Anda di halaman 1dari 11

Persatuan Bangsa

pada Masa
Demokrasi Liberal
kelompok 4 12MIPA5
Demokrasi
Liberal
Demokrasi Liberal adalah kondisi politik
yang melindungi secara konstitusional
hak-hak individu dari kekuasaan
pemerintah.
Ciri - Ciri Demokrasi
Liberal
Ciri demokrasi liberal :
1. Presiden dan wapres tidak dapat diganggu gugat
2. Presiden berhak membubarkan DPR
3. Menteri bertanggung jawab terhadap kebijakan
4. Perdana Mentri diangkat oleh presiden
Praktik sistem pemerintah parlementer yang
diterapkan pada masa berlakunya UUD 1945 ini
ternyata tidak membawa bangsa Indonesia ke arah
kemakmuran keteraturan dan kestabilan politik.
Hal ini tercermin dari jatuhnya bangun kabinet
dalam kurun waktu antara 1950 sampai 1959 telah
terjadi tujuh kali pergantian kabinet.
Pada masa demokrasi liberal sering
terjadi perubahan kabinet. Kabinet-
kabinet tersebut antara lain

Kabinet Natsir (September 1950 - Maret 1951).


Kabinet Sukiman (April 1951 - Februari 1952).
Kabinet Wilopo (April 1952 - Juni 1953).
Kabinet Ali Sastroamijoyo I (Juli 1953 – Agustus 1955).
Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955 - Maret 1956)
Kabinet Ali Sastroamijoyo II (Maret 1956 - Maret 1957).
Kabinet Juanda (Maret 1957 - Juli 1959).
Hal ini yang menyebabkan kondisi negara kacau
pada periode ini adalah tidak berhasilnya badan
konstituante menyusun undang-undang dasar yang
baru kondisi ini sangat membahayakan bangsa dan
negara . Hal ini mendorong presiden Soekarno
untuk mengajukan rancangannya mengenai konsep
demokrasi terpimpin dalam rangka kembali
kepada UUD 1945
KEADAAN EKONOMI INDONESIA
MASA LIBERAL
Meskipun Indonesia telah merdeka tetapi
Kondisi Ekonomi Indonesia masih sangat
buruk. Upaya untuk mengubah stuktur
ekonomi kolonial ke ekonomi nasional
berjalan tersendat-sendat.
KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK
MENGATASI MASALAH EKONOMI
MASA LIBERAL
Kehidupan ekonomi Indonesia hingga
tahun 1959 belum berhasil dengan baik
dan tantangan yang menghadangnya
cukup berat. Upaya pemerintah untuk
memperbaiki kondisi ekonomi adalah
sebagai berikut.
Kondisi tersebut mendorong presiden untuk menggunakan
wewenangnya yakni mengeluarkan dekrit presiden tanggal 5 Juli
tahun 1959 yang berisi diantaranya sebagai berikut.

a. pembubaran konstituante
b memberlakukannya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi
UUDS 1950
c pembentukan MPR dan DPR sementara
pada periode ini juga terjadi beberapa gerakan separatis di
daerah diantaranya
1. Gerakan DI/TII
2. pemerintah revolusioner republik Indonesia atau perjuangan
rakyat semesta ( PRRI/PERMESTA)

Anda mungkin juga menyukai