Anda di halaman 1dari 8

KODE MODUL: C2

MODUL BIMBINGAN TEKNIS PENGEMBANGAN DAN


PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN TK, SD, DAN SMP DALAM MODIFIKASI
DAN ADAPTASI KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN
PENILAIAN DALAM LAYANAN PENDIDIKAN INKLUSIF

MATERI C2
PENYUSUNAN Acton plan bimbingan teknis

Disampaikan Oleh:
Tim Lintang Samudra Edukasi Yayasan MDP Indonesia

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA


KABUPATEN KARAWANG
TAHUN 2021
KODE MODUL :C2
JUDUL MATERI : PENYUSUNAN ACTION PLAN BIMBINGAN TEKNIS
WAKTU : 3 (TIGA) JAM PELATIHAN A. 45 MENIT (2 JP TATAP MUKA
1 (SATU) JP TUGAS MANDIRI
HARI/TANGGAL : 10 NOVEMBER 2021
NARA SUMBER : PUSAT SUMBER SLB NEGERI KABUPATEN KARAWANG

C2 Penyusunan Action Plan Bimbingan Teknis


1. Deskripsi
Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai action plan bimbingan teknis yang harus
disusun dan dilaksanakan oleh semua peserta bimbingan teknis.

2. Tujuan
Setelah mempelajari materi C2 tentang Penyusunan Action Plan peserta dapat:
a. Menjelaskan pengertian action plan
b. Mengklasifikasi aspek-aspek dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
pembelajaran yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus dalam seting
layanan pendidikan inklusif
c. Mengidentifikasi permasalahan dan mencari penyelesaian terhadap aspek-aspek
dalam pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian yang mengakomodasi
peserta didik berkebutuhan khusus dalam seting layanan pendidikan inklusif
d. Menyusun action plan.

3. Strategi Pembelajaran
a. Penjelasan action plan layanan pendidikan inklusif yang harus dilaksanakan peserta
b. Pemaparan mengenai penyusunan action plan pelatihan/bimbingan teknis
c. Tugas penyusunan action plan pelatihan/bimbingan teknis
d. Laporan (presentasi) hasil penyusunan action plan pelatihan/bimbingan teknis
e. Pernyataan komitmen untuk melaksanakan action plan pelatihan/bimbingan teknis

4. Media
a. LCD
b. Layar
c. Laptop
d. PPT penyusunan action plan pelatihan/bimbingan teknis
e. Lembar Kerja 1 dan 2 untuk peserta (guru, kepala sekolah, dan pengawas
sekolah).

5. Uraian Materi
PENYUSUNAN ACTION PLAN BIMBINGAN TEKNIS

Kegiatan bimbingan teknis (bimtek) diakhiri dengan materi penyusunan action plan
dalam pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian yang mengakomodasi
peserta didik berkebutuhan khusus dalam seting layanan pendidikan inklusif. Action plan
yang dilaksanakan menjelang akhir pelatihan/bimbingan teknis dimaksudkan untuk
memandu peserta untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan setelah yang
bersangkutan kembali ke tempat dan satuan pendidikan masing–masing.
Action plan merupakan suatu dokumen tentang rencana aksi yang akan dilakukan
setelah mengikuti suatu kegiatan pelatihan/bimbingan teknis atau merupakan tindak
lanjut dari kegiatan tersebut. Dalam suatu pelatihan atau bimbingan teknis, action plan
juga merupakan dokumen rencana yang memuat tentang kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan setelah peserta kembali ke tempat tugas untuk melaksanakan pengembangan
kurikulum, pembelajaran, dan penilaian yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan
khusus dalam seting layanan pendidikan inklusif
Action plan berisi gambaran secara garis besar tentang rencana pengembangan
kurikulum, pembelajaran, dan penilaian yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan
khusus dalam seting layanan pendidikan inklusif yang akan dilakukan oleh peserta sesuai
dengan jabatan fungsionalnya (guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah). Dengan
demikian tujuan pelatihan/bimbingan teknis akan membawa dampak positif terhadap
peningkatan kualitas pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian yang
mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus pada satuan pendidikan (TK, SD, dan
SMP).
Peserta tentunya mengetahui permasalahan atau kesenjangan yang dihadapi dan
penyelesaian atau solusi yang dilakukan di satuan pendidikanya sesuai dengan tugas dan
jabatan fungsionalnya. Untuk itulah maka peserta diminta untuk mengisi format terkait
permasalahan layanan pendidikan inklusif dan solusi yang pernah dilakukan di satuan
pendidikannya pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 Aspek, Permasalahan, dan Penyelesaian atau Solusi dalam Pengembangan
Kurikulum, Pembelajaran, dan Penilaian yang Mengakomodasi Peserta Didik
Berkebutuhan Khusus

No Aspek-aspek
Pengembangan
Kurikulum, Pembelajaran,
dan Penilaian yang Permasalahan Penyelesaian
Mengakomodasi Peserta
Didik Berkebutuhan
Khusus
1 Akomodasi Kurikulum
2
3
4 Akomodasi Pembelajaran
5
6
7 Akomodasi Penilaian
8
9
10

6. Evaluasi (Latihan/Kasus/Tugas)
a. Lembar Kerja 1 Analisis Konteks Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran, dan
Penilaian yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus dalam seting
layanan pendidikan inklusif
Lembar Kerja 1 adalah analisis konteks pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan
penilaian yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus dalam seting
layanan pendidikan inklusif.
1) Analisis konteks bagi guru adalah dokumen yang diterbitkan oleh guru yang
menggambarkan serangkaian kinerja awal guru dalam rangka memahami dan
mempersepsikan pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian melalui
kegiatan analisis terhadap pengembangan kurikulum, pembelajaran dan penilaian
tersebut pada satuan pendidikan unit kerjannya.
2) Analisis konteks bagi kepala sekolah adalah dokumen yang diterbitkan oleh kepala
sekolah/satuan pendidikan yang menggambarkan serangkaian kinerja awal kepala
sekolah/satuan pendidikan dalam rangka memahami dan mempersepsikan melalui
kegiatan analisis terhadap pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian
yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus
3) Analisis konteks bagi pengawas sekolah adalah gambaran serangkaian kinerja awal
pengawasan sekolah dalam supervisi akademik terkait pengembangan kurikulum,
pembelajaran, dan penilaian yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus di
wilayah binaannya.

Peserta mengisi format analisis konteks seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 2 Lembar Kerja 1 Analisis Konteks Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran,


dan Penilaian yang Mengakomodasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
No. Aspek-aspek Pengembangan
Kurikulum, Pembelajaran, dan
Penilaian yang Mengakomodasi Kelemahan Kekuatan
Peserta Didik Berkebutuhan
Khusus
(1) (2) (3) (4)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Keterangan:
Kolom (1) diisi dengan nomor urut untuk setiap aspek pengembangan kurikulum,
pembelajaran, dan penilaian yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus
kolom (2) diisi dengan aspek-aspek pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan
penilaian yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus
Kolom (3) diisi dengan kelemahan untuk setiap aspek pengembangan kurikulum,
pembelajaran, dan penilaian yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus
Kolom (4) diisi dengan kekuatan untuk setiap aspek pengembangan kurikulum,
pembelajaran, dan penilaian yang mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus

b. Lembar Kerja 2 Menyusun Action Plan


Action plan merupakan suatu dokumen yang menjelaskan tentang kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan, sesampainya peserta di wilayah kerja masing-masing
dengan memperhitungkan hal-hal yang telah ditetapkan berdasarkan potensi dan
sumber daya yang ada.
Action plan merupakan sebuah rencana kerja yang dibuat secara individual
oleh peserta bimbingan teknis yang berisi tentang rencana kerja yang menjadi tugas
dan wewenangnya. Rencana ini dibuat setelah peserta mengikuti seluruh bimbingan
teknis yang telah diberikan.
Penyusunan action plan dimaksudkan untuk mengaplikasikan teori-teori yang
telah diberikan dalam pelatihan atau bimbingan teknis ini dengan pengalaman
peserta. Perpaduan antara teori dan pengalaman ini merupakan salah satu metode
untuk lebih meningkatkan tingkat pemahaman peserta diklat akan teori-teori dan
praktik yang telah diberikan selama pelatihan atau bimbingan teknis, sehingga tujuan
pelaksanaan layanan pendidikan inklusif akan tercapai secara maksimal
Action plan sangat diperlukan bagi peserta bimbingan teknis dan
penyelenggara bimbingan teknis. Hal ini disebabkan action plan merupakan sebuah
rencana kerja yang dibuat oleh peserta secara individual yang berisi tentang
pengembangan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian yang mengakomodasi peserta
didik berkebutuhan khusus yang menjadi tugas dan wewenangnya. Didalam membuat
action plan perlu mengacu pada struktur/sistematika action plan tertentu. Hal tersebut
penting terkait pelaksanaan pemantauan dan evaluasi yang akan dilakukan oleh tim
pemantauan dan evaluasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga bekerjasama dengan Gemasik, dan Lintang Samudra Edukasi Yayasan
MDP Indonesia
Action plan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Terarah: Setiap kegiatan yang dicantumkan dalam action plan hendaknya terarah
untuk mencapai tujuan.
2) Jelas: Isi rencana mudah dimengerti dan ada pembagian tugas yang jelas antara
orang-orang yang terlibat didalam masing-masing kegiatan.
3) Fleksibel: Mudah disesuaikan dengan perkembangan situasi. Oleh karena itu
action plan mempunyai kurun waktu relatif singkat.

Tabel Lembar Kerja 2 Format Action Plan Pelatihan/Bimbingan Teknis


No Kegiatan Tujuan Sasaran Cara/Metode Waktu Pelaksana/ Indikator
dan Penanggun Keberhasilan
Tempat g
Jawab

Berdasarkan hasil analisis konteks kemudian disusun action plan dengan


langkah-langkah menentukan hal-hal sebagai berikut:
1) Kegiatan yaitu uraian kegiatan yang akan dilakukan, didapat melalui identifikasi
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar hal
ini terealisasi maka diidentifikasi kegiatan apa yang diperlukan. Identifikasi dan
buat perumusan yang jelas dari semua kegiatan yang akan dilakukan.
2) Tujuan adalah ketetapan-ketetapan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan yang
telah direncanakan. Penetapan tujuan yang baik adalah dirumuskan secara konkrit
dan terukur.
3) Sasaran yaitu seseorang atau kelompok tertentu yang menjadi target kegiatan
yang direncanakan.
4) Cara Metode yaitu cara yang akan dilakukan dalam melakukan kegiatan agar
tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.
5) Waktu dan Tempat. Dalam penentuan waktu sebaiknya menunjukkan kapan suatu
kegiatan dimulai sampai kapan berakhir. Apabila dimungkinkan sudah dilengkapi
dengan tanggal pelaksanaan. Hal ini untuk mempermudah dalam persiapan
kegiatan yang akan dilaksanakan, serta dalam melakukan pemantauan dan
evaluasi. Sedangkan dalam menetapkan tempat, seyogyanya menunjukkan lokasi
atau alamat kegiatan akan dilaksanakan.
6) Biaya. Agar action plan dapat dilaksanakan perlu direncanakan anggaran yang
dibutuhkan untuk kegiatan tersebut. Akan tetapi perencanaan anggaran harus
realistis untuk kegiatan yang benar-benar membutuhkan dana, artinya tidak
mengada-ada. Perhatikan dan pertimbangkan juga kegiatan yang memerlukan
dana tetapi dapat digabung pelaksanaannya dengan kegiatan lain di satuan
pendidikan yang dananya telah tersedia.
7) Pelaksana/penanggung jawab yaitu personal/tim yang akan melaksanakan
kegiatan yang telah direncanakan. Hal ini penting karena personal/tim yang
terlibat dalam kegiatan tersebut mengetahui dan melaksanakan kewajiban.
8) Indikator keberhasilan merupakan bentuk kegiatan yang menjadi tolok ukur dari
keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan.

7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta terampil menyusun action plan
pelatihan/bimbingan teknis dalam layanan dan melaksakan action plan yang disusunnya
secara maksimal di satuan pendidikannya/wilayah binaannya.

8. Referensi
a. Panduan Kerja Kepala Sekolah. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang Layak untuk
Peserta Didik Penyandang Disabilitas
c. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan
Inklusif bagi Peserta Didik yang Mmeiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa.
e. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif.
f. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 8 Tahun 2009 tentang Sistem
Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Karawang sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 10 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 8 Tahun 2009 tentang
Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Karawang

Anda mungkin juga menyukai