Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal diperlukan
upaya pencegahan, pemeliharaan, deteksi dini, pengobatan dan juga pemulihan.
Upaya tersebut perlu dilakukan bahkan sebelum manusia lahir, yakni sejak proses
kehamilan, kemudian pada saat kelahiran, masa neonatus, bayi, balita, anak,
remaja, dewasa dan terus berlanjut hingga usia lanjut. Garda terdepan dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah Pusat Kesehatan
Masyarakat atau Puskesmas. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Masalah kesehatan dapat ditemukan di semua siklus kehidupan manusia,
sehingga upaya kesehatan perlu dilakukan pada setiap siklusnya. Salah satu
Penyakit Tidak Menular (PTM) yang mendapatkan prioritas utama pengendalian
adalah Hipertensi dengan pertimbangan memiliki prevalensi tinggi dan tingginya
biaya perawatan kesehatan. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu
keadaan dimana tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan atau tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg. Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia/World Health
Organization (WHO) tahun 2011, satu milyar orang di dunia menderita hipertensi,
dua pertiga di antaranya berada di Negara berkembang yang berpenghasilan
rendah sedang. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat tajam, diprediksikan
pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia menderita
hipertensi. Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap
tahun 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara, yang sepertiga populasinya

1
menderita hipertensi. Berdasarkan hasil RISKESDAS tahun 2018, prevalensi
hipertensi di Indonesia pada penduduk > 18 tahun sebesar 34,11%. Pada tahun
2018, prevalensi hipertensi di Provinsi NTB mencapai 27,80% sedangkan di
Kabupaten Lombok Barat sebesar 24,96%. Dari seluruh penderita hipertensi di
Lombok Barat, hanya 60,59% yang berobat secara rutin, 25,99% tidak berobat
secara rutin dan 13,42% tidak minum obat sama sekali.
Kepatuhan pengobatan pasien hipertensi merupakan hal penting karena
hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi harus selalu
dikontrol atau dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi yang dapat berujung
pada kematian (Palmer & William, 2007). Masalah ketidakpatuhan umum
dijumpai dalam pengobatan penyakit kronis yang memerlukan pengobatan jangka
panjang seperti hipertensi. Beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan
berobat pasien hipertensi adalah kurangnya pemahaman terhadap pengobatan,
harga obat yang kurang terjangkau, kepercayaan dan budaya setempat, dukungan
keluarga dan petugas kesehatan, motivasi, efek buruk penggunaan obat, akses ke
pelayanan kesehatan dan penggunaan obat komplementer.
PNS sebagai bagian dari ASN memiliki tugas sebagai pelayan publik,
pelaksana kebijakan publik dan perekat pemersatu bangsa. Berdasarkan Peraturan
Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, setiap CPNS wajib mengikuti Pelatihan Dasar
yang betujuan untuk mengembangkan kompetensi yang diukur dalam kemampuan
menunjukkan sikap perilaku bela Negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan
peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas.
Berdasarkan PMK 43 tahun 2019 pasal 3, salah satu prinsip
penyelenggaraan Puskesmas adalah teknologi tepat guna yaitu Puskesmas
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan, dan tidak berdampak
buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu, penulis menyusun rancangan aktualisasi

2
dengan judul “PENINGKATAN KEPATUHAN BEROBAT PASIEN
HIPERTENSI DENGAN SMS REMINDER DI PUSKESMAS EYAT
MAYANG” yang diharapkan mampu menjadi solusi permasalahan tersebut dan
bisa menjadi bagian dari penerapan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).

B. Tujuan
Dengan disusunnya rancangan aktualisasi ini, penulis berharap dapat
menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam menyelesaikan permasalahan yang
terjadi, khususnya di dalam tugas pokok dan fungsi sebagai Perawat
Pelaksana/Terampil di Puskesmas Eyat Mayang.
1. Bagi Peserta
Tujuan aktualisasi bagi peserta adalah:
a. Sebagai prasyarat kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Tahun Anggaran 2019
b. Membentuk karakter ASN yang memiliki integritas, profesional, netral
dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Hal tersebut dapat dibentuk dengan menginternalisasikan
nilai-nilai ANEKA serta mengerti kedudukan dan perannya sebagai PNS.
2. Bagi Organisasi
Tujuan dari aktualisasi bagi organisasi adalah:
a. Menciptakan lingkungan kerja yang mencerminkan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) sehingga bisa memberikan pelayanan publik yang prima
b. Menyelesaikan isu/permasalahan yang terjadi di Puskesmas Eyat Mayang
dengan melakukan inovasi dan peningkatan mutu pelayanan
3. Bagi Sasaran
Tujuan kegiatan SMS reminder bagi sasaran adalah:
a. Meningkatkan pengetahuan pasien mengenai penyakit hipertensi
b. Meningkatkan kepatuhan berobat pasien hipertensi

3
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Rancangan aktualisasi ini dibuat untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Akti
Korupsi sesuai dengan tugas dan fungsi. Dalam rancangan aktualisasi ini,
penulis ingin menyelesaikan salah satu isu yang terjadi di Puskesmas Eyat
Mayang yaitu “Rendahnya Kepatuhan Berobat Pasien Hipertensi” dengan
cara mengirimkan SMS reminder kepada setiap pasien yang diharapkan bisa
meningkatkan kepatuhan berobat pasien.
2. Rancangan aktualisasi ini akan dilaksanakan selama proses habituasi yaitu 30
hari.
3. Lokasi pelaksanaan rancangan aktualisasi adalah Puskesmas Eyat Mayang.

4
BAB II

PENETAPAN ISU

A. Identifikasi Isu
Isu adalah sebuah masalah yang muncul pada sebuah instansi atas adanya
kesenjangan realita saat ini dengan kondisi ideal yang diharapkan para
stakeholders. Apabila tidak ditangani secara baik, isu akan terus berkembang dan
memberikan dampak negatif bagi individu maupun organisasi. Setelah beberapa
bulan menjalankan tugas sebagai Perawat Pelaksana/Terampil di UPT BLUD
Puskesmas Eyat Mayang, penulis menemukan beberapa isu yang ada, diantaranya:

Tabel 1. Isu-isu yang ditemukan


No Isu Sumber Isu
.
1. Tingginya jumlah tenaga kesehatan yang terpapar Hasil Observasi dan
covid pengalaman penulis
2. Banyaknya tenaga kesehatan yang tidak Hasil Observasi dan
menggunakan APD sesuai standar pengalaman penulis
3. Tingginya jumlah kasus hipertensi yang tidak Hasil Observasi dan
terkontrol pengalaman penulis
4. Belum optimalnya pencatatan penggunaan obat Hasil Observasi dan
UGD pengalaman penulis
5. Belum optimalnya dokumentasi keperawatan Hasil Observasi dan
pengalaman penulis

B. Isu yang Diangkat


Untuk menetapkan isu yang akan diangkat, penulis menggunakan metode
penapisan isu dengan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak). Aktual
berarti bahwa suatu isu benar-benar terjadi dan sedang terjadi. Problematik artinya
isu tersebut memiliki permasalahan yang kompleks sehingga membutuhkan solusi
bagi permasalahannya. Kekhalayakan artinya suatu isu yang menyangkut hajat
hidup orang banyak. Sementara Layak artinya isu yang diangkat bersifat realistis
dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya.

5
Tabel 2. Penapisan Isu dengan APKL
No Isu A P K L Total
1 Tingginya jumlah tenaga kesehatan yang 4 4 4 4 15
terpapar covid
2 Banyaknya tenaga kesehatan yang tidak 5 4 4 4 17
menggunakan APD sesuai standar
3 Tingginya jumlah kasus hipertensi yang 5 4 3 4 16
tidak terkontrol
4 Belum optimalnya pencatatan penggunaan 4 3 2 3 12
obat UGD
5 Belum optimalnya dokumentasi 4 3 2 3 12
keperawatan

Setelah menemukan 3 isu dengan skor tertinggi, penulis menggunakan


metode penapisan isu dengan USG (Urgency, Seriousness, Growth) untuk
menentukan isu pokok yang akan diangkat. Urgency berarti seberapa mendesak
isu tersebut harus dibahas, dianalisis, atau ditindaklanjuti. Seriousness artinya
seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
jika isu tersebut tidak segera diselesaikan. Growth berarti seberapa besar
kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan makin memburuk bila dibiarkan.
Tabel 3. Penapisan Isu dengan USG

No Isu U S G Total
1 Tingginya jumlah tenaga kesehatan yang terpapar 3 4 4 11
covid
2 Banyaknya tenaga kesehatan yang tidak 3 4 4 11
menggunakan APD sesuai standar
3 Tingginya jumlah kasus hipertensi yang tidak 4 4 4 12
terkontrol
Berdasarkan hasil analisis isu dengan USG terhadap beberapa isu yang menjadi
permasalahan di Puskesmas Eyat Mayang, Tingginya jumlah kasus hipertensi
yang tidak terkontrol menjadi prioritas masalah yang harus segera diselesaikan.

C. Dampak jika Isu tidak Dipecahkan

6
Penanganan hipertensi adalah hal yang sangat penting, karena prevalensi
hipertensi terus meningkat, termasuk di Indonesia. Jika tidak dikontrol, hipertensi
bisa menyebabkan komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal,
retinopati, gangguan saraf, dll. Di sebagian besar negara Asia Timur, penyakit
kardiovaskular sebagai komplikasi hipertensi terus meningkat.
Jika isu ini terus dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan penurunan
produktifitas penderita dan peningkatan resiko terjadinya komplikasi. Jika hal ini
terus berlanjut, akan muncul berbagai masalah sosial maupun ekonomi yang tidak
hanya berdampak pada penderita sendiri namun turut berdampak pada keluarga
bahkan pemerintah.

D. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan isu yang diangkat dan dampak yang ditimbulkan jika isu
tersebut tidak segera dipecahkan, penulis merencanakan beberapa kegiatan yang
diharapkan bisa menjadi solusi untuk menyelesaikan isu tersebut. Berdasarkan
PMK 43 tahun 2019 pasal 3, salah satu prinsip penyelenggaraan Puskesmas
adalah teknologi tepat guna yaitu Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, mudah dimanfaatkan, dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
Oleh karena itu salah satu alternatif pemecahan masalah yang akan dilaksanakan
adalah dengan metode SMS reminder.
SMS reminder nantinya akan dikirimkan ke pasien atau keluarga pasien
setiap minggu dan berisi edukasi/pengetahuan mengenai penyakit hipertensi
sekaligus mengingatkan pasien untuk kontrol ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Dengan adanya SMS reminder ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan
pasien hipertensi untuk mengontrol penyakitnya dan meminum obat anti
hipertensi secara rutin sekaligus meningkatkan pengetahuan pasien mengenai
penyakitnya karena setiap SMS yang dikirimkan mengandung edukasi.

7
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Nama Organisasi, Visi, Misi, dan Nilai Organisasi
a. Nama Organisasi
Puskesmas Eyat Mayang adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis
bidang kesehatan yang merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Barat. Puskesmas Eyat Mayang bertanggung jawab
terhadap 5 desa di Kecamatan Lembar yaitu Desa Eyat Mayang, Sekotong
Timur, Mareje, Mareje Timur dan Labuan Tereng.
Secara demografis, UPT BLUD Puskesmas Eyat Mayang
merupakan salah satu puskesmas dari dua puskesmas yang ada diwilayah
Kecamatan Lembar yang berdiri tahun 2020 dan merupakan Puskesmas
Non Perawatan. Wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Eyat Mayang
memiliki luas 38,59 km2 dengan sebagian besar dataran tinggi/perbukitan
(+60 %) dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara = Kecamatan Lembar
- Sebelah Timur = Kabupaten Lombok Tengah
- Sebelah Selatan = Kecamatan Sekotong
- Sebelah Barat = Selat Lombok
Secara Demografis jumlah penduduk diwilayah UPT BLUD UPT
BLUD Puskesmas Eyat Mayang pada tahun 2020 sebanyak : 23.562 jiwa
meliputi 5 Desa dengan 51 Dusun.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, UPT BLUD
Puskesmas Eyat Mayang didukung oleh sarana dan prasarana yang terdiri
dari 3 unit Puskesmas Pembantu, 5 Bidan Desa dengan polindes 5 unit, 2
unit Puskel, 6 Posbindu, 6 Poslansia, serta 51 Posyandu.

8
b. Visi
UPT BLUD Puskesmas Eyat Mayang memilik Visi, yaitu “Mewujudkan
pelayanan prima dan terpadu menuju masyarakat wilayah kerja puskesmas
eyat mayang yang mandiri untuk hidup bersih dan sehat tahun 2024”
c. Misi
1) Menggerakkan dan meningkatkan peran lintas sektor untuk mendukung
pembangunan berwawasan kesehatan
2) Mendorong peran serta dan kemandirian masyarakat di bidang
kesehatan lingkungan termasuk penanganan stunting, TBC, dan
imunisasi
3) Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga dan
kelompok masyarakat
4) Meningkatkan pelayanan berkualitas, adil, merata dan terjangkau.
d. Nilai Organisasi
Tata nilai dari Puskesmas Eyat Mayang yaitu “IDAMAN” yang
merupakan singkatan dari inovasi, disiplin, amanah, mandiri, adil dan
nyaman.
Inovatif : Memiliki inisiatif, mampu menciptakan dan
mengembangkan kreasi program kea rah yang
lebih baik.
Disiplin : Bekerja secara aktif dan mematuhi peraturan
internal puskesmas untuk meningkatkan
pelayanan secara optimal.
Amanah : Bekerja dengan penuh tanggung jawab serta dapat
dipercaya dalam menjalankan tugas.
Mandiri : Mampu bekerja dengan inisiatif dan kesadaran
sesuai dengan kompetensi.
Adil : Bekerja dan melayani masyarakat tanpa
membeda-bedakan status social.
Nyaman : Mampu memberikan kepuasan terhadap

9
pelayanan yang diberikan dalam ruang lingkup
wilayah kerja puskesmas Eyat Mayang.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat pasal 4 Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan tugas,
Puskesmas memiliki fungsi yaitu penyelenggaraan UKM tingkat pertama di
wilayah kerjanya dan penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya. Selain menyelenggarakan fungsi tersebut, Puskesmas dapat berfungsi
sebagai wahana pendidikan bidang kesehatan, wahana program internsip,
dan/atau sebagai jejaring rumah sakit pendidikan.
3. Kedudukan Penulis dalam Struktur Organisasi
Penulis merupakan Perawat Pelaksana/Terampil di UPT BLUD Puskesmas
Eyat Mayang sekaligus sebagai Programmer Perkesmas.
4. Tugas Pokok dan Fungsi Penulis
Tugas pokok dan fungsi sebagai Perawat Pelaksana/Terampil di UPT BLUD
Puskesmas Eyat Mayang adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas asuhan keperawatan didalam gedung maupun diluar
gedung
b. Berkolaborasi dengan dokter dalam pelayanan pengobatan pasien baik di
Puskesmas induk maupun di pos-pos puskesling
c. Membantu kegiatan lintas program antara lain dalam kegiatan
pemberantasan penyakit, UKS, penyuluhan kesehatan masyarakat dan
kegiatan lapangan lainnya
d. Melaksanakan kegiatan Puskesmas diluar gedung
e. Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu balita dan Posyandu lansia
f. Membantu Pemimpin Puskesmas dalam membuat perencanaan kegiatan
g. Melaksanakan kegiatan pelayanan pos MTBS di Puskesmas

10
h. Membantu pelaksanaan pelacakan kelainan mata, jiwa dan tumbuh
kembang anak balita

11
Gambar 1. Struktur Organisasi

12
B. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
b. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
c. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional);
d. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal (vertical
accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).
Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi sedangkan Akuntabilitas horizontal adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita
dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya
maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Nasionalisme dapat
dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu identitas sebagai
ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan
atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
4. Komitmen Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau
pengguna.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruption dan corruptus yang berarti
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral,
menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan
umum.

13
C. Rancangan Kegiatan
Tabel 4. Rancangan Kegiatan

Teknik Kontribusi Penguatan


No Tahapan/Prosedur Output/ Hasil Nilai-Nilai
Kegiatan Aktualisasi terhadap Visi- Nilai-Nilai
. Kegiatan Kegiatan Dasar
Nilai Dasar Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Melakukan Melakukan Output: Akuntabilitas Diskusi Mewujudkan Kegiatan ini
konsultasi diskusi mengenai Mendapatkan misi Puskesmas dilakukan
dengan rancangan persetujuan Nasionalisme Eyat Mayang dengan
pimpinan kegiatan SMS dan masukan . yaitu menerapkan
Puskesmas reminder. mengenai Etika Publik memelihara dan tata nilai
mengenai rancangan meningkatkan Puskesmas
kegiatan SMS kegiatan Komitmen derajat Eyat Mayang
reminder aktualisasi. Mutu kesehatan yaitu inovatif.
individu,
Bukti Fisik: Anti Korupsi keluarga dan
Foto kegiatan kelompok
dan format masyarakat.
konsultasi
dengan
pimpinan
puskesmas
2 Melakukan Melakukan Output: Nasionalisme Sosialisasi dan Mewujudkan Kegiatan ini
sosialisasi dan sosialisasi dan Mendapat diskusi misi Puskesmas dilakukan
koordinasi koordinasi terkait persetujuan Komitmen Eyat Mayang dengan
kegiatan SMS kegiatan inovasi dari pihak Mutu yaitu menerapkan
reminder dengan untuk terkait memelihara dan tata nilai
pihak terkait meningkatkan mengenai meningkatkan Puskesmas

14
Teknik Kontribusi Penguatan
No Tahapan/Prosedur Output/ Hasil Nilai-Nilai
Kegiatan Aktualisasi terhadap Visi- Nilai-Nilai
. Kegiatan Kegiatan Dasar
Nilai Dasar Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
kepatuhan berobat kegiatan derajat Eyat Mayang
pasien hipertensi SMS kesehatan yaitu inovatif.
di Puskesmas reminder individu,
Eyat Mayang Bukti Fisik: keluarga dan
dengan SMS Foto kegiatan kelompok
reminder sosialisasi masyarakat.
3 Menyusun draft Menyusun draft Output: Akuntabilitas Penyusunan Mewujudkan Kegiatan ini
SMS reminder SMS reminder Tersedianya draft SMS misi Puskesmas dilakukan
yang akan konten SMS Nasionalisme dilakukan Eyat Mayang dengan
dikirimkan ke yang akan secara mandiri yaitu menerapkan
pasien setiap dikirimkan Komitmen memelihara dan tata nilai
minggunya Mutu meningkatkan Puskesmas
Bukti Fisik: derajat Eyat Mayang
Draft SMS kesehatan yaitu inovatif.
reminder individu, Inovatif berarti
keluarga dan memiliki
kelompok inisiatif,
masyarakat. mampu
menciptakan
dan
mengembangk
an kreasi
program kea
rah yang lebih
baik.

15
Teknik Kontribusi Penguatan
No Tahapan/Prosedur Output/ Hasil Nilai-Nilai
Kegiatan Aktualisasi terhadap Visi- Nilai-Nilai
. Kegiatan Kegiatan Dasar
Nilai Dasar Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
4 Membuat 1. Mengumpulkan Output: Akuntabilitas Penyusunan Mewujudkan Kegiatan ini
list/daftar daftar nama, Tersedianya jadwal misi Puskesmas dilakukan
penerima SMS alamat dan data pasien Nasionalisme dilakukan Eyat Mayang dengan
dan menyusun nomor hp hipertensi per secara mandiri yaitu menerapkan
jadwal pasien/keluarga desa dan Komitmen memelihara dan tata nilai
pengiriman pasien pengiriman Mutu meningkatkan Puskesmas
hipertensi SMS derajat Eyat Mayang
2. Membuat reminder kesehatan yaitu inovatif.
jadwal terjadwal dan individu,
pengiriman terorganisir keluarga dan
SMS reminder dengan baik kelompok
per desa masyarakat.
Bukti Fisik:
1. Daftar
nama,
nomor hp,
dan alamat
pasien
hipertensi
2. Jawal
pengiriman
SMS
reminder

16
Teknik Kontribusi Penguatan
No Tahapan/Prosedur Output/ Hasil Nilai-Nilai
Kegiatan Aktualisasi terhadap Visi- Nilai-Nilai
. Kegiatan Kegiatan Dasar
Nilai Dasar Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
5 Menyusun 1. Menyusun Output: Akuntabilitas Penyusunan Mewujudkan
Standar rancangan Standar draft SOP dan misi Puskesmas
Operasional SOP dan Operasional Nasionalisme kerangka Eyat Mayang
Prosedur (SOP) kerangka Prosedur acuan yaitu
dan kerangka acuan SMS (SOP) dan Komitmen dilakukan memelihara dan
Kegiatan ini
acuan kegiatan reminder kerangka Mutu secara mandiri meningkatkan
dilakukan
SMS reminder 2. Mengonsultasi acuan derajat
dengan
di Puskesmas kan kepada Bukti Fisik: kesehatan
menerapkan
Eyat Mayang Kepala File Standar individu,
tata nilai
Puskesmas Operasional keluarga dan
Puskesmas
terkait Prosedur kelompok
Eyat Mayang
rancangan (SOP) dan masyarakat.
yaitu inovatif.
SOP dan kerangka
kerangka acuan
acuan yang
dibuat hingga
disetujui.
6 Mengirimkan Mengirimkan Output : Akuntabilitas Pengiriman Mewujudkan Kegiatan ini
SMS reminder SMS reminder SMS SMS reminder misi Puskesmas dilakukan
kepada pasien kepada pasien reminder Nasionalisme kepada pasien Eyat Mayang dengan
hipertensi sesuai hipertensi sesuai dikirimkan ke hipertensi yaitu menerapkan
jadwal dan draft jadwal yang pasien Etika Publik secara mandiri memelihara dan nilai-nilai
yang sudah sudah dibuat hipertensi meningkatkan organisasi
ditentukan sesuai jadwal Komitmen derajat yaitu inovatif,
Mutu kesehatan disiplin dan

17
Teknik Kontribusi Penguatan
No Tahapan/Prosedur Output/ Hasil Nilai-Nilai
Kegiatan Aktualisasi terhadap Visi- Nilai-Nilai
. Kegiatan Kegiatan Dasar
Nilai Dasar Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Bukti Fisik : individu, mandiri
Bukti SMS keluarga dan
terkirim kelompok
masyarakat.
7 Melakukan 1. Pencatatan dan Output: Akuntabilitas Melakukan Mewujudkan Kegiatan ini
pencatatan dan pelaporan Setiap pencatatan misi Puskesmas dilakukan
pelaporan kunjungan kunjungan Nasionalisme jumlah Eyat Mayang dengan
kunjungan pasien secara pasien kunjungan yaitu menerapkan
pasien hipertensi offline dicatat tercatat Komitmen pasien memelihara dan nilai-nilai
di buku register Mutu meningkatkan organisasi
2. Pencatatan dan Bukti Fisik: derajat yaitu inovatif
pelaporan 1. Buku kesehatan dan disiplin
kunjungan register Anti Korupsi individu,
secara online di kunjungan keluarga dan
epuskesmas 2. Enrtyan e- kelompok
puskesmas masyarakat.

8 Melakukan 1. Menganalisis Output: Akuntabilitas Membandingk Mewujudkan Kegiatan ini


evaluasi dan jumlah Peningkatan an tingkat misi Puskesmas dilakukan
analisis kunjungan kunjungan Nasionalisme kepatuhan Eyat Mayang dengan
hasil/pengaruh pasien dan berobat pasien yaitu menerapkan
dikirimkannya hipertensi kepatuhan Komitmen sebelum memelihara dan nilai-nilai
SMS reminder sebelum dan berobat Mutu mendapatkan meningkatkan organisasi
setelah pasien SMS reminder derajat yaitu inovatif
diintervensi hipertensi dan setelah kesehatan dan disiplin

18
Teknik Kontribusi Penguatan
No Tahapan/Prosedur Output/ Hasil Nilai-Nilai
Kegiatan Aktualisasi terhadap Visi- Nilai-Nilai
. Kegiatan Kegiatan Dasar
Nilai Dasar Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Mengevaluasi Bukti Fisik: mendapatkan individu,
kepatuhan Data SMS reminder keluarga dan
berobat pasien kunjungan kelompok
hipertensi pasien masyarakat.
hipertensi

D. Kemungkinan Kendala
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, kemungkinan kendala yang akan ditemui oleh penulis adalah
kesulitan dalam mendapatkan nomor hp pasien/keluarga pasien hipertensi karena data nomor hp pasien tidak tercatat dalam
buku register maupun rekam medis pasien. Untuk mengatasi kendala tersebut, penulis akan berkoordinasi dengan
programmer PTM, programmer lansia, kader dan berbagai pihak terkait untuk mendapatkan nomor sasaran yang akan
dikirimkan SMS reminder.

19
E. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

SEPTEMBER OKTOBER
No Kegiatan
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Melakukan konsultasi
dengan pimpinan
1
Puskesmas mengenai
kegiatan SMS reminder
                                                           

Melakukan sosialisasi
2 kegiatan SMS reminder
dengan pihak terkait
                                                           

Menyusun draft SMS


3 reminder

                                                           
Membuat list/daftar
penerima SMS reminder
4 dan menyusun jadwal
pengiriman
                                                           
5 Menyusun Standar                                                            
Operasional Prosedur
(SOP) dan kerangka
acuan kegiatan SMS
reminder di Puskesmas

20
Eyat Mayang

Mengirimkan SMS
reminder kepada pasien
6 hipertensi sesuai jadwal
dan draft yang sudah
ditentukan                                                            
Melakukan pencatatan
dan pelaporan
7 kunjungan pasien
hipertensi
Melakukan evaluasi dan
analisis hasil/pengaruh
8 dikirimkannya SMS
reminder
                                                           

21

Anda mungkin juga menyukai