Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SRI GUSTINI

NIM : 2130122150
KELAS : APOTEKER B
MK : PRAKTEK SIMULASI OSCE KLINIS

TUGAS PRAKTEK SIMULASI OSCE KLINIS

1. Seorang pasien wanita berusia 32 tahun berat badan 83 kg yang akan menjalankan
tindakan operasi sesar menerima injeksi buvicain spinal 15 mg. Sekitar 2 menit
kemudian, pasien mengalami gejala susah bernafas, bercak-bercak merah di pinggang
dan lengan, tekanan darah turun kemudian diberikan terapi dengan obat-obatan hingga
tekanan darah menjadi 82/40 dan nadi70x/menit dan resusitasi. Pasien malah mengalami
apnea dan henti jantung. Kemudian diberikan terapi dengan medikasi dan pasien masuk
ICU. Keesokon harinya pasien dinyatakan meninggal. Pasien mempunyai riwayat
penyakit hepatitis B dan asma. Pasien menrima obat injeksi lain selama operasi.

Pertanyaan:

a. Menurut saudara apakah tipe reaksi efek samping yang terjadi pasien diatas?
b. Apakah ada kesalahan dalam pemberian obat tersebut?
c. Apa hubungan kausal antara obat yang dicurigai dengan manifestasi efek samping obat
(ESO)?
d. Jika terjadi reaksi diatas, apa obat yang cocok diberikan untuk mengatasi terjadinya
reaksi shock serta jelaskan mekanisme kerja obat tersebut dapat memberikan efek
antishock!

2. Buatlah efek samping mayor atau minor dari 1 obat dan jelaskan bagaimana efek
samping itu dapat terjadi serta bagaimana cara mencegah atau mengatasinya supaya tidak
merugikan pasien (Obat tidak boleh sama dengan teman yang lain)?
JAWABAN

1. a. tipe reaksi efek samping yang terjadi pada pasien adalah tipe B dimana pada tipe ini
tidak terkait dengan dosis dan tidak terjadi secara umum serta tidak terkait dengan
mekanisme kerja obat. Pada tipe B efek yang ditimbulkan tidak dapat diprediksi sehingga
tingkat mortalitasnya tinggi, maka suatu cara atau managemen yang bisa dilakukan
adalah dengan menghentikan penggunaan obat serta menghindari penggunaanya.
b. Terdapat pemberian obat tersebut yaitu terkait dengan kontraindikasi.
Kontraindikasi Bupivacaine:
 Alergi atau hipersensitivitas terhadap anestetik local
 Anestesi epidural dan spinal dikontraindikasikan pada pasien dengan hipotensi
yang tidak terkoreksi
Dilihat dari kondisi pasien, dimana pasien mengalami hipersensitivitas tipe 1 yang
ditandai dengan riwayat penyakit yaitu asma serta shock anafilaksis yang dialami oleh
pasien yaitu gejala susah bernafas, bercak-bercak merah di pinggang dan lengan, tekanan
darah turun ketika pemberian injeksi bupivacaine
a. Hubungan kausal antara obat yang dicurigai dengan manifestasi efek samping obat (ESO)
yaitu kategori “Sangat Pasti Terjadi” (Certain), yang disebut: ‘Kejadian farmakologis
atau fenomenologis yang pasti’, yaitu gangguan medis objektif dan spesifik atau
fenomena farmakologis yang diakui (misalnya ‘grey baby syndrome’ dan kloramfenikol,
atau anafilaksis yang terjadi segera setelah pemberian obat)
b. Obat pilihan pertama untuk mengobati syok anafilaktik adalah adrenalin (epinefrin). Obat
ini berpengaruh untuk meningkatkan tekanan darah, menyempitkan pembuluh darah,
melebarkan bronkus dan meningkatkan aktivitas otot jantung. Adrenalin bekerja pda
reseptor adrenergic di seluruh tubuh sehingga mempunyai kemampuan memperbaiki
kontraktilitas otot jantung, tonus pembuluh darah perifer dan otot polos bronkus.
Adrenalin selalu akan dapat menimbulkan vasokonstriksi pembuluh darah arteri dan
memicu denyut dan kontraksi jantung sehingga menimbulkan tekanan darah naik seketika
dan berakhir dalam waktu pendek
2. Nama obat : furosemide
Efek samping : salah satu efek samping dari furosemide adalah hypokalemia ( basic
pharmakologi & drug notes 2019 ).
Mekanisme terjadinya es : obat furosemide bekerja di lengkung henle dan terjadi
reabsorbsi natrium paling besar, furosemide menghambat kontraspor na+k+cl- kemudian
natrium di transfor keluar sel dalam interstisium oleh pompa yang tergantung pada na+k+
- ATPase di daerah basolateral yang kemudian mengeksresikan kalium banyak keluar
sehingga menyebabkan hypokalemia.
Cara mencegah : disarankan untuk banyak mengosumsi makanan yang banyak
mengandung kalium seperti pisang, kentang dan ubi. Salah satu contoh obat yang dapat
diberikan adalah KSR dimana ksr merupakan obat yang dapat meningkatkan kadar
kalium dalam tubuh sehingga mencegah terjadinya hypokalemia ( Medscape).

Anda mungkin juga menyukai