Anda di halaman 1dari 19

1 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

Tugas 1

Jenis-Jenis Bahan Bakar


Hyoga Rio Pratama Ramadhan 4214100076
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111

1. Pendahuluan
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan
bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan
bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan
bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses
lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi
nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan
solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia.
Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif.
Indonesia memiliki cadangan bahan bakar yang lumayan saat ini, terutama pada bahan
bakar geothermal (panas bumi) yang mana cukup banyak.
Saat ini bahan bakar adalah merupak bahan yang apabila dibakar dapat meneruskan
proses pembakaran dengan sendirinya, disertai pengeluaran kalor. Suatu bahan bakar
dapat terbakar dengan sendirinya karena adanya kalor dari sumber kalor  kalor yang
dihasilkan dari proses pembakaran. Bahan bakar adalah suatu material dengan suatu jenis
energi yang bisa diubah menjadi energi berguna lainnya. Contoh yang umum adalah energi
potensial yang dirubah menjadi energi kinetis
Pada umumnya menggunakan gas alam atau minyak bakar di rumah kita, dan kita
menggunakan terutama minyak bakar dan batubara untuk memanaskan air menghasilkan
steam untuk menggerakan turbin untuk sistim pembangkitan tenaga yang sangat besar.
Bahan bakar tersebut – batubara, minyak bakar, dan gas alam –sering disebut sebagai bahan
bakar fosil.
Ada berbagai jenis bahan bakar (seperti bahan bakar cair, padat, dan gas) yang tersedia
tergantung pada berbagai faktor seperti biaya, ketersediaan, penyimpanan, handling, polusi
dan peletakan boiler, tungku dan peralatan pembakaran lainnya

2. Jenis-Jenis Bahan Bakar


Bahan bakar dibedakan menjadi tiga menurut wujudnya, yakni cair, padat dan gas.

1. Bahan bakar cair (BBM)

Minyak (petroleum) berasal dari kata-kata: Petro = rock (batu) dan leaum = oil (minyak)
Minyak dan gas sebagian besar terdiri dari campuran molekul carbon dan hydrogen yang
disebut dengan hydrocarbons. Minyak dan gas terbentuk dari siklus alami yang dimulai
2 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

dari sedimentasi sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang terperangkap selama jutaan tahun.
Pada umumnya terjadi jauh dibawah dasar lautan. Material-material organik tersebut
berubah menjadi minyak dan gas akibat efek combinasi temperatur dan tekanan di dalam
kerak bumi. Kumpulan dari minyak dan gas tersebut membentuk reservoir-reservoir
minyak dan gas.
BBM terdiri dari berbagai jenis hydrocarbons yang berasal dari minyak bumi, dan sering
pula terdiri dari campuran-campuran lain. Sifat mudah menguap di dalam mesin
menentukan jenis hydrocarbons dan campuran yang digunakan pada BBM. Sifat mudah
menguap tersebut disebut dengan volatility. Karena minyak bumi mentah mempunyai
kadar volatility yang lebih rendah dan tinggi dari BBM, maka BBM harus dipisahkan dari
minyak bumi mentah melalui proses destilasi, namun karena dengan proses tersebut
jumlah BBM yang diperoleh sangat sedikit maka minyakk bumi mentah harus melalui
proses penyulingan yang lebih komplek. Penyulingan minyak bumi mentah tersebut akan
mengubah kadar volatility hydrocarbons yang lebih rendah atau lebih tinggi dari BBM
menjadi sama dengan BBM.BBM yang dihasilkan merupakan campuran dari hidrokarbon-
hidrokarbon dengan kadar volatility yg sama.
Komposisi dan sifat dari BBM ditentukan dari jenis dan kandungan minyak bumi mentah
asalnya, metode penyulingan yang digunakan dan tergantung dari sifat zat-zat campuran
yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu BBM. Minyak bumi terdiri dari bermacam-
macam jenis hidrokarbon, namun hanya beberapa jenis yang dominan antara lain :
a. Jenis Paraflin (CnH2n+2) mempunyai sifat sangat stabil, reaksi dengan gas chlor, banyak
terdapat hampir pada semua jenis minyak bumi. Paraffin wax (lilin) adalah rangkaian yang
lurus dan bercabang.

b. Jenis Olefin atau jenis Ethylene (CnH2n) terdiri dari senyawa tidak jenuh, mudah
bereaksi dengan gas chlor, asam chlorida dan asam sulfat. Olefin yang titik didihnya rendah
tidak terdapat dalam minyak bumi tetapi biasanya terdapat pada minyak hasil
perengkahan (cracking).

c. Jenis Naphthene (CnH2n) meskipun mempunyai tipe sama dengan Olefin, namun
memiliki sifat yang berbeda. Naphthene memiliki senyawa cincin (cyclic compounds) yang
jenuh, sedangkan Olefin senyawa lurus yang antara karbonnya ada senyawa tak jenuh.

d. Jenis Aromatik (CnH2n-6) biasa disebut jenis benzene, jenis ini mudah bereaksi dengan
senyawa organik lain. Minyak bumi jarang yang mengandung senyawa benzene atau
toluene, tetapi minyak bumi dari Sumatra dan Kalimantan mengandung senyawa
aromatik.

e. Jenis Diolefin (CnH2n-2) sifatnya hampir sama dengan olefin tetapi lebill aktif, bahkan
dapat membentuk polimer dengan senyawa tidak jenuh lainnya menjadi molekul yang
besar semacam karet (gum). Jenis diolefin tidak ada dalam minyak bumi, hanya ada pada
hidrokarbon rengkahan.

Beberapa hasil pengolahan minyak bumi diantaranya adalah :

a. Elpiji (liquid pressure gas) adalah bahan bakar gas yang dipakai dirumah tangga,
restoran dan kantor. Merupakan bahan bakar yang bersih dan praktis, sejenis bahan bakar
gas yang juga digunakan untuk kendaraan disebut BBG dan ada juga yang digunakan
sebagai bahan baku berbagai produk disebut LNG (liquid natural gas).
3 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

b. Gasoline adalah BBM yang banyak dibutuhkan, hampir 45% total produk minyak bumi
diupayakan menjadi BBM ini. Produk ini kebanyakkan berasal dari proses sekunder
karena disaratkan angka oktannya harus tinggi. BBM ini di Indonesia disebut Premium,
Super dan atau benzole. Penggunaannya untuk kendaraan penumpang, motor dan pesawat
terbang yang tidak bermesin jet.

Spesifikasi bahan bakar minyak ini antara lain :

1. Pertamax Plus

Adalah bahan bakar motor bensin tanpa timbal yang diproduksi dari High Octane Mogas
Component (HOMC) yang berkualitas tinggi ditambah dengan bahan aditif generasi
terbaru sesuai dengan kebutuhan yang direkomendasikan pabrikan kendaraan bermotor.
Bahan bakar ini diformulasikan khusus untuk memenuhi tuntutan akan bahan bakar
minyak yang dapat melayani mesin yang bekerja pada kompresi tinggi tetapi ramah
lingkungan dan lebih aman terhadap kesehatan manusia.

Pertamak plus mempunyai angka oktan minimal 95 dimana angka oktan ini lebih tinggi
dari premix dan premium. Pertamax plus dipasarkan tanpa diberi pewarna (bening)
direkomendasikan untuk kendaraan keluaran tahun 1992 keatas atau kendaraan yang
menggunakan katalistik converter.

2. Pertamax

Adalah bensin tanpa timbal dengan kandungan aditif generasi mutakhir yang dapat
membersihkan Intake Valve Port Fuel Injektor dan ruang bakar dari carbon. Mempunyai
angka oktan 92 dan dapat digunakan pada kendaraan dengan kompresi yang tinggi.

3. Premium Tanpa Timbal (Super TT)

Adalah bahan bakar motor bensin yang tidak mengandung timbale dan komponen
HOMC. Bahan bakar ini dapat digunakan pada kendaraan yang menggunakan Catalitic
Conventer.

4. Premium

Adalah bahan bakar jenis ditilat dengan warna kekuningan yang jernih dan mengandung
timbale sebagai octane booster (TEL). Warna kuning pada premium ini diakibatkan oleh
penambahan. Umumnya premium digunakan untuk bahan bakar motor bensin seperti
mobil, sepeda motor dan motor temple. Bahan bakar ini sering juga disebut sebagai gasoline
atau petrol dan tidak boleh digunakan pada kendaraan yang dilengkapi catalytic conventer.
Bila bahan bakar yang mengandung timbal digunakan pada kendaraan yang dilengkapi
dengan catalytic conventer, akan menyebabkan pori-pori katalis tertutup oleh bahan timbal
ini dan menyebabkan hilangnya kemampuan katalitic conventer sebagai katalis konversi
emisi pencemaran menjadi emisi yang bersahabat dengan lingkungan.

Berikut ini adalah spesifikasi kandungan dari jenis jenis bahan bakar di Indonesia
4 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

Gambar 2.1 Spesifikasi kandungan dari jenis jenis bahan bakar di Indonesia

c. Kerosene adalah fraksi lebih berat dari pada gasoline, dan mudah menguap. Kebutuhan
BBM ini lebih rendah dari pada gasoline. Sebelumnya kerosene ini digunakan untuk lampu
penerangan sehingga sering disebut minyak lampu. Saat ini digunakan untuk kebutuhan
rumah tangga dan kegiatan pertanian. Pemakaian kerosene dinegara-negara berkembang
sangat tinggi. Saat ini dugunakan juga untuk BBM pesawat terbang yang menggunakan
mesin jet disebut DPK (double purpose kerosine).

d. Minyak diesel (Solar), pemakaian BBM ini terus-menerus meningkat, karena makin
pesatnya laju ekonomi. Penggunaan BBM ini untuk transportasi darat, laut dan mesin-
mesin pembangkit tenaga listrik. Kendaraan penumpang, saat ini juga banyak yang
menggunakan solar, karena harga BBM ini relatif lebih murah.

e. Industrial diesel oil (IDO), BBM ini khusus untuk keperluan industri lebih berat dari pada
solar (ADO), namun di Indonesia tidak dibedakan. Disamping itu digunakan untuk
mencairkan BBM yang lebih berat (Residual fuel oil).

f. Residual fuel oil fraksi ini lebih berat dari pada IDO, dalam perdagangan disebut minyak
bakar atau residu, atau minyak bakar hitam. BBM jenis ini digunakan untuk ketel uap dan
dapur di pabrik dengan desain khusus untuk burnernya. Harganya lebih murah dari pada
IDO.

g. Minyak pelumas merupakan sebagian kecil dari produk minyak bumi. Namun
merupakan produk yang paling penting karena diperlukan untuk melumasi permukaan
bagian mesin yang saling, bergesekan dan bergerak untuk mencegah keausan. Misalnya
silinder motor bakar, turbin, gear-box dan sebagainya.
5 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

h. Gemuk (greases) merupakan pelumas yang berbentuk padat, digunakan untuk bantalan
(bearing) yang beroperasi pada suhu tinggi, dan untuk bearing yang tidak boleh bocor.

i. Lilin (wax) merupakan hasil samping dari kilang minyak pelumas. Penggunaan lilin
untuk packing agar menjadi "water proof" atau "vapor proof" untuk kontainer. Kotak roti
dan atau makanan yang dibekukan, juga digunakan untuk membuat cetakan (mold)
bagian mesin dan juga untuk upacara-upacara tradisional.

j. Aspal, dihasilkan dari residu minyak bumi jenis tertentu, digunakan untuk jalan dan
untuk campuran industi atap bangunan.

k. Kokas (petroleum coke disebut juga green coke) hasil samping produk proses
perengkahan residu, berbentuk padat. Kokas digunakan juga untuk bahan bakar, dan juga
untuk melelehkan metal pada industri pengecoran logam. Beberapa pabrik menggunakan
untuk membuat elektroda batang las dan blasting logam, kompound (ampelas) dan bahan
yang tahan suhu tinggi.

l. Carbon black adalah hasil samping produksi proses perengkahan, penggunaannya untuk
pabrik ban kendaraan, industri karet, industri tinta cetak, pabrik cat, pabrik piring dan
sebagainya.

m. Produk Petrokimia (petrochemical) ini merupakan nama umum dari produk minyak
bumi seperti ethylene, propylene, butylene, isobutylene, cyclohexane, dan phenol yang
merupakan senyawa organik, sedangkan yang anorganik seperti amonia dan hidrogen
peroksida.

n. Produk Petrokimia lanjutan (Secondary petroleum product) merupakan produk


yang setiap tahun selalu bertambah, karena penemuan baru. Misainya berjenis-jenis
detergen untuk bahan pencuci, bermacam-macam karet sintetik, dan bermacam-macam
fibre-glass. nylon, dacron, orion, dynel dan acrilan. Produk ini termasuk beberapa produk
plastik polyethylene, line, cat dengan bahan dasar plastik, politur, dan coating lantai dan
sebagainya.

Berikut adalah tabel titik didih dari masing-masing produk minyak bumi

Gambar 2.2 Tabel titik didih masing masing produk minyak bumi
6 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

3. Bahan bakar padat.

Bahan bakar padat adalah suatu materi padat yang dapat diubah menjadi energy.
Contohnya adalah batubara. Sifat fisik batubara termasuk nilai panas, kadar air, bahan
mudah menguap dan abu.Sifat kimia batubara tergantung dari kandungan berbagai bahan
kimia seperti karbon,hidrogen, oksigen, dan sulfur.Nilai kalor batubara beraneka ragam
dari tambang batubara yang satu ke yang lainnya.

Batu Bara adalah salah satu sumber energi yang penting bagi dunia, yang digunakan
pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik hampir 40% di seluruh dunia. Menurut
definisinya Batu bara adalah bahan bakar fosil. Batu bara dapat terbakar, terbentuk dari
endapan, batuan organik yang terutama terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu
bara terbentuk dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan
diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga
membentuk lapisan batu bara. Di banyak negara angka-angka ini jauh lebih tinggi: Polandia
menggunakan batu bara lebih dari 94% untuk pembangkit listrik; Afrika Selatan 92%; Cina
77%; dan Australia 76%. Batu bara merupakan sumber energi yang mengalami
pertumbuhan yangpaling cepat di dunia di tahun-tahun belakangan ini – lebih cepat
daripada gas, minyak, nuklir, air dan sumber daya pengganti.Batu bara telah memainkan
peran yang sangat penting ini selama berabad-abad – tidak hanya membangkitkan listrik
namun juga merupakan bahan bakar utama bagi produksi baja dan semen, serta kegiatan-
kegiatan industri lainnya. Sumber Daya Batu Bara menyajikan tinjauan lengkap mengenai
batu bara dan maknanya bagi kehidupan kita. Tinjauan ini menguraikan peran penting batu
bara sebagai sumber energi dan betapa pentingnya batu bara–bersama sumber energi
lainnya – dalam memenuhi kebutuhan energi dunia yang berkembang dengan cepat.

Nilai untuk berbagai macam batubara diberikan dalam Tabel dibawah.

Gambar 2.3 Nilai kandungan macam-macam batubara

Sedangkan Jenis-jenis batubara adalah sebagai berikut :


7 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

Gambar 2.4 Jenis jenis batubara

3. Bahan Bakar Gas

Bahan bakar gas merupakan bahan bakar yang sangat memuaskan sebab hanya
memerlukan sedikit handling dan sistim burner nya sangat sederhana dan hampir bebas
perawatan. Gas dikirimkan melalui jaringan pipa distribusi sehingga cocok untuk wilayah
yang berpopulasi tinggi atau padat industri. Walau begitu, banyak pemakai perorangan
yang besar memiliki penyimpan gas, bahkan beberapa diantara mereka memproduksi
gasnya sendiri. Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan
Liquid Petroleum Gas (LPG). CNG pada dasarnya terdiri dari metana sedangkan LPG
adalah campuran dari propana, butana dan bahan kimia lainnya. LPG yang digunakan
untuk kompor rumah tangga, sama bahannya dengan Bahan Bakar Gas yang biasa
digunakan untuk sebagian kendaraan bermotor.

Berikut adalah daftar jenis-jenis bahan bakar gas:

a. Bahan bakar yang secara alami didapatkan dari alam:

- Gas alam

Gas alam merupakan bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yang tidak memerlukan
fasilitas penyimpanan. Gas ini bercampur dengan udara dan tidak menghasilkan asap atau
jelaga. Gas ini tidak juga mengandung sulfur, lebih ringan dari udara dan menyebar ke
udara dengan mudahnya jika terjadi kebocoran. Metan merupakan kandungan utama gas
alam yang mencapai jumlah sekitar 95% dari volum total. Komponen lainnya adalah: Etan,
Propan, Pentan, Nitrogen, Karbon Dioksida, dan gasgas lainnya dalam jumlah kecil. Sulfur
dalam jumlah yang sangat sedikit juga ada. Karena metan merupakan komponen terbesar
dari gas alam, biasanya sifat metan digunakan untuk membandingkan sifat-sifat gas alam
terhadap bahan bakar lainnya. Sifat sifat fisik dan kimia dari berbagai bahan bakar gas
dapat dilihat pada tabel dibawah
8 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

Bahan Masa Nilai Kalor Perbandingan Suhu Kecepatan


Bakar Gas Jenis yang Udara/Bahan Nyala Nyala api
Relatif lebih tinggi bakar - m3 api oC m/s
kkal/Nm3 udara terhadap
m3 Bahan Bakar
Gas Alam 0,6 9350 10 1954 0,290
Propan 1,52 22200 25 1967 0,460
Butan 1,96 28500 32 1973 0,870

Ada gas alam yag sering kita ucakan tapi kita tidak tahu gas tersebut memiliki fungsi dan
kandungan yang besar dalam gas alam. Metan merupakan kandungan utama gas alam
yang mencapai jumlah sekitar 95% dari volum total. Komponen lainnya adalah: Etan,
Propan, Pentan, Nitrogen, Karbon Dioksida, dan gasgas lainnya dalam jumlah kecil. Sulfur
dalam jumlah yang sangat sedikit juga ada. Karena metan merupakan komponen terbesar
dari gas alam, biasanya sifat metan digunakan untuk membandingkan sifat-sifat gas alam
terhadap bahan bakar lainnya. Gas alam merupakan bahan bakar dengan nilai kalor tinggi
yang tidak memerlukan fasilitas penyimpanan. Gas ini bercampur dengan udara dan tidak
menghasilkan asap atau jelaga. Gas ini tidak juga mengandung sulfur, lebih ringan dari
udara dan menyebar ke udara dengan mudahnya jika terjadi kebocoran. Perbandingan
kadar karbon dalam minyak bakar, batubara dan gas diberikan dalam tabel dibawah.
Jenis Gas Bahan Bakar Batubara Gas Alam
Minyak
Karbon 84 41,11 74
Hidrogen 12 2,76 25
Sulfur 3 0,41 -
Oksigen 1 9,89 Sedikit
Nitrogen Sedikit 1,22 0,75
Abu Sedikit 38,63 -
Air Sedikit 5,98 -
9 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

Gambar 2.5 Kandungan gas alam sesuai tempat ekstraksinya

- Gas Alam Terkompresi (CNG)

Gas alam terkompresi (Compressed natural gas, CNG) adalah alternatif bahan bakar selain
bensin atau solar. Di Indonesia, kita mengenal CNG sebagai bahan bakar gas (BBG). Bahan
bakar ini dianggap lebih 'bersih' bila dibandingkan dengan dua bahan bakar minyak karena
emisi gas buangnya yang ramah lingkungan. CNG dibuat dengan melakukan kompresi
metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam. CNG disimpan dan didistribusikan dalam
bejana tekan, biasanya berbentuk silinder.

CNG (Commpressed Natural Gas) atau Gas Alam Padat merupakan gas bumi yang telah
dimurnikan dan dimampatkan pada tekanan 250 bar sehingga aman, bersih dan murah
untuk dipakai sebagai bahan bakar yang bisa menggantikan Premium, Solar (HSD) , Diesel
Fuel (MDF) , LPG, atau Minyak Bakar (MFO). Secara umum CNG mengandung komponen
utama berupa metana (CH4) dan etana (C2H8) dengan fraksi sekitar 90%. CNG merupakan
bahan bakar ramah lingkungan, mengurangi emisi CO2 sekitar 60% dibanding Premium,
bebas dari emisi Pb, Sox dan Nox Konversi ke CNG difasilitasi dengan pemberian harga
yang lebih murah bila dibandingkan dengan bahan bakar cair (bensin dan solar), peralatan
konversi yang dibuat lokal dan infrastruktur distribusi CNG yang terus berkembang.

Sejalan dengan semakin meningkatnya harga minyak dan kesadaran lingkungan, CNG saat
ini mulai digunakan juga untuk kendaraan penumpang dan truk barang berdaya ringan
hingga menengah. Sesungguhnya di Indonesia, CNG bukanlah barang baru. Pencanangan
untuk menggunakan CNG yang harganya lebih murah dan lebih bersih lingkungan
daripada bahan bakar minyak (BBM) sudah dilakukan sejak tahun 1986.
10 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

b. Bahan bakar gas yang terbuat dari bahan bakar padat

- Gas yang terbentuk dari batubara

Coal gas atau gas batu bara adalah gas yang mudah terbakar, terbuat dari batu bara dan di
salurkan melalui pipa-pipa. Coal gas yang juga dikenal dengan sebutan town gas secara
umum diproduksi untuk dijual kepada konsumen dan industri. Coal gas di kembangkan
pada abad 19 sampai awal abad 20 untuk pembangkit listrik, memasak dan pemanas
ruangan. Selama proses pembuatan, coal gas dicampur dengan gas berkalori seperti
hydrogen, karbon monoksida dan nitrogen.

Tabel sifat dan kandungan gas dari batubara

No Properties Value
.

1 Calorific value 20 MJ/m3 (550 Btu/ft3)

2 Composition

·         Hydrogen 50%

·         Ethylene 5%

·         Mehane 35%

·         Carbon Monoxide 10%

3 Temperature reactions >700°C

4 Heating Value 32.18 MJ/kg

- Gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa

- Dari proses industri lainnya (gas blast furnace)

c. Gas yang terbuat dari minyak bumi

- Gas Petroleum cair (LPG)

LPG terdiri dari campuran utama propan dan Butan dengan sedikit persentase
hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilene) dan beberapa fraksi C2 yang lebih ringan
dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat dalam LPG adalah propan (C3 H8),
Propilen (C3 H6), normal dan iso-butan (C4 H10) dan Butilen (C4 H8). LPG merupakan
campuran dari hidrokarbon tersebut yang berbentuk gas pada tekanan atmosfir, namun
dapat diembunkan menjadi bentuk cair pada suhu normal, dengan tekanan yang cukup
besar. Walaupun digunakan sebagai gas, namun untuk kenyamanan dan kemudahannya,
11 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

disimpan dan ditransport dalam bentuk cair dengan tekanan tertentu. LPG cair, jika
menguap membentuk gas dengan volum sekitar 250 kali.
Uap LPG lebih berat dari udara: butan beratnya sekitar dua kali berat udara dan propan
sekitar satu setengah kali berat udara. Sehingga, uap dapat mengalir didekat permukaan
tanah dan turun hingga ke tingkat yang paling rendah dari lingkungan dan dapat terbakar
pada jarak tertentu dari sumber kebocoran. Pada udara yang tenang, uap akan tersebar
secara perlahan. Lolosnya gas cair walaupun dalam jumlah sedikit, dapat meningkatkan
campuran perbandingan volum uap/udara sehingga dapat menyebabkan bahaya.
Untuk membantu dalam mengetahui kebocoran gas LPG maka ditambahkan bau bauan
dalam bentuk gas ethyl mercaptan agar dapat mudah diketahui apabila terjadi kebocoran
gas.
Bahan bakar bentuk gas yang biasa digunakan adalah gas petroleum cair (LPG), gas alam,
gas hasil produksi, gas blast furnace, gas dari pembuatan kokas, dll. Nilai panas bahan
bakar gas dinyatakan dalam Kilokalori per normal meter kubik (kKal/Nm3) ditentukan
pada suhu normal (20 0C) dan tekanan normal (760 mm Hg).

LPG terdiri dari campuran utama propan dan Butan dengan sedikit persentase
hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilene) dan beberapa fraksi C2 yang lebih ringan
dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat dalam LPG adalah propan (C3H8),
Propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10) dan butilen (C4H8). LPG merupakan
campuran dari hidrokarbon tersebut yang berbentuk gas pada tekanan atmosfir, namun
dapat diembunkan menjadi bentuk cair pada suhu normal, dengan tekanan yang cukup
besar. Walaupun digunakan sebagai gas, namun untuk kenyamanan dan kemudahannya,
disimpan dan ditransport dalam bentuk cair dengan tekanan tertentu. LPG cair, jika
menguap membentuk gas dengan volum sekitar 250 kali.

d. Perbedaan CNG dan LPG

 CNG pada dasarnya terdiri dari metana sedangkan LPG adalah campuran dari
propana, butana dan bahan kimia lainnya.
 Perbedaan penting lain dari sudut pandang fisik adalah bahwa CNG tidak mencair
di bawah tekanan tinggi - dan akan tetap menjadi bentuk gas, kecuali didinginkan
setidaknya -164°C. LPG, di sisi lain akan menjadi cair bila ditekan atau saat
didinginkan karena itu Nama "Liquefied Petroleum Gas".
 CNG secara langsung berasal dari daerah gas. Satu-satunya proses yang kadang-
kadang perlu dilakukan, adalah menyaring gas terlebih dahulu. Tapi biasanya, gas
dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar setelah proses kompresi.
 CNG memiliki bagian besar dari Hidrogen dan karena itu lebih ringan daripada
udara (atribut ini sebenarnya membuat CNG sangat aman: sekali ada kebocoran
dalam sistem, gas hanya akan dilepas ke atmosfer). LPG di sisi lain adalah dua kali
lebih berat seperti udara. Gas ini biasanya merupakan produk hasilan yang
menumpuk dari pengeboran minyak serta penyempurnaan minyak.

3. Sumber Bahan Bakar


a. Bahan bakar alamiah
12 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

Bahan bakar alamiah ialah bahan bakar yang berasal dari alam. Contoh bahan bakar padat
alamiah antara lain : antrasit, batubara bitumen, lignit, kayu api, sisa tumbuhan. Sedangkan
bahan bakar gas alamiah misalnya: gas alam dan gas petroleum.

b. Bahan bakar non-alamiah (alternatif)

Bahan bakar non-alamiah (alternatif) ialah bahan bakar yang tidak berasal dari alam atau
buatan manusia. Contoh dari bahan bakar padat non-alamiah antara lain: kokas, semi-
kokas, arang, briket, bris, serta bahan bakar nuklir. Sedangkan bahan bakar cair non-
alamiah antara lain: bensin atau gasolin, kerosin atau minyak tanah, minyak solar, minyak
residu, dan juga bahan bakar padat yang diproses menjadi bahan bakar cair seperti minyak
resin dan bahan bakar sintetis. Untuk bahan bakar gas non-alamiah misalnya gas rengkah
(atau cracking gas) dan "producer gas". Sumber bahan bakar hayati Contohnya:

 Biodiesel
Biodiesel dari Minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit dan jarak pagar. Digunakan
untuk pengganti solar. Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-
alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar
dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak
hewan. Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar
menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses
ini, tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip
dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus.
Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum,
meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.
 Bioetanol
Bioetanol dari tanaman yang mengandung pati / gula, seperti sagu, singkong, tebu dan
sogum. Digunakan untuk pengganti bensin. Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan biokimia
dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan
mikroorganisme
 Biooil
Biooil dari minyak nabati (straight vagetable oil) dan Biomass melalui proses pirolisa.
Digunakan untuk pengganti minyak tanah.
 Biogas
Biogas dari limbah cair dan limbah kotoran ternak. Digunakan untuk pengganti minyak
tanah. Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari
bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik
(rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable
dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon
dioksida. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk
menghasilkan listrik.

4. Teknologi Pengolahan Bahan Bakar


A. Teknologi pengolahan minyak bumi

Minyak mentah (crude oil) berwujud cairan kental berwarna hitam yang belum dapat
dimanfaatkkan. Agar dapat dimanfaatkan minyak bumi harus mengalami proses
pengolahan dahulu.
13 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

Pengolahan minyak bumi dilakukan dengan kilang minyak melalui dua tahap. Pengolahan
tahap pertama (primary processing) dilakukan dengan cara distilasi bertingkat dan
pengolahan tahap kedua (secondary processing) dilakukan dengan berbagai cara.
A. Pengolahan minyak bumi tahap pertama

Pengolahan minyak bumi tahap pertama dilakukan dengan distilasi bertingkat, yaitu proses
distilasi berulang-ulang sehingga didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Hasil pada proses distilasi bertingkat ini meliputi:
Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal
dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG digunakan untuk bahan
bakar kompor gas dan mobil BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi baha kimia lainnya.
Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan, tetapi diolah
lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin (premium) atau bahan petrokimia yang lain.
Nafta sering disebut juga sebagai bensin berat.
Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak tanah) dan
avtur (bahan bakar pesawat jet).
Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat
diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan
sisanya sebagai aspal dan lilin.

Gambar 4.1 Gambar Distilasi Bertingkat

B. Pengolahan minyak bumi tahap kedua

Pada pengolahan minyak bumi tahap kedua, dilakukan berbagai proses lanjutan dari hasil
penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses tersebut meliputi:
14 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

 Perengkahan (cracking): Pada proses perengkahan, dilakukan perubahan struktur


kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi: pemecahan rantai, alkilasi
(pembentukan alkil), polimerisasi (penggabungan rantai karbon), reformasi
(perubahan struktur), dan isomerisasi (perubahan isomer).
 Proses ekstraksi: Pembersihan produk dengan menggunakan pelarut sehingga
didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu lebih baik.
 Proses kristalasasi: Proses pemisahan produk-produk melalui perbedaan titik
cairnya. Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses pendinginan, penekanan,
dan penyaringan akan diperoleh produk sampingan lilin.
 Pembersihan dari kontaminasi (treating): Pada proses pengolahan tahap pertama
dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi (pengotoran). Kotoran-kotoran ini
harus dibersihkan dengan cara menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat
atau hidrogenasi.

Hasil proses tahap kedua ini dapat dikelompokan berdasarkan titik didih dan jumlah atom
karbon pembentuk rantai karbonnya.

Tabel beberapa fraksi hasil pengolahan minyak bumi dan kegunaannya.

Ttitik Didih Jumlah Atom Karbon Kegunaan

Bahan bakar gas, dikenal sebagai LPG (elpiji)


< 20oC C1 – C4

Bahan baku pembuatan berbagai produk petrokimia

Dikenal sebagai petroleum eter, merupakan pelarut non-polar


20 – 60 oC C5 – C6
digunakan sebagai cairan pembersih

60 – 100 oC C6 – C7 Ligrolin atau nafta, pelarut non-polar, dan cairan pembersih

40 -200  C
o
C5 – C10 Bensin sebagai bahan bakar minyak

175 – 325oC C12 – C18 Kerosin (minyak tanah), bahan bakar jet

250 – 400oC C12 ke atas Solar, miyak diesel

Zat cair C20 ke atas Oli, pelumas

Zat padat C20 ke atas Lilin parafin, aspal ter

B. Teknologi pengolahan bahan bakar lain

1. Destilasi kering/pirolisis

Distilasi kering adalah suatu metoda pemisahan zat-zat kimia. Dalam proses distilasi
kering, bahan padat dipanaskan sehingga menghasilkan produk-produk berupa cairan atau
15 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

gas (yang dapat berkondensasi menjadi padatan). Produk-produk tersebut disaring, dan
pada saat yang bersamaan mereka berkondensasi dan dikumpulkan. Distilasi kering
biasanya membutuhkan suhu yang lebih tinggi dibanding distilasi biasa. Metode ini dapat
digunakan untuk memperoleh bahan bakar cair dari batubara dan kayu. Selain itu, distilasi
kering juga digunakan untuk memecah garam-garam mineral. Misalnya pemecahan sulfat
melalui termolisis, menghasilkan gas sulfur dioksida dan sulfur trioksida yang dapat
dilarutkan dalam air membentuk asam sulfat. Pada awalnya, ini adalah cara yang umum
untuk memproduksi asam sulfat.

2. Gelatinasi

Proses pemasakan pati di dengan melunakkan dan memecah sel. Dalam proses gelatinasi,
bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung dihancurkan dan dicampur air sehingga
menjadi bubur, yang diperkirakan mengandung pati 27-30%. Kemudian bubur pati tersebut
dimasak atau dipanaskan selama 2 jam sehingga berbentuk gel. Proses gelatinasi tersebut
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

a) Bubur pati dipanaskan sampai 130 oC selama 30 menit, kemudian didinginkan sampai
mencapai temperature 95 oC yang diperkirakan memerlukan waktu sekitar ? jam.
Temperatur 95 oC tersebut dipertahankan selama sekitar 1 ? jam, sehingga total waktu yang
dibutuhkan mencapai 2 jam.

b) Bubur pati ditambah enzyme termamyl dipanaskan langsung sampai mencapai


temperatur 130 oC selama 2 jam.

Gelatinasi cara pertama, yaitu cara pemanasan bertahap mempunyai keuntungan, yaitu
pada suhu 95 oC aktifitas termamyl merupakan yang paling tinggi, sehingga
mengakibatkan yeast atau ragi cepat aktif. Pemanasan dengan suhu tinggi (130 oC) pada
cara pertama ini dimaksudkan untuk memecah granula pati, sehingga lebih mudah terjadi
kontak dengan air enzyme. Perlakuan pada suhu tinggi tersebut juga dapat berfungsi untuk
sterilisasi bahan, sehingga bahan tersebut tidak mudah terkontaminasi. Gelatinasi cara
kedua, yaitu cara pemanasan langsung (gelatinasi dengan enzyme termamyl) pada
temperature 130 oC menghasilkan hasil yang kurang baik, karena mengurangi aktifitas
yeast. Hal tersebut disebabkan gelatinasi dengan enzyme pada suhu 130 oC akan terbentuk
tri-phenyl-furane yang mempunyai sifat racun terhadap yeast. Gelatinasi pada suhu tinggi
tersebut juga akan berpengaruh terhadap penurunan aktifitas termamyl, karena aktifitas
termamyl akan semakin menurun setelah melewati suhu 95 oC. Selain itu, tingginya
temperature tersebut juga akan mengakibatkan half life dari termamyl semakin pendek,
sebagai contoh pada temperature 93 oC, half life dari termamyl adalah 1500 menit,
sedangkan pada temperature 107 oC, half life termamyl tersebut adalah 40 menit (Wasito,
1981). Hasil gelatinasi dari ke dua cara tersebut didinginkan sampai mencapai 55 oC,
kemudian ditambah SAN untuk proses sakharifikasi dan selanjutnya difermentasikan
dengan menggunakan yeast (ragi) Saccharomyzes ceraviseze.

3. sakharifikasi,

Proses penguraian polisarida menjadi gula-gula sederhana seperti glukosa, fruktosa dan
galaktosa (Stanbury et al., 1995). Semua proses untuk memproduksi sesuatu menggunakan
kultur mikrobia di sebut fermentasi. Sebagian besar fungi merupakan organisme yang
dianggap lebih kuat dalam menghasilkan enzim ekstra seluler, termasuk selulase
16 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

(Gianfreda dan Rao, 2004 yang disitasi oleh Ali Mursyid, 2009). Proses sakarifikasi
memerlukan suhu proses berkisar pada 55oC hingga 58oC selama 48 hingga 96 jam. Enzim
yang dipergunakan pada proses sakarifikasi adalah enzim amiloglukosidase (1,4 glucan
glucohydrolase, EC. 3. 2. 1. 3). Enzim amiloglukosidase mengkatalis pemotongan gugusan
glukosa dari ujung non reduksi dari polimer pati menghasilkan glukosa. Enzim
amiloglusidase dapat menghidrolisa ikatan ?-1,6 glukosida namun kecepatan reaksinya
lambat.

4. fermentasi.

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan
tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi
dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

5. Gasifikasi

Suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termo kimia menjadi gas, dimana udara
yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran.
Selama proses gasifikasi reaksi kimia utama yang terjadi adalah endotermis (diperlukan
panas dari luar selama proses berlangsung). Media yang paling umum digunakan pada
proses gasifikasi ialah udara dan uap. Produk yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi
tiga bagian utama, yaitu padatan, cairan (termasuk gas yang dapat dikondensasikan) dan
gas permanen. Media yang paling umum digunakan dalam proses gasifikasi adalah udara
dan uap. Gas yang dihasilkan dari gasifikasi dengan menggunakan udara mempunyai nilai
kalor yang lebih rendah tetapi disisi lain proses operasi menjadi lebih sederhana.

a. Beberapa keunggulan dari teknologi gasifikasi yaitu : Mampu menghasilkan produk gas
yang konsisten yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.

b. Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara, minyak berat,
biomassa, berbagai macam sampah kota dan lain sebagainya.

c. Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai lebih
tinggi.

d. Mampu mengurangi jumlah sampah padat.

e. Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang berbahaya.

6. Coal water fuel

Coal Water Fuel (CWF) merupakan bahan bakar campuran antara batubara dan air yang
dengan bantuan aditif membentuk suspensi kental yang homogen serta stabil selama
penyimpanan, pengangkutan dan pembakaran. Percobaan pembakaran CWF sebagai bahan
bakar bertujuan untuk mencari kondisi optimal dan efisien dalam pembakaran, yang
selanjutnya dengan menggunakan alat penukar panas, uap panas basah dapat diubah
menjadi uap panas kering yang digunakan sebagai pengering di industri tekstil. Metodologi
meliputi: menyiapkan dan membuat CWF dari bahan baku batu bara bituminous;
modifikasi burner dan tungku pembakaran; evaluasi dan pengamatan kinerja sistem
17 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

pembakaran CWF dengan menggunakan boiler dan heat exchanger dalam pengeringan
bahan tekstil

6. .Likuifaksi

Proses likuifikasi merupakan proses di mana pati dirubah menjadi glukosa, maltosa dan
matotriosa dan oligosakarida. Proses likuifikasi memerlukan suhu yang tinggi sehingga
enzim yang dipergunakan harus mempunyai kemampuan bekerja pada suhu yang tinggi.
Enzim yang biasanya digunakan pada proses likuifikasi adalah enzim ?-amilase.
Karakterisitik enzim ?-amilase antara lain memecah pati dari dalam molekul, menghidrolisa
ikatan ?-1,4 glukosida pada pati yang telah tergelatinisasi. Hidrolisa amilosa akan
menghasilkan dekstrin sedangkan hidrolisa amilopektin menghasilkan oligodakarida
dengan jumlah monomer dua hingga enam.

5. Ketersediaan Sumber Bahan Bakar


Ketersediaan sumber bahan bakar minyak , padat maupun gas yang berasal dari fosil
sangat terbatas. Karena bergantung pada ketersediaannya di dalam perut bumi, yang
proses pembentukannya sangat lama. Sedangkan yang berasal dari sumber daya hayati
tingkat ketersediaannya sangat melimpah di muka bumi, ditambah lagi tingkat polusi yang
rendah dari residu pembakaran yang terjadi didalam mesin. Berikut adalah ketersediaan
dari masing-masing sumber daya bahan bakar alami :

 Ketersediaan minyak bumi :


Dalam gambar berikut terlihat bahwa Arab Saudi memiliki cadangan minyak
terbesar di dunia, sedangkan penjualan global tertinggi dipegang Rusia (dalam
persen)

Gambar 5.1 Cadangan minyak dunia

 Ketersediaan Gas Alam


18 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

Dalam gambar berikut terlihat bahwa negara dengan cadangan gas alam tertinggi
di dunia adalah Rusia, dan nomor dua adalah Amerika, sedangkan Arab Saudi
memiliki cadangan sumber daya gas nomor 5 di dunia

Gambar 5.2 Cadangan gas dunia

 Ketersediaan Batu Bara


Amerika memiliki cadangan batu bara terbesar di dunia, disusul China dan Russia.
Sedangkan diprediksi China akan menjadi konsumen terbesar batu bara dunia

Gambar 5.3 Cadangan batu bara dunia


19 | Teknologi Bahan Bakar dan Energi Terbarukan

6. Kesimpulan
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan
bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Jenisnya
bermacam - macam, ada yang berupa padat cair dan gas. Yang keseluruhannya bersumber
dari sumber daya alam yang ada di bumi, baik yang terbatas yang tidak dapat diperbaharui
maupun yang tidak terbatas dan dapat diperbaharui. Dan masing - masing cara
mendapatkannya berbeda - beda untuk prosesnya tergantung darimana sumber daya itu
berasal atau diperoleh.

7. Daftar Pustaka
1. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia – www.energyefficiencyasia.org
2. Artikel – Go Green
3. Bureau of Energy Efficiency. Energy Efficiency in Thermal Utilities. Chapter 1. 2004
4. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/423/jbptunikompp-gdl-rddimastan-21130-6-
kpbabv-%29.pdf
5. http://blkimojokerto.files.wordpress.com/2009/09/sistem-bahan-bakar-
konvensional.pdf
6. http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7190-2102100508-bab1.pdf
7. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33878/4/Chapter%20II.pdf
8. http://kimiadasar.com/proses-pengolahan-minyak-bumi/
9. http://zoenaidi230493.blogspot.co.id/2013/04/2_30.html

Anda mungkin juga menyukai