Anda di halaman 1dari 3

1.

Defenisi kebijakan fiscal

Menurut Rahardja dan Manurung, kebijakan fiscal adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah
untuk mengendalikan perekonomian dengan mengubah-ubah anggaran penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Sedangkan menurut Ndari Surjaningsih, dkk kebijakan fiscal adalah salah satu kebijakan
untuk mengendalikan keseimbangan makroekonomi. Dalam persepektif teoritis,kebijakan fiscal
mmrupakan kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap penerimaan dan pengeluaran
untuk mencapai tujuan seperti pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian secara umum.

Kebijakan fiscal dalam ekonomi islam diterapkan untuk melaksanakan fungsi alokasi, distribusi,
dan stabilitasi dalam suatu Negara yang mempunyai ciri khas tertentu dari nilai orientasi, dimensi etik dan
social dalam pendapatan dan pengeluaran Negara Islam. Salah satu penerapan kebijakan fiscal yang
sukses dalam pemerintahan Islam adalah kebijakanfiskal pada masa Umar dan Khattab, konsep kebijakan
fiscal umar adalah konsep yang didasarkan pada prinsip syari’ah yang ditujukan untuk kemaslahatan
umat.

Salah satu bentuk penerapan kebijkaan fiscal pada masa Umar bin Khattab adalah dengan
didirikannya baitul mal dan didirikannya lembaga hisbah dan lembaga-lembaga lain yang dapat
menunjang perekonomian Islam pada masa itu. Pembangunan baitul mal dilakukan oleh Umar karena
pendapatan Negara pada masa itu mengalami kenaikan yang signifikan seiring dengan semakin
meluasnya kekuasaan Islam pada saat itu. Dalam pengelolaan baitu mal, ada beberapa ketentuan yang
diterapkan untuk mengatur pendistribusian harta di baitul mal, diantaranya:

- Para pejabat baitul mal tidak mempunyai wewenang dalam membuat suatu putusan terhadap
harta di baitul mal yang berupa zakat dan ‘usyur.
- Baitul mal dianggap sebagai harta kaum muslimin sedangkan khalifah dan para amil hanya
berperan sebagai pemegang amanah.
- Di tingkat provinsi, pejabat yang bertanggung jawab terhadap harta umat tidak bergantung
pada gubernur dan mereka mempunyai otoritas penuh dalam melaksanakan tugasnya serta
bertanggung jawab langsung pada pemerintah pusat.

Dalam pendistribusian harta baitul mal, Khalifah Umar bin Khattab mendirikan beberapa
depatemen yaitu:

- Departemen pelayanan militer, berfungsi mendistribusikan dana bantuan kepada orang-orang


yang terlibat dalam peperangan.
- Departemen kehakiman dan eksekusi, bertanggung jawab untuk membayar gaji para hakim
dan pejabat eksekusi.
- Departemen pendidikan dan pengembangan Islam, berfungsi untuk mendistribusikan bantuan
dana bagi penyabar dan pengembang ajaran Islam beserta keluarganya.
- Departemen jaminan social, bertanggung jawab untuk mendistribusikan dana bantuan kepada
fakir miskin dan orang yang menderita.

Secara umum, konsep kebijakan fiscal di jaman Umar bin Khattab berbeda dengan kebijakan
fiscal yang ada di Indonesia, di antaranya pada masa Umar system ekonomi didasarkan pada Al-Qur’an
dan hadist sedangkan system ekonomi di Indonesia menggunakan system ekonomi campuran yang
bersumber dari pikiran manusia. Dalam hal belanja Negara juga terdapat beberapa perbedaan , pada masa
Umar bin Khattab belanja Negara terdiri dari pendistribusian kepada delapan ashnaf jika pendapatannya
terdapat surplus pendapatan, kemudian pendistribusian kepada fakir miskin, pembayaran dana pension,
dan dana untukmenutup biaya operasional administrasi, kebutuhan militer, dan sebagainya.sedangkan
belanja Negara di Indonesia digunakan untuk belanja pegawai, belanja barang, pembayaran bunga utang,
subsidi, hibah, bantuan social, dan lain-lain.

Kebijakan fiscal yang diterapkan Umar bin Khattab sebenarnya bisa dijadikan acuan untuk
mengatur perekonomian saat ini karena bisa dilihat Umar pada saat itu terbukti sukses menjaga stabilitas
perekonomian dalam masyarakat dengan memanfaatkan pemasukan dan pengeluaran Negara benar-benar
hanya untukumat tanpa memikirkankeuntungan pribadi ataupun kelompok
DAFTAR PUSTAKA

Alfiah, Esti. “Pemikiran Ekonomi Umar Bin Khathhab Tentang Kebijakan Fiskal”. Al-Intaj 3,
no.1 (Maret 2017): h. 54-70.

Aini, Ihda. “Kebijakan Fiskal dalam Ekonomi Islam”. Al-Qisthu:Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Hukum
17, no. 2 (Desember 2019): h. 43-50.

Arfah, Tina, dkk. “Kebijakan Fiskal Umar Bin Khattab”. Jurnal Islamika 4, no.1 (April 2021): h.
25-38.

Fitmawati, dkk. “Manajemen Baitul Mal Pada Masa Khalifah Umar Bin Khathab R.A: Sebuah
Tinjauan Sejarah”. Jurnal Ilmiah Syiar 19, no. 1 (Januari - Juni 2019): h. 1-29.

Fauzan, Muhammad. “Kebijakan Fiskal Dalam Perekonomian Islam Di Masa Khalifah Umar Bin
Al-Khathab”. Human Falah 4, no. 1 (Januari – Juni 2017): h. 51-71.

Fathurrahman, Ayief. “Kebijakan Fiskal Indonesia Dalam Perspektif Ekonomi Islam : Studi
Kasus Dalam Mengentaskan Kemiskinan”. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan 13, no. 1 (April
2102): h. 72-82.

https://www.kompasiana.com/amp/lusirijkiamelia8479/606ab3998ede487d45148102/kebijakan-
fiskal-pada-masa-umar-bin-khattab diakses pada 5 Januari 2021 pukul 08.37.

Anda mungkin juga menyukai