Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh persepsi mayarakat terhadap

Perkembangan bank syariah di indonesia


Bank sangat berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Hal ini tercermin pada pengertian
perbankan pada pasal 1 ayat 2 UU No. 10 Tahun 1998 yaitu badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Edy Wibowo (2005) Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah Islam. Bank ini tata caranya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur'an dan
Hadits. Muhammad (2004) menyatakan bahwa Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan
tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau yang biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga,
adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berrdasarkan
pada Al-Qur'an dan Hadis Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang
usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta
peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.

Bank Syariah dibentuk sebagai alternatif bagi masyarakat yang tidak menerima sistem Bank
Konvensional, sebagai sarana penyimpanan dana atau pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia hingga saat ini masih kurang menunjukkan
pertumbuhan yang menggembirakan. Padahal, perbankan syariah global diperkirakan tumbuh dua
kali lipat dalam kurun waktu 2011-2015 (Ahmad Syauqi). Indonesia sebagai negara dengan
penduduk muslim terbesar di dunia tidak menjamin perbankan di Indonesia berkembang dengan
pesat.

Pemikiran dan pemahaman masyarakat mengenai Bank Konvensional yang sudah dikenal sejak lama,
tidak mudah untuk diarahkan kepada Bank Syariah. Selain itu, tenaga ahli atau sumber daya manusia
yang kompeten pada bidang Bank Syariah menjadis alah satu penghambat berkembangnya
perbankan syariah.

Kurangnya pengetahuan dan edukasi kepada masyarakat mengenai perbedaan Bank Syariah dan
konvensional menjadi faktor penghambat terpenting.
Keprecayaan masyarakat Islam terhadap Bank Syariah sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari
partisipasi masyarakat Islam dalam berinvestasi dan penggunaan produk perbankan syariah. Banyak
masyarakat yang masih menganggap bahwa sistem pada Bank Syariah sama dengan bank
konvensional.

Banya dipertanyaan apakah penyelenggaraan kegiatan-kegiatan usaha-usaha bank-bank Islam


tersebut, yang notabene bermaksud untuk menghindarkan pemungutan bunga dan bermaksud agar
risiko dipikul bersama, apakah memang telah diselenggarakan sesuai dengan tujuan tersebut
ataukah dalam pelaksanaannya ternyata hanya penggantian istilah belaka? (Sutan,1999).

Sutan Remy (1999) menyatakan bahwa pengamatan atau penelitian beberapa Ilmuan Islam
menyebutkan bahwa bank-bank Islam dalam penyelenggaraan kegiatan usahanya, ternyata bukan
meniadakan bunga dan membagi risiko, tetapi mempertahankan praktek pembebanan bunga.

Ketidapercayaan masyarakat terhadap Bank Syariah, tercermin pada para penabung yang lebih
memilih menabung di bank konvensional untuk mendapatkan bunga yang dianggapnya lebih aman
atau tidak beresiko. Hal ini tidak terlepas dari kapitalisme yang sudah mendarah daging. Kaum
kapitalis menganggap bahwa tidak ada bank tanpa bunga. Penelitian di Jordan menghasilkan temuan
bahwa motivasi agama bukan merupakan faktor dominan yang dipertimbangkan untuk memilih
Bank Syariah, tetapi motivasi yang kuat adalah berdasarkan pada motif profit oriented.

Sealin itu, masyarakat cenderung memilih bank yang berdekatan dengan rumah dan tidak
mempermasalahkan sistem bank tersebut. Hal ini dikarenakan ketidaktahuannya mengenai suatu
sistem bank dan menganggapnya sama. Jumlah dan jaringan kantor Bank Syariah yang masih
terbatas juga mempersulit masyarakat untuk mengakses pelayanan bank syariah.

Jika masyarakat khusunya masyarakat muslim tidak mempercayai bank syariah. Seterusnya Bank
Syariah tidak akan pernah maju dan berkembang. Para penggerak ekonomi rabbani yang terus
memperjuangkan ekonomi Islam merupaan wujud nyata bahwa ekonomi Islam sudah mulai bangkit
dan dikenal oleh masyarakat.

Dengan adanya edukasi dan sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
kepercayaan masyarakat terhadap Bank Syariah. Untuk memajukan bank syariah, seharusnya
dimulai dengan kita sendiri dengan contih kecil harus mempunyai rekening Bank Syariah. Karena
sebagai umat muslim harus yakin bahwa perbankan syariah merupaan salah satu bentuk untuk
perekonomian yang lebih adil dan bisa menjadi solusi permasalahan ekonomi yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai