Anda di halaman 1dari 2

Nama = Nur Annisa Indah Hapsari

No = 24 ( X MIPA 5)

1.BATAS-BATAS DARATAN DAN LAUTAN WILAYAH NEGARA


INDONESIA
 Sebelah utara wilayah indonesia berbatasan dengan Malaysia. Wilayah laut
Indonesia sebelah utara berbatasan dengan laut lima negara yaitu : Malaysia,
Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina
 Sebelah barat wilayah indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia dan
perairan negara India. Walaupun daratan Indonesia terpisah jauh dari India
tetapi keduanya memiliki pulau yang terletak di titik-titik tertentu sekitar
Smudra Hindia dan Laut Andaman.
 Sebelah timur wilayah indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan
perairan Samudra Pasifik. Indonesia dan Papua Nugini menyepakati bilateral
mengenai batas-batas wilayah darat dan juga laut.
 Sebelah selatan wilayah darat indonesia berbatasan dengan Timor Leste.
Jika perairannya berbatasan dengan Australia dan Samudra Hindia.

2. IDENTIFIKASI MASALAH – MASALAH MENEGENAI


PERBATASAN WILAYAH
1. Kasus alambat = (Negara Malaysia) Melakukan pertemuan liberal guna
membahas masalah dengan perundingan, dan memutuskan pulau Alambat tetap
sebagai wilayah NKRI.

2. Kasus Wilayah Camar Bulan dan Tanjung Datuk = (Negara Malaysia) Melalui
pertemuan Indonesia dan malaysia di Semarang tahun 1978 memeutuskan
wilayah Camar Bulan dan Tanjung Datuk menjadi bagian dari wilayah Malaysia.

3.Kasus Pulau Simakau =(Singapura) Melakukan klarifikasi bahwa pulau yang


dimaksud adalah pulau simaukau milik Singapura. Jadi, terdapat dua pulau yang
bernama sama yang dimiliki Indonesia dan Singapura.

4.Kasus Pulau Batik =( Timor Leste) Pemangku adat antara wilayah perbatasan
Amyoung dan Ambenu, ingin menyelesaikan titik batas dan meminta izin
pemerintah pusat untuk memfasilitasi tersebut. Kedua negara belum
diperbolehkan beraktivitas di daerah perbatasan tersebut.

5.Kasus Pulau Miangas =(Filipina) Dinyatakanlebih lanjut dalam protocol


perjanjian ekstradisi menegenai definisi wilayah Indonesia yang menengaskan
pulau Miangs adalah milik Indonesia atas dasar keputusan Mahkamah Arbitrase
International 4 Agustus 1928.

Anda mungkin juga menyukai