Anda di halaman 1dari 11

1. Apa saja sel-sel penyokong neuron? Sebutkan fungsi dan gambarlah.

Sel Penyokong pada Sistem Saraf Pusat

1. Astrosit : menjaga blood-brain barrier, mengatur konsenstrasi ion, nutrient dan


gas, mengabsorbsi dan membentuk embali neurotransmitter, membentuk jaringan skar
setelah cedera
2. Oligodendrosit : Membentuk selubung mielin pada system saraf pusat
3. Microglia : Fagosit yang teraktivasi pada proses inflamasi dan degenerative yang
mengenai sistem saraf
4. Sel Ependimal : melapisi ventrikel (otak) dan kanalis sentralis (pada medulla
spinalis), membantu produksi dan sirkulasi CSS

Sel Penyokong pada Sistem Saraf Perifer


1. Sel Schwan : melapisi akson pada sistem saraf tepi, membentuk mielin pada akson sistem
saraf tepi, berperan dalam proses perbaikan setelah terjadi cedera
2. Sel Satelit : mengelilingi badan sel neuron di ganglia, mengatur O 2, CO2, nutrisi dan tingkat
neurotransmitter di sekitar neuron pada ganglia

2. Sebutkan macam-macam hidrosefalus dan patofisiologinya

Hidrosefalus adalah pembesaran ventrikulus otak sebagai akibat peningkatan jumlah cairan
serebrospinal (CSS) yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi, sirkulasi dan
absorbsinya. Kondisi ini juga bisa disebut sebagai gangguan hidrodinamik CSS.

Hidrosephalus dapat dikelompokan berdasarkan dua kriteria besar yaitu secara patologi dan
etiologic:
Hidrosephalus secara patologi dapat dikelompokan:
1. Obstruksi (Non-communicating) terjadi akibat penyumbatan sirkulasi CSS yang
disebabkan oleh kista, tumor, perdarahan, infeksi, cacat bawaan, stenosis aqueductal
atau peyumbatan komplikasi hemoragik
2. Non – obstruksi (communicating) dapat disebabkan oleh gangguan keseimbangan CSS
, dan juga oleh komplikasi setelah infeksi atau komplikasi hemoragik
Hidrosephalus secara etiologic dikelompokan sebagai :
1. Kongenital : sering terjadi pada neonates agau berkembang selama intra uterin
2. Acquired : disebabkan oleh pendarahan subarachnoid, pendarahan intraventrikuler,
trauma, infeksi (meningitis), tumor, komplikasi operasi atau trauma hebat di kepala
NPH: yang terutama mempengaruhi populasi lansia. Ditandai dengan gejala yang
spesifik: gangguan gaya berjalan, penurunan kognitif dan inkontinensia urin.

Patofisiologis secara umum:

CSF terutama diproduksi oleh pleksus koroid, yang terletak di dalam ventrikel lateral,
ketiga, dan keempat. Ini berjalan melalui sistem ventrikel dari ventrikel lateral ke ventrikel
ketiga melalui foramen Monro, dari ketiga ke ventrikel keempat melalui saluran air otak atau
saluran air Sylvius. meninggalkan ventrikel keempat melalui dua foramen lateral Luschka dan
foramen median Magendie untuk memasuki sisterna basal, dan sebagian terus mengalir di
sekitar medula spinalis dan di kanalis sentralis medula spinalis.
Tempat utama absorpsi CSS pada granulasi arachnoid yang menonjol ke dalam sinus
venosus dural, terutama sinus sagitalis superior. CSF diserap ke dalam sinus vena dan
memasuki sirkulasi sistemik. Volume CSF rata-rata adalah sekitar 150 ml, dan produksi
harian sekitar 500 ml. Ini berarti total volume cairan serebrospinal diganti tiga kali per 24 jam.
Setiap obstruksi fisik atau fungsional dalam sistem ventrikel, ruang subarachnoid, atau
sinus vena dapat menjadi alasan untuk terjadinya hidrosefalus. Lesi obstruktif atau gliosis
dapat memblokir aliran CSF dalam sistem ventrikel. Peradangan atau jaringan parut pada
ruang subarachnoid atau peningkatan tekanan vena di dalam sinus vena dapat mengganggu
absorpsi CSF ke dalam sirkulasi sistemik.
Menurut doktrin Monro-Kellie, volume total otak, CSF, dan darah di dalam tengkorak
adalah konstan. Peningkatan dalam satu kompartemen harus menyertai penurunan volume di
kompartemen lain; jika tidak, tekanan di dalam kepala akan meningkat, seperti yang terjadi
pada hidrosefalus. Peningkatan ICP menghasilkan ekstravasasi transependimal CSF ke dalam
jaringan otak yang menyebabkan kerusakan otak dan atrofi akibat tekanan.

3. Sebutkan gejala,tanda,dan pemeriksaan fisik hidrosefalus pada anak


Gejala Tanda:
A. Pada bayi usia 2 tahun dengan sutura terbuka:
- kepala membesar dengan disproporsi kraniofasial
B. Pada anak-anak dan usia dewasa dengan sutura yang sudah menutup:
- sakit kepala, mual/muntah, kejang, hiperrefleksi, penurunan visus, gangguan perkembangan
fisik dan mental, penurunan kesadaran, demensia, ataksia, dan inkontinensia urin

Pemeriksaana Fisik:
A. Pada bayi usia 2 tahun dengan sutura terbuka:
- Sutura melebar
- Ubun-ubun besar cembung dan melebar
- Bola mata : fenomena sunset (+), nistagmus horizontal
- Perkusi kepala: tanda pot retak
- Transiluminasi: penyebaran cahaya di regio frontal 2,5 cm, regio oksipital 1 cm
- Lingkar kepala: > 2 SD batas normal
B. Pada anak-anak dan usia dewasa dengan sutura yang sudah menutup:
- Upgaze Palsy dan/atau Abdusen Palsy
- Terganggu gaya berjalan
- Funduskopi : papil edema/atrofi papil

4. Bagaimana cara menilai severity pada spinal cord injury?

Menggunakan ASIA Score


5. Apa indikasi operasi pada epilepsi? Jenis epilepsi apa yg bisa dioperasi? Apa saja
pemeriksaan yg diperlukan untuk menentukan pasien kandidat operasi epilepsi?

Indikasi Bedah Epilepsi


Kasus epilepsy yang berpotensi akan membaik dengan tindakan bedah (remediable),
seperti :
 Sklerosis hipokampus
 Ganglioglioma, Dysembrioplastic Neuroepithelial Tumor (DNET), cavernous angioma,
dysplasia korteks
 Ensefalitis Rasmusen, hemimegalensefali, Sturge weber
 Sindroma Lennoux Gastaut
Kontraindikasi Absolut :
 Latar belakang penyakit degeratif atau gangguan metabolic
 Kelainan neurologi progresif
 Sindroma epilepsy benigna

Kontraindikasi Relatif :
 Tidak patuh minum OAE
 Psikosis interictal
 IQ kurang dari 70
 Zona epileptogenic bilateral atau difus
6. Sebutkan subbagian bedah saraf beserta kasus-kasus yang ditangani

1. Divisi Onkologi :

Menangani kanker otak dan saraf tulang belakang.

2. Divisi Vaskular

menangani masalah pada pembuluh darah di otak, seperti aneurisme otak,


kelainan bentuk pembuluh darah di otak (malformasi arteri vena/AVM), fistula,
dan stroke

3. Divisi Pediatrik

Menangani gangguan saraf pada anak-anak, termasuk kelainan bentuk kepala


dan wajah, hidrosefalus, cacat tulang belakang, serta tumor otak atau tumor
jaringan saraf

4. Divisi Trauma

Khusus menangani kasus cedera kepala dan cedera otak.

5. Divisi Spine

Menangani pembedahan pada saraf tulang belakang, seperti HNP atau tumor
yang menekan saraf tulang belakang.

7. Sebutkan DD canal stenosis dan gambaran klinis serta anatomisnya!

Stenosis Listhesis HNP


Definisi penyempitan Perpindahan anterior Nucleus pulposus mengalami
osteoligamentous dari satu vertebra tekanan di salah satu bagian
kanalis vertebralis dan terhadap vertebra posterior atau lateral yang
atau foramen yang berdekatan, yang menyebabkan keluar sebagian
intervertebralis yang terkait dengan atau seluruhnya, terjadi
menghasilkan perubahan penonjolan melalui anulus
penekanan pada thecal degeneratif, tanpa fibrosus ke dalam kanalis
sac dan atau akar saraf gangguan terkait pada spinalis sehingga mengakibatkan
cincin vertebral. penekanan radiks saraf
Nyeri Bertambah bila berjalan Bertambah bila Bertambah saat fleksi tulang
khasnya terlalu jauh, bergerak belakang
bagaiman claudication
a Diperingan pada posisi Diperingan oleh fiksasi Diperingan pada posisi ekstensi
fleksi tulang belakang tulang belakang tulang belakang
8. Gambarkan staging HNP lumbal!

a. Protrusi diskus intervertebralis : nukleus terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan
annulus fibrosus.
b. Prolaps diskus intervertebral : nukleus berpindah, tetapi masih dalam lingkaran anulus
fibrosus.
c. Extrusi diskus intervertebral : nukleus keluar dan anulus fibrosus dan berada di bawah
ligamentum, longitudinalis posterior.
d. Sequestrasi diskus intervertebral : nukleus telah menembus ligamentum longitudinalis
posterior

9. Apa indikasi operasi pada HNP?

a. Pasien mengalami HNP grade 3 atau 4.


b. Ketika perawatan konservatif gagal dan kelemahan progresif atau nyeri berkembang. Tidak
ada perbaikan lebih baik, masih ada gejala nyeri yang tersisa, atau ada gangguan
fungsional setelah terapi konservatif diberikan selama 6 sampai 12 minggu.
c. Terjadinya rekurensi yang sering dari gejala yang dialami pasien menyebabkan
keterbatasan fungsional kepada pasien, meskipun terapi konservatif yang diberikan tiap
terjadinya rekurensi dapat menurunkan gejala dan memperbaiki fungsi dari pasien.

Anda mungkin juga menyukai