Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AL ISLAM DAN KEMUHAMADIYAHAN

“ISLAM DAN PENDIDIKAN”

Disusun oleh
1. Khoirul Rozzi
2. Hasim Ashari
3. Almutadin
4. Arfan

Pembimbing

DR. H. Darwis Muhdina, M.Ag

Program Studi Pascasarjana Pendidikan Agama Islam


Universitas Muhammadiyah Makassar
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia


menuju kedewasaan, baik secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi
kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba dihadapan Khaliq-nya dan juga sebagai
Khalifatu fil ardhi (pemelihara) pada alam semesta ini. Dengan demikian, fungsi utama
pendidikan adalah mempersiapkan generasi penerus (peserta didik) dengan kemampuan dan
keahliannya (skill) yang diperlukan agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun
ketengah lingkungan masyarakat yang berbekalkan Al-Qur’an dan as-Sunnah. Pendidikan
sebagaimana dikemukakan dalam berbagai kesempatan dalam tulisan ini merupakan sebuah
metode yang mengandung pengeretian, aspek visi, misi, bagaimana pendidikan dalam islam,
dan pandangan islam sendiri mengenai pendidikan. Berbgai pembahasan mengnai pendidikan
tersebut akan memberikan wawasan dan pengetahuan kepada kita dalam pembentukan
pendidikan yang diajarkan Dalam agama islam di Praktekan Oleh baginda besar Nabi
Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wasallam, sehingga dengannya diharapkan ada sebuah
kemajuan dalam metode pendidikan dan yang paling urgent adalah terbentuknya pendidikan
islami dari segala tingkatan kehidupan, mulai dari pendidikan diri sendiri, pendidikan dalam
keluarga, pendidikan dalam Masyarakat luas, sehingga Intisari pendidikan dalam agama ini
bisa menjadikan Islam seagai Agama yang rahmatan lil’alamin.

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan


sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran
normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang
pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus
bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan
global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang mampu
mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang
berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang
memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh
potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.

Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai bagaimana pendidikan menurut islam,
kemudian bagaimana pendidik dan peserta didik berperan menurut islam. Sehingga ketika kita
ingin menjadi orang berpendidikan menurut ajaran islam, maka haruslah pula memahami apa
itu islam menurut pendidikan.

Akhirnya kelompok kami membuat makalah berjudul “Islam dan Pendidikan”, dimana
makalah ini akan memberikan sedikit pemahaman bagi pembaca yang ingin mengetahui
bagaimana pendidikan menurut pandangan islam, dan mungkinkah teorisasi islam itu ada
menurut Al-Quran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Islam?
2. Apa definisi pendidikaan?
3. Ayat-ayat al Quran dan hadits berkaitan dengan islam dan pendidikan
4. Bagaimana pandangan islam terhadap pendidikan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Islam
2. Untuk mengetahui hakikat pendidikan
3. Mengetahui ayat-ayat al Quran dan hadits yang berkaitan dengan islam dan pendidikan
4. Untuk mengetahui pandangan islam terhadap pendidikan

D. Manfaat

Makalah ini bermanfaat untuk referensi peneliti selanjutnya, bagaimana pendidikan


menurut islam. Meskipun makalah ini belum sempurna seutuhnya, akan tetapi bermanfaat
untuk siswa, mahasiswa, atau semua orang yang sedang mencari materi mengenai islam dan
pendidikan serta bagaimana pendidikan dalam pandangan islam.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Islam
1. Definisi Islam secara Bahasa

Islam secara etimologi (bahasa) berasal dari kata (‫إسالما‬ - ‫ )أسلم – يسلم‬aslama –
yuslimu – islaaman, yang berarti ‫ إنقاد‬atau berserah diri, patuh dan tunduk, Allah berfirman

dalam Al-Quran surah Al Baqarah ayat 131:

‫إذ قال له ربه أسلم قال أسلمت لرب العالمين‬


“(Ingatlah) ketika Rabb-nya berfirman kepadanya (Ibrahim), ‘Berserahdirilah!’ Dia menjawab:
‘Aku berserah diri kepada Rabb seluruh alam.” (Qs. Al-Baqarah : 131).

2. Definisi Islam sesuai Nash

Adapun definisi islam yang disebutkan dalam nash-nash al Quran atau hadits, maka ini
mencakup 2 hal:

1. Islam Kauni
Islam Kauni, yaitu berserah diri kepada hukum Allah yang kauni (yaitu hukum umum yang
berlaku kepada semua makhluk berupa taqdir dan ketetapanNya). Ini umum mencakup
semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, mu'min atau kafir, baik atau jahat,
semuanya tunduk pada hukum dan ketetapan Allah subhanahu wa ta'ala.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

‫وله أسلم من في السماوات واْلرض طوعا وكرها وإليه ي رجعون‬


“Hanya kepadaNya-lah segala apa yang di langit dan di bumi berislam (berserah diri),
baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan.
(Qs.Ali Imran:83)

Makna ayat ini bahwa semua yang ada di langit dan di bumi tunduk kepada hukum
Allah yang kauni, dalam artian mereka tunduk kepada apa yang Allah jalankan dan
tetapkan kepada mereka baik itu mereka suka atau enggan.

2. Islam Syar’i
Islam syar’i terbagi menjadi dua bagian :
1. Islam secara umum
Islam secara umum yaitu islam yang diturunkan kepada semua rasul, hal ini
mencakup definisi yang disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin ‘abdul Wahhab
dalam kitabnya :
‫ والبراءة من الشرك وأهله‬،‫ واالنقياد له بالطاعة‬،‫ هو االستسالم لله بالتوحيد‬: ‫اإلسالم‬
“Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan
patuh kepada Allah dengan ketaatan kepada-Nya dan berlepasdiri dari kesyirikan
dan pelakunya”

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :


‫ماكان اب رهيم ي هوديا وال نصرانيا ولكن كان حني فا مسلما‬
“Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi
dia adalah seorang yang lurus Muslim”. (Qs. Ali Imran : 67)

Allah ta’ala berfirman :


‫و وصى بها اب رهم بنيه و ي عقوب ي بنی ان الله اصطفى لكم الدين فال تموتن اال و ان تم‬
‫مسلمون‬
“Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula
Yakub. “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini
untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim”.

Begitu juga Firman Allah dalam al Quran surat Yunus ayat 72, terkait dengan nabi
Nuh ‘alaihissalam, Allah berfirman :
‫ان اجری اال على الله و امرت ان اكون من المسلمين‬
“Imbalanku tidak lain hanyalah dari Allah, dan aku diperintah agar aku termasuk
golongan orang-orang Muslim (berserah diri)”

2. Islam secara khusus


Islam secara khusus, yaitu islam yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu agama yang benar dan diterima di sisi Allah
subhanahu wa ta’ala.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :


‫ومن ي ب تغ غي ر االسالم دي نا ف لن ي قبل منه‬
“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima”.

3. Definisi Islam oleh Para ulama


Para Ulama juga mendefinisikan islam :
a. Abu ‘aliyah berkata : Islam adalah ikhlas kepada Allah semata dan beribadah
kepadaNya tanpa menyekutukanNya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan segala
bentuk ibadah yang mengikut padanya
b. Qatadah berkata : Islam adalah persaksian bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi
kecuali Allah dan yakin bahwa apa yang rasulullah datang dengannya berasal dari Allah
subhanahu wa ta’ala.
c. Para Ulama Muhammadiyah mendefinisikan islam, bahwa Islam atau agama islam
ialah apa yang diturunkan Allah dalam Al-Qur’an dan disebutkan dalam Sunnah yang
shahih atau yang diterima, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta
petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.

B. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan
dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.Pendidikan lebih daripada
pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan
merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang
dicakupnya.

Perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap


pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dan keahlian.

Agama islam adalah agama universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai
berbagai aspek kehidupan baik kehidupan yang sifatnya duniawi maupun yang sifatnya
ukhrawi. Salah satu ajaran Islam adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan
pendidikan, karena dengan pendidikan manusia dapat memperoleh bekal kehidupan yang baik
dan terarah.

Pengertian pendidikan secara umum yang dihubungkan dengan Islam sebagai suatu
system keagamaan menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang secara implicit
menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya.

1. Menurut Bahasa (lughatan) / Etimology

Dalam konteks Islam, pendidikan secara bahasa (lughatan) ada tiga kata yang
digunakan. Ketiga kata tersebut, yaitu : 1) At-tarbiyah, 2) Al-ta’lim, dan 3) Al-ta’dib. Ketiga
kata tersebut memiliki makna yang saling berkaitan saling cocok untuk pemaknaan pendidikan
dalam Islam. Ketiga makna itu mengandung makna yang amat dalam, menyangkut manusia
dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan berkaitan dengan
satu sama lain.

At-tarbiyah (‫ )التربية‬berakar dari tiga kata, yakni pertama, berasal dari kata rabba
yarbu (‫ )يربو – ربا‬yang artinya bertambah dan bertumbuh. Kedua, berasal dari kata rabiya
yarbi (‫ )يربى – ربي‬yang artinya tumbuh dan berkembang. Ketiga, berasal dari
kata rabba yarubbu (‫ )يربو – رب‬yang artinya memperbaiki, membimbing, menguasai,
memimpin, menjaga dan memelihara. Al-ta’lim (‫ )التعليم‬secara ligahwy berasala dari kata fi’il
tsulasi mazid biharfin wahid, yaitu ‘allama yu ‘allimu (‫)يعلم – علم‬. Jadi ‘alama (‫ )علم‬artinya
mengajar. Al-ta’adib (‫ )التأديب‬berasal dari kata tsulasi maszid bihaijmn wahid, yaitu‘addaba yu
‘addibun (‫)يأدب – أدب‬. Jadi ‘addaba (‫ )أدب‬artinya memberi adab. Selain yang tiga disebutkan
diatas ada lagi istilah “riadhah” yang berarti pelatihan.

Menurut kamus Al-mu’jam Al-Wasith kata rabbun (‫ )رب‬terdiri atas dua huruf ra dan ba
tasydid yang merupakan pecahan dari kata tarbiyah yang berarti pendidikan, pengasuhan dan
sebagainya. Selain itu kata ini mencakup banyak arti seperti “kekuasaan, perlengkapan
pertanggung jawaban, perbaikan, penyempurnaan, dan lain-lain.” Kata ini juga merupakan
predikat bagi suatu kebesaran, keagungan, kekuasaan, dan kepemimpinan. Didalam al-qur’an
misalnya kata rabbun (‫ )رب‬terdapat dalam surat alfatihah ayat ke dua.

Adapun Pengertian ta’lim sebatas proses penstrasferan pengetahuan antar manusia. Ia


hanya dituntut untuk menguasai pengetahuan yang ditransfer secara kognitif dan psikomotorik,
atau tetapi tidak dituntut pada domain afektif. Ia hanya sekedar memberi tahu atau memberi
pengetahuan, tidak mengandung arti pembinaan kepribadian, karena sedikit sekali
kemungkinan arah pembentukan kepribadian yang disebabkan pemberian pengetahuan.
Selanjutnya kata ta’lim juga terdapat dalam al-qur’an surat Al-baarah : 31.

Selanjutnya kata ta’dib menurut al-Atas adalah pengenalan dan pengakuan tempat-
tempat yang tepat dan segala sesuatu yang didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa,
sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan
didalam tatanan wujud dan kebenarannya. Kata ta’dib terdapat didalam hadits Rasulullah SAW
: “Tuhanku telah menta’dib (mendidik)ku maka ia sempurnakan ta’dib (pendidikan)ku.”

Sedangkan kata riyadhah hanya dipopulerkan oleh al-Ghazali. Baginya riyadhahadalah


proses pelatihan individu pada masa kanak-kanak. Berdasarkan pengertian tersebut, al-Ghazali
hanya menghususkan penggunaan al-riyadhah untuk fase kanak-kanak, sedang fase yang lain
tidak tercakup didalamnya.

2. Menurut Istilah (ishtilahan) / Terminology

Pendidikan Islam adalah proses transisternalisasi atau transaksi pengetahuan dan nilai-
nilai Islam kepada peserta didik malalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan,
pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensi, guna mencapai keselarasan dan
kesempurnaan hidup didunia dan akhirat.

3. Menurut Para Pakar

Menurut Prof Omar Mohammad, Pengertian Pendidikan Islam adalah proses mengubah
tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, alam sekitar dan masyarakatnya, dengan
cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi diantara profesi-profesi
asasi dalam masyarakat.
Menurut Muhammad S A Ibrahimy, Pengertian Pendidikan Islam ialah suatu sistem pendidikan
yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita
islam, sehingga dengan mudah seseorang dapat membentuk hidupnya seiring dengan
perkembangan iptek.

Muhammad Fadhil Al-Jamali menngemukakan Pengertian Pendidikan Islam merupakan upaya


mengembangkan, mendorong serta mengajak seseorang lebih maju dengan berlandaskan nilai-
nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, agar terbentuk suatu pribadi yang lebih sempurna,
baik itu yang berkaitan dengan perbuatan, akal maupun perasaan.

Adapun pengertian pendidikan secara umum menurut beberapa pakar adalah sebagai berikut

1. Menurut Prof. H. Mahmud Yunus pendidikan merupakan upaya mempengaruhi seseorang


agar penguasaan ilmu pengetahuan bertambah. Diharapkan, dari ilmu pengetahuan
tersebut. Jadi tidak hanya meningkatkan secara pengetahuan, tetapi juga meningkatkan
akhlak dan memudahkan seseorang mencapai tujuan dan cita-cita yang tinggi. Disebutkan
pula oleh Mahmud Yunus, bahwa pendidikan tidak sekedar sarana mencapai cita-cita saja.
tetapi dapat pula dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia dan memiliki
kualitas hidup terhadap sesama. Mulai dari bermanfaat untuk masyarakat, Negara, diri
sendiri, bermanfaat untuk agama dan bangsa.
2. Menurut Ki Hajar Dewantara bapak pendidikan nasional ini salah satu tokoh panutan di
dunia pendidikan di Indonesia. Menarik memang membicarakan dunia pendidikan dengan
tokoh satu ini. Sebagai mantan jurnalis yang tajam mengkritik kolonial belanda kala itu, ia
memiliki perspektif berbeda tentang pendidikan. Menurutnya, pendidikan merupakan
tuntunan hidup seseorang. Dimana tuntunan inilah yang harus diajarkan sejak seseorang
masih anak-anak. Pendidikanlah yang sebenarnya menuntun menemukan kekuatan kodrat
masing diri seseorang itu sendiri.

3. Berbeda dengan pendapat Langeveld tentang pendidikan. Ia mengatakan pendidikan adalah


upaya manusia dewasa menolong anak-anak yang masih proses dewasa dalam segala tugas
hidupnya. Dimana seorang anak yang belum dewasa tidak mandiri diajarkan bagaimana
hidup secara mandiri dan bertanggung jawab. Setidaknya inilah yang ingin ditekankan oleh
Lageveld. Karena bagaimanapun juga, pendidikan sesuatu hal yang paling penting dan
harus dijalani oleh semua orang.

4. Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses pembelajaran
bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi
mengenai objek tertentu dan spesifik.

Dari pengertian pendidikan islam yang diungkapkan para pakar di atas, dapat
disimpuLkan bahwa Pengertian Pendidikan islam adalah suatu proses untuk mengubah
tingkah laku individu dalam kehidupannya berdasarkan pada syariat islam.

C. Ayat-Ayat Al Quran dan Hadits tentang Pendidikan


1. Ayat-Ayat Al Quran tentang Pendidikan
Al-Quran merupakan kitab suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw.
untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia sebagai pedoman hidup. Di dalamnya
terdapat berbagai perintah, larangan, dan berbagai hal tentang kehidupan manusia
termasuk di dalamnya tentang pendidikan. Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran tentang
pendidikan yang patut kita pelajari dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, selain
itu banyak pula Hadis Rasulullah saw. tentang kewajiban menuntut Ilmu. Untuk itu
berikut ini tafsir ayat-ayat al-Quran tentang pendidikan.

a. Surah Al-A'laq ayat 1-5

٤ ‫ ٱلذي علم بٱلقلم‬٣ ‫ ٱق رأ وربك ٱْلكرم‬٢ ‫ خلق ٱإلنسن من علق‬١ ‫ٱق رأ بٱسم ربك ٱلذي خلق‬
٥ ‫علم ٱإلنسن ما لم ي علم‬

Artinya: 1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 2) Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah
4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5) Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.

Kata iqro (bacalah) pada ayat di atas merupakan 'fiil amar' yaitu kata kerja perintah, artinya
bahwa kata ini mengisyaratkan kepada kita sebagai umat Islam untuk melaksanakan suatu
kegiatan pembelajaran. Membaca dalam ayat ini bermakna umum, sehingga dalam belajar kita
diperbolehkan belajar semua ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan.

Surat Al-A'laq ayat 1-5 merupakan wahyu pertama yang diterima nabi Muhammad saw.
di gua hira. Dari sini dapat kita pahami bahwa, belajar merupakan hal yang utama dan paling
pertama yang harus dilaksanakan oleh manusia, setelah itu barulah ketauhidan (keyakinan akan
keesaan Allah) dan ibadah baik itu ibadah mahdah maupun gairu mahdah.

Ayat ini menyeru kepada kita agar belajar dengan melihat segala ciptaan Allah sebagai
tanda-tanda kekuasaanNya dalam menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini. Bagaimana
manusia diciptakan dari tanah, dibentuk kemudian diberikan roh kemudian hidup. Kemudian
manusia setelah nabi Adam as. dan Siti Hawa as, diciptakan dengan tanah pula namun dalam
bentuk saripatih yang diolah dari makanan yang manusia makan, kemudian melalui proses
hubungan suami istri maka jadilah manusia sempurna yang lahir dari bayi hingga tua dan
kembali lagi ke asalnya yaitu tanah.

Ayat ini memberikan perintah juga agar belajar seharusnya sudah sejak kecil yaitu dari
ketidak tahuan. Saat ayat ini turun, Rasulullah merupakan salah satu orang yang berada di
mekkah yang tidak dapat membaca maupun menulis. Melalui ayat ini yaitu perintah membaca
sebanyak tiga kali dari malaikat Jibril kepada Nabi saw, maka dengan kuasa Allah swt.
Rasulullah menjadi orang yang bisa membaca dan menulis. Rasulullah kemudian dididik
secara langsung oleh Allah swt. melalui perantara malaikat Jibril dengan wahyu-wahyu yang
disampaikan kepadanya, sehingga beliau menjadi manusia luar biasa dengan memiliki ilmu
dan pengetahuan yang sangat luas.

Rasulullah saw. kemudian mendidik sahabat-sahabatnya dengan sebaik-baiknya, sehingga


mereka memiliki kemampuan dalam berbagai hal, baik itu dari segi agama, politik, militer,
ekonomi, sosial, budaya dan pemerintahan. Hal ini dapat dibuktikan dengan kehadiran para
sahabat sebagai khalifah setelah wafatnya Rasulullah saw. Mereka bisa mengelola negara yang
di dalamnya terdapat berbagai suku, bangsa, dan agama, dengan perkembangan yang sangat
signifikan. Setelah nabi Muhammad saw., kekuasaan Islam bisa mencapai hingga ke Eropa dan
seluruh dunia, semua ini dilaksanakan dengan ilmu pengetahuan.

b. Surat Al-Mujadalah ayat 11

‫ي رفع ٱلله ٱلذين ءامنوا منكم وٱلذين أوتوا ٱلعلم درجت‬


Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Allah berjanji kepada manusia bahwa jika mereka beriman dan berilmu maka, Allah akan
mengangkat derajat mereka lebih tinggi diantara manusia lainnya. Sehingga memiliki ilmu
merupakan bagian terpenting dalam diri seorang muslim agar terhindar dari kejahilan. Mereka
yang tidak memiliki iman dan ilmu derajatnya akan rendah, hal ini dapat dilihat dalam
kehidupan kita keseharian. Dengan iman dan ilmu seseorang dengan mudah akan mengelola
bisnisnya sehingga bisnisnya bisa berkembangan dengan baik dengan menjaga nilai-nilai
kejujuran, dengan iman dan ilmu seseorang bisa menjadi pejabat yang jujur, pejabat yang
terhindar dari korupsi, dan sebagainya.

Dalam ayat ini Allah menggabungkan antara iman dan ilmu, Allah tidak memisahkan
keduanya, dengan maksud bahwa antara iman dan ilmu tidak bisa terpisahkan. Seseorang tidak
mungkin beriman kalau dia tidak berilmu, dan seseorang yang berilmu harus memiliki iman
agar ilmunya dapat dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan Allah yang termaktub di dalam al-
Quran dan hadis Rasulullah saw.

c. Surat Shad ayat 29

‫كتب أنزلنه إليك مبرك ليدب روا ءايتهۦ ولي تذكر أولوا ٱْللبب‬
Artinya: Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran.

Al-Quran selain sebagai wahyu Allah, juga merupakan kitab hikmah dan kitab ilmu
pengetahuan. Di dalamnya terdapat berbagai macam ilmu dan pengetahuan yang dapat
diterjemahkan dalam penelitian-penelitian ilmiah selanjutnya. Misalnya saja dalam Al-Quran
surat al-Zalzalah ayat 7-8 yang menjelaskan tentang kebaikan maupun keburukan sebesar
'dzarrah'pun akan dibalas oleh Allah.

Kata dzarrah dalam surat al-Zalzalah ini bisa diartikan sebagai sesuatu yang paling
terkecil, bisa berupa atom atau dalam penelitian terakhir ada lagi yang lebih kecil dari atom
yaitu Quark dan Lepton, artinya bahwa kitab al-Quran sudah berbicara tentang ilmu kimia. Al-
Quran juga menjelaskan tentang sistem rotasi bumi, tentang pergantian siang dan malam, dan
sebagainya.

d. Surat Thaha ayat 114

‫وقل رب زدني علما‬


Artinya: dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan"

Allah mengetahui bahwa manusia adalah makhluk yang lemah sehingga membutuhkan
pertolonganNya. Kata 'Rabb' berasal dari kata tarbiyyah yang artinya pendidikan, sehingga
Allah itu maha pendidik.

Meminta pertolongan kepada Allah agar diberikan tambahan ilmu dan pengetahuan
merupakan hal yang sangat lumrah, karena Allah maha mengetahui segala sesuatu yang tidak
diketahui oleh makhluknya, bahkan hal yang berada di luar batas kemampuan pengetahuan
manusia. Sebagai pendidik Allah dengan mudah mendidik manusia dari kefakiran ilmu
pengetahuan menjadi manusia yang alim (berilmu).

Dalam menuntut ilmu dua hal yang tidak boleh dilepaspishkan yaitu ikhtiar berupa usaha
(dalam menuntuk ilmu) dan tawakkal kepada Allah yang dilakukan dengan do'a. Dalam ayat
di atas kita dituntut untuk meminta kepada Allah agar ditambahkan ilmu pengetahuan. Apa
yang ditambahkan tidak mungkin turun secara otomatis tetapi harus melalui usaha kita sebagai
manusia, hasil akhir daripada usaha kita akan ditentukan oleh Allah. Yang pasti bahwa segala
sesuatu yang dilakukan dengan baik dan untuk kebaikan akan menuai hasil kebaikan pula.

e. Surah At-Taubah ayat 122


‫وما كان ٱلمؤمنون لينفروا كافة ف لوال ن فر من كل فرقة من هم طائفة لي ت فقهوا في ٱلدين ولينذروا ق ومهم‬
‫إذا رجعوا إليهم لعلهم يحذرون‬
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

Ayat ini menjelaskan tentang pembagian wilayah kerja manusia dalam mengelola suatu
negara. Negara selain memiliki angkatan perang (militer), juga harus memiliki ilmuan yang
cerdas, memiliki ulama yang alim, sehingga mereka dapat memberikan peringatan berupa
pengajaran kepada generasi penerus bangsa. Suatu kaum atau suatu negara jika ingin
berkembang dan menjadi negara yang kuat harus memiliki perkembangan ilmu pengetahuan
yang sangat signifikan, baik itu melalui lembaga formal maupun lembaga non-formal.

Bayangkan saja jika negara ini tidak memiliki lembaga pendidikan, maka yang terjadi
adalah negara ini tidak akan memiliki masa depan, karena generasinya tidak mengetahui apa-
apa.

2. Hadits tentang pendidikan

Islam adalah agama yang mendidik umatnya untuk berlaku hidup sesuai dengan keridaan
Allah subhanahu wa ta’alaa.

Melalui didikan Rasulullah Muhammad Saw, umat Islam diajarkan tentang berbagai macam
bukti dan tanda kekuasaan Allah Swt yang terhampar di langit, bumi, dan seluruh jagat raya.

Islam menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Di dalam kitab suci Al-Qur'an kerap kali
ditemukan seruan agar manusia mau berpikir dan mengolah kemampuan akal.

Islam juga bisa disebut sebagai agama pendidikan. Sebab, segala ajaran yang terkandung di
dalamnya akan mengantarkan manusia untuk beranjak dari kegelapan menuju cahaya yang
terang benderang.

Berikut adalah hadis tentang pendidikan yang disampaikan Rasulullah Saw;

a. Kewajiban menuntut ilmu

َ ََ‫بَاَل َعَلَمَفََريضَة‬
َ ‫علَىَ َك َلَ َم‬
َ‫سَلَم‬ َ َ‫َطل‬

"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim." (HR. Ibnu Majah)

b. Keutamaan menuntun Ilmu


َ ََ‫ع َلَه‬
َ ‫صاَلٍََيَ َد‬ َ ‫َأََو‬،‫َأََوَ َعَلَمَيََنتَفَ َعََِ َه‬،َ‫ص َدقَةََ َج َاريَة‬
َ ََ‫َولَد‬ َ ‫َإَََّل‬:َ‫َم َنَثَََلثَة‬
َ َ‫َم َن‬ َ ‫ع َملَهََإَََّل‬ َ َ‫سانََاَنقَ َط َع‬
َ ََ‫عَنه‬ َ ‫َاْلَن‬ َ ‫إَذَاَ َم‬
ََ ‫ات‬

“Jika seorang anak Adam (manusia) meninggal, maka seluruh amalannya terputus kecuali
dari tiga hal; Shedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang senantiasa
mendoakannya"[ H.R. Muslim ]

c. Kewajiban mendidik anak

َ‫سانَ َهَ َك َمثَ َلَاَلبَ َهي َم َةَتََنتَجََاَلبَ َهي َمةََ َهلََتَ َرىَفَي َهاَ َج َدعَاء‬
َ ‫ص َرانَ َهَأََوَيَ َم َج‬
ََ َ‫علَىَاَل َف َط َر َةَفَأََِ َ اهََيَ َه َ دَانَ َهَأََوَيَن‬
َ ََ‫َك َلَ َم َ لَ دََيَ لَد‬

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kemudian kedua orang tunyalah yang
akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagaimana binatang ternak
yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat
padanya?" (HR. Bukhari)

d. Jaminan bagi para penuntut ilmu

‫س َه َلَاللهَََِ َهَ َطَرَيقَاَإََلىَاَل َجنَة‬ َ ‫سلَ َكَ َطَرَي َقاَيََلتََم‬


َ َ‫سَ َفَي َهَ َعَل َما‬ َ َ‫َم َن‬

"Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah Swt akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

e. Ilmu lebih berharga dibandingkan harta benda

َ ‫اَو َرثَ اَاَل َعَل َمَفَ َم َنَأَ َخذَََِ َهَأَ َخذَََِ َح َظ‬
َ‫َوا َفَر‬ َ ‫َر َه َماَإَنَ َم‬
َ ‫اَوََّلَد‬
َ ‫ار‬َ َ‫َاْلََنَبيَا َءَلَ َمَيَ َ َرثَ اَدَين‬
َ ‫إَ َن‬

“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah
mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil
bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

D. Pandangan Islam Terhadap Pendidikan

Pendidikan adalah faktor penting terhadap eksistensi sebuah peradaban bahkan, bisa
dikatakan bahwa pendidikan merupakan hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan , melalui
pendidikan yang benar, maka kemajuan suatu bangsa dapat tercapai.
Pendidikan adalah perkara yang penting sekali yang menentukan kebaikan bagi orang
tua dan putra-putrinya, bahkan menjadi penentu masa depan umat dan masyarakat, oleh karena
itu islam dan para pendidik sangat memperhatikan masalah ini. Pemimpin mereka adalah
seorang pendidik yang agung. Muhammad Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam yang diutus
olah Allah sebagai pendidik dan pembimbing .

Dalam Al-qur’an al-karim yang di dalamnya terdapat kebaikan dan kesuksesan kita
Allahu Ta’alah menyebutkan kisah- kisah pendidikan yang sangat bermanfaat. Di anataranya
adalah kisah Luqman Al- Hakim ketika beliau memberikan nasehat kepada putranya dengan
nasehat- nasehat yang bermanfaat dan penting dan juga Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam
menanamkan aqidah tauhid ke dalam hati putra pamannya yaitu Abdullah bin ‘Abbas sejak ia
masi kecil

Oleh karenanya, syariat islam memberi perhatian yang besar dalam hal memotivasi
umat untuk menjadi insan yang berilmu. Telah banyak ayat dan hadits yang berisikan perintah
mencari ilmu

Dalam islam kedudukan orang yang berpendidikan terutama pendidikan agama sangat
dimuliakan dalam al-qur’an Allah Subhanahu wa Ta’ala pun telah berfirman mengenai
kedudukan orang yang berpendidikan Allah berfirman:

‫قل هل يستوى ٱلذين ي علمون وٱلذين ال ي علمون إنما ي تذكر أولوا ٱْللبب‬
Artinya: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (Qs. Az
zumar : 9)

‫ي رفع الله الذين امن وا منكم والذين اوتوا العلم درجت والله بما ت عملون خبي ر‬
Artinya: “Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (Qs.
Al Mujadilah : 11)

Penjelasan di dalam hadits Nabi Salallahu ‘Alaihi wasalam

‫من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له طريقا إلى الجنة‬

Artinya :

“Barang siapa yang menempu jalan untuk mencari ilmu, Allah pasti mudahkan
jalannya menuju surga” (HR. Muslim)

‫من خرج فى طلب العلم فهو في سبيل الله‬

Artinya:
“Barang siapa yang keluar mencari ilmu , maka ia sedang berada di jalan Allah sampai
ia kembali (HR. At-Tirmidzi)

‫طلب العلم فريضة على كل مسلم‬

“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim” (HR. Ibnu Majah)

Maka yang harus dilakukan pendidik setelah mengetahui perintah ini adalah membekali diri
denagn pengetahuan yang bermanfaat dan manhaj pendidikan yang baik demi pendidikan
generasi penerus islam melalui usaha dan semangat juangnya terwujud kemulian islam.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Definisi islam secara bahasa yaitu berserah diri, patuh dan tunduk, adapun secara
istilah bisa didefinisikan secara umum dan khusus. Adapun dalam makna umum
islam adalah Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya,
tunduk dan patuh kepada Allah dengan ketaatan kepada-Nya dan berlepasdiri dari
kesyirikan dan pelakunya. Sedangkan dalam makna khusus islam merupakan yaitu
islam yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam, yaitu agama yang benar dan diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.

2. Definisi pendidikan secara bahasa ada 3 kata yang digunakan 1). At-tarbiyah, yang
artinya memperbaiki, membimbing, menguasai, memimpin, menjaga dan
memelihara, 2). Al-ta’lim, yang berarti mengajar, dan 3). Al-ta’dib, yang artinya
memberi adab. Adapun secara istilah Pendidikan islam adalah proses
transisternalisasi atau transaksi pengetahuan dan nilai-nilai Islam kepada peserta
didik malalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan,
pengawasan, dan pengembangan potensi, guna mencapai keselarasan dan
kesempurnaan hidup didunia dan akhirat.

3. Ayat-ayat Al Quran dan Hadits tentang Pendidikan :

a. Ayat-ayat Al Quran tentang Pendidikan


1. QS. Al Alaq : 1-5
2. QS. Al Mujadilah : 11
3. QS. Shad : 29
4. QS. Thaha : 114
5. QS. At Taubah : 122
b. Hadits tentang Pendidikan
1. Kewajiban menuntut ilmu (HR. Ibnu Majah)
2. Keutamaan menuntut ilmu (HR. Muslim)
3. Kewajiban mendidik anak (HR. Bukhari)
4. Jaminan bagi penuntut ilmu (HR. Muslim)
5. Ilmu lebih berharga dibandingkan harta benda (HR. Abu Dawud dan
Tirmizi)

4. Pendidikan adalah faktor penting terhadap eksistensi sebuah peradaban bahkan,


bisa dikatakan bahwa pendidikan merupakan hal yang tidak bisa lepas dari
kehidupan, melalui pendidikan yang benar, maka kemajuan suatu bangsa dapat
tercapai. Maka Islam memberi perhatian yang besar dalam hal memotivasi umat
untuk menjadi insan yang berilmu. Dan kedudukan orang yang berilmu atau
berpendidikan terutama pendidikan agama telah disebutkan tentang kemuliaannya
dalam al-Quran dan Hadits.

Anda mungkin juga menyukai