Anda di halaman 1dari 4

Kelompok I (Satu)

Nama : Asmi Lota / TIF 191002


Nama : Kadri Ramdani / TIF 191015
INTEGRAL
5.1  Anti Turunan (Integral Tak Tentu)

A. Definisi :

Jika F dari suatu anti turunan dari f pada selang I jika DF = f pada I yakni, jika FI
(x) = f(x) untuk semua x dalam I.  (Jika x suatu titik ujung dari I, FI (x) hanya perlu
berupa turunan satu sisi).

Teorema A ( Aturan Pangkat )

Jika r adalah sebarang bilangan rasional kecuali -1, maka

∫ xr dx = xr + 1 + C
r+1

B. Integral Tak Tentu Adalah Linier

Ingat kembali dari Pasal 3.3 bahwa Dx adalah suatu operator linier. Ini berarti 2 hal :

1. Dx kf(x) = kDxf(x)
2. Dx f(x)+g(x) = Dx f(x) + Dxg(x)
3. Dx[ f(x)-g(x)] = Dx f(x) - Dxg(x)

Teorema C

(kelinearan dari f … dx) andaikan f dan g mempunyai anti turunan (integral tak tentu)
dan andaikan k suatu konstanta

1. ʃ kf(x) dx = k ʃ f(x) dx
2. ʃ [ f(x)+g(x)] dx = ʃ f(x) dx + ʃ g(x) dx
3. ʃ [ f(x) - g(x)] dx = ʃ f(x) dx - ʃ g(x) dx

C. Aturan pangkat yang diperumum

Jika u = g (x) adalah suatu fungsi yang dapat di diferensialkan dan r suatu
bilangan rasional ( r  -1 ) , maka :

D x [ u r + 1 ] = ur . D x u
      [ r + 1 ]
Kelompok I (Satu)
Nama : Asmi Lota / TIF 191002
Nama : Kadri Ramdani / TIF 191015
Atau dalam penulisan fungsional,

Dx ([g (x)] r + 1 ) = [g (x)]r . g’(x)


      (    r +1 )

Teorema C ( aturan pangkat yang diperumum )

Andaikan g suatu fungsi yang dapat di diferensialkan dan r suatu bilangan rasional yang
bukan -1. Maka :

ʃ [g(x) ]r . g’(x) dx = [ g(x)]r+1 + C


                                    r + 1

Sekarang kita dapat melihat mengapa leibniz menggunakan diferensial dx dalam


penulisannya  dx. Jika kita tetapkan u = g(x), maka du = g’(x) dx. Karena hal ini
simpulan teorema C,

ʃ ur du = ur + 1 + C ,  r  ≠ -1
                r + 1

yaitu aturan pangkat yang biasa dengan u sebagai variabel. Jadi, aturan pangkat yang
diperumum hanyalah aturan pangkat yang biasa yang ditetapkan pada fungsi. Tetapi
dalam menetapkannya, kita harus selalu yakin bahwa kita mempunyai du bersama-sama
dengan ur.

Contoh Soal :

Soal 5.1

4 x6 +3 x 5−8
13. f ( x )=
x5

24 x 5+15 x 4 −8 x
= +C
5 x4

2 x 3−3 x 2 +1
14. f(x) =
2x

2 x 3−3 x 2 +1
=
x2

= 3x – 6+C

1 3 1 3
2 2
18. ∫ y ( y −3 ) dy=¿
3
y(3 )
y −3 y ¿ + C
Kelompok I (Satu)
Nama : Asmi Lota / TIF 191002
Nama : Kadri Ramdani / TIF 191015
21. ∫ ¿ ¿

3 7 2 7 2
25. ∫ (5 x −18) . 15 x dx=∫ u . 15 x dx

1 8 15 3
= u. x +C
8 3

1
= (5 x 3−18)8 . 5 x 3 +C
8

27. ∫ 3 x 2 (2 x 2 +9)3 dx=∫ 3 x 4 u3dx


3 5 1 4
= x . u +C
5 4

3 5
= x ¿ +9)⁴ +C
20

1 1
36. ∫ cos ( 3 x +1 ) sin ( 3 x +1 ) dx= cos ( 3 x +1 )+ sin ( 3 x +1 ) +c
2 2

45. ∫ [ f ( x ) g' ( x ) + g ( x ) f ' ( x ) ] dx=f ( x ) . g ( x )+ c

f ( x ) . g' ( x)
= +c
g ( x ) . f ' ( x)

f ( x)
= +c
g(x)

= f ( x ) . g ( x ) +c

g ( x ) . f ' ( x ) g' ( x ) f (x)


46. ∫ 2
dx= +c
g (x) g(x)

g ( x ). f ( x )
¿ +c
g(x).g(x)

f ( x)
¿ +c
g ( x)
Kelompok I (Satu)
Nama : Asmi Lota / TIF 191002
Nama : Kadri Ramdani / TIF 191015
1 5
4
x +1
x +1 5
49. ∫ 2 4 dx = 3
+c
x √ x −1 1 3 2
x u
3

1 5
x +1
5
= 3
+c
1 3 4
x ( x −1)2
3

Anda mungkin juga menyukai