Anda di halaman 1dari 12

TUGAS SISTEM KOMUNIKASI FIBER

OPTIC

NOMOR PERCOBAAN :1
JUDUL PERCOBAAN : PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN LINK LOSS
BUDGET

KELAS / GROUP : TT3B /

NAMA KELOMPOK : 1. AULYA FITHRIA HANIFAH (2003332049)

: 2. FITRIA (2003332030)

: 3. RIHAADATUL AISY (2003332018)

: 4. SITI RAHMAH DAMAYANTI (2003332090)

TANGGAL PERCOBAAN : 18 JANUARI 2022

TGL. PENYERAHAN LAP : 19 JANUARI 2022

NILAI :

DOSEN : Ir. SRI DANARYANI, MT.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2021
DAFTAR ISI
TUGAS SISTEM KOMUNIKASI FIBER.........................................................................................1
OPTIC..................................................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN LINK LOSS BUDGET...................................................3
1. TUJUAN.......................................................................................................................................3
2. DASAR TEORI...........................................................................................................................3
2.1 Fiber to the Home (FTTH)........................................................................................................3
2.2 Link Loss Budget.......................................................................................................................3
3. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN.......................................................................................4
4. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN............................................................................4
4.1 Penghitungan Hasil Perbandingan Loss OLT – ODC............................................................4
4.2 Penghitungan Hasil Perbandingan Loss Total........................................................................4
5. DATA HASIL PERCOBAAN....................................................................................................5
6. PERTANYAAN...........................................................................................................................6
7. ANALISA DATA.........................................................................................................................7
8. KESIMPULAN............................................................................................................................7
9. DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................7
LAMPIRAN.........................................................................................................................................8
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN LINK LOSS BUDGET
1. TUJUAN
1. Memahami konsep dasar perancangan Fiber To The Home.

2. Memperoleh perancangan jaringan akses Fiber To The Home berdasarkan


simulasi pada aplikasi Optisystem.

3. Memperoleh hasil perbandingan pengukuran redaman pada simulasi dan rumus.

2. DASAR TEORI
2.1 Fiber to the Home (FTTH)
FTTH adalah jaringan yang terdiri dari perangkat aktif baik OLT (Optical Line
Termination) dan ONT (Optical Network Termination) yang dihubungkan dengan
media fiber optic dan perangkat pendukung lainnya atau yang bisa disebut ODN
(Optical Distribution Network) seperti ODC, ODP, Splitter, ODF. FTTH merupakan
arsitektur jaringan optik yang memberikan layanan data dari provider ke user
equipment. Topologi yang biasa digunakan pada jaringan FTTH yaitu point-
tomultipoint (P2MP) dan point-to-point (P2P). Dimana pada topologi point-
tomultipoint sering dikombinasikan dengan teknologi jaringan optik pasif (PON), dan
untuk topologi point-to-point biasanya menggunakan Ethernet transmisi yang
aplikasinya biasanya untuk jaringan kampus.

2.2 Link Loss Budget


Link loss budget digunakan untuk mengetahui batasan redaman total saluran yang
dizinkan karena terjadinya rugi-rugi di setiap elemen (rugi-rugi serat, konektor dan
sambungan) sepanjang link saluran komunikasi optik.

Dengan :
LF : Total loss fiber (dB)
LS : Total loss sambungan (dB)
LC : Total loss konektor (dB)
LA : Total loss adapter (dB)
LPS : Total loss Splitter (dB)
L : Panjang saluran (km)
αf : Redaman serat optik (dB)
NS : Jumlah sambungan (buah)
αS : Redaman sambungan (dB)
NC : Jumlah konektor (buah)
αC : Redaman konektor (dB)
NA : Jumlah adapter (buah)
αA : Redaman adapter (dB)
NPS : Jumlah Splitter (buah)
αPS : Redaman Splitter (dB)

3. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


- 1 buah Laptop
- 1 buah Optical Power Meter
- 1 buah Function Generator
- 1 buah Osciloscope
- 1 buah Optical Time-Domain Reflectormeter

4. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN


4.1 Penghitungan Hasil Perbandingan Loss OLT – ODC
1. Siapkan peralatan sesuai dengan seperti yang dituliskan di Daftar Alat dan
Komponen.
2. Membuka Aplikasi Optisystem pada Laptop 3 Membuat rangkaian seperti pada
Gambar 1.
3. Hubungkan keluaran Splice 3 kepada Optical Power Meter dan catat hasil dari
Loss Total pada Data hasil percobaan Tabel 1.
4. Hitunglah loss total menggunkan rumus Link Loss Budget
5. Catat hasil hitungan tersebut pada Data hasil percobaan Tabel 1.

4.2 Penghitungan Hasil Perbandingan Loss Total


1. Siapkan peralatan sesuai dengan seperti yang dituliskan di Daftar Alat dan
Komponen.
2. Membuka Aplikasi Optisystem pada Laptop.
3. Membuat rangkaian seperti pada Gambar 2.
4. Hubungkan keluaran pada segmen ODP kepada Optical Power Meter dan catat
hasil dari Loss Total pada Data hasil percobaan Tabel 1.
5. Hitunglah loss total menggunkan rumus Link Loss Budget.
6. Catat hasil hitungan tersebut pada Data hasil percobaan Tabel 1.

5. DATA HASIL PERCOBAAN


Tabel 1 Perbandingan Loss Total pada OLT - ODF (Untuk 4.1)
Hasil Redaman Total pada ONT
No. Kabel Feeder (Km)
Optisystem Rumus
1. 2.5 -14.036 dBm 10.75 dB

2. 5 -14.736 dBm 11.45 dB

3. 7.5 -15.436 dBm 12.15 dB

4. 10 -16.136 dBm 12.85 dB

5. 12.5 -16.836 dBm 13.55 dB

6. 15 -17.536 dBm 14.25 dB

7. 17.5 -18.236 dBm 14.95 dB

8. 20 -18.936 dBm 15.65 dB

Tabel 2 Perbandingan Loss Total m (Untuk 4.1)


Hasil Redaman Total pada
Panjang Kabel (Km)
ONT
No.
Kabel Kabel
Optisystem Rumus
Feeder Distribusi
1 2.5 5 -36.735 dBm 24.13 dB
2 5 5 -37.435 dBm 24.83 dB

3 7.5 5 -38.134 dBm 25.53 dB

4 10 5 -38.835 dBm 26.23 dB

5 12.5 5 -39.534 dBm 26.93 dB

6 15 5 -40.235 dBm 27.63 dB

7 5 2.5 -36.735 dBm 24.13 dB

8 5 5 -37.435 dBm 24.83 dB

9 5 7.5 -38.134 dBm 25.53 dB

10 5 10 -38.835 dBm 26.23 dB

11 5 12.5 -39.534 dBm 26.93 dB

12 5 15 -40.235 dBm 27.63 dB

13 5 2.5 -36.735 dBm 24.13 dB

14 5 5 -37.435 dBm 24.83 dB

6. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan Kabel Feeder dan Kabel Distribusi ?
Jawab :
Kabel Feeder dan Kabel Distribusi merupakan sebutan kabel yang telah
diimplementasikan pada perangkat FTTH, kabel feeder adalah kabel fiber optik
yang digunakan untuk menghubungkan dari perangkat FTM (Fiber Termination
Management) ke ODC (Optical Distribution Cabinet), sedangkan kabel distribusi
adalah kabel fiber optik yang digunakan untuk menghubungkan kabel dari ODC
(Optical Distribution Cabinet) ke ODP (Optical Distribution Point).

2. Apa perbedaan dari kedua tabel diatas ?


Jawab :
Perbedaan pada kedua Tabel diatas adalah dari redaman yang dihasilkan dan
penggunaan kabel FTTH, dimana hasil redaman dari Optisystem dan Perhitungan
pada Tabel 2. Lebih besar dua kali lipat lebih dibandingkan hasil pada Tabel 1.
Pada Tabel 1. Hasil redaman dari Optisystem maupun perhitungan sebanding
dengan panjang kabelnya, dimana semakin panjang kabel feedernya maka
semakin tinggi redamannya. Pada praktikum ini setiap penambahan panjang kabel
sebesar 2.5 km maka redamannya bertambah sebesar 0.7 dB.
Pada Tabel 2. Hasil Redaman dari Optisystem maupun perhitungan menghasilkan
nilai redaman yang stabil tetapi pada jarak tertentu nilai loss akan turun kembali,
yaitu pada saat panjang kabel 2.5 dan 5 km baik pada kabel feeder maupun
distribusi ini merupakan hasil terbaik dimana redaman yang dihasilkan paling
kecil dibandingkan dengan yang lainnya. Nilai redaman akan kembali turun saat
kabel FTTH tersebut berjarak 2.5 dan 5 km dan kembali naik saat penambahan
panjang kabel kembali.

3. Dari kedua tabel tersebut, tabel manakah yang memiliki redaman lebih tinggi ?
Jelaskan !
Jawab :
Tabel yang memiliki redaman lebih tinggi adalah Tabel 2. Besar redamannya dua
kali lebih besar dibandingkan dengan Tabel 1. Hasil Redaman dari Optisystem
maupun perhitungan pada tabel ini menghasilkan nilai redaman yang stabil tetapi
pada jarak tertentu nilai loss akan turun kembali, yaitu pada saat panjang kabel 2.5
dan 5 km baik pada kabel feeder maupun distribusi ini merupakan hasil terbaik
dimana redaman yang dihasilkan paling kecil dibandingkan dengan yang lainnya.
Nilai redaman akan kembali turun saat kabel FTTH tersebut berjarak 2.5 dan 5 km
dan kembali naik saat penambahan panjang kabel kembali.

4. Apa kesimpulan yang didapat dari uji hasil percobaan ini ?


Jawab :
Redaman yang dihasilkan tergantung pada panjang gelombang dari cahaya yang
digunakan. Redaman yang dihasilkan pada tabel 2 lebih besar daripada tabel 1,
dikarenakan Hasil redaman pada perhitungan lebih kecil dikarenakan pada
prakteknya terjadi kesalahan yang 0%. Dari percobaan tabel 1, semakin panjang
kabel feedernya maka semakin tinggi redamannya. Dari percobaan tabel 2, nilai
loss akan turun pada saat panjang kabel 2.5 dan 5 km, maka dari itu pada panjang
kabel tersebut merupakan hasil yg terbaik karena nilai loss yang dihasilkan lebih
kecil dari yang lain.
Terlampir di bagian kesimpulan.

Gambar 1. Rangkaian FTTH OLT – ODC pada aplikasi Optisystem

Gambar 2. Rangkaian FTTH pada aplikasi Optisystem

7. ANALISA DATA
Berdasarkan hasil dari laporan ini, pada Tabel 1. maupun Tabel 2. dihasilkan
perbedaan besar hasil redaman antara Optisystem dengan Perhitungan / Rumus.
Perbedaan redaman yang terjadi tergantung dari beberapa keadaan. Tetapi yang utama
adalah bahwa redaman tergantung pada panjang gelombang dari cahaya yang
digunakan. Selain itu, koefisien redaman mungkin juga dipengaruhi spektrum panjang
gelombang yang diperoleh dari hasil pengukuran pada panjang gelombang yang
berbeda. Hasil redaman pada perhitungan lebih kecil dikarenakan pada prakteknya
terjadi kesalahan yang 0%.
Pada Tabel 1. Hasil redaman dari Optisystem maupun perhitungan sebanding
dengan panjang kabelnya, dimana semakin panjang kabel feedernya maka semakin
tinggi redamannya. Pada praktikum ini setiap penambahan panjang kabel sebesar 2.5
km maka redamannya bertambah sebesar 0.7 dB.
Pada Tabel 2. Hasil Redaman dari Optisystem maupun perhitungan
menghasilkan nilai redaman yang stabil tetapi pada jarak tertentu nilai loss akan turun
kembali, yaitu pada saat panjang kabel 2.5 dan 5 km baik pada kabel feeder maupun
distribusi ini merupakan hasil terbaik dimana redaman yang dihasilkan paling kecil
dibandingkan dengan yang lainnya. Nilai redaman akan kembali turun saat kabel
FTTH tersebut berjarak 2.5 dan 5 km dan kembali naik saat penambahan panjang
kabel kembali.

8. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan didapat kesimpulan yaitu :
 Redaman yang dihasilkan tergantung pada panjang gelombang dari cahaya yang
digunakan.
 Hasil redaman pada perhitungan lebih kecil dikarenakan pada prakteknya terjadi
kesalahan yang 0%.
 Dari percobaan tabel 1. semakin panjang kabel feedernya maka semakin tinggi
redamannya.
 Dari percobaan tabel 2. nilai loss akan turun pada saat panjang kabel 2.5 dan 5
km, maka dari itu pada panjang kabel tersebut merupakan hasil yg terbaik karena
nilai loss yang dihasilkan lebih kecil dari yang lain.
9. DAFTAR PUSTAKA
“BAB II TINJAUAN PUSTAKA”. eprints.polsri.ac.id. Diakses pada 19/01/2022.
http://eprints.polsri.ac.id/4691/3/File%20III.pdf
“Skripsi Analisi Redaman Optical Distribution”. digilibadmin.unismuh.ac.id. Diakses
pada 19/01/2022. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/1778-Full_Text.pdf
LAMPIRAN
 Gambar Rangkaian
1. Rangkaian 1

2. Rangkaian 2
 Perhitungan
1. Tabel 1
2. Tabel 2

Anda mungkin juga menyukai