Anda di halaman 1dari 3

Gambar … Model resistivitas bawah permukaan

Gambar … interpretasi warna

Pengolahan data geolistrik konfigurasi wenner profiling 2D menggunakan proses inversi

dalam menentukan keadaan bawah permukaaan sebenarnya. Proses awasl yang dilakukan

adalah membuat model observasi yang di dapatkan dari data akuisisi di lapangan kemudian

dilakukan forward modelling untuk menetukan parameter model perhitungan dan dilanjukan

dengan proses inversi untuk menentukan respon model di bawah permukaaan dengan

menyesuaikan kesamaan antara model observasi dan calculasi. Kesesuaian antara model

observasi dan calculasi ini berupa true model bawah permukaan yang ditunjukan dengan

variasi nilai error, semakin kecil error yang didapatkan maka semakin bagus pengolahan di

lakukan dan hasilnya akan semakin mendekati keadaan sebenarnya Karena selisih antara

model observasi dan calculasinya kecil.

Berdasarkan hasil pengolahan data metode resistivitas konfigurasi Wenner dilakukan,

diperoleh tiga jenis litologi berbeda dalam cakupan data hasil pengukuran berupa variasi

sebaran nilai resistivitas (Gambar…). Litologi pertama dengan kisaran nilai resistivitas
>1.8Ωm di interpretasikan sebagai tanah basah (Lempung basah) yang di citrakan dengan

warna biru pada pseuodo 2D, litologi kedua dengan kisaran nilai resistivitas yakni 1.8Ωm –

30Ωm diinterpretasikan sebagai lempeng dicitrakan dengan warna biru muda hingga hijau,

dan litologi ketiga pada daerah pengukuran dengan nilai resistivitas >30Ωm yang

diinterpretasikan sebagai pasir (warna kuning hingga merah).

Zona pertama yang memiliki kisaran nilai resistivitas rendah (>1.8Ωm) yang merupakan

lapisan tanah yang masih mengandung air, karena air merupakan medium yang bersifat

konduktif. Keterdapatan air pada lapisan permukaan (bntangan ke 20 m, 40 m, dan 70 m)

dapat disebabkan karena air hujan yang belum seluruhnya meresap kedalam tanah, karena

lapisan dibawahnya merupakan lapisan yang berpori keci berupa lapisan lempung dengan

resistivitas sedang (1.8Ωm – 30Ωm) yang akan cenderung memperlambat proses infiltrasi

dari air hujan tersebut. Dominasi litologi (lapisan) Lempung pada daerah penelitian

disebabkan karena awalnya lokasi penelitian berupa bekas rawa yang mengalami proses

reklamasi (penimbunan) dan media yang digunakan dalam proses penimbunan tesebut

beruapa sedimen berbutir halus (lempung) yang digunakan untuk menekan air dengan pori

yang kecil agar air tidak keluar keperumukaan hingga menyebabkan lapisan diatasnya

menjadi tidak kompak. Sedangkan anomaly resistivitas tinggi (>30Ωm)yang terdapat pada

bentangan 50 m – 80 m (Gambar …) diduga merupakan litologi asal pada daerah tersebut

yakni berupa lapisan/litologi pasir yang ketika proses penimbunan lapisan tersebut sudah

berupa undulasi (gundukan) yang menyebabkan lapisan penutupnya (lempung) menjadi tipis.

Dari proses pengolahan data, hasil yang didapatkan belum mencapai tingkat yang

representatif untuk dijadikan rujukan pentuan keadaan bawah permukaan sebenarnya

karena pseudo 2D yang dihasilkan dari proses inversi masih memeliki error 30.5 % yang

jauh dari error standar untuk data geolistrik yakni kurang dari 10 %. Hal ini dapat

diakibatkan karena kesalahan pada proses pengambilan data sehingga menyebabkan adanya

error serta dari proses pengolahan data dengan belum dilakukanya proses smoothing yang

signifikan untuk menghilangkan data-data yang rusak ketika pada tahap akuisisi.
Kesimpulan

Adapaun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu dari model bawah

permukaan yang dihasilkan dari proses akuisisi data di lapangan dan proses prosesing data,

dapat diduga adanya tiga jenis litologi pada daerah pengukuran yang dicuitrakan dengan

variasi nilai resistivitas. Nilai resistivitas rendah yakni kurang dari 1.8Ωm merupakan

lapisan yang mengandung sedikit air dan baerbutir halus sehingga di interpretasikan sebagai

lempung basah, resistivitas sedang dengan rentan nilai resistivitas 1.8Ωm - 30Ωm diduga

merukan lapisan lempung (lempung kering) dan lapisan yang memiliki nilai resistivitas lebih

dari 30 Ωm merupakan lapisan pasir (Telford).

Anda mungkin juga menyukai