Anda di halaman 1dari 2

Studi Kasus

Manusia adalah makhluk yang diciptakan paling sempurna, karena manusia mempunyai
akal tidak seperti makhluk lainnya. Namun, seringkali manusia kurang bersyukur kepada Tuhan
sehingga merasa dirinya tidak sempurna, walaupun di dunia tidak ada yang sempurna setidaknya
dengan kita mensyukuri nikmat pemberian dari Tuhan bisa membuat kita bangga kepada diri
kita. Dalam buku ini penulis akan bercerita kepada para pembaca mengenai L. L berusia 18
tahun yaitu seorang mahasiswa di Jogja yang mengalami masalah pada gangguan pola makan. L
sangatlah terobsesi ingin kurus, namun sikapnya yang tidak mendukung ditambah dirinya yang
merasa insecure ketika melihat teman-temannya yang kurus. L suka makan di waktu malam hari
sementara L ingin sekali mengurangi berat badan dan ingin kurus. Tetapi L sulit untuk
berkomitmen terhadap diri sendiri untuk mengurangi makan banyak apalagi makan malam. L
ingin kurus karena L sangat tertarik dengan teman-teman yang memiliki badan kurus dan selalu
terlihat bagus dan PD. Klien mudah merasa bosan, seperti saat berkumpul dengan teman-
temannya apabila tidak ada pembahasan atau kegiatan klien sangat suka melakukan sesuatu.
Diduga L mengalami gangguan pada pola makan atau anorexia.

Anoreksia adalah penurunan nafsu makan atau hilangnya nafsu makan dalam waktu yang
lama. Anoreksia ini merupakan gejala klinis,dan sering terjadi dan perlu dibedakan dengan
kelainan makan anoreksia nervosa yang sering kalidisebut anoreksia. Anoreksia dapat disertai
dengan penurunan berat badan atau tidak. Keadaan ini hampir mempunyai satu penyebab yang
mendasari atau lebih. Pengertian anoreksia adalah nervosa adalah gangguan makan yang
mengancam jiwa yang ditandai dengan penolakan klien untuk memepertahankan berat badan
normal yan minimal, gangguan persepsi yang bermakna tentang bentuk atau ukuran tubuh atau
menolak unutk mengakui bahwa terdapat masalah.

Di samping itu L juga mengalami gangguan pada belajar atau memahami pelajaran, si L
sulit memahami pelajaran saat daring. Masalah daring ini, L merasa terbebani sendiri karena
bingung bagaimana caranya agar dapat memahami materi yang disapaikan oleh dosen melalui
daring. Di sisi itu L juga merasa ketakutan saat mengikuti ujian dan saat akan mengerjakan
tugas-tugas, L takut jika dia akan mengerjakan tugas karena bergantunng pada temannya.
Namun si L suka bersosialisasi dan mengikuti organisasi-organisasi. Bahkan teman si L
mengatakan bahwa L mahasiswa yang sangat aktif. Akan tetapi saat L tidak suka atau kurang pas
dengan pemikirannya secara tidak sengaja L suka mengatakan kata-kata yang menyakitkan
kepada temannya. L memang tipikal orang yang terbuka dan tidak suka menyimpan dalam hati.
L adalah orang yang tidak bisa ditakut-takuti karena klien akan langsung membayangkan hal
tersebut berada didekat L dan terjadi padanya. Hal tersebut akan terus teringat oleh L meskipun
itu hanya sebatas candaan tapi itu adalah pemicu yang bisa membuat dirinya takut. L pernah
mengalami peristiwa dimana L melihat hantu ketika masih duduk dibangku kelas 5 SD, sehingga
L sangat percaya yang namanya hantu dan hal itu membuatnya menangis dan pingsan. Sejak saat
itu L akan merasa takut hingga menangis apabila ditakut-takuti. L sangat sulit mengingat
pelajaran, tetapi jika diberikan/melihat contoh dan cara caranya L langsung bisa mengingat
kembali. L adalah orang yang sangat berani memulai obrolan apabila sedang
berkumpul/bersosialisasi.

Anda mungkin juga menyukai