Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

JALAN KERETA API

Dibuat Oleh :
Nama : DEDDY CANDRA PRAHARA
NIM : 2110612008

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2021
Soal :
1. Bagaimana dimensi Rel ?
2. Bagaimana bentuk dan dimensi bantal rel ?
3. Bagaimana bentuk stasiun ?

JAWAB :

1. Suatu komponen rel terdiri dari 4 bagian utama (Gambar 2), yaitu :
a. Permukaan Rel untuk pergerakan kereta api atau disebut sebagai running surface (rail thread),
b. Kepala Rel (head),
c. Badan Rel (web),
d. Dasar Rel (base).

Rel di atas berada di lokasi Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. Tipe
Rel di atas yaitu Tipe R60 dengan berat 60,34 kg/m, tinggi 172 mm, lebar kaki 150 mm,
lebar kepala 74,3 mm, tebal badan 16,5 mm.
2. Fungsi bantalan Rel :
a. Mendukung rel dan meneruskan beban dari rel ke balas dengan bidang sebaran beban lebih
luas sehingga memperkecil tekanan yang diterima oleh balas.
b. Mengikat rel (dengan penambat) sehingga gerakan rel arah horizontal tegak lurus sumbu sepur
atau yang serah sumbu sepur dapat ditahan.
c. Memberikan stabilitas kedudukan sepur di dalam balas.
d. Menghindarkan kontak langsung antara rel dengan air tanah

Bantalan Rel Kayu :


Persyaratan umum bantalan kayu :
a. Mudah dibentuk dan mudah didapat (khususnya di Indonesia)
b. Harus keras sehingga mampu menahan tekanan dan penambat tidak mudah lepas
c. Utuh dan padat
d. Tidak terdapat mata kayu
e. Tidak mengandung unsur kimia yang berpengaruh pada komponen jalan rel yang terbuat
dari baja
f. Tidak ada lubang bekas ulat atau binatang lain
Kelebihan
• Elastisitas baik, mampu meredam getaran, sentakan dan kebisingan
• Ringan dan mudah dibentuk sesuai ukuran yang dikehendaki
• Penggantian bantalan mudah dilakukan Kekurangan
• Akibat dari pelapukandan serangan rayap maka umur bantalan menjadi berkurang
• Bahan mudah terbakar
Untuk menambah keawetan bantalan kayu, dianjurkan menggunakan pelat landas agar mengurangi
kerusakan akibat beban dinamis.

Bantalan Beton
• Bantalan beton memiliki stabilitas baik, umur lama, biaya pemeliharan rendah dan komponen
yang sedikit.
• Berat bantalan 160 - 200 kg/buah sehingga memiliki tahanan vertikal, lateral dan longitudinal
yang baik.
• Pemakaian bantalan beton digalakkan mengingat bantalan kayu semakin sulit.
Menurut bentuk geometriknya, terdapat dua tipe bantalan beton , yaitu bantalan beton blok
tunggal dan blok ganda. Namun yang umum digunakan di Indonesia adalah bantalan beton
blok tunggal.
Sedangkan bantalan beton blok tunggal dibedakan menjadi post tension dan pra tension Ide
pembuatan beton pratekan bermula dari usaha mengurangi retak pada bagaian yang mengalami
tegangan Tarik. Pada bantalan beton pratekan, setelah beban lewat, retakan itu relative merapat
kembali karena adanya gaya tekan dari kabel-kabel pratekannya.

● Jarak Bantalan Beton


Jarak bantalan dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :
a. Tipe ,potongan, melintang dan kekuatan rel
b. Jenis dan kekautan bantalan
c. Balas tempat bantalan diletakkan
d. Beban gandar,volume dan kecepatan kereta api
Secara praktis di Indonesia digunakan jarak bantalan sebagai berikut :
• Pada lintas lurus = 60 cm
• Pada lengkung = 60 m (diukur dari rel terluar)
Persyaratan bahan Bantalan Beton
• Kuat tekan sebesar 500 kg/cm2
• Mutu baja tulangan geser > U-24
• Mutu baja partegang memiliki tegangan putus minimum 17000kg/cm2
• Memiliki berat 160 – 200 kg
• Bantalan beton pratekan pretesnsion dan pratekan harus dapat memikul momen sebesar :
Kelebihan
• Stabilitas baik
• Cocok untuk kecepatan dan frekuensi kereta api yang tinggi
• Umur konstruksi lebih panjang.
• Biaya pemeliharaan yang rendah.
• Pengendalian mutu bahan lebih mudah.
• proses pembuatannya relatif mudah pembuatannya.
• Komponen lebih sedikit dibandingkan dengan jenis lainnya.
Kekurangan
• Kurang memiliki sifat elastik dibandingkan bantalan kayu dan besi.
• Pemasangan secara manual sukar karena beratnya bantalan.
• Kemungkinan terjadinya kerusakan pada saat mobilisasi ke lokasi
dari pabrik.
• Memiliki masalah kebisingan dan getaran karena sifatnya yang
kurang mampu menahan getaran.
• Nilai sisa konstruksi kemungkinan negatif.
Persyaratan bahan Bantalan Beton
• Bentuk penampanng bantalan beton harus menyerupai trapezium, dengan luas penampang
bagian tengah bantalan tidak kurang dari 85% luas penampanng bagian bawah rel
• Pusat berat baja prategang diusahakan sedekat mungkin dengan pusat berat beton
• Perhitungan kehilangan tegangan awal pada gaya prategang cukup diambil 25% gaya
prategang awal , kecuali jika ada hitungan teoritis maka dapat diambil selain 25%
3. Jenis-jenis Stasiun :
Jenis-jenis stasiun yang dijelaskan pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2003
yang dibedakan berdasarkan kedudukannya terhadap perjalanan suatu rangkaian keretaapi, antara
lain :
a. Stasiun Awal Perjalanan Kereta Api, Stasiun asal perjalanan kereta api dan juga sebagai
tempat untuk menyiapkan rangkaian kereta api dan memberangkatkan kereta api.
b. Stasiun paralel, gedungnya sejajar dengan sepur-sepur dan merupakan
stasiun pertemuan. Pada stasiun pertemuan atau junction, dapat pula gedung stasiunnya
dibuat sebagai suatu kombinasi dari stasiun paralel dan stasiun siku-siku.
c. Stasiun pulau, posisi stasiun sejajar dengan sepur-sepur tetapi letaknya di tengah-tengah
antara sepur.
d. Stasiun semenanjung, letak gedung stasiun pada sudut dua sepur yang bergandengan.

Lokasi Stasiun yaitu Stasiun Kereta Api Kota Probolinggo

Stasiun menurut bentuknya:


Menurut Imam Subarkah (1981), stasiun sendiri memiliki jenisnya masing-masing dengan
rincian sebagai berikut:
a. Stasiun siku-siku, letak gedung stasiun adalah siku-siku dengan letak sepur- sepur yang
berakhiran di stasiun tersebut. Maksud pembuatan stasiun siku-siku supaya jalan rel dapat
mencapai suatu daerah sampai sedalam-dalamnya, misalnya daerah industri, perdagangan,
dan pelabuhan.
b. Stasiun sedang, disinggahi kereta api ekspress, terdapat gudang barang dan melayani
penumpang jarak jauh.
c. Stasiun besar, melayani pemberangkatan dan pemberhentian kereta yang banyak dari
berbagai jenis perjalanan, fasilitasnya lengkap dengan system pengaturan yang sangat
kompleks.
Stasiun menurut jangkauan pelayanan :

a. Stasiun jarak dekat ( Commuter Station )

b. Stasiun jarak sedang ( Medium DistanceStation )

c. Stasiun jarak Jauh ( Long DistanceStation )

Stasiun menurut letak :


a. Stasiun akhiran, stasiun tempat kereta api mengakhiri perjalanan.
b. Stasiun antara, stasiun yang terletak pada jalan terusan.
c. Stasiun pertemuan, stasiun yang menghubungkan tiga jurusan.
d. Stasiun silang, stasiun terdapat pada dua jalur terusan.
Stasiun Menurut Ukuran:
a. Stasiun kecil, disini biasanya kereta api ekspress tidak berhenti, hanya ada dua atau tiga rel
kereta api.
b. Stasiun sedang, disinggahi kereta api ekspress, terdapat gudang barang dan melayani
penumpang jarak jauh.
c. Stasiun besar, melayani pemberangkatan dan pemberhentian kereta yang banyak dari
berbagai jenis perjalanan, fasilitasnya lengkap dengan system pengaturan yang sangat
kompleks.
Stasiun menurut posisi :
a. Ground level station, bangunan stasiun yang letaknya sejajar dengan platform / peron
diatas tanah.
b. Over track station, letak bangunan stasiunnya diatas platform / peron.
c. Under track station, letak bangunan stasiunnya di bawah peron.

Anda mungkin juga menyukai