
(Noormindhawati, 2013). Adapun terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan
adalah mengistirahatkan sendi, stimulasi, massage, relaksasai, transcutaneous electric
nerve stimulation, distraksi, dan hypnosis (Tabloski, 2005).
Sumber :
Fakhrudin Nasrul Sani & Annisa Cindy Nurul Afni. Pengaruh Pemberian Jus Sirsak
(Annona Muricata Linn) Terhadap Kadar Asam Urat Pada Lansia Dengan GOUT.
Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 10, No. 2.

Jawab menambahkan nomer 5 (syarah huda)


Penatalaksanaan

Terapi untuk serangan gout yaitu:

1. Kolkisin
Dosis : 0,5 – 0,6 mg tiap satu jam atau 1,2 mg sebagai dosis awal dan diikuti 0,5 – 0,6
mg tiap 2 jam sampai gejala penyakit hilang atau mulai timbul gejala saluran cerna,
misalnya muntah dan diare. Dapat diberikan dosis maksimum sampai 7 – 8 mg tetapi
tidak melebihi 7,5 mg dalam waktu 24 jam. Untuk profilaksis diberikan 0,5 – 1,0 mg
sehari.
2. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
Contohnya: indometasin, fenilbutazon.
3. Obat urikosurik/ anti hiperurisemia Contohnya: alopurinol, probenesid, sulfinpirazon,
dan febuxostat.
4. Kortikosteroid sering digunakan untuk menghilangkan gejala gout akut dan akan
mengontrol serangan. Kortikosteroid ini sangat berguna bagi pasien yang
dikontraindikasikan terhadap golongan NSAID. Jika goutnya monarticular, pemberian
antra- articular yang paling efektif. Contohnmya: dexametason, hidrokortison,
prednisone.
Sumber ( Purwaningsih T. Faktor-faktor Risiko Hiperurisemia. 2009. Setyoningsih R.
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperurisemia Pada Pasien Rawat
Jalan RSUP Dr. Kariadi Semarang. 2009.)

SICI SAFITRI 21117111 JAWABAN :


Penatalaksanaan
Terapi untuk artritis gout yaitu:1. Kolkisin Dosis : 0,5 – 0,6 mg tiap satu jam atau 1,2
mg sebagai dosis awal dan diikuti 0,5 – 0,6 mg tiap 2 jam sampai gejala penyakit
hilang atau mulai timbul gejala saluran cerna, misalnya muntah dan diare. Dapat
diberikan dosis maksimum sampai 7 – 8 mg tetapi tidak melebihi 7,5 mg dalam waktu
24 jam. Untuk profilaksis diberikan 0,5 – 1,0 mg sehari.2. Obat Anti Inflamasi Non
Steroid (OAINS) Contohnya: indometasin, fenilbutazon3. Obat urikosurik/ anti
hiperurisemiaContohnya: alopurinol, probenesid, sulfinpirazon, dan febuxostat4.
Kortikosteroid
Kortikosteroid sering digunakan untuk menghilangkan gejala gout akut dan akan
mengontrol serangan. Kortikosteroid ini sangat berguna bagi pasien yang
dikontraindikasikan terhadap golongan NSAID. Jika goutnya monarticular, pemberian
antraarticular yang paling efektif.Contohnmya: dexametason, hidrokortison,
prednisonemikrotofi yang menyumbat dan merusak glomerulus.c. Nefrolitiasis asam
urat (batu ginjal)Terjadi pembentukan massa keras seperti batu di dalam ginjal, bisa
menyebabkan nyeri, pendarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Air kemih
jenuh dengan garamgaram yang dapat membentuk batu seperti kalsium, asam urat,
sistin dan mineral struvit (campuran magnesium, ammonium, fosfat).
d. Persendian menjadi rusak hingga menyebabkan pincang

( jurnal GOUT AND HYPERURICEMIA Nur Amalina Dianati J MAJORITY |


Volume 4 Nomor 3 | Januari 2015| 82)

Siti Jamilah 21117112


Jawab : Penatalaksanaan Terapi untuk serangan gout yaitu: 1. Kolkisin Dosis : 0,5 –
0,6 mg tiap satu jam atau 1,2 mg sebagai dosis awal dan diikuti 0,5 – 0,6 mg tiap 2
jam sampai gejala penyakit hilang atau mulai timbul gejala saluran cerna, misalnya
muntah dan diare. Dapat diberikan dosis maksimum sampai 7 – 8 mg tetapi tidak
melebihi 7,5 mg dalam waktu 24 jam. Untuk profilaksis diberikan 0,5 – 1,0 mg sehari.
2. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) Contohnya: indometasin, fenilbutazon.
3. Obat urikosurik/ anti hiperurisemia Contohnya: alopurinol, probenesid,
sulfinpirazon, dan febuxostat. 4. Kortikosteroid Kortikosteroid sering digunakan
untuk menghilangkan gejala gout akut dan akan mengontrol serangan. Kortikosteroid
ini sangat berguna bagi pasien yang dikontraindikasikan terhadap golongan NSAID.
Jika goutnya monarticular, pemberian antra articular yang paling efektif.
Contohnmya: dexametason, hidrokortison, prednisone.
Sumber : Nur Amalina Dianati. 2015. GOUT AND HYPERURICEMIA. J
MAJORITY | Volume 4 Nomor 3 Hal 82-89.

6. Syarah huda (21117117)


Tanda dan Gejala Artritis Gout :
1. Akut
Serangan awal gout berupa nyeri yang berat, bengkak dan berlangsung cepat,
lebih sering di jumpai pada ibu jari kaki. Ada kalanya serangannyeri di sertai
kelelahan, sakit kepala dan demam.
2. Interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode
interkritikal asimtomatik. Secara klinik tidak dapat ditemukan tanda-tanda
radang akut.
3. Kronis
Pada gout kronis terjadi penumpukan tofi (monosodium urat) dalamjaringan
yaitu di telinga, pangkal jari dan ibu jari kaki. (Junaidi I. Rematik dan Asam
Urat. Jakarta PT Buana Ilmu Populer. 2006.)
Sumber (Jurnal GOUT AND HYPERURICEMIA Nur Amalina Dianati
Faculty of Medicine, University of Lampung. J MAJORITY.Volume 4 Nomor
3.Januari 2015.)

Tia novelia menambahkan Lo no.6


Tanda dan gejala penyakit Gejala yang dirasakan dan tanda yang sering
muncul pada penderita Gout diantaranya adalah: 1) Rasa nyeri hebat dan mendadak
pada ibu jari kaki (sendi metatarsofalangeal pertama) dan jari kaki (sendi tarsal); 2)
Terganggunya fungsi sendi yang biasanya di satu tempat, sekitar 70-80 % pada
pangkal ibu jari; 3) Terjadi hiperurisemia; 4) Terjadi hiperurikemia dan penimbunan
kristal urat yang khas yaitu kristal monosodium urat dalam cairan dan jaringan sendi,
ginjal, tulang rawan dan lain-lain; 5) Terdapat tofus yang telah dibuktikan secara
kimiawi; 6) Telah terjadi >1 kali serangan di persendian (arthritis) yang bersifat akut;
7) Adanya serangan padasatu sendi, terutama sendi ibu jari kaki. Serangan juga biasa
terjadi di tempat lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku,
pergelangan tangan atau jarijari tangan; 8) Sendi tampak kemerahan; 9) Peradangan
disertai demam (suhu tubuh >38o C), dan pembengkakan tidak simetris pada satu
sendi dan terasa panas; 10) Tak ditemukan adanya bakteri pada saat serangan dan
imflamasi; 11) Nyeri hebat di pinggang bila terjadi batu ginjal akibat penumpukan
asam urat di ginjal; 12) Gejala yang lain : ruam kulit, sakit tenggorokan, lidah
berwarna merah atau gusi berdarah.
Sumber : G.A. Dewi Kusumayant. DIET MENCEGAH DAN MENGATASI
GANGGUAN ASAM URAT. Jurnal Ilmu Gizi Volume 5 Nomor 1: 69 - 78.
Jawab (Susanti 21117115) :
Tanda dan Gejala
Gout arthritis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan
mendadak, berulang dan disertai dengan arthritis yang terasa sangat nyeri
karena adanya endapan kristal monosodium urat atau asam urat yang terkumpul di
dalam sendi sebagai akibat tingginya kadar asam urat di dalam darah
(hiperurisemia) (Junaidi, 2013).
Sumber :
Fajarina Lathu Asmarani. 2018. PENURUNAN NYERI AKIBAT ASAM URAT
MELALUI PEMANFAATAN TERAPI KOMPLEMENTER AKUPUNKTUR.
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, Vol. 5, No. 2, Hal : 373-377.

Jawab (Tiara Amelia 21117120)

Tanda dan gejala

Bagian tubuh yang dapat mengalami GOUT adalah tumit, pergelangan kaki, jari,
pergelangan tangan dan siku dengan tanda dan gejala pada bagian sendi yang
mengalami GOUT akan mengalami pembengkakan, kemerahan, panas dan nyeri luar
biasa saat pagi maupun malam hari (Ode, 2012). Bila penatalaksanaan GOUT tidak
efektif maka selain menimbulkan rasa nyeri yang hebat juga dapat akan menimbulkan
peradangan yang lambat laun merusak struktur sendi dan menyebabkan kecacatan
(Dalimartha, 2008).

(Sumber: Jurnal UJI BEDA KADAR ASAM URAT SETELAH DILAKUKAN

TERAPI KOMPLEMENTER SENAM YOGA DAN RENDAM AIR JAHE


HANGAT PADA PENDERITA GOUT)

SICI SAFITRI 21117111 JAWABAN :

Tanda dan gejala penyakit


Gejala yang dirasakan dan tanda yang sering muncul pada penderita Gout diantaranya adalah:
1) Rasa nyeri hebat dan mendadak pada ibu jari kaki (sendi metatarsofalangeal pertama) dan
jari kaki (sendi tarsal);

2) Terganggunya fungsi sendi yang biasanya di satu tempat, sekitar 70-80 % pada pangkal
ibu jari;

3) Terjadi hiperurisemia;

4) Terjadi hiperurikemia dan penimbunan kristal urat yang khas yaitu kristal monosodium
urat dalam cairan dan jaringan sendi,ginjal, tulang rawan dan lain-lain;

5) Terdapat tofus yang telah dibuktikan secara kimiawi; 6) Telah terjadi >1 kali

serangan di persendian (arthritis) yang bersifat akut

; 7) Adanya serangan pada satu sendi, terutama sendi ibu jari kaki. Serangan juga biasa
terjadi di tempat lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku, pergelangan tangan
atau jari- jari tangan;

8) Sendi tampak kemerahan;

9) Peradangan disertai demam (suhu

tubuh >38o C), dan pembengkakan tidak simetris pada satu sendi dan terasa panas;

10) Tak ditemukan adanya bakteri pada saat serangan dan imflamasi

11) Nyeri hebat di pinggang bila terjadi batu ginjal akibat penumpukan asam urat di ginjal;

12) Gejala yang lain : ruam kulit, sakit tenggorokan, lidah berwarna merah atau

gusi berdarah

( Jurnal Ilmu Gizi Volume 5 Nomor 1, Februari 2014 : 69 – 78)

Siti Janilah Jawab : Tanda dan Gejala Artritis Gout


a. Akut Serangan awal gout berupa nyeri yang berat, bengkak dan berlangsung cepat, lebih
sering di jumpai pada ibu jari kaki. Ada kalanya serangannyeri di sertai kelelahan, sakit
kepala dan demam. b. Interkritikal Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana
terjadi periode interkritikal asimtomatik. Secara klinik tidak dapat ditemukan tanda-tanda
radang akut. c. Kronis Pada gout kronis terjadi penumpukan tofi (monosodium urat)
dalamjaringan yaitu di telinga, pangkal jari dan ibu jari kaki (Junaidi I. 2006).

Sumber : Nur Amalina Dianati. 2015. GOUT AND HYPERURICEMIA. J MAJORITY |


Volume 4 Nomor 3 Hal 82-89.

7. (Shinta prima dewi)

Prognosis artritis gout dapat dianggap sebuah sistem bukan penyakit sendiri. Dengan kata lain
prognosis penyakit artritis gout merupakan prognosis penyakit yang menyertainya (Tehupeiroy,
2003). Artritis gout sering dikaitkan dengan morbiditas yang cukup besar, dengan episode serangan
akut yang sering menyebabkan penderita cacat. Namun, artritis gout yang diterapi lebih dini dan
benar akan membawa prognosis yang baik jika kepatuhan penderita terhadap pengobatan juga baik
(Rothschild, 2013).
Jarang artritis gout sendiri yang menyebabkan kematian atau fatalitas pada penderitanya.
Sebaliknya, artritis gout sering terkait dengan beberapa penyakit yang berbahaya dengan angka
mortalitas yang cukup tinggi seperti hipertensi, dislipidemia, penyakit ginjal, dan obesitas. Penyakit-
penyakit ini bisa muncul sebagai komplikasi maupun komorbid dengan kejadian artritis gout
(Tehupeiroy, 2003).
Dengan terapi yang dini, artritis gout dapat dikontrol dengan baik. Jika serangan artritis gout
kembali, pengaturan kembali kadar asam urat (membutuhkan urate lowering therapy dalam jangka
panjang) dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan penderita. Selama 6 sampai 24 bulan pertama
terapit artritis gout, serangan akut akan sering terjadi (Schumacher et al, 2007). Luka kronis pada
kartilago intraartikular dapat mengakibatkan sendi lebih mudah terserang infeksi. Tofus yang
mengering dapat menjadi infeksi karena penumpukan bakteri. Tofus artritis gout kronis yang tidak
diobati dapat mengakibatkan kerusakan pada sendi. Deposit dari kristal monosodium urat di ginjal
dapat mengakibatkan inflamasi dan fibrosis, dan menurunkan fungsi ginjal (Rothschild, 2013).
Pada tahun 2010, artritis gout diasosiasikan sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit
kardiovaskuler. Analisis 1383 kematian dari 61527 penduduk Taiwan menunjukkan bahwa individu
dengan artritis gout dibandingkan dengan individu yang memiliki kadar asam urat normal, hazard
ratio (HR) dari semua penyebab kematian adalah 1,46 dan HR dari kematian karena penyakit
kardiovaskuler adalah 1,97. Sedangkan individu dengan artritis gout, HR dari semua penyebab
kematian adalah 1,07, dan HR dari kematian karena penyakit kardiovaskuler adalah 1,08 (Kuo et al,
2010)
Sumber : Jurnal artritis gout dan perkembangannya fandi wahyu widyanto rumah sakit aminah blitar

8. Mahasiswa mampu mengetahui jenis minuman yang baik dikonsumsi untuk


menurunkan kadar gout arthritis.
Jawab (Susanti 21117115) :
Selain cukup minum air putih, mengkonsumsi susu dan produk olahannya
telah diketahui memiliki manfaat protektif dalam menjaga kadar asam urat.
Responden yang mengonsumsi susu 1 kali atau lebih per hari memiliki kadar asam
urat serum lebih rendah daripada mereka yang tidak minum susu. Konsumsi susu
mempunyai hubungan yang berbanding terbalik dengan tingkat asam urat serum.
Konsumsi protein susu (kasein dan lactalbumin) telah terbukti menurunkan kadar
asam urat serum melalui efek uricosuric protein.
Sumber : Anugrah Novianti, Eriliyabuduni Ulfi & Lilik Sri Hartati. 2019. Hubungan
jenis kelamin, status gizi, konsumsi susu dan olahannya dengan kadar asam urat pada
lansia. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), Vol. 7, No. 2.

Menambahkan jawaban no 8

Jawab: (sri wahyuni)

Pasien dianjurkan minum air putih, minimal 2.5 liter/hari. Konsumsi cairan yang
tinggi dapat membantu mengeluarkan asam urat melalui urin.

SUMBER: (JURNAL Penatalaksanaan Artritis Gout dan Hipertensi pada Lansia 70


Tahun dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Tiara Anggraini, Dian Isti
AnggrainiFakultas Kedokteran, Universitas Lampung)

Jawab Suwindri 21117116

Jus sirsak kaya akan kandungan vitamin C sehingga sangat baik untuk meningkatkan
daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C dalam jus sirsak berfungsi sebagai
antioksidan dan memiliki kemampuan untuk menghambat produksi enzim xantin
oksidanse. Oleh karena itu, jus sirsak dapat menghambat proses pembentukan asam
urat dalam tubuh. Kandungan senyawa alkaloid isquinolin dalam jus sirsak berberan
sebagai analgesik. Jadi, jus sirsak juga bisa meredamkan rasa nyeri akibat asam urat.
Selain itu jus sirsak pun berfungsi sebagai antiinflamasi. Kombinasi dari antiinflamasi
dan analgetik inilah yang berkhasiat mengobati asam urat. Dengan demikian, jus
sirsak sangat baik dikonsumsi oleh penderita asam urat

(Yuli Yantina. Pengaruh pemberian jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat di
dusun iii taqwasari desa natar kecamatan natar kabupaten lampung selatan.jurnal kesehatan
holistik vol 10, No 1, Januari 2016 : 32-35 )

9. SICI SAFITRI 21117111 JAWABAN :


Macam - macam skala nyeri
1. Ringan
2. Sedang
3.berat
4. Tak tertahan
Jurnal Perbandingan validitas skala ukur nyeri VAS dan NRS terhadap penilaian nyeri
di IGD RSUD Raden Mattaher Jambi Riset Informasi Kesehatan, Vol. 7, No. 2
Desember 2018)

10. Sri inda rahayu

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Nama : Ny.M
Usia : 88 Tahun
Jenis kelamin :P
Diagnosis : Gout Atritis

B. Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan pola tidur b.d Nyeri (D.0055, Hal 126)
2. Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit (D.0074, Hal 166)
3. Resiko kerusakan integritas kulit b.d kekurangan / kelebihan volume cairan
(D.0129, Hal 300)
4. Gangguan mobilitas fisik b.d kekakuan sendi (D.0054. Hal 124)

C. Interveni Keperawatan

N Diagnosis SLKI SIKI


o

1. Gangguan pola 1. Luaran utama : pola tidur A. Dukungan Tidur


tidur b.d Nyeri Observasi :
Kriteria Hasil 1. Identifikasi pola
DS : aktivitas dan
No Kriteria hasil T
1. Mengeluh tidur
Keluhan sulit 3
sulit tidur 2. Identifikasi
tidur
2. Nebgekuh faktor
serung Keluhan sering 3 pengganggu
terjaga terjaga tidur
3. Mengeluh 3. Keluhan tidak 4 3. Identifikasi obat
tidak puas puas tidur tidur yag
tidur 4. Keluhan istirahat 4 dikonsumsi

tidak cukup Teraupetik :

1. Moditifikasi
Keterangan lingkungan
2. Batasi waktu
1. Menurun
tidur siang
2. cukup menurun 3. Fasilitasi
menghilangkan
3. sedang
stres sebelum
4. cukup meningkat’ tidur
4. Tetapkan jadwal
5. meningkat
tidur rutin
5. Lakukan
prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan

2. Luaran tambahan :
tingkat keletihan B. Manajemen nyeri
Observasi :
No Kriteria hasil T
1. Identifikasi
1. Verbalasi 3
lokasi,
kepulihan energi
karakteristik,du
Tenaga 4 rasi,frekuensi,k
Kemampuan 4 ualitas, intesitas
melakukan nyeri
aktivitas rutin 2. Identifikasi

Keterangan respon nyeri

1. Menurun non verbal

2. Cukup menurun 3. Identifikasi

3. Sedang faktor yang

4. Cukup meningkat memperberat

5. meningkat dan
memperingan
nyeri

Teraupetik

1. Berikan teknik
nonfarmakologi
s untuk
mengurangi
rasa nyeri
(misal, TENS,
hipnosis,
akupresur dll)
2. Fasilitas
istirahat dan
tidur
3. Pertimbangkan
jenis dan
sumber nyeri
dalam
pemilihan
strategi
meredakan
nyeri

Edukasi

1. Jelaskan
penyebab,perio
de, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
3. Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri

Kaloborasi

1. Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu

2. Gangguan rasa 1. Luaran utama : status A. Pengaturan


nyaman b.d kenyamanan posisi
gejala penyakit
Kriteria hasil Observasi
DS: 1. Monitor
N Kriteria hasil T
1. Mengeluh status
o
tidak oksigenisasi
1. Gelisah 3
nyaman sebelum dan
2. Mengeluh 2. Keluhan sulit 4 sesduah
sulit tidur tidur mengubah
3. Mengeluh 3. merintih 4 posisi
lelah Keterangan 2. Monitor alat

1. meningkat traksi agar

2. Cukup meningkat selalu tepat


DO : 3. Sedang

1. Gelisah 4. Cukup menurun Teraupetik


2. Menunjuka 5. Menurun
1. Tempatkan
n gejala
pada matras /
distres
2. Luaran tambahan : tempat tidur
3. Tampak
Tingkat nyeri teraupetik
merintih/m
yang tepat
enangis
2. Tepatkan
Kriteria Hasil
pada posisi

No Kriteria hasil T teraupetik


3. Atur posisi
1. Keluhan nyeri 4
tidur yang
2. Meringis 4
disukai, jika
3. Kesulitan tidur 4 tidak
4. Diaforesis 3 kontraindikasi
5. Ketegangan otot 3 4. Posisikan

Keterangan pada

1. Meningkat kesejajaran

2. Cukup meningkat tubuh yang

3. Sedang tepat

4. Cukup menurun
5. Menurun Edukasi

1. Informasikan
saat akan
dilakukan
perubahan
posisi
2. Ajarkan cara
menggunakan
postur yang
baik dan
mekanika
tubuh yang
baik selama
melakukan
perubahan
posisi

Kolaborasi

1. Kolaborasi
pemberian
premedikasi
sebelum
mengubah
posisi, jika
perlu

3. Resiko 1. Luaran utama : A. Perawatan


kerusakan integritas kulit dan integritas kulit
integritas kulit jaringan
b.d kekurangan Observasi
/ kelebihan 1. Identifikasi
volume cairan Kriteria hasil penyebab
gangguan
No Kriteria hasil T integritas kulit
(misal,
perubahan
1. Kerusakan 4
sirkulasi,
jaringan
perubahan
2. Kerusakan lapisan 4 status nutrisi,
kulit penurunan
3. Nyeri 4 kelembaban

Keterangan dll)

1. Meningkat
2. Cukup meningkat Teraupetik
3. Sedang
4. Cukup menurun 1. Ubah posisi

5. Menurun tiap 2 jam jika


tirah baring
2. Lakukan
pemijatan pada
area
penonjolan
tulang, jika
perlu
3. Bersihkan
perinial dengan
air hangat,
terutama pada
periode diare
4. Hindari produk
berbahan dasar
alkohol pada
kulit kering

Edukasi

1. Anjurkan
menggunakan
pelembab (mis,
lotion,serum)
2. Anjurkan
minum air yang
cukup
3. Anjurkam
meningkatkan
asupan nutrisi
4. Anjurkan
meningkatkan
asupan buah
dan sayur

4. Gangguan 1. Luaran utama : A. Dukungan


mobilitas fisik Mobilitas fisik mobilisasi
b.d kekakuan
sendi Observasi
Kriteria hasil
1. Identifikasi
DS : No Kriteria hasil T adanya nyeri
1. Mengeluh 1. Pergerakan 4 atau keluhan
sulit ekstermitaske fisik lain nya
menggerak 2. Identifikasi
2. kuatan otot 4
kan toleransi fisik
3. rentang gerak 4
ekstermitas melakukan
(ROM)
2. Nyeri saat pergerakan
Keterangan
bergerak 3. Monitor
1. Menurun
3. Enggan frekuensi
2. Cukup menurun
mealakukan jantung dan
3. Sedang
pergerakan tekanan darah
4. Cukup meningkat
4. Merasa sebelum
5. Meningkat
cemas saat memulai
bergerak mobilisasi
2. Luaran tambahan :
Pergerakan sendi
DO : Teraupetik

1. Kekuatan 1. Fasilitas
Kriteria hasil
otot aktivitas
menurun No Kriteria hasil T mobilisasi
2. Rentang dengan alat
gerak bantu
1. Pergelangan kaki 44
(ROM) 2. Fasilitas
(kanan)
menurun melakukan
3. Sendi kaku 2. Pergelangan kaki 4 pergeraka jika
4. Gerakan (kiri) perlu
tidak 3. Lutut (kanan) 4 3. Libatkan
terkoordina 4. Lutut (kiri) 4 keluarga untuk
si membantu
Keterangan
5. Gerakan pasien dalam
1. Menurun
terbatas meningkatkan
2. Cukup menurun
6. Fisik lemah pergerakkan
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat Edukasi

1. Jelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi
2. Anjurkan
melakukan
mobilisasi diri
3. Ajarkan
mobilisasi
sederhana yang
harus
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai