a. Akuntan Publik (AP) : diduga auditor belum sepenuhnya menerapkan Sistem Pengendalian Mutu sesuai standar audit (Standar Profesional Akuntan Publik) yang ditetapkan oleh IAPI. Akibatnya, auditor tidak merumuskan suatu opini tentang laporan keuangan yang disusun secara material. Selain itu evaluasi terhadap laporan keuangan yang seharusnya mencakup pertimbangan atas aspek kualitatif praktik akuntansi entitas, termasuk indikator kemungkinan penyimpangan dalam pertimbangan manajemen menjadi tidak dilakukan. b. Kantor Akuntan Publik (KAP) : diduga juga kurang menguasai tentang sistem pencatatan yang dilakukan oleh klien. c. PT SUN atas pemeriksaan OJK : diduga telah melakukan pelanggaran berat sehingga melanggar POJK Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik, dengan pertimbangan telah memberikan opini yang tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. 2. Pengenaan sanksi terhadap AP dan KAP dimaksud hanya berlaku di sektor perbankan, pasar modal dan industri keuangan non bank (IKNB). Pendapat saya akan hal tersebut, yakni pihak AP dan KAP diberikan sanksi administratif berupa pembatasan pemberian jasa audit terhadap entitas jasa keuangan di sektor perbankan, pasar modal, maupun industri keuangan non bank (IKNB). 3. Sebagai perusahaan sebaiknya mempertahankan kredibilitasnya untuk tetap menjaga kualitas perusahaan dengan tidak melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan yang dibuatnya. Laporan keuangan yang dibuat tidak relevan dan tidak reliable akan merugikan investor dan kreditor sebagai pihak ke tiga. Bahkan laporan keuangan yang dibuat dengan tidak semestinya akan menjadi bumerang dan akan merugikan manajemen bahkan perusahaan itu sendiri.