MT.SEMERU
TUGAS
Untuk memenuhi Tugas Metodologi Penelitian
Disusun Oleh :
HASAN ROHMANI
Nrt : 20.11.21.033
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Di Indonesia sarana transportasi tidak hanya dapat melewati darat dan udara
saja , akan tetapi juga dapat menggunakan jasa transportasi laut. Transformasi laut juga
menjadi sarana transportasi yang penting di Indonesia, dikarenakan negara Indoesia yang
berbentuk maritime. Selain itu kapal dinilai sebagai alat pengiriman paling efektif dengan
ribuan barang entah itu padat atau cair dalam wilayah yang sangat luas. Hal ini membuat
banyak perusahaan milik negara, maupun perusahaan swasta yang terjun dalam bidang
transportasi laut khususnya penyediaan jasa pengangkutan barang yang berupa kapal,
salah satunya adalah PT. Mountain Semeru.
Saat pengiriman barang banyak hal yang harus diperhatikan, tidak hanya
kecepatan kapal , bongkar muat, atau banyaknya barang yang dikirim, , tetapi juga
keselamatan didalamnya. Termasuk keselamatan kapal, keselamatan kru kapal dan juga
keselamatan dari barang itu sendiri. Dapat kita ketahui bahwa transportasi laut
mempunyai banyak resiko dan berpotensi besar mengalami keadaan darurat.
Demi keselamatan bersama, di dalam kapal harus dilengkapi dengan peralatan
yang sesuai dengan SOLAS. Hal tersebut tertera dalam SOLAS 1974 bab III yang
mengatur tentang “Alat-alat keselamatan kerja dan penempatanya”, yang dari bab ini pula
diberlakukan LSA code. Hal ini dilakukan agar resiko yang tidak diinginkan menurun
dan meningkatkan tingkat keselamatan pelayaran. Selain alat keselamatan yang lengkap,
para kru kapal juga harus memahami tindakan apa yang harus dilakukan saat keadaan
darurat, disertai penggunaan alat keselamatan yang tepat.
Hal tersebut menarik untuk saya, karena ternyata alat keselamatan kerja
memiliki fungsi yang singnifikan dalam menghadapi keadaan darurat di laut.
Selain itu juga mendorong saya untuk mengetahui lebih banyak tentang alat
keselamatan kerja di kapal, mulai dari perawatan dan macam-macamnya.
Ada banyak kasus dimana jika alat keselamatan tidak disiapkan / dirawat
dengan baik dapat mengakibatkan situasi yang makin memburuk, seperti yang
terjadi pada kapal Ferry KMP Laut Teduh II yang terbakar ditengah laut pada
28/01/2011 dini hari. Saat penumpang panik, ternyata sekoci tidak dapat berfungsi
dengan baik. Dilaporkan jumlah penumpang yang dievakuasi 468 orang , 427
orang selamat dengan terjun ke laut menggunakan sementara 13 orang dilaporkan
meninggal dunia. (Agung Budiono, Replubika.com, 28/01/2011).
Oleh karena itu, penulis terdorong untuk menyusun skripsi yang berjudul
“PERAWATAN ALAT-ALAT KESELAMATAN KERJA DI MV.
SEMERU” dengan tujuan agar pembahasan ini dapat memberikan sedikit banyak
pengetahuan tentang perawatan alat keselamatan jiwa yang merupakan item
penting bagi terwujudnya keselamatan pelayaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Alat Keselamatan Kerja di Atas Kapal ?
2. Bagaimana Perawatan Alat Keselamatan Kerja di MV.Semeru ?
C. Batas Masalah
1. Penelitian ini dilakukan di kapal MV.Semeru pada tanggal 6 Oktober – 12
Novermber 2021.
2. Penelitian ini berfokus tentang optimalisasi perawatan alat keselamatan
kerja diatas kapal MV.Semeru.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Apa Saja Alat Keselamatan Kerja di Atas Kapal ?
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Perawatan Alat Keselamatan Kerja di
MV.Semeru ?
E. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis : menambah wawasan tentang alat kerja diatas kapal dan
juga cara mengoptimalkanya. Hal tersebut tentunya bisa menjadi sedikit
gambaran bagi para siswa pelayaran yang masih menempuh pendidikan.
2. Secara praktis : dengan adanya penelitian ini diharapkan para pembaca /
perwira yang baru naik kapal dapat mengaplikasikanya saat mereka
bekerja di kapal.
Bab II
Tinjauan Pustaka
A. Review Penelitian Sebelumnya
Optimalisasi Perawatan Alat-Alat Keselamatan Sebagai
Penunjang Keselamatan Awak Kapal
Di Kn. Bima Sakti
Firdaus Sitepu
Dosen Program Studi Nautika PIP Semarang
Jurnal Dinamika Bahari ,Vol. 7 No. 2 Edisi Mei 2017
Menurut penulis sendiri perawatan adalah suatu upaya dari kita pada
sesuatu agar sesuatu tersebut bisa awet digunakan dan berfungsi dengan baik
sewaktu digunakan dalam waktu yang panjang.
3
Adiyaksa Kusnadi,” Perawatan Alat Penyelamatan Korban di Atas Kapal MV.Basarnas Bandung,hlm.7.
4
Candrianto ,”Pengenalan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”,(Malang : CV.Literasi Nusantara Abadi,
2020),Cet-1, hlm.9.
5
Syahid Efendy, “Perawatan Alat-alat Keselamatan Jiwa di MV.Meratus di Gorontalo Guna
Meningkatkan Keselamatan Pelayaran”,Karya Ilmiah Skripsi, (Semarang,:PIP Semarang, 2020), hlm.10-
11.
Alat Keselamatan Diatas Kapal yang pertama Sekoci penyelamat (life
boat) : Gunanya untuk menyelamatkan sekian banyak orang dalam
keadaan bahaya. Sekoci berupa perahu kecil yang berada di kanan dan kiri
kapal atau tepatnya di deck sekoci. Pada kapal barang rata rata ada dua
buah sekoci, sedangkan pada kapal penumpang atau pesiar sesuai dengan
besar atau kecilnya kapal tersebut. Sekoci umumnya berjumlah 12 buah.
Sekoci – sekoci tersebut terbuat dari logam, kayu atau serat fiber Armada
Kapal Di dalam sekoci rata-rata telah sedia perlengkapan keselamatan jiwa
seperti makanan, minuman, obat – obatan dan sarana bantu untuk mencari
bantuan ke kapal lain.
b) Pelampung Penolong Bentuk Cincin (Ring Life Buoys)
Pelampung penolong dan jaket/rompi penolong (Life Jacket) : Gunanya
untuk mengapungkan orang diatas air. Life buoys ini berbentuk seperti ban
mobil. Pelampung ini akan dilempar ke laut apabila ada satu orang
penumpang yang jatuh ke laut. Pelampung ini harus mempunyai warna
yang mencolok agar mudah dikenali.
c) Jaket Penolong (Life Jackets)
Life jacket (Jaket penolong) berbentuk seperti pakaian. Jaket penolong ini
dimanfaatkan penumpang untuk mengapung di laut saat terjadi kondisi
darurat. Jaket penolong juga harus mempunyai warna yang mencolok
supaya mudah dilihat. Jaket ini harus dilengkapi dengan peluit yang
dikaitkan pada tali untuk menarik perhatian penolong.
d) Rakit Penolong Tiup (Inflatable Liferaft)
Rakit penolong terdiri dari dua tipe, pertama adalah rakit kaku dan yang
kedua adalah rakit tiup. Tipe yang kedua ini dipakai jikalau tidak berhasil
menurunkan sekoci. Rakit penolong harus dilengkapi dengan penutup
yang berfungsi untuk melindungi penumpang. Warna rakit ini rata-rata
mencolok, seperti warna jingga agar mudah terlihat.
Sekarang ini rakit yang dikembangkan berbentuk seperti kapsul dengan
kapasitas besar dan dilengkapi tali pembuka yang panjang. Penggunaannya
dengan cara dilemparkan ke laut kemudian ditarik talinya. Sesudah tali
ditarik, rakit akan secara otomatis menggembung. Di dalamnya terdapat
perlengkapan keselamatan jiwa seperti makanan, minuman, dan obat –
obatan. Kapasitas rakit dapat mengangkut hingga 25 orang.
e) Pelempar Tali Penolong (Line Throwing Apparatus)
Alat Keselamatan Diatas Kapal berikutnya Roket pelempar tali (line
throwing appliances) : Gunanya yang adalah alat penghubung pertama
antara survivor dengan penolong yang mempermudah proses pendekatan,
bisa juga dipakai untuk kepentingan lainnya. Alat pelempar tali ini harus
bisa melempar tali paling dekat sejauh 230 meter.
f) Survival suit dan Immersion suit
Gunanya sebagai pelindung dan mencegah suhu tubuh turun akibat
dinginnya air laut.
g) Media pelindung panas (Thermal Protective Aid)
Gunanya juga sebagai pelindung tubuh, mengurangi hilangnya panas
badan.6
Menurut penulis alat-alat keselamatan kerja meliputi :
6
Adiyaksa Kusnadi,” Perawatan Alat Penyelamatan Korban di Atas Kapal MV.Basarnas Bandung”,
hlm.7-9.
C. Kerangka Berpikir