Anda di halaman 1dari 6

F.4.

Usaha Kesehatan Masyarakat


Upaya Kesehatan dan Lingkungan
Puskesmas Watumalang, Wonosobo
Juni 2016 – September 2016

PENYULUHAN SCABIES DI POSYANDU BALITA


DUKUH GUMAWANG LOR, DESA KRINJING

dr. Nova Dwi Yuristianty

Latar Belakang Scabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensititsasi Sarcoptes scabiei variety hominis. Scabies merupakan
penyakit kulit menular yang terdapat di semua negara dengan
prevalensi yang bervariasi. Di negara yang sedang berkembang
prevalensi scabies 6%-27% populasi umum. Scabies menyerang
semua ras dan kelompok umur dan yang tersering adalah kelompok
anak usia sekolah dan dewasa muda (remaja). Berdasarkan
pengumpulan data Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia
(KSDAI) tahun 2001 dari 9 rumah sakit di 7 kota besar di
Indonesia, diperoleh sebanyak 892 penderita scabies dengan insiden
tertinggi pada kelompok usia sekolah (5-14 tahun) sebesar 54,6%.
Scabies sangat erat kaitannya dengan kebersihan
perseorangan dan lingkungan. Apabila tingkat kesadaran yang
dimiliki oleh masyarakat masih cukup rendah, keterlibatan
penduduk dalam melayani kebutuhan akan kesehatan yang masih
kurang, kurangnya pemantauan kesehatan oleh pemerintah, faktor
lingkungan terutama masalah penyediaan air bersih, serta kegagalan
pelaksanaan program kesehatan yang masih sering kita jumpai, akan
menambah panjang permasalahan kesehatan lingkungan yang telah
ada.
Kehidupan masyarakat di Desa Krinjing kecamatan
Watumalang yang rata-rata penduduknya bekerja sebagai petani
memiliki kebiasaan hidup masih kurang memperhatikan kebersihan.
Namun, banyak juga masyarakat yang status ekonominya baik
tetapi dalam perhatian kepada anak dalam hal kebersihan masih
kurang. Sehingga persebaran infeksi masih terjadi. Kondisi
lingkungan yang masih kurang baik, diantaranya kebiasaan mandi
menggunakan sumber air dan tempat yang sama oleh masyarakat,
serta penggunaan untuk kebutuhan sehari-hari dapat mempertinggi
tingkat terjadinya infeksi pada masyarakat dan terlalu sering kontak
langsung dengan hewan yang tidak bersih
Scabies terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan, di
semua geografi daerah, semua kelompok usia, ras dan kelas sosial.
Namun menjadi masalah utama pada daerah yang padat dengan
gangguan sosial, sanitasi yang buruk, dan negara dengan keadaan
perekonomian yang kurang. Scabies ditularkan melalui kontak fisik
langsung. (skin-to-skin) maupun tak langsung (pakaian, tempat
tidur, yang dipakai bersama).
Tanda utama pada scabies dikenal dengan sebutan 4 Cardinal Sign
yaitu:
1. Pruritus Nocturnal  gatal pada malam hari
2. Menyerang Berkelompok
3. Ditemukannya tungau
4. Ditemukannya lorong/kanalikuli
Gejala klinis scabies biasanya berupa papul, nodul, vesikel, urtika,
dan bekas garukan hingga bisa muncul erosi, krusta, serta dapat pula
muncul pustule apabila sudah terdapat infeksi sekunder.
Selain bentuk scabies yang klasik, terdapat pula bentuk-bentuk
scabies yang khas lainnya, seperti :
1. Scabies pada orang yang bersih
2. Scabies Noduler
3. Scabies Incognito
4. Scabies yang ditularkan oleh hewan
5. Scabies Norwegia
6. Scabies pada bayi dan anak-anak
7. Scabies pada penderita tirah baring yang lama
Predileksi terjadinya scabies juga mengenai daerah tertentu pada
tubuh yaitu sela jari, volar lengan bawah bagian dalam, siku, ketiak,
belakang telinga, areola mamae, dekat umbilikus, genitalia, bokong,
dan daerah lutut.
Penatalaksanaan scabies:
a. Penatalaksanaan secara umum
Edukasi pada pasien scabies :
1. Mandi dengan air hangat dan keringkan badan.
2. Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit seluruh tubuh
dan sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum tidur.
3. Hindari menyentuh mulut dan mata dengan tangan.
4. Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci
dengan teratur dan bila perlu direndam dengan air panas
5. Jangan ulangi penggunaan skabisid yang berlebihan dalam
seminggu walaupun rasa gatal yang mungkin masih timbul
selama beberapa hari.
6. Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan
pengobatan yang sama dan ikut menjaga kebersihan.
b. Penatalaksanaan secara khusus
Pengobatan scabies harus efektif terhadap tungau dewasa,
telur dan produknya, mudah diaplikasikan, nontoksik, tidak
mengiritasi, aman untuk semua umur, dan terjangkau biayanya.
Pengobatan scabies yang bervariasi dapat berupa topikal/oral.
.

Permasalahan Dari hasil pemeriksaan di pelayanan umum puskesmas


Watumalang secara umum terdapat paling tinggi angka morbiditas
Scabies di Desa Krinjing Watumalang ada beberapa permasalahan
yang ditemui, yaitu:
1. Tingkat kesadaran masyarakat yang masih sangat rendah
mengenai pentingnya pengobatan scabies yang seharusnya
dilakukan dengan serempak agar rantai penyebarannya dapat
terputus.
2. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah bahwa scabies
adalah penyakit yang bisa menular melalui kontak fisik langsung
maupun tidak langsung.
Perencanaan dan Diperlukan adanya suatu kegiatan pemberian informasi bagi
Pemilihan Intervensi masyarakat mengenai Scabies . Terdapat banyak metode pemberian
informasi, diantaranya penyuluhan, pembagian leaflet, diskusi
berkelompok, edukasi, konseling, maupun dengan teknik door-to-
door. Ditilik dari efektivitas masing-masing metode, dipilih metode
konseling dan tanya jawab. Pemberian leaflet dinilai tidak efektif,
karena hanya akan dibaca sekali dan selanjutnya dibuang. Diskusi
berkelompok dinilai terlalu menyulitkan, begitu pula dengan teknik
door-to-door.
Penyuluhan mengenai Scabies dilakukan pada:
Hari / tanggal : Rabu, 3 Agustus 2016
Lokasi : Rumah warga dukuh Gumawang
Metode : penyuluhan dan tanya jawab

Pelaksanaan Penyuluhan dilakukan pada pelaksanaan posyandu balita di


dukuh Gumawang Lor, Desa Krinjing. Masyarakat diberikan
penyuluhan mengenai Scabies . Mulai dari pengertian, tanda gejal
dan pencegahannya
Setelah pemberian materi Scabies , dibukalah sesi tanya
jawab. Diharapkan mereka mau bertanya mengenai letak
ketidaktahuan mereka tentang Scabies. Untuk mengetahui
pengetahuan pasca penyuluhan, dilakukan pertanyaan-pertanyaan
seputar materi di akhir sesi, dan sebagian besar peserta dapat
menjawab dengan baik.
Monitoring dan Penyuluhan ini sangat penting perannya dalam meningkatkan
Evaluasi pengetahuan tentang Scabies dan diharapkan terjadi penurunan
angka morbiditas scabies di desa Krinjing Watumalang.
Monitoring dan evaluasi dilakukan di puskesmas
watumalang setelah penyuluhan diharapkan masyarakat krinjing
memeriksakan diri dan kontrol satu minggu sekali. Pemantauan
penularan scabies juga perlu dilakukan dengan satu keluarga
diharuskan diperiksaka semuanya .
Komentar /saran pendamping :

Wonosobo, 3 Agustus 2016


Peserta, Pendamping,

dr. Nova Dwi Yuristianty dr. Dewanti Retnaningtyas

LAPORAN PENYULUHAN

Nama Peserta : dr. Nova Dwi Yuristianty Tanda tangan:


Nama Pendamping : Bekhi Tanda tangan:
Nama Wahana : Puskesmas Watumalang, Wonosobo
Tema Penyuluhan : Scabies
Tujuan Penyuluhan : Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Scabies tanda
gejala dan cara pengetahuannya
Hari, Tanggal : Rabu , 3 Agustus 2016
Waktu : Pukul 10.00 - selesai
Tempat : Rumah warga Dukuh Gumawang

Jumlah Peserta : 30 orang

Anda mungkin juga menyukai