Anda di halaman 1dari 5

DESAIN

DI

OLEH
KELOMPOK 3
NATASHA
NURUL IZZATI
M. FAISAL
PUTRA RAMADHAN
NANDA YUDI ARIPAN
A. KERAJINAN
Kerajinan merupakan bagian dari Seni rupa terapan yang diartikan sebagai proses
produksi yang melibatkan keterempilan  manual dalam membuat benda benda
kebutuhan  hidup dengan tujuan fungsional (kegunaan) serta memiliki nilai keindahan .
Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan,bisa saja dari barang – barang
bekas seperti botol bekas, kardus, dan plastik makanan. Dari kerajinan ini menghasilkan
benda yang memiliki fungsi pakai atau fungsi hiassama sama memiliki
nilaiekonomis  yang dapat menambah nilai jual.
Fungsi Pakai adalah Kerajinan yang hanya mengutamakan kegunaan dari benda
kerajinan tersebut dan memiliki keindahan sebagai tambahan agar menjadi menarik. 
Fungsi Hias adalah Kerajinan yang hanya mengutamakan keindahan tanpa
memperhatikan guna dari barang tersebut, contoh kerajinan ini seperti miniatur, patung dan
lain-lain yang hanya menjadi kenikmatan bagi siapa yang melihatnya.
Kerajinan yang memiliki kualitas tinggi tentu harganya akan mahal, jika kalian
memiliki keterampilan dan berusaha untuk membuat suatu produk mungkin dengan
kerajinan yang akan anda miliki bisa menjadi suatu usaha yang menjanjikan.

Prinsip Kerajinan Fungsi  Pakai dan Fungsi Hias


Kegiatan membuat kerajinan berhubungan dengan aktivitas pembuatan benda
benda kebutuhan hidup. Benda-benda tersebut sangatdibutuhkan oleh seluruh manusia
untuk mempermudahdan mempercepat produktivitas kerja. Semakin
berkembangnyazaman, kebutuhan akan benda-bendaatau perkakas berkembang tidak
hanya sebatasbenda fungsional saja akan tetapi perkakaspun dibuat dengan diperhalus dan
diperindah,baik dari segi penampilannya, ukuran, maupunhiasannya
Bangsa Indonesia memiliki kekayaan dankeindahan tanah air serta budaya
karenaanugerah Tuhan Yang Maha Esa. Kekayaan alam dan budaya Indonesiamerupakan
modal munculnya keberagamanmotif, bentuk, bahan, serta teknik pada karyakerajinan
Indonesia. Budaya Indonesia yangunik dan memiliki ciri khas kedaerahan menjadiacuan
yang dapat menjadi inspirasi dalammengolah sumber daya tersebut sebagai
produkkerajinan yang bernilai ekonomis.
B. PENERBITAN DAN PERCETAKAN
1. Pengertian Penerbitan Buku
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 91), kata penerbit diberikan
dibawah kata terbit. Terbit antara lain mengandung arti keluar untuk diedarkan
(tentang surat kabar, buku, dan sebagainya) kata penerbit sebagai bentukan kata
terbit mengandung arti orang atau perusahaan yang menerbitkan buku, majalah, dan
sebagainya. Pada mulanya, penerbitan adalah percetakan, yaitu sebagai kegiatan
pembuatan (manufacturing), dan belum berfungsi sebagai penyebarluasan. Lalu pada
abad ke-19, penerbit berfungsi sebagaimana fungsinya yang sekarang, yakni sebagai
promotor dari kata-kata tercetak. Dunia penerbitan dan percetakan berkembang terus,
baik cakupan pekerjaannya maupun peralatan pendukungnya. Dalam dunia penerbitan
semakin banyak jenis buku yang diterbitkan, dalam berbagai bahasa, dan disebarkan
diberbagai negara. Maka terciptalah berbagai jenis penerbit yang mengkhususkan diri
menerbitkan buku tertentu, misalnya jenis buku anak-anak, buku pelajaran sekolah, buku
pariwisata. Adakalanya sebuah buku diterbitkan dalam bahasa tertentu. Misalnya buku
pariwisata Indonesia diterbitkan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Agar
menarik, buku perlu dirancang secara khusus, sesuai dengan jenisnya. Dalam dunia
perbukuan, selain penerbit dan percetakan, dikenal pula pihak perancang buku.
Mereka inilah yang bertugas menangani penampilan buku agar menarik dan sesuai
dengan isinya. Di negara yang penerbitannya telah lebih maju, pengkhususan bidang
pekerjaan ini sudah lebih merinci. Sehinggga dikenal perusahaan yang khusus
menyiapkan naskah, merancang buku, mengatur perbanyak naskah, mencetak, menjilid,
mempromosikan. Mendistribusikan, dan menjual buku. Masing-masing mempunyai tugas
sendiri-sendiri. Di Indonesia, pada umumnya semua tugas penerbitan penerbitan,
perancangan, dan percetakan ini masih dikelola dalam satu atau dua perusahaan saja.
Perkembangan pekerjaan di dunia perbukuan ini juga diikuti oleh
perkembangan peralatan pendukungnya. Mesin tik biasa telah berkembang menjadi
mesin tik elektronik dengan berbagai macam kemampuan. Penemuan komputer
semakin memacu perkembangan peralatan penerbit dan percetakan. Pengetikan naskah
sudah tidak lagi menggunakan mesin tik, melainkan dengan memanfaatkan komputer
dan program pengolah kata seperti WordStar dan WordPerfect. Merancang halaman dan
sampul buku pun sudah dikerjakan dengan komputer. Mesin cetak dan mesin potong
kertas sudah juga dikomputerkan.
Dengan semakin berkembangnya perincian pekerjaan dalam dunia perbukuan,
semakin berkembang juga masalah yang dihadapi. Di pihak penerbit, hak dan kewajiban
penulis maupun penyunting yang mewakili penerbit semakin menuntut rincian yang lebih
tegas. Demikian pula keterlibatan pihak lain seperti perancang, percetakan, dan toko
buku. Untuk mengatur kepentingan semua pihak itu diperlukan serangkaian ketentuan.
Maka diciptakanlah Surat Perjanjian Penerbitan, Undang-Undang Hak Cipta, Uang Jasa
Penulis, ISBN, dan sebagainya. Menurut Pambudi (1981: 1) penerbitan adalah
pencetakan, yaitu sebagai kegiatan pembuatan (manufacturing), dan belum berfungsi
sebagai penyebarluasan. Pada abad kesembilan belas, penerbit berfungsi sepertti
fungsinya yang sekarang., yaitu sebagai promotor sari kata-kata tercetak.
Mempublikasikan kepada umum, mengetengahkan ke khalayak ramai, kata dan
gambar yang telah diciptakan oleh jiwa-jiwa kreatif, kemudian disunting oleh para
penyunting unutk selanjutnya digandakan oleh para pencetak.
Altbach (2000: 45) mengemukakan pendapat bahwa penerbit buku merupakan
seorang investor dalam perbukuan. Penerbit adalah seorang yang mengeluarkan uang
untuk pengarang, penerjemah, penyunting, pencetak, pabrik kertas, dan yang lain-lain
untuk memproduksikan buku, dan untuk para penjual, pemasang iklan, dan mereka yang
membantu dalam pemasarannya, dan menerima uang dari penjual buku dan yang lain-
lain yang membeli buku tersebut atau yang membeli hak untuk menggunakan isi
buku itu dalam berbagai cara. Penerbit berharap, menerima uang lebih banyak
daripada yang dikeluarkan.
Informasi dari salah satu media elektronik Wikipedia menyebutkan bahwa
penerbit atau penerbitan adalah industri yang berkonsentrasi memproduksi dan
memperbanyak sebuah literatur dan informasi- atau sebuah aktivitas membuat
informasi yang dapat dinikmati publik. Aminoedin (1989: 165) mengatakan, editor
mula-mula berarti penerbit. Di prancis sampai sekarang masih ditulis editeur pada kulit
dan halaman judul buku. Asal kata ini dari bahasa latin editus, bentuk past participle dari
edere. Artinya menerbitkan. Dahulu waktu penerbitan masih langka penerbit dan editor
itu diwakili oleh satu orang saja. Dia (penerbit dan editor) yang mencari naskah,
menyunting naskah, mempersiapkah naskah untuk percetakan, mencari bahan,
menjual buku, dan sebagainya. Penerbitan sekarang sudah berkembang dengan pesat
sekali. Tidak mungkin lagi semua itu dilakukan oleh satu orang. Sekarang tugas
dibagi-bagi. Ada pimpinan penerbit (selanjutnya disingkat dengan penerbit saja), dan ada
editor. Pekerjaan pimpinan penerbitan adalah mencari editor, mencari langganan, bahan
untuk proses percetakan buku, memikirkan penjualan, penyimpanan stok dan sebagainya,
biasanya hal-hal yang tidak langsung mengenai suatu naskah. Pekerjaan yang
berhubungan langsung dengan naskah diserahkan kepada editor. Pekerjaan ini
adalah menghubungi pengarang, kadang-kadang juga mencari pengarang, menilai
naskah, menghubungi pembaca ahli kalau naskah diterima, menyunting naskah,
mempersiapkannya untuk tipografi, memikirkan cara-cara percetakan yang sesuai seperti
pemakaian huruf-huruf, penjilidannya, kertas yang akan dipakai, ukuran buku dan lain-
lain, mengumpulkan bahan untuk pengikalanan, mengawasi percetakan dan sebagainya.

2. PERCETAKAN
Pengertian percetakan
Pencetak adalah pembuat buku dalam arti fisik. Jadi percetakan adal organisasi
badan usaha, baik swasta maupun pemerintah, yang kegiatannya memperbanyak atau
mencetak buku. Percetakan harus mempunyai izin untuk menjual jasa grafika atau
cetak dari departemen perindustrian dan perdagangan RI.
Percetakan adalah sebuah proses industri (baik dilakukan oleh industri berskala
kecil maupun besar) untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama
dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Percetakan juga
merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi. Di
samping itu, percetakan pun tidak hanya fokus pada cetak saja secara kasat mata, tetapi
di sana mencakup berbagai tekhnik dan jenis kegiatan yang dilakukan, seperti desain,
penempatan warna yang tepat, pengukuran jenis kertas, dan lain sebagainya.
Dalam dunia percetakan banyak banner, kartu undangan, kartu nama, buku,
koran, brosur, flyer dan majalah sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik
percetakan offset. Gambar yang akan dicetak diprint di atas film lalu ditransfer ke
plat cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan menimpakan beberapa pola warna
dari setiap pelat offset sekaligus. Kejelian dalam menentukan warna dan jenis kertas
yang digunakan di setiap cetak yang diinginkan, membuat hasil cetakan akan lebih
bagus dan maksimal serta profesional.

Anda mungkin juga menyukai