(BP.19.02.05.018)
A. Pendahuluan
Dismenore (dysmenorrhea) berasal dari bahasa yunani, kata dys yang berarti
sulit, nyeri, abnormal, meno yang berarti bulan, dan orrhea yang berarti aliran.
Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid atau menstruasi yang
dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang yang ditandai dengan
nyeri atau rasa sakit didaerah perut maupun panggul (Judha, 2012).
Sebanyak 90% dari remaja wanita di seluruh dunia mengalami masalah saat haid
dan lebih dari 50% dari wanita haid mengalami dismenore primer dengan 10-20%
dari mereka mengalami gejala yang cukup parah. 7 Prevalensi dismenore di Indonesia
sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore
sekunder. Dismenore primer dialami oleh 60-75% remaja, dengan tiga perempat dari
jumlah remaja tersebut mengalami nyeri ringan sampai berat dan seperempat lagi
remaja wanita yang mengalami dismenore, sebanyak 7-15% tidak pergi ke sekolah
B. Dismenore
1. Pengertian
berarti sulit, nyeri, abnormal, meno yang berarti bulan, dan orrhea yang
berarti aliran. Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid
pengobatan yang yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit didaerah
perut maupun panggul (Judha, 2012).
masih wajar. Namun, bila nyeri yang terjadi sangat hebat sampai
yang terjadi pada hari pertama atau menjelang hari pertama akibat
2. Etiologi
vagina tidak berlubang, stress atau cemas yang berlebihan. Penyebab lain dari
a. Dismenore spasmodik
perut dan terjadi sebelum atau segera setelah haid dimulai. Dismenore
1) Pingsan
2) Mual
3) Muntah
tersebut
b. Dismenore kongestif
3) Lelah
4) Merasa tersinggung
5) Kehilangan keseimbangan
6) Ceroboh
7) Gangguan tidur
a. Dismenore primer
menarke (menstruasi yang pertama kali). Hal itu terjadi karena siklus
paha. Nyeri dapat disertai mual, muntah, sakit kepala, dan diare.
Menstruasi yang menimbulkan rasa nyeri pada remaja sebagian besar
1) Faktor kejiwaan
2) Faktor konstitusi
atau hambatan pada pertumbuhan sel otak dan sel tubuh yang
5) Faktor endokrin
dan muntah.
b. Dismenore sekunder
kelainan organik di pelvis yang terjadi pada masa remaja. Rasa nyeri
perempuan.
menarche).
juga.
Siklus haid yang normal adalah jika seorang wanita memiliki jarak
haid yang setiap bulannya relatif tetap yaitu setiap 28 hari. Jika
pada kisaran 21 hingga 35 hari, dihitung dari hari pertama haid sampai
bulan berikutnya. Selama haid dilihat dari darah keluar sampai bersih,
antara 2 – 10 hari. Darah yang keluar dalam waktu sehari belum dapat
Jumlah darah haid biasanya sekitar 50 ml – 100 ml, atau tidak lebih
e. Merokok
(sel telur). Hal inilah yang diduga menjadi penyebab sulitnya terjadi
f. Riwayat keluarga
g. Kegemukan
h. Konsumsi alcohol
berkontraksi).
5. Derajat dismenore
sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda (Irianto,
2015).
a. Dismenore ringan
b. Dismenore sedang
c. Dismenore berat
dan perlu istirahat beberapa hari, dan dapat disertai sakit kepala,
migran, pingsan, diare, rasa tertekan, mual dan sakit perut. Dismenore
langkah-langkah pencegahannya:
7. Penanganan
a. Konseling holistik
bahwa pemberian obat herbal dinilai lebih efektif dan aman untuk
lanjut.
c. Pola hidup sehat
termasuk dalam pola hidup sehat adalah olah raga cukup dan teratur,
d. Terapi hormonal
tanpa gangguan, tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu
(pemotongan urat saraf sensorik antara uterus dan susunan saraf pusat)
ditambah dengan neurektomi ovarial (pemotongan saraf sensorik yang
apabila usaha-usaha lain gagal. Selain ada cara pengobatan lain yang
yang cukup untuk beristirahat. Olah raga yang cukup dan teratur
darah.
a. Penanganan Farmakologi
g. Konseling holistik
darah.
1. Diagnosa kebidanan
2. Intervensi
otot
mengurangi nyeri
bantal kecil.
3. Implementasi
Hasil: terlaksana
otot
Hasil: remaja mengerti cara teknik relaksasi
Hasil: terlaksana
bantal kecil.
Hasil: terlaksana
DAFTAR PUSTAKA
Ningsih, R.(2012). Efektivitas paket pereda terhadap intensitas nyeri pada remaja
dengan dismenore di SMAN kecamatan curup [tesis]. Jakarta: Universitas
Indonesia