Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rismawati

Stambuk : C 301 18 356

Ringkasan Materi Pertemuan 12


Aspek Keperilakuan Dalam Penggangaran

Aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia yang muncul dalam proses
penyusunan anggaran pada perilaku manusia yang didorong ketika manusia mencoba untk hidup dengan
anggaran. Hal tersebut mengacu pada kegelisahan karena mengetahui bahwa batas pengeluaran tidak akan
dinaikan tahun ini atau dengan kata lain anggaran mengandung unsur ketetatan, ketakan untuk
mengatakan kepada staf anda  bahwa tidak akan ada kenaikan bonus tahun ini, dan rasa curiga yang bisa
berkembang ketika kepala depertemen lain menerima kenaikan anggaran terbesar secara spektakuler pada
tahun- tahun belakangan ini. Hal lain yang terjadi tiba- tiba ada pengeluaran yang krusial dan urgen,
tetapi tidak ada dalam mata anggaran, maka itu akan membuat kesulitan bagi pelaksanaan anggaran.

Ada dua aspek Keperilakuan dalam Penganggaran yaitu :


organizational slack 
Organizational slack secara mendasar mengacu pada kapasitas yang tidak digunakan,
budgetary slack. 
budgetary slack adalah proses penganggaran yang ditemukan adanya distorsi secara sengaja dengan
menurunkan pendapatan yang dianggarkan dan meningkatkan biaya yang dianggarkan. Saat ini saya akan
membahas tentang Budgetary Slack.
Slack anggaran adalah perbedaan antara anggaran yang dinyatakan dan estimasi anggaran terbaik yang
secara jujur dapat diprediksinya. Manajer menciptakan slack dengan mengestimasikan pendapatan lebih
rendah dan biaya lebih tinggi. Yang tahu slack atau tidak adalah pembuat anggaran.
Konsekuensi Disfungsional dari Proses Penyusunan Anggaran
a.Rasa Tidak Percaya
Suatu anggaran terdiri atas seperangkat tujuan-tujuan tertentu. Walaupun anggaran tersebut dapat
disesuaikan untuk kejadian-kejadian yang tidak diantisipasi, anggaran menampilkan rasa tidak percaya,
rasa pertumbuhan, dan mengarah pada kinerja yang menurun.
b.Resistensi
Pada proses anggaran memerlukan waktu dan perhatian yang besar. Manajer atau penyelia mungkin
merasa terlalu terbebani dengan permintaan yang ekstensif atas waktu dan tanggung jawab rutin mereka.
Oleh karena itu, mereka tidak ingin terlibat dalam proses penyusunan anggaran.
c.Konflik Internal
Konflik internal dapat berkembang sebagai akibat dari interaksi ini, atau sebagai akibat dari laporan
kinerja yang membandingkan satu departemen dengan departemen lain. Gejala-gejala umum dari konflik
adalah ketidakmampuan mencapai kerja sama antar-pribadi dan antar-kelompok selama prosesn
penyusunan anggaran.
d.Efek Samping Lain yang Tidak Diinginkan
Anggaran akan menghasilkan pengaruh lain yang tidak diinginkan. Salah satu pengaruh lainnya
adalah terbentuknya kelompok-kelompok informal kecil yang menentang tujuan anggaran. Kelompok-
kelompok ini biasanya dibentuk untuk melawan konflik internal dan tekanan yang diciptakan oleh
anggaran tersebut.
Ringkasan Materi Pertemuan 13
Aspek Keperilakuan Dalam Auditing

Audit pada saat ini telah menjadi bagian penting dalam dunia akuntansi, khususnya aspek-aspek
yang terkait dengan proses pengambilan keputusan dan aktivitas-aktivitas auditordalam
mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil keputusan. Terdapat banyak hal yang dapat
dipertimbangkan sebagai data pendukung dalam pengambilan keputusan yangmengarah pada
aspek keperilakuan auditor.Salah satu karakteristik yang membedakan akuntan publik dengan auditor
internal berkaitandengan keterikatan secara pribadi. Akuntan publik terikat dengan catatan-catatan
suatuorganisasi dan prinsip-prinsip akuntansi yang dibangun oleh badan profesi
akuntansi.Sebaliknya, auditor internal terkait dengan aktivitas-aktivitas manajemen dan orang-orangyang
menjalankan operasi organisasi.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa audit internal
mengevaluasi aktivitas yangdilakukan oleh orang-orang sehingga terdapat hubungan pribadi antara orang
yang dievaluasidengan orang yang mengevaluasi dengan para auditor.
Dari hasil pembahasan materi ini, saya menyimpulkan bahwa keputusan dalam berbisnis tidak dapat
dilepaskan dengan aspek keperilakuan. Yang nantinya aspek inilah yang akan dijadikan sebuah
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Berbicara mengenai audit berarti masih dalam lingkup
ruang lingkup bisnis. Oleh karena itu, kembali lagi pada aspek yang tadi yaitu perilaku
manusia. Pengauditan adalah suatu kegiatan yang penting. Setiap organisasi atau perusahaan selayaknya
secara suka rela melakukan audit untuk memberikan umpan balik atas kinerja yang telah dilakukan. Audit
dilakukan oleh auditor yang jati dirinya adalah seorang manusia. Komputer atau malahan robot sekalipun
bisa saja membantu proses pengauditan, tetapi tetap saja manusia yang menentukan dalam memberikan
pertimbangan dan pengambilan keputusan.
Pertimbangan Dan Pengambilan Keputusan Pada Pengauditan
Aktivitas Pertimbangan Hasil Penilaian
Mengembangkan strategi audit Hasil uji pengendalian
Pendekatan audit yg berbeda
Penekanan thd keseimbanganatau aliran transaksi
Identifikasi thd asersi strategik
Mengembangkan program audit Memilih kombinasi proseduraudit spesifik yang
tepat danmenentukan ruang lingkupdan waktu
aplikasi
Memilih dan Mengevaluasi prosedur review analisis Prosedur tertentu untukdiaplikasikan
Pengembangan ekspektasi
Formulasi menjelaskanfluktuasi
Mengevaluasi hasil-hasil pengujian audit Kesimpulan thd prosedur audit spesifik terkait
dengan tujuan dan hasil yg diperoleh
Menentukan status going concern Status going concern 1th kedepan
Mengaplikasikan standar audit yang berterima Identifikasi thd standar auditing
umum Identifikasi thd arah standar audit yg diaplikasikan
Ada pelanggaran / tidak
Mengaplikasikan aturan-aturan mengenai kode etik Apakah LK telah disajikansecara wajar?
Memilih opini audit yang tepat
Kecerdasan Emosi Auditor
 Mengenali Emosi Diri
 Mengelola Emosi
 Memotivasi Diri
 Mengenali Emosi Orang lain
 Membina Hubungan dengan Orang lain

Anda mungkin juga menyukai