Anda di halaman 1dari 16

Farmaka

Volume 15 Nomor 1 53

Pengobatan Kanker Melalui Metode Gen Terapi

Cindy Aprillianie Wijaya, Muchtaridi Muchtaridi

Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia


cindyaprillianiewijaya@gmail.com

Abstrak

Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel pada jaringan tubuh

yang mengalami mutasi dan perubahan struktur biokimia. Hingga saat ini, pengobatan kanker

masih tidak memuaskan dikarenakan kecepatan kerusakan sel-sel kanker belum optimal

dihadapi dengan terapi kimia. Obat anti-kanker yang telah ada sangat tidak spesifik untuk sel-

sel kanker dan menyebabkan kematian pada sel-sel sehat dalam pengobatan kemoterapi.

Terapi gen dapat dilihat sebagai terapi baru yang ampuh untuk meminimalkan atau mengatasi

masalah tersebut. Dari beberapa penelitian yang ditelaah dari sumber data ulasan, terapi gen

dengan virus menunjukkan dapat ditoleransi dengan baik dan secara parsial efektif dalam

penyusutan tumor.Terjadi peningkatan waktu kelangsungan hidup pada pasien.

Kata kunci : Kanker, Anti-kanker, Terapi gen

Abstract

Cancer is a disease caused by abnormal growth of cells in body tissues that undergo

mutations and changes in biochemical structure. However, cancer treatment is still

unsatisfying due to the rate of damage to cancer cells has not been optimally faced with

chemotherapy. Existing anti-cancer drugs are not specific to cancer cells and cause death in

healthy cells in the treatment of chemotherapy. Gene therapy can be seen as a powerful new

therapy to minimize or resolve the problem. Based on several studies examined from the

review data suggest that gene therapy with the virus can be well tolerated and partially

effective in tumor shrinkage.It’s increased survival rate in patients.

Keywords: Cancer, Anti-cancer, Gene therapy


Farmaka
Volume 15 Nomor 1 54

PENDAHULUAN Pengobatan kanker dengan

kemoterapi masih memiliki kelemahan


Kanker terutama berasal oleh
karena selain membunuh sel kanker ia juga
kerusakan atau mutasi dari protoonkogen
mempengaruhi sel-sel normal dengan
yang dikode untuk protein yang terlibat
tingkat proliferasi cepat, seperti folikel
dalam induksi proliferasi dan diferensiasi
rambut, sumsum tulang dan sel-sel saluran
sel, dan tumor supresor gen yang dikode
pencernaan, menghasilkan efek samping
untuk protein yang menghasilkan sinyal
kemoterapi yang khas. Karena hal inilah ,
penghambatan pertumbuhan sel dan
dibutuhkan penemuan pengobatan baru
merangsang apoptosis [1,2] .
yang selektif membunuh sel kanker tanpa
Saat ini , kanker merupakan
mempengaruhi sel normal [5].
penyakit mematikan dan penyebab utama
Penelitian kanker dan genomik
kematian di negara industri dan penyebab
telah mengalami kemajuan yang cukup
kedua kematian di negara berkembang.1
selama dua dekade terakhir[6]. Pada tahun
Sebanyak 12,7 kasus baru kanker
2001, dua versi dari urutan genom manusia
dilaporkan setiap tahun dengan angka
dan identifikasi sekitar 30.000 gen secara
kematian 7,6 juta diseluruh dunia [3].
[7]
bersamaan dipublikasikan . Seperti yang
Pembedahan dan radioterapi adalah
sudah diduga , publikasi ini diikuti oleh
pengobatan yang paling efektif untuk
banyak penelitian luas dalam bidang
kanker lokal dan non-metastasis, tetapi
genetika molekular menggunakan alat-alat
tidak efisien ketika kanker telah menyebar
canggih.
ke seluruh tubuh. Penggunaan obat kanker
Perkembangan pengetahuan
(kemoterapi, hormon dan terapi biologis)
tentang kanker telah menciptakan
adalah pilihan saat ini untuk pengobatan
pengembangan pendekatan terapi baru
kanker metastatik, karena mampu
dalam manajemen kanker, khususnya
mencapai setiap organ dalam tubuh melalui
[8]
[4]
terapi gen . Terapi gen merupakan
aliran darah .
prosedur yang dimaksudkan untuk
Farmaka
Volume 15 Nomor 1 55

mengobati atau meringankan penyakit SEJARAH TERAPI GEN

dengan memodifikasi secara genetik sel


Sejarah terapi terhadap kanker
[9]
dari pasien .
dimulai pada abad ke-18 ketika operasi
Penelitian pada 14 pasien kanker
merupakan pengobatan utama stadium
pankreas dengan transgen sitokrom p450
awal kanker dan pasien sering kembali
dengan vektor plasmid DNA menunjukkan
menderita penyakit yang sama.Setelah
rata-rata harapan hidup bertambah dua kali
penyakit menyebar, pasien diobati dengan
lipat dibandingkan dengan kontrol. Tingkat
obat herbal, minyak jarak, atau arsenik.
kelangsungan hidup pertahun adalah tiga
Pada tahun 1895, terapi radiasi ditemukan,
[10]
kali lebih baik . Penelitian lain
tetapi belum efektif. Pada saat itu,
menunjukkan pada 10 pasien, 2
beberapa kasus regresi kanker diikuti
diantaranya menderita kanker pankreas dan
dengan infeksi bakteri dilaporkan [12].
8 pasien menderita kanker payudara
Virus juga ditemukan efektif dalam
stadium lanjut dan karsinoma kandung
mengendalikan tumor pada model hewan,
empedu dengan transgen MUC-1 dengan
dan kemudian pada manusia pada tahun
vektor plasmid DNA menunjukkan pasien
1956. Adenovirus khususnya telah
[11]
menunjukkan tanda-tanda kemajuan .
dipelajari lebih intensif pada manusia, dan
Berkenaan dengan hal tersebut
menyebabkan perkembangan lebih lanjut
terapi gen dapat dijadikan salah satu
pada terapi gen. Pada tahun 1987,
metode alternatif pengobatan kanker.
imunoterapi diperkenalkan dalam
Ulasan jurnal ini difokuskan pada berbagai
pengobatan pasien kanker diikuti dengan
strategi terapi gen yang saat ini digunakan,
persetujuan FDA untuk antibodi rituximab
hambatan dan tantangan di bidang terapi
dalam pengobatan pasien dengan limfoma
gen pada kanker, dan diskusi singkat dari
pada tahun 1997 [13,14].
beberapa pengobatan kanker dengan gen
Pada tahun 1990, penelitian terapi
terapi.
gen pertama disetujui FDA di Amerika
Farmaka
Volume 15 Nomor 1 56

Serikat untuk pasien dengan gangguan mengobati atau bahkan menyembuhkan

imunodefisiensi parah (SCID)[15]. Sejak penyakit monogenik, tetapi jarang

itu, banyak uji klinis telah dilakukan untuk digunakan untuk terapi gen kanker karena

pasien dengan kanker, menggunakan keterbatasan teknis dan perubahan genetik

pendekatan yang berbeda dalam terapi gen, yang kompleks pada kanker [17].

dengan hasil yang sukses dilaporkan pada


Modifikasi Gen
pasien dengan leukemia limfositik akut dan
Strategi ini dilakukan dengan langsung
kronis,tumor otak, serta yang lain.
mengubah gen termutasi dan
Beberapa obat yang disetujui secara
merehabilitasi fungsi sel target. Ini
komersial untuk terapi gen telah dirilis,
merupakan cara yang ideal untuk terapi
termasuk ONYX-15 (Onyx
gen tetapi memiliki kesulitan besar. Jarang
Pharmaceuticals) untuk kanker leher dan
ditemukan penelitian dengan strategi
kepala pada tahun 2005 , vaksin human
ini [18].
papilloma virus (HPV) (Gardasil) untuk

pencegahan kanker leher rahim (2006) dan Augmentasi Gen

sel dendritik yang dimodifikasi, sipuleucel-


Augmentasi Gen dilakukan dengan
T (Provenge), untuk mengurangi gejala
mentransfer gen terapeutik eksogen ke
[16]
kanker prostat metastasis .
dalam sel yang kekurangan dan

membiarkan produk hasil ekspresi


STRATEGI DALAM TERAPI GEN
menggantikan kekurangan tersebut. Ini

Gene replacement adalah strategi yang paling umum

digunakan dalam terapi gen. Titik utama


Strategi ini dilakukan dengan melihat
teknologi ini adalah pemilihan gen terapi
kemungkinan menggantikan gen yang
dan sistem pengiriman gen. Banyak sistem
termutasi dengan gen yang normal melalui
pengiriman yang efisien telah
rekombinasi homolog in situ. Ini
dikembangkan untuk memperkenalkan
merupakan cara yang lebih baik untuk
Farmaka
Volume 15 Nomor 1 57

materi genetik ke dalam sel eukariotik dan secara positif diseleksi dari total sel untuk

membuat mereka diekspresikan [19]. implantasi, yang merupakan kelebihan dari

pemberian secara ex vivo. Namun,


Blokade Gen
kekurangan dari sistem penghantara ex
Strategi ini bertujuan untuk mencegah
vivo adalah prosesnya kompleks dan
transkripsi dan translasi gen terkait kanker
kelangsungan hidup sel yang dimasukkan
tertentu dengan menggunakan urutan
kembali rendah [21].
nukleotida pendek yang mengikat DNA
Penghantaran In vivo
atau RNA secara komplementer, yang

dapat memblokir sinyal jalur transduksi Dalam sistem ini, vektor gen yang

yang menyimpang dan menginduksi membawa gen terapeutik secara langsung

diferensiasi tumor dan apoptosis pad dimasukkan ke jaringan target atau organ,

akhirnya. Hal ini juga dikenal sebagai melalui injeksi sistemik, injeksi in situ,

terapi gen antisense. Bahan yang umum obat oral atau semprot,dimana teknik

digunakan dalam strategi ini mencakup injeksi in situ lokal pada jaringan tumor

oligonukleotida antisense, ribozymes dan paling sering dilakukan. Hampir semua uji

small interfering RNAs (siRNAs) [20]. klinis in vivo pada terapi gen kanker

didasarkan pada metode ini, yang meliputi


METODE TERAPI GEN
injeksi intratumoral yang dimediasi oleh
Penghantaran Ex vivo
CT atau USG [22].

Dalam sistem ini, sel-sel penerima yang


VEKTOR DALAM TERAPI GEN
sebelumnya diambil dari jaringan target
Sistem vektor ini dapat dibagi
atau sumsum tulang dikultur secara in vitro
menjadi dua kategori: sistem vektor non-
dan kemudian dimasukkan kembali
viral dan viral. Keduanya telah diteliti dan
kedalam tubuh pasien setelah transfer gen
masing-masing memiliki keuntungan dan
terapeutik. Untuk meningkatkan keber-
kelemahan yang berbeda. Metode Viral
hasilan terapi, sel yang telah ditransfeksi
Farmaka
Volume 15 Nomor 1 58

biasanya menawarkan efisiensi transduksi diterapkan. Lebih dari dua pertiga dari uji

yang lebih tinggi dan ekspresi gen jangka klinis terapi gen dilaporkan menggunakan

panjang, tetapi mungkin dapat terkait vektor . Virus tersebut dapat menggunakan

dengan toksisitas, imunogenisitas, mekanisme bawaan mereka untuk

mutagenisitas, ketidakmampuan untuk menginfeksi dan masuk ke dalam sel dan

mentransfer gen ukuran besar dan biaya mentransfer molekul DNA ke dalam sel

tinggi. Metode non-viral memberikan tanpa reaksi fisik atau kimia.Vektor virus

keuntungan relatif aman, kemampuan yang paling umum dalam terapi gen pada

untuk mentransfer gen ukuran besar, penyakit kanker adalah adenovirus (Adv),

toksisitas kurang dan persiapan mudah; retrovirus (RV), virus adenoassociated

mereka juga dapat dimodifikasi dengan (AAV), lentivirus, herpes simplex virus

ligan untuk jaringan atau target spesifik (HSV), virus influenza, virus penyakit

sel. Namun, metode non-viral Newcastle, virus cacar, dan virus Epstein-

menunjukkan keterbatasan efisiensi Barr (EBV) [23].

transfeksi rendah dan ekspresi transgen


HASIL TERAPI GEN UNTUK
[23]
yang rendah .
KANKER

Non-viral vector systems


Hasil telaah dari sumber data review

Vektor non-viral terdiri dari vektor kimia, terhadap gen terapi pada penyakit kanker

vektor biologi dan metode fisik transfer menunjukkan :

Gen untuk memperkenalkan DNA


1. Pada 1998 , penelitian pada 14 pasien
telanjang (DNA plasmid), molekul RNA,
kanker pankreas dengan transgen
atau oligonukleotida ke sel penerima [23].
sitokrom p450 dengan vektor plasmid

Sistem Vektor dari Virus DNA transfeksi alogenik dengan sel

target ginjal embrionik manusia yang


Vektor virus merupakan sistem pengiriman
diinjeksikan pembuluh darah tumor
gen yang paling banyak dipelajari dan
melalui angiografi superselektif dengan
Farmaka
Volume 15 Nomor 1 59

kombinasi terapi dosis rendah menunjukkan semua subjek dengan

ifosfamide. Hasil pengamatan fase I perlakuan vaksin dosis tinggi

dan II menunjukkan 4 pasien menyebabkan muRas-specific cytotoxic

menunjukkan regresi tumor, dan T lymphocytes [25].

sepuluh pasien lain tetap stabil. Rata- 4. Pada 2001 , penelitian pada 14 pasien

rata harapan hidup bertambah dua kali dengan indikasi klinis kanker

lipat dibandingkan dengan kontrol. pankreas.Digunakan transgen GM-CSF

Tingkat kelangsungan hidup pertahun dengan vektor plasmid DNA transfeksi

adalah tiga kali lebih baik [10]. allogenik dengan vaksin sel tumor yang

2. Pada 1999 , penelitian pada 6 pasien ( 3 diinjeksikan intradermal dengan

pasien kanker pankreas dan 3 pasien kombinasi kemoradiasi. Hasil

kanker saluran pencernaan). Digunakan pengamatan fase I menunjukkan

transgen interleukin-2 (IL-2) dengan terbentuk DTH pada 3 dari 14 pasien

vektor adenovirus diinjeksikan dan terjadi peningkatan waktu

pembuluh intratumoral tanpa kelangsungan hidup pada 3 pasien

kombinasi terapi. Hasil pengamatan (setidaknya 25 bulan setelah

fase I dan II menunjukkan keamanan diagnosa)[26].

obat yang baik tetapi hasil akhir 5. Pada 2002 , penelitian pada 10 pasien ,

terhadap tumor tidak dilaporkan [24]. 2 diantaranya menderita kanker

3. Pada 2000, penelitian pada 3 pasien pankreas dan 8 pasien menderita

donor sehat dan 1 pasien menderita kanker payudara stadium lanjut dan

kanker pankreas. Digunakan transgen karsinoma kandung empedu.

ras onkoprotein termutasi dengan Digunakan transgen MUC-1 dengan

vektor EB transfeksi autologus dengan vektor plasmid DNA transfeksi

sel target limfoblastoid yang autologus dengan sel target dendritik

diinjeksikan subkutan tanpa kombinasi yang diinjeksikan subkutan tanpa

terapi. Hasil pengamatan fase I kombinasi terapi. Hasil pengamatan


Farmaka
Volume 15 Nomor 1 60

fase I dan II menunjukkan pasien 7. Pada 2007 , penelitian pada 10 pasien

menunjukkan tanda-tanda kemajuan. dengan indikasi klinis kanker pankreas

Hanya satu pasien yang tetap stabil stadium lanjut. Digunakan transgen

selama 3 bulan sampai kemudian CEA, MUC-1, dan TRICOM

dipindahkan ke terapi lain. 3 dari 10 (termasuk B7.1, ICAM-1, LFA-3)

pasien menderita reaksi dengan vektor virus cacar yang

vaccinespecific delayed-type diinjeksikan subkutan dengan

hypersensitivity (DTH) . 4 dari 10 kombinasi terapi GM-CSF. Hasil

pasien menunjukkan peningkatan sel pengamatan fase I menunjukkan respon

INF dan sel T CD8+ [11]. sel T spesifik antigen pada 5 dari 8

6. Pada 2005 , penelitian pada 17 pasien . pasien yang dievaluasi. Terdapat

3 pasien menderita kanker pankreas perbedaan rata-rata hidup 15,1 bulan

dan 14 pasien menderita kanker pada responden dan 3,9 bulan pada

kolorektal dan liver.Digunakan non-responden .Secara keseluruhan

transgen interleukin-12 (IL-12) dengan kelangsungan hidup rata-rata adalah

vektor adenovirus transfeksi autologus 6,3 bulan [28].

sel target dendritik yang diinjeksikan 8. Pada 2008 , penelitian pada 12 pasien

intratumoral tanpa kombinasi terapi. dengan indikasi klinis kanker pankreas

Hasil pengamatan fase I menunjukkan metastasis. Digunakan transgen cyclin

pengobatan dapat ditoleransi dengan G1 dengan vektor retrovirus yang

baik. 11 dari 17 pasien menunjukkan diinjeksikan intravena tanpa kombinasi

respon. Sebuah respon parsial diamati terapi .Hasil pengamatan fase I

dalam 1 kasus dengan kanker pankreas menunjukkan keamanan yang baik

, penyakit stabil pada 2 pasien dan tetapi tidak ditunjukkan bukti terhadap

menunjukkan perkembangan di 8 aktivitas anti tumornya [29].

pasien [27]. 9. Pada 2008 ,penelitian pada 50 pasien

dengan indikasi klinis kanker pankreas


Farmaka
Volume 15 Nomor 1 61

stadium lanjut. Digunakan transgen 11. Pada 2012 , penelitian pada 45 pasien

GM-CSF dengan vektor plasmid DNA stadium lanjut kanker pankreas.

transfeksi allogenik dengan vaksin sel Digunakan transgen VEGFR-2 dengan

tumor yang diinjeksikan intradermal vektor plasmid DNA yang diberikan

dengan kombinasi terapi 2 kelompok oral dengan kombinasi terapi

perlakuan. Kelompok A: vaksin sendiri gemcitabin. Hasil pengamatan fase I

(n = 20) ; B: vaksin dan tidak dilaporkan [32].

cyclophosphamide (n = 30). Hasil 12. Pada 2012 ,penelitian pada 17 pasien .

pengamatan fase I menunjukkan 3 pasien menderita kanker pankreas

peningkatan respon mesothelin spesifik dan 28 pasien dengan indikasi klinis

sel T. Rata-rata nilai pertahanan dalam diantaranya kanker ovarium , kanker

kelompok A dan B adalah 2,3 dan 4,3 pankreas , kanker paru-paru ,dan

bulan [30]. mesothelioma. Digunakan transgen

10. Pada 2011 , penelitian pada 60 pasien mesothelin dengan vektor Listeria

dengan indikasi klinis kanker pankreas. monocytogenes diinjeksikan intravena

Digunakan transgen GM-CSF dengan dengan 3 kelompok berbeda.

vektor plasmid DNA transfeksi Kelompok pertama merupakan vaksin

allogenik dengan vaksin sel tumor yang Listeria monocytogenes yang

diinjeksikan intradermal dengan dilemahkan (n=9) dan kelompok

kombinasi kemoradiasi. Hasil kedua merupakan vaksin mesothelin

pengamatan fase II menunjukkan rata- yang mengeskpresikan Listeria

rata pertahanan penyakit adalah 17,3 monocytogene yang dilemahkan (n=17)

bulan dengan kelangsungan hidup rata- . Hasil pengamatan fase I menunjukkan


+
rata 24,8 bulan. Induksi sel CD8 pada kelompok 2, respon spesifik sel T

mesothelin T spesifik berhubungan terlihat dan 37% pasien tetap bertahan

dengan perlawanan terhadap penyakit hidup [33].


[31]
.
Farmaka
Volume 15 Nomor 1 62

13. Pada 2013 ,penelitian pada 30 pasien tumor. anemia transient ringan juga telah

dengan indikasi klinis kanker pankreas. dilaporkan. Namun, toksisitas, mutageni-

Digunakan transgen CM-CSF dengan sitas dan imunogenisitas terkait dengan

vektor plasmid DNA transfeksi terapi dengan vektor virus telah

allogenik dengan kombinasi terapi 2 menimbulkan kekhawatiran besar [35].

kelompok perlakuan. Kelompok A


Dalam studi sebelumnya pada
diberikan Ipilimumab (n = 15);
vektor leukemia retrovirus murine dalam
kelompok 2: Ipilimumab dan vaksin (n
pengobatan pasien dengan imunodefisiensi
= 15) . Kemudian diinjeksikan
gabungan yang parah (SCID) dan 5 dari 30
intradermal . Hasil pengamatan fase II
kasus menyebabkan terbentuknya leukimia
menunjukkan rata-rata pertahanan
meskipun dalam terapi gen untuk kanker.
penyakit 3,6 bulan untuk kelompok 1
mutagenisitas tersebut tergantung pada
dan 5,7 bulan pada kelompok kedua. [36]
lokasi penyisipan virus . Untuk alasan
Respon mesothelin spesifik sel T
ini, FDA telah mewajibkan semua uji
berhubungan erat dengan peningkatan
klinis yang melibatkan genom vektor virus
perlawanan kepada penyakit pada
terintegrasi untuk melaporkan dan
[34]
kelompok 2 .
menganalisa situs penyisipan vektor virus.

MASALAH DALAM TERAPI GEN Metodologi awal adalah amplifikasi linear

yang dimediasi polymerase chain reaction


Efek samping yang paling sering
[37]
(PCR) ,tetapi akhir-akhir ini, metode
dalam terapi gen adalah demam sementara
sekuensing DNA telah digunakan. Uji
dan gejala flu. Reaksi hipersensitivitas tipe
klinis yang awalnya atau kemudian
3 juga sering terjadi setelah pemberian
menunjukkan bukti mutagenisitas lebih
intravena terapi gen. Leukocytopenia, dan
tinggi biasanya dihentikan. Informasi yang
khususnya, limfopenia, dapat terjadi
diperoleh dari studi tersebut adalah
menunjukkan redistribusi sel sel darah
signifikansi besar dalam merancang
putih untuk menargetkan jaringan seperti
Farmaka
Volume 15 Nomor 1 63

pendekatan terapi baru yang lebih aman. yang lain masih dalam tahap uji klinis.

Masalah lain yang besar dalam terapi gen Kebanyakan laporan tentang terapi gen

adalah resistensi terhadap pengobatan telah menunjukkan profil keamanan yang

dengan rekurensi tumor berikutnya dan baik dengan toksisitas sementara yang

kelangsungan hidup yang lebih pendek. dapat ditoleransi. Terapi gen jauh lebih

Mekanisme kejadian ditunjukkan secara berhasil pada pasien dengan tumor dan

intrinsik dan mungkin diperoleh resistensi kanker stadium awal , atau pada mereka

sel tumor terhadap apoptosis oleh yang memiliki massa tumor yang lebih

disregulasi dan pelepasan anti-apoptosis rendah. Secara alternatif ,terapi gen lebih

inhibitor protein apoptosis atau Bcl-2 baik digunakan setelah terapi kanker

protein [38]. umum yang sukses dengan pengurangan

Baru-baru ini, beberapa perusahaan massa tumor, seperti setelah operasi

farmasi telah mengembangkan beberapa radikal, terapi radiasi, atau setelah

obat seperti Novartis-LBH589, cIAP1, dan kemoterapi sukses.

cIAP2 yang menghambat Bcl-2 protein, Di masa depan, penggunaan

sehingga mempromosikan kematian sel analisis tumor dan genomik pasien serta

(apoptosis) dan regresi tumor, mencegah penilaian imunitas humoral imunitas

atau menunda perlawanan tumor, dan seluler, akan memfasilitasi dalam

memperpanjang remisi setelah terapi gen . menentukan pilihan yang lebih baik dari

Obat-obat ini saat ini dalam uji klinis [39]. terapi gen yang paling tepat per pasien.

Kemajuan terbaru dalam mengembangkan

SIMPULAN vektor aman dan efektif untuk transfer gen,

seperti virus sintetis dan metode non-viral,


Terapi gen untuk kanker telah
serta keberhasilan dalam menggunakan
berkembang relatif cepat dalam dua dekade
antigen reseptor chimeric T-limfosit
terakhir, dan saat ini telah tersedia
terintegrasi autologus dan alogenik, sel-sel
beberapa obat secara komersial sementara
efektor yang universal dalam mediasi
Farmaka
Volume 15 Nomor 1 64

imunoterapi , akan meningkatkan DAFTAR PUSTAKA

efektivitas dan keamanan profil dari terapi


1. Jemal A, Bray F, Center MM, Ferlay
gen. Selain itu, dengan kemajuan dalam
J, Ward E, Forman D. 2011. Global
penelitian biologi, vektor gen yang jauh
cancer statistics. Cancer J. 61(3):69–
lebih murah akan tersedia secara
90.
komersial, yang akan membuat terapi gen
2. Devita VT Jr, Rosenberg SA. 2012.
tersedia untuk sebagian besar pasien
Two hundred years of cancer research.
kanker di seluruh dunia.
N Engl J Med. 366(23):2207–2214.
Hal ini akan mengubah masa depan
3. Al-Dimassi S, Abou-Antoun T, El-
terapi kanker, dari strategi pengobatan
Sibai M. 2014. Cancer cell resistance
kanker umum berdasarkan ukuran tumor,
mechanisms: a mini review. Clin
sifat dan lokasi, menjadi terapi kanker
Transl Oncol. 16:511–6.
yang lebih disesuaikan sesuai individual
4. B.A. Chabner, T.G. Roberts Jr. 2006.
berdasarkan konstituen genom tertentu
Timeline: chemotherapy and the war
pasien, status kekebalan pasien, dan profil
on cancer .Nat Rev Cancer.25(1):65–
genetik dari tumor. Pengobatan kanker
72.
diharapkan menjadi cepat, efektif, relatif
5. Lander ES, Linton LM, Birren B,
tidak toksis dan murah, dengan tingkat
Nusbaum C, Zody MC, Baldwin J.
kesembuhan yang lebih tinggi, dan bahkan
2001. Initial sequencing and analysis
mungkin untuk pencegahan kanker.
of the human genome. Nature J.

UCAPAN TERIMA KASIH 409(6822):860–921.

6. Venter JC, Adams MD, Myers EW, Li


Penulis mengucapkan terima kasih kepada
PW, Mural RJ, Sutton G. 2001. The
Bapak Yedi Herdiana, S.Si., M.Si, Apt.
sequence of the human genome.
selaku dosen pembimbing dalam
Science J. 291(5507):1304–1351.
penulisan ini.
Farmaka
Volume 15 Nomor 1 65

7. Dulbecco R. 1986. A turning point in 12. Sheridan C. 2011. Gene therapy finds

cancer research: sequencing the its niche. Nat Biotechnol .29(2):121–

human genome. Science J. 128.

231(4742):1055–1056. 13. Hemminki O, Hemminki A. 2013.

8. Amer. 2015. Gene therapy for cancer: Oncolytic adenoviruses in the

present status and future treatment of cancer in humans.

perspective.Mollecullar J. 2(27):1-2. Elsevier. 20:153–170.

9. Tatum EI. 1996. Molecular biology, 14. Kantoff PW, Schuetz TJ, Blumenstein

nucleic acids, and the future of BA, Glode LM, Bilhartz DL, Wyand

medicine. Perspect Biol Med. 10:19– M,. 2010. Overall survival analysis of

32. a phase II randomized controlled trial

10. Jaffee EM, Hruban RH, Biedrzycki B, of a Poxviral-based PSA-targeted

Laheru D, Schepers K, Sauter PR,. immunotherapy in metastatic

2001. Novel allogeneic granulocyte- castration-resistant prostate cancer. J

macrophage colony-stimulating factor- Clin Oncol .28(7):1099–1105.

secreting tumor vaccine for pancreatic 15. Power AT, Bell JC. 2007. Cell-based

cancer: a phase I trial of safety and delivery of oncolytic viruses: a new

immune activation. J Clin Oncol. 19: strategic alliance for a biological strike

145-156. against cancer. Mol Ther.15: 660-665.

11. Rogers S, Lowentha A, Terhegge Hg, 16. Wang W, Li W, Ma N, Steinhoff G.

Columbo JP. 1973. Induction of 2013. Non-viral gene delivery

arginase activity with Shope papilloma methods. Curr Pharm Biotechnol.

virus in tissue-culture cells from an 14:46-60.

argininemic patient. J Exp Med. 17. Weichselbaum RR, Kufe D. 1997.

137:1091– 1096. Gene therapy of cancer. Lancet J.

349(2):10–2.
Farmaka
Volume 15 Nomor 1 66

18. Ahrendt SA, Hu Y, Buta M, clinical indications. Curr Mol

McDermott MP, Benoit N, Yang SC. Pharmacol. 11:13–23.

2003. P53 mutations and survival in 24. Gabrilovich DI. 2006. INGN 201

stage I non-small-cell lung cancer: (Advexin): Adenoviral p53 gene

results of a prospective study. J Natl therapy for cancer. Expert Opin Biol

Cancer Inst. 95:961–970. Ther. 6:823–832.

19. Reid T, Warren R, Kirn D. 2002. 25. Sokhi UK, Bacolod MD, Dasgupta S,

Intravascular adenoviral agents in Emdad L, Das SK, Dumur CI,. 2013.

cancer patients: Lessons from clinical Identification of genes potentially

trials. Cancer Gene Ther. 9:979–986. regulated by human polynucleotide

20. Soares KC, Zheng L, Edil B, Jaffee phosphorylase (hPNPase(old-35))

EM. 2012. Vaccines for pancreatic using melanoma as a model. J Natl

cancer. Cancer J .18: 642-652. Cancer Inst. 8(10);14-19.

21. Wong HH, Lemoine NR. 26. Löhr M, Müller P, Karle P, Stange J,

2008.Biological approaches to therapy Mitzner S, Jesnowski R. 1998.

of pancreatic cancer. J Natl Cancer Targeted chemotherapy by

Inst. 8: 431-461. intratumour injection of encapsulated

22. Bartholomae CC, Glimm H, Von cells engineered to produce CYP2B1,

Kalle C, Schmidt M. 2012. Insertion an ifosfamide activating cytochrome

site pattern: global approach by linear P450. Gene Ther. 5: 1070-1078.

amplification-mediated PCR and mass 27. Gilly FN, Beaujard A, Bienvenu J,

sequencing. Mol Biol .859:255–265. Trillet Lenoir V, Glehen O, Thouvenot

23. Raty JK, Pikkarainen JT, Wirth T, D. 1999. Gene therapy with Adv-IL-2

Yla-Herttuala S. 2008. Gene therapy: in unresectable digestive cancer: phase

The first approved gene-based I-II study, intermediate report. J Natl

medicines, molecular mechanisms and Cancer Inst .46(1):1268-1273.


Farmaka
Volume 15 Nomor 1 67

28. Kubuschok B, Cochlovius C, Jung W, 32. Comins C, Simpson G, Relph K,

Schmits R, Trümper L, Hartmann F. Harrington K, Melcher A, Pandha H.

2000. Gene-modified spontaneous 2013. Reoviral therapy for cancer:

Epstein-Barr virus-transformed strategies for improving antitumor

lymphoblastoid cell lines as efficacy using radio- and

autologous cancer vaccines: mutated chemotherapy. Elsevier. 4(2):185–198.

p21 ras oncogene as a model. Cancer 33. Thomas CE, Ehrhardt A, Kay. 2003.

Gene Ther .7:1231-1240. Progress and problems with the use of

29. Pecher G, Häring A, Kaiser L, Thiel E. viral vectors for gene therapy. Nat Rev

2002. Mucin gene (MUC1) transfected Genet .4(5):346–358.

dendritic cells as vaccine: results of a 34. Yuan Z, Pastoriza J, Quinn T, Libutti

phase I/II clinical trial. J Natl Cancer S. 2013. Targeting tumor vasculature

Inst. 51: 669-673. using adeno-associated virus page

30. Mazzolini G, Alfaro C, Sangro B, vector coding tumor necrosis factor-a.

Feijoó E, Ruiz J, Benito. 2005. Elsevier. 20(1):19–33.

Intratumoral injection of dendritic 35. Si-Xue Liu, Zhong-Sheng Xia, Ying-

cells engineered to secrete interleukin- Qiang Zhong. 2014. Gene therapy in

12 by recombinant adenovirus in pancreatic cancer. World J

patients with metastatic Gastroenterol. 20(37): 13343-13368.

gastrointestinal carcinomas. J Clin 36. Laheru D, Biedrzycki B, Jaffee EM.

Oncol. 23: 999-1010. 2013. Development of a cytokine-

31. Kaufman HL, Kim-Schulze S, Manson modified allogeneic whole cell

K, DeRaffele G, Mitcham J, Seo KS. pancreatic cancer vaccine. Methods

2007. Poxvirus-based vaccine therapy Mol Biol. 980: 175-203.

for patients with advanced pancreatic 37. Lutz E, Yeo CJ, Lillemoe KD,

cancer. J Transl Med .5: 60-61. Biedrzycki B, Kobrin B, Herman J.

2011. A lethally irradiated allogeneic


Farmaka
Volume 15 Nomor 1 68

granulocyte-macrophage colony

stimulating factorsecreting tumor

vaccine for pancreatic

adenocarcinoma. J Natl Cancer Inst.

253: 328-335.

38. Niethammer AG, Lubenau H, Mikus

G, Knebel P, Hohmann N, Leowardi

C. 2012. Double-blind, placebo-

controlled first in human study to

investigate an oral vaccine aimed to

elicit an immune reaction against the

VEGF-Receptor 2 in patients with

stage IV and locally advanced

pancreatic cancer .BMC

Cancer.20(12);12:361.

39. Le DT, Brockstedt DG, Nir-Paz R,

Hampl J, Mathur S, Nemunaitis J.

2012. A live-attenuated Listeria

vaccine (ANZ-100) and a

liveattenuated Listeria vaccine

expressing mesothelin (CRS-207) for

advanced cancers: phase I studies of

safety and immune induction. Clin

Cancer Res. 18: 858-868.

Anda mungkin juga menyukai